Anda di halaman 1dari 2

Nasionalisme di Kalangan Generasi

Muda Indonesia
Chiqqa Adelina

Generasi Muda. Sebuah istilah yang mengungkapkan harapan, semangat, dan


mimpi. Generasi muda adalah penerus bangsa, yakni mereka lah orang-orang yang
akan menjadi penentu cita-cita dan nasib bangsa. Generasi ini merupakan generasi
yang disiapkan untuk mencapai visi dan misi bangsa. Untuk mencapai hal tersebut,
generasi muda harus memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi.
Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena
sebagai wujud pengabdian dan kecintaan terhadap bangsa itu sendiri. Dengan
demikian, generasi muda dapat menjaga keutuhan bangsa, persatuan bangsa, dan
dapat meningkatkan martabat serta citra positif bangsa dihadapan negara-negara di
dunia.

Dalam salah satu pidato Bung Karno pernah berkata, "Beri aku 10 pemuda,
niscaya akan kuguncangkan dunia." Dalam pidato tersebut, semangat, dinamis, dan
revolusioner merupakan elemen-elemen esensial dalam memperjuangkan kebebasan
dari penjajahan kolonial pada saat itu. Kini, puluhan tahun kemudian, kita
bertanya-tanya apakah elemen-elemen tersebut masih merekat dalam jiwa para
generasi muda saat ini?

Hal tersebut tentu sangat relevan jika kita bandingkan dengan generasi muda saat
ini. Lunturnya semangat nasionalisme dan kepedulian generasi muda terhadap visi
negara di masa yang akan datang menjadi tantangan di era globalisasi pada jaman
yang semakin maju ini. Hal ini dapat ditinjau dengan gaya hidup westernisme yang
menimbulkan sikap apatis, hedonisme, dan konsumtivme yang tinggi yang begitu
merekat dalam kehidupan keseharian para generasi muda.

Tantangan berikutnya adalah paham liberalis yang dianut oleh negara-negara


barat yang memberikan dampak terhadap kehidupan bangsa. Generasi muda meniru
paham liberalis, yang cenderung menimbulkan sifat individualis dan pragmatis, yang
hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memerhatikan keadaan di sekitarnya. Mereka
pun juga hanya berorientasi pada keuntungan diri sendiri dengan sikap acuh tak acuh
mau itu dengan cara yang baik atau buruk.

Tantangan itu sendiri tentu tidak menjadi hambatan dalam membangun kembali
semangat generasi muda. Tantangan tersebut harus disikapi dengan jiwa yang besar,
serta membentuk generasi muda yang bermental baja dan pantang menyerah.
Kedisiplinan dan etika kerja yang kuat harus ditanamkan dan dikembangkan pada
setiap generasi muda di Indonesia dalam membangun kembali semangat
nasionalisme.

Untuk mencapai hal tersebut memang tidak mudah. Namun dengan keoptimisan
dan kesadaran akan semangat nasionalisme dan bertekad membangun bangsa, harapan
akan perubahan generasi muda masih ada. Dengan keyakinan dan tekad yang kuat
sebagai modal dasar dan berilmu sebagai pilar utama, maka tidak diragukan bahwa
generasi muda masih diunggulkan sebagai agen pengubah Indonesia ke arah yang
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai