Anda di halaman 1dari 5

UJI DEFISIENSI NUTRISI PADA TANAMAN JAGUNG (Zea Mays)

Gemilang Dwi Prihaswan

Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jl.Raya Dukuhwaluh PO BOX 202 Purwokerto,Kembaran,Banyumas

E-Mail: gemilangdwiprihaswan@gmail.com

ABSTRAK

Praktikum pada kali ini dilaksanakan di Green House Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Waktu pelaksanaan praktikum dari awal penanaman hingga penimbangan tanaman jagung kurang
lebih membutuhkan waktu sekitar hampir 2 bulan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan
acak lengkap dengan 8 perlakuan yaitu:-K,-P,-N,-MgSU,-Ca,-Mikro,Kontroe,Air. Masing masing
perlakuan memiliki 5 polybag unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan
dan hasil tanaman jagung pada aplikasi berbagai pupuk dapat memberikan pertumbuhan dan hasil
yang optimum yang ditunjukan adalah tinggi tanaman, jumlah daun, waktu berbunga, berat
tongkol (dengan kelobot dan tanpa kelobot) serta panjang tongkol (dengan kelobot dan tanpa
kelobot).Sementara aplikasi pupuk hayati (mikroba rumpun bambu) memberikan pengaruh yang
lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung hibridisasi.

Kata Kunci: Praktikum,Jagung Hibridisasi,Pupuk

I. PENDAHULUAN atau bakar (Derna, 2007). Jagung manis


(sweet corn) mempunyai rasa manis karena
Jagung merupakan makananpokok kedua kadar gulanya 5–6 % yang lebih dari rasa
setelah padi di Indonesia. Jagung secara jagung biasa dengan kadar gula 2–3 %
spesifik merupakan tanaman pangan yang (Sirajuddin, 2010). Rasa manis ini lebih
sangat bermanfaat bagi kehidupan disukai masyarakat yang dapat dikonsumsi
manusiaataupun hewan. Berdasarkan urutan secara segar atau dikalengkan. Namun oleh
bahan makanan pokok di dunia, jagung masyarakat Sulawesi Tengah lebih banyak
menduduki urutan ketiga setelah gandum dikonsumsi sebagai jagung rebus dan
dan padi. Tanaman jagung hingga kini dibakar.
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam
berbagai bentuk penyajian, seperti : tepung Propinsi Sulawesi Tengah adalah
jagung (maizena), minyak jagung, bahan salah satu sentra produksi jagung di
pangan, serta sebagai pakan ternak dan lain- Indonesia. Perkembangan jagung 5tahun
lainnya. Khusus jagung manis (sweet corn), terakhir menunjukan peningkatan produksi
sangat disukai dalam bentuk jagung rebus dengan rata - rata laju pertumbuhan 0,35%.
Pada tahun 2010 tingkat produksi hanya Pupuk organik adalah pupuk yang
171.180 ton meningkat menjadi 197.488 ton sebagian besar atau seluhnya terdiri atas
pada tahun 2011. Peningkatan produksi bahan organik yang berasal dari tanaman
tersebut disebabkan oleh peningkatan atau hewan yang telah melalui proses dari
penggunaan varietas unggul dan luas areal rekayasa yang digunakan untuk mensuplai
tanam (BPTP Sulawesi Tengah, 2011) bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik,
biologi dan kimia tanah (Simanungkalit dan
Selama ini penggunaan pupuk Suriadikarta, 2006).
anorganik pada tanaman jagung sudah
banyak dilakukan, tetapi penggunaan secara Sumbangan bahan organik terhadap
terus menerus dan tidak terkontrol dapat pertumbuhan tanaman merupakan
berdampak negatif terhadap kesuburan pengaruhnya terhadap sifat- sifat fisik,
tanah, pertumbuhan tanaman, lingkungan kimia, dan biologis tanah. Bahan organik
dan kesimbangan mikroorganisme tanah memiliki peranan didalam menyediakan N,
(Rinsema, 1983). P dan S untuk tanaman, peranan biologis
dalam mempengaruhi aktivitas organisme
Tanaman jagung tidak akan mokroflora dan mikrofauna, serta peranan
memberikan hasil maksimal manakala unsur fisik didalam mempengaruhi struktur tanah
hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. dan lainnya (Stevenson, 1994).
Pemupukan dapat meningkatkan hasil panen
secara kuantitatif maupun kualitatif. Lingga Tanaman memerlukan unsur hara
dan Marsono (2007) menyatakan bahwa, untuk hidup, tumbuh, dan menyelesaikan
pupuk merupakan kunci dari kesuburan siklus hidupnya. Kekurangan salah satu dari
tanah karena berisi satu atau lebih unsur unsur hara itu akan menyebabkan
untuk menggantikan unsur yang habis terganggunya pertumbuhan dan
diserap tanaman. perkembangan tanaman. Unsur hara yang
memiliki karakter seperti ini disebut sebagai
Menurut Suliasih, et al., (2011), unsur hara esensial. Gardner et al. (1991)
Bahwa belakangan ini sistem pertanian dan Salisbury et al. (1992) menyebut 13
berkelanjutan marak dikembangkan. Salah unsur hara esensial yang terbagi menjadi
satu pendekatan yang dilakukan yaitu unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo,
dengan pemberian bahan organik untuk dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca,
memperbaiki struktur tanah yang semakin Mg, S). Selain itu, ada unsur O2,H2, dan C
lama menurun karena pemberian pupuk yang oleh Bonner and Varner (1965) juga
kimia yang berlebihan Bahan organik dimasukkan sebagai unsur hara esensial.
memiliki kandungan unsur hara lengkap
yang dibutuhkan oleh tanaman, berdasarkan Jika ketersediaan unsur hara esensial
bentuknya bahan organik dikelompokkan kurang dari jumlah yang dibutuhkan
menjadi bahan organik padat dan bahan tanaman, maka tanaman akan terganggu
organik cair, serta dapat memperbaiki metabolismenya yang secara visual dapat
struktur tanah (Isroi, 2008). terlihat dari penyimpangan-penyimpangan
pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan
unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur
akar, batang atau daun yang terhambat tersebut di dalam jaringan tanaman dan
(kerdil) dan klorosis pada berbagai organ kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam
tanaman pembuluh floem.(Benyamin. 2004)

Gejala yang ditampakkan tanaman II. METODE


karena kekurangan suatu unsur hara dapat
menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsure Praktikum dilaksanakan di Green House
hara yang bersangkutan. Pengetahuan kebun percobaan milik Universitas
tentang gejala kekurangan masing-masing Muhammadiyah Purwokerto, Karangsari.
unsur hara dapat digunakan oleh petani Praktikum dilakukan pada tanggal 21
dalam menentukan jenis pupuk yang harus November sampai 5 Desember 2019, serta
digunakan dan merupakan peringatan bagi dilanjutan mengukur dan mnimbang bobot
petani untuk segera melakukan pemupukan jagung pada tanggal 19 Desember 2019.
agar tanaman dapat tumbuh normal kembali Alat yang digunkanan, yaitu
Walaupun kekurangan unsur hara dapat Polybag,Pipa paralon ukuran ¼ inc,
menyebabkab gangguan pada fungsi dan penggaris, Jangka sorong, Clorophyle
pertumbuhan akar, gejala yang umum meter,timbangan anaitik
dilaporkan adalah gejala yang tampak pada (digital),pisau,kertas HVS,alat tulis,gallon
bagian tajuk tanaman, karena gejala pada air, selang,tali rafia, dan bahan yang
tajuk ini lebih mudah diamati dan digunakan adalah: biji jagung hibrida,tanah
memberikan manfaat praktis bagi petani. kompos,pupuk
NP,NK,PK,MgSO4,CaO2,Mikro,AB Mix,
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang dan air
ditampakkan tanaman tidak selalu sama.
Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung Cara kerja pada penelitian ini di mulai
spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dengan mengisi polybag dengan tanah
dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping kompos, setelahh tanah koompos siap
itu, tanaman dapat mengalami kekurangan kemudian masukan benih jagung hibrida.
dau unsur hara atau lebih pada saat yang Setelah penanaman selesai kemudian
bersamaan, sehingga gejala yang dilanjutkan dengan pemberian pupuk setiap
ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih hari sesuai dengan perlakuan setiap
kompleks. kelompoknya. Pada kelompok kami hanya
memakai air saja di perlakuan terhadap
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur jagung hibridanya, jadi simple saja tinggal
hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1] siram dengan menggunakan air setiap hari.
fungsi dari unsur hara tersebut dan [2]
kemudahan unsur hara tersebut untuk
ditranslokasikan dari daun tua ke daun
muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk
ditranslokasikan tergantung pada solubilitas
III. HASIL & PEMBAHASAN

1. Hasil
KATEGORI I II III IV V VI VII VIII

Tinggi 71,576 59,2 77,948 39,3 50,65 58,32 106,38 55,01


Tanaman

Panjang
108,491 84,74 120,26 57,92 80,7 78,32 89,26 59,97
Tanaman

Jumlah Daun 7 6 9 6 8 9 10 8

Luas Daun 248,29 180,4 259,34 87,52 153,78 134,5 178,42 105,5
52

Klorosis, Klorosis, Nekros Kloros Kloros Kloros Hijau Sebagi


is, is is, tip is segar an
Side Tepi dan
ujung burnin besar
burning, tulang
daun g, daun
daun
Tip mengg layu, mengal
merah
burning, ulung, dan ami
(ungu)
Tulang daun hijau klorosi
Penampakan
daun pucat segar s tetapi
Daun
kuning sebagia
n kecil
daun
berwar
na
hijau
segar

Diameter 1,1 0,73 0,9 1,0316 2,1 1,8 1,605 0,98


Batang
Kandungan
18,66 22 19,62 63,76 78,6 30,3 38,11 26,04
Klorofil

Berat Basah 325,05


39,43 256,04 353,3 235,23 302,83 636,41 104,6
6
Berat Kering 199,84 154,42
9,68 178,18 58,905 74,73 337,94 42,58
5 8

2. Pembahasan penimbangan dan pengukuran tanaman


jagung. Ada 8 kelompok yang melakukan
Jagung merupakan makananpokok kedua pengamatan dan setiap kelompoknya
setelah padi di Indonesia. Jagung secara melakuakan perlakuan yang berbeda pada
spesifik merupakan tanaman pangan yang setiap tanaman jagungnya masing-masing.
sangat bermanfaat bagi kehidupan Ada beberapa pupuk yang diapakai pada
manusiaataupun hewan. Berdasarkan urutan praktikum kali ini, yaitu: pupuk
bahan makanan pokok di dunia, jagung NP,NK,PK,MgSO4,CaO2,Mikro,AB Mix,
menduduki urutan ketiga setelah gandum dan air
dan padi. Tanaman jagung hingga kini
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam Setelah melakukan praktikum dan
berbagai bentuk penyajian, seperti : tepung melakukan penimbangan pada tanaman
jagung (maizena), minyak jagung, bahan jagung dan juga sudah di catat padal
pangan, serta sebagai pakan ternak dan lain- pengamatan yang tertulis di atas didapati
lainnya. Khusus jagung manis (sweet corn), hasil bahwa setiap perlakuan memiliki hasil
sangat disukai dalam bentuk jagung rebus yang berbeda-beda. Hampir semua tanaman
atau bakar (Derna, 2007). Jagung manis jagung di setiap kelompok mengalami
(sweet corn) mempunyai rasa manis karena klorosis yang dapat dilihat pada daunnya,
kadar gulanya 5–6 % yang lebih dari rasa kecuali kelompok 7 yang terihat segar pada
jagung biasa dengan kadar gula 2–3 % daunnya tidak klorosis.
(Sirajuddin, 2010). Rasa manis ini lebih
disukai masyarakat yang dapat dikonsumsi IV. KESIMPULAN
secara segar atau dikalengkan. Namun oleh
masyarakat Sulawesi Tengah lebih banyak
dikonsumsi sebagai jagung rebus dan V. DAFTAR PUSTAKA
dibakar.

Pada praktikum kali ini kami mengamati


VI. LAMPIRAN
tanaman jagung sebaga objek pengamaatan.
Praktikum ini memang membutuhkan waktu
yang cukup lama dari penanaman hingga

Anda mungkin juga menyukai