UNTAD
Disusun Oleh :
ACHMAD RIZALDY
MUH. BARKAH AFRILIANTO
AMALIA ANISA
JANUARI 2018
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEL TUBUH MANUSIA
Sejarah Sel
Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah sel.Kata
“sel” itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hook yang berarti “kotak-kotak
kosong”, setelah ia mengamatisayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya
disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Protoplasma
dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma. Robert Brown
mengemukakan bahwa nucleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peran
penting dalam sel, Rudolf Virchow
mengemukakan sel itu berasal dari sel (OmnisCellula E Cellula).
2. Ribosom (Ergastoplasma)
Organel ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang
melekat sepanjang RE ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel dalam sel.
Fungsi
dari ribosom adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein. Ribosom dapat
dilihat dengan mikroskop.
3. Mitokondria (the power house)
Organel ini memiliki bentuk seperti cerutu mempunyai dua lapis membrane.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan krista.
Fungsi
dari mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak
ATP, oleh karena itu organel ini disebut sebagaithe power house.
4. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzyme
pencernaan seluler. Salah satu enzyme nya bernama Lisozym.
Organel ini dihubungkan dengan fungsi eksresisel, dan struktur ini dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi eksresi, misalnya ginjal.
6.Sentrosom (Sentriol)
Organel ini berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis dan
meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.
Organel ini dapat dilihat dengan mikroskop elektorn.
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat
dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan
sitoplasma disebut tonoplas.Vakuola berisi:
a. Garam-garam organic
b. Glikosida
c. Tannin (zat penyamak)
d. Minyak eteris (jasmine pada melati danroseine pada mawar)
e. Alkaloid (kafein, kinin, likopersin, dan lain-lain)
f. Enzymeg. Butir-butir pati Pada beberapa species dikenal adanya vakuola
kontraktil dan vakuola non-kontraktil.
8.Mikrotubulus
Berbentuk benang silidris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai “rangka sel”.
Contoh
organel ini antara lain benag-benang gelembung pembelahan selain itu mikrotubulus
berguna dalam pembentakan sentriol, flagella dan silia.
9.Mikrofilamen
Seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut.Terbentuk dari komponen utamanya
yaitu protein aktin dan myosin (seperti pada otot).Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.
Regenerasi Sel
2. Sel stabil
- Sel ini cepat membelah ketika injury
- Termasuk : Sel parenchyma hepar, sel ginjal, sel pankreas, sel endotel pembuluh
darah.
3.Sel permanen
- Sel saraf (neuron)
- Sel otot (ada sedikitnya daya perbaikan = poliferasi)
Penyembuhan luka adalah sebuah proses transisi yang merupakan salah satu
proses paling kompleks dalam fisiologi manusia yang melibatkan serangkaian
reaksi dan interaksi kompleks antara sel dan mediator. Penyembuhan luka
merupakan respon organisme terhadap kerusakan jaringan/organ serta usaha
pengembalian kondisi homeostasis sehingga dicapai kestabilan fisiologis jaringan
atau organ yang pada kulit terjadi penyusunan kembali jaringan kulit ditandai
dengan terbentuknya epitel fungsional yang menutupi luka.
Penyembuhan luka pada jaringan lunak berbeda dengan pada jaringan keras.
Penyembuhan luka pada jaringan lunak diawali dengan fase koagulasi dan
inflamasi selama 0-4 hari pasca terjadinya luka. Hari ke 4-21 jaringan akan
mengalami fase proliferasi. Fase terakhir adalah maturasi jaringan atau
remodeling, yang terjadi pada hari ke-21 sampai tahun.
Re-epitelisasi
Proses re-epitelisasi akan menghasilkan kembali lapisan epidermis yang
utuh untuk menutup luka sehingga dapat terlindungi dari lingkungan luar. Proses
re-epitelisasi terdiri dari fase migrasi, proliferasi dan diferensiasi keratinosit
(Schwartz dkk., 2000). Menurut Andreasen dkk (2000), sel epitel mengalami
migrasi secara bertahap lapis demi lapis. Keratinosit mengalami migrasi ke daerah
perlukaan sekitar 24 jam setelah perlukaan (Young dan McNaught, 2011).
Pada hari pertama dan kedua, migrasi penutupan permukaan epitel hanya
setebal dua sampai tiga sel dan membentuk lapisan basal (Bartold dkk., 2000).
Pembentukkan matriks sementara dilakukan oleh fibronektin bersama dengan
fibrin. Matriks tersebut bertindak sebagai penjangkar seluler dan jalan bagi epitel
untuk bermigrasi sendiri (Andreasen dkk., 2007). Fibronektin merupakan
komponen matriks penting yang mendukung adhesi keratinosit dan memandu
pergerakkan sel dalam menyeberangi luka (Deodhar dan Rana, 1997).
Menurut Kalangi (2011), proliferasi sel basal epitel terjadi pada hari
pertama sampai kedua. Puncak proliferasi sel terjadi pada hari ketiga dan berlanjut
sampai proses epitelisasi selesai (Andreasen dkk., 2007). Migrasi dan proliferasi
keratinosit dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Fibroblast Growth Factor
(FGF), Epidermal Growth Factor (EGF), Transforming Growth Factor- ß (TGF-
ß), Transforming Growth Factor- a (TGFa), Insulin-like growth factor 1 (IGF-1),
dan Hepatocyte Growth Factor (HGF) (Schwartz dkk., 2000).
Epitel mencapai ketebalan normalnya pada hari keempat dan kelima sambil terus
melakukan diferensiasi sel permukaan untuk menghasilkan arsitektur epitel yang
matur dengan keratinisasi permukaan (Kalangi, 2011).
Luka akan tertutup pada hari kelima pasca perlukaan dan pada hari ketujuh
jaringan epitel telah matang dan lapisan kornemum yang baru biasanya sudah
tampak (Bartold, 2000). Pada hari ketujuh terjadi kontraksi luka yang dimediasi
oleh myofibroblas (Young dan McNaught, 2011).
Sumber :