A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kebenaran
mengenai suatu permasalahan yang diselesaikan dengan metode ilmiahDalam melakukan
penelitan terdaat berbagai metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian.
Terdapat berbagai pilihan metode yang dapat digunakan. Namun tidak semua metode
cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu
metode yang dapat digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Terutama
dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode
penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti
kemungkinan sebab akibat yang terjadi. Penelitian eksperimen merupakan metode
penelitian yang paling produktif. Karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik
dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan sebab akibat. Di samping itu,
penelitian eksperimen juga merupakan salah satu bentuk penelitian yang memerlukan
syarat yang lebih ketat jika dibandingkan dengan jenis penelitian lainnya.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih
dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen baik yang
berkaitan dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah
penelitian, serta validitas dalam penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah
ini yang berjudul “Penelitian Eksperimen” akan dibahas mengenai metode penelitian
eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
B. PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian yang menekankan kepada
pengendalian atas objek yang diamatinya dengan tujuan untuk mendemonstrasikan
adanya jalinan sebab akibat antara variabel dependen dengan veriabel independen
(Suwarno, 1987). Penelitian eksperimen juga dapat didefinisikan sebagai penelitian yang
berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang
ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002).
Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006) penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi.
Sugiyono (2012) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan suatu
percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam melakukan eksperimen peneliti
memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental,
kemudian menobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau
manipulasi tersebut.
Menurut Kerlinger (1986) Eksperimen merupakan suatu kegiatan penelitian ilmiah
yang mana peneliti melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk
menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas
selain itu juga merekayasa dan mengatur satu atau lebih variabel bebas tersebut.
Sementara menurut Arboleda (1981) eksperimen diartiakankan sebagai suatu kegiatan
penelitian yang dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih
variabel dengan suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel
lain yang di ukur. Kemudia Arboleda menjelaskan variabel yang direkayasa tersebut
adalah variabel bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
Isaac dan Michael (1977) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen ditujukan untuk
meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu perlakuan atau lebih dengan
kondisi yang sama maupun berbeda terhadap satu kelompok atau lebih eksperimen,
kemudian membandingkan hasilnya dengan satu kelompok atau lebih kontrol yang tidak
diberi perlakuan. Dari berbagai definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan
bahwa Metode Eksperimen mengandung beberapa hal sebagai berikut:
1. Suatu penelitian yang didasarkan pada melihat hubungan sebab akibat dari satu atau
lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel kontrol.
2. Peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel independen.
Manipulasi berarti merubah secara sistematis sifat (nilainilai) variabel bebas sesuai
dengan tujuan penelitian.
3. Mengelompokkan subyek penelitian (lazim disebut responden) ke dalam kelompok
eksperimen dan kelompok konrol. Dalam desain klasik, kelompok eksperimen adalah
kelompok subyek yang akan dikenai perlakuan (treatment). Sedangkan yang dimaksud
dengan perlakuan (treatment) adalah mengenakan (exposed) variabel bebas yang sudah
dimanipulasi kepada kelompok eksperimen. Sedangkan kelompok kontrol adalah
kelompok subyek yang tidak dikenai perlakuan.
4. Membandingkan kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dengan kelompok
kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
5. Pengaruh hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen
diperoleh dari selisih skor observasi masing-masing kelompok tersebut.
Ide pokok dasar dari semua penelitian eksperimen sangat sederhana yaitu mencoba
sesuatu dan mengamati dengan sistematis apa yang terjadi. Eksperimen formal memuat
dua kondidi dasar. Pertama, setidaknya dua (sering lebih) kondisi atau metode yang
dibandingkan untuk diuji efek-efek dari kondisi tertentu atau “treatment” (variabel
bebas). Kedua, variabel bebas langsung dimanipulasi oleh peneliti. Berikut beberapa
kareakteristik penting dari penelitian eksperimen (Faraenkel, 2006).
Sumber:
Isaac, Stephen, and Willim B.Michael. 1977. Handbook in Research and Evaluations. San
Diego, California: Ediths Publisher.
Kerlinger, Fred. 1973. Foundations of Behavioral Research (2nd Edition) Holt, Rinehart
and Winston.
Plutcik, Robert. 1988. Dasar-Dasar Penelitian Eksperimen. Surabaya: Usaha Nasional.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suwarno, Bambang. 1987. Metode Kauntitatif untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan
Pendidikan. Bandung: Depdikbud.