Di susun oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. TUJUAN
Tujuan diadakan nya praktik ini adalah :
Mahasiswa dapat mengunakan, mengukur, dan menghitung volume benda
padat dengan menggunakan jangka sorong
Mahasiswa dapat menggunakan, mengukur,dan menghitung panjang benda
padat mengunakan micrometer scrup
Mahasiswa dapat melakukan pengukuran percepatan gravitasi.
2. DASAR TEORI
Pada percobaan percepatan gravitasi bumi, tidak lepas dari getaran. Getaran ini jika
dikaitkan didalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah permainan ditaman kanak-kanak,
yaitu ayunan. Dalam percobaan ini, kita dapat menghitung periodenya. Periode yaitu selang
waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap, selain itu kita dapat
menghitung berapa besar percepatan gravitasi bumi disuatu tempat.
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter, dimensi luar suatu
benda, dan diameter dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki 2 bagian, yaitu rahang tetap
yang fungsinya sebagai tempat skala tetap yang tidak dapat digerakkan letaknya, dan rahang
sorong yang fungsinya sebagai tempat skala nonius dan dapat digeser-geser letaknya untuk
menyesuaikan dan mengukur benda. Jangka sorong ini dapat mengukur dengan ketelitian
hingga 0,1 mm.
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan benda yang tipis,
panjang benda yang kecil, dan dimensi luar benda yang kecil. Mikrometer skrup memiliki 3
bagian, yaitu selubung utama yang fungsinya sebagai tempat skala utama yang akan
menunjukkan berapa hasil pengukuran dan bagian ini sifatnya tetap dan tidak dapat digeser-
geser, lalu selubung luar yang fungsinya sebagai skala nonius yang dapat diputar-putar untuk
menggerakkan selubung ulir supaya dapat menyesuaikan dengan benda yang diukur, dan
selubung ulir yang fungsinya sebagai bagian yang dapat digerakkan dengan cara memutar-
mutar selubung luar sehingga dapat menyesuaikan dengan bentuk benda yang diukur.
Mikrometer skrup ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0,01 mm.
3.1.3 bandul sederhana
Bandul sederhana atau ayunan matematis merupakan sebuah partikel yang bermassa
m yang bergantung pada sutu titik tetap dari seutas tali yang massanya diabaikan dan
tali ini tidak dapat bertambah panjang yang terdiri dari panjang tali ℓ. Gaya yang
bekerja pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali. Bila gaya-gaya yang
bekerja pada m diuraian menjadi komponen radial dan tangensial, maka resultan gaya
radial bertindak sebagai gaya yang dibutuhkan beban agar tetap bergerak
BAB II
ALAT
a) Jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter, dimensi luar suatu benda dan
diameter dalam suatu benda .
b) Mikrometer sekrup berfungsi untuk mengukur ketebalan benda yang tipis, panjang
benda yang kecil dan dimensi luar yang kecil.
c) Beban, sebagai benda yang digunakan untuk menentukan ( g ).
d) Stopwatch, sebagai mengukur waktu.
e) Mistar, digunakan unuk mengukur panjang sebuah benda.
BAHAN
A. Plat berfungsi sebagai objek untuk diukur ketebalannya dengan menggunakan
mikrometer sekrup.
B. Kelereng berfungsi sebagai objek untuk diukur oleh jangka sorong.
C. Bandul fisis dengan perlengkapannya 1 set, sebagai objek yang digunakan untuk
menentukan percepatan gravitasi.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Cara kerja
1. Jangka Sorong :
a. Dipahami terlebih dahulu bagian-bagian jangka sorong.
Jangka sorong memiliki rahang utama/tetap: bagian bawah yang lebih besar
digunakan untuk mengukur diameter luar (ketebalan benda) dan rahang yang
lebih kecil bagian bawah di gunakan untuk mengukur diameter benda.skala
vernier(skala nonius) adalah sebutan untuk skala geser/sorong yang juga
berfungsi membuka dan menutup rahang.
b. Dibaca skala pada jangka sorong ,membaca skala pada jangka sorong sama
halnya seperti membaca penggaris biasa.jangka sorong memiliki skala utama
yang ditandai dengan angka dalam satuan inchi atau sentimeter ,ditambah
pembagian lebih kecil diantaranya .skala geser (vernier) seharusnya memiliki
tanda angka di atasnya untuk menunjukan ukuran skala yang mewakili.
c. Diperiksa skala dari bagian-bagian terkecil. sebelum membuat pengukuran,
hitunglah jumlah garis antara dua angka pada skala vernier. gunakan garis
tersebut untuk menentukan berapa ukuran yang terwakili oleh setiap garis
terkecil.
d. Dibersihkan benda yang akan diukur dengan lap atau kain bersih untuk
memastikan tidak ada lemak atau minyak yang menempel,dan tidak ada apapun
yang akan mengganggu pengukuran yang akurat
e. Dibuka kunci sekrup lalu kendurkanlah sebelum memulai pengukuran
f. Ditutup rahang jangka sorong ,sebelum mengukur apapun tutup atau rapatkan
rahang dan tahan pembacaan pada angka nol sehingga mendapatkan ukuran yang
tepat
2. Mikrometer Sekrup
a. Di periksa terlebih dahulu mikrometer sekrup yang akan di gunakan, jika poros
tetap dan poros geser di rapatkan dengan memutar pemutar ke arah kanan
(seperti arah jarum jam) Skala utama harus menunjukkan nol. Hal ini dilakukan
untuk menghindari kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kerusakan alat.
b. Dibuka rahang (poros geser) dengan memutar pemutar ke arah benda yang akan
di ukur agar benda tersebut bisa pas saat pengukuran.
c. Diletakkan benda yang akan di ukur lalu tutup kembali ke rahang dengan
memutar pemutar ke arah kanan hingga benda yang akan di ukur terjepit.
d. Dikunci rahang dengan pemutar mengunci hingga terdengar bunyi “klik”
hentikan putaran kemudian dikunci kembali mikrometer sekrup,hal ini di lakukan
agar skala tidak berubah.
e. Kemudian dilihat nilai terbesar yang di tunjukkan oleh skala utama. Skala ini
dalam milimeter.
f. Lalu dilihat nilai skala nonius cara menentukan skala nonius adalah dengan
menentukkan garis skala nonius yang sejajar dengan garis tengah skala utama.
Kalikan nilai skala nonius dengan 0,01.
g. Cara mengetahui hasil pengukurannya yaitu dengan cara menjumlahkan nilai
yang di tunjukkan skala utama dengan nilai yang di tunjukkan skala nonius, lalu
jumlahkan kembali atau kurangi dengan ketelitian mikrometer sekrup.
3. Pengukuran Gravitasi
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Diikat beban dengan menggunakan tali.
2. Digantungkan beban pada stand dengan panjang tali 15 cm.
3. Kemudian diberi simpangan awal ( jarak dari titik kesetimbangan ) dan
dihitung waktu beban berosilasi sebanyak 5 kali , 10 kali dan 15 kali
menggunakan stopwatch.
5. Diulangi langkah (2) dan (3) dengan mengguakan panjang tali 20 cm dan 25 cm
BAB IV
*Pengukuran Gravitasi
Hasil Perhitungan :
g= 4 x 𝜋 2 x L/𝑡 2
= 4 x 3,142 x 15 / 4,052
= 4 x 9,85 x 15 / 16.40
= 36,06 cm/s
g= 4 x 𝜋 2 x L/𝑡 2
= 4 x 3,142 x 20 / 9,672
= 4 x 9,85 x 20 / 93,50
= 8,43 cm/s
g= 4 x 𝜋 2 x L/𝑡 2
= 4 x 3,142 x 25 / 15,632
= 4 x 9,85 x 25 / 244,29
= 4,03 cm/s
X = = 𝑔1 + 𝑔2 + 𝑔3
3
= 36,06 + 8,43 + 4,03
3
= 16,17 cm/s
Data Pengamatan 2
No L T t g(cm/s)
1 15 5 4,15 34,32 cm/s
2 20 10 9,85 8,12 cm/s
3 25 15 16,39 3,66 cm/s
x 15,36 cm/s
∆𝑥 3,90 cm/s
Perhitungan :
x = 𝑔1 + 𝑔2 + 𝑔3
3
= 34,32 + 8,12 + 3,66
3
= 15,36 cm/s
= 3,90 cm/s
*Pengukuran Balok
1. Jangka sorong
2. Balok
Data Pengamatan :
NO P l t v 𝜌 (g/c𝑚3 )
1 4,87 cm 4,02 cm 2,71 cm 53,05 c𝑚3 0,75 g/ c𝑚3
2 4,47 cm 4,17 cm 2,78 cm 55,29 c𝑚3 0,72 g/ c𝑚3
3 4,86 cm 4,16 cm 2,85 cm 57,62 c𝑚3 0,69 g/ c𝑚3
× 0,72 g/ c𝑚3
∆× 0,007 g/ c𝑚3
Perhitungan :
X = 𝜌1 + 𝜌2 + 𝜌3
3
= 0.75 + 0,72 + 0,69
3
= 0,72 g/ c𝑚3
= 0,007 g/ c𝑚3
*Pengukuran bola
1. Bola / kelereng
2. Micrometer skrup
3. Timbangan Elektrik
Data Pengamatan
Perhitungan :
X = 𝜌1 + 𝜌2 + 𝜌3
3
= 2,432 + 2,211 + 2,395
3
=2,346 g/ c𝑚3
(𝑥−𝑥1)2 + (𝑥−𝑥2)2 + (𝑥−𝑥3)2
∆x =√ 𝑁(𝑁−1)
= 0,027 g/ c𝑚3
BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, dilakukan percobaan tentang percepatan gravitasi bumi.
Percepatan gravitasi bumi (g) ditentukan dengan menggunakan bandul matematis, bandul
fisis tanpa silinder, dan bandul fisis dengan silinder pejal. Berdasarkan percobaan dengan
menggunakanbandul fisis diperoleh panjang tali yang berbeda mulai dari 80 cm, 75 cm, 70
cm, 65 cm, dan 60 cm. Sudutnya ditentukan sebesar 50percobaan ini dilakukan dengan satu
kali pengukuran dan lima kali pengukuran. Untuk satu kali pengukuran diperoleh (g) sebesar
9,42 m/s2 dan untuk yang lima kali pengukurandiperoleh (g) sebesar 9,52 m/s2, 9,4 m/s2, 9,34
m/s2, dan 9,31 m/s2. Berdasarkan grafiknya (dihasil), menunjukkan bahwa antara percepatan
gravitasi bumu dengan panjang talinya berbanding lurus. Semakin panjang tali yang
digunakan semakin besar percepatan gravitasinya.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda sedangkan jangka
sorong digunakan untuk mengukur panjang serta lebar suatu benda.
Pengukuran volume benda dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu statis dan dinamis.
Ketelitian pengukuran secara statis lebih besar dari pada cara dinamis.
Perhitungan hasil pengukuran dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator
Perbandingan nilai percepatan gravitasi bumi (g) antara bandul matematis dengan
bandul fisis tanpa silider adalah jauh berbeda.
Perbandiingan nilai percepatan gravitasi bumi (g) antara bandul fisis tanpa silinder
dengan bandul fisis dengan silinder pejal adaah mendekati atau tidak jauh berdeda.
Nilai percepatan gravitasi bumi dilaboratorium fisika dasar lantai atas berbeda dengan
yang ada diliteratur (9,8 m/s2). Salah satu faktor yang menyebakan adanya perbedaan
adalah ketepatan dalam mengukur waktu saat bandul dilepaskan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/16689792/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASAR_1_PEN
GUKURAN
https://www.academia.edu/18430581/LAPORAN_PRAKTIKUM_PERCEPATAN_GRAVI
TASI
http://sesaat-fajar29.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-fisika-dasar-tentang.html
https://www.slideshare.net/yudhodanto/laporan-tetapan-pegas
file:///C:/Users/USER/Downloads/PENENTUAN_PERCEPATAN_GRAVITASI_BUMI_D
ENG.pdf
. Alonso, Marcello & Edward J. Finn. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Erlangga. Jakarta