Fullpapers Jpi7aed7ffee8full PDF
Fullpapers Jpi7aed7ffee8full PDF
Abstrak
Konflik antara masyarakat dengan perusahaan dalam kasus pengelolaan limbah B3
mengalami peningkatan seiring dengan pesatnya industrialisasi di Indonesia. Kasus
pengelolaan limbah B3 PT PRIA di Desa Lakardowo memicu protes masyarakat menuntut
penutupan pabrik. Penelitian kualitatif-deskriptif ini mengkaji strategi gerakan sosial
masyarakat dalam memperjuangkan pemulihan lingkungan dan penutupan pabrik
pengelolaan limbah B3. Fenomena tentang gerakan sosial dianalisis dengan menggunakan
teori mobilisasi sumber daya oleh McCarthy dan Zald. Tujuan dari penelitian adalah
menjelaskan strategi yang disusun oleh masyarakat dalam melakukan gerakan sosial. Data
penelitian didapat dari hasil wawancara dengan masyarakat Desa Lakardowo, BLH
Kabupaten Mojokerto, LSM, DPRD Kabupaten Mojokerto, dan PT PRIA. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemanfaatan jejaring dengan pemerintah, media, dan NGO menjadi
kunci keberhasilan gerakan sosial masyarakat Desa Lakardowo.
Kata Kunci : Konflik Pengelolaan limbah B3, Gerakan Sosial, Mobilisasi Sumber Daya.
*
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Airlangga
127
128 Jurnal Politik Indonesia, Vol. 2, No. 1, Juli-September 2017, hal 127-134
mobilisasi sumber daya dalam sudah melanggar hak atas rasa aman
mempengaruhi kebijakan pemerintah agar warga. Tak jarang preman pabrik mengadu
menutup dan menghentikan aktivitas domba masyarakat dengan menyebarkan
pengelolaan limbah B3 milik PT. PRIA di isu-isu seperti halnya Ketua Kelompok
Desa Lakardowo. Dengan demikian, hak- Perempuan Peduli Lingkungan Sutama
hak atas lingkungan hidup bersih nyaman disinyalir mendapatkan uang 1 Milyar dari
dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat pabrik, selain itu isu tentang ECOTON
tanpa terkecuali warga Desa Lakardowo. yang pro pabrik. Isu tersebut sempat
membuat gesekan-gesekan dalam
Hambatan dalam Gerakan Sosial masyarakat, namun kondisi tersebut dapat
Dalam proses gerakan sosial tidak diselesaikan kembali oleh warga dengan
terlepas dari hambatan yang dialami oleh cara membangun komunikasi dan sikap
masyarakat. Baik itu berupa ancaman saling percaya antar masyarakat.
maupun intimidasi. Pasca aksi di depan Preman pabrik juga sering
pabrik, masyarakat sering mendapat mengeluarkan kata-kata yang
intimidasi. Intimidasi bersumber dari dua mengintimidasi masyarakat sebagai
hal yakni intimidasi dari aparat kepolisian berikut “jika masyarakat melakukan aksi
dan intimidasi dari PT. PRIA. Masyarakat demo, maka akan ditangkap polisi.”
mulai merasakan intimidasi dari polisi Masyarakat merasa takut dengan ancaman
ketika warga selesai melakukan aksi di preman pabrik. Hal tersebut dikarenakan
depan pabrik, saat itu beberapa warga masyarakat minim pengetahuan tentang
dipanggil ke kantor Polsek Jetis tanpa hukum sehingga kelemahan tersebut
dasar hukum yang jelas. Warga juga mudah disalahgunakan oleh preman pabrik
mendapatkan surat dari pihak kepolisian untuk mengancam masyarakat agar tidak
untuk datang ke kantor polisi dengan melakukan aksi demo lagi.
tuduhan telah mencemarkan nama baik Hambatan lain yang dialami yakni
PT. PRIA. warga mendapat perlakuan diskriminatif
Warga pernah menjadi korban dari dari pihak kecamatan dalam hal mengurus
perlakuan represif kepolisian yang surat domisili di kantor Kecamatan Jetis.
melakukan pemukulan kepada masyarakat Warga merasa dipersulit ketika mengurus
ketika terjadi bentrokan antara warga dan surat menyurat. Saat melakukan
pihak kepolisian yang disebabkan karena pengobatan di puskesmas, warga merasa
warga melarang mobil pengangkut limbah diasingkan serta tidak dilayani dengan
B3 masuk ke Desa Lakardowo. Aksi baik oleh pihak puskesmas. Selain itu,
warga kemudian di hentikan oleh polisi ketika menyelenggarakan acara wisata
secara represif. Perilaku represif polisi limbah di Desa Lakardowo warga
menyebabkan trauma dan ketakutan bagi dibubarkan secara paksa oleh pihak
warga yang menjadi korban pemukulan kepolisian dan camat karena warga tidak
tersebut. Masyarakat sangat menyesalkan memiliki ijin. Padahal ketika itu warga
sikap aparat kepolisian yang seharusnya sudah mengirimkan surat kepada pihak
menjadi pihak yang mengayomi dan Kapolsek Jetis dan camat. Hal tersebut
melindungi masyarakat. Namun realitanya tetap dibantah oleh pihak kepolisian dan
polisi melakukan kekerasan dan intimidasi camat.
kepada warga.
Masyarakat juga mendapatkan Kesimpulan
intimidasi dari PT. PRIA, hampir setiap Ketika lingkungan hidup menjadi
hari preman-preman pabrik lalu lalang kebutuhan yan sangat penting bagi
mengelilingi Desa Lakardowo untuk kelangsungan hidup masyarakat,
mengawasi pergerakan masyarakat. Dari khususnya bagi masyarakat pedesaan yang
segi keamanan, perlakuan preman pabrik menggantungkan hidupnya dari hasil
Dewi: Strategi Mobilisasi Gerakan Masyarakat dalam Penutupan Industri Pengelolaan Limbah B3 133
Daftar Pustaka
Klandermans, Bert .2005. Protes dalam
Kajian Psikologi Sosial.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
McCarthy, John D dan Zald, Mayer.
Resource Mobilization and Social
Movements: A Partial Theory, The
American Journal of Sociology,
Vol. 82, No. 6 pp. 1212-1241
Putra, Fadilla et.al. 2006. Gerakan
Sosial: Konsep, Strategi, Aktor,
Hambatan dan Tantangan
Gerakan Sosial di Indonesia.
Malang : Averroes Press.
Singh, Rajendra. 2010. Gerakan Sosial
Baru. Yogyakarta : Resist Book
Soenyono.2005. Teori-teori Gerakan
Sosial. Surabaya : VD Press.