Anda di halaman 1dari 7

1.

DIAGNOSA : INFEKSI

A. DEFINISI : Mengalami peningkatan resiko terserang organism patogenik


B. BATASAN KARAKTERISKTIK :
 Hubungan dengan diri sendriri
Marah
Rasa bersalah
Koping buruk
Mengekspresikan kurangnya :
1. Penerimaan
2. Semangat
3. Memaafkan diri sendiri
4. Harapan
5. Cinta
6. Makna dan tujuan hidup
7. Kedamaian dan ketentraman
 Hubungan dengan orang lain
Mengungkapkan pengasingan
Menolak interaksi dengan orang terdekat
Menolak interaksi dengan pembimbing spiritual
Mengatakan dipisahkan dari system dukungan
 Hubungan dengan seni,music, buku alam
Tidak tertarik terhadap alam
Tidak tertarik membaca leteratur keagamaan
Ketidakmampuan mengekspresikan status kreativitas yang dahulu (bernyanyi
dan mendengarkan music serta menulis)
 Hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa
Mengungkapkan ditinggalkan
Mengungkapkan marah terhadap Tuhan
Mengungkapkan keputusasaan
Mengungkapkan penderitaan
Ketidakmampuan menginstrospeksi diri atau menilik diri
Ketidakmampuan mengalami transendensi diri
Ketidakmampuan berpatisipasi dalam aktivitas keagamaan
Ketidakmampuan berdoa
Meminta bertej dengan pimpinan spiritual
Perubahan mendadak pada praktik spiritual

C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


 Penyakit kronis
 Diabetes miletus
 Obesitas
 Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjaan pathogen
 Pertahan tubuh primer yang tidak adekuat
 Gangguan peristalsis
 Kerusakan integritas kulit (pemsangan kateter intervena, prosedur
invasive)
 Perubahan sekresi pH
 Penurunan kerja siliaris
 Pecah ketuban dini
 Pecah ketuban lama
 Merokok
 Stasis cairan tubuh
 Trauma jaringan ( mis: trauma,destruksi jaringan)
 Ketidakadekuatan pertahanansekunder
 Penurunan hemoglobin
 Imunosupresi (mis: imunitas didapat tidak adekuat, agens farmaseutikal
termasuk imunosupresan,steroid,antibody monoclonal,imunomodulator)
 Leucopenia
 Supresi respons inflamasi
 Vaksinasi tidak adekuat
 Pemajaan terhadap pathogen lingkungan meningkat ( mis: wabah)
 Prosedur invasive
 Malutrisi
 Mejelang ajal aktif
 Ansietas
 Penyakit kronik pada diri sendiri dan orang lain
 Kematian
 Perubahan hidup
 Kesepian atau pengasingan social
 Nyeri
 Peniadaan diri
 Deprivasi sosiokultural

D. NOC
Pasien akan :
 Memahami bahwa penyakit adalah suatu tantangan terhadap system keyakinan
 Memahami bahwa terapi bertentangan dengan system kepercayaan
 Menunjukan teknik koping untuk menghadapi distress spiritual
Pasien yang menjelang ajal akan :
 Mengungkapkan penerimaan atau kesiapan menghadapi kematian
 Berbahagia dengan hubugnan sebelumnya
 Mengungkapkan kasih saying terhadap orang terdekat.

E. NIC
 Perawatan menjelang ajal : meningkatkan kenyamnan fisik dan ktentraman
psikologis pada fase akhir hidup
 Dukungan emosi : member ketenangan, penerimaan, dan dukungan saat stress
 Penumbuhan harapan : memfasilitasi perkembangan sikap positive pada situasi
tertetantu
 Fasilitasi pertumbuhan spiritual : memfasilitasi pertumbhuan kapasitas pasien
untuk mengidentifikasi, berhungan dengan dan memanggil sumber makna,
tujuan, kenyamanan, kekuatan, dan harapan dalam hidup mereka.
 Dukungan spiritual : membantu pasien untuk merasakan keseimbangan dan
hubungan dengan Tuhan.

2. DIAGNOSA RESIKO PERDARAHAN


A. DEFINISI : Berisiko mengalami penurunan volume darah yang dapat
mengganggu kesehatan
B. BATASAN KARAKTERISTIK : -
C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN :
 Aneurisme
 Sirkum sisi
 Devisiensi pengetahuan
 Koagulasi intravascular diseminata
 Riwayat jatuh
 Gangguan gastrointestinal (penyakit ulkus lambung polip, varises)
 Gangguan fungsi hati (mis: sirosis, hepatitis)
 Koagulopati inheren (mis: trombositopenia)
 Komplikasi pascapartum (mis: atoni,uterus, retensi placenta)
 Komplikasi terkait kehamilan (placenta prefia, kehamilan mola, solusi
placenta)
 Trauma
 Efek samping terkait terpi (mis: pembedahan, pemberian oto, pemberian
produk darah, defisiensi trombosit, kemotrapian)
D. NOC :-
E. NIC :-

DIAGNOSA MATA KERING


A. DEFINISI : Beresiko terhadap ketidaknyamanan mata atau kerusakan kornea dan
konjungtiva karena penurunan kuantitas atau kualitas air mata untuk melembapkan
mata :
B. BATASAN KARAKTERISTIK : -
C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN :
Penuaan
Penyakit autoimmune (arthritis reumathoid, diabetes mellitus, penyakit tiroid,
gout,osteoporosis)
Lensa kontak
Factor lingkungan ( penyejuk udara, angin berlebihan, pemajaan sinar
matahari, polusi udara, kelembapan rendah)
Gender wanita
Riwayat alergi
Hormone
Gaya hidup (mis: merokok, penggunaan caffeine, membaca dalam waktu
lama)
Terapi fentilasimekanis
Kerusakan permukaan okukar
Lessi neurlogis dengan kehilangan reflek sensorik automotorik (lagoftalmos,
kurang reflek kedip,spontan, Karena peurunan kesadran dann gangguan medis
lain)
Tempat tidur
Efek samping terkait pengobatan ( mis : agen farmaseutika, sprit
inhibitor,enzim pengubah,angiotenzim,deuretik, steroid, antidepresan,
transquilizer,analgesic,sedative,agen blok neuromuscular)
Defisiensi vitamin A
D. NOC : -
E. NIC : -

3. DIAGNOSA:Kerusakan Membran Mukosa Oral

A. Definisi :Kerusakan bibir dan jaringan lunak rongga mulut


B. Batasan Karasteristik :

 Perdarahan
 Masa berwarnakebiruan(miss:hemangioma)
 Keilitas
 Lidah berwarna putih
 Deskuamasi
 Kesulitan berbicara
 Kesulitan makan
 Kesulitan menelan
 Penurunan kemampuan pengecap
 Edema
 Pembesaran tonsil
 Fisura
 Lidah geografi
 Hiperplasia gusi
 Gusi pucat
 Resesi gusi
 Halitotsis
 Hyperemia
 Makroplasi
 Denudasi mukosa
 Mukosa pucat
 Nodul
 Rasa tidak nyaman pada mulut
 nyeri mulut
 lesi pada mulut
 Ulkus pada mulut
 Papula
 Sakus(kantong)antara gusi meradang dan permukaan gigi lebih dari 4 min
 Adanya pathogen
 Drainase Purulen
 Eksudat purulen
 Masa berwarna merah(mis:hemangioma)
 Melaporkan sensasi yang tidak enak didalam mulut
 Lidah atrofik halus atau poos
 Bercak berongga
 Stomatis
 Vesikel
 Eksudat seperti bubur yang berwarna putih
 Bercak putih
 Plak putih
 Xeros tomia

C.Faktor yang berhubungan

 Gangguan perawatan diri


 Kendala perawatan professional
 Labiokisis (bibr sumbing)
 Palatokisis (palatum bercelah)
 Penurunan trombosit
 Isitankimia (mis: alcohol,tmebakau, makanan asam,penggunaan inhaler,obat
atau agen berbahaya lainnya secara teratur)
 Penurunan salvias
 Kurang pengetahuan mengenai hygiene oral yang benar
 Dehidrasi
 Depresi
 Penurunan kadar hormone atau wanita
 Hygene pral yang tidak efektif
 Infeksi
 Gangguan immune
 Imunosupresi
 Kehilangan struktur pendukung
 Malnutrisi
 Fsktor mekanik (mis: pemasangan gigi palsu,bingkai penyangga gigi,slang
(indotrakea/nasogastric), dan bedah rongga mulut)
 Penapasan mulut
 Puasa lebih dari 24 jam
 Stress
 Efek samping obat (mis : kemoterapi,agens, farmasetikal, terapi radiasi)
 Trauma
D. NOC :
 Hygene oral :kondisi mulut, gigi, gusi, dan lidah.
 Integritas jaringan : kulit dan membrane : keutuhan struktur serta fngsi
fisiologis normal kulit dan memnrane mukosa
 Semakin nyaman dalam mengkonsumsi makanan dan cairan
 Tidak mengalmi halitosis
 Melakukan hygene oral yang esensial sesuai anjuran dan instruksi

F. NIC
 Pemulhan kesehatan mulut : menin gkatkan penyembuhan untuk pasien yang
mengalami lessi mukosa oral atau gigi

4. DIAGNOSA : Kerusakan iintegritas kulit


A. DEFINISI : Beresiko terhadap ketidak cukupan alran darah ke
jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa
B. BATASAN KARAKTERISTIK :
Objective
 Kerusakan pada lapisan kulit
 Keruskan pada permukaan kulit
 Infasi struktur tubuh
C. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN:
Eksternal atau lingkungan
 Zat kimia
 Kelembapan
 Hipertermia
 Hipotermia
 Factor mekanik
 Kelembapan kulit
 Immobilitasi fisik
 Radiasi
Internal atau somatic
 Perubahan status cairan
 Perubahan pigmentasi
 Perubahan turgor (perubahan elastisitas)
 Factor perkembangan
 Ketidakseimbangan nutrisi (mis: obesitas atau kakeksia)
 Difisiyt immunologist
 Gangguan sensasi
 Gangguan sirkulasi
 Penonjolan tulang
D. NOC
 Menunujukan integritas jaringan : kulit dan membrane mukosaa, yang
dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan 1-5 : gangguan eksterm,berat,
sedang, ringan, atau tidak ada gangguan) :
 Suhu, elstisitas, hidrasi dan sensasi
 Perfusi jaringan
 Keutuhn kulit
 Menunujukan penyembuhan luka : primer , yang dibuktikan oleh indicator
:berikut ( sebutkan 1-5 : tidak ada, sedikit, sedang, banyak, atau sangat
banyak ) :
 Penyatuan kulit
 Penyatuan ujung luka
 Pembentukan jaringan parut
 Menunjukkan penyembuhan luka : primer, yang dibuktikan pleh indicator
berikut ( sebutkan 1-5 : ganggusn eksterm, berat, sedang, ringan, atau tidak
ada gangguan )
 Eritema kulit sekitar
 Luka berbau busuk
 Menunujukan penyembuhan luka : sekunder yang dibuktikan oleh indicator
berikut ( sebutkan 1-5 : tidak ada sedikit, sedang, banyak, atau sangat
banyak) :
 Granulasi
 Pembentukan jaringan parut
 Penyustutan luka
E. NIC
Pemeliharaan akses dialysis : memelihara area akses pembuluh darah (
arteri, vena)
Kewaspadaan lateks : menurunkan resiko reaksi sistemik terhadap lateks
Pemberian obat : mempersiapkan, memberikan, dan mengevaluasi
kefektifan obat resep dan obar nonresep
Perawatan area insisisi : membersihkan, memntau, dan meningkatkan
proses penyembuhan pada luka yang ditutp dengan jahitan, klip atau
steppers
Menejemen area penekanan : meminimalkan penekanan pada bagian tubuh
Perawat ulkus dekubitus : memfasilitasi penyembuhan ulkus dekubitus
Menejemen pruritus :

Anda mungkin juga menyukai