Dokumen - Tips - Contoh PKM Versi Sederhana
Dokumen - Tips - Contoh PKM Versi Sederhana
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN
1. JudulKegiatan : Penggunaan Serbuk Biji Molinga
oleifera Lam. dalam Penurunan
kadar logam berat, intensitas warna,
dan kekeruhan air Sungai Kreo
dengan Pre-Treatment Horizontal
Roughing Filter
2. BidangKegiatan : PKM-P
3. KetuaPelaksanaKegiatan
a. NamaLengkap : Cagayana
b. NIM : 21080114140116
c. Jurusan : Teknik Lingkungan
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Diponegoro
:Jl. Gondang Timur 2 No. 15 B,
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP Bulusan, Tembalang
f. Alamat email : cagayanalp@gmail.com
6. BiayaKegiatan Total
a. Dikti :Rp12.034.000,00
b. Sumber lain :-
7. JangkaWaktuPelaksanaan : 5 bulan
Semarang, 22 September 2015
Menyetujui
Pembantu Dekan III
Bidang Kemahasiswaan
Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR v
RINGKASAN vi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.4Urgensi Penelitian 3
iii
3.3.3 Pengolahan dan Pengukuran kadar Pb Sampel Air
Sungai 7
3.3.4 Pengolahan dan Pengukuran kadar Cr Sampel Air
Sungai 7
3.3.5 Pengukuran Intensitas Warna pad air Sungai Kreo
7
3.3.6 Pengolahan dan Pengukuran kadar Cr Sampel Air
Sungai 8
DAFTAR PUSTAKA 10
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
RINGKASAN
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air sungai merupakan salah satu sumber air yang digunakan oleh masyarakat
terutama masyarakat yang tinggal dekat dengan daerah sungai. Untuk beberapa
masyarakat, air merupakan sumber utama selain digunakan untuk MCK. Air sungai
yang lokasinya berdekatan dengan TPA berpotensi tinggi untuk tercemar air lindi.
Lindi sangat berpotensi menyebabkan pencemaran air, baik air tanah maupun
permukaan sehingga perlu ditangani dengan baik. Dalam penelitian terdahulu di
Teknik Lingkungan UNDIP (2011) hasil Karakterisasi Air Lindi TPA Jatibarang
dalam parameter Pb dan Cr terlihat pada tabel 1.1.
Paramet Hasil
er Satuan Pengujian Perda Jateng Keterangan
No. 10/2004
Melebihi baku
Pb mg/l 0,30 0.1 mutu
Melebihi baku
Cr mg/l 0,66 0.5 mutu
Logam berat ialah unsur logam dengan berat molekul tinggi.Logam berat yang
sering mencemari habitat ialah Hg, Cr, Cd, As, dan Pb (Soemirat,
5
2003). Menurut Darmono (1995), faktor yang menyebabkan logam berat termasuk
dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam berat yang tidak
dapat terurai (non degradable) dan mudah diabsorbsi. Babich dan Stotzky (1978)
mengemukakan bahwa berbagai faktor lingkungan berpengaruh terhadap logam berat
yaitu keasaman tanah, bahan organik, suhu, tekstur, mineral liat, kadar unsur lain dan
lain-lain.
Salah satu bahan penyerap alami yang dapat digunakan adalah serbuk biji
kelor Moringa oleifera Lamk. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
serbuk biji kelor ternyata dapat digunakan sebagai pengabsorbsi, menggumpalkan
sekaligus menetralkan tegangan permukaan dari partikel lumpur dan logam berat yang
terkandung dalam substansi limbah. Hal ini disebabkan tingginya kandungan protein
kationik dan adanya bahan aktif 4-alfa-4-rhamonsiloxy-benzil-isothio-Jurnal Alam
dan
6
Lingkungan, Vol.5 (8) Maret 2014 ISSN 2086-460438 cyanate yang terkandung pada
biji kelor. Keberadaan zat aktif ini mampu mengabsorbsi dan menetralisir partikel-
partikel lumpur dan logam berat yang terkandung dalam limbah tersuspensi (Pandia
dan Husin, 2005).
Kelor mengandung protein B, protein C, kalsium, dan zat besi, dapat dipakai
sebagai obat-obatan, bahan baku pembuatan sabun dan kosmetik, juga dapat
dimanfaatkan sebagai penjernih air. Biji kelor dapat digunakan sebagai bio-koagulan
karena mengandung protein bermuatan positif yang dapat berperan sebagai kation
polielektolit dan penting dalam agen bio-koagulan. Tanaman kelor merupakan
tanaman yang mempunyai kasiat sebagai obat-obatan mulai dari akar, batang, daun
dan bijinya sudah dikenal sejak lama di lingkungan pedesaan. Daun kelor biasanya
digunakan sebagai pakan ternak, terutama sapi dan kambing, dan juga dapat
digunakan sebagai pupuk hijau (Suriawiria;2005 dalam Mukarromah; 2008).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Preparasi serbuk biji kelor dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan
sangat mudah. Buah yang kering di pohon disortir kemudian dikupas ambil biji
kelornya kemudian dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 110oC. Biji
kelor yang sudah dikeringkan kemudian diblender dan di oven kembali selama 1
jam dengan suhu 100oC. Serbuk biji kelor yang sudah di oven kemudian diayak
dengan ukuran 50 mesh.
BAB IV
Bulan ke-
Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Persiapan Alat
Penelitian
Analisa Hasil
Pembuatan Laporan
Seminar
10
DAFTAR PUSTAKA
Kumalasari Fety dan Yogi Satoto, 2012. Teknik Mengolah Air Kotor Menjadi
Air Bersih Hingga Siap Minum.Jakarta: Laskar Aksara
Nugroho, Bahtiar Aji, dkk. 2014. Penggunaan Serbuk Biji Kelor, untuk
Menurunkan Kadar Pb, Kekeruhan, dan Intensitas warna. Indonesian
Journal of Chemical Science. Universitas Negeri Semarang.
Pandia, S. dan A. Husin, 2005. Pengaruh Massa dan Ukuran Biji Kelor pada
Proses Penjernih-an Air. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara,
Medan. Jurnal Teknologi Proses (4) 2. Hal. 2.
Sudarwin. 2005. Analisis Spasial Logam Berat (Pb dan Cd) pada Sedimen Aliran
Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang,
Semarang. Jurnal Konsentrasi Kesehatan Lingkungan Industri
Suriawiria, U. 2005. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. bandung:
PT. Alumni.