Mei 2014

Infinity
Sysmex Updates

PERAN RETICULOCYTE HEMOGLOBIN EQUIVALENT (Ret-He)

Special points of
interest:
 Peran Ret-He untuk
skrining defisiensi besi
pada anak
 Pemilihan reagen PT
yang baik
 CS-2100i
 Pemenang kuis
Reliable and accurate result
using multi-wavelength tech-
nology
Sample quality information
for hemolytic, icteric and lipe-
mic interferences
Fast throughput
for single method or combina-
tion between clotting, chro-
mogenic, and immunoturbi-
dimetry method
Fully automated
with easy to operate system
and improved data manage-
ment
UNTUK SKRINING DEFISIENSI BESI PADA ANAK
USIA 6 BULAN– 5 TAHUN
Ester Tri Rahayu, Tri Ratnaningsih, Budi Mulyono
Anemia merupakan masalah
kesehatan global pada negara
maju dan negara berkem-
bang dengan defisiensi besi
sebagai penyebab utama.
Berdasarkan data WHO
prevalensi anemia pada usia
pra sekolah (0-4,99), di In-
donesia termasuk kategori
berat (>40%) dan berdasar
survei kesehatan rumah
tangga di Indonesia, preva-
lensi pada anak usia pra
sekolah adalah 47%. Pada
bayi dan masa awal anak-
anak ADB berhubungan
dengan keterlambatan dan
gangguan perkembangan
baik motorik maupun intel-
ektual yang mungkin irreversi-
ble. Karena konsekuensi yang
serius dari ADB pada balita
maka diperlukan pencegahan
dan deteksi dini ADB pada
masa balita.
Terdapat 3 tahapan
defisiensi besi. Baku emas
untuk pemeriksaan defisiensi
besi adalah pengecatan besi
sumsum tulang dengan Prus-
sian Blue namun sangat in-
vasif sehingga digunakan tes
indirek dengan parameter
hematologi dan biokimia.
Parameter hematologi hanya
dapat mendeteksi defisiensi
tahap lanjut, parameter bio-
kimiawi dapat mendeteksi
defisiensi besi tahap awal
tapi memerlukan persiapan
khusus serta dipengaruhi
kondisi inflamasi. Perkem-
bangan teknik flowcytometry
pada alat hematologi otoma-
tis terbaru dapat mem-
perkirakan kandungan he-
moglobin dalam retikulo-sit
(Reticulocyte Hemoglobin equiva-
lent/ Ret-He) sehingga dapat
menggambarkan kondisi
aktual dari eritropoiesis dan
dapat mendeteksi defisiensi
besi tahap awal.
Penelitian ini dengan desain
potong lintang bertujuan
untuk mengetahui penampil-
an diagnostik Ret-He dalam
skrining defisiensi besi pada
anak usia 6 bulan sampai
dengan 5 tahun. Subyek
penelitian adalah 94 anak
sehat berusia 6 bulan-5 ta-
hun yang diambil dari po-
syandu balita di wilayah
Yogyakarta dan telah
mendapatkan persetujuan
d a ri o ran g t ua /w a li.
Pemeriksaan Ret-He
menggunakan metode flowcy-
tometry dengan alat Sysmex
XT-2000i. Pemeriksaan fer-
ritin menggunakan metode
electrochemiluminescens
dengan alat Elecsys 1010.
Pada cut off Ret-He 28 pg
menghasilkan sensitivitas,
spesifisitas, NDP, NDN,
LR+ dan LR- berturut-turut
81.3%, 93.6%, 72%, 96%,
12.7 dan 0.2. Nilai spesifisi-
tas yang tinggi, sensitivitas
yang baik serta LR + yang
kuat menunjukkan nilai Ret-
He pada cut off ini cocok
untuk tujuan penegakan di-
agnostik. Pada cut off Ret-
He 29.35pg didapatkan sen-
sitivitas, spesifisitas, NDP,
NDN, LR+dan LR- berturut
-turut 93.8%, 71.8%, 41%,
98%, 3.33 dan 0.086. Hasil
sensitivitas yang sangat ting-
gi dengan spesifisitas yang
cukup, NDN yang tinggi
dan LR- yang menghasilkan
perubahan besar pada post
test probability menunjuk-
kan nilai Ret-He pada cut off
ini cocok untuk tujuan skrin-
ing defisiensi besi pada anak
usia 6 bulan sampai 5 tahun.
Rujukan: Bisa ditujukan ke
dr Tri Ratnaningsih,SpPK di
email dr. Ratna Heriyanto:
ratnaheriyanto@yahoo.com

Dade® Innovin®
Pemenang POP QUIZ
edisi April 2014:
1. Dr. Budiarijanto (Bing)
Widjaja, Sp.PK(K)
2. dr. Ignatia M L. Sp.PK
3. dr. Nuryanti
Selamat kepada para
pemenang!
Rujukan
1. Guidelines for thrombo-
plastins and plasma used to
control oral anticoagulant thera-
py. In WHO Technical Report
Series 1999, Annex 3, No 889
2. Shahangian S, LaBeau KM,
Howerton DA. Prothrombin
Time Testing Practices: Adher-
ence to Guidelines and Stand-
ards. Clin Chem 2006; 52(5): 793
- 4, Available at:
http://www.clinchem.org/conte
nt/52/5/793.full.pdf+html
3. Bates SM, Weitz JI. Coagula-
tion assays. Circulation 2005;112:
e53-60. Available at:
https://circ.ahajournals.org/cont
ent/112/4/e53.full.pdf+html
4. Hemostasis reagents portfolio.
Available at
www.siemens.com/diagnostics
Pemilihan Reagen PT yang Baik
Pemeriksaan waktu prothrom-
bin (PT) merupakan pemerik-
saan yang diperlukan dalam
menilai tahap koagulasi dari
jalur ekstrinsik dan jalur bersa-
ma. Pemeriksaan ini sangat
bergantung pada tromboplas-
tin yang terkandung di da-
lamnya. Terdapat berbagai
variasi dari tromboplastin
yang diproduksi secara
komersial sehingga agar mam-
pu diinterpretasikan dengan
baik dan benar maka setiap
reagen yang digunakan mesti
terkalibrasi. Prosedur dalam
mengkalibrasi tromboplastin
telah dilakukan oleh WHO
Expert Committee on Biological
S tan dar diz a ti o n se h in g ga
dengan adanya prosedur ini
dikenal istilah ISI (International
Sensitivity Index). Sehingga hal
ini memungkinkan hasil PT
dilaporkan secara terstandar
yaitu menggunakan INR
(International Normalized Ratio)
jika ISI diketahui. Di masa
sekarang ini, sistem pemerik-
saan PT menggunakan tiga
sumber reagen tromboplastin
yang berbeda, yaitu trombo-
plastin manusia, sapi, dan
kelinci. Sumber tromboplastin
pertama yang direferensikan
oleh WHO adalah trombo-
plastin yang berasal dari
ekstrak otak manusia, dibuat
pada tahun 1976. Kemudian
pada tahun 1978, sumber
tromboplastin dari sapi dibuat
kemudian pada tahun yang
sama sumber tromboplastin
dari kelinci juga ditetapkan.
Diketahui bahwa tromboplas-
tin yang bersumber dari he-
wan memiliki ISI yang kurang
sensitif dengan nilai antara 1,2
hingga 2,8. Sedangkan WHO
merekomendasikan
pemakaian reagen PT dengan
nilai ISI = 1.1,3
Sensitifitas reagen pemerik-
saan koagulasi amat bervariasi,
oleh sebab itu CAP (Clinical
American Pathologist) membuat
suatu panduan yang menya-
takan bahwa setiap laboratori-
um mesti mampu menen-
tukan sensitifitas pemeriksaan
koagulasinya. Sebagai contoh
pemeriksaan PT pada pasien
dengan konsumsi heparin
sebaiknya diperiksa
menggunakan reagen PT yang
tidak sensitif terhadap heparin
pada rentang terapi jika
memungkinkan. Karena ke-
banyakan reagen tromboplas-
tin komersial mampu mene-
tralisir aktivitas heparin hingga
1 IU/mL sehingga tentunya
akan mempengaruhi dosis
terapi heparin.2,3
Reagen PT di PT Sysmex
Indonesia menggunakan
tromboplastin manusia dan
rekombinan. Tromboplastin
manusia terdapat pada reagen
Thromborel S yang berasal
dari jaringan plasenta serta
Dade® Innovin® sangat
sensitif terhadap
defisiensi faktor
ekstrinsik dan tepat
untuk monitoring
pemakaian antikoagulan
oral serta sesuai dengan
rekomendasi WHO
m e n g a n d u n g ca m p ur a n
kalsium klorida dan stabilisa-
tor. Reagen ini cocok untuk
monitoring pemakaian antiko-
agulan oral serta menilai ak-
tivitas faktor II, V, VII, dan
X. Reagen Thromborel S
memiliki nilai ISI 1,1. Se-
dangkan reagen yang mengan-
dung tromboplastin rekombi-
nan manusia terdapat pada
reagen Dade Innovin yang
dihasilkan dari bakteri E.coli
juga berisi fosfolipid sintetik,
kalsium, larutan penyangga,
dan stabilisator. Reagen ini
sangat sensitif terhadap
defisiensi faktor ekstrinsik dan
monitoring pemakaian antiko-
agulan oral serta sangat sesuai
dengan rekomendasi WHO
karena nilai ISI 1.0. Tidak
sensitif terhadap heparin sam-
pai dengan 2 IU/mL sehingga
cocok untuk monitoring tera-
pi.4