Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, batasan, asumsi,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 LATAR BELAKANG


Rumah Produksi Kaos 3D Malang merupakan salah satu industri tekstil atau UMKM yang
memproduksi beragam jenis pakaian seperti kaos, kemeja, jaket, dan sebagainya. Rumah Produksi
Kaos 3D Malang ini berada di Jl. Tirto Joyo, Merjosari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa
Timur dan juga memiliki toko sebagai tempat penjualan utama yang berada di Jl. Joyo tambak sari
No. 97 Merjosari, Malang. Produk yang dihasilkan oleh konveksi ini menyediakan kaos 3 dimensi
menggunakan teknologi digital printing. Sistem produksi pada Kaos 3D Malang berupa make to
stock (MTS) dan make to order (MTO). Sistem make to stock digunakan untuk produksi dalam
memenuhi stok dalam toko. Stok dalam toko biasanya berupa kaos polos, kaos oleh-oleh Kota
Malang, dan kaos superhero. Sistem make to order digunakan untuk produksi dalam memenuhi
pemesanan custom atau disesuaikan dengan pesanan konsumen. Untuk sistem pemesanan,
konsumen dapat memesan melalui Whatsapp untuk online dan untuk offline dapat memesan di
toko secara langsung melalui bagian administrasi. Kaos 3D Malang juga menerima jasa desain
untuk pemesanan custom. Rumah Produksi Kaos 3D Malang beroperasi mulai pukul 09.00 hingga
pukul 17.00 atau selama satu siklus kerja yaitu 8 jam. Material utama yang digunakan pada Rumah
Produksi Kaos 3D Malang ini adalah kain. Proses yang dilakukan dalam produksi kaos ini diawali
dengan menyiapkan bahan yang dibutuhkan yaitu kain dan menyiapkan desain untuk pelanggan
yang memesan kaos dengan desain custom atau sesuai keinginan pelanggan. Setelah kain sampai
di tempat produksi, proses pertama yaitu proses pemotongan kain dengan menggunakan gunting
kain yang dilakukan oleh dua operator sehingga menjadi potongan kain sesuai ukuran dari desain
pakaian yang telah dibuat. Kain yang sudah dipotong kemudian diangkat secara manual ke stasiun
sablon. Proses sablon dikerjakan secara manual oleh 2 operator dilanjutkan dengan proses
pressing. Proses pressing kain dilakukan menggunakan mesin pressing sablon oleh 1 operator.
Lalu kain diantar menggunakan sepeda motor menuju stasiun penjahitan dengan jarak 3,2 km yang
dapat ditempuh dengan kecepatan 50 km/jam selama 7,7 menit. Proses penjahitan dilakukan oleh
1 operator hingga menjadi pakaian jadi. Pakaian jadi kemudian diantar menggunakan sepeda motor
dengan jarak 3 km yang dapat ditempuh dengan kecepatan 50 km/jam selama 7,2 menit untuk
dibawa ke stasiun packing. Proses packing dikerjakan oleh 1 operator untuk dikemas sehingga
barang tersebut dapat dijual maupun dikirim.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada sistem produksi Kaos 3D Malang, terdapat
permasalahan mengenai flow time pengerjaan untuk proses pembuatan baju cukup membutuhkan
waktu yang lama. Dalam proses pembuatan baju ini juga dilakukan produksi secara maksimal
tetapi karena jenis baju yang diproduksi berbeda-beda, sehingga mempengaruhi jumlah produk
yang di produksi setiap harinya, maka perusahaan tidak memiliki suatu parameter yang pasti untuk
jumlah produk yang dihasilkan setiap harinya. Sehingga perusahaan dapat dilakukan peningkatan
utilisasi dari seluruh operator dengan harapan flow rate dari produk dapat meningkat sehingga
dapat memenuhi seluruh permintaan konsumen secara tepat waktu.
Oleh karena itu, pendekatan simulasi dilakukan untuk mengetahui solusi dari permasalahan
tersebut. Pendekatan simulasi digunakan untuk menganalisis efisiensi dan efektifitas pada sistem
produksi Kaos 3D Malang sehingga dapat memenuhi seluruh permintaan konsumen.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Identifikasi masalah merupakan salah satu proses penelitian dan pengenalan tentang masalah,
Berikut ini merupakan identifikasi masalah yang telah diamati pada produksi Kaos 3D Malang:
a. Flow time pengerjaan untuk proses pembuatan baju membutuhkan waktu yang lama.
b. Perusahaan tidak mempunyai parameter yang pasti untuk jumlah produk yang diproduksi
setiap harinya.

1.3 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan atau
solusi masalah. Berikut merupakan rumusan masalah dalam praktikum simulasi sistem produksi.
a. Bagaimana memodelkan sistem produksi Kaos 3D Malang dengan menggunakan software
ARENA?
b. Bagaimana kinerja sistem untuk produksi Kaos 3D Malang?
c. Bagaimana parameter yang pasti untuk jumlah yang diproduksi setiap harinya?
1.4 BATASAN
Batasan masalah untuk mebatasi upaya merumuskan pengertian dan menegaskan batasan dengan
dukungan data hasil penelitian pendahuluan. Batasan masalah dari penelitian adalah pengamatan
dilakukan pada pukul 09.00 hingga 17.00.

1.5 ASUMSI
Asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar dan sebagai landasan berpikir karena dianggap
benar. Berikut asumsi dari penelitian yang dilakukan.
a. Tidak ada kerusakan pada mesin produksi.
b. Operator bekerja dengan kondisi normal.

1.6 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah mana penelitian itu dilakukan atau data-data serta
informasi apa yang ingin dicapai dari penelitian itu. Berikut merupakan tujuan penelitian yang
telah dilakukan.
a. Untuk mengetahui model sistem produki Kaos 3D Malang dengan menggunakan software
ARENA.
b. Untuk mengetahui kinerja sistem agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada produksi
Kaos 3D Malang.
c. Untuk mengetahui parameter yang pasti untuk jumlah yang diproduksi setiap harinya pada
produksi Kaos 3D Malang.

1.7 MANFAAT PENELITIAN


Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Berikut merupakan maanfaat
penelitian yang telah dilakukan.
a. Dapat memodelkan sistem produksi sehingga diharapkan dapat memberikan rekomendasi
perbaikan pada produksi Kaos 3D Malang.
b. Dapat mengetahui kinerja sistem agar dapat mengetahui kebutuhan pelanggan pada produksi
Kaos 3D Malang.
c. Dapat mengetahui parameter yang pasti untuk jumlah yang diproduksi setiap harinya pada
produksi Kaos 3D Malang.
BAB II
PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Activity Cycle Diagram, Definisi Arena yang terdiri
dari Arena basic dan Arena advanced, Input Analyzer, serta Process Analyzer.

2.1 ACTIVITY CYCLE DIAGRAM


Activity Cycle Diagram (ACD) adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem dengan
menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit terhadap waktu.
Pertama kali digunakan oleh Tocher pada akhir tahun 1950 untuk menyelesaikan permasalahan
pada pabrik baja (Hollocks 2008). Entitas di ACD ada dua, yaitu permanen dan sementara.
Sedangkan aktivitas pada ACD ada dua, yaitu pasif dan aktif.

Simbol-simbol yang dipergunakan pada ACD adalah:


1. Segilima ke kanan
Merepresentasikan menciptakan (create) atau membangkitkan (generate) entitas.

Generate

Gambar 2.1 Simbol create

2. Segilima ke kiri
Merepresentasikan membuang (dispose) atau memberhentikan (terminate) entitas.

Dispose

Gambar 2.2 Simbol dispose

3. Lingkaran (passive state)


Merepresentasikan aktivitas pasif.

Passive

Gambar 2.3 Simbol passive


4. Segi empat (active state)
Merepresentasikan aktivitas aktif.

Active

Gambar 2.4 Simbol active

5. Panah (connect)
Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukkan bahwa status/aktivitas
pendahulu berubah/berlanjut menjadi status/aktivitas berikutnya.

Gambar 2.5 Simbol Connect

6. Belah ketupat (alternate)


Merepresentasikan kondisi (condition) pilihan dua alternatif kemungkinan yang perlu
diputuskan (decide).

Alternate

Gambar 2.6 Simbol Alternate

7. Trapesium kanan (assembly/batch)


Merepresentasikan aktivitas aktif yang melibatkan dua entitas (atau lebih) dan bertransformasi
menjadi satu entitas (lain).

Batch

Gambar 2.7 Simbol Batch

8. Trapesium kiri (disperse/separate)


Merepresentasikan aktivitas aktif yang mentransformasikan satu entitas menjadi dua entitas
(atau lebih).

Seperate

Gambar 2.8 Simbol separate


2.1 DEFINISI ARENA
Arena adalah perangkat simulasi yang terdiri dari blok – blok modul yang dibentuk dengan
Bahasa SIMAN dan ditambah dengan visual hasil akhirnya (Altiok & Melamed, 2007). Arena
merupakan kombinasi antara kemudahan pemakaian yang dimiliki high level program dan
fleksibilitas / kelenturan yang menjadi ciri general purpose simulation language (GPSL).
Arena masuk dalam kategori high level program karena bersifat sangat interaktif. Pengguna
dapat membangun sebuah model hampir sama mudahnya dengan membuat poster dengan
menggunakan CorelDraw atau membangun flowchart dengan Visio. Hal yang membedakan
hanyalah, dalam Arena dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan diamati sebelum
memodelkannya.
Arena juga termasuk software simulasi yang memiliki ciri general purpose simulation
language, dimana pengguna dapat membangun model, template, bahkan membuat sendiri modul
jika diperlukan dengan menggunakan abntuan program seperti Visual Basic, FORTRAN, dan
C/C++. Dalam professional edition, Arena memfasilitasi pengguna yang ingin membangun sendiri
modul dan templatenya.
Orientasi dari ARENA adalah memodelkan sistem dengan process orientation dan
memberikan informasi mengenai kejadian dalam sistem secara event orientation. Dengan
menggunakan ARENA, pengguna mendapatkan:
1. Kemudahan dalam penggunaan terutama dalam pemodelan sistem dan analisa hasil simulasi
dengan interface-nya yang sangat interaktif.
2. Fleksibilitas yang sangat besar dalam membangun model yang sesuai dengan sistem
sesungguhnya dengan menggunakan modul dan blok yang beragam.
3. Kemudahan dalam memodelkan dan mensimulasikan sistem manufactur seperti material
handling, inventory, quality control, dan bottleneck analysis, maupun industri jasa seperti
perbankan, rumah sakit, dan order fulfillment.

2.2.1 Arena Basic


Arena Basic merupakan salah satu modul yang terdapat di dalam software Arena. Modul –
modul tersebut biasa dijadikan dasar untuk membuat simulasi proses dari sistem nyata yang ada.
Sistem simulasi pada ARENA Basic yang akan diterapkan dalam praktikum ini menggunakan
Basic Process Panel. Dalam Basic Process Panel dibagi menjadi 2 modul, yaitu flowchart module
dan data modul.
Berikut merupakan module yang terdapat dalam basic process panel – flowchart modules.
Tabel 2.1 Modul Basic Process Panel-Flowchart
No Nama Modul Simbol Modul Fungsi
Modul ini sebagai titik awal untuk entitas
dalam model simulasi. Entitas dibuat
Create 1
menggunakan jadwal atau berdasarkan
1. Create Module
waktu antara kedatangan. Entitas
0
kemudian meninggalkan modul untuk
memulai proses melalui sistem.
Modul ini sebagai titik awal untuk entitas
dalam model simulasi. Entitas dibuat
menggunakan jadwal atau berdasarkan
2. Dispose Module Dispose 1
waktu antara kedatangan. Entitas
0 kemudian meninggalkan modul untuk
memulai proses melalui sistem.
Process module digunakan untuk
mendefinisikan langkahlangkah proses.
Process 1
3. Process Module Server dapat berupa sebuah resource atau
transporter.
0
Modul ini untuk pengambilan keputusan
0 True
proses dalam sistem. Ini termasuk pilihan
4. Decide Module Decide 1 untuk membuat keputusan berdasarkan
satu atau lebih kondisi atau berdasarkan
0 False
pada satu atau lebih probabilitas.
Modul ini sebagai mekanisme
pengelompokan dalam model simulasi.
5. Batch Module Batch 1 Batch dapat dilakukan dengan
memasukkan sejumlah entitas atau dapat
0 dicocokkan bersama berdasarkan atribut.
0
Modul ini digunakan untuk menyalin baik
Separate 1 entitas yang masuk menjadi beberapa
6. Separate Module Original
entitas atau untuk membagi sebuah entitas
0 Duplicate sebelumnya dibatch.
Modul ini digunakan untuk menyalin baik
entitas yang masuk menjadi beberapa
7. Assign Module Assign 1
entitas atau untuk membagi sebuah entitas
sebelumnya dibatch.
Modul ini digunakan untuk
mengumpulkan data statistik dalam model
simulasi. Berbagai jenis statistik
8 Record Module Record 1
observasional adalah waktu antara keluar
melalui statistik modul, entitas (waktu,
biaya).
Sumber : Rockwell (2000)

Selain flowchart modules, pada basic process panel juga memiliki data modules. Data
modules pada basic process panel adalah sebagi berikut:
Tabel 2.2 Modul Basic Process Panel-Data
No Nama Modul Gambar Modul Fungsi
Mendefinisikan berbagai tipe entitas dan
nilainilai awal mereka dalam simulasi.
1. Entity Module Informasi biaya awal entitas juga
ditetapkan.
Queue module digunakan untuk
mendefinisikan elemen antrian,
menentukan apakah statistik pada panjang
2. Queue Module
antrian dikumpulkan, identifikasi jika
antrian dibagi, dan spesifikasi tingkat
ranking antrian.
Modul ini mendefinisikan sumber daya
dalam sistem simulasi, termasuk informasi
biaya dan ketersediaan sumber daya.
3. Resource Module
Sumber dapat memiliki kapasitas dalam
jangka simulasi atau dapat beroperasi
berdasarkan jadwal.
Modul digunakan untuk menentukan
dimensi suatu variabel dan nilai awal.
4. Variable Module Variabel dapat ditentukan dalam modul
lain misalnya dalam modul Assign, dan
dapat digunakan dalam ekspresi apapun.
Modul digunakan bersama dengan modul
Resource untuk menentukan jadwal
operasi untuk sumber daya atau dengan
5. Schedule Module modul Create untuk menentukan jadwal
kedatangan. Schedule dapat digunakan
untuk penundaan faktor waktu
berdasarkan waktu simulasi.
Sets module mendefinisikan group-group
dari elemen yang sama yang dihubungkan
6. Sets Module melalui common name dan set index.

2.2.2 Arena Advanced


Pada software Arena Advanced Process terdapat modul yang lebih banyak dan bervariasi
dalam penggunaannya untuk memodelkan suatu sistem. Dalam Advanced Process Panel dibagi
menjadi 2 modul, yaitu flowchart module dan data module.

2.2.2.1 Advanced Process Panel


Advanced Process Panel adalah panel yang memiliki fungsi dan proses yang lebih bervariasi
dari pada Panel Basic Process. Panel tersebut dibagi menjadi General Flowchart Module dan
Data Module. Berikut modul-modul yang terdapat dalam advanced process panel-fowchart
modules.
Tabel 2.3 Modul Advanced Process Panel - Flowchart
No Nama Modul Simbol Modul Fungsi
Modul ini akan memegang sebuah entitas dalam sebuah
antrean untuk menunggu sinyal, menunggu untuk
kondisi tertentu benar kemudian dilakukan pemindaian,
atau terpegang selama waktu yang tidak terbatas
(menjadi hilang kemudian dengan Remove Module).
Jika entitas memegang sinyal, Signal Module dipakai di
1. Hold
tempat lain di model, maka entitas pindah ke modul
selanjutnya. Jika entitas dipegang untuk kondisi yang
akan menjadi benar, maka entitas akan tetap pada
modul (bisa ditetapkan atau di internal antrean sampai
kondisi menjadi benar). Saat entitas dipegang dalam
waktu tak terbatas.
Match module membawa beberapa entitas sekaligus
untuk menunggu di antrean yang berbeda. Kesesuaian
yang cocok saat ada minimal satu entitas di setiap
antrean yang diinginkan. Tambahan, sebuah atribut
akan terspesifikasi seperti entitas yang menunggu
antrean harus memiliki nilai atribut yang sama sebelum
pencocokan diresmikan. Saat entitas datang pada match
2. Match
module, modul tersebut ditempati oleh satu sampai lima
kumpulan antrean, berdasarkan titik masuk yang
menghubungkannya. Entitas akan tetap pada antreanya
sampai terjadi kecocokan. Di saat ada satu kecocokan,
satu entitas pada setiap antrean akan lepas dan bertemu.
Entitas yang bertemu akan tersinkronisasi untuk
meninggalkan modul.
Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda
untuk setiap Hold module dalam model untuk
menunggu sinyal dan melepaskan banyak entitas
tertentu. Saat entitas datang ke signal module, signal
3. Signal dievaluasi dan kode signal dikirimkan. Pada saat itu,
entitas di Hold Module yang menunggu untuk signal
yang sama akan hilang dari antrean. Entitas
mengirimkan sinyal untuk melanjutkan proses sampai
bertemu dengan Delay, masuk ke antrean atau pergi.
Delay Module menunda sebuah entitas dengan
spesifikasi waktu tertentu. Saat sebuah entitas datang
4. Delay pada Delay Module, pernyataan waktu tunda dievaluasi
dan entitas tetap pada modul sampai periode waktu
tertentu.
Release module digunakan untuk melepaskan beberapa
5. Release resource yang telah memproses entitas sebelumnya.

6. Seize Seize Module digunakan untuk mengalokasikan unit


satuan atau lebih resource menjadi entitas. Seize
module dapat digunakan untuk meraih, menangkap unit
dari resource khusus, anggota dari resource set, atau
resource yang terdefinisi sebagai metode alternatif,
seperti atribut atau ekspresi. Saat entitas memasuki
modul ini, entitas akan menunggu di antrian sampai
semua resource tertentu tersedia secara serempak. Tipe
alokasi dari resource dapat ditentukan.
Selain memiliki flowchart modules, Advanced Process Panel juga memiliki data modules.
Berikut ini merupakan data module yang akan dijelaskan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Modul Advanced Process Panel -Data Modules


No Nama Modul Simbol Modul Fungsi
Advance set module menentukan set antrian,
1. Advance Set set storage, dan set-set yang lain, dan masing-
masing bagiannya.

Expression module adalah ekspresi dan nilai-


2. Expression
nilai yang berhubungan.

2.2.2.2 Advanced Transfer Panel


Advanced Transfer Panel adalah panel yang memiliki beberapa modul dengan fungsi untuk
mentransfer atau transportasi yang bervariasi. Panel ini dibagi menjadi 4 yaitu General Flowchart
Module, Conveyor Flowchart Module, Transporter Flowchart Module dan Data Modules. Berikut
ini merupakan modul yang terdapat dalam Flowchart Modules.

1. General Flowchart Module


General Flowchart Module adalah sekumpulan objek untuk mendeskripsikan proses simulasi
yang ditempatkan pada jendela model. General flowchart module memiliki warna merah. Berikut
adalah module pada General Flowchart Module.

Tabel 2.5 General Flowchart Module pada Advanced Transfer Panel


No Nama Modul Simbol Modul Fungsi
Advance set module menentukan set antrian, set storage,
dan setsetyang lain, dan masing-masing bagiannya.
1. Station

Route module mentransferkan entitas ke station tertentu


atau ke station selanjutnya di rangkaian station
2. Route kunjungan tertentu untuk entitas. Didalam route
diasumsikan bahwa resource tersedia setiap saat.
2. Conveyor Flowchart Module
Conveyor flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela
model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi khusus yaitu conveyor. Conveyor
flowchart module memiliki warna hijau. Berikut adalah module pada conveyor flowchart module.

Tabel 2.7 Conveyor Flowchart Module pada Advanced Transfer Panel pada Software Arena
No Nama Modul Simbol Modul Fungsi
Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari
conveyor ke entitas untuk pemindahan dari satu station ke
yang lain. Saat entitas dikendalikan dari cell pada
conveyor, kemudian dapat dibawa ke station selanjutnya.
1 Access
Saat entitas datang ke Access module, entitas menunggu
sampai jumlah tepat dari cell yang berdampingan pada
conveyor kosong dan meluruskan dengan entitas lokasi
station.
Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari
lokasi tertentu ke station tujuan. Waktu tunda untuk
2 Convey
membawa entitas dari satu station ke selanjutnya
berdasarkan kecepatan conveyor jarak antar station.
Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu.
Jika entitas yang lain menunggu dalam antrian conveyor
3 Exit
di station yang sama ketika cell itu lepas, entitas
kemudian masuk ke conveyor.

3. Transporter Flowchart Module


Transporter Flowchart Modules adalah kumpulan objek untuk mendeskripsikan proses
simulasi yang ditempatkan pada jendela model dengan fungsi yang khusus yaitu transporter.
Transporter Flowchart Module memiliki warna biru. Berikut adalah module pada Transporter
Flowchart Modules.

Tabel 2.6 Transporter Flowchart Module pada Advanced Transfer Panel pada Software Arena
No Nama Modul Simbol Modul Fungsi
1 Request Sebuah unit transporter spesifik dapat ditentukan atau
seleksi berdasarkan aturan. Ketika entitas tiba direquest
module, maka entitas akan dialokasikan transporter ketika
salah satu tersedia. Entitas tetap pada request module
sampai unit transporter telah mencapai stasiun entitas.
Kemudian entitas bergerak keluar dari module Request.
2 Transport Transport module mentransfer entitas pengendali ke
stasiun tujuan. Setelah penundaan waktu yang diperlukan
untuk transportasi, entitas muncul kembali dalam model
di module Station.
3 Free Free module melepaskan entity yang terakhir
dialokasikan di transporter unit. Jika entitas lain sedang
menunggu dalam antrian untuk diminta atau
mengalokasikan transporter, maka transporter akan
diberikan kepada entitas tersebut
4. Data Modules
Data Module adalah sekumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang
mendefinisikan kerakteristik bermacam-macam elemen proses. Berikut adalah macam-macam
module yang termasuk dalam data module Advanced Transfer Panel.

Tabel 2.8 Data Module pada Advanced Transfer Panel


No Nama Modul Simbol Modul Fungsi

Transporter module menetapkan perangkat Free-path atau


1 Transporter guided transporter untuk menggerakkan entitas dari satu
module lokasi ke lokasi lain.

Distance module digunakan untuk menetapkan jarak


perjalanan antara semua stasiun yang dapat diakses oleh
2 Free-Path Transporter. Distance module terdiri dari nama
Distance
jarak dan daftar stasiun yang saling berdekatan dan jarak
individu.
Sequence Module digunakan untuk menentukan urutan
aliran entitas melalui model. Urutan terdiri dari daftar
urutan stasiun yang akan dikunjungi suatu entitas. Untuk
3 Sequence setiap stasiun dalam urutan kunjungan, atribut dan variabel
akan diberikan nilai. Setiap stasiun dalam urutan
kunjungan ini disebut sebagai langkah (atau jobstep) dalam
urutan.
4 Conveyor Conveyor module didefinisikan sebagai conveyor yang
terakumulasi atau non- terakumulasi untuk membantu
gerakan entitas antara stasiun.

5 Segment Segment module menetapkan jarak antara dua stasiun


pada set segmen conveyor.

2.2 INPUT ANALYZER


Input analyzer adalah tools yang membantu dalam menentukan parameter distribusi yang
sesuai dari data historis yang telah dikumpulkan atau didapatkan. Misalnya data waktu antar
kedatangan, waktu proses, dan data lainnya.

2.3.1 Langkah – Langkah Penggunaan Input Analyzer


Berikut merupakan langkah-langkah penggunaan Input Analyzer pada ARENA adalah
sebagai berikut:
1. Membuka software Arena
2. Pilih menu Tools setelah itu memilih sub menu Input Analyzer.
3. Setelah input Analyzer muncul pilih menu File setelah itu pilih New Atau bisa juga dilakukan
dengan mengklik icon New pada toolbar.
4. Jika lembar kerja telah ada, masukkan data yang akan dianalisis distribusinya dengan cara klik
File setelah itu klik Data File setelah itu klik Use Existing. Setelah itu akan muncul kotak
dialog open. Lalu pada kotak dialog open pilih lokasi dan nama file yang berformat *.txt.
5. Setelah itu akan muncul grafik yang menunjukkan data. Untuk melihat distribusi yang
menggambarkan data tersebut klik Fit setelah itu Fit All. Atau dengan cara lain dapat mengklik
icon fit all pada toolbar.
6. Karena pada Arena menggunkan nilai expression maka untuk memindahkan nilai Expression
dilakukan dengan cara memblok nilai Expression, lalu klik Edit dan pilih copy Expression.
7. Memindahkan nilai Expression ke model Arena dapat dilakukan dengan menekan CTRL + V
pada keyboard karena kita telah mengcopy expression tersebut.
8. Proses tersebut dapat dilakukan berulang jika ingin mencari distribusi lainnya.

2.3 PROCESS ANALYZER


Process analyzer adalah alat yang membantu dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan
oleh eksekusi model simulasi skenario yang berbeda. Hal ini berguna untuk pengembangan model
simulasi, serta pembuatan keputusan dimana tidak dikenal dengan model, namun akrab disebut
dengan menangani solusi model simulasi. Biasanya process analyzer untuk menentukan skenario
mana yang cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.

2.4.1 Project Item pada Process Analyzer


Project items yang terdapat pada process analyzer adalah sebagai berikut.
1. Skenario
Merupakan sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi yang
diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk SIMAN report.
(.p).
2. Control
Input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan cara yang dapat
dipantau/dilihat dalam output dari model. Contoh: resources mesin rotary dryer.
3. Response
Output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama menjalankan. Contoh:
resources berupa hasil mixing WIP.
4. Chart
Diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi. Chart yang ditampilkan
dapat berupa Hi-Lo dan dapat mengidentifikasikan scenario.
2.4.2 Langkah – Langkah Penggunaan Process Analyzer
Berikut merupakan langkah - langkah penggunaan Process Analyzer pada ARENA adalah
sebagai berikut:
1. Terdapat dua cara memulai Process Analyzer. Pilih Start - Programs - Rockwell Software -
ARENA - Program Analyzer. Atau buka ARENA, pilih Tools - Process Analyzer.
2. Setelah Process analyzer dibuka, pilih File – New.
3. Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang digunakan
untuk mengetahui perbaikan system.
4. Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.
5. Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response, dan Scenarios.
a. Controls
1) Pilih Insert – Control.
2) Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resource yang akan dikontrol
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan memilih
Num Reps – OK. Maka akan muncul di default dan isi replikasi yang dibutuhkan.
b. Response
1) Pilih Insert – Response.
2) Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan di control
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Kotak Response kosong karena belum dilakukan replikasi.
c. Scenarios
1) Duplikat scenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan Duplicate
Scenario.
2) Ulangi hingga sesuai dengan scenario yang dibutuhkan.
3) Ganti nama, level kontrol, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan untuk
mengetahui yang paling efektif.
6. Jalankan scenario. Klik Run – Go. Pilih OK setelah muncul kotak dialog maka akan terlihat
respon dari masing-masing scenario.
7. Tampilkan chart dengan cara:
1) Blok kolom scenario yang akan ditampilkan chart.
2) Pilih menu Insert => Chart
3) Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.
4) Klik Next.
5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart.
6) Klik Next.
7) Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kartegori yang diinginkan.
8) Klik Finish.

Anda mungkin juga menyukai