Mirna Mardianah-Fitk PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 208

PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT

(PENILAIAN KINERJA) PADA PEMBELAJARAN


BIOLOGI DENGAN KURIKULUM 2013
(Penelitian Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MIRNA MARDIANAH

NIM: 109016100047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1436 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul Penggunaan Performance Assessmenl (Penilaian


Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengan Kurikulum 2013 (Penelitian
Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan) disusun oleh Mirna
Mardianah, NIM 109016100047, Prcgram Studi Pendidikan Biologi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarla. Telah melalui bimbingan
dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang
munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, Desember 2014

Yang mengesahkan:

imbing I, Pembimbing II,

V.c-br?,
Dr. Yanti [Ierlanti. M.Pd
NIP. 1976030 0s0]l 2 002 NIP. 19710119 200801 2 010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul '?enggunaan performance Assessmenl (penilaian
Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengau Kurikulum 2013 (penelitian
Deskriptif di SMAI{ Kota Tangerang selatan),' disuzun oleh Mirna
Mardianah, NIM 109016100047, teiah diujikan dalam sidang munaqasah
Fakultas IImu Tarbiyah cian Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 18 Desember 2014. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh geiar Sarjana Pendidikan (S.pd) pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi pendidikan
Biologi.

Jakarta, 26 Desember 2014

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal

Ketua Panitia Ujian Munaqasah

Dr. Zulfiani^ M.Pd


lg -Dt-aai

NIP. 1976A309 200501 2002

Pengqli I

Dr. Ahmad So{van. M.Pd

NIP: 19650115 198703 1020


I
Penguji Ii i\*
11 -o\ 'tl-li.< y'(
Eny S. Rosvidatun. S.Si. MA

NIP: 19750924 200604 2 001

Mengetahui:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dra. Nur{ena. MA. Ph.D.

NIP: 19591020 198603 2001


SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Mirna Mardianah
NIM 109016100047
Jurusan / Prodi Pendidikan IPA / Pendidikah Biologi
Angkatan Tahun 2009
Alamat Jl. Daan Mogot KM 17,5 Kp. Buaran RT 04 RW 08 No.
3 Kecamatan Kalideres Jakarta Barat Kode Pos 11840

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA


Bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengan Kurikulum 2013
(Penelitian Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan) adalah benar hasil
karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1. Nama Dr. Zulfrani, M.Pd
NIP 19760309 200501 2002
Dosen Jurusan Pendidikan IPA
2. Nama Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
NIP 19710t19 200801 20r0
Dosen Jurusan: Pendidikan IPA

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri

Jakarta, I 4 J anuari 201 5

Mirna Mardianah
NrM 109016t00047
ABSTRAK

MIRNA MARDIANAH, (109016100047). “Penggunaan Performance


Assessment (Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengan
Kurikulum 2013 (Penelitian Deskriptif di SMAN Kota Tangerang Selatan)”,
Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penggunaan


performance assessment oleh guru biologi di SMA Negeri yang telah menerapkan
Kurikulum 2013 di Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilaksanakan pada
semester genap tahun pelajaran 2013/2014, dimulai pada bulan Mei sampai
dengan bulan Juni 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 6 (enam) sekolah dengan 8
(delapan) responden/guru kelas X. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah instrumen non tes yang terdiri dari lembar observasi instrumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), angket, dan wawancara. Analisis data
dilakukan menggunakan statistik deskriptif persentase untuk menghitung angket
dan lembar observasi dengan hasil perhitungan pengetahuan guru tentang
performance assessment terbagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu baik, sedang dan
buruk. Analisis data juga dilakukan untuk menghitung rata-rata penggunaan
performance assessment dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan baik tentang
performance assessment. Selain itu, penilaian diskusi merupakan jenis penilaian
performance assessment (penilaian kinerja) yang paling banyak diketahui oleh
para responden sekaligus penilaian yang paling banyak digunakan dalam
pembelajaran.

KataKunci: Performance Assessment, pembelajaran biologi, Kurikulum 2013.

i
ABSTRACT

MIRNA MARDIANAH, (109016100047). "The Use of Performance


Assessment in Learning Biology with 2013 Curriculum (Descriptive Study in
High School (SMAN) South Tangerang City)", Skripsi, Program Study of
Biology Education, Science Education Departement, Faculty of Tarbiyah and
Teaching Science, State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.

The aim of this study was to obtain some facts of the use of performance
assessment by biology teachers in high schools that have implemented State
Curriculum 2013 in South Tangerang City. The experiment was conducted in the
second semester of the academic year 2013/2014, starting in May through June
2014. The method that used in this research is a survey method. Sampling was
done by using purposive sampling technique. Sample size was 6 (six) schools with
8 (eight) respondents / teachers. The instrument that used in this study was non-
test instrument consist of a sheet of observation instruments Learning
Implementation Plan (RPP), questionnaires, and interviews. Data analysis was
performed using descriptive statistics to calculate the percentage of the
questionnaire and observation sheet with the results of the calculation of teacher
knowledge about the performance assessment is divided into three (3) categories:
good, average and poor. Data analysis was also performed to calculate the
average use of performance assessment of KD 4.1 to KD 4.16. The results showed
that most of the respondents knew about the performance assessment well. In
addition, assessment of discussion is kind of performance assessment are the most
widely known by the respondents at the same time the most widely used
assessment for learning.

Keywords: Performance Assessment, learning biology, 2013 Curriculum.

ii
KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat dan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah dan terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
sebagai suri tauladan bagi umat Islam, yang telah memberikan qudwah hasanah
untuk ummatnya guna mencapau insan kamil. Semoga senantiasa mendapatkan
syafa’atnya di yaumil akhir. Amin.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
pihak yang telah mendukung dan membantu terselesaikannya skripsi ini, di
antaranya :
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi sekaligus
dosen pembimbing I penulis yang penuh kesabaran serta keikhlasan telah
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta motivasi kepada penulis.
4. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., pembimbing II terima kasih tak terhingga atas
waktu, saran, dan arahannya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
membimbing selama penulisan skripsi.
5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) yang telah memberikan ilmu dan arahannya selama ini.
6. Kepala SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 9 dan SMAN 11 Kota
Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di
sekolah tersebut. Bapak Hadi Prasetyo, S.Si., Ibu Djuriah, S.Pd., Ibu Nellyta
Basrie, S.Pd., Ibu Diani Atika, S.Si., Ibu Dra. Hendri Sutresnowati M.Pd., Ibu

iii
Dwi Indriyati, S.Si., Bapak Drs. Agus Purwanto, dan Ibu Sukarlin, S.Pd. yang
telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
7. Orang tua tercinta, Ayahanda Mardani dan Ibunda Rapiah yang selalu sabar
mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis selalu
termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak dan adik-adik tercinta, Nofiyah Mardiani, S.Pd., Muhammad Rafli, dan
Bilqis Elisya Putri Ardani yang membuat penulis termotivasi agar
memberikan teladan kepada mereka.
9. Dwi Nanda Banu Putera, yang sudah menemani dan melengkapi perjalanan
hidup penulis, terimakasih atas waktu, doa, kasih sayang, saran dan bantuan,
serta motivasi yang selama ini selalu tercurah kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat penulis, Nuramelia, Muhammad Pahrudin, S.Pd., Muhammad
Nuruzzaman Shiddiqi, S.Pd, yang telah memberikan pengalaman hidup bagi
penulis, terimakasih atas kebersamaannya semasa kuliah.
11. Kawan-kawan angkatan 2009 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, namun tak menyurutkan
kasih sayang penulis kepada mereka.
12. Kawan-kawan kosan Assalam, Aan, Opi, Yayi, Reisa, Maria, Yeyen, Mba Ita,
Weny, Oci, Anggi, terima kasih untuk support doa dan canda tawanya kepada
penulis.
13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang sepadan
kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.

Jakarta, Desember 2014

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Judul Isi Halaman


ABSTRAK ……………………………………………………..………. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL……………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR………………………………………...………… x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………...……… xi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………….. 4
C. Pembatasan Masalah ……………………………………….. 5
D. Perumusan Masalah ………………………………………... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………....... 6

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR


A. Kajian Teoretik ……………………………………………... 7
1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi ………. 7
a. Pengukuran ………………………………………….. 7
b. Penilaian ……………………………………………... 8
c. Evaluasi ……………………………………………… 10
2. Hakikat dan Lingkup Penilaian ……………………….... 10
a. Jenis dan Sistem Penilaian ………………………....... 10
b. Tujuan dan Fungsi Penilaian ………………………... 11
c. Prinsip Umum Penilaian …………………………….. 12
d. Kualitas Alat Pendidikan ……………………………. 13
e. Hasil Belajar sebagai Objek Penilaian ………………. 13
3. Performance Assessment (Penilaian Kinerja) ………….. 16
a. Pengertian Performance Assessment ………………... 16
v
b. Rubrik atau Pedoman Penskoran ……………………. 19
c. Perbandingan Performance Assessment dengan
Tes Konvensional ……………………………………. 23
d. Jenis atau Metode Performance Assessment ………..... 24
e. Langkah-langkah Performance Assessment ………….. 25
f. Kelebihan dan Kelemahan Performance Assessment ... 25
4. Kurikulum 2013 ………………………………………… 26
a. Pengertian Kurikulum 2013 …………………………. 26
b. Urgensi Perubahan Kurikulum 2013 ………………… 28
c. Landasan Filosofi Kurikulum 2013 …………………. 31
d. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 …………… 32
e. Penilaian pada Kurikulum 2013 ……………………… 35
5. Implementasi Performance Assessment …………………. 38
B. Hasil Penelitian yang Relevan ………………………………. 40
C. Kerangka Berpikir …………………………………………… 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………. 43
B. Metode Penelitian …………………………………………… 43
C. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………. 45
D. Instrumen Penelitian ………………………………………… 46
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 48
F. Teknik Analisis Data ………………………………………… 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Data Hasil Angket pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013 … 51
1. Hasil Angket Tentang Penilaian ...………………………. 51
2. Hasil Angket Pengetahuan Performance Assessment …… 53
3. Hasil Angket Penggunaan Performance Assessment …… 65
B. Analisis Instrumen RPP …………………………………...... 94
1. Kelengkapan Komponen ……………………………….. 94
vi
2. Pendekatan atau Metode ………………………………… 95
3. Media dan Sumber Belajar ……………………………… 96
4. Kegiatan Pembelajaran ………………………………….. 97
5. Jenis Penilaian …………………………………………... 99
C. Pembahasan ………………………………………………… 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan …………………………………………………. 104
2. Saran ………………………………………………………... 105

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 106


LAMPIRAN ……………………………………………………………... 108

vii
DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman


2.1 Contoh Rubrik dengan Daftar Cek ………………………………… 20
2.2 Contoh 2 Rubrik dengan Daftar Cek ………………………………. 20
2.3 Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik …………………… 21
2.4 Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik …………………. 21
2.5 Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik …………………… 22
2.6 Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik …………………. 23
2.7 Perbandingan Antara Asesmen Performansi dengan
Tes Konvensional …………………………………………………… 23
3.1 Lembar Observasi Instrumen RPP …………………………………. 47
4.1 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance
Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 2 dan 3 ……………………. 58
4.2 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance
Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 4 …………………………... 60
4.3 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance
Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 5-17 ………………………. 61
4.4 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.1 …………………….. 66
4.5 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.2 …………………….. 68
4.6 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.3 …………………….. 70
4.7 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.4 …………………….. 72
4.8 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.5 …………………….. 73
4.9 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.6 …………………….. 75
4.10 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.7 …………………….. 77
4.11 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.8 …………………….. 78
4.12 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.9 …………………….. 80
4.13 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.10 …………………… 82
4.14 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.11 ……………………. 84
4.15 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.12 ……………………. 86
4.16 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.13 ……………………. 87
viii
4.17 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.14 ……………………. 89
4.18 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.15 ……………………. 91
4.19 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.16 ……………………. 92
4.20 Uraian Kegiatan Pembelajaran dalam Kegiatan Inti pada
Kurikulum 2013 …………………………………………………….. 97
4.21 Penggunaan Penilaian Kinerja dalam RPP Responden …………….. 99

ix
DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman


Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ……………………………………. 44
Gambar 3.2 Ilustrasi Pengambilan Sampel ……………………………. 45
Gambar 4.1 Grafik Jawaban Pertanyaan No.2 Poin A ………………… 51
Gambar 4.2 Grafik Jawaban Pertanyaan No.2 Poin B ………………… 53
Gambar 4.3 Grafik Jawaban Pertanyaan No.2 Poin C ………………… 56
Gambar 4.4 Contoh Tulisan Jawaban Responden G A.1 ……………… 63
Gambar 4.5 Contoh Tulisan Jawaban Responden G D.1 ……………… 63
Gambar 4.6 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.1 …… 65
Gambar 4.7 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.2 …… 67
Gambar 4.8 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.3 …… 70
Gambar 4.9 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.4 …… 71
Gambar 4.10 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.5 …… 72
Gambar 4.11 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.6 …… 74
Gambar 4.12 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.7 …… 76
Gambar 4.13 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.8 …… 77
Gambar 4.14 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.9 …… 79
Gambar 4.15 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.10 ….. 81
Gambar 4.16 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.11 ….. 83
Gambar 4.17 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.12 ….. 85
Gambar 4.18 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.13 …... 86
Gambar 4.19 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.14 ….. 88
Gambar 4.20 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.15 ….. 90
Gambar 4.21 Grafik Penggunaan Performance Assessment KD 4.16 …… 91
Gambar 4.22 Grafik Analisis Instrumen RPP Kelengkapan Komponen … 93
Gambar 4.23 Grafik Analisis Instrumen RPP Pendekatan/Metode ……... 94
Gambar 4.24 Grafik Analisis Instrumen RPP Media & Sumber Belajar …95
Gambar 4.25 Grafik Analisis Instrumen RPP Kegiatan Pembelajaran ….. 96
Gambar 4.26 Grafik Analisis Instrumen RPP Jenis Penilaian …………… 98
x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Perhitungan Angket Tentang Penilaian ………… 109


Lampiran 2 Data Hasil Perhitungan Angket Pengetahuan PA ………….. 110
Lampiran 3 Data Hasil Perhitungan Angket Penggunaan PA …………... 114
Lampiran 4 Rekapitulasi Angket Tentang Penilaian …………………….. 122
Lampiran 5 Rekapitulasi Angket Pengetahuan Performance Assessment... 123
Lampiran 6 Rubrik Angket Pengetahuan Performance Assessment ……... 124
Lampiran 7 Indikator Jawaban Angket Pengetahuan PA ………………... 125
Lampiran 8 Rekapitulasi Angket Penggunaan Performance Assessment… 129
Lampiran 9 Tabel Rata-rata Penggunaan PA dari KD 4.1-4.16 …………. 130
Lampiran 10 Lembar Analisis Instrumen RPP ……………………………. 131
Lampiran 11 Data Hasil Perhitungan Lembar Instrumen RPP ……………. 132
Lampiran 12 Lembar Angket Tentang Penilaian ………………………….. 134
Lampiran 13 Lembar Angket Pengetahuan Performance Assessment ……. 136
Lampiran 14 Lembar Angket Penggunaan Performance Assessment ……. 140
Lampiran 15 Lembar Wawancara Responden ……………………………. 151
Lampiran 16 Lembar Pedoman Wawancara ……………………………… 155
Lampiran 17 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen ………………………. 157
Lampiran 18 Dokumentasi RPP …………………………………………... 160
Lampiran 19 Surat-surat …………………………………………………... 244
Lampiran 20 Lembar Uji Referensi ………………………………………. 248

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran tersebut dapat diketahui
ketercapaiannya dengan melakukan penilaian yang dalam penggunaannya
memerlukan alat ukur tertentu.1 Penting bagi seorang guru untuk dapat menguasai
cara penilaian hasil maupun proses belajar siswa.
Penilaian atau dikenal juga dengan asesmen berarti suatu proses untuk
mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Asesmen (penilaian) memberikan nilai tentang kualitas sesuatu, tidak hanya
mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada
menjawab pertanyaan bagaimana sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh
seseorang atau suatu program.2
Ana Ratna Wulan mengungkapkan bahwa tes prestasi belajar sering
dijadikan sebagai alat utama pengambilan keputusan tentang siswa. Informasi
hasil tes dijadikan sebagai alat utama untuk mengetahui pencapaian tujuan penting
pembelajaran. Padahal penggunaan tes memiliki beberapa kelemahan yang telah
diajukan para ahli asesmen, seperti misalnya, tes objektif kurang dapat menilai
kemampuan berpikir siswa, dan hasil belajar yang terbatas serta kurang dapat
menampilkan potensi siswa yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, asesmen
alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar siswa yang
tidak tergali melalui tes.3

1
Zulfiani, Toni Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajara Sains, (Jakarta: Lembaga
Penulisan UIN Jakarta, 2009), h. 60.
2
Wahyudi, “Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah”, Jurnal Visi Ilmu
Pendidikan, Pontianak: FKIP-UNTAN Pontianak, 2009, h. 288.
3
Ana Ratna Wulan, “Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi”,
Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang
Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.381, tidak
dipublikasikan.

1
2

Dari pemaparan di atas dapat kita ketahui bahwa tes prestasi belajar atau
bisa disebut dengan tes kognitif bukan merupakan penentu utama keberhasilan
proses belajar. Ana Ratna Wulan menambahkan bahwa standar asesmen
pembelajaran sains dewasa ini telah mengalami pergeseran penekanan dari “yang
mudah dinilai” menjadi “yang penting untuk dinilai”. Dalam hal ini asesmen
hendaknya ditekankan pada penilaian kemampuan siswa dalam real life
situation.”4
Berdasarkan informasi dari Depdiknas yang dinyatakan di dalam Zulfiani,
terdapat tiga kemampuan dalam IPA, yaitu 1) kemampuan mengetahui apa yang
diamati, 2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan
kemampuan untuk tindak lanjut hasil eksperimen, 3) dikembangkannya sikap
ilmiah.5
Tiga kemampuan inilah yang menjadi ciri pembelajaran IPA, termasuk di
dalamnya Biologi. Untuk memperoleh informasi bahwa siswa memiliki
kemampuan-kemampuan tersebut dilakukan penilaian. Seperti yang telah
diungkapkan di atas, bahwa penilaian dewasa ini hanya dikenal sebagai tes tertulis
yang memuat unsur-unsur kognitif semata, sedangkan Biologi memuat unsur lain
seperti keterampilan karena terkait dengan kegiatan ilmiah.
Pengalaman peneliti saat mengajar di sekolah dan saat menjalankan
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) mengungkap kurang jelasnya prosedur
penilaian meskipun kegiatan keterampilan sudah diterapkan pada pembelajaran.
Seperti misalnya tidak adanya pedoman atau rubrik yang kemudian membuat guru
mengambil jalan mudah dengan menjadikan nilai secara instan dan terkadang
membuat guru menjadi subyektif. Selain itu, kebanyakan guru menilai siswa
secara kelompok, tidak benar-benar melihat kemampuan siswa secara individual.
Standar Penilaian Pendidikan pada Kurikulum 2013 adalah kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik. Perubahan Kurikulum 2006 menjadi 2013 didasari adanya kelemahan
bahwa kompetensi yang dikembangkan pada Kurikulum 2006 lebih didominasi

4
Ibid.
5
Zulfiani,dkk., op.cit., h. 47.
3

oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik


(pengetahuan, keterampilan, dan sikap)6 dan penilaian belum menggunakan
standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan
remediasi dan pengayaan secara berkala.7
Penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak hanya mengukur pada ranah
kognitif, tetapi juga mengukur ranah sikap dan keterampilan. Dalam Kurikulum
2013, terdapat 4 (empat) Kompetensi Inti (KI) diantaranya, Kompetensi Inti (KI)
mencakup sikap kepada Tuhan (KI-1), sikap diri dan terhadap lingkungan (KI-2),
pengetahuan terhadap materi ajar (KI-3) dan penyajian pengetahuan melalui
kegiatan keterampilan (KI-4).8 Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4 yang merupakan pembelajaran
langsung. Sedangkan KD-KD pada KI-1 dan KI-2 di mana pembelajaran bersifat
tidak langsung (indirect teaching), penilaian dikembangkan dan ditumbuhkan
melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3,
untuk semua mata pelajaran.9
Adanya KI-4 yang mengukur aspek keterampilan siswa, membuat
Kurikulum 2013 berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Penilaian pada aspek
keterampilan sangat membantu guru mengetahui lebih dalam kemampuan siswa.
Biologi sebagai mata pelajaran yang menuntut kegiatan ilmiah, sangat
memerlukan penilaian keterampilan untuk mengukur kemampuan siswa
melakukan sesuatu sebagai penjabaran kemampuan kognitif yang sudah
diterimanya di kelas. Penilaian pada aspek keterampilan yang disarankan pada
pembelajaran Kurikulum 2013 ini diantaranya adalah penilaian unjuk kerja.
Penilaian kinerja atau dalam istilah Bahasa Inggris disebut performance
assessment adalah suatu penilaian yang meminta peserta tes untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan yang diinginkan. Performance assessment ini biasanya

6
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 61.
7
Ibid.
8
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Pedoman Umum Pembelajaran, h. 14.
9
Ibid.
4

digunakan untuk menilai kualitas hasil kerja siswa dalam menyelesaikan suatu
tugas.10
Pengertian penilaian unjuk kerja dalam Permendikbud Nomor 81A tahun
2013 ialah penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik
di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.11
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kemampuan IPA, termasuk di
dalamnya Biologi adalah kemampuan mengetahui apa yang diamati, kemampuan
untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk tindak lanjut
hasil eksperimen, serta dikembangkannya sikap ilmiah, menjadikan penilaian
keterampilan sebagai penilaian yang mampu menilai tiga kemampuan IPA
tersebut. Penilaian kinerja sebagai salah satu cara menilai keterampilan siswa,
sangat baik diterapkan dalam pembelajaran biologi dengan tujuan dapat melihat
sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan ilmiah seperti
perumusan masalah, penyusunan hipotesis, melakukan eksperimen dan penarikan
kesimpulan dapat berjalan secara sistematis dan terarah.
Mengingat pentingnya penilaian kinerja dalam pembelajaran biologi, maka
Penulis ingin mendeskripsikan penggunaan performance assessment (penilaian
kinerja) yang dilakukan oleh responden, dalam hal ini guru biologi SMA Kelas X,
pada pembelajaran biologi di SMA-SMA Negeri yang telah menerapkan
Kurikulum 2013 di Kota Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:

10
Cheiriyah Idha, Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
Performance Assessment, Jurnal Pendidikan Inovatif, volume 3, nomor 2 (Balikpapan: 2008),
h.69.
11
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Pedoman Umum Pembelajaran, h.27.
5

1. Pandangan sebagian besar pendidik/guru bahwa achievement test atau tes


prestasi belajar merupakan satu-satunya penentu keberhasilan proses belajar
siswa. Pandangan ini membuat pendidik mengenal tes tertulis sebagai bentuk
penilaian mutlak, sedangkan tes tertulis hanya memuat unsur kognitif semata.
2. Terdapat tiga kemampuan IPA, dalam hal ini Biologi termasuk di dalamnya,
ialah kemampuan mengetahui apa yang diamati, kemampuan untuk
memprediksi apa yang belum terjadi dan kemampuan untuk tindak lanjut hasil
eksperimen. Tiga kemampuan tersebut membutuhkan jenis penilaian yang
lebih dari penilaian kognitif, karena memuat aspek-aspek keterampilan di
dalamnya.
3. Pengalaman peneliti saat mengajar dan menjalani kegiatan PPKT mengungkap
kurang jelasnya prosedur penilaian meskipun kegiatan keterampilan sudah
diterapkan pada pembelajaran. Seperti misalnya tidak adanya pedoman atau
rubrik yang kemudian membuat guru mengambil jalan mudah dengan
menjadikan nilai secara instan dan terkadang membuat guru menjadi
subyektif. Selain itu, kebanyakan guru menilai siswa secara kelompok, tidak
benar-benar melihat kemampuan siswa secara individual.
4. Penilaian dan kompetensi yang dikembangkan pada Kurikulum 2006 lebih
didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan
pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) seperti yang
terdapat dalam Kurikulum 2013.
5. Biologi sebagai mata pelajaran yang menuntut kegiatan ilmiah, sangat
memerlukan penilaian keterampilan untuk mengukur kemampuan siswa
melakukan sesuatu sebagai penjabaran kemampuan kognitif yang sudah
diterimanya di kelas. Penilaian pada aspek keterampilan yang disarankan pada
pembelajaran Kurikulum 2013 ini diantaranya adalah penilaian unjuk kerja.

C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kekeliruan dan ketidakselarasan antara pembatasan
dengan pokok masalah di atas, maka penulis membatasi masalahnya pada
6

penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran


biologi dengan Kurikulum 2013 di SMAN Kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan performance assessment
(penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi dengan Kurikulum 2013 di SMAN
Kota Tangerang Selatan?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah memperoleh informasi tentang penggunaan
performance assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi
dengan Kurikulum 2013 di SMAN Kota Tangerang Selatan.

2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Secara teoretis, dapat menambah khazanah pengetahuan dalam bidang
pendidikan, khususnya penilaian pembelajaran.
b. Guru dapat termotivasi membuat instrumen yang sesuai dengan indikator
dalam penilaian kinerja (performance assessment) dan menambah wawasan,
pengetahuan serta keterampilan guru tentang jenis-jenis penilaian kinerja.
c. Siswa diharapkan dapat termotivasi dalam belajar biologi, sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan hasil belajar dapat
ditingkatkan.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teoretik
1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
a. Pengukuran
Ahmad Sofyan dkk mengemukakan pengertian pengukuran (to measure =
measurement) adalah “suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu yang bersifat numerik atau angka. Pengukuran bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.”1
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau
atas dasar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhu badan dengan ukuran
thermometer: hasilnya 36º Celcius, 38º Celcius, 39º Celcius dan seterusnya.
Contoh lain: Dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad menjawab
dengan betul sebanyak 80 butir soal.2
Menurut Guilford seperti dikutip Masnur Muslich, pengukuran adalah
“proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu.
Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasarkan pada klasifikasi
observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta dididk dengan menggunakan suatu
standar. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes”.3
Dari penjelasan para ahli di atas dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah
menetapkan sesuatu berdasarkan angka. Dalam setiap aspek kehidupan, tentunya
menggunakan konsep pengukuran. Dalam dunia pendidikan pengukuran sangat
diperlukan untuk mengukur pemahaman siswa sebagai hasil belajar.

1
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cetakan 1, h.2.
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), Ed.1,
h.4.
3
Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2011), cetakan kesatu, h. 5.

7
8

b. Penilaian
Penilaian sebenarnya diambil dari kata assessment (bahasa Inggris) atau
assidere (bahasa Perancis) yang artinya sit beside (duduk di samping atau duduk
di dekat).4 Namun sulit mencari padanan kata dalam Bahasa Indonesia sehingga
assessment disebut sebagai asesmen saja.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan
nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek
diperlukan adanya ukuran atau kriteria.5
Hart seperti dikutip Masnur Muslich menyatakan, asesmen didefinisikan
sebagai proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar peserta didik yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau
menjelaskan unjuk kerja/kinerja atau prestasi peserta didik dalam mengerjakan
tugas-tugas terkait. Proses asesmen mencakup sejumlah bukti-bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen ini dilaksanakan
secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran sehingga disebut penilaian berbasis
kelas (PBK). PBK dilakukan dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja
peserta didik (portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
(performance) dan tes tertulis (paper dan pencil). 6
Jadi menurut Masnur Muslich penilaian adalah suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau
sesuatu. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil
pengukuran.
Pengertian penilaian menurut Sofyan menyatakan, pengertian asesmen (to
assess = assessment) merupakan “kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi
terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke
taraf pengambilan keputusan”.7

4
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cetakan 1, h. 73.
5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 3.
6
Masnur Muslich, op.cit., h. 2.
7
Ahmad Sofyan, dkk., op.cit., h. 2.
9

Begitu banyaknya pengertian penilaian, sehingga dari beberapa pengertian


para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah proses menentukan
keputusan tentang sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam pembelajaran,
penilaian dilakukan untuk melihat ketercapaian hasil belajar siswa.

c. Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris (to evaluate – value =
evaluation), secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian. Namun dari segi
istilah ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni: 8
1) Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
2) Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah
berdasarkan atas tujuan yang jelas.
3) Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitaif hasil pengukuran untuk
keperluan pengambilan keputusan.
Evaluasi menurut Stufflebeam & Shinkfield dalam Masnur Muslich
mengatakan bahwa evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat
atau kegunaan suatu objek. Dalam melakukan evaluasi, di dalamnya ada kegiatan
untuk menentukan nilai suatu program, oleh karenanya terdapat unsur subyektif.9
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa proses evaluasi
dilakukan setelah kegiatan pengukuran dan penilaian dilakukan. Evaluasi adalah
kegiatan atau proses untuk melihat sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari
sesuatu yang sedang dinilai itu, dilakukanlah pengukuran, dan wujud dari
pengukuran itu adalah pengujian, dan pengujian inilah yang dalam dunia
kependidikan dikenal dengan istilah tes.10

8
Ibid., h.3.
9
Masnur Muslich, op.cit., h. 6.
10
Anas Sudijono, op.cit., h. 5.
10

2. Hakikat dan Lingkup Penilaian


Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini
menunjukkan arah yang lebih luas. Konsep-konsep tersebut pada umumnya
berkisar pada pandangan sebagai berikut. 11
a) Penilaian diarahkan kepada tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
dan terhadap tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk efek samping yang
mungkin timbul.
b) Penilaian tidak hanya melalui pengukuran perilaku siswa, tetapi juga
melakukan pengkajian terhadap komponen-komponen pendidikan, baik
masukan proses maupun keluaran.
c) Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut
penting bagi siswa dan bagaimana siswa mencapainya.
d) Mengingat luasnya tujuan dan objek penilaian, maka alat yang digunakan
dalam penilaian sangat beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada tes, tetapi
juga alat penilaian bukan tes.

a. Jenis dan Sistem Penilaian


Dilihat dari fungsinya, jenis penelitian ada beberapa macam, diantaranya:
12

1) Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program


belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
itu sendiri.
2) Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit
program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya
adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh
tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa.
3) Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.

11
Nana Sudjana, op.cit., h. 1.
12
Ibid., h. 5.
11

4) Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi


misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
5) Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan
belajar untuk program itu.

b. Tujuan dan Fungsi Penilaian


Suharsimi Arikunto mengatakan tujuan dan fungsi penilaian atau asesmen
adalah sebagai berikut.13
1) Penilaian berfungsi selektif.
Dengan cara mengadakan penilaian, guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri
mempunyai berbagai tujuan, antara lain untuk memilih siswa yang dapat diterima
di sekolah tertentu. Atau untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau
tingkat berikutnya.
2) Penilaian berfungsi diagnostik.
Dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru melakukan diagnosis
kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahan. Dengan diketahuinya sebab-sebab
kelemahan ini, akan lebih mudah mencari cara untuk mengatasinya.
3) Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang
mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama
dalam belajar.
4) Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Fungsi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan.

13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Edisi 2, h. 18-19.
12

c. Prinsip Umum Penilaian


Penilaian pendidikan yang ideal harus memenuhi prinsip-prinsip umum
penilaian. Prinsip-prinsip umum yang harus dipenuhi dalam penilaian pendidikan
sebagai berikut. 14
1) Valid
Penilaian pendidikan harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan
menggunakan alat yang dipercaya, tepat atau sahih.
2) Mendidik
Penilaian harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian hasil
belajar peserta didik.
3) Berorientasi pada Kompetensi
Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam
kurikulum. Oleh karena setiap alat penilaian yang dipakai harus dapat memicu
pemunculan informasi berupa indikator-indikator pencapaian kompetensi tertentu.
4) Adil dan Objektif
Penilaian harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak membeda-
bedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil
belajar.
5) Terbuka
Kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan sehingga
keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
6) Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, teratur, terus-menerus dan
berkesinambungan untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan
belajar peserta didik.
7) Menyeluruh
Penilaian terhadap hasil belajar peserta didik harus dilakukan menyeluruh,
utuh dan tuntas yang mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif serta

14
Masnur Muslich, op.cit., h. 25-26.
13

berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti
hasil belajar peserta didik.
8) Bermakna
Penilaian hendaknya mudah dipahami dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-
pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian mencerminkan gambaran yang utuh
tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan
kelemahan, minat, dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.

d. Kualitas Alat Pendidikan


Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat
tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketepatannya atau validitasnya
dan ketetapan atau keajegannya atau reliabilitasnya.
1) Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Artinya, bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu
tidaknya alat tersebut mencapai tujuan yang dikehendai dengan tepat. 15
2) Reliabilitas
Reliabilitas (rely + ability = reliability) bermakna: keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi; dapat diartikan sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.16

e. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian


Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara
operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga aspek
kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian
kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap: (1) penguasaan materi akademik

15
Ahmad Sofyan, dkk, op.cit., h.105.
16
Ibid.
14

(kognitif), (2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan aplikatif produktif
(psikomotor).17
1) Hasil Belajar Penguasaan Materi (kognitif)
Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk
mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives)
berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama.18 Dalam
ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang
dimaksud adalah: 19
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-
ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala,
rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya.
b) Pemahaman (comprehension)
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi.
c) Penerapan (aplication)
Penerapan atau aplikasi (aplication) adalah kesanggupan seseorang untuk
menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,
prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru
dan kongkret.
d) Analisis (analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk memerinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil
dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang
satu dengan faktor-faktor lainnya.
17
Ibid., h. 13.
18
Ibid., h. 14.
19
Anas Sudijono, op.cit., h. 50-52.
15

e) Sintesis (synthesis)
Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan
kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma
menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
f) Penilaian (evaluation)
Penilaian atau evaluasi (evaluation) merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, misalnya jika
seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan, maka ia akan mampu memilih satu
pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

2) Hasil Belajar Proses (Normatif/Afektif)


Hasil belajar proses berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada
penguasaan dan pemilikan kecakapan proses atau metode.20 Ada beberapa jenis
kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari tingkat dasar
atau sederhana sampai tingkat yang kompleks. 21
a) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah, situasi, gejala, dll.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang
terhadap stimulus yang datang dari luar.
c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus tadi.
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan,
dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian
tingkah lakunya.

20
Ahmad Sofyan dkk., op.cit., h. 19.
21
Nana Sudjana, op.cit., h. 30.
16

3) Hasil Belajar Aplikatif (Psikomotor)


Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu.22 Ranah psikomotor ada yang membagi menjadi 7 tingkatan dan ada pula
yang hanya 6 tingkatan, yakni: 23
a) Persepsi – perception (mampu menafsirkan rangsangan, peka terhadap
rangsangan, menyeleksi objek)
b) Kesiapan – set (mampu berkonsentrasi, menyiapkan diri secara fisik,
emosi, dan mental)
c) Gerakan terbimbing – guided response (mampu meniru cintoh, mencoba-
coba, pengembangan respon baru)
d) Gerakan terbiasa – mechanism (berketerampilan, berpegang pada pola,
respons baru muncul dengan sendirinya)
e) Gerakan kompleks – complex overt response (sangat terampil secara
lancar, luwes, supel, gesit, lincah)
f) Penyesuaian pola gerakan – adaptation (mampu menyesuaikan diri,
bervariasi, pemecahan masalah)
g) Kreatifitas/keaslian – creativity/origination (mampu menciptakan yang
baru, berinisiatif).

3. Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


a. Pengertian Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
Penilaian kinerja (Performance assessment) secara sederhana dapat
dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap siswa yang
ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Penilaian kinerja merupakan penilaian
terhadap perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan

22
Ahmad Sofyan dkk., op.cit., h. 23.
23
Ibid., h. 24-25
17

kemampuan siswa dalam proses maupun produk yang mengacu pada standar
tertentu.24
Albert Oosterhof mengungkapkan bahwa “a performance assessment is
used to observe this performance systematically. The selection of the performance
to be observed must be based on a clear awareness of the capability being
assessed. Identifying the capability helps us determine the type of behavior we
should observe and how broadly our observation must generalize.”25 Arti dari
kalimat di atas ialah bahwa penilaian kinerja digunakan untuk mengamati
performa atau penampilan/pertunjukkan secara sistematis. Seleksi dari
penampilan yang akan diamati harus berdasarkan pada kriteria yang jelas pada
kemampuan yang akan dinilai. Pengenalan kemampuan tersebut dapat membantu
kita melihat tipe perilaku yang bisa diamati dan bagaimana secara luas
pengamatan kita harus bersifat generalisasi.
Terdapat istilah lainnya yang berkaitan dengan penilaian kinerja yaitu
penilaian alternatif (alternative assessment) dan penilaian otentik (authentic
assessment). Marzano, Popham dan Bookhart menyatakan bahwa istilah penilaian
otentik kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan penilaian kinerja karena
tugas-tugas asesmennya yang lebih dekat dengan kehidupan nyata.26
Berkaitan dengan penilaian alternatif dan penilaian otentik, Wiggins di
dalam Airasian mengungkapkan bahwa penilaian kinerja termasuk dalam
keduanya. Performance assessments may also be called alternative or authentic
assessments. The term “alternative” is used to describe performance assessments
because they serve as an alternative to a multiple-choice or short-answer test. The
term “authentic” is used because some performance assessments permit students
to show what they can do in real situation.27 Arti dari kalimat di atas ialah bahwa
penilaian kinerja bisa disebut dengan penilaian alternatif atau penilaian otentik.

24
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi,
Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses
dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h.1.
25
Albert Oosterhof, Developing and Using Classroom Assessment, (USA: R. R Donnelley
& Sons Company, 2003), 3rd ed, h. 163.
26
Ana Ratna Wulan, op.cit., h.1.
27
Peter W Airasian and Michael K Russel, Classroom Assessment Concepts and
Applications, (New York: McGraw-Hill Companies, 2008), 6th ed., h. 202.
18

Kata alternatif digunakan untuk menggambarkan penilaian kinerja karena mereka


hadir sebagai alternatif dari tes pilihan ganda atau tes jawaban singkat. Kata
otentik digunakan karena beberapa penilaian kinerja mengijinkan para peserta
didik untuk menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan pada situasi nyata.
NSTA tahun 2002, dalam buku Masnur Muslich menyatakan bahwa
Assessment Performance pada hakekatnya adalah asesmen autentik karena dalam
asesmen ini peserta didik dituntut untuk mendemonstrasikan inkuiri ilmiah
mereka, melakukan penalaran dan keterampilan, dan melakukan berbagai tugas
menarik dan menantang dalam konteks kehidupan nyata.28
Menurut Ana Ratna Wulan, asesmen kinerja adalah prosedur yang
menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi tentang
belajar siswa. Asesmen kinerja mensyaratkan siswa dalam menyelesaikan tugas-
tugas kinerjanya menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan
dalam bentuk perbuatan, tindakan atau unjuk kerja. Tes Unjuk Kerja meminta
siswa melakukan kinerja ilmiah seperti mempersiapkan alat, menggunakan
alat/merangkai alat, menuliskan data, menganalisis data, menyimpulkan,
menyusun laporan dan sebagainya. Penilaian kinerja dapat menjelaskan
kemampuan-kemampuan siswa, pemahaman konseptual, kemampuan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan, kemampuan melaksanakan kinerja
dan kemampuan melakukan suatu proses.29
Permendikbud No.81A tentang Implementasi Kurikulum 2013 Lampiran
IV tentang Pedoman Umum Pembelajaran menjelaskan definisi tentang penilaian
unjuk kerja bahwa penilaian ini merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas

28
Masnur Muslich, op.cit., h. 124.
29
I Ketut Susila, “Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance
Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar”, Artikel Pendidikan, (Bali: Program Studi
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 2012)
diakses pada tanggal 15 Januari 2014 pk 08.03, h. 5.
19

tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain


peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.30
Dari beberapa pendapat ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
performance assessment atau penilaian kinerja ialah suatu cara melihat atau
menilai kinerja siswa dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran. Penilaian
kinerja ini didapat dari hasil mengamati aktivitas siswa dalam bekerja ilmiah
seperti melakukan eksperimen atau pratikum di laboratorium, mulai dari
menemukan masalah sampai kepada mengambil kesimpulan dan menyusunnya
menjadi sebuah laporan.

b. Rubrik atau Pedoman Penskoran


Standar diperlukan dalam penilaian kinerja untuk mengidentifikasi secara
jelas apa yang seharusnya siswa ketahui dan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan. Standar tersebut dikenal dengan istilah rubrik. Rubrik dapat dinyatakan
sebagai panduan pemberian skor yang menunjukkan sejumlah kriteria
performance pada proses atau hasil yang diharapkan.31
Rubrik menurut Masnur Muslich adalah suatu pedoman penskoran yang
digunakan untuk menentukan tingkat kemahiran (proficiency) peserta didik dalam
mengerjakan suatu tugas. Di dalam suatu rubrik, guru mendeskripsikan masing-
masing tingkat kemahiran peserta didik untuk setiap kriteria.32
Terdapat dua macam rubrik, yaitu rubrik dengan daftar cek (checklist) dan
rubrik dengan skala penilaian (rating scale).
a. Rubrik dengan Daftar Cek
Dalam menggunakan daftar cek, guru hanya perlu menunjukan elemen
tertentu ada atau tidak dalam unjuk kerja peserta didik.33 Misalnya, pada indikator
penggunaan termometer, rubrik yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.

30
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, h.27.
31
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio pada pembelajaran Biologi,
Handout Kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI),diakses
dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h. 1.
32
Masnur Muslich, op.cit., h. 131.
33
Ibid.
20

Tabel 2.1 Contoh Rubrik dengan Daftar Cek34


Berilah tanda √ untuk setiap penampilan yang benar dari setiap tindakan yang
dilakukan peserta didik seperti yang diuraikan di bawah ini!
Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan memegang bagian
… 1)
ujung yang tidak berisi air raksa.
Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer serendah-
… 2)
rendahnya.
Memasang termometer pada tubuh pasien (di mulut, di ketiak, atau di
… 3) dubur) sehingga bagian yang berisi air raksa kontak dengan tubuh
orang yang diukur suhu tubuhnya.
Menunggu beberapa menit termometer yang tinggal dalam tubuh
… 4)
orang yang diukur suhunya.
Mengambil termometer dari tubuh orang yang diukur dengan
… 5)
memegang bagian ujung yang tidak berisi air raksa.
Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler termometer dengan
… 6)
posisi mata tegak lurus.
Total Skor =

Rubrik di atas memiliki karakteristik butir-butir yang mengandung uraian


perbuatan yang sudah pasti. Jika perbuatan dalam rubrik nampak dalam setiap
kriteria, maka guru hanya menuliskan tanda cek saja sedangkan jika perbuatan itu
tidak nampak maka kolom cek dikosongkan.35 Contoh lain rubrik penilaian
dengan daftar cek seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.

Tabel 2.2 Contoh 2 Rubrik dengan Daftar Cek36


Aspek yang dinilai
Ide Pendapat Ide Argumentasi Bersikap Orisinal
Nama berhubungan benar/tepat disampaikan baik/mempertahankan menghargai (pendapat
Siswa erat dengan (sesuai jelas dan pendapat dengan pendapat yang
topik konsep sistematis alasan yang logis dan orang lain disampaikan
permasalahan biologi) ilmiah baru)
Ana
Andi
Anya
Bima

34
Ibid.
35
Ibid., h. 132.
36
Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 7.
21

b. Rubrik dengan Skala Penilaian


Pada rubrik ini, guru menetapkan derajat standar. Misalnya ditetapkan
skala 1 sampai 5. Skala 1 berarti “tidak baik” dan skala 5 “sangat baik”. Skala
penilaian dalam rubrik ini terbagi atas 2 macam yaitu skala holistik dan analitik.
Dalam rubrik holistik, baik peserta didik melakukan kegiatan dinilai dengan
memperhatikan semua kriteria secara bersama-sama atau menyeluruh.37 Berikut
ini disajikan contoh rubrik dengan skala penilaian holistik.

Tabel 2.3 Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik38


Skor Deskripsi
5 Menunjukkan pemahaman yang sempurna tentang permasalahan.
Semua yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam
respon/jawaban.
4 Menunjukkan pemahaman yang substansial tentang permasalahan.
Semua yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam
respon/jawaban.
3 Menunjukkan pemahaman parsial/sebagian tentang permasalahan.
Sebagian besar yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam
respon/jawaban.
2 Menunjukkan pemahaman sedikit/kurang tentang permasalahan.
Banyak yang diperlukan dalam tugas dimasukkan dalam
respon/jawaban.
1 Tidak menunjukkan pemahama terhadap permasalahan.
0 Tidak ada respon/jawaban atau tidak ada usaha

Contoh lain rubrik dengan skala penilaian holistik seperti ditunjukkan


gambar di bawah ini.
Tabel 2.4 Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Holistik39
Nilai Deskripsi
A Respons terhadap tugas sangat spesifik. Informasi yang diberikan memberikan
pemahaman yang utuh dari tugas. Jawaban jelas, singkat dan langsung ke masalah
yang diminta dengan menggunakan berbagai informasi yang akurat. Pendapat dan
kesimpulan mengalir secara baik dan logis. Secara keseluruhan respons terhadap
tugas lengkap dan sangat baik.

37
Masnur Muslich, op.cit., h. 132.
38
Ibid.
39
Yani Kusmarni, “Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran
Sejarah”, Artikel Bahan Ajar, (Bandung: UPI, 2010), h. 19, tidak dipublikasikan.
22

B Respons terhadap tugas sudah baik. Informasi yang diberikan cukup akurat dengan
menggunakan berbagai sumber informasi. Respons yang dikemukakan dalam
tulisan baik dengan pendapat serta kesimpulan yang baik pula. Jawaban dan uraian
tugas cenderung bertele-tele.
C Respons yang diberikan kurang memuaskan. Informasi yang diberikan akurat
dengan menggunakan berbagai sumber informasi tetapi tidak ada kesimpulan atau
pendapat. Alur berpikir yang dikemukakan dalam tugas kurang logis dan cenderung
bertele-tele.
D Respons tidak menjawab tugas yang diminta. Banyak informasi yang tidak akurat
karena tidak menggunakan sumber informasi. Tidak ada kesimpulan dan pendapat.
Secara keseluruhan respons tidak akurat dan tidak lengkap.

Rubrik dengan skala penilaian yang lain yaitu skala analitik. Dalam rubrik
skala analitik, unjuk kerja dinilai secara terpisah-pisah untuk setiap kriteria.
Sistem penilaian holistik lebih efisien dibandingkan dengan skala analitik, tetapi
sistem penilaian analitik memberikan informasi yang lengkap yang dapat
dimanfaatkan dalam perencanaan dan peningkatan pembelajaran peserta didik.40
Berikut ini disajikan contoh rubrik dengan skala penilaian analitik.

Tabel 2.5 Contoh Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik41


Lingkarilah angka 5 jika sangat tepat, angka 4 jika tepat, angka 3 jika
agak tepat, angka 2 jika tidak tepat dan angka 1 jika sangat tidak tepat
untuk setiap tindakan di bawah ini!
5 4 3 2 1 Mengeluarkan termometer dari tempatnya dengan memegang
bagian ujung yang tidak berisi air raksa
5 4 3 2 1 Menurunkan posisi air raksa dalam pipa kapiler termometer
serendah-rendahnya.
5 4 3 2 1 Memasang termometer pada tubuh pasien (di mulut, di ketiak,
atau di dubur) sehingga bagian yang berisi air raksa kontak
dengan tubuh orang yang diukur suhu tubuhnya.
5 4 3 2 1 Menunggu beberapa menit termometer yang tinggal dalam
tubuh orang yang diukur suhunya.
5 4 3 2 1 Mengambil termometer dari tubuh orang yang diukur dengan
memegang bagian ujung yang tidak berisi air raksa.
5 4 3 2 1 Membaca tinggi air raksa dalam pipa kapiler termometer dengan
posisi mata tegak lurus.

Contoh lain rubrik dengan penilaian analitik seperti ditunjukkan gambar di


bawah ini.

40
Masnur Muslich, op.cit., h. 133.
41
Ibid., h. 134.
23

Tabel 2.6 Contoh 2 Rubrik dengan Skala Penilaian Analitik42


Nama Kegiatan: Membuat Peta Konsep tentang Pengaruh Imprealisme Barat
Terhadap Kehidupan Sosial, Politik dan Ekonomi Indonesia Pada Abad ke- 20

Skor Peta Konsep Spesifikasi Rasional


4 Tampilan gambar Semua spesifikasi yang Rasionalisasi yang
memberikan visualisasi diberikan benar diberikan jelas
untuk memahami dan
mengkomunikasikan apa
yang telah dipelajari.
3 Sebagian besar gambar Semua spesifikasi yang Penjelasan yang
yang ditampilkan cukup diberikan benar diberikan masih
baik membutuhkan
perbaikan
2 Beberapa gambar yang Hanya sebagian spesifikasi Rasional yang
ditampilkan cukup baik yang diberikan benar diberikan tidak
lengkap
1 Gambar yang disajikan Spesifikasi yang diberikan Rasional yang
hanya sebagian yang pada umumnya salah diberikan tidak benar
benar

c. Perbandingan Performance Assessment dengan Tes Konvensional


Jika dibandingkan dengan tes konvensional, penilaian unjuk kerja
memiliki beberapa penekanan seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut.43

Tabel 2.7 Perbandingan Antara Penilaian Unjuk Kerja dan Tes Konvensional
Penilaian Unjuk Kerja Tes Konvensional
 Mementingkan kemampuan  Lebih mengutamakan
peserta didik dalam menerapkan pemahaman konsep peserta didik
pengetahuannya menjadi unjuk
kerja yang dapat diamati atau
produk yang dihasilkan
 Membutuhkan waktu yang  Membutuhkan waktu yang
banyak untuk membuat dan banyak untuk membuat,
melaksanakan tetapi pelaksanaannya lebih cepat dan
menghasilkan format penilaian dapat digunakan untuk peserta

42
Yani Kusmarni, op.cit., h. 20.
43
Masnur Muslich, op.cit., h.125.
24

yang dapat digunakan berulang- didik dalam jumlah banyak


ulang pada peserta didik yang secara serentak, tetapi digunakan
sama atau peserta didik yang baru hanya sekali untuk sekelompok
peserta didik.
 Memungkinkan untuk  Memungkinkan untuk
mendiagnosis dan meremediasi mendiagnosis dan meremediasi
performansi peserta didik dan performansi peserta didik tetapi
memetakan kemajuan peserta hanya untuk soal uraian terbuka
didik sepanjang waktu (open ended)
 Memfokuskan pembelajaran pada  Memfokuskan pembelajaran pada
unjuk kerja peserta didik materi pelajaran.

d. Jenis atau Metode Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


Metode-metode yang dapat digunakan dalam menilai kinerja siswa antara
lain: 44
1) Observasi.
2) Interviu.
3) Portofolio.
4) Penilaian essay.
5) Ujian praktek (practical examination).
6) Paper.
7) Penilaian proyek.
8) Kuesioner.
9) Daftar cek (checklist).
10) Penilaian oleh teman (peer rating).
11) Penilaian diskusi.
12) Penilaian jurnal kerja ilmiah.

44
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio, Handout kuliah FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses dari http://file.upi.edu/, pada
25 Juni 2013 pk 15.03, h. 4.
25

e. Langkah-langkah Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


Dalam penilaian pembelajaran, penilaian unjuk kerja dapat dilakukan
secara efektif dengan langkah-langkah sebagai berikut: 45
1) Tetapkan kinerja yang akan dinilai
2) Buat daftar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dari masing-
masing mata pelajaran dan butir-butir yang dipertimbangkan untuk
menentukan apakah pekerjaan itu memenuhi standar yang telah ditetapkan.
3) Tentukan pekerjaan peserta didik yang mencakup semua elemen kinerja yang
dinilai dan alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4) Buat semua daftar, alat dan dan gambar yang diperlukan peserta didik untuk
mengerjakan penilaian.
5) Siapkan petunjuk tertulis yang jelas untuk peserta didik.
6) Siapkan sistem penskoran (scoring).

f. Kelebihan dan Kelemahan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


Kelebihan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di antaranya: 46
1) Siswa dapat mendemonstrasikan suatu proses.
2) Proses yang didemonstrasikan dapat diobservasi langsung.
3) Menyediakan evaluasi lebih lengkap dan alamiah untuk beberapa macam
penalaran, kemampuan lisan, dan keterampilan-keterampilan fisik.
4) Adanya kesepakatan antara guru dan siswa tentang kriteria penilaian dan
tugas-tugas yang akan dikerjakan.
5) Menilai hasil pembelajaran dan keterampilan-keterampilan yang kompleks.
6) Memberi motivasi yang besar bagi siswa.
7) Mendorong aplikasi pembelajaran pada situasi kehidupan yang nyata.

45
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 145-146.
46
Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 2-3.
26

Keuntungan lain dari penilaian kinerja kinerja ialah: 47


1) Guru memiliki pemahaman yang mendalam tentang pengetahuan yang
dimiliki peserta didik dan apa yang seharusnya dilakukan peserta didik untuk
belajar selanjutnya.
2) Guru memiliki metode asesmen yang lebih sesuai dan relevan dengan peserta
didik.
3) Guru memiliki metode untuk menemukan apa yang diketahui peserta didik
dan bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya.
4) Guru memiliki cara yang efisien untuk mengevaluasi peserta didik dalam
sistem pendidikan yang berbasis standar/kompetensi.
5) Guru memiliki cara penilaian yang dapat diadaptasi untuk menilai berbagai
bakat dan kemampuan peserta didik.
6) Peserta didik lebih terlibat aktif dalam pembelajaran.

Adapun kekurangan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di


antaranya: 48
1) Sangat menuntut waktu dan usaha.
2) Pertimbangan (judgement) dan penskoran sifatnya lebih subyektif.
3) Lebih membebani guru.
4) Mempunyai reliabilitas yang cenderung rendah.

4. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam
bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi
istilah kurikulum pada zaman Romawi kuno mengandung pengertian sebagai
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.49

47
Masnur Muslich, op.cit., h. 124-125.
48
Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 3.
49
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), cetakan pertama, h. 19.
27

Dalam pandangan klasik, kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran


di suatu sekolah atau madrasah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus
ditempuh di sekolah atau madrasah, itulah kurikulum.50
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.51 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 1 Ayat 16 menyebutkan penjelasan yang sama
mengenai kurikulum.
Kehadiran Kurikulum 2013 adalah untuk menyempurnakan pelaksanaan
kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Perubahan kurikulum dirasa perlu dilakukan demi menjawab tantangan masa
depan yang semakin berkembang menuju globalisasi dunia. Pendidikan sebagai
pondasi utama suatu negara, harus terus ditingkatkan agar menghasilkan generasi-
generasi penerus yang siap menyongsong masa depan dengan lebih produktif,
inovatif, dan kreatif.
Secara konseptual Kurikulum 2013 dicita-citakan untuk mampu
melahirkan generasi masa depan yang cerdas komprehensif yakni tidak hanya
cerdas intelektualnya, tetapi juga cerdas emosi, sosial, dan spiritualnya. Hal itu
tampak dengan terintegrasikannya nilai-nilai karakter ke dalam proses
pembelajaran, tidak lagi menjadi suplemen seperti dalam kurikulum 2006.52
Pengembangan Kurikulum 2013 difokuskan pada pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman
terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.53

50
Ibid., h. 20.
51
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.1.
52
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 113.
53
E. Mulyasa, op.cit., h. 65.
28

Berdasarkan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar


dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Marasah Aliyah, Kurikulum
2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 54
1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar;
3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

b. Urgensi Perubahan Kurikulum 2013


Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Mendikbud seperti dikutip E. Mulyasa
mengungkapkan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan

54
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.3-4.
29

persoalan yang sangat penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan


dengan tuntutan zaman.55
Perlunya perubahan dan pengembangan Kurikulum 2013 didorong oleh
beberapa hasil studi internasional tentang kemampuan peserta didik Indonesia
dalam kancah internasional. 56
1) Hasil survei “Trends in International Math and Science” tahun 2007 yang
dilakukan oleh Global Institute, menunjukkan hanya lima persen peserta
didik Indonesia yang mampu mengerjakan soal penalaran berkategori tinggi,
padahal peserta didik Korea dapat mencapai 71 persen. Sebaliknya 78 persen
peserta didik Indonesia dapat mengerjakan soal hapalan berkategori rendah,
sementara siswa Korea 10 persen.
2) Data lain diungkapkan oleh Programme for International Student Assessment
(PISA, hasil studinya tahun 2009 menempatkan Indonesia pada peringkat
bawah 10 besar, dari 65 negara peserta PISA.
Dari data di atas membuktikan bahwa prestasi peserta didik Indonesia
masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Oleh sebab itulah diperlukan
perubahan dan pengembangan kurikulum. Perlunya perubahan kurikulum juga
karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai
berikut: 57
1) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan
kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan
visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.
3) Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan,
belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan,
keterampilan dan sikap).
4) Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan
masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan
55
E. Mulyasa, op.cit., h. 60.
56
Ibid.
57
Ibid., h. 60-61.
30

dan metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard


skills, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5) Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang
terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
6) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran
yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan
berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.

Adapun faktor-faktor lainnya yang menjadi alasan pengembangan


Kurikulum 2013 adalah: 58
1) Tantangan masa depan di antaranya meliputi arus globalisasi, masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan
teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif
dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada pendidikan serta hasil
TIMSS dan PISA.
2) Kompetensi masa depan yang meliputi kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga yang efektif, dan
kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda.
3) Fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba,
korupsi, plagiarism, kecurangan dalam berbagai jenis ujian, dan gejolak
sosial (social unrest).
4) Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan
pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat, dan kurang bermuatan
karakter.

58
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 121.
31

c. Landasan Filosofi Kurikulum 2013


Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. 59
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau
adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari

59
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.4-5.
32

dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa


budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi
sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.

d. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013


Elemen perubahan pada Kurikulum 2013 menyangkut empat standar
pendidikan yakni Standar Kompetensi Kelulusan (SKL), Standar Proses, Standar
Isi, dan Standar Penilaian. Keempat standar ini dirumuskan dalam tujuh elemen
sebagai berikut: 60

60
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 126-129.
33

1) Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2) Kedudukan Mata Pelajaran
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi
mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi.
3) Pendekatan
Kompetensi dikembangkan melalui:
a) SD : Tematik integratif dalam semua mata pelajaran
b) SMP : mata pelajaran
c) SMA : mata pelajaran wajib dan pilihan
d) SMK : mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.
4) Struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu)
a) Sekolah Dasar (SD)
i. Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya).
ii. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
iii. Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran.
b) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
i. TIK menjadi media semua mata pelajaran.
ii. Pengembanagn diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan
ekstrakurikuler.
iii. Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
iv. Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran.
c) Sekolah Menengah Atas (SMA)
i. Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran
pilihan.
ii. Terjadi penguranagn mata pelajaran yang harus diikuti siswa.
iii. Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran.
34

d) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


i. Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini.
ii. Penyeragaman mata pelajaran dasar umum.
iii. Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan industri.
iv. Pengelompokkan mata pelajaran produktif sehingga terlalu rinci
pembagiannya.
5) Proses pembelajaran Penilaian
a) Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.
b) Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan
sekolah dan masyarakat.
c) Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
d) Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan.
SD : Tematik dan Terpadu
SMP : IPA dan IPS masing-masing dibelajarkan secara terpadu
SMA : Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan
minatnya.
SMK : Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri.
6) Penilaian
a) Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil).
b) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil
belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal
(maksimal).
c) Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL.
d) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen
utama penilaian.
35

7) Ekstrakurikuler
a) SD: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.
b) SMP/SMA/SMK:
i. Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.
ii. Perlunya ekstrakurikuler partisipatif.

e. Penilaian pada Kurikulum 2013


Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.61
Cakupan penilaian dalam kurikulum 2013 dirumuskan sesuai dengan
Kompetensi Isi (KI) sebagai berikut: 62
1) KI-1 : kompetensi inti sikap spiritual
2) KI-2 : kompetensi inti sikap sosial
3) KI-3 : kompetensi inti pengetahuan
4) KI-4 : kompetensi inti keterampilan
Karakteristik penilaian dalam Kurikulum 2013 antara lain: 63
1) Belajar tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan
KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya,
sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil
yang baik.
2) Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik
harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan
berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap).

61
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, h.11.
62
Ibid., h.22.
63
Ibid., h. 25-26.
36

3) Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis
ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
4) Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya,
tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
5) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.

Pelaksanaan penilaian dalam kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui


metode tes dan non tes. Metode tes dilakukan dengan tes tertulis dan tes kinerja.
Sedangkan non tes umunya digunakan untuk mengukur ranah afektif (KD-KD
pada KI-1 dan KI-2). Ada tujuh teknik penilaian yang dapat digunakan, yaitu:64
1) Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga,
bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.65
2) Penilaian sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-
teknik tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan
pribadi.66

64
Ibid., h. 26.
65
Ibid., h.27.
66
Ibid., h. 29.
37

3) Penilaian tes tertulis


Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik
tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam
bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar, dan lain
sebagainya.67
4) Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu
secara jelas.68
5) Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil
karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik,
plastik, dan logam.69
6) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta
didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik.70
7) Penilaian diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat

67
Ibid., h. 30.
68
Ibid., h.31.
69
Ibid., h.32.
70
Ibid., h.34.
38

pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan


untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian
kompetensi kognitif di kelas, misalnya: peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar dari
suatu matapelajaran tertentu. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik
dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap
suatu objek tertentu. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik,
peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah
dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.71

5. Implementasi Performance Assessment pada Pembelajaran Biologi


Menurut pengertian secara psikologis, belajar adalah merupakan suatu
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.72 Suatu pembelajaran
dikatakan berhasil jika aspek yang termasuk dalam proses pembelajaran dapat
mempengaruhi seseorang menuju ke arah perubahan tingkah laku yang lebih baik.
Biologi merupakan bagian dalam sains. Depdiknas dalam Zulfiani,
menyatakan bahwa terdapat empat unsur utama hakikat pembelajaran sains, yaitu
sikap, proses, produk dan aplikasi.73 Pembelajaran biologi pada hakikatnya
merupakan suatu proses untuk menghantarkan siswa ke tujuan belajarnya, dan
biologi itu sendiri berperan sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi
sebagai ilmu dapat diidentifikasikan melalui objek, benda alam, persoalan/gejala
yang ditunjukkan oleh alam, serta proses keilmuan dalam menemukan konsep-
konsep biologi.
Menurut Hilman Faruq dalam skripsi Hadhifa Asni Akmalia menyatakan
bahwa tujuan pembelajaran biologi adalah mengembangkan cara berfikir ilmiah
melalui penelitian dan percobaan, mengembangkan pengetahuan praktis dari

71
Ibid., h. 36-37.
72
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), Ed. Rev., Cet.5, h. 2.
73
Zulfiani, dkk., op.cit., h. 46-47.
39

metode biologi untuk dapat memecahkan masalah-masalah kehidupan individu,


sosial serta merangsang studi lebih lanjut di bidang biologi dan bidang lain yang
berhubungan dengan biologi serta membangkitkan pengertian dan rasa kasih
sayang kepada makhluk hidup.74
Penggunaan performance assessment dimaksudkan agar guru tidak hanya
menilai siswa pada ranah kognitif saja. Tetapi juga mengukur kemampuan siswa
pada ranah afektif dan psikomotor sehingga dapat lebih meningkatkan
keterampilan siswa dalam belajar. Penggunaan performance assessment dalam
pembelajaran biologi dapat sangat membantu guru dalam menilai kemampuan
siswa lebih detail terutama pada kemampuan berpikir dan berpraktik ilmiah.
Penerapan performance assessment dapat mendorong siswa lebih kreatif
dalam belajar, menemukan cara belajar sendiri (berekspresi), mampu
mengintegrasikan apa yang sudah dipelajari, meningkatkan kemampuan analitis
dan praktis siswa serta meningkatkan kemampuan berkolaboratif dengan siswa
lain.
Performance assessment dapat dikembangkan dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 75
a. Menetapkan tujuan.
b. Memilih jenis tugas/kegiatan, terdiri dari kegiatan keterampilan, kegiatan
investigasi pendek (event investigation) dan kegiatan investigasi
berkelanjutan (extended investigation).
c. Menulis tugas performansi, terdiri dari membuat konteks, menuliskan
petunjuk, menentukan audien, klarifikasi prosedur administratif,
mengembangkan kriteria perfromansi.
d. Membuat rubrik performansi, terdiri dari rubrik dengan daftar cek (checklist)
dan rubrik dengan skala penilaian (rating scale).

74
Hadhifa Asni Akmalia, “Perbandingan Laju Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di
Habitat Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk Penyusunan LKS Materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI”, Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h. 9, tidak dipublikasikan.
75
Masnur Muslich, op.cit., h. 126-132.
40

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Ana Ratna Wulan di dalam jurnal Seminar Nasional Biologi
menyimpulkan bahwa asesmen alternatif memiliki keunggulan dalam menilai
kemampuan siswa secara multidimensi. Asesmen alternatif merupakan alternatif
pendamping tes yang digunakan untuk mengatasi kelemahan dari tes tersebut.
Meskipun situasi dan kondisi kebanyakan sekolah di Indonesia kurang
mendukung bagi pelaksanaan asesmen alternatif, namun asesmen alternatif tetap
perlu dilaksanakan dalam pembelajaran biologi. Oleh sebab itu beberapa
modifikasi perlu dilakukan untuk memudahkan guru biologi dalam menyusun dan
mengembangkannya.76
Penelitian selanjutnya yaitu oleh I Ketut Susila dalam artikelnya yang
berjudul “Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance
Assessment) Laboratorium pada Mata Pelajaran Fisiska sesuai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SMA Kelas X di Kabupaten Gianyar” menyimpulkan hasil
penelitian dan pengembangan instrumen penilaian unjuk kerja laboratorium
sebagaimana hasil uji coba menunjukkan semua butir instrumen adalah valid, nilai
reliabilitas antar penilai (rater) sangat tinggi, reliabilitas internal instrumen
sangat tinggi dan praktis untuk digunakan . Ini berarti instrumen penilaian unjuk
kerja laboratorium bidang fisika yang dikembangkan telah memenuhi syarat
validitas, reliabilitas dan kepraktisan sebagai alat evaluasi yang dapat digunakan
lebih lanjut oleh para guru fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA).77
Lis Permana Sari dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan
Instrumen Performance Assessment Sebagai Bentuk Penilaian Berkarakter
Kimia” menyimpulkan penilaian unjuk kerja (performance assessment) dapat
melihat perkembangan peserta didik dalam mempelajari materi yang diberikan
karena dilakukan oleh peserta didik dalam sebuah unjuk kerja. Unjuk kerja yang
dilakukan oleh peserta didik diamati oleh guru. Peserta didik yang bersangkutan

76
Ana Ratna Wulan, “Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi”,
Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang
Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.383, tidak
dipublikasikan.
77
I Ketut Susila, op.cit., h. 12-13.
41

diharapkan mengetahui perkembangan kemampuannya dalam menyelesaikan


suatu tugas tertentu. Peserta didik termotivasi untuk memperbaiki kekurangan dan
meningkatkan terus kemampuan yang dimilikinya. Penerapan kegiatan
performance assessment dalam kegiatan pembelajaran di kelas menjadikan
peserta didik lebih aktif. Keterlibatan dan keaktifan dalam pembelajaran akan
lebih memotivasi peserta didik dalam memahami materi pelajaran.78
Cheiriyah Idha dalam jurnalnya yang berjudul “Meningkatkan
Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment”
menyimpulkan bahwa jenis penilaian kinerja (performance assessment) pada
pembelajaran biologi mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-
konsep biologi. Selain itu, proses penilaian semacam ini dapat meningkatkan
motivasi siswa dan memunculkan kreativitas guru dalam mengembangkan proses
penilaian pembelajaran biologi.79

C. Kerangka Berpikir
Seperti dikemukakan di atas bahwa biologi termasuk ke dalam sains yang
memiliki 4 hakikat utama, yaitu sikap, proses, produk dan aplikasi. Sikap sebagai
rasa ingin tahu siswa akan alam sekitarnya menuntut proses dalam pencarian
bukti-bukti ilmiah agar menghasilkan produk yang sesuai dengan metodologi
ilmiah. Semua itu menuntut siswa bertindak/berproses secara ilmiah mulai dari
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, pengujian, sampai pada
pengambilan kesimpulan.
Kemampuan siswa melakukan kegiatan ilmiah tersebut perlu didukung
dengan instrumen penilaian yang sesuai. Performance assessment (penilaian
kinerja) sebagai sebuah penilaian memuat indikator-indikator pencapaian siswa
tentang urutan sistematik terhadap suatu kegiatan ilmiah agar kemampuan siswa

78
Lis Permana Sari, “Pengembangan Instrumen Performance assessment sebagai bentuk
Penilaian Berkarakter Kimia”, Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
UNY, 2010, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, h.10, tidak dipublikasikan.
79
Cheiriyah Idha, “Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
Performance Assessment”, Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 3 Nomor 2, 2008, diakses pada
tanggal 15 Januari 2014 pk 23.00 h. 73, tidak dipublikasikan.
42

dapat diukur secara langsung sehingga kelemahan-kelemahan siswa yang terlihat


dalam penilaian dapat diperbaiki secara tuntas.
Perubahan kurikulum dari KTSP menuju Kurikulum 2013 dimaksudkan
untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Tidak hanya aspek
kognitif saja, melainkan aspek sikap dan keterampilan pun dikembangkan.
Pengembangan kurikulum difokuskan pada pembentukan kompetensi dan
karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman terhadap konsep yang
dipelajarinya secara kontekstual.
Oleh sebab performance assessment (penilaian kinerja) termasuk dalam
fokus penilaian pada kurikulum 2013, tentunya penilaian tersebut diterapkan pula
dalam pembelajaran pada sekolah-sekolah yang telah menerapkan Kurikulum
2013. Performance Assessment (Penilaian Kinerja) diharapkan dapat diterapkan
dalam setiap KD pembelajaran di kelas sesuai dengan tuntutan penilaian dalam
Kurikulum 2013.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di 4 (empat) SMA Negeri di Kota Tangerang
Selatan yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Adapun kegiatan penelitian ini
dilaksanakan pada tahun ajaran 2013/2014, dimulai pada bulan Mei sampai
dengan bulan Juni 2014.

B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Menurut Mahmud, penelitian deskriptif terbatas pada usaha
mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya
sehingga bersifat sekadar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian
ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya
dari objek yang diselidiki.1
Metode pada penelitian ini ialah dengan metode survei. Metode survei
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya
(perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).2
Penggunaan metode survei dalam penelitian ini didasarkan pada tujuan
yang ingin dicapai yaitu untuk mengungkap data penggunaan performance
assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi siswa kelas X SMA
Negeri di Kota Tangerang Selatan yang sudah menerapkan Kurikulum 2013.
Berikut ini adalah alur/bagan penelitian:

1
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 32.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA,
2009), cetakan ke-8, h. 6.

43
44

Pra Penelitian

Observasi awal: Keberadaan Kurikulum 2013 di


Tangsel, ketersediaan Performance Assessment (Penilaian
Kinerja), kesediaan pihak sekolah

Penyusunan Instrumen

Uji Instrumen

Pengambilan Data Penelitian, terdiri dari:


1) Data Kuesioner
Kuesioner Guru
2) Data Observasi
Observasi Penggunaan Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) oleh Guru di sekolah dan observasi
portofolio RPP Guru
3) Data wawancara
Wawancara guru, wawancara kepala sekolah
4) Data Dokumentasi
Dokumentasi RPP, Dokumentasi Produk Asessmen
Pengolahan Data dan Analisis
Siswa

Kesimpulan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh SMA Negeri maupun Swasta di
Kota Tangerang Selatan. Sampel diambil sejumlah populasi antara SMA Negeri
dan Swasta yang telah menerapkan Kurikulum 2013 (ditunjukkan dengan daerah
bergaris-garis). Gambar berikut menunjukkan ilustrasi pengambilan sampel.
45

SMAN SMAS SMAN dan SMAS

Populasi Sampel
Gambar 3.2 Ilustrasi Pengambilan Sampel
Keterangan:
= sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013

Berdasarkan Gambar 3.2 di atas, pengambilan sampel dilakukan dengan


mencari SMA-SMA antara SMA Negeri dan SMA Swasta di kota Tangerang
Selatan yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Peneliti mendapatkan data dari
Kepala Seksi SMA Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan bahwa terdapat 10
(sepuluh) SMA di kota Tangsel yang telah menerapkan Kurikulum 2013.
Sekolah-sekolah tersebut terdiri dari 5 (lima) SMA Negeri dan 5 (lima) SMA
Swasta. Peneliti kemudian mengambil hanya lima SMA Negeri untuk dijadikan
sampel.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu.3 Dalam purposive sampling, pemilihan
sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya.4
Sampel dipilih hanya SMA Negeri saja agar memudahkan peneliti
mendapatkan kebijakan-kebijakan terkait penelitian karena SMA Negeri berada di

3
Sugiyono, op.cit., h. 218-219.
4
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), cetakan
ke-1, h. 179.
46

bawah pengawasan langsung pemerintah. Sementara SMA Swasta dimiliki oleh


perorangan di mana kebijakan-kebijakan tergantung kepada pemilik yayasan. Dari
5 (lima) SMA Negeri hanya 4 (empat) SMA yang bersedia sekolahnya dijadikan
sampel penelitian. Jumlah responden dalam hal ini guru biologi SMA kelas X
ialah berjumlah 6 orang.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen non tes
berupa kuesioner atau angket dan lembar observasi instrumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu, untuk menunjang data kesimpulan
yang diharapkan di akhir penelitian ini, digunakan instrumen non tes lain berupa
wawancara dengan guru biologi serta dokumentasi RPP dan lembar penilaian
kinerja siswa.
1. Angket
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir-butir
pertanyaan untuk mengetahui informasi tentang pengetahuan guru mengenai tiga
ranah penilaian dalam Kurikulum 2013, pengetahuan guru tentang performance
assessment dan jenis-jenisnya serta penggunaan performance assessment yang
dilakukan guru dalam pembelajaran biologi. Pengujian kelayakan lembar angket
dilakukan melalui validasi kepada guru kelas X SMAN 87 Jakarta, di mana pada
sekolah tersebut telah diterapkan Kurikulum 2013.

2. Lembar Observasi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Berikut adalah lembar kisi-kisi instrumen RPP. Format lembar observasi
RPP disajikan dalam tabel berikut ini.
47

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen RPP

RPP
N
Indikator SMA SMA SMA SMA Jumlah
o
A B C D
1. Kelengkapan Komponen
a. KI
b. KD
c. Indikator
d. Tujuan Pembelajaran
e. Materi Pembelajaran
2. Pendekatan / Metode
a. Eksperimen
b. Inkuiri
c. Discovery
d. Diskusi
e. dll (sebutkan)
………………………
………………………
3. Media dan Sumber Belajar
a. Alat dan Bahan Praktek
b. LCD + Laptop
c. LKS
d. Laboratorium
e. dll (sebutkan)
………………………
………………………
4. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
b. Inti
1) mengamati
2) menanya
3) mengumpulkan
informasi
4) mengasosiasikan
5) mengkomunikasika
n
c. Penutup
5. Jenis Penilaian
a. Penilaian Kognitif
b. Penilaian Afektif
c. Penilaian Psikomotor
Jumlah

Keterangan:
Jika terdapat komponen dalam RPP : diceklis (v)
48

Suatu instrumen dikatakan valid atau layak apabila instrumen tersebut


mampu mengungkapkan data dari variabel yang diinginkan. Pengujian kelayakan
lembar observasi instrument RPP dilakukan dengan pertimbangan ahli (dalam hal
ini dosen pembimbing 1).

3. Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara dengan bentuk semistructured. Semistructured dalam hal ini mula-
mula pewawancara menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian
memeperdalam satu per satu untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan
demikian, jawaban yang diperoleh dapat meliputi semua variabel, dengan
keterangan yang lengkap dan mendalam.5 Wawancara dilakukan oleh peneliti
terhadap guru biologi dan kepala sekolah.

E. Teknik pengumpulan data


Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
non tes angket, lembar observasi instrumen RPP, dokumentasi dan wawancara.
Dalam hal ini yang akan peneliti dokumentasikan adalah dokumen performance
assessement (penilaian kinerja) yang dibuat oleh guru biologi dan produk asesmen
siswa. Adapun langkah-langkah atau prosedur dalam pengumpulan data yang
dilakukan terbagi menjadi tiga tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Menyusun instrumen penelitian berupa angket, lembar observasi
instrumen RPP dan pedoman wawancara.
b. Melakukan validasi instrumen angket kepada sekolah selain sekolah
penelitian yang sudah menerapkan Kurikulum 2013.
c. Meminta pertimbangan (judgement) instrumen penelitian kepada dosen
ahli dalam hal ini dosen pembimbing kemudian diperbaiki berdasarkan
hasil judgement.

5
Mahmud, op.cit., h. 175.
49

2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan wawancara ke Dinas Pendidikan Kota Tangsel untuk
mengetahui SMA mana saja di Tangsel yang telah menerapkan Kurikulum
2013.
b. Melakukan survei kepada sekolah yang sudah dan yang belum
menerapkan Kurikulum 2013 untuk mendapatkan dokumen penilaian
kinerja yang digunakan sekolah, kemudian menyebarkan angket dan
wawancara dengan guru dan kepala sekolah serta mengobservasi RPP
yang dibuat oleh guru.
c. Menganalisis setiap jawaban angket performance assessment (penilaian
kinerja) yang diisi oleh guru serta menganalisis RPP yang disusun oleh
guru.

3. Tahap Akhir
a. Menghitung persentase tingkat kesesuaian angket penilaian kinerja yang
diisi oleh guru biologi.
b. Menggabungkan data hasil persentase dengan hasil analisis observasi
instrument RPP dan wawancara.
c. Masing-masing hasil analisis dibuat deskriptif mengenai keseringan
penggunaan penilaian kinerja dalam pembelajaran biologi. Deskripsi
tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk pembahasan hasil
penelitian, kemudian dibuat kesimpulan.

F. Teknik Analisis Data


Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan statistik
deskriptif dengan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Setelah seluruh data dikumpulkan maka dilakukan reduksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
50

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila


diperlukan.6
2. Kedua, yaitu dengan display data (penyajian data). Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.7
3. Menghitung persentase hasil angket dengan rumus sebagai berikut.

jumlah responden yang memilih


% pilihan jawaban = x 100%
jumlah seluruh responden

4. Menghitung tingkat pemahaman guru tentang pengetahuan performance


assessment berdasarkan rubrik atau pedoman yang telah dibuat. Kemudian
membaginya menjadi (3) tiga kriteria yaitu baik, sedang dan buruk melalui
pertimbangan oleh ahli (dalam hal ini dosen pembimbing 2).
5. Menghitung rata-rata penggunaan performance assessment oleh guru biologi
dari KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 dengan rumus sebagai berikut.

Jumlah pemilih jenis PA ‘X’ dari KD 4.1 s/d KD 4.16


Rata-rata =
Jumlah seluruh KD

6. Menghitung hasil observasi instrument RPP dengan rumus sebagai berikut.

jumlah responden yang membuat


% pembuat indikator = x 100%
jumlah seluruh responden

7. Selanjutnya, hasil dari display data serta perhitungan kemudian data tersebut
dideskripsikan dan dianalisis untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan
penelitian. Berdasarkan hasil analisa tersebut selanjutnya data diverifikasi
dan ditarik kesimpulan.

6
Ibid, h. 247.
7
Ibid, h. 249.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
data hasil angket pada responden atau sekolah sasaran Kurikulum 2013, analisis
instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pembahasan.

A. Data Hasil Angket pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013


1. Hasil Angket Tentang Penilaian
Hasil angket tentang penilaian terdiri atas tiga poin pertanyaan yang
mengacu pada Permendikbud No. 81A tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013, yaitu poin A penilaian sikap, poin B penilaian pengetahuan, dan
poin C penilaian keterampilan.
a. Poin A Penilaian Sikap
Pada poin A ini terdapat dua pertanyaan. Hasil pada pertanyaan pertama
menunjukkan bahwa semua responden mengetahui tentang penilaian sikap.1 Hasil
pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan responden memilih
observasi perilaku sebagai jenis penilaian sikap.2 Berikut disajikan grafik hasil
jawaban responden untuk pertanyaan nomor 2.

G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 67% 67% G B.2
Responden
4 50% G C.1
yang
Memilih 3 G C.2
2 17% 17% 17% G D.1
1
0 a b c d e f g
Pilihan Jawaban
Gambar 4.1 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin A

Keterangan pilihan jawaban:


a = observasi perilaku
b = pertanyaan langsung

1
Lampiran 12, h. 134.
2
Ibid.

51
52

Keterangan warna:
G A.1 = Guru SMAN A
c = laporan pribadi
G B.1 = Guru SMAN B.1
d = penilaian diri G B.2 = Guru SMAN B.2
e = penilaian teman sebaya (peer group assessment) G C.1 = Guru SMAN C.1
f = jurnal (catatan guru)
G C.2 = Guru SMAN C.2
g = dll (sebutkan)
G D.1 = Guru SMAN D

Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat terlihat bahwa lima dari enam
responden memilih pilihan jawaban a yaitu observasi perilaku. Hal ini
menunjukkan bahwa teknik observasi perilaku merupakan teknik yang paling
dominan diterapkan dalam menilai sikap siswa dalam pembelajaran di kelas.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan
khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di
sekolah. 3
Terbanyak kedua, dengan persentase 67% responden ialah teknik penilaian
diri dan teknik penilaian teman sebaya. Kemudian menyusul teknik pertanyaan
langsung dengan persentase 50%; dan teknik-teknik yang jarang digunakan yaitu
teknik laporan pribadi, teknik jurnal (catatan guru) dan teknik dll (sebutkan)
dengan persentase 17%.
Hal tersebut diperkuat dengan dilampirkannya lembar pengamatan sikap di
dalam RPP para responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan
responden menggunakan teknik observasi perilaku seperti jujur, kerja keras,
tanggung jawab, teliti dan lain sebagainya dalam menilai sikap para siswa.
(lembar penilaian sikap terlampir).
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas pula, dapat terlihat bahwa G A.1 memilih
2 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam)
yaitu pilihan jawaban a (observasi perilaku) dan pilihan jawaban c (laporan
pribadi). G B.1 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna
biru tua) yaitu b (pertanyaan langsung), d (penilaian diri), dan e (penilaian teman
sebaya (peer group assessmen)). G B.2 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat
pada kotak berwarna biru muda), yaitu pilihan jawaban a (observasi perilaku), d
(penilaian diri), dan e (penilaian teman sebaya (peer group assessmen)). G C.1
hanya memilih 1 pilihan jawaban a (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu
3
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, Lampiran IV, h. 29.
53

pilihan jawaban a (observasi perilaku). G C.2 memilih empat pilihan jawaban


(bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (observasi perilaku), b
(pertanyaan langsung), d (penilaian diri), dan e (penilaian teman sebaya (peer
group assessmen)). Dan yang terakhir G D.1 memilih 6 dari tujuh pilihan jawaban
(bisa dilihat pada kotak berwarna hijau). Hanya satu pilihan jawaban yang tidak
dipilih oleh G D.1 yaitu pilihan jawaban c (laporan pribadi).
Untuk pilihan jawaban g (dll sebutkan) hanya dipilih oleh satu dari enam
responden yaitu G D.1. G D.1 menuliskan „penilaian dari guru-guru lain‟ pada
pilihan g (dll sebutkan) tersebut. Pilihan jawaban g memang dimaksudkan agar
memungkinkan guru menuliskan pendapatnya sendiri mengenai teknik apa saja
yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Namun dari enam responden hanya
G D.1 saja yang menuliskan. Hal ini menjadi nilai plus bagi G D.1 dan
menandakan bahwa G D.1 menerapkan teknik tersebut dalam pembelajaran di
kelas.

b. Poin B Penilaian Pengetahuan


Pada poin B ini terdapat dua pertanyaan. Hasil pada pertanyaan pertama
menunjukkan bahwa semua responden mengetahui tentang penilaian
4
pengetahuan. Hasil pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan
responden memilih tes tertulis sebagai jenis penilaian pengetahuan. 5 Berikut
disajikan grafik hasil jawaban responden untuk pertanyaan nomor 2.
100% G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% 67% G B.2
Responden 4 50% 50% G C.1
yang Memilih 3 33% G C.2
2 17% 17% G D.1
1 0%
0 a b c d e f g h i
Pilihan Jawaban
Gambar 4.2 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin B

4
Lampiran 12, h. 134.
5
Ibid.
54

Keterangan pilihan jawaban :


a = tes tertulis Keterangan warna:
b = tes lisan G A.1 = Guru SMAN A
c = pengayaan G B.1 = Guru SMAN B.1
d = penugasan G B.2 = Guru SMAN B.2
e = unjuk kerja G C.1 = Guru SMAN C.1
f = portofolio G C.2 = Guru SMAN C.2
g = proyek G D.1 = Guru SMAN D
h = produk
i = (dll sebutkan)

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban


a (tes tertulis) merupakan jawaban yang paling banyak dipilih oleh semua
responden dengan persentase sebesar 100%. Menyusul urutan kedua terbanyak
(persentase 67%) yaitu pilihan jawaban c (pengayaan) yang terdiri dari responden
G B.2, G C.1, dan G C.2, dan G D.1 dan pilihan jawaban d (penugasan) dengan
responden G A.1, G B.1, G B.2, dan G D.1. Urutan ketiga terbanyak dengan
persentase sebesar 50% yaitu pilihan jawaban b (tes lisan) yang terdiri dari
responden G A.1, G C.2, dan G D.1 dan pilihan jawaban g (proyek) dengan
responden G B.1, G B.2, dan G C.1. Urutan keempat dengan persentase sebesar
33% yaitu pilihan jawaban f (portofolio) dipilih oleh responden G B.2 dan G D.1.
Urutan kelima dengan persentase sebesar 17% yaitu pilihan jawaban e (unjuk
kerja) dipilih oleh responden G B.2 dan pilihan jawaban h (produk) dipilih oleh
responden G C.1. Dan urutan terakhir yaitu pilihan jawaban i (dll sebutkan) tidak
ada respponden yang memilih atau menuliskan pendapatnya yang lain tentang
teknik penilaian pengetahuan pada pilihan jawaban i.
Pilihan jawaban a (tes tertulis) menempati urutan pertama dari sembilan
pilihan yang ada yaitu dengan jumlah yang menjawab ada enam responden dan
dengan persentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden
menggunakan teknik tes tertulis untuk menilai pengetahuan siswa di kelas. Tes
tertulis bisa dilakukan dengan soal pilihan ganda maupun uraian. Tes tertulis
dinilai paling mudah dilakukan dalam menilai pengetahuan siswa di kelas. Tes
tertulis dilampirkan pada RPP responden yang sudah penulis kumpulkan ketika
penelitian. (lembar tes tertulis terlampir)
55

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas pula, dapat terlihat bahwa G A.1 memilih
3 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam)
yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), pilihan jawaban b (tes lisan) dan pilihan
jawaban d (penugasan). G B.1 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada
kotak berwarna biru tua) yaitu a (tes tertulis), d (penugasan), dan g (proyek). G
B.2 memilih enam pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru muda),
yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), c (pengayaan), d (penugasan), e (unjuk
kerja), f (portofolio), dan g (proyek). G C.1 memilih 4 pilihan jawaban (bisa
dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), c
(pengayaan), g (proyek), dan h (produk). G C.2 memilih tiga pilihan jawaban
(bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (tes tertulis), b (tes lisan),
dan c (pengayaan). Dan yang terakhir G D.1 memilih 5 dari sembilan pilihan
jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna hijau) yaitu pilihan jawaban a (tes
tertulis), b (tes lisan), c (pengayaan), d (penugasan), dan f (portofolio).
Untuk pilihan jawaban i (dll sebutkan) pada poin B penilaian pengetahuan
ini tidak ada yang menuliskan pendapat mereka pribadi. Pada dasarnya pilihan
jawaban pada nomor pertanyaan ini sengaja ditambahkan oleh penulis dari pilihan
jawaban aslinya yaitu pilihan jawaban e, f, g, h yang merupakan pilihan jawaban
untuk pertanyaan nomor 2 poin C yaitu penilaian keterampilan (sesuai dengan
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013). Hal ini
dimaksudkan untuk mengecoh para responden dalam menjawab. Terbukti ada
beberapa guru yang menjawab pilihan jawaban e, f, g, dan h. Responden-
responden tersebut diantaranya ialah G B.1, G B.2, G C.1, dan G D.1.

c. Poin C Penilaian Keterampilan


Pada poin C ini terdapat dua pertanyaan. Hasil pada pertanyaan pertama
menunjukkan bahwa semua responden mengetahui tentang penilaian
keterampilan.6 Hasil pada pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan

6
Lampiran 12, h. 134.
56

responden memilih penilaian unjuk kerja sebagai jenis penilaian keterampilan.7


Berikut disajikan grafik hasil jawaban responden untuk pertanyaan nomor 2.
G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden 4 50% 50% 50% G C.1
yang Memilih 3 33% G C.2
2 17% 17% G D.1
1 0% 0%
0 a b c d e f g h i
Pilihan Jawaban

Gambar 4.3 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin C

Keterangan pilihan jawaban : Keterangan warna:


a = tes tertulis G A.1 = Guru SMAN A
b = tes lisan G B.1 = Guru SMAN B.1
c = pengayaan G B.2 = Guru SMAN B.2
d = penugasan G C.1 = Guru SMAN C.1
e = unjuk kerja G C.2 = Guru SMAN C.2
f = portofolio G D.1 = Guru SMAN D
g = proyek
h = produk
i = (dll sebutkan)

Berdasarkan Gambar 4.3 di atas dapat menyimpulkan bahwa pilihan


jawaban e (unjuk kerja) merupakan jawaban yang paling banyak dipilih oleh
semua responden dengan persentase sebesar 83%. Responden tersebut terdiri dari
G B.1, G B.2, G C.1, G C.2 dan G D.1. Menyusul urutan kedua terbanyak dengan
persentase sebesar 50% yaitu pilihan jawaban d (penugasan), pilihan jawaban g
(proyek), pilihan jawaban h (produk). Pilihan jawaban d (penugasan) dipilih oleh
responden yang terdiri dari responden G A.1, G C.2, dan G D.1. Pilihan jawaban g
(proyek) dipilih oleh responden yang terdiri dari responden G B.1, G B.2, dan G
D.1. Pilihan jawaban h (produk) dipilih oleh responden yang terdiri dari
responden G A.1, G C.1, dan G D.1. Ururtan ketiga dengan persentase sebesar
33% yaitu pilihan jawaban b (tes lisan) dengan responden G C.2 dan G D.1.
Urutan keempat dengan persentase sebesar 17% yaitu pilihan jawaban a (tes
tertulis) yang terdiri dari responden G C.2 dan pilihan jawaban f (portofolio)

7
Ibid.
57

dengan responden G D.1. Dan urutan terakhir dengan persentase sebesar 0% yaitu
pilihan jawaban c (pengayaan) dan pilihan jawaban i (dll sebutkan) tidak ada
responden yang memilih atau menuliskan pendapatnya yang lain tentang teknik
penilaian pengetahuan pada pilihan jawaban i.
Pilihan jawaban e (unjuk kerja) menempati urutan pertama dari sembilan
pilihan yang ada yaitu dengan jumlah yang menjawab ada lima responden dan
dengan persentase 83%. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden
menggunakan teknik unjuk kerja untuk menilai keterampilan siswa di kelas.
Unjuk kerja atau dalam istilah Bahasa Inggris performance assessment, bisa
dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya yaitu dengan praktikum secara
langsung di laboratorium. Tes unjuk kerja dinilai mampu merepresentasikan
kemampuan siswa ketika belajar. Lembar unjuk kerja dilampirkan pada RPP
responden yang sudah penulis kumpulkan ketika penelitian. (terlampir)
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas pula, kita dapat melihat bahwa G A.1
memilih 2 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna
hitam) yaitu pilihan jawaban d (penugasan), dan pilihan jawaban h (produk). G
B.1 memilih dua pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru tua) yaitu
pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban g (proyek). G B.2 (bisa
dilihat pada kotak berwarna biru muda) memilih jawaban yang sama dengan G
B.1 yaitu pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban g (proyek). G C.1
memilih 2 pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu pilihan
jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban h (produk). G C.2 memilih empat
pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (tes
tertulis), b (tes lisan), dan d (penugasan), dan e (unjuk kerja). Dan yang terakhir G
D.1 memilih 6 dari sembilan pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna
hijau) yaitu pilihan jawaban b (tes lisan), d (penugasan), e (unjuk kerja), f
(portofolio), g (proyek) dan h (produk).
Untuk pilihan jawaban i (dll sebutkan) pada poin C penilaian keterampilan
ini tidak ada yang menuliskan pendapat mereka pribadi. Pada dasarnya pilihan
jawaban pada nomor pertanyaan ini sengaja ditambahkan oleh penulis dari pilihan
jawaban aslinya. Pilihan jawaban a, b, c, d merupakan pilihan jawaban untuk poin
58

B yaitu penilaian pengetahuan (sesuai dengan Permendikbud No. 81A tentang


Implementasi Kurikulum 2013). Hal ini dimaksudkan untuk mengecoh para
responden dalam menjawab. Terbukti ada beberapa guru yang menjawab pilihan
jawaban a, b, c, dan d. Responden-responden tersebut diantaranya ialah G A.1, G
C.2, dan G D.1.

2. Hasil Angket Pengetahuan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


Angket ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru-guru biologi
khususnya kelas X mengenai Performance Assessment (Penilaian Kinerja).
Angket ini terdiri atas empat pertanyaan pokok.
Hasil jawaban pada pertanyaan pertama menunjukkan bahwa semua
responden mengetahui tentang performance assessment.8 Pertanyaan kedua
berisikan pertanyaan tentang pengertian performance assessment.9 Hasil pada
pertanyaan kedua menunjukkan bahwa kebanyakan responden mengetahui dengan
baik tentang pengertian performance assessment. Pertanyaan ketiga berisikan
pertanyaan tentang ciri-ciri performance assessment.10 Hasil pada pertanyaan
ketiga menunjukkan bahwa kebanyakan responden kurang memahami dengan
baik tentang ciri-ciri performance assessment. Berikut disajikan tabel hasil
jawaban responden untuk nomor 2 dan 3.

Tabel 4.1 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance


Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 2 dan 3
No Indikator Kriteria n (jumlah) % (persentase)
Baik 5 83
Pengertian Performance
2 Sedang 1 17
Assessment (PA)
Buruk 0 0
Baik 2 33
Ciri-ciri Performance
3 Sedang 2 33
Assessment (PA)
Buruk 2 33

8
Lampiran 13, h. 136.
9
Ibid.
10
Ibid., h. 136-137.
59

Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa untuk soal nomor 2
tentang pengertian Performance Assessment (Penilaian Kinerja), kebanyakan
responden menjawab pertanyaan dengan benar. Pertanyaan nomor 2 tentang
pengertian PA ini memperoleh kriteria jawaban baik yaitu lima dari enam
responden yang menjawab sesuai dengan rubrik jawaban sehingga diperoleh
persentase sebesar 83%. Ini berarti bahwa sebagian besar para responden dalam
hal ini guru mengetahui tentang pengertian dari Performance Assessment
(Penilaian Kinerja).
Untuk pertanyaan nomor tiga tentang ciri-ciri Performance Assessment
(Penilaian Kineja), diperoleh hasil yang merata antara kriteria baik, sedang dan
buruk. Jawaban dengan kriteria baik, sedang dan buruk sama-sama memperoleh
persentase sebesar 33% dengan jumlah pemilih yang sama pula yaitu dua
responden untuk masing-masing kriteria. Ini menunjukkan bahwa masih
kurangnya pemahaman guru-guru mengenai ciri-ciri dari Performance Assessment
(Penilaian Kinerja).
Hasil pada pertanyaan keempat menunjukkan bahwa kebanyakan
responden mengetahui tentang penilian diskusi dibandingkan jenis penilaian
lain.11 Dan hasil jawaban uraian untuk jenis penilaian terkait menunjukkan bahwa
kebnayakan responden menjawab dengan skor terbanyak untuk jenis penilaian
diskusi.12 Berikut disajikan tabel hasil jawaban responden untuk pertanyaan
nomor 4.

11
Ibid., h. 137.
12
Ibid., h. 137-139.
60

Tabel 4.2 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance


Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 4
Jenis-Jenis Performance Assessment n
No % (persentase)
(Penilaian Kinerja) (jumlah)
1. Observasi 4 67
2. Interview 4 67
3. Portofolio 4 67
4. Penilaian essay 4 677
5. Ujian praktek (practical examination) 4 67
6. Paper 4 67
7. Penilaian proyek 4 67
8. Penilaian produk 4 67
9. Kuesioner 4 67
10. Daftar cek (checklist) 3 50
11. Penilaian oleh teman (peer rating) 3 50
12. Penilaian diskusi 5 83
13. Penilaian jurnal kerja ilmiah 4 67
Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian diskusi


merupakan jenis penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang
paling banyak diketahui oleh para responden. Terbukti dengan penilaian diskusi
memperoleh persentase sebesar 83%. Jenis penilaian observasi, interview,
portofolio, penilaian essay, ujian praktek (practical examination), paper, penilaian
proyek, penilaian produk, kuesioner dan penilaian jurnal kerja ilmiah memperoleh
persentase sebesar 67% atau sama dengan 4 guru/responden yang menjawab
pertanyaan tersebut. Jenis penilaian daftar cek (checklist) dan penilaian oleh
teman (peer rating) memperoleh persentase sebesar 50% atau sama dengan 3
jumlah guru/responden yang memilih jenis-jenis Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) tersebut.
61

Pertanyaan selanjutnya ialah para guru/responden diminta untuk


menuliskan penjelasan terkait jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian
Kinerja) yang sudah dijawab pada pertanyaan nomor 4. Hasil jawaban uraian dari
jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang dimulai dari nomor
5 sampai dengan 17 disajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance


Assessment (Penilaian Kinerja) Nomor 5-17
Jenis-Jenis Performance
No. n
Assessment (Penilaian Skor % (persentase)
Pertanyaan (jumlah)
Kinerja)
4 0 0
3 3 50
5. Observasi 2 0 0
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 4 67
6. Interview 2 0 0
1 0 0
0 2 33
4 0 0
3 3 50
7. Portofolio 2 0 0
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 2 33
8. Penilaian essay 2 1 17
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 3 50
Ujian praktek (practical
9. 2 0 0
examination)
1 1 17
0 2 33
10. Paper 4 0 0
62

3 1 17
2 2 33
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 4 67
11. Penilaian Proyek 2 0 0
1 0 0
0 2 33
4 0 0
3 4 67
12. Penilaian produk 2 0 0
1 0 0
0 2 33
4 0 0
3 3 50
13. Kuesioner 2 0 0
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 1 17
14. Daftar cek (checklist) 2 0 0
1 2 33
0 2 33
4 0 0
3 0 0
Penilaian oleh teman (peer
15. 2 3 50
rating)
1 0 0
0 3 50
4 0 0
3 5 83
16. Penilaian diskusi 2 0 0
1 0 0
0 1 17
4 0 0
3 1 17
Penilaian jurnal kerja
17. 2 1 17
ilmiah
1 2 33
0 2 33
63

Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden

Gambar 4.4 Contoh Tulisan Jawaban Responden G A.1

Gambar 4.5 Contoh Tulisan Jawaban Responden G D.1


Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 13 jenis-jenis
penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja) yang memperoleh
persentase paling tinggi ialah penilaian diskusi (skor 3, persentase 83%) dengan
jumlah responden yang memilih ada 5 dari 6 guru/responden. Hanya ada satu
responden yang tidak menjawab jenis penilaian ini.
Urutan yang kedua dengan persentase sebesar 67% skor 3, diperoleh jenis
penilaian interview, penilaian proyek dan penilaian produk dengan jumlah
responden yang memilih yaitu 4 dari 6 guru/responden. Urutan yang ketiga
dengan persentase sebesar 50% diperoleh jenis penilaian observasi, portofolio,
ujian praktek (practical examination), kuesioner dan penilaian oleh teman (peer
64

rating). Semua jenis penilaian tersebut menempati skor 3 kecuali jenis penilaian
oleh teman (peer rating) yang memperoleh persentase sebesar 50% dengan skor 2.
Urutan keempat dengan persentase sebesar 33% diperoleh jenis penilaian essay di
skor 2, jenis penilaian daftar cek (checklist) di skor 1 dan jenis penilaian jurnal
kerja ilmiah di skor 1. Urutan kelima dengan persentase sebesar 17% diperoleh
jenis penilaianobservasi di skor 1, jenis penilaian portofolio di skor 1, jenis
penilaian essay di skor 2 dan 1, jenis penilaian ujian praktek (pratical
examination) di skor 1, jenis penilaian paper di skor 3 dan 1, jenis penilaian
kuesioner di skor 1, jenis penilaian daftar cek (checklist) di skor 3 dan jenis
penilaian jurnal kerja ilmiah di skor 3 dan 2.
Penilaian diskusi menempati urutan pertama atau merupakan jenis
penilaian yang dijawab dengan benar oleh sebagian besar responden. Ini
menandakan bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan jelas jenis
penilaian diskusi dibandingkan jenis penilaian lain. Padahal penulis berharap
responden dapat mengetahui dengan lebih jelas jenis penilaian unjuk kerja,
proyek, produk dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam penilaian
keterampilan dalam Kurikulum 2013. Alasan yang penulis dapatkan di lapangan
diperoleh bahwa Kurikulum 2013 masih dalam tahap percobaan atau tahap
transisi dari penerapan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Oleh sebab masih
dalam tahap transisi, proses dalam menerapkannya pun belum terwujud secara
keseluruhan. Seperti misalnya ketersediaan buku, format penilaian yang sangat
banyak dan bahkan belum meratanya pelatihan bagi guru-guru pada sekolah
terpilih untuk penerapan kurikulum 2013 ini. Kendala-kendala tersebut yang
memungkinkan jenis penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
belum dipahami secara keseluruhan oleh para guru.

3. Hasil Angket Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


Angket ketiga yaitu angket penggunaan Performance Assessment
(Penilaian Kinerja). Angket ini bertujuan untuk mengetahui para responden,
dalam hal ini guru biologi SMA Kelas X dalam menggunakan Performance
Assessment (Penilaian Kinerja) di setiap KD pembelajaran.
65

Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD


pada KI-3 dan KI-4.13 Penilaian kinerja yang merupakan penilaian keterampilan
terangkum pada KD-KD di KI-4. Sedangkan KD-KD pada KI-3 mengukur aspek
kognitif atau pengetahuan dengan penilaian-penilaian berupa tes tertulis.
Angket penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) ini
memuat dua pertanyaan pokok di setiap KD-nya. Pertanyaan pertama meminta
para responden untuk menceklis teknik penilaian kinerja yang dapat digunakan
pada pembelajaran KD 4.1 berdasarkan teori sesuai dengan pengetahuan
responden. Sedangkan pertanyaan kedua memuat teknik penilaian kinerja yang
paling sering digunakan para responden di kelas dengan ditulis berurutan mulai
dari yang paling sering.14 Berikut ini disajikan Gambar data penggunaan
Performance Assessment (Penilaian Kinerja) para responden dari KD 4.1 sampai
dengan KD 4.16.

a. KD 4.1 Menerapkan Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium dan


Biosafety Sederhana Dalam Melakukan Praktek Biologi di Laboratorium Secara
Disiplin, Cermat dan Bertanggung Jawab.
G A.1
6 83% G B.1
5 G B.2
Jumlah
Responden 4 G C.1
yang 3 33% 33% 33% G C.2
Memilih 2 17% 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.6 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.1 Berdasarkan Pengetahuan Guru.
Keterangan warna:
Keterangan pilihan jawaban: G A.1 = Guru SMAN A
1 = observasi G B.1 = Guru SMAN B.1
2 = interview G B.2 = Guru SMAN B.2
3 = portofolio G C.1 = Guru SMAN C.1
4 = penilaian essay G C.2 = Guru SMAN C.2
5 = ujian praktek (practical examination) G D.1 = Guru SMAN D
6 = paper
7 = penilaian proyek

13
Permendikbud No. 81A Tahun 2013, op.cit, h. 11.
14
Lampiran 18, h. 194-204.
66

8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban


5 (ujian praktek (practical examination)) adalah teknik penilaian yang paling
banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.1 ini. Hal ini berarti responden sepakat
bahwa jenis penilaian ujian praktek cocok untuk diterapkan pada KD 4.1. Namun
dalam kenyataannya, berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik
penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas,
tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik penilaian
kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.1.

Tabel 4.4 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.1


Pilihan Jawaban
Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama
Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay

No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - 2 - - - - - - - -
2 G B.1 - - 5 4 6 8 7 - 1 - 3 2 -
3 G B.2 - - - 1 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - 5 - - 4 - - - - 3 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 2 - 5 6 - - - - 3 4 - -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.4 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.6 di atas) teknik ujian praktek adalah yang paling banyak
67

dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk
menilai kinerja pada KD 4.1 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan
observasi daripada ujian praktek. G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan
observasi. Dan G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian
kuesioner. Sedangkan G B.2 Tangsel tidak memilih teknik 5 untuk diterapkan
pada KD 4.1 ini.

b. KD 4.2 Membuat Desain Penelitian Tentang Suatu Objek Biologi dan


Permasalahannya pada Tingkat Organisasi Kehidupan Tertentu.
G A.1
6 G B.1
5 G B.2
Jumlah
Responden 4 50% 50% G C.1
yang 3 33% 33% 33% 33% 33% G C.2
Memilih 2 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.7 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.2 Berdasarkan Pengetahuan Guru
Keterangan pilihan jawaban:
1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.7 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban


1 (observasi) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling
banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.2 ini. Hal ini berarti bahwa responden
sepakat jenis penilaian observasi dan diskusi cocok untuk diterapkan pada KD 4.2.
Namun dalam kenyataannya, berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap
teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di
68

kelas, tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik
penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD
4.2.
Tabel 4.5 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.2
Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 - - - - - 1 3 - - - - 2 -
2 G B.1 3 5 1 - - - 4 2 - - - - -
3 G B.2 - - - 1 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - - - - 4 5 - - - 3 6
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - - 2 - - 3 - - - - 1 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.5 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.7 di atas) teknik penilaian observasi dan diskusi adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.2 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih
sering menggunakan paper daripada diskusi. G B.1 Tangsel lebih memilih teknik
portofolio dibanding observasi. G B.2 Tangsel lebih memilih teknik penilaian
essay kemudian penilaian diskusi dan G D.1 lebih sering menggunakan penilaian
diskusi.

c. KD 4.3 Melakukan Observasi untuk Mengidentifikasi Objek, Permasalahan,


Produk dan Profesi berbasis Biologi dan Menyajikan Data Hasil Observasinya
dalam Bentuk Tabel.
69

G A.1
6 G B.1
5 67% 67% G B.2
Jumlah
Responden 4 G C.1
yang 3 33% 33% 33% 33% G C.2
Memilih 2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.8 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD


4.3 Berdasarkan Pengetahuan Guru.

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.8 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban


6 (paper) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak
dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian
Kinerja) siswa pada KD 4.3 ini. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis
penilaian paper dan diskusi cocok untuk diterapkan pada KD 4.3. Namun dalam
kenyataannya, berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik
penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas,
tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik penilaian
kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.3.
70

Tabel 4.6 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.3


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - - 2 - - - - - 3 4
2 G B.1 - 1 2 - - - 3 4 - - - - -
3 G B.2 - - - 3 - 1 - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 3 - - 4 - - - - - 5 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - - 3 - 2 - - - - - 1 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.6 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.8 di atas) teknik penilaian paper dan diskusi adalah yang
paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 dan G
C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik observasi daripada paper atau
diskusi. G B.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian interview dan G B.2
lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. G D.1 lebih sering
menggunakan tenik penilaian diskusi di mana teknik tersebut merupakan teknik
dengan jumlah responden terbanyak.

d. KD 4.4 Membuat Usulan Tindakan Preventif Virus (HIV, SARS, Herpes, dll.)
pada Manusia dan Menjelaskan Peran Vius dalam Rekayasa Genetika.
71

G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% 67% 67% G B.2
Responden
4 G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.9 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.4 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.9 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan jawaban


4 (penilaian essay), 6 (paper) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian
yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance
Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.4 ini. Hal ini berarti bahwa
responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.4.
Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa
yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan
tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan
responden pada KD 4.4.
72

Tabel 4.7 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.4


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 2 - - 3 - 4 - - - - - - 1
2 G B.1 - - - 3 - 4 - - 2 - - 1 -
3 G B.2 - - - 3 - 1 - - - - - 2 -
4 G C.1 - - 1 - - - - - - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 4 5 - 3 - 2 6 7 - 1 -

Keterangan: Keterangan warna:


G A.1 = Guru SMAN A
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.9 di atas) teknik penilaian essay, paper dan diskusi
adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih
sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai
contoh G A.1 lebih sering menggunakan penilaian jurnal kerja ilmiah. G C.1
Tangsel bahkan tidak memilih teknik portofolio pada KD ini. Sedangkan G B.1
Tangsel dan G D.1 memilih teknik penilaian diskusi di mana teknik tersebut
merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak.

e. KD 4.5 Merancang Model dan Menyajikan Replikas Virus.


G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.10 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


KD 4.5 Berdasarkan Pengetahuan Guru
73

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.10 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 8 (penilaian produk) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih
oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
siswa pada KD 4.5 ini. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.5. Berdasarkan pertanyaan nomor 2
yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.5.

Tabel 4.8 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.5


Pilihan Jawaban
Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama
Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay

No
Sekolah

1 G A.1 2 - - - - - 1 3 - - - - -
2 G B.1 - - - 4 - 1 - - 3 - - 2 -
3 G B.2 - - - - - 1 - - - - - 2 -
4 G C.1 tidak memilih pilihan jawaban
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 3 - - 1 - 2 - - - - -

Keterangan: Keterangan warna:


G A.1 = Guru SMAN A
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D
74

Dari Tabel 4.8 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.12 di atas) teknik penilaian produk adalah yang paling
banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain
untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering
menggunakan penilaian proyek. G B.1 Tangsel, G B.2, dan G D.1 lebih sering
menggunakan teknik penilaian paper. G C.1 dan G C.2 tidak menjawab
pertanyaan ini.

f. KD 4.6 Melakukan Percobaan Pengamatan Koloni Bakteri Pada Medium


Buatan Dari Berbagai Lokasi (Ruang Terbuka, Tempat Lembab, Lingkungan
Bersih) Dan Menghubungkannya dengan Penanggulangannya Menggunakan
Desinfektan, Sabun, Antis, Karbol, Dan Lain-Lain Serta Melaporkannya Dalam
Bentuk Laporan.
G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.11 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.6 Beradasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 3 (portofolio), 5 (ujuan praktek (practical examination)) dan 8 (penilaian
75

produk) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden
dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.6 ini
. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk
diterapkan pada KD 4.6. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap
teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di
kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang
paling sering digunakan responden pada KD 4.6.

Tabel 4.9 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.6


Pilihan Jawaban
Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay

No
Sekolah

1 G A.1 1 - 2 - 3 - - 4 - - - - -
2 G B.1 - - 3 - 1 - - 2 - - - - 4
3 G B.2 tidak memilih pilihan jawaban
4 G C.1 - - - - - - 1 - - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 6 7 8 9 1 - 3 - 4 - 2 10

Keterangan: Keterangan warna:


G A.1 = Guru SMAN A
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.9 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.11 di atas) teknik 3 (portofolio), 5 (ujian praktek
(practical examination)) dan 8 (penilaian produk) adalah yang paling banyak
dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk
menilai kinerja pada KD 4.6 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan
penilaian observasi dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
Sedangkan G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian ujian
76

praktek di mana teknik tersebut dipilih dengan jumpal responden terbanyak. G B.2
dan G C.2 Tangsel tidak menjawab pertanyaan ini.

g. KD 4.7 Mengamati Berbagai Jenis Jamur Melalui Pengamatan Langsung atau


Gambar dan Mengelompokkannya Berdasarkan Ciri atau Perannya Bagi
Kehidupan.
G A.1
6 83% G B.1
5 67% 67% G B.2
Jumlah
Responden 4 50% G C.1
yang 3 33% 33% 33% 33% G C.2
Memilih 2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.12 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.7 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


Keterangan warna:
1 = observasi
G A.1 = Guru SMAN A
2 = interview
G B.1 = Guru SMAN B.1
3 = portofolio
G B.2 = Guru SMAN B.2
4 = penilaian essay
G C.1 = Guru SMAN C.1
5 = ujian praktek (practical examination)
G C.2 = Guru SMAN C.2
6 = paper
G D.1 = Guru SMAN D
7 = penilaian proyek
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.12 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 5 (ujian praktek (practical examination)) adalah teknik penilaian yang
paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.7 ini . Hal ini berarti bahwa responden
sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.7. Berdasarkan
pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling
sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik
penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada
KD 4.7.
77

Tabel 4.10 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.7


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - 2 - - - - - - 3 -
2 G B.1 - - - 3 - - - - 2 - - 1 -
3 G B.2 1 - - - 2 - - - - - - - 3
4 G C.1 1 - - - - - - 3 - - - 2 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 5 6 7 8 9 1 - 3 - 4 - 2 10

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.10 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.12 di atas) teknik penilaian 5 (ujian praktek (practical
examination)) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka
lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.7 ini.
Sebagai contoh G A.1, G B.2 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan
penilaian observasi dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
G C.2 Tangsel tidak menjawab pertanyaan ini.

h. KD 4.8 Membuat Kultur Paramaecium dan Membuat Gambar Hasil


Pengamatannya Dengan Mikroskop.
G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% G B.2
Responden
4 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Grafik 4.13 Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD


4.8 Berdasarkan Pengetahuan Guru
78

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.13 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 1 (observasi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh
para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa
pada KD 4.8 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut
cocok untuk diterapkan pada KD 4.8. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang
mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para
responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.8.

Tabel 4.11 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.8


Pilihan Jawaban
Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama
Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay

No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - 2 - - 3 - - - - -
2 G B.1 - - 1 - - 3 - - - - - - 2
3 G B.2 tidak memilih pilihan jawaban
4 G C.1 1 2 - - - - - 3 - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 2 3 4 5 - - - - - 1 - 6 7

Keterangan: Keterangan warna:


G A.1 = Guru SMAN A
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G B.1 = Guru SMAN B.1
G B.2 = Guru SMAN B.2
- : Tidak Dipilih G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D
79

Dari Tabel 4.11 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.13 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) adalah yang
paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering
menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.8 ini. Sebagai contoh
G B.1 lebih sering menggunakan penilaian portofolio dan G D.1 lebih sering
menggunakan teknik penilaian daftar cek (checklist). Sedangkan G A.1 dan G C.1
lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi di mana teknik penilain
tersebut dipilih dengan jumlah responden terbanyak.

i. KD 4.9 Mengelompokkan Berbagai Jenis Makhluk Hidup Pada Tingkat Gen,


Jenis dan Ekosistem dari Berbagai Objek dan Atau Menggunakan Gambar.
G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden 4 50% 50% G C.1
yang Memilih 3 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.14 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.9 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.14 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih
oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
siswa pada KD 4.9 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
80

tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.9. Berdasarkan pertanyaan nomor 2


yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.9.

Tabel 4.12 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.9


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 - 1 - - - 2 - - - - - 3 -
2 G B.1 - - 4 6 1 - - - 5 - - 2 3
3 G B.2 1 - - - - 2 - - - - - 3 -
4 G C.1 1 2 - - - - - - - - - 3 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 - 2 4 - - - - - - - 1 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.12 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.14 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering
menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.9 ini. Sebagai contoh
G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian interview. G B.1 Tangsel lebih
sering menggunakan teknik penilaian ujian praktek (practical examination). G B.2
dan G C.2 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi pada KD 4. 9 ini.
Sedangkan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian penilaian dikusi
dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah
responden terbanyak.
81

j. KD 4.10 Mencari Data Ancaman Kelestarian Berbagai Keanekaragaman


Hewan dan Tumbuhan Khas Indonesia dan Menyusun Hasilnya Dalam Bentuk
Laporan.
G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% G B.2
Responden
4 50% 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% G C.2
2 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.15 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.10 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.15 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 3 (portofolio) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh
para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa
pada KD 4.10 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.10. Berdasarkan pertanyaan nomor 2
yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.10.
82

Tabel 4.13 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.10


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 - - 1 - - 2 - - - - - - 3
2 G B.1 1 2 3 4 - 5 - - - - - - 6
3 G B.2 tidak memilih pilihan jawaban
4 G C.1 1 2 3 - - - - - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 - 3 5 - 1 - - - - - 2 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Gambar Tabel 4.25 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada
pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.23 di atas) teknik penilaian 3 (penilaian
portofolio) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah
yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.10
ini. Sebagai contoh G B.1 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik
penilaian observasi. Dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
Sedangkan G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 3 portofolio dimana
teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah responden
terbanyak. G B.2 dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.

k. KD 4.11 Melakukan Pengamatan Berbagai Jenis Tumbuhan yang Ada Di


Lingkungan Sekitar dan Mengelompokkan Menurut Ciri Divisionya Serta
Menyusun Laporan.
83

100% G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% G B.2
Responden
4 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.16 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.11 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.16 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 1 (observasi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh
para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa
pada KD 4.11 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.11. Berdasarkan pertanyaan nomor 2
yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.11.
84

Tabel 4.14 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.11


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 1 - 2 - - - 3 - - - - - 4
2 G B.1 - - 1 4 2 - - - 5 - - 3 -
3 G B.2 1 - 2 3 - - - - - - - - -
4 G C.1 1 2 - - 3 - - 4 - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 2 4 6 5 - - - - - - 3 7

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.14 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.16 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) adalah yang
paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering
menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.11 ini. Sebagai contoh
G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. Sedangkan
G A.1, G B.2, G C.1 dan G D.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik
penilaian observasi dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang
dipilih dengan jumlah responden terbanyak. G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.

l. KD 4.12 Mengidentifikasi Ciri dan Kompleksitas Sistem dari Berbagai Jenis


Hewan Invertebrata Melalui Pengamatan Objek/Gambar dan Menyajikannya
Dalam Bentuk Tabel.
85

G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 67% 67% G B.2
Responden
4 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 G C.2
2 17% 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.17 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.12 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih
oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
siswa pada KD 4.12 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.12. Berdasarkan pertanyaan nomor 2
yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.12.
86

Tabel 4.15 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.12


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 1 - 2 3 - 4 - - - - - - -
2 G B.1 - - 1 2 - - - - 3 - - 4 -
3 G B.2 1 - - 2 - - - - - - - 3 -
4 G C.1 1 2 - - - - 3 - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 2 6 7 5 - - - - 4 - 3 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.15 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.17 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.12 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2,
G C.1 dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi. G B.1
memilih teknik penilaian portofolio, dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.

m. KD 4.13 Melakukan Pengamatan Berbagai Jenis Hewan Vertebrata Untuk


Memahami Ciri-Cirinya dan Membandingkan Kompleksitas Pada Berbagai
Sistem Organnya.
G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.18 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


KD 4.13 Berdasarkan Pengetahuan Guru
87

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.18 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 1 (observasi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh
para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa
pada KD 4.13 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.13. Berdasarkan pertanyaan nomor 2
yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.13.

Tabel 4.16 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.13


Pilihan Jawaban
Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama
Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay

No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - - 2 - - - - - - -
2 G B.1 1 2 3 4 5 - - - 6 - - 7 8
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - - - - 3 - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 - - 4 2 - - - - 3 - - -

Keterangan:
Keterangan warna:
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D
88

Dari Tabel 4.16 di atas dapat terlihat bahwa seluruh responden kecuali G
C.2 (tidak memilih teknik penilaian) sepakat dalam memilih teknik penilaian 1
yaitu observasi sebagai teknik penilaian yang sering mereka gunakan dalam
pembelajaran pada KD 4.13 ini.

n. KD 4.14 Melakukan Pengamatan Pada Suatu Ekosistem dan Mengidentifikasi


Komponen-Komponen Penyusunnya Serta Menggambarkan Hubungan Antar
Komponen dan Kaitannya Dengan Aliran Energi.
G A.1
6 83% 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% G C.2
2 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.19 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)


KD 4.14 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.19 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 1 (observasi) dan 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang
paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.14 ini . Hal ini berarti bahwa responden
sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.14.
Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa
yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan
89

tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan
responden pada KD 4.14.

Tabel 4.17 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.14


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - - - - - - - - 2 -
2 G B.1 1 2 3 4 - 5 - - - - - 6 -
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 3 - - - - - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 2 3 1 5 - - - - - - - 4 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.17 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.19 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) dan 12
(penilaian diskusi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada
sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada
KD 4.14 ini. Sebagai contoh G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian
portofolio. Sedangkan G A.1, G B.1, G B.2, dan G C.1 Tangsel lebih sering
menggunakan teknik penilaian 1 observasi di mana teknik penilaian tersebut
merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak.

o. KD 4.15 Membuat Charta Daur Biogeokimia (Siklus Nitrogen/Siklus


Karbon/Siklus Sulfur/Siklus Pospor) Dari Hasil Kajian Literatur.
90

G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Gambar 4.20 Grafik Penggunaan Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) KD 4.15 Berdasarkan Pengetahuan Guru

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.20 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 12 (penilaian diskusi) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih
oleh para responden dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
siswa pada KD 4.15 ini . Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian
tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.15. Berdasarkan pertanyaan nomor 2
yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh
para responden di kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan
urutan yang paling sering digunakan responden pada KD 4.15.
91

Tabel 4.18 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.15


Pilihan Jawaban

Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview
Nama

Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah

1 G A.1 - - - - - 1 - - - - - 2 -
2 G B.1 - - 1 2 - 3 - - 4 - - - -
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 3 7 - - 5 6 - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 1 3 - - - - - - - 2 -

Keterangan: Keterangan warna:


Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D

Dari Tabel 4.18 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.20 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.15 ini. Sebagai contoh G B.1 dan G
D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. G B.2 dan G C.1 lebih
sering menggunakan teknik penilaian observasi dan G A.1 lebih sering
menggunakan teknik penilaian paper.

p. KD 4.16 Membuat Produk Daur Ulang Limbah yang Dapat Bermanfaat Bagi
Kehidupan.
G A.1
6 83% 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% G C.2
2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban

Grafik 4.21 Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) KD 4.16


Berdasarkan Pengetahuan Guru
92

Keterangan pilihan jawaban:


1 = observasi Keterangan warna:
2 = interview G A.1 = Guru SMAN A
3 = portofolio G B.1 = Guru SMAN B.1
4 = penilaian essay G B.2 = Guru SMAN B.2
5 = ujian praktek (practical examination) G C.1 = Guru SMAN C.1
6 = paper G C.2 = Guru SMAN C.2
7 = penilaian proyek G D.1 = Guru SMAN D
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah

Berdasarkan Gambar 4.21 di atas dapat disimpulkan bahwa pilihan


jawaban 7 (penilaian proyek) dan 8 (penilaian produk) adalah teknik penilaian
yang paling banyak dipilih oleh para responden dalam menilai Performance
Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.16 ini . Hal ini berarti bahwa
responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk diterapkan pada KD 4.16.
Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap teknik penilaian kinerja apa
yang paling sering digunakan oleh para responden di kelas, berikut ini disajikan
tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan
responden pada KD 4.16.

Tabel 4.19 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.16


Pilihan Jawaban
Ujian Praktek

Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi

Interview

Nama
Produk

Diskusi
Proyek

Jurnal
Paper
Essay

No
Sekolah

1 G A.1 1 - - - - - 2 3 - - - - -
2 G B.1 - - 1 - 2 3 4 5 - - - - 6
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - 5 - - 3 4 - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 4 5 - - 2 1 - - - 3 -
Keterangan:
Keterangan warna:
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D
93

Dari Gambar Tabel 4.37 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada
pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.36 di atas) teknik penilaian 7 (penilaian
proyek) dan 8 (penilaian produk) adalah yang paling banyak dipilih, pada
kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja
pada KD 4.16 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2, G C.1 lebih sering menggunakan
teknik penilaian 1 (observasi). G B.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 3
(portofolio). Sedangkan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 8
(penilaian produk) di mana tenik penilaian ini merupakan teknik penilaian yang
dipilih dengan jumlah responden terbanyak.

B. Analisis Intrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Analisis instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan
dengan mengumpulkan RPP setiap sekolah pada saat penelitian. Lembar
instrumen RPP memuat ketersediaan komponen RPP yang dibuat oleh para
responden (guru) yang terdiri atas lima indikator, di antaranya kelengkapan
komponen, pendekatan atau metode, media dan sumber belajar, kegiatan
pembelajaran dan jenis penilaian. Berikut disajikan grafik dari setiap indikator
analisis instrumen RPP.

1. Kelengkapan Komponen
Indikator pertama dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah kelengkapan
komponen yang terdiri atas KI (Kompetensi Isi), KD (Kompetensi Dasar),
Indikator Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran. Di
bawah ini disajikan grafik kelengkapan komponen.

6 SMAN D
Jumlah
5 100% 100% 100% 100% 100% SMAN C
Responden
yang
4 SMAN B
Memilih 3 SMAN A
2
1
0 Indikat T ujuan Materi
KI KD or Pemb. Pemb.

Kelengkapan Komponen
Gambar 4.22 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Kelengkapan Komponen
94

Pada Gambar 4.43 di atas, dapat disimpulkan bahwa semua indikator


mendapatkan persentase yang sempurna yaitu 100%. Hal ini berarti bahwa seluruh
responden dalam hal ini terdiri dari 4 SMAN di Tangsel mencantumkan indikator
KI (Kompetensi Inti), KD (Kompetensi Dasar), Indikator Pembelajaran, Tujuan
Pembelajaran dan Materi Pembelajaran pada RPP mereka.

2. Pendekatan/Metode
Indikator kedua dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah pendekatan
atau metode yang terdiri atas sebelas pendekatan/metode, diantaranya eksperimen,
inkuiri, discovery, diskusi, studi literatur, penugasan, kontekstual, observasi,
konstruktivisme, dan ceramah. Di bawah ini disajikan grafik pendekatan/metode.

6 SMAN D
Jumlah 5 SMAN C
Responden 4 75% 75% SMAN B
yang Memilih 3 50% SMAN A
2 25% 25% 25% 25% 25%
1 0% 0% 0%
0 a b c d e f g h i j k
Jenis Pendekatan atau Metode

Gambar 4.23 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Pendekatan/Metode


Keterangan:
a = eksperimen
b = inkuiri
c = discovery
d = diskusi
e = studi literatur
f = penugasan
g = kooperatif
h = kontekstual
i = observasi
j = konstruktivisme
k = ceramah

Pada Gambar 4.44 di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan/metode


diskusi dan penugasan meraih urutan tertinggi dengan persentase sebesar 75%.
Urutan kedua dengan persentase sebesar 50% yaitu inkuiri, dipilih oleh responden
SMAN C, dan SMAN D. Urutan ketiga dengan persentase 25% yaitu eksperimen
95

dipilih oleh SMA A, discovery dipilih oleh responden SMAN D, studi literatur
oleh SMAN B dan observasi dan konstruktivisme dipilih oleh SMAN C.
Sebagai contoh pendekatan/metode eksperimen. Hanya satu sekolah saja
yang menggunakan pendekatan/metode esperimen dalam RPP nya yaitu SMAN A
dengan RPP materi Ruang Lingkup Biologi (Kelas X Semester 1). Jika melihat
materi dalam RPP tersebut, tentu pendekatan/metode eksperimen sangatlah cocok
diterapkan pada pembelajaran tersebut. Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum
2013 sangat menuntut kinerja siswa supaya lebih aktif dalam belajar di setiap
materi pembelajaran. Dan hal ini bertentangan dengan hasil yang didapat di
lapangan bahwa kebanyakan responden menggunakan metode diskusi dalam
pembelajarannya.
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah
subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-
benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu
didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu
untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.15

3. Media dan Sumber Belajar


Indikator ketiga dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah media dan
sumber belajar yang terdiri atas alat dan bahan praktek, LCD/OHP + laptop, LKS,
laboratorium, buku sumber terkait, bahan presentasi/gambar, internet, dan
artikel/majalah. Di bawah ini disajikan grafik media dan sumber belajar.

6 SMAN D
Jumlah
5 100% 100% SMAN C
Responden
4 75% 75% SMAN B
yang
Memilih 3 50% SMAN A
2 25% 25%
1 0%
0 a b c d e f g h
Jenis Media dan Sumber Belajar

Gambar 4.24 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Media & Sumber Belajar

15
Permendikbud No.81A Tahun 2013, Op.Cit., h.3.
96

Keterangan :
a = alat dan bahan praktek
b = LCD/OHP + Laptop
c = LKS
d = laboratorium
e = buku sumber terkait
f = bahan presentasi/gambar
g = internet
h = artikel/majalah

Berdasarkan Gambar 4.45 di atas, dapat disimpulkan bahwa media dan


sumber belajar berupa LCD/OHP dan laptop serta bahan presentasi/gambar
dipilih oleh semua responden (persentase 100%). Menyusul urutan kedua dengan
persentase 75% yaitu LKS dan buku sumber terkait. Urutan ketiga dengan
persentase sebesar 50% yaitu internet. Urutan keempat dengan presentase sebesar
25% yaitu alat dan bahan praktek dan artikel/makalah.
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang didgunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.16

4. Kegiatan Pembelajaran
Indikator keempat dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah kegiatan
pembelajaran yang terdiri atas tiga sub besar yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
Kegiatan inti dijabarkan menjadi lima tahap yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Di bawah
ini disajikan grafik kegiatan pembelajaran.
SMAN D
Jumlah
5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SMAN C
Responden
4 SMAN B
yang
Memilih 3 SMAN A
2
1
0 a b1 b2 b3 b4 b5 c
Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Gambar 4.25 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Kegiatan Pembelajaran

16
Ibid., h. 12.
97

Keterangan :
a = pendahuluan
b1 = inti (mengamati)
b2 = inti (menanya)
b3 = inti (mengumpulkan informasi)
b4 = inti (mengasosiasikan)
b5 = inti (mengkomunikasikan)
c = penutup

Berdasarkan Gambar 4.46 di atas, didapat bahwa semua responden


membuat tahapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan dalam Kurikulum
2013. Dalam Kurikulum 2013, kegiatan inti yang dipecah menjadi 5 tersebut (b1-
b5) di atur dalam Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum
Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran yang berbunyi “Proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c.
mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; e. mengkomunikasikan.”17 Berikut
disajikan tabel yang menguraikan aplikasi kelima kegiatan pembelajaran
tersebut.18

Tabel 4.20 Uraian Kegiatan Pembelajaran dalam Kegiatan Inti pada RPP
Kurikulum 2013
Kegiatan
No Uraian
Pembelajaran
1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar)
hal yang penting dari suatu benda atau objek.
2. Menanya Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang
hasil pengamatan objek yang konkrit sampai
kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih

17
Ibid., h.5.
18
Ibid., h. 13-14.
98

abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai


kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu
peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya
maka rasa ingin tahu semakin dapat
dikembangkan.
3. Mengumpulkan Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
Informasi mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik
dapat membaca buku yang lebih banyak,
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih
teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari
kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi.
4. Mengasosiasi Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan
berikutnya yaitu memeroses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan
informasi lainnya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
5. Mengkomunikasikan Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

5. Jenis Penilaian
Indikator terakhir dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah jenis
penilaian yang terdiri atas penilaian kognitif, penilaian afektif dan penilaian
psikomotorik. Di bawah ini disajikan grafik jenis penilaian.

6 SMAN D
Jumlah
5 100% 100% 100% SMAN C
Responden
4 SMAN B
yang
Memilih 3 SMAN A
2
1
0 P.
P. Kognitif P. Afektif Ps iko mo to r

Jenis Penilaian

Gambar 4.26 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Jenis Penilaian


99

Berdasarkan Gambar 4.47 di atas dapat disimpulkan bahwa semua


responden mencantumkan penilaian kognitif, penilaian afektif dan penilaian
psikomotor dalam RPP yang mereka buat (RPP terlampir)
Dalam RPP Kurikulum 2013, penilaian keterampilan dapat berupa
penilaian kinerja, penilaian portofolio, penilaian proyek dan penilaian produk.
Berdasarkan RPP yang penulis kumpulkan dari para responden, didapatkan jenis-
jenis penilaian kinerja yang beragam, sesuai dengan materi dalam RPP tersebut.
Berikut disajikan tabel penggunaan penilaian kinerja berdasarkan RPP yang
dibuat oleh responden.

Tabel 4.21 Penggunaan Penilaian Kinerja (PK) dalam RPP Responden


N Nama Materi KD Perkiraan PK Fakta Ket. Ket. PK
o Sekolah Pembelajaran pada Materi RPP Fakta
1. 4.1 Menerapkan 1.Cara memegang  Banyak Jenis PK
prosedur keselamatan alat yang
kerja di laboratorium 2. Cara  digunakan:
dan biosafety menggunakan alat penilaian
Ruang
SMA A Lingkup
sederhana dalam 3. Cara menjaga  observasi
melakukan praktek kebersihan dan (pengamatan)
Biologi
biologi di ketertiban dan penilaian
laboratorium secara 4. Cara merapikan  portofolio
disiplin, cermat dan alat kembali
bertanggung jawab
2. 4.6 Melakukan 1. Cara memegang - Banyak Jenis PK
percobaan alat yang
pengamatan koloni 2. Cara - digunakan:
bakteri pada medium menggunakan alat penilaian
buatan dari berbagai 3. Cara menanam - proyek dan
lokasi (ruang bakteri penilaian
terbuka, tempat 4. Cara - diskusi
lembab, lingkungan mensterilisasi
bersih) dan 5. Cara 
Archaebacteria menghubungkannya menginterpretasi
SMA B
dan Eubacteria dengan data
penanggulanggannya 6. Cara membuat 
menggunakan kesimpulan
desinfektan, sabun, bersama kelompok
antis, karbol, dan 7. Cara membuat 
lain-lain serta laporan sesuai
melaporkannya kaidah ilmiah
dalam bentuk laporan 8. Cara menyajikan 
laporan (presentasi)
3. 4.7 Mengamati 1. Cara memegang - Banyak Jenis PK
berbagai jenis jamur alat yang
SMA C Fungi
melalui pengamatan 2. Cara - digunakan:
langsung atau menggunakan alat Penilaian
100

gambar dan 3. Cara - portofolio,


mengelompokkannya menggambar hasil penilaian
berdasarkan ciri atau pengamatan proyek
perannya bagi 4. Cara 
kehidupan mengelompokkan
spesies berdasarkan
sumber terkait
5. Cara 
menentukan
peranan spesies
6. Cara membuat 
laporan sesuai
kaidah ilmiah
7. Cara menyajikan 
laporan (presentasi)
4. 4.4 Membuat usulan 1. Cara  Banyak Jenis PK
tindakan preventif menyampaikan yang
untuk meminimalisir pendapat/usulan digunakan:
dampak infeksi virus 2. Cara membuat  penilaian
(HIV, SARS, Herpes portofolio observasi
, dll.) pada manusia (pengamatan)
dan menjelaskan , penilaian
SMA D Virus peran virus dalam produk
rekayasa genetika

4.5 Merancang 1. Cara berdiskusi 


model dan dengan kelompok.
menyajikan replikasi 2. Cara penyajian 
Virus replika Virus
(presentasi)

Berdasarkan tabel 4.21 di atas, dapat terlihat bahwa semua responden


sudah mencantumkan penilaian kinerja pada RPP yang mereka buat. Penilaian
kinerja tersebut sangat bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran.

C. Pembahasan Angket Tentang Penilaian, Angket Pengetahuan, dan


Angket Penggunaan Performance Assessment (Penilaian Kinerja) pada
Sekolah Sasaran Kurikulum 2013
Hasil untuk angket umum tentang penilaian, semua responden/guru pada
menjawab bahwa mereka mengetahui tentang penilaian sikap, penilaian
pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan persentase sebesar 100%.
Dalam memilih jenis penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pun,
para responden hampir sebagian besar menjawab pertanyaan sesuai dengan
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013. Seperti misalnya
101

pada penilaian sikap, sebanyak 83% responden memilih pilihan jawaban a yaitu
observasi perilaku. Ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden melakukan
penilaian sikap menggunakan observasi perilaku. Observasi perilaku dalam
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013 dijelaskan
“…Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi
dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di
sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang
kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.”19 Penilaian
sikap yang dilakukan oleh responden/guru dengan urutan kedua (presentase
sebesar 67%) yaitu penilaian diri dan penilaian teman sebaya.
Untuk penilaian pengetahuan, semua responden memilih pilihan jawaban a
(tes tertulis) sebagai teknik penilaian pengetahuan yang mereka ketahui.
Kemudian menyusul d (penugasan) dan c (pengayaan). Tes tertulis dinilai paling
efektif dalam mengevaluasi siswa dalam ranah kognitif atau penilaian
pengetahuan.
Untuk penilaian keterampilan, hampir sebagian besar responden memilih
penilaian unjuk kerja sebagai jenis penilaian keterampilan. Sebanyak 83% atau 5
dari 6 responden memilih pilihan jawaban e yaitu unjuk kerja. “Penilaian unjuk
kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik
di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.”20
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk hasil angket
tentang penilaian, sebagian besar mengetahui tentang penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013.
Untuk angket pengetahuan, semua responden mengetahui tentang
pengetahuan performance assessment (penilaian kinerja). Sebesar 83% atau 5 dari
6 responden menjawab dengan kriteria baik untuk pertanyaan tentang pengertian

19
Ibid.
20
Ibid., h.27.
102

performance assessment (penilaian kinerja). Untuk pertanyaan tentang ciri-ciri


performance assessment (penilaian kinerja), sebesar 33% responden menjawab
dengan kriteria baik. Ini menandakan bahwa sebagian besar responden tidak
mengetahui dengan baik tentang ciri-ciri performance assessment (penilaian
kinerja). Hal ini dikarenakan belum familiarnya performance assessment
(penilaian kinerja) bagi guru-guru karena Kurikulum 2013 baru berjalan, bahkan
belum genap 1 tahun.
Untuk pertanyaan jenis-jenis performance assessment (penilaian kinerja),
sebesar 83% atau 5 dari 6 responden mengetahui tentang jenis penilaian diskusi.
Hal yang sama juga pada pertanyaan selanjutnya ketika menguraikan pengertian
dari masing-masing jenis penilaian performance assessment (penilaian kinerja).
Sebanyak 83% responden menjawab dengan skor tertinggi 3 untuk jenis penilaian
diskusi. Ini menandakan bahwa responden lebih mengetahui penilaian diskusi
dibandingkan jenis penilaian lain.
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau
lebih/kelompok dengan cara bertukar pendapat antara siswa satu dengan siswa
lainnya tentang materi yang dipelajari.21 Penilaian diskusi berarti menilai
pendapat atau gagasan yang dikemukakan peserta didik tentang suatu
permasalahan.
Untuk angket ketiga tentang penggunaan performance assessment
(penilaian kinerja), berdasarkan rata-rata jenis-jenis penilaian yang digunakan dari
KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 didapat persentase rata-rata sebesar 3.125 untuk
penilaian observasi dan penilaian diskusi.22 Ini menandakan bahwa jenis penilaian
observasi dan diskusi merupakan jenis penilaian yang paling banyak dilakukan
oleh guru pada KD pembelajaran. Padahal penulis berharap responden dapat lebih
sering menggunakan jenis penilaian unjuk kerja, proyek, produk dan lain
sebagainya yang termasuk ke dalam penilaian keterampilan dalam kurikulum
2013. Alasan yang penulis dapatkan di lapangan diperoleh bahwa kurikulum 2013

21
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cetakan 1, h.100.
22
Lampiran 9, h. 130.
103

masih dalam tahap percobaan di mana tidak semua sekolah SMAN khususnya di
Tangsel menerapkan Kurikulum 2013 ini. Oleh sebab masih dalam tahap
percobaan, proses dalam menerapkannya pun belum terwujud secara keseluruhan.
Seperti misalnya belum tersedianya buku dari pemerintah, format penilaian yang
sangat banyak dan bahkan belum meratanya pelatihan bagi guru-guru pada
sekolah terpilih untuk percobaan Kurikulum 2013 ini. Kendala-kendala tersebut
yang memungkinkan guru belum secara konsisten menggunakan penilaian-
penilaian dalam kurikulum 2013 termasuk penilaian Performance Assessment
(Penilaian Kinerja). Namun berdasarkan RPP yang penulis kumpulkan dari
responden, didapat bahwa semua responden membuat penilaian kinerja di dalam
RPP yang mereka buat. Seperti misalnya SMA D membuat RPP dengan materi
pembelajaran Virus dan melakukan penilaian observasi atau pengamatan serta
penilaian produk. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian diskusi yang paling
sering digunakan dalam KD pembelajaran, merupakan hasil rata-rata perhitungan
dari seluruh KD pembelajaran yang ada.
Jenis penilaian diskusi dan observasi dianggap sebagai jenis penilaian
yang paling mudah dilakukan dalam pembelajaran. Untuk penilaian diskusi,
penilaian dilakukan dengan melihat seberapa aktif siswa berbicara dalam
mengajukan pendapat, menyanggah pendapat dan menghormati siswa lain ketika
berbicara. Penilaiannya pun terkadang dihitung secara kumulatif per kelompok
walaupun ada pula guru yang menilai satu per satu siswa. Jenis penilaian diskusi
dianggap mudah karena dapat dengan mudah melihat seberapa jauh siswa dapat
memahami suatu materi pelajaran. Untuk penilaian observasi, biasanya
pembelajaran dilakukan dengan praktikum. Dan biasanya pula berdasarkan
pengalaman penulis sewaktu PPKT (Praktik Profesi Keguruan Terpadu), penilaian
observasi dihitung secara kumulatif per kelompok. Sehingga penilaiannya pun
tidak terlalu sulit untuk dilakukan.
Untuk lembar observasi instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), didapat persentase sebesar 75% responden menggunakan
pendekatan/metode diskusi dan penugasan dalam pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa penilaian diskusi merupakan jenis penilaian performance
assessment (penilaian kinerja) yang paling diketahui oleh para responden
sekaligus penilaian yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran. Berikut
rincian hasil analisis data dan pembahasannya.
1. Responden mengetahui tentang penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan
penilaian keterampilan pada kurikulum 2013 dengan persentase sebesar 83%.
2. Pengetahuan responden tentang performance assessment (penilaian kinerja)
termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 83%. Namun hanya
sebesar 33% responden mengetahui dengan baik tentang ciri-ciri performance
assessment (penilaian kinerja).
3. Penilaian diskusi merupakan jenis penilaian yang paling banyak diketahui oleh
para responden yaitu sebesar 83 % responden menjawab penilaian diskusi
dengan skor tertinggi 3.
4. Hasil rata-rata penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) dari
KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 yaitu sebesar 3,125 untuk jenis penilaian
diskusi dan observasi.
5. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) yang dibuat oleh semua
responden sesuai dengan pedoman dalam ketentuan Permendikbud tentang
Implementasi Kurikulum 2013. Untuk pendekatan/metode sebesar 75%
responden memilih metode/pendekatan diskusi dan penugasan dalam RPP
mereka buat. Untuk jenis penilaian didapat persentase sebesar 100%
responden membuat penilaian afektif (sikap), penilaian kognitif (pengetahuan)
dan penilaian psikomotorik (keterampilan) dengan jenis yang bervariasi
disesuaikan dengan tuntutan dalam KD pembelajaran.

104
105

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan kepada pendidik/guru untuk
mengembangkan instrumen penilaian dan metode yang sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas menggunakan metode diskusi. Diskusi yang kebanyakan
diketahui adalah menampilkan kemampuan peserta didik dalam berbicara
mengemukakan pendapat mereka tentang suatu permasalahan. Pengembangan
diskusi diharapkan dapat membuat metode pembelajaran ini bukan hanya sekedar
mengemukakan pendapat saja, tapi menjadikannya sebagai sebuah kegiatan
berpikir tingkat tinggi atau disebut dengan high order thinking untuk lebih
mengasah kemampuan para peserta didik menemukan solusi terhadap suatu
permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Airasian, Peter W., and Russel, Michael K. Classroom Assessment Concepts and
Applications. New York: McGraw-Hill Companies, 6th ed, 2008.

Akmalia, Hadhifa Asni. Perbandingan Laju Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di


Habitat Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk Penyusunan LKS
Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI, Skripsi Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, tidak
dipublikasikan, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, edisi 2,


2012.

Hidayat, Sholeh. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


cetakan pertama, 2013.

Idha, Cheiriyah. Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui


Performance Assessment. Balikpapan: Jurnal Pendidikan Inovatif, volume 3,
nomor 2, 2008.

Kusmarni, Yani. Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran


Sejarah. Bandung: Artikel Bahan Ajar UPI, 2010, tidak dipublikasikan.

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.

Mulyasa, E. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2013.

Muslich, Masnur. Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi.


Bandung: PT Refika Aditama, cetakan kesatu, 2011.

Oosterhof, Albert. Developing and Using Classroom Assessment. USA: R. R Donnelley


& Sons Company, 3rd ed , 2003.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka


Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

106
107

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pedoman Umum Pembelajaran,
Lampiran IV.

Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, cetakan ke-1,
2008.
Sari, Lis Permana. Pengembangan Instrumen Performance assessment sebagai bentuk
Penilaian Berkarakter Kimia Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan
Kimia FMIPA UNY, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, tidak
dipublikasikan, 2010.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Ed.
Rev., Cet.5, 2012.

Sofyan, Ahmad., Feronika, Tonih., dan Milama, Burhanuddin. Evaluasi Pembelajaran


IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN
Jakarta Press, cetakan 1, 2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, edisi 1, 2013.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA,


cetakan ke-8, 2009.

Susila, I Ketut. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance


Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar, Artikel
Pendidikan. Bali: Program Studi Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, diakses pada tanggal 15 Januari
2014 pk 08.03, 2012.

Wahyudi. Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah. Jurnal Visi Ilmu


Pendidikan. Pontianak: FKIP-UNTAN Pontianak.

Wulan, Ana Ratna. Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi.


Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk
Menunjang Profesionalisme. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA
UPI, 2007.
108

_____. Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi, Handout kuliah
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI, diakses
dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03.

Zulfiani, Feronika, Toni., dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajara Sains. Jakarta:
Lembaga Penulisan UIN Jakarta, 2009.
109
Lampiran 1
DATA HASIL PERHITUNGAN ANGKET TENTANG PENILAIAN

Poin A Penilaian Sikap


Pilihan Jumlah Jumlah %
No
Jawaban Pemilih Responden (Persentase)
1 a 5 6 83
2 b 3 6 50
3 c 1 6 17
4 d 4 6 67
5 e 4 6 67
6 f 1 6 17
7 g 1 6 17
Jumlah Pemilih
Rumus : x 100%
Jumlah Responden

Poin B Penilaian Pengetahuan


Pilihan Jumlah Jumlah %
No
Jawaban Pemilih Responden (Persentase)
1 a 6 6 100
2 b 3 6 50
3 c 4 6 67
4 d 4 6 67
5 e 1 6 17
6 f 2 6 33
7 g 3 6 50
8 h 1 6 17
9 i 0 6 0
Jumlah Pemilih
Rumus : x 100%
Jumlah Responden

Poin C Penilaian Keterampilan


Pilihan Jumlah Jumlah %
No
Jawaban Pemilih Responden (Persentase)
1 a 1 6 17
2 b 2 6 33
3 c 0 6 0
4 d 3 6 50
5 e 5 6 83
6 f 1 6 17
7 g 3 6 50
8 h 3 6 50
9 i 0 6 0
Jumlah Pemilih
Rumus : x 100%
Jumlah Responden
110
Lampiran 2
DATA HASIL PERHITUNGAN ANGKET PENGETAHUAN PA

Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment


(Penilaian Kinerja) Nomor 2 dan 3
No Indikator Kriteria n (jumlah) % (persentase)
2 Pengertian Baik 5
Performance
Assessment (PA) Sedang 1

Buruk 0

3 Ciri-ciri Baik 2
Performance
Assessment (PA) Sedang 2

Buruk 2

Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden

Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment


(Penilaian Kinerja) Nomor 4
Jenis-Jenis Performance Assessment
No n (jumlah) % (persentase)
(Penilaian Kinerja)
1. Observasi 4
2. Interview 4
3. Portofolio 4
4. Penilaian essay 4
5. Ujian praktek (practical examination) 4
6. Paper 4
7. Penilaian proyek 4
8. Penilaian produk 4
9. Kuesioner 4
10. Daftar cek (checklist) 3
11. Penilaian oleh teman (peer rating) 3
12. Penilaian diskusi 5
13. Penilaian jurnal kerja ilmiah 4
Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
111
Hasil Jawaban Responden untuk Angket Pengetahuan Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) Nomor 5-17 (K-13)
No. Jenis-Jenis Performance
Skor n (jumlah) % (persentase)
Pertanyaan Assessment (Penilaian Kinerja)

4 0

3 3

5. Observasi 2 0

1 1

0 2

4 0

3 4

6. Interview 2 0

1 0

0 2

4 0

3 3

7. Portofolio 2 0

1 1

0 2

4 0

3 2

8. Penilaian essay 2 1

1 1

0 2

4 0

3 3
Ujian praktek (practical
9. 2 0
examination)
1 1

0 2

4 0
10. Paper
3 1
112
2 2

1 1

0 2

4 0

3 4

11. Penilaian Proyek 2 0

1 0

0 2

4 0

3 4

12. Penilaian produk 2 0

1 0

0 2

4 0

3 3

13. Kuesioner 2 0

1 1

0 2

4 0

3 1

14. Daftar cek (checklist) 2 0

1 2

0 2

4 0

3 0
Penilaian oleh teman (peer
15. 2 3
rating)
1 0

0 3

4 0

16. Penilaian diskusi 3 5

2 0
113
1 0

0 1

4 0

3 1

17. Penilaian jurnal kerja ilmiah 2 1

1 2

0 2

Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
114
Lampiran 3
DATA HASIL PERHITUNGAN GRAFIK ANGKET PENGGUNAAN PA

KD 4.1
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 1 6 17%
3 3 1 6 17%
4 4 1 6 17%
5 5 5 6 83%
6 6 0 6 0%
7 7 2 6 33%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 1 6 17%
12 12 0 6 0%
13 13 2 6 33%

KD 4.2
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 0 6 0%
3 3 1 6 17%
4 4 2 6 33%
5 5 1 6 17%
6 6 2 6 33%
7 7 2 6 33%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 2 6 33%
115
KD 4.3
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 2 6 33%
3 3 2 6 33%
4 4 2 6 33%
5 5 0 6 0%
6 6 4 6 67%
7 7 1 6 17%
8 8 1 6 17%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 4 6 67%
13 13 1 6 17%

KD 4.4
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 1 6 17%
2 2 0 6 0%
3 3 2 6 33%
4 4 4 6 67%
5 5 0 6 0%
6 6 4 6 67%
7 7 0 6 0%
8 8 1 6 17%
9 9 2 6 33%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 4 6 67%
13 13 1 6 17%
116
KD 4.5
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 1 6 17%
2 2 0 6 0%
3 3 2 6 33%
4 4 1 6 17%
5 5 1 6 17%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 3 6 50%
9 9 2 6 33%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 2 6 33%
13 13 0 6 0%

KD 4.6
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 1 6 17%
3 3 3 6 50%
4 4 1 6 17%
5 5 3 6 50%
6 6 2 6 33%
7 7 1 6 17%
8 8 3 6 50%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 1 6 17%
12 12 1 6 17%
13 13 2 6 33%
117
KD 4.7
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 4 6 67%
2 2 1 6 17%
3 3 2 6 33%
4 4 2 6 33%
5 5 5 6 83%
6 6 2 6 33%
7 7 0 6 0%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 1 6 17%
12 12 4 6 67%
13 13 3 6 50%

KD 4.8
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 4 6 67%
2 2 1 6 17%
3 3 2 6 33%
4 4 1 6 17%
5 5 3 6 50%
6 6 0 6 0%
7 7 0 6 0%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 1 6 17%
13 13 2 6 33%
118
KD 4.9
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 1 6 17%
3 3 2 6 33%
4 4 3 6 50%
5 5 1 6 17%
6 6 2 6 33%
7 7 0 6 0%
8 8 0 6 0%
9 9 1 6 17%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 1 6 17%

KD 4.10
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 2 6 33%
3 3 4 6 67%
4 4 1 6 17%
5 5 0 6 0%
6 6 3 6 50%
7 7 0 6 0%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 2 6 33%
119

KD 4.11
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 6 6 100%
2 2 2 6 33%
3 3 4 6 67%
4 4 1 6 17%
5 5 3 6 50%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 2 6 33%

KD 4.12
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 4 6 67%
2 2 3 6 50%
3 3 3 6 50%
4 4 4 6 67%
5 5 1 6 17%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 0 6 0%
9 9 1 6 17%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 0 6 0%
120
KD 4.13
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 5 6 83%
2 2 2 6 33%
3 3 1 6 17%
4 4 2 6 33%
5 5 2 6 33%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 1 6 17%

KD 4.14
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 5 6 83%
2 2 3 6 50%
3 3 3 6 50%
4 4 3 6 50%
5 5 2 6 33%
6 6 1 6 17%
7 7 0 6 0%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 1 6 17%
121
KD 4.15
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 1 6 17%
3 3 3 6 50%
4 4 3 6 50%
5 5 0 6 0%
6 6 2 6 33%
7 7 1 6 17%
8 8 1 6 17%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 1 6 17%

KD 4.16
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 1 6 17%
3 3 3 6 50%
4 4 3 6 50%
5 5 0 6 0%
6 6 1 6 17%
7 7 5 6 83%
8 8 5 6 83%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 2 6 33%
13 13 1 6 17%
122

Lampiran 4
REKAPITULASI ANGKET TENTANG PENILAIAN

Nomor Pertanyaan
Nama Sekolah A B C
1 2 1 2 1 2
SMA A Tangsel 1 1,3 1 1,2,4 1 4,8
SMA B Tangsel (1) 1 2,4,5 1 1,4,7 1 5,7
SMA B Tangsel (2) 1 1,4,5 1 1,3,4,5,6,7 1 5,7
SMA C Tangsel (1) 1 1 1 1,3,7,8 1 5,8
SMA C Tangsel (2) 1 1,2,4,5 1 1,2,3 1 1,2,4,5
SMA D Tangsel 1 1,2,4,5,6,7 1 1,2,3,46 1 2,4,5,6,7,8

Keterangan:
- Untuk No. Pertanyaan 1A, 1B, 1C => Ya = 1 Tidak = 0
- Untuk No. Pertanyaan 2A:
1. Observasi perilaku
2. Pertanyaan langsung
3. Laporan pribadi
4. Penilaian diri
5. Penilaian teman sebaya (peer group assessment)
6. Jurnal (catatan guru)
7. Dll sebutkan
- Untuk No. Pertanyaan 2B dan 2C:
1. Tes tertulis
2. Tes lisan
3. Pengayaan
4. Penugasan
5. Unjuk kerja
6. Proyek
7. Produk
8. Dll sebutkan
123

Lampiran 5
REKAPITULASI ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PA)
Nomor Pertanyaan
Nama Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
SMA A Tangsel 1 2 1 1-12 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2
SMA B Tangsel (1) 1 2 0 4,5,7,8,11 0 0 0 0 1 2 3 3 1 0 0 3 0
SMA B Tangsel (2) 1 2 2 1-12 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1
SMA C Tangsel (1) 1 2 0 1,2,3,4,11,12 3 3 1 2 0 0 0 0 0 0 0 3 1
SMA C Tangsel (2) 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA D Tangsel 1 2 2 1-12 3 3 3 2 3 2 4 3 3 1 2 3 3

Keterangan:
- Untuk pertanyaan No. 1 => Ya = 1 Tidak = 0
- Untuk pertanyaan No. 2 dan 3:
Jika memilih pilihan 1 dan 3 =2
Jika memilih pilihan 1 saja atau 3 saja =1
Jika tidak memilih =0
- Untuk pertanyaan No. 4 => sesuai nomor jenis penilaian pada kuesioner
- Untuk pertanyaan No. 5-17 = lihat rubrik
124

Lampiran 6
RUBRIK ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT
(PA)

No Soal Skor Keterangan


1 Jika menjawab ya
1
0 Jika menjawab tidak
2 Jika menjawab butir 1 dan 3
1 Jika menjawab butir 1 saja
2
1 Jika menjawab butir 3 saja
0 Jika menjawab butir 2 dan 4
2 Jika menjawab butir 1 dan 3
1 Jika menjawab butir 1 saja
3
1 Jika menjawab butir 3 saja
0 Jika menjawab butir 2 dan 4
0 Jika menjawab ya
4
1 Jika menjawab tidak
Jika menjawab sangat tepat dan sesuai
4
dengan indikator jawaban
Jika menjawab tepat dan sesuai dengan
3 indikator jawaban ditandai dengan adanya
keyword atau kata kunci
5-17
Jika menjawab kurang tepat dan sesuai
2
dengan indikator jawaban
Jika menjawab tidak tepat dan tidak sesuai
1
dengan indikator jawaban
0 Jika tidak menjawab
125

Lampiran 7

INDIKATOR JAWABAN ANGKET PENGETAHUAN PA

No Penilaian Definisi
1 Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku
individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
Observasi
belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan
diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.1

2 Wawancara atau interview dan kuesioner adalah alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat,
aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Cara yang
dilakukan ialah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan berapa cara. Apabila pertanyaan
Interview
yang diajukan dijawab oleh siswa secara lisan, maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan yang
diajukan oleh siswa secara tertulis, disebut kuesioner.2

3 Portofolio,yakni satu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan waktu maupun
urutan kategori kegiatan.
Farr dan Tone (1998:10-11) mendefinisikan portofolio sebagai asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil
Portofolio
karya siswa yang disusun secara sistematik yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil
belajar, proses belajar dan kemajuan (progress) yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu.3

1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 84
2
Ibid., h. 68
3
Said Hamid Hasan dan Yani Kusmarini, Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah, Pendidikan
Profesi Guru, Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Sosial, h. 26-27
126

4 Asesmen (penilaian) esai menghendaki peserta didik untuk mengorganisasikan, merumuskan, dan
mengemukakan sendiri jawabannya. Ini berarti peserta didik tidak memilih jawaban, akan tetapi
Penilaian Essay
memberikan jawaban dengan kata-katanya sendiri secara bebas.4

5 Penilaian praktek dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan aktivitas
Ujian Praktek pembelajaran. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi atau indikator
(practical keberhasilan yang menurut peserta didik menunjukkan unjuk kerja, misalnya bermain peran, memainkan
examination) alat musik, bernyanyi, membaca puisi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan komputer.5

6 Paper atau karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara
Paper lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium dan artikel jurnal.6 Penilaian paper berarti
menilai paparan hasil tulisan peserta didik bersama kelompoknya tentang suatu permasalahan dan ditulis
sesuai dengan kaidah keilmuan, dalam hal ini bisa disebut makalah.

7 Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
Penilaian Proyek
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.7

8 Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk

4
Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), h. 73.
5
Yasri, Penialain Otentik Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Widyaiswara Madya Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan
Litbang dan Diklat Kementrian Agama , diakses melalui pta.kemenag.go.id/index.php/fronted/news/index/163, 30 Juni 2014, pk. 14.00 WIB, h.4
6
id.m.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 11.45 WIB
7
Permendiknas No 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, h. 31
127

meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti:
makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik,
plastik, dan logam.8

9 Wawancara dan kuesioner adalah alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan,
prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Cara yang dilakukan ialah dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan berapa cara. Apabila pertanyaan yang diajukan dijawab
Kuesioner
oleh siswa secara lisan, maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan yang diajukan oleh siswa
secara tertulis, disebut kuesioner.9

10 The simple checklist provides evidence of either the presence or absence of a particular behavior, trait,
ability, or characteristic. The simple checklist merely requires the observer to check yes or no as to
weather or not the item was observed.10
Daftar cek
Daftar cek sederhana menyajikan bukti ada atau tidaknya fakta-fakta tingkah laku, sifat/ciri, kemampuan,
(checklist)
atau karakteristik. Daftar cek sederhana hanya membutuhan seorang peneliti untuk menceklis ya atau
tidak pada butir-butir jawaban instrument yang diteliti

11 Penilaian antar teman dilakukan pada saat pembelajaran dengan sistem berkelompok, tujuannya adalah
Penilaian oleh
menggali informasi kompetensi siswa anggota kelompok dan untuk mengambil keputusan tentang
Teman (peer
pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa secara akurat dan adil.11
rating)
12 Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dengan cara bertukar
Penilaian Diskusi
pendapat antara siswa satu dengan siswa lainnya tentang materi yang dipelajari. 12 Biasanya komunikasi

8
Ibid., h. 32.
9
Nana Sudjana, op.cit., h. 67-68
10
Thomas Worley, Alternative Assessment: Methods to Make Learning More Meaningful, College of Education, Armstrong Atlantic State University,
Savannah, GA 31419, h.3.
11
Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Berbasis Kelas, diakses melalui file.upi.edu pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 11.30
128

antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan
memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Penilaian diskusi berarti menilai pendapat atau
gagasan yang dikemukakan peserta didik tentang suatu permasalahan.

13 Jurnal digunakan untuk kelengkapan assessment, yaitu untuk memperoleh beberapa pemecahan masalah
yang berasal dari buku pelajaran yang dipelajari beserta peserta didik atau pekerjaan rumah yang telah
dibuat oleh peserta didik, untuk memperoleh tanggapan peserta didik terhadap pertanyaan dari pendidik
atau peserta didik lainnya, untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan melaporkan bagaimana cara
Penilaian Jurnal
memecahkan masalah tersebut, untuk mengklarifikasikan sesuatu yang baru dan menyempurnakan suatu
Kerja Ilmiah
teori dari apa yang telah dipelajari di sekolah, untuk menghubungkan ide-ide yang telah dikemukakan dari
suatu permasalahan, dari pemikiran tentang proyek yang berpotensi, tulisan-tulisan, dan presentasi-
presentasi, dan untuk mengikuti kemajuan dari sebuah eksperimen.13

12
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta), Cetakan 1, h.100.
13
Yasri, op.cit.,, h.3
129

Lampiran 8
REKAPITULASI ANGKET PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT
Angket 3 (Pelaksanaan PA)
Nama
KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 KD 4.7 KD 4.8
Sekolah
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
SMA A 1,5 1-5 6,7,12 6-12-7 1,6,12, 1-6- 1,4,6,13 13-1-4-6 1,7,8 7-1-8 1,3,5,8 1-3-5-8 1,5,12 1-5-12 1,5,8 1-5-8
13 12-13
SMA B (1) 5,7,13 9-12-11- 1,3,8,13 3-8-1- 2,3,7,8 2-3-7- 4,6,9,12 12-9-4-6 3,5,8,1 6-12- 3,5,6,8,1 5-8-3-13 3,5,6,13 12-9-4 1,3,5,13 3-13-6
4-3-5-7- 7-2 8 2 9-4 3
6
SMA B (2) 3,7 4-12 1,4 4-12 4,6,12 6-12-4 4,6,12 6-12-4 4,12 6-12 - - 1,4,5 1-5-13 - -
SMA C (1) 5,13 1-2-12- 1,5,6,8, 1-2-12- 1,2,3,6 1-2-3- 3 3 - - 7 7 1,812 1-12-8 1,8 1-2-8
7-4 12,13 7-8-13 ,12 6-12
SMA C (2) - - - - - - 12 - - - - - 5,12,13 - - -
SMA D 1,2,4,5,10, 1-2-10- 4,7,12 12-4-7 4,6,12 12-6-4 3,4,6,8, 12-8-6- 3,6,8 6-8-3 1,2,3,4,5, 6-12-8- 1,2,3,4,5, 6-12-8- 1,2,3,4,5,1 10-1-2-
11 11-4-5 9,10,12 3-4-9-10 6,8,10,11 10-1-2- 6,8,10,11 10-1-2- 0,12,13 3-4-5-
,12,13 3-4-5-13 ,12,13 3-4-5- 12-13
13

Angket 3 (Pelaksanaan PA)


Nama
KD 4.9 KD 4.10 KD 4.11 KD 4.12 KD 4.13 KD 4.14 KD 4.15 KD 4.16
Sekolah
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
SMA A 4,6,12 2-6-12 3,6,13 3-6-13 1,3,7,13 1-3-7-13 1,3,4,6 1-3-4-6 1,6 1-6 1,12 1-12 6,12 6-12 1,7,8 1-7-8
SMA B (1) 3,4,5,9, 5-12- 1,2,3,6,1 1-2-3- 1,3,6, 3-5-12-4- 3,4,9,12 3-4-9-12 1,2,3,5 1-2-3- 1,2,3,6 1-2-3-4- 3,6,8,13 3-4-6-9 3,6,7,8,13 3-5-6-
12,13 13-3-9- 3 4-6-13 9 ,12,13 4-5-9- ,13 6-12 7-8-13
4 12-13
SMA B (2) 1,6,12 1-6-12 - - 1,3,12 1-3-4 1,4,12 1-4-12 1,4,12 1-12-4 1,4,12 1-12-4 1,4,12 1-12-4 1,4,12 1-12-4
SMA C (1) 1,2 1-2-12 1,2,3,12 1-2-3- 1,2,5,8 1-2-5-8 1,2,7,12 1-2-7-12 1,2,7,1 1-2-7- 1,2,3,1 1-2-3-12 1,2,3,4,7, 1-2-3- 1,2,4,7,8 1-2-7-
12 2 12 2 12 12-7-8- 8-4
4
SMA C (2) 12 - 12 - 1,5,12 - 2,12 - - - 4,12 - 4,12 - 3,7,8 -
SMA D 1,3,4,12 12-3-1- 1,3,4,6,1 6-12- 1,2,3,4,5, 1-2-12-3- 1,2,3,4, 1-2-12- 1,4,51 1-5- 1,2,3,4 3-1-2- 3,4,12 3-12-4 3,4,7,8,12 8-7-12-
4 2 3-1-4 8,12,13 5-4-13-12 5,10,12 10-5-3-4 0 10-4 ,12 12-4 3-4
Lampiran 9 130

TABEL RATA-RATA PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PA) DARI KD 4.1-4.16

Jenis-jenis
Performance
No Asssessment KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 KD 4.7 KD 4.8 KD 4.9 KD 4.10 KD 4.11 KD 4.12 KD 4.13 KD 4.14 KD 4.15 KD 4.16 Jumlah Rata-rata
(penilaian
kinerja)
1 Observasi 2 3 2 1 1 2 4 4 3 3 6 4 5 5 2 3 50 3,125
2 Interview 1 0 2 0 0 1 1 1 1 2 2 3 2 3 1 1 21 1,3125
3 Portofolio 1 1 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 1 3 3 3 38 2,375
4 Essay 1 2 2 4 1 1 2 1 3 1 1 4 2 3 3 3 34 2,125
5 Ujian Praktek 5 1 0 0 1 3 5 3 1 0 3 1 2 2 0 0 27 1,6875
6 Paper 0 2 4 4 1 2 2 0 2 3 1 1 1 1 2 1 27 1,6875
7 Proyek 2 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 16 1
8 Produk 0 2 1 1 3 3 2 2 0 0 2 0 0 0 1 5 22 1,375
9 Kuesioner 0 0 0 2 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 0,375
10 Daftar cek 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 8 0,5
11 Penilaian Oleh Teman 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0,1875
12 Diskusi 0 3 4 4 2 1 4 1 5 3 3 5 3 5 5 2 50 3,125
13 Jurnal 2 2 1 1 0 2 3 2 1 2 2 0 1 1 1 1 22 1,375
Jumlah 16 18 19 20 15 21 27 17 19 18 25 24 19 23 19 24 324 20,25
131

Lampiran 10

ANALISIS INSTRUMEN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
No RPP
Indikator SMA SMA SMA SMA Jumlah
A B C D
1. Kelengkapan Komponen
a. KI     4
b. KD     4
c. Indikator     4
d. Tujuan Pembelajaran     4
e. Materi Pembelajaran     4
2. Pendekatan/Metode
a. Eksperimen  1
b. Inkuiri   2
c. Discovery  1
d. Diskusi    3
e. Studi literatur  1
f. Penugasan    3
g. Kooperatif 0
h. Kontekstual 0
i. Observasi  1
j. Konstruktivisme  1
k. Ceramah 0
3. Media dan Sumber Belajar
a. Alat dan bahan praktek  1
b. LCD/OHP + Laptop     4
c. LKS    3
d. Laboratorium 0
e. Buku sumber terkait    3
f. Bahan presentasi/gambar     4
g. Internet   2
h. Artikel/Makalah  1
4. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan     4
b. Inti
1) mengamati     4
2) menanya     4
3) mengumpulkan informasi     4
4) mengasosiasikan     4
5) mengkomunikasikan     4
c. penutup     4
5. Jenis Penilaian
a. Penilaian Kognitif     4
b. Penilaian Afektif     4
c. Penilaian Psikomotor     4
Keterangan :
Materi RPP SMA A = Ruang Lingkup Biologi
Materi RPP SMA B = Archaebacteria dan Eubacteria
Materi RPP SMA C = Fungi (Jamur)
Materi RPP SMA D = Virus, Ciri dan Peranannya dalam Kehidupan
132

Lampiran 11
DATA HASIL PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI INSTRUMEN
RPP

1. Indikator Kelengkapan Komponen


Jumlah
Jumlah
No Indikator Responden % (persentase)
Seluruh RPP
yang Membuat
1 KI 4 4 4/4 x 100% = 100
2 KD 4 4 4/4 x 100% = 100
3 Indikator Pembelajaran 4 4 4/4 x 100% = 100
4 Tujuan Pembelajaran 4 4 4/4 x 100% = 100
5 Materi Pembelajaran 4 4 4/4 x 100% = 100

2. Indikator Pendekatan/Metode
Jumlah Responden Jumlah
No Indidkator % (Persentase)
yang Membuat Seluruh RPP
1 Eksperimen 1 4 1/4 x 100% = 25
2 Inkuiri 2 4 2/4 x 100% = 50
3 Discovery 1 4 1/4 x 100% = 25
4 Diskusi 3 4 3/4 x 100% = 75
5 Studi Literatur 1 4 1/4 x 100% = 25
6 Penugasan 3 4 3/4 x 100% = 75
7 Kooperatif 0 4 0/4 x 100% = 0
8 Kontekstual 0 4 0/4 x 100% = 0
9 Observasi 1 4 1/4 x 100% = 25
10 Konstruktivisme 1 4 1/4 x 100% = 25
11 ceramah 0 4 0/4 x 100% = 0

3. Indikator Media dan Sumber Belajar

Jumlah
Jumlah
No Indidkator Responden % (Persentase)
Seluruh RPP
yang Membuat
1 Alat dan Bahan Praktek 1 4 1/4 x 100% = 25
2 LCD/OHP + Laptop 4 4 4/4 x 100% = 100
3 LKS 3 4 3/4 x 100% = 75
4 Laboratorium 0 4 0/4 x 100% = 0
5 Buku Sumber Terkait 3 4 3/4 x 100% = 75
6 Bahan Presentasi/Gambar 4 4 5/6 x 100% = 75
7 Internet 2 4 2/6 x 100% = 50
8 Artikel/Majalah 1 4 1/6 x 100% = 25
133

4. Indikator Kegiatan Pembelajaran

Jumlah Jumlah
No Indidkator Responden yang Seluruh % (Persentase)
Membuat Responden
1 Pendahuluan 4 4 4/4 x 100% = 100
2 Inti (mengamati) 4 4 4/4 x 100 % = 100
3 Inti (menanya) 4 4 4/4 x 100% = 100
4 Inti (mengumpulkan informasi) 4 4 4/4 x 100% = 100
5 Inti (mengasosiasikan) 4 4 4/4 x 100% = 100
6 Inti (mengkomunikasikan) 4 4 4/4 x 100% = 100
7 Penutup 4 4 4/4 x 100% = 100

5. Indikator Jenis Penilaian

Jumlah Jumlah
No Indidkator Responden yang Seluruh % (Persentase)
Membuat Responden
1 Penilaian kognitif 4 4 4/4 x 100% = 100
2 Penilaian Afektif 4 4 4/4 x 100% = 100
3 Penilaian Psikomotorik 4 4 4/4 x 100% = 100
134

Lampiran 12
ANGKET TENTANG PENILAIAN

Petunjuk Pengisian :
1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar
kuesioner atau angket di bawah ini!
2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia!
3) Jawaban boleh lebih dari satu item!

Sesuai dengan Permendiknas No. 81 A tahun 2013 tentang Implementasi


Kurikulum 2013, terdapat acuan mengenai penilaian sebagai berikut:
A. Penilaian Sikap
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian sikap? (Jika ya, lanjutkan
ke no. 2, jika tidak lanjutkan ke point B)
Ya Tidak
2. Untuk menilai sikap teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu terapkan dalam
pembelajaran di kelas?
o Observasi perilaku
o Pertanyaan langsung
o Laporan Pribadi
o Penilaian diri
o Penilaian teman sebaya (peer group assessment)
o Jurnal (catatan guru)
o dll (sebutkan) …………………………………………………………..
B. Penilaian Pengetahuan
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian pengetahuan? (Jika ya,
lanjutkan ke no. 2, jika tidak lanjutkan ke point C)
Ya Tidak
2. Untuk menilai pengetahuan, teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu terapkan
dalam pembelajaran di kelas?
o Tes tertulis
o Tes lisan
135

o Pengayaan
o Penugasan
o Unjuk kerja
o Portofolio
o Proyek
o Produk
o dll (sebutkan) …………………………………………………………..
C. Penilaian Keterampilan
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian keterampilan? (jika ya,
lanjutkan ke no.2)
Ya Tidak
2. Untuk menilai keterampilan, teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu
terapkan dalam pembelajaran di kelas?
o Tes tertulis
o Tes lisan
o Pengayaan
o penugasan
o Unjuk kerja
o Portofolio
o Proyek
o Produk
o dll (sebutkan) …………………………………………………………..
136

Lampiran 13
ANGKET
PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA)

Petunjuk Pengisian :
1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar
kuesioner atau angket di bawah ini!
2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia!
3) Jawaban boleh lebih dari satu item!

1. Apakah Anda mengetahui tentang Performance Assessment (Penilaian Kinerja)?


(Jika ya, lanjutkan ke no. 2, jika tidak teruskan ke no. 4)
Ya Tidak
2. Berilah tanda ceklis (v) yang menunjukkan pernyataan yang benar terkait dengan
Performance Assessment (Penilaian Kinerja)! (ceklis boleh lebih dari satu)
o Penilaian terhadap kemampuan dan sikap yang ditunjukkan melalui suatu
perbuatan
o Satu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan
waktu maupun urutan kategori kegiatan.
o Suatu penilaian yang mampu membuat peserta didik memberikan suatu
jawaban atau suatu hasil dengan mendemonstrasikan atau mempertunjukan
segala pengetahuan dan keterampilan atau kinerjanya.
o Sekelompok siswa yang terdiri atas lima sampai enam anak untuk menilai
bersama hasil kerja dari anggota kelompoknya.
o (dll tuliskan)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
3. Berilah tanda ceklis (v) yang menunjukkan ciri-ciri Performance Assessment
(Penilaian Kinerja) yang Anda ketahui! (ceklis boleh lebih dari satu)
o Siswa melaksanakan pembelajaran berfokus pada unjuk kerja
o Siswa terbatas menggunakan kreativitas dalam unjuk kerjanya
137

o Rubrik dibutuhkan sebagai pedoman penskoran untuk menentukan


kemahiran siswa dalam unjuk kerja.
o Guru tidak perlu membimbing siswa dalam melakukan unjuk kerjanya.
o (dll tuliskan)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
4. Apakah bapak/ibu mengetahui jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian
Kinerja) berikut?
Jenis Penilaian Ya Tidak Keterangan
Observasi Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 5
Interview Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 6
Portofolio Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 7
Penilaian Essay Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 8
Ujian Praktek Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 9
Paper Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 10
Penilaian Proyek Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 11
Penilaian Produk Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 12
Kuesioner Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 13
Daftar Cek (Checklist) Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 14
Penilaian oleh teman Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 15
(peer rating)
Penilaian diskusi Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 16
Penilaian Jurnal Kerja Jika ya, lanjutkan ke pertanyaan no. 17
Ilmiah

5. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian


observasi?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
138

…………………………………………………………………………………
6. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
interview?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
portofolio?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
essay?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
9. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
ujian praktek?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
paper?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………
11. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
proyek?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
139

12. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
Penilaian Produk?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
13. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
kuesioner?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
14. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
daftar cek (checklist)?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
15. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian oleh
teman (peer rating)?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
16. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
diskusi?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
17. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
jurnal karya ilmiah?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
140

Lampiran 14
ANGKET
PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA)

Petunjuk Pengisian :
1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar
kuesioner atau angket di bawah ini!
2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia!
3) Jawaban boleh lebih dari satu item!

KD 4.1 Menerapkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dan


biosafety sederhana dalam melakukan praktek biologi di laboratorium
secara disiplin, cermat dan bertanggung jawab.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.1 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.1 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.2 Membuat desain penelitian tentang suatu objek biologi dan


permasalahannya pada tingkat organisasi kehidupan tertentu.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.2 di atas?
141

o Observasi o Penilaian produk


o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.2 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD. 4.3 Melakukan observasi untuk mengidentifikasi objek, permasalahan,


produk dan profesi berbasis biologi dan menyajikan data hasil observasinya
dalam bentuk tabel.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.3 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.3 di atas adalah …(urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

1) Observasi 3) Portofolio
2) Interviu 4) Penilaian essay
142

5) Ujian praktek (practical 10) Daftar cek (checklist)


examination) 11) Penilaian oleh teman
6) Paper (peer rating)
7) Penilaian proyek 12) Penilaian diskusi
8) Penilaian produk 13) Penilaian jurnal kerja
9) Kuesioner ilmiah

KD 4.4 Membuat usulan tindakan preventif untuk meminimalisir dampak


virus (HIV, SARS, Herpes, dll) pada manusia dan menjelaskan peran virus
dalam rekayasa genetika.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.4 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.4 di atas adalah …(urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.5 Merancang model dan menyajikan replikasi virus.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.5 di atas?
o Observasi o Paper
o Interviu o Penilaian proyek
o Portofolio o Penilaian produk
o Penilaian essay o Kuesioner
o Ujian praktek (practical o Daftar cek (checklist)
examination)
143

o Penilaian oleh teman o Penilaian jurnal kerja


(peer rating) ilmiah
o Penilaian diskusi

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.5 di atas adalah …(urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.6 Melakukan percobaan pengamatan koloni bakteri pada medium


buatan dari berbagai lokasi (ruang terbuka, tempat lembab, lingkungan
bersih) dan menghubungkannya dengan penggunaannya menggunakan
desinfektan, sabun, antis, karbol, dan lain-lain serta melaporkannya dalam
bentuk laporan.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.6 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.6 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 6) Paper
2) Interviu 7) Penilaian proyek
3) Portofolio 8) Penilaian produk
4) Penilaian essay 9) Kuesioner
5) Ujian praktek (practical 10) Daftar cek (checklist)
examination)
144

11) Penilaian oleh teman 13) Penilaian jurnal kerja


(peer rating) ilmiah
12) Penilaian diskusi

KD 4.7 Mengamati berbagai jenis jamur melalui pengamatan langsung atau


gambar dan mengelompokkannya berdasarkan ciri atau perannya bagi
kehidupan.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.7 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

3. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.7 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.8 Membuat kultur Paramaecium dan membuat gambar hasil


pengamatannya dengan mikroskop.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.8 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah
145

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.8 di atas adalah …(urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.9 Mengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup pada tingkat gen,


jenis dan ekosistem dari berbagai objek dan atau menggunakan gambar.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.9 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.9 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.10 Mencari data ancaman kelestarian berbagai keanekaragamn hewan


dan tumbuhan khas Indonesia dan menyusun hasilnya dalam bentuk
laporan.
146

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.10 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.10 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.11 Melakukan pengamatan berbagai jenis tumbuhan yang ada di


lingkungan sekitar dan mengelompokkan menurut ciri Divisionya serta
menyusun laporan.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.11 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.11 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 2) Interviu
147

3) Portofolio 9) Kuesioner
4) Penilaian essay 10) Daftar cek (checklist)
5) Ujian praktek (practical 11) Penilaian oleh teman
examination) (peer rating)
6) Paper 12) Penilaian diskusi
7) Penilaian proyek 13) Penilaian jurnal kerja
ilmiah
8) Penilaian produk

KD 4.12 Mengidentifikasi ciri dan kompleksitas sistem dari berbagai jenis


hewan invertebrata melalui pengamatan objek/gambar dan menyajikannya
dalam bentuk tabel.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.12 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

4. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.12 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.13 Melakukan pengamatan berbagai jenis hewan vertebrata untuk


memahami ciri-cirinya dan membandingkan kompleksitas pada berbagai
sistem organnya.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.13 di atas?
o Observasi o Portofolio
o Interviu o Penilaian essay
148

o Ujian praktek (practical o Daftar cek (checklist)


examination) o Penilaian oleh teman
o Paper (peer rating)
o Penilaian proyek o Penilaian diskusi
o Penilaian produk o Penilaian jurnal kerja
o Kuesioner ilmiah

5. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.13 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.14 Melakukan pengamatan pada suatu ekosistem dan mengidentifikasi


komponen-komponen penyusunnya serta menggambarkan hubungan antar
komponen dan kaitannya dengan aliran energi.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.14 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

6. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.14 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

1) Observasi 5) Ujian praktek (practical


2) Interviu examination)
3) Portofolio 6) Paper
4) Penilaian essay 7) Penilaian proyek
149

11) Penilaian oleh teman


8) Penilaian produk (peer rating)
9) Kuesioner 12) Penilaian diskusi
10) Daftar cek (checklist) 13) Penilaian jurnal kerja
ilmiah
KD 4.15 Membuat charta daur biogeokimia (siklus Nitrogen/siklus
Karbon/siklus Sulfur/siklus Pospor) dari hasil kajian literatur.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.15 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah

2. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.15 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah

KD 4.16 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan.

1. Berdasarkan teori yang Bapak/Ibu ketahui, teknik penilaian kinerja apa


yang dapat digunakan pada KD 4.16 di atas?
o Observasi o Penilaian produk
o Interviu o Kuesioner
o Portofolio o Daftar cek (checklist)
o Penilaian essay o Penilaian oleh teman
o Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) o Penilaian diskusi
o Paper o Penilaian jurnal kerja
o Penilaian proyek ilmiah
150

7. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, teknik penilaian kinerja yang


Bapak/Ibu gunakan pada KD 4.16 di atas adalah … (urutkan mulai dari
yang paling sering digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1) Observasi 8) Penilaian produk
2) Interviu 9) Kuesioner
3) Portofolio 10) Daftar cek (checklist)
4) Penilaian essay 11) Penilaian oleh teman
5) Ujian praktek (practical (peer rating)
examination) 12) Penilaian diskusi
6) Paper 13) Penilaian jurnal kerja
7) Penilaian proyek ilmiah
151

Lampiran 15
Lembar Wawancara Responden

1. Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA A


Penulis : Menurut Pengetahuan Ibu, bagaimana gambaran secara umum Kurikulum 2013?
Wakabid : Yang jelas agak berbeda dengan kurikulum 2006. Keterkaitannya dengan struktur
kurikulumnya. Pada Kurikulum 2013 ada mata pelajaran umum, peminatan, dan mata
pelajaran lintas minat. Mata pelajaran lintas minta yaitu di mana anak yang sudah memilih
suatu program tertentu mengambil mata pelajaran di luar program yang dipilih si anak
tersebut.
Penulis : Menurut Ibu, apa pentingnya perubahan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013?
Wakabid : Ada perbedaan yg sangat penting, terutama pada proses pembelajaran. Kalau kurikulum
yang lalu kan penilaian dilakukan ketika ulangan harian, UTS, UAS, pada kurikulum 2013
penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Penulis : Berkaitan dengan skripsi saya tentang penilaian, apa yang Ibu ketahui tentang
performance assessment atau Penilaian Kinerja?
Wakabid : Itu Penilaian proyek bukan? Setahu saya, siswa diberikan tugas untuk membuat sesuatu,
kemudian dinilai hasilnya
Penulis : Apakah semua guru perlu melakukan penilaian kinerja, Bu?
Wakabid : Yaa kalau di struktur Kurikulum 2013 memnag dituntut demikian.
Penulis : Apakah hanya guru-guru tertentu saja, Bu? Misalnya apakah hanya guru IPA saja?
Wakabid : Oh tidak. Semua guru mata pelajaran apapun dituntut untuk melakukan penilaian
tersebut. seperti misalnya IPS, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Penulis : Apakah semua guru di SMA ini juga sudah melakukan penilaian tersebut?
Wakabid : Yaa sebisanya dituntut. Walaupunn bagi kami ini masih dini ya. Jadi masih agak sulit
dalam melakukan prosedur dan juga mengubah pola pemikirian. Ditambah lagi,anak harus
dikenal oleh guru, di luar wali kelas untuk kepentingan penilaian itu. Sedangkan jumlah
siswa anak di setiap kelas itu banyak. Jadi agak sulit.
Penulis : Menurut Ibu, apa pentingnya Peniaian Kinerja?
Wakabid : Mungkin perlu adanya perubahan. Siswa dituntut aktif untuk mencari sendiri bukan guru
memberi.
Penulis : Apa harapan Ibu ke depannya agar Kurikulum 2013 ini berjaan baik?
Wakabid : Perlu perencanaan lebih matang lagi karna buku pun siswa kami belum dibagi semua.
Kemudian sulitnya mengubah mind set para SDM sehingga pelatihan tentang Kurikulum
2013 itu mesti lebih gencar lagi dilakukan
Penulis : Baik Bu, sudah cukup. Terima kasih
Wakabid : Ya sama-sama, semoga bermanfaat.
152

2. Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA B


Penulis : Menurut Pengetahuan Ibu, bagaimana gambaran secara umum Kurikulum 2013?
Wakabid : Kurikulum 2013 sebetulnya tidak terlalu jauh berbeda dengan KTSP. Pengajaran KTS itu
sudah bagus sebetulnya. Siswa dituntut aktif dan mandiri. Guru pun demikian, dituntut
agar pengajarannya kreatif. Namun ada perbedaan, itu terletak pada strutkturnya. Di K-13
terdapat 4 Kompetensi Inti yang pokok yaitu KI-1 tentang spiritual, KI-2 tentang sikap,
KI-3 tentang Pengetahuan dan KI-4 tentang keterampilan. Nah di kurikulum 2013 ini kita
dituntut bagaimana menggabungkan keempat aspek tadi dalam satu proses pembelajaran.
Selain itu juga terdapat penilaian yang dilakukan beragam untuk mengukur proses belajar
siswa, tidak lagi mengukur hasil akhir saja.
Penulis : Terkait dengan skripsi saya tentang penilaian, di K-13 pun ada yang namanya penilaian
kinerja, Apa yang ibu ketahui tentang penilaian tersebut?
Wakabid : Penilaian kinerja itu dilakukan ketika siswa belajar. Jadi kita menilai proses. Dari awal
masuk kelas sampai selesai, guru harus menilaia siswa secara keseluruhan, baik
secarakinerja, sikap dan pengetahuannya. Dan penilaian ini kan termasuk dalam penilaian
keterampilan yang banyak macamnya ya. Nah, tidak semuanya bisa dilakukan. Jadi
tergantung pada situasi dan kondisi dari materi pelajaran juga. Ada materi yang tidak bisa
praktek, maka penilaian bisa dilakukan dengan portofolio. Atau penilaian proyek yang
sifatnya ilmiah. Untuk mata pelajaran PKN pun misalnya, tidak bisa penilaian dilakukan
dengan praktikal, jadi tergantung dengan kondisi mata pelajarannya.
Penulis : Apakah semua guru-guru di sini sudah menerapkan penilaian tersebut, Bu?
Wakabid : Ya, guru-guru kelas X terutama.
Penulis : Menurut Ibu, apa pentingnya melakukan Penilaian Kinerja?
Wakabid : Itu sangat perlu ya, karna dengan begitu kita menghargai proses belajar anak-anak.
Pengajaran itu berhasil sebetulnya bukan karna nilai anak itu tinggi, tapi adanya perubahan
sikap dalam proses belajar tadi. Kalau sikap sudah berubah, maka semuanya akan
mengikuti.
Penulis : Apa harapan Ibu ke depannya agar Kurikulum 2013 ini berjalan baik?
Wakabid : Mudah-mudahan kurikulum 2013 dapat berjalan baik dan sesuai dengan harapan yang
terdapat pada Undang-undang Pendidikan Nasional. Semua kendala seperti belum
tersedianya buku, menurut saya butuh proses karna ini berhubungan dengan kesiapan
pemerintah. Respon guru-guru pun agaknya tidak menyenangkan untuk kurikulum 2013
ini, tapi sebetulnya ini bisa dijadikan cambuk supaya guru-guru bisa lebih kreatif dalam
mengajar.Ya sedapat mungkin semua kendala itu kita atasi dengan menggunakan alternatif
lain misalnya buku kita gunakan yang sesuai dan sebagainya untuk membantu pemerintah
juga dalam mewujudkan pendiidkan yang lebih baik.
Penulis : Baik Bu, sudah cukup. Terima kasih
Wakabid : Ya sama-sama, semoga bermanfaat.
153

3. Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA C


Penulis : Dalam penilaian Kurikulum 2013, terdapat tiga penilaian yaitu penilaian sikap,
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Saya ingin bertanya, apa yang Ibu ketahui
tentang penilaian keterampilan dalam Kurikulum 2013?
Wakabid : Penilian keterampilan itu ya menilai keterampilan siswa seperti kinerja, portofolio,
produk, tugas-tugas, kerja kelompok dan lain sebagainya.
Penulis : Terkait dengan skripsi saya dengan penilaian kinerja, apa yang Ibu ketahui tentang
penilaian kinerja?
Wakabid : Bahwa penilaian tersebut menilai kinerja siswa dalam melakukan kegiatan.
Misalnya siswa diberikan lembar aktivitas untuk kemudian diisi berdasarkan instruksi yang
ditetapkan. Aktivitas tersebut menggunakan pendekatan saintifik.
Penulis : Apakah hanya mata pelajaran tertentu saja yang bisa dilakukan penilaian kinerja,
Bu?
Wakabid : Oh tidak. Seluruh mata pelajaran bisa dilakukan penilaian kinerja.
Penulis : Apa menurut Ibu pentingnya penilaian kinerja?
Wakabid : Penilaian kinerja tidak hanya mengukur ranah kognitif saja. Tetapi sikap, dan
psikomotor juga tentunya.
Penulis : Bagaimana dengan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP terkait dengan penilaian
kinerja atau penilaian keterampilan ini, Bu?
Wakabid : Tentu berbeda. Pada Kurikulum KTSP, hanya beberapa aspek yang dapat dinilai
keterampilannya. Sedangkan di Kurikulum 2013, itu dijadikan yang utama dalam proses KBM.
Penilaian keterampilan itu lebih luas cakupannya dibandingkan jenis penilaian kognitif.
Penulis : Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 di sekolah ini?
Wakabid : Kurikulum 2013 sudah berjalan tetapi belum sempurna dan butuh proses.
Penulis : Menurut Ibu, apakah implementasi Kurikulum 2013 sudah bagus atau masih ada
kekurangan?
Wakabid : Tentu masih banyak yang harus diperbaiki. Terutama tentang penilaian. Hal ini
menjadi hal yang sulit bagi guru karna menambah tugas guru yang sudah padat. Belum lagi
kadang penilaian itu kurang sesuai dengan yang diharapkan. Buku paket juga belum terdistribusi
merata. Tetapi kalau mau berubah ke arah yang lebih baik yaa harus mencoba. Kita tidak akan
tahu hasilnya bila kita tidak mencoba.
Penulis : Menurut Ibu, apa yang kira-kira perlu diberi masukan kepada pemerintah supaya
tahun ajaran baru nanti implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan lebih baik lagi?
Wakabid : Sebenarnya sudah terlalu banyak materi yang diberikan ketika diklat. Namun,
semua itu bergantung pada masing-masing individu. Kesiapan guru-guru terkait dengan SDM
sangat diperlukan dalam hal ini. Karna guru adalah pelaksana kurikulum dan yang bertanggung
jawab dalam seluruh proses KBM di kelas, termasuk di dalamnya penilaian.
154

4. Wawancara dengan Wakabid Kurikulum SMA D


Penulis : Dalam penilaian Kurikulum 2013, terdapat tiga penilaian yaitu penilaian sikap,
penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Saya ingin bertanya, apa yang Bapak ketahui
tentang penilaian keterampilan dalam Kurikulum 2013?
Wakabid : Penilaian keterampilan berarti yang dinilai tidak hanya kognitif. Proses dan
kreatifitas anak yang dinilai. Bukan hanya dikelas saja pembelajarannya. Selain itu juga ada
laporan tertulis.
Penulis : Terkait dengan skripsi saya dengan penilaian kinerja, apa yang Bapak ketahui
tentang penilaian kinerja?
Wakabid : Penilaian kinerja termasuk ke dalam penilaian keterampilan. Seperti yang saya
sebutkan tadi bahwa penilaian ini menuntut kreatifitas anak.
Penulis : Apakah hanya mata pelajaran tertentu saja yang bisa dilakukan penilaian kinerja,
Pak?
Wakabid : Tidak. Semua mata pelajaran pun bisa dilakukan penilaian kinerja. Mislanya saja
ekonomi. Kita bisa mendatangi perusahaan untuk melihat atau mempelajarai pembuatan laporan
keuangan.
Penulis : Bagaimana penerapan Kurikulum 2013 di sekolah ini?
Wakabid : Iya, semua guru sudah menerapkan khususnya kelas X. Kelas XI dan XII masih
menggunakan KTSP.
Penulis : Menurut Bapak, apakah implementasi Kurikulum 2013 sudah bagus atau masih
ada kekurangan?
Wakabid : Masih banyak kendala ya. Kesannya seperti dipaksakan. Sehingga belum
sempurna. Kendala yang jelas terlihat adalah buku. Buku belum terdistribusi secara merata ya
walaupun buku bukan satu-satunya sumber belajar. Selain itu juga guru belum memahami dan
belum siap, sedangkan pelatihan pun belum terlaksana secara merata. Pelatihan untuk guru baru
diberikan untuk tiga mata pelajaran saja yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan Sejarah.
Penulis : Apa bedanya Kurikulum 2013 dengan KTSP, Pak?
Wakabid : Sebetulnya hampir sama seperti model pembelajaran PAKEM yang dulu. Jadi
pada Kurikulum 2013 ini guru dituntut untuk berinovasi secara luas lagi.
Penulis : Menurut Bapak, apa pentingnya penilaian kinerja bagi siswa?
Wakabid : Penilaian kinerja sangat menuntut kreatifitas anak. Sangat penting bagi anak untuk
mengasah kemampuan kreatifitasnya.
Penulis : Menurut Bapak, apa yang kira-kira perlu diberi masukan kepada pemerintah
supaya tahun ajaran baru nanti implementasi Kurikulum 2013 dapat berjalan lebih baik lagi?
Wakabid : Pelatihan bagi guru. Karna tidak semua guru diberikan pelatihan. Intinya kan
adalah guru. Guru yang nanti melaksanakan. Semoga ke depannya,pelatihan untuk guru dapat
ditingkatkan. Tidak hanya beberapa guru matapelajaran saja, tetapi semua guru dapat mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013.
155

Lampiran 16

PEDOMAN WAWANCARA

NO RESPONDEN :

NAMA SEKOLAH :

JABATAN :

No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud
dengan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)?

2 Apa saja ciri-ciri dari Performance Assessment


(Penilaian Kinerja) yang Bapak/Ibu ketahui?

3 Apa saja jenis-jenis Performance Assessment (Penilaian


Kinerja) yang Bapak/Ibu ketahui?
156

4 Apakah Bapak/Ibu sudah menggunaakan Performance


Assessment (Penilaian Kinerja) dalam pembelajaran di
kelas?
5 Apa saja jenis penilaian yang Bapak/Ibu pernah
terapkan dalam pembelajaran di kelas?

6 Menurut Bapak/Ibu, apakah semua guru sudah


menggunakan Performance Assessment (Penilaian
Kinerja) dalam pembelajaran di kelas? Jelaskan!

7 Menurut Bapak/Ibu, apakah penggunaan Performance


Assessment (Penilaian Kinerja) sangat penting terutama
terkait dengan kurikulum 2013 ini? Jelaskan!

8 Apa harapan Bapak/Ibu mengenai penggunaan


Performance Assessment (Penilaian Kinerja) di sekolah
ini?
157

Lampiran 17

REKAPITULASI VALIDASI ANGKET


Jumlah guru yang
Jenis Menjawab
Nomor Soal Jumlah
Angket SJ J KJ TJ TM

A. Penilaian Sikap
No 1. 1 1 0 0 0 2

No 2. 1 1 0 0 0 2
B. Penilaian Pengetahuan
Angket No. 1 1 1 0 0 0 2
Umum
No. 2 2 0 0 0 0 2
C. Penilaian Keterampilan
No. 1 0 1 0 0 1 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
Jumlah 6 5 0 0 1 12

Jumlah guru yang


Menjawab
Jenis Angket Nomor Soal Jumlah
SJ J KJ TJ TM

Nomor 1 1 1 0 0 0 2
Nomor 2 0 2 0 0 0 2
Nomor 3 0 2 0 0 0 2
Nomor 4 0 0 0 0 2 2
Nomor 5 1 1 0 0 0 2
Nomor 6 1 1 0 0 0 2
Nomor 7 1 1 0 0 0 2
Angket Nomor 8 1 1 0 0 0 2
Pengetahuan Nomor 9 1 1 0 0 0 2
Nomor 10 1 1 0 0 0 2
Nomor 11 1 1 0 0 0 2
Nomor 12 1 1 0 0 0 2
Nomor 13 1 1 0 0 0 2
Nomor 14 1 1 0 0 0 2
Nomor 15 2 0 0 0 0 2
Nomor 16 1 1 0 0 0 2
Jumlah 14 16 0 0 2 32
158

Jumlah guru yang


Jenis Menjawab
Nomor Soal Jumlah
Angket SJ J KJ TJ TM

KD 4.1 No. 1 1 1 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.2 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.3 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.4 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.5 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 2 0 0 0 0 2
KD 4.6 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.7 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
Angket KD 4.8 No. 1 2 0 0 0 0 2
Penggunaan
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.9 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.10 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.11 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.12 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.13 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.14 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.15 No. 1 2 0 0 0 0 2
159

No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.16 No. 1 2 0 0 0 0 2

No. 2 1 1 0 0 0 2
Jumlah 48 16 0 0 0 32
160

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


Satuan Pendidikan : SMAN 1 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : X/1 ( Dua )
Materi pokok : Ruang Lingkup Biologi
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah


lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati
bioproses
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
161

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan
di lingkungan sekitar.

3.1. Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi
dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator Pencapaian Kompetensi :


 Melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan tingkat
organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.
 Melakukan studi literatur tentang cabang-cabang biologi, obyek biologi, permasalahan
biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan contoh-contoh dan
diperdalam dengan penugasan/PR)
 Diskusi tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode ilmiah dalam
mengamati bioproses dan melakukan percobaan dengan menentukan permasalahan,
membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan,
mengolah data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam
tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai media dan
secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana

4.1. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan
kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
162

Indikator Pencapaian Kompetensi :


 Diskusi aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan menyepakati komitmen
bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab aspek keselamatan kerja di lab.
 Mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa
Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan dan mengamati
komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran
kelompok ilmu alam
 Mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi,
cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan
kerja untuk membentuk/memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi
 Mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan
keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi
.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanya, berdiskusi, melaksanakan percobaan, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan siswa :
 Dapat melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek biologi dan
tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.
 Dapat melakukan studi literatur tentang cabang-cabang biologi, obyek biologi,
permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan contoh-contoh
dan diperdalam dengan penugasan/PR)
 Dapat mendiskuskan i tentang kerja seorang peneliti biologi dengan menggunakan metode
ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan percobaan dengan menentukan
permasalahan, membuat hipotesis, merencanakan percobaan dengan menentukan variabel
percobaan, mengolah data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam
tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai media dan
secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana
 Dapat mendiskusikan aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan
menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab aspek
keselamatan kerja di lab.
 Dapat mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah berbahasa
Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan dan mengamati
163

komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran
kelompok ilmu alam
 Dapat mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi,
cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan
kerja untuk membentuk/memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi
 Dapat mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan
keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi

D. Materi Ajar
1. Materi Fakta
Berbagai gambar/Foto/Film berbagai ruang lingkup Biologi, Kerja Ilmiah, dan
keselamatan kerja serta karir berbasis Biologi
2. Materi Konsep
 Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan
 Cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di
masa depan
 Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan
peradapan bangsa
 Metode Ilmiah
 Keselamatan Kerja
3. Materi Prinsip
Biologi merupakan ilmu yang mengkaji makhluk hidup dengan segala
permasalahannya. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama
dengan ilmu sains lainnya. Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan
permasalahannya dari berbagai tingkat organisasi kehidupan (sel, jaringan, organ,
sistem organ, individu,populasi, komunitas, ekosistem, biosfer). Teknologi
menentukan perkembangan ilmu Biologi.

E. Metode Pembelajaran
 Eksperimen
 Diskusi
 Penugasan
164

F. Sumber Belajar
Sumber Belajar
 D.A Pratiwi Dkk, Tahun…., Biologi 1 SMA, Erlangga
 Syamsuri I Dkk, Tahun…. Biologi jilid 1 SMA, Erlangga
 Heny Riandari, 2009 , Theory and Application of biology ,Tiga serangkai

G. Media Pembelajaran
 Media
LKS
Power Point
Gambar/Foto/Film tentang Ruang Lingkup Biologi dan kerja ilmiah
 Alat
LCD

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


 Pendahuluan ( 20 menit )
 Memberikan salam dan berdoa
 Mengonkondisikan kelas dan pembiasaan

 Apersepsi
Buatlah sebuah artikel yang berjudul “Dampak penebangan hutan secara sembarangan ”.
Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah:
 Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi.
 akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan.
 bagaimana cara menanggulanginya?
 Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
 Pretest
 Kegiatan Inti ( 100 menit )
Mengamati
 Siswa mengamati kehidupan masa kini yang berkaitan dengan biologi seperti
ilmu kedokteran, gizi, lingkungan, makanan, penyakit dll di mana semua
berhubungan dengan biologi
165

Menanya
 Apakah kaitan kegiatan-kegiatan tersebut dengan biologi?
 Apakah Biologi, apa yang dipelajari, agaimana mempelajari biologi, apa
metode ilmiah dan keselamatan kerja dan karir berbasis biologi?

Mencoba
 Siswa melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.
 Siswa melakukan studi literatur tentangcabang-cabang biologi, obyek biologi,
permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan
contoh-contoh dan diperdalam dengan penugasan/PR)
 Siswa mendiskusikan tentang kerja seorang peneliti biologi dengan
menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan
percobaan dengan menentukan permasalahan, membuat hipotesis,
merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah
data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam
tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai
media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana
 Siswa mendiskusi aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan
menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab
aspek keselamatan kerja di lab.
 Siswa mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah
berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan
dan mengamati komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup
biologi sebagai mata pelajaran kelompok ilmu alam

Mengasosiasi
 Siswa mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang
lingkup biologi, cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi,
kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/memperbaiki
pemahaman tentang ruang lingkup biologi
166

Mengkomunikasikan
 Mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah
dan keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan
berbasis biologi
 Penutup (15 menit )
 Bersama siswa menyimpulkan ciri-ciri Protista beserta perannya dalam kehidupan
 Melaksanakan post test

Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
 Portofolio (Hasil identifikasi masalah biologi)
 observasi Sikap
 Performance/tes Praktik
 Tes Tertulis ( Essay )
 Lembar penilaian antar teman
 Penilaian Produk

2. Instrumen penilaian
 Intrumen Penilaian Portofolio
 Instrumen Penilaian Sikap
 Instrumen Penilaian Diskusi
 Instrumen penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian
 Instrumen penilaian produk
 Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian
Instrumen (Terlampir)

Tangerang Selatan, 11 Desember 2013

Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tangerang Selatan Team MGMP Biologi,

Drs. H. Sujana, M.Pd Hadi Prastyo, S.Si


167

Lampiran 1 :
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO

Sekolah :SMA NEGERI 1 TANGERANG SELATAN


Matapelajaran :BIOLOGI
Durasi Waktu :
Nama Peserta didik :
Kelas/SMT :X / 1 (Satu)

MACAM PORTOFOLIO
Juml
KI / KD / Kualitas Laporan
No Waktu Makala Laporan ah Nilai
PI Rangkuma Pengama
h Eksperimen Score
n tan

Catatan:
 PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang
masuk dalam portofolio.
Skor menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 – 100.
Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan karakteristik yang menonjol dari
hasil kerja tersebut.

Catatan: Penilaian Portofolio dilakukan dengan sistem pembobotan sesuai tingkat kesulitan
dalam pembuatannya.
168

Lampiran 2 :
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Materi : Ruang Lingkup Biologi


Kelas/Semester : X/1
Hari/Tanggal :

Tanggung Jumlah
No. Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian Nilai
jawab Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.
169

*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator

FORMAT PENILAIAN
Nilai : Jumlah Skor X 10
30
170

Lampiran 3 :
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI

Hasil Penilaian Diskusi


Topik : ……………………………..…………..
Tanggal : ……………………………………….
Jumlah Siswa : …………….……… orang.

No Nama Menyampaikan Menanggapi Mempertahankan Jumlah Nilai


siswa pendapat argumentasi skor
1 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4
2
3

Rubrik :
 Menyampaikan pendapat
1.Tidak sesuai masalah
2.Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar

 Menanggapi pendapat
1.Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi

 Mempertahankan pendapat
1.Tidak dapat mempertahankan pendapat
2.Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3.Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4.Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
171

Lampiran 4 :
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Kompentesi Inti :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Aspek Penilaian : Praktik/Psikomotor
Tanggal Penilaian :

Kriteria/Aspek
No Nama Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9.
10.

Kriteria:
 Tahap Perencanaan Bahan (1)
 Tahap Proses Pembuatan
 Persiapan alat dan bahan (2)
 Tehnik Pengolahan (3)
 K3 ( keselamatan, keamanan dan kebersihan ) (4)
 Tahap Akhir ( bentuk Produk)
 Bentuk Fisik (5)
 Inovasi (6)
Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan
ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
172

Lampiran 5 :
INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK

Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
Nama :
NIS :
Kelas :

SKOR (1 - 5)
No ASPEK
1 2 3 4 5
1 PERENCANAAN :
Persiapan
Rumusan Judul
2 PELAKSANAAN :
Sistematika Penulisan
Keakuratan Sumber Data / Informasi
Kuantitas Sumber Data
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :
Performance
Presentasi / Penguasaan
TOTAL SKOR
173

Lampiran 6
LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN

NO NAMA ASPEK JUMLAH NILAI


SCORE
1 2 3 4 5 6 7

Keterangan Aspek :
1.Keaktifan
2.Kesediaan menerima pendapat
3.Tanggungjawab dalam tugas
4.Inisiatif dalam mengambil keputusan
5.Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman
6.Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman
7.Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok

*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator,
tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Nilai = Jumlah score x 100
35
174

LAMPIRAN 7
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

KEGIATAN 1.
Tugas : Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya!
PEMECAHAN MASALAH MALARIA SECARA ILMIAH
Alphonse Laveran, seorang dokter tentara berkebangsaan Perancis, pada tahun 1880 bekerja
di Aljazair dengan tekun melakukan observasi, yaitu memeriksa darah penderita-penderita
malaria. dari observasi yang dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh data bahwa pada
setiap darah penderita malaria ditemukan benda berbentuk cincin, sedangkan pada darah
orang-orang yang sehat tidak ditemukan benda-benda itu.
Penemuan tersebut mendorng Laveran untuk menduga bahwa benda aneh itu ada
hubungannya dengan penyakit malaria. Selanjutnya Laveran mencoba menyuntikan darah
yang berasal dari penderita malaria kepada orang yang sehat. Dari percobaan yang berulang
kali, Laveran mencatat bahwa orang yang mendapat suntikan tersebut kejangkitan penyakit
malaria.
Masalah yang belum terjawab adalah bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit malartia dari
seseorang kepada orang lain. Dari hasil eksperimen yang dilakukan Laveran, timbullah
dugaan bahwa menularnya wabah malaria melalui serangga pengahisap darah.
Pada tahun 1897, Ronald Ross berusaha meneliti berjangkitnya wabah malaria. Dari
pengamatannya ia berhasil mengumpulkan data bahwa orang-orang yang tidur dengan
kelambu terhindar dari wabah malaria. Dengan hasil pengamatan tersebut, Ross
mengemukakan bahwa menularnya wabah malaria disebabkan oleh sejenis nyamuk. Untuk
menguji kebenarannya, ia menyuruh beberapa sukarelawan untuk tidur di tempat yang
berkelambu dan ke dalam kelambu itu dilepaskan nyamuk-nyamuk Anopheles betina.
ternyata bahwa dua dari sukarelawan-sukarelawan tersebut kejangkitan malaria.
Pertanyaan :
1. Bagaimana rumusan masalah penelitian Laveran?
Jawab : …………………………………………………………………………………..
2. Bagaimana rumusan hipotesis yang diajukan Laveran di dalam penelitian?
Jawab: …………………………………………………………………………………………
Bagaimana eksperiman yang dilakukan oleh Laveran?
Jawab
: ………………………………………………………………………………………………
175

3. Tuliskan data yang diperoleh dari eksperimen Laveran!


Jawab : ………………………………………………………………………………………
4. Tuliskan kesimpulan yang diperoleh Laveran!
Jawab : ………………………………………………………………………………………
5. Dari hasil penelitian Laveran, timbul masalah baru yang dipecahkan oleh Ronald Ross.
Bagaimana rumusan masalahnya ?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
6. Data apakah yang dikumpulkan Ross yang mendasari didalam merumuskan hipotesisnya?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
7. Bagaimana rumusan hipotesis yang dikemukakan Ross?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
8. Bagaimana eksperimen yang dilakukan oleh Ross?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
9. Apakah tujuan dilaksanakannya eksperimen?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
10. Apakah data yang diperoleh dari eksperimen Ross?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
11. Apakah kesimpulan hasil penelitian Ross?
Jawab : ………………………………………………………………………………………
12. Rumuskan langkah-langkah yang dilakukan oleh Laveran dan Ross dalam hal
memecahkan masalah malaria sehingga tergambarkan jelas metode ilmiah yang dianutnya!
Jawab : ………………………………………………………………………………………

KEGIATAN 2.
Tugas : Bantulah Andi di dalam merencanakan penelitiannya berdasar latar belakang masalah
berikut dengan mengisi titik-titik !
LATAR BELAKANG MASALAH
Seorang siswa SMU bernama Andi, setiap hari berjalan menuju sekolah melalui ladang
tempat pak tani biasa bercocok tanam. Andi senang memperhatikan tanaman yang tumbuh di
ladang pak tani. Diamatinya tanaman itu sejak ditanam hingga panen. Pada suatu ketika ia
heran dan bertanya-tanya dalam hati,karena dari pengamatannya ia menemukan hal yang luar
biasa. Tanaman cabe yang ditanam bersamaan dari perbenihan yang sama, tidak berbunga
pada waktu yang sama. Beberapa rumpun berbunga lebih dulu, yang lain dua minggu
kemudian baru berbunga. Andi ingin tahu penyebabnya, ia ingin tahu jawabnya.
176

Andi mencari informasi kepada pak tani yang menanam cabe itu, dijawab oleh pak tani
bahwa hal itu sudah biasa. Andi tidak puas dengan jawaban pak tani. Andi minta ijin untuk
melihat-lihat dan meneliti keadaan tanaman lebih dekat. Andi mengamati lebih teliti tanaman
dan keadaan sekitarnya. Tiap rumpun tanaman yang berbunga lebih dahulu diperiksa dan
dibandingkan dengan tanaman lain yang berbunga lebih lambat. Ia tidak hanya mengamati
tanamannya tetapi juga mengamati dan memeriksa tanah tempat tumbuhnya tanaman
tersebut. Ia terperanjat dan gembira, karena menemukan suatu perbedaan tanah tempat
tumbuh rumpun-rumpun itu. Andi menemukan dalam pengamatannya, bahwa rumpun-
rumpun cabe yang berbunga lebih dulu ternyata tumbuh pada tanah yang banyak abu bekas
pak tani membakar sampah dan rumput-rumput kering yang telah dibabat oleh pak tani.
Menurut dugaannya, abu itulah yang menyebabkan rumpun-rumpun tertentu berbunga lebih
dulu.
Rencana Penelitian :
1. Rumusan masalah
:……………………………………………………………………………………………
2. Tujuan Penelitian
:……………………………………………………………………………………………
3. Hipotesis
:……………………………………………………………………………………………
4. Variabel penelitian :
a. Variabel bebas : ………………………………………………………………
b. Variabel tergantung : ……………………………………………………………..
5. Desain eksperimen
:……………………………………………………………………………………………
6. Alat dan bahan yang diperlukan
:……………………………………………………………………………………………
7. Langkah kerja untuk mendapatkaan data
:……………………………………………………………………………………………
8. Teknik analisis data
:……………………………………………………………………………
177

SISMATIKA KARYA TULIS ILMIAH


Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Intisari
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
BAB I. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
1. ….
2. ….
3. ….
4. Perumusan Hipotesa
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
2. Populasi dan Sempel
3. Tekinik Penggumpoulan Data
4. Teknik Analisa Data
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. ….
2. ….
3. ….
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
178

KEGIATAN 4.
A. Tujuan :
1. Mengenal objek biologi
2. Mengidentifikasi objek biologi
3. Memahami objek-objek biologi mulai tingkat molekul sampai bioma
B. Tempat pengamatan : Alam sekitar
C. Informasi :
Objek-objek biologi menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan molekuler, sel,
jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana
antar tingkatan tersebut saling berhubungan.
D. Cara Kerja :
1. Amati alam sekitar sekolah anda, dan bacalah Buku yang relevan
2. Tentukan objek pengamatan yang anda amati sesuai tingkatan objek biologi ,
kemudian catat dalam tabulasi data dibawah ini!
3. Diskripsikan dasar pengelompokan data pengamatan tingkatan ke objek biologi
Tabulasi Data Hasil Pengamatan :

No Objek pengamatan Dasar pengelompokan Kindom

9
179

10

11

12

13

14

15

Jawab pertanyaan dibawah ini!


1. Jelaskan obyek yang dipelajari dalam biologi !
Jawab:…………………………………………………………………………………………
……..……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Dari tabulasi data manakah yang dikelompokkan dalam tingkat molekul?
Jawab:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan klasifikasi objek biologi dan dasar pengklasifikasian menurut R. Wittakher!
Jawab:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………….
4. Jelaskan perbedaan Objek biologi dengan pembagian 5 kingdom dan 6 Kingdom !
Jawab:…………………………………………………………………………………………
……..……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan diatas !
Jawab:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
180

KEGIATAN 5. Cabang-cabang Biologi


A. Tujuan :
1. mengenal Cabang-cabang biologi
2. menjelaskan manfaat mempelajari biologi
B. Petunjuk Kegiatan :
1. Baca literatur tentang Cabang Biologi
2. Buku biologi jilid 1 kementerian Pendidikan atau buku lain yang mendukung
3. Laksanakan langkah-langkah pengamatan
1. Lengkapi tabel Cabang Biologi dibawah ini !

No Cabang Biologi Objek kajian

1 Genetika

2 Biokimia

3 Bioteknologi

4 Peternakan

5 Pertanian

6 Patologi

7 Fitopatologi

8 Biomolekuler

9 Organologi

10 Entomologi

11 Mik Patologi

12 Morfologi

13 Anatomi

14 Taksonomi
181

15 Ekologi

16 Parasitologi

17 Ginekologi

18 Fisiologi

19 Bakteriologi

20 Virologi

2. Jelaskan berbagai ilmu terapan Biologi dalam kehidupan !


Jawab:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Dalam memahami proses respirasi sel, ilmu-ilmu apa sajakah yang harus dipela-jari ?
Jawab:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Dengan kemajuan IPTEK ,mikroorganisme bermanfaat dalam kehidupan, jelaskan
Jawab:…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………

KEGIATAN 6. Metode Ilmiah dan Sikap Ilmiah


A. Tujuan :
1. Melaksanajan langkah-langkah metode ilmiah
2. Melaksanakan sikap ilmiah
B. Alat dan bahan :
1. Gelas aqua bekas 5 buah
2. Bubuk detergen secukupnya
3. Timbangan 1 buah
4. Pengaduk 1 buah
5. Air bersih
6. Ikan kecil 15 ekor
182

7. Stopwacth 1 buah
C. Cara Kerja :
1. Timbangan detergen, untuk membuat larutan air sabun 5%, 20 %, 50 % dan 70 %
2. Siapkan ikan dengan ukuran sama dan kondisi yang sehat.
3. Masukkan ke dalam gelas aqua bekas, beri label 5%, 20 %, 50 % dan 70 %, dan
sebagai kontrol ) %
4. Beri label gelas aqua bekas dengan urutan A ; 0 % , B; 5%, C; 20%, D ; 50%, E; 70
%
5. Siapkan stopwach
6. Masukkan seekor ikan di setiap masing-masing gelas aqua tadi, amati dan catat
waktu yang diperlukan mulai dimasukan sampai aktifitas gerakkan tidak ada.
7. Ulangi percobaan tersebut 3 x
8. Catat data yang diperoleh ke dalam tabulasi data.
D. Hasil pengamatan

Waktu yang diperlukan sampai tidak ada gerakan Keaadan Ikan


NO Perlakuan
I II III I II III

ABCDE

E. Pertanyaan
1. Tentukan variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol dari percobaan diatas!
Jawab
:…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
2. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan kadar detergen dengan kemampuan bertahan
ikan pada air deterjen dalam percobaan diatas!
Jawab
:…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Data pengamatan yang diperoleh diperoleh termasuk kualitatif atau kuantitatif ? jelaskan
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
183

4. Buatlah hipotesa dari percobaan diatas ?


Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
5. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ?
Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
6. Apakah anda melakukan langkah-langkah metode ilmiah ? jelaskan
Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ?
Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Apakah anda melakukan sikap ilmiah ? jelaskan
Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
9. Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas ?
Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
10. Buatlah laporan percobaan diatas ?
Jawab
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
244
PEMERINI AH KOTA TANGERANG SEI.ATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1
Jl. Pendidikan No. 49 Ciputat 15411 Tetp. / Fax. (021) t40,tffi2 t74f/3O11
Website : www.sman 1 koEtangsel.com ; E-Mail : infu@smanl kotatangsel.com

Nomor : 423.7 / 421.3 I t3t lSMAN.I

Yang bertanda tangan dibawatr ini, Kepala SMA Negeri I Kota Tangerang Selatan menerangkan
batrua:

Nama MIRNA MARDL{NAH

Tempat Tanggal Lahir iakart4 25 Agustus l99l


NiM r 09016100047

Status Mahasiswa

Universitas LJIN Syarif Hidayatullah Jakafia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan ( FITK )

Jurusan Pendidikan IPA (Biologi)

Alamat Jl. Daan Mogot Km 17,5 No. 43 RT 004 / 0g Kalideres

.lakarta Barat.

Telah melaksanakan riset di SMA Negeri I Kota Tangerang Selatan pada tanggal 6 s.d. 20 Mei

2014 denganjudul:

"Deskripsi Penggunaan Performance Assesment pada Pembelajaran Biotogi Siswa Kelas X

sMA yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di Kota Tangerang selatan,

Demikian keterangan ini kami berikan, agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

2l Mei 2014

006

Catatan:
Foto Copy hasil penelitian agar diserahkan
ke sekolah sebagai orsip
p4-,.
PEMERINTAII KO]-:\ TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIK.\N
SMA I\EGERI3 KO'I"\ TANGEII,ANG SELATAN
Jl. Benda Timur XI, Komp. Panrrriang Permai 2. Tangerang Selatan 15416
Telp. (021) 746)t772 Fax (021)74631117
Website: hltp: v,v'v'..\ttt.tn3tdn]:ii t1try- email. i4'qfu19t9t1
'rrrrr4.l1rl4gr:91

SURAT KETERANGAN
Nomor 0701 $o - Slvl,\N3TGSL

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs t{ P.A. SOPANDY, M Pd


NIP : I95ti0726 198301 I 009
Pangkat/Gol.Ruang : Pernbina Tk.l - IV b
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Keqa : SM,^. Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

Menerangkan bahwa :

Nama : Mirna Mardianah


\Trl a - ,nnnt rlAAAta
.t\ tIvI . luyulottr(/ri+/
Jurusan : Pendjdikan iPA (Biologi)
Semester : X (Sepuluh)
Tahun Akademik '. 2013t2014

Benar nama tersebut di atas telah melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan yang dilaksanakan dari tanggal 06 Mei s.d [r4 Juni 20l4.Dalam rangka p.ry*unu,
Skripsi denganjudul:

"Deskripsi Penggunaan Performontc Asessenunt (Penilr:ian Kinerja) patla pembelaiaran


Biologi Kelas X SMA ytng teluh ntenerapkan Kurikulum 2013 tti Kota Tangerang
Selottn".

Demrkian surat keterangan ini kamr buat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestirrya.

I'anrerang Selatan, os .luni 2014

(. ry! MAN 3 Tangerang Selatan

d7
-
ul
o- Y
I ANALIATI
l4 t99412 2 001
2.4.b
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
MA NEGERI 6 KOTA TANGERANG SELATAN
Komplek Pamulang Permai l, Kec, PamL'!ang Kota Tangerang Selatan
Telp.021.7401484 Fax. o?L.74t7e23 Email : du

SURAT KETERANGAN
Nomor : 121.1t asl /KS-2014

Yarig bertandarangan di bawah ini :

\a-rna Drs, .-\girs Hendrarvan, M.Pd

\IP 19650615 t99lll I 0{}t


PangkaVgolongzur : Pembin:r Tk.l / IV.t)

J aharan Kepala sekolah

Unit kerja : SMA Ncgeri 6 Tangerang Sclatan

N'lenerangJ<an dengan sesungguhnya.

Narna MIRNA NIARDIAN.IH

NIIvI I090t6t00047

JurusaniProdi PENDI DI KAN IP A/B IOLOGI

Fakultas ILN4L] I -\RBIYAH D,\N KEGURUAN

Judul "Dcskripsi Penggunaan perflon.ancc Assessment (penilaiarr


Kinelja) pada Pembclaia.an Biologi Kelas X StvlA yang telah
nrenerapkan Kurikulurn 2013 di Kota Tangerang Selatan,'.

Nana tersebut di atas adalah benar telah rnelaksanalian penelitian di sr\4AN


6 Tangerang Selatan pada
Tanggal 7 tr4ei Vd 2 Juni 20i4. Demikierr surar kererangan ini diberika,,
aga. dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

w
k/-/ - \o
mulang,05 |uni 2014
Tata Usaha

Sh" 198103 l 010


PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELA TAN 247
sMA NE G ERr i',16+i'ffii%$frIn.
Jalan Hidup Baru 3:1 , Serua Raya,
'ELATAN
Ciputat, Kota Tangerang Selatan 15414

E-mair:
","nst"nJiihi'"t;ll1t"1irtff"trXn,'lil,ffil"o,l",rtansser.sch.id

SURAT KETERANGAN
Nomor : 121.3/342lSMAN.9 KTS/2014
423.41 t

Yang bertandatangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan menerangkan
bahrva:

Nama Mirna Mardianah


NIM i 09ttl f,100047

Prcgram S1

Program Studi Pendidikan IPA (Biologi)


Unir crsitas Islarn Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Semester 10 (scpuluh)

telah trrelaktrkan penelitian dengan judul 'Di'rkripsi Penggunacrn Per.formance As.se.ssment (penilttian
l'"irtariu) 1t'ulu Pentbelqjaran Bic.ttogi Si.iuo A'c1a.i X SltL/t
lttng Telcrh Menerapkan Kur.ikulrnt 2013 di
l"'rtttt Ton;lerung ,\el(ttQr?" yang dilaksanakrirr di SNIA Ner-{eri
9 Kota Tangerang Selatan pada I 6 26
\ Iei 201.1

l)cruikian sltrat keterangan ini dibuat r.rntr.rk rlripat dipergunakan sebagaimana mesti'ry1.

Tangerang Selatan, 26 Mei 2014


epala Sekolah
urikulum

u:a-sE-]4 jd
97203072006041013
UJI REFERENSI

Nama : Mirna Mardianah

NIM : 109016100047

Judul Skripsi : Deskripsi Penggunaan Performance Assessment


(Penilaian Kinerja) pada Pembelajaran Biologi Siswa
Kelas X SMA pada Sekolah dengan Kurikulum 2013

di Kota Tangerang Selatan

Pembimbing Skripsi : 1. Dr. Zulfiani, M.Pd

2.Dr. Yanti Herlanti, M.Pd

Paraf Pembimbins
No. Referensi )
I
BAB I

+
Zulfrani, Toni Feronika, Kinkin Suartini,
1. Str at e gi P e mbe I aj ar o S ain s, (Jakarta: Lembaga U
Penulisan UIN Jakarta,2009), h. 60. U-
Wahyudi, Asesmen Pembelaj aran Berbasis
Portofolio Di Sekolah, Jurnal Visi llmy
2.
P e ndi dikan, Pontianak: FKIP-LJNTAN
\/
Pontianak, h. 288. w
Ana Ratna Wulan, Penggunaan Asesmen
Alternatif P ada P emb e I aj ar an Bi ol o gi,
Seminar Nasional Biolo gi : P erkembangan
Biologi dan Pendidikan Biologi untuk
Menunj ang Pr ofes i onalisme, (Bandung:
Y,'
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI,
2407),, h.3 8 1, tidak dipublikasikan.
4. Ibid. +
Y\
\0
5. Zulfiani.dkk., op.cit.,h. 47. (,
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi .I
6. Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013). h. 61.
+f'
,< YL
.t
7. rbid. Yu
Peraturan Menteri Pendidikan dan
8.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1A { Y'
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
2013, P edoman Umum P embelai aron, h.9.
yl
9. Ibid,h.l4. U
Cheiriyah ldha, Meningkatkan P emahaman \-7
Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
,P
at/
10. P erfor manc e As s e s s m e nt, Jurnal Pendidikan
Inovatif volume 3, nomor 2 (Balikpapan: \,
2008). h.69.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indodnesia Nomor 81A )-L U
l1 \X
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
2013, P edomqn Umum P embelai aran. h.27 .
w
BAB II
Ahmad Sofyan dlrJr', Evaluasi Pembelajaran
IP A B e r b as i s Komp e t e ns i, (J akarta: Lembaga
1
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta
* ("
/
Press, 2006), cetakan l, h.2.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi
2. Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013),
Ed.1, h.4.
,t (9
Masnur Muslich, Authentic As s es sment :
Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, f,
J.
(Bandung: PT Refika Aditama, 20ll), cetakan <v
kesatu, h. 5. Yt
Zulfiani,dkk., Strate gi P embelaj aran Sains,
4. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, \k
\k
2009). Cetakan 1.h.73. tr
Nana Sudjana, Penilaian Hosil Proses Belajar
5. Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, *
2010), h. 3. Yv
6. Masnur Muslich, op.cit., h.2. VT
U"
7 Ahmad Sofyan, dl<k., op.cit.,h.2. r1 tlt-
8.
9.
Ibid., h.3.
Masnur Muslich, op.cit., h. 6.
K
{a\
tr
10. Anas Sudiiono, op.cit., h. 5. t( V,J ,-
t1 Nana Sudiana, op.cit., h.1 \t tl nV
\.{ ,/Y
t2. Ibid.,h.5.
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
k
13. Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Edisi 2, h. 18-19. \r
14. Masnur Muslich, op. cit., h. 25-26. !
15. Ahmad Sofuan, dkk, op.cit., h.105. '\{ tr iq-
16. rhid. \\ tlr-
17. Ibid.,h.13. L{ t
18. Ibid.,h. t4. lL
t9. Anas Sudiiono. oo.cit.. h. 50-52. \& V4-
20. Ahmad Sofyan dkk.. op.cit.. h. 19. Y\ t/"-
21. Nana Sudf ana, op.cit.,h.30. 4 w_
22. Ahmad Sofuan dl<k., op.cit.,h.23. .* clr
23. Ibid..h.24. w tl,.
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan
P or tofolio pada P emb el aj or an Biol o gi,
Handout kuliah FPMIPA Universitas
24'. uo,
Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA
UPD, diakses dari http ://fi le.upi.edu/, pada 25
ry
Juni 2013 ok 15.03. h.1.
Albert Oosterhof, Developing and Using
25. Classroom Assessmenr, (USA: R. R Donnelley r& U
& Sons Company,2003), 3'd ed, h. 163. lv
26. Ana Ratna Wulan, op.cit.,h.l kt U
Peter W Airasian and Michael K Russel,
I
Classroom Assessment Concepts and
27.
Applications, Q.{ew York: McGraw-Hill
Companies, 2008), 6th ed., h. 202.
J-{
4 v
28. Masnur Muslich, op.cit., h. 124. \4 V-
I Ketut Susila, Pengembangan Instrumen
P enilaian Unjuk Kerj a (P erformance
Assesment) Laboratorium Pada Mata
Pelajaran Fisiko Sesuai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di
29.
Kabupaten Gianyar, Artikel Pendidikan, @ali: vt
Program Studi Penelitian Dan Evaluasi
Pendidikan Program Pascasarj ana Universitas
w
Pendidikan Ganesha, 2012) diakses pada
tanssal 15 Januari 2014 ok 08.03. h. 5.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan

30.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1 A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
Pedoman Umum Pembelaiaran, h.27.
q 1,,
Ana Ratna Wulan, Penilaisn Kinerja dan
P ortofolio pada P embelaj aran Biologi,

31
Handout kuliah FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA
UPD, diakses dari http ://fi le.upi.edui, pada 25
\+
'{ V
Juni 2013 pk 15.03, h.1.
)2. Masnur Muslich, op.cit., h. 131. * Va
33. Ibid. u UA
34. Ibid. k\ UY
35. Ibid.,h. t32. u lrY
36. Ibid. u
37. rbid. S. tlt
38. Ibid. w U
39. rbid., h. 134. t!
40. Ibid., h.125. l"\ lt
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan
Portofolio, Handout kuliah FPMIPA
41. Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung:
FPMIPA UPI), diakses dari http ://fi le.upi. edu/,
X,4
r-1

\e-
pada25 Juni 2013 pk 15.03, h.4.

42.
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja it V
Rosdakarya, 201 3), h. 145-146.
43.- Ana Ratna Wulan, op.cit..h.2-3. kt Un
44. Masnur Muslich, op.cit., h. 124-125. u
45. Ana Ratna Wulan, op.cit., h.3. k\ V1r
Sholeh Hidayat, P engemb angan Kur ikulum r,X
46. Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 't*K
2013), cetakan pertama. h. 19. tr
47. Ibid..h.20. <\ tt.
Peraturan Menteri Pendidikan dan v
i\
Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang V-
48. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
h.1. \e-
49.' 'Sholeh Hidayat, op.cit., h. 113. Uo-
,t
50.' €. Mulyasa, op.cit.,h. 65.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang q?
\K
51. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, \-
h3-4.
52. 'E. Mulyasa, op.cit., h. 60. \1\.
Un
53. Ibid. t
54.' Ibid.,h.60-61. "t'. t.
55. 'Sholeh Hidayat, op. cit.. h. l2l. ^.*'
0\Y
Peraturan Menteri Pendidikan dan V
Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang t,?
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
b
56. \.y
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
h.4-5.
57. Sholeh Hidayat, op. cit., h. 126-129. L a-
Peraturan Menteri Pendidikan Dan

58.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
P edoman Umum P emb elai aran, h.ll.
t (l-
59. Ibid.,h.22. -\ 1l r

60. Ibid.,h.25-26. K tr
6t. rbid..h.26. \1 t
62. rbid."h.27. 1{' VrY.
63. rbid..h.29. 'iJ V
64. Ibid.,h.30. t
'kt
65. Ibid.,h.3l. t (t
q& ,a
66. Ibid.,h.32. \
67. Ibid..h.34. ^9 Ua
A.
68. rbid..h.36-37. a\\
*1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
69. Memp engaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, U
2012), Ed. Rev., Cet.5, h. 2.
t\
\I

lv
'Yr
70. Zulfrani, dl<k., op. cit., h. 46-47 . ll*
Hadhifa Asni Akmalia, Perbandingan Laju U
Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di Habitat
Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi
k\
untuk Penyusunan LKS Materi Struktur dan
tl. Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI Skripsi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
V
Alam Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h.
9, tidak dipublikasikan.
72. Masnur Muslich, op. c it., h. 126-132. ..( \ I n--
Ana Ratna Wulan, Penggunaan Asesmen
Alternatif p ada P emb el aj aran B i ol o gi,
Seminar Nasional Biologi: Perkembangan \|
73. Biologi dan Pendidikan Biologi untuk
a
' Menunj ang Profesionalisme, (Bandung:
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI,
V
2007), h.3 83, tidak dipublikasikan.
74. I Ketut Susila. oo.cit..h.12-13. v^
Lis Permana Sari, Pengembangan Instrumen ^ V
P erformance os ses sment sebagai bentuk
P enilaian Berkarakter Kimia Makalah
75. Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan ,b,
Kimia FMIPA UNY, 2010, diakses pada
tanggal 18 September 2014 pk 11.36, h.10, *\
tidak dipublikasikan.
Cheiriyah ldha, Meningkatkan P emahaman
Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui

76.
P erfor manc e A s s e s s m e nt, J umal Pendidikan
Inovatif Volume 3 Nomor 2,2008, diakses
pada tanggal 15 Januari2014 pk 23.00 h.73,
'k? w
tidak dipublikasikan.
BAB III
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, ,()
{*
1
(Bandung: CV Pustaka Setia. 2011). h.32. 4v
Sugiyono, Metode P enelitian Kuantitaif, ^it
i\-1
2. Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, \K
2009), cetakan ke-8, h. 6. U),
Sugiyono, op. cit., h. 218-219. <\ U
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian,
"t
4. (Bandung: CV Pustaka Setia,2008), cetakan :k1 uv
ke-L,h.179.
5. Mahmud, op.cit.,h. 17 5. k\ Vt
6. Ibid, h.247. \& ld,
7. Ibid.h.249. v, ,y"
BAB IV V
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
I Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
P edoman Umum P emb elaj ar an, Lampiran IV,
h.29.
LT U
2. Ibid.,h.ll u.
Peraturan Menteri Pendidikan dan tv
t\
Kebudayaan Republik Indodnesia Nomor 18A Y\l
3.
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
2013, P edoman Umum P embelai aran, h.3.
b
4. Ibid.,h. t2. t (o-
5. Ibid.,h.5. LK v^
6. Ibid.,h.13 K t
7. Ibid. IV {
8. Ibid.,h.29. s qd-
9.. Ibid. \(\y U
10. Ibid., h.27. ,lv
Zl;,lfiani, dW., Strategi Pembelajaran Sains,
11. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009). Cetakan 1, h.100.
\
',1
r
Pembimbing II,

NrP. 19760309 200501


W
Dr. Yanti Herlanti. M.Pd
NrP. 19710119 200801 2 010

Anda mungkin juga menyukai