Mirna Mardianah-Fitk PDF
Mirna Mardianah-Fitk PDF
Mirna Mardianah-Fitk PDF
SKRIPSI
Oleh:
MIRNA MARDIANAH
NIM: 109016100047
JAKARTA
2014 M/1436 H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Yang mengesahkan:
V.c-br?,
Dr. Yanti [Ierlanti. M.Pd
NIP. 1976030 0s0]l 2 002 NIP. 19710119 200801 2 010
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul '?enggunaan performance Assessmenl (penilaian
Kinerja) pada Pembelajaran Biologi dengau Kurikulum 2013 (penelitian
Deskriptif di SMAI{ Kota Tangerang selatan),' disuzun oleh Mirna
Mardianah, NIM 109016100047, teiah diujikan dalam sidang munaqasah
Fakultas IImu Tarbiyah cian Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 18 Desember 2014. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh geiar Sarjana Pendidikan (S.pd) pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi pendidikan
Biologi.
Tanggal
Pengqli I
Mengetahui:
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri
Mirna Mardianah
NrM 109016t00047
ABSTRAK
i
ABSTRACT
The aim of this study was to obtain some facts of the use of performance
assessment by biology teachers in high schools that have implemented State
Curriculum 2013 in South Tangerang City. The experiment was conducted in the
second semester of the academic year 2013/2014, starting in May through June
2014. The method that used in this research is a survey method. Sampling was
done by using purposive sampling technique. Sample size was 6 (six) schools with
8 (eight) respondents / teachers. The instrument that used in this study was non-
test instrument consist of a sheet of observation instruments Learning
Implementation Plan (RPP), questionnaires, and interviews. Data analysis was
performed using descriptive statistics to calculate the percentage of the
questionnaire and observation sheet with the results of the calculation of teacher
knowledge about the performance assessment is divided into three (3) categories:
good, average and poor. Data analysis was also performed to calculate the
average use of performance assessment of KD 4.1 to KD 4.16. The results showed
that most of the respondents knew about the performance assessment well. In
addition, assessment of discussion is kind of performance assessment are the most
widely known by the respondents at the same time the most widely used
assessment for learning.
ii
KATA PENGANTAR
iii
Dwi Indriyati, S.Si., Bapak Drs. Agus Purwanto, dan Ibu Sukarlin, S.Pd. yang
telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
7. Orang tua tercinta, Ayahanda Mardani dan Ibunda Rapiah yang selalu sabar
mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis selalu
termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak dan adik-adik tercinta, Nofiyah Mardiani, S.Pd., Muhammad Rafli, dan
Bilqis Elisya Putri Ardani yang membuat penulis termotivasi agar
memberikan teladan kepada mereka.
9. Dwi Nanda Banu Putera, yang sudah menemani dan melengkapi perjalanan
hidup penulis, terimakasih atas waktu, doa, kasih sayang, saran dan bantuan,
serta motivasi yang selama ini selalu tercurah kepada penulis.
10. Sahabat-sahabat penulis, Nuramelia, Muhammad Pahrudin, S.Pd., Muhammad
Nuruzzaman Shiddiqi, S.Pd, yang telah memberikan pengalaman hidup bagi
penulis, terimakasih atas kebersamaannya semasa kuliah.
11. Kawan-kawan angkatan 2009 Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, namun tak menyurutkan
kasih sayang penulis kepada mereka.
12. Kawan-kawan kosan Assalam, Aan, Opi, Yayi, Reisa, Maria, Yeyen, Mba Ita,
Weny, Oci, Anggi, terima kasih untuk support doa dan canda tawanya kepada
penulis.
13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang sepadan
kepada semua pihak atas jasa dan bantuan yang telah diberikan. Semoga karya
ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan kualitas pendidikan, khususnya bidang studi biologi.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………….. 4
C. Pembatasan Masalah ……………………………………….. 5
D. Perumusan Masalah ………………………………………... 6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………………………....... 6
vii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran tersebut dapat diketahui
ketercapaiannya dengan melakukan penilaian yang dalam penggunaannya
memerlukan alat ukur tertentu.1 Penting bagi seorang guru untuk dapat menguasai
cara penilaian hasil maupun proses belajar siswa.
Penilaian atau dikenal juga dengan asesmen berarti suatu proses untuk
mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui
pengukuran hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.
Asesmen (penilaian) memberikan nilai tentang kualitas sesuatu, tidak hanya
mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih diarahkan kepada
menjawab pertanyaan bagaimana sesuatu proses atau suatu hasil yang diperoleh
seseorang atau suatu program.2
Ana Ratna Wulan mengungkapkan bahwa tes prestasi belajar sering
dijadikan sebagai alat utama pengambilan keputusan tentang siswa. Informasi
hasil tes dijadikan sebagai alat utama untuk mengetahui pencapaian tujuan penting
pembelajaran. Padahal penggunaan tes memiliki beberapa kelemahan yang telah
diajukan para ahli asesmen, seperti misalnya, tes objektif kurang dapat menilai
kemampuan berpikir siswa, dan hasil belajar yang terbatas serta kurang dapat
menampilkan potensi siswa yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, asesmen
alternatif diperlukan untuk menilai dimensi proses dan hasil belajar siswa yang
tidak tergali melalui tes.3
1
Zulfiani, Toni Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajara Sains, (Jakarta: Lembaga
Penulisan UIN Jakarta, 2009), h. 60.
2
Wahyudi, “Asesmen Pembelajaran Berbasis Portofolio Di Sekolah”, Jurnal Visi Ilmu
Pendidikan, Pontianak: FKIP-UNTAN Pontianak, 2009, h. 288.
3
Ana Ratna Wulan, “Penggunaan Asesmen Alternatif Pada Pembelajaran Biologi”,
Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang
Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.381, tidak
dipublikasikan.
1
2
Dari pemaparan di atas dapat kita ketahui bahwa tes prestasi belajar atau
bisa disebut dengan tes kognitif bukan merupakan penentu utama keberhasilan
proses belajar. Ana Ratna Wulan menambahkan bahwa standar asesmen
pembelajaran sains dewasa ini telah mengalami pergeseran penekanan dari “yang
mudah dinilai” menjadi “yang penting untuk dinilai”. Dalam hal ini asesmen
hendaknya ditekankan pada penilaian kemampuan siswa dalam real life
situation.”4
Berdasarkan informasi dari Depdiknas yang dinyatakan di dalam Zulfiani,
terdapat tiga kemampuan dalam IPA, yaitu 1) kemampuan mengetahui apa yang
diamati, 2) kemampuan untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan
kemampuan untuk tindak lanjut hasil eksperimen, 3) dikembangkannya sikap
ilmiah.5
Tiga kemampuan inilah yang menjadi ciri pembelajaran IPA, termasuk di
dalamnya Biologi. Untuk memperoleh informasi bahwa siswa memiliki
kemampuan-kemampuan tersebut dilakukan penilaian. Seperti yang telah
diungkapkan di atas, bahwa penilaian dewasa ini hanya dikenal sebagai tes tertulis
yang memuat unsur-unsur kognitif semata, sedangkan Biologi memuat unsur lain
seperti keterampilan karena terkait dengan kegiatan ilmiah.
Pengalaman peneliti saat mengajar di sekolah dan saat menjalankan
Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) mengungkap kurang jelasnya prosedur
penilaian meskipun kegiatan keterampilan sudah diterapkan pada pembelajaran.
Seperti misalnya tidak adanya pedoman atau rubrik yang kemudian membuat guru
mengambil jalan mudah dengan menjadikan nilai secara instan dan terkadang
membuat guru menjadi subyektif. Selain itu, kebanyakan guru menilai siswa
secara kelompok, tidak benar-benar melihat kemampuan siswa secara individual.
Standar Penilaian Pendidikan pada Kurikulum 2013 adalah kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik. Perubahan Kurikulum 2006 menjadi 2013 didasari adanya kelemahan
bahwa kompetensi yang dikembangkan pada Kurikulum 2006 lebih didominasi
4
Ibid.
5
Zulfiani,dkk., op.cit., h. 47.
3
6
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 61.
7
Ibid.
8
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Pedoman Umum Pembelajaran, h. 14.
9
Ibid.
4
digunakan untuk menilai kualitas hasil kerja siswa dalam menyelesaikan suatu
tugas.10
Pengertian penilaian unjuk kerja dalam Permendikbud Nomor 81A tahun
2013 ialah penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik
di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.11
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kemampuan IPA, termasuk di
dalamnya Biologi adalah kemampuan mengetahui apa yang diamati, kemampuan
untuk memprediksi apa yang belum terjadi, dan kemampuan untuk tindak lanjut
hasil eksperimen, serta dikembangkannya sikap ilmiah, menjadikan penilaian
keterampilan sebagai penilaian yang mampu menilai tiga kemampuan IPA
tersebut. Penilaian kinerja sebagai salah satu cara menilai keterampilan siswa,
sangat baik diterapkan dalam pembelajaran biologi dengan tujuan dapat melihat
sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan ilmiah seperti
perumusan masalah, penyusunan hipotesis, melakukan eksperimen dan penarikan
kesimpulan dapat berjalan secara sistematis dan terarah.
Mengingat pentingnya penilaian kinerja dalam pembelajaran biologi, maka
Penulis ingin mendeskripsikan penggunaan performance assessment (penilaian
kinerja) yang dilakukan oleh responden, dalam hal ini guru biologi SMA Kelas X,
pada pembelajaran biologi di SMA-SMA Negeri yang telah menerapkan
Kurikulum 2013 di Kota Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut:
10
Cheiriyah Idha, Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
Performance Assessment, Jurnal Pendidikan Inovatif, volume 3, nomor 2 (Balikpapan: 2008),
h.69.
11
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013, Pedoman Umum Pembelajaran, h.27.
5
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kekeliruan dan ketidakselarasan antara pembatasan
dengan pokok masalah di atas, maka penulis membatasi masalahnya pada
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan performance assessment
(penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi dengan Kurikulum 2013 di SMAN
Kota Tangerang Selatan?”
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Secara teoretis, dapat menambah khazanah pengetahuan dalam bidang
pendidikan, khususnya penilaian pembelajaran.
b. Guru dapat termotivasi membuat instrumen yang sesuai dengan indikator
dalam penilaian kinerja (performance assessment) dan menambah wawasan,
pengetahuan serta keterampilan guru tentang jenis-jenis penilaian kinerja.
c. Siswa diharapkan dapat termotivasi dalam belajar biologi, sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan hasil belajar dapat
ditingkatkan.
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoretik
1. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
a. Pengukuran
Ahmad Sofyan dkk mengemukakan pengertian pengukuran (to measure =
measurement) adalah “suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
sesuatu yang bersifat numerik atau angka. Pengukuran bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.”1
Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau
atas dasar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhu badan dengan ukuran
thermometer: hasilnya 36º Celcius, 38º Celcius, 39º Celcius dan seterusnya.
Contoh lain: Dari 100 butir soal yang diajukan dalam tes, Ahmad menjawab
dengan betul sebanyak 80 butir soal.2
Menurut Guilford seperti dikutip Masnur Muslich, pengukuran adalah
“proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu.
Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasarkan pada klasifikasi
observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta dididk dengan menggunakan suatu
standar. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes”.3
Dari penjelasan para ahli di atas dapat dikatakan bahwa pengukuran adalah
menetapkan sesuatu berdasarkan angka. Dalam setiap aspek kehidupan, tentunya
menggunakan konsep pengukuran. Dalam dunia pendidikan pengukuran sangat
diperlukan untuk mengukur pemahaman siswa sebagai hasil belajar.
1
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006), cetakan 1, h.2.
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), Ed.1,
h.4.
3
Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2011), cetakan kesatu, h. 5.
7
8
b. Penilaian
Penilaian sebenarnya diambil dari kata assessment (bahasa Inggris) atau
assidere (bahasa Perancis) yang artinya sit beside (duduk di samping atau duduk
di dekat).4 Namun sulit mencari padanan kata dalam Bahasa Indonesia sehingga
assessment disebut sebagai asesmen saja.
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan
nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek
diperlukan adanya ukuran atau kriteria.5
Hart seperti dikutip Masnur Muslich menyatakan, asesmen didefinisikan
sebagai proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar peserta didik yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau
menjelaskan unjuk kerja/kinerja atau prestasi peserta didik dalam mengerjakan
tugas-tugas terkait. Proses asesmen mencakup sejumlah bukti-bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik. Asesmen ini dilaksanakan
secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran sehingga disebut penilaian berbasis
kelas (PBK). PBK dilakukan dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja
peserta didik (portofolio), hasil karya (product), penugasan (project), kinerja
(performance) dan tes tertulis (paper dan pencil). 6
Jadi menurut Masnur Muslich penilaian adalah suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau
sesuatu. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil
pengukuran.
Pengertian penilaian menurut Sofyan menyatakan, pengertian asesmen (to
assess = assessment) merupakan “kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi
terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke
taraf pengambilan keputusan”.7
4
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cetakan 1, h. 73.
5
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 3.
6
Masnur Muslich, op.cit., h. 2.
7
Ahmad Sofyan, dkk., op.cit., h. 2.
9
c. Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris (to evaluate – value =
evaluation), secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian. Namun dari segi
istilah ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan, yakni: 8
1) Suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
2) Kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah
berdasarkan atas tujuan yang jelas.
3) Proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitaif hasil pengukuran untuk
keperluan pengambilan keputusan.
Evaluasi menurut Stufflebeam & Shinkfield dalam Masnur Muslich
mengatakan bahwa evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat
atau kegunaan suatu objek. Dalam melakukan evaluasi, di dalamnya ada kegiatan
untuk menentukan nilai suatu program, oleh karenanya terdapat unsur subyektif.9
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa proses evaluasi
dilakukan setelah kegiatan pengukuran dan penilaian dilakukan. Evaluasi adalah
kegiatan atau proses untuk melihat sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari
sesuatu yang sedang dinilai itu, dilakukanlah pengukuran, dan wujud dari
pengukuran itu adalah pengujian, dan pengujian inilah yang dalam dunia
kependidikan dikenal dengan istilah tes.10
8
Ibid., h.3.
9
Masnur Muslich, op.cit., h. 6.
10
Anas Sudijono, op.cit., h. 5.
10
11
Nana Sudjana, op.cit., h. 1.
12
Ibid., h. 5.
11
13
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Edisi 2, h. 18-19.
12
14
Masnur Muslich, op.cit., h. 25-26.
13
berdasarkan pada berbagai teknik dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti
hasil belajar peserta didik.
8) Bermakna
Penilaian hendaknya mudah dipahami dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-
pihak yang berkepentingan. Hasil penilaian mencerminkan gambaran yang utuh
tentang prestasi peserta didik yang mengandung informasi keunggulan dan
kelemahan, minat, dan tingkat penguasaan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
15
Ahmad Sofyan, dkk, op.cit., h.105.
16
Ibid.
14
(kognitif), (2) hasil belajar yang bersifat normatif (afektif), dan aplikatif produktif
(psikomotor).17
1) Hasil Belajar Penguasaan Materi (kognitif)
Penilaian terhadap hasil belajar penguasaan materi bertujuan untuk
mengukur penguasaan dan pemilihan konsep dasar keilmuan (content objectives)
berupa materi-materi esensial sebagai konsep kunci dan prinsip utama.18 Dalam
ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang yang
dimaksud adalah: 19
a) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-
ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala,
rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya.
b) Pemahaman (comprehension)
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi.
c) Penerapan (aplication)
Penerapan atau aplikasi (aplication) adalah kesanggupan seseorang untuk
menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,
prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru
dan kongkret.
d) Analisis (analysis)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk memerinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil
dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang
satu dengan faktor-faktor lainnya.
17
Ibid., h. 13.
18
Ibid., h. 14.
19
Anas Sudijono, op.cit., h. 50-52.
15
e) Sintesis (synthesis)
Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan
kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang
memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma
menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
f) Penilaian (evaluation)
Penilaian atau evaluasi (evaluation) merupakan kemampuan seseorang
untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, misalnya jika
seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan, maka ia akan mampu memilih satu
pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
20
Ahmad Sofyan dkk., op.cit., h. 19.
21
Nana Sudjana, op.cit., h. 30.
16
22
Ahmad Sofyan dkk., op.cit., h. 23.
23
Ibid., h. 24-25
17
kemampuan siswa dalam proses maupun produk yang mengacu pada standar
tertentu.24
Albert Oosterhof mengungkapkan bahwa “a performance assessment is
used to observe this performance systematically. The selection of the performance
to be observed must be based on a clear awareness of the capability being
assessed. Identifying the capability helps us determine the type of behavior we
should observe and how broadly our observation must generalize.”25 Arti dari
kalimat di atas ialah bahwa penilaian kinerja digunakan untuk mengamati
performa atau penampilan/pertunjukkan secara sistematis. Seleksi dari
penampilan yang akan diamati harus berdasarkan pada kriteria yang jelas pada
kemampuan yang akan dinilai. Pengenalan kemampuan tersebut dapat membantu
kita melihat tipe perilaku yang bisa diamati dan bagaimana secara luas
pengamatan kita harus bersifat generalisasi.
Terdapat istilah lainnya yang berkaitan dengan penilaian kinerja yaitu
penilaian alternatif (alternative assessment) dan penilaian otentik (authentic
assessment). Marzano, Popham dan Bookhart menyatakan bahwa istilah penilaian
otentik kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan penilaian kinerja karena
tugas-tugas asesmennya yang lebih dekat dengan kehidupan nyata.26
Berkaitan dengan penilaian alternatif dan penilaian otentik, Wiggins di
dalam Airasian mengungkapkan bahwa penilaian kinerja termasuk dalam
keduanya. Performance assessments may also be called alternative or authentic
assessments. The term “alternative” is used to describe performance assessments
because they serve as an alternative to a multiple-choice or short-answer test. The
term “authentic” is used because some performance assessments permit students
to show what they can do in real situation.27 Arti dari kalimat di atas ialah bahwa
penilaian kinerja bisa disebut dengan penilaian alternatif atau penilaian otentik.
24
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi,
Handout kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses
dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h.1.
25
Albert Oosterhof, Developing and Using Classroom Assessment, (USA: R. R Donnelley
& Sons Company, 2003), 3rd ed, h. 163.
26
Ana Ratna Wulan, op.cit., h.1.
27
Peter W Airasian and Michael K Russel, Classroom Assessment Concepts and
Applications, (New York: McGraw-Hill Companies, 2008), 6th ed., h. 202.
18
28
Masnur Muslich, op.cit., h. 124.
29
I Ketut Susila, “Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance
Assesment) Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMA Kelas X Di Kabupaten Gianyar”, Artikel Pendidikan, (Bali: Program Studi
Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 2012)
diakses pada tanggal 15 Januari 2014 pk 08.03, h. 5.
19
30
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, h.27.
31
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio pada pembelajaran Biologi,
Handout Kuliah FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI),diakses
dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03, h. 1.
32
Masnur Muslich, op.cit., h. 131.
33
Ibid.
20
34
Ibid.
35
Ibid., h. 132.
36
Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 7.
21
37
Masnur Muslich, op.cit., h. 132.
38
Ibid.
39
Yani Kusmarni, “Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran
Sejarah”, Artikel Bahan Ajar, (Bandung: UPI, 2010), h. 19, tidak dipublikasikan.
22
B Respons terhadap tugas sudah baik. Informasi yang diberikan cukup akurat dengan
menggunakan berbagai sumber informasi. Respons yang dikemukakan dalam
tulisan baik dengan pendapat serta kesimpulan yang baik pula. Jawaban dan uraian
tugas cenderung bertele-tele.
C Respons yang diberikan kurang memuaskan. Informasi yang diberikan akurat
dengan menggunakan berbagai sumber informasi tetapi tidak ada kesimpulan atau
pendapat. Alur berpikir yang dikemukakan dalam tugas kurang logis dan cenderung
bertele-tele.
D Respons tidak menjawab tugas yang diminta. Banyak informasi yang tidak akurat
karena tidak menggunakan sumber informasi. Tidak ada kesimpulan dan pendapat.
Secara keseluruhan respons tidak akurat dan tidak lengkap.
Rubrik dengan skala penilaian yang lain yaitu skala analitik. Dalam rubrik
skala analitik, unjuk kerja dinilai secara terpisah-pisah untuk setiap kriteria.
Sistem penilaian holistik lebih efisien dibandingkan dengan skala analitik, tetapi
sistem penilaian analitik memberikan informasi yang lengkap yang dapat
dimanfaatkan dalam perencanaan dan peningkatan pembelajaran peserta didik.40
Berikut ini disajikan contoh rubrik dengan skala penilaian analitik.
40
Masnur Muslich, op.cit., h. 133.
41
Ibid., h. 134.
23
Tabel 2.7 Perbandingan Antara Penilaian Unjuk Kerja dan Tes Konvensional
Penilaian Unjuk Kerja Tes Konvensional
Mementingkan kemampuan Lebih mengutamakan
peserta didik dalam menerapkan pemahaman konsep peserta didik
pengetahuannya menjadi unjuk
kerja yang dapat diamati atau
produk yang dihasilkan
Membutuhkan waktu yang Membutuhkan waktu yang
banyak untuk membuat dan banyak untuk membuat,
melaksanakan tetapi pelaksanaannya lebih cepat dan
menghasilkan format penilaian dapat digunakan untuk peserta
42
Yani Kusmarni, op.cit., h. 20.
43
Masnur Muslich, op.cit., h.125.
24
44
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan Portofolio, Handout kuliah FPMIPA
Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA UPI), diakses dari http://file.upi.edu/, pada
25 Juni 2013 pk 15.03, h. 4.
25
45
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), h. 145-146.
46
Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 2-3.
26
4. Kurikulum 2013
a. Pengertian Kurikulum 2013
Istilah kurikulum muncul untuk pertama kalinya dan digunakan dalam
bidang olahraga. Secara etimologis curriculum yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi
istilah kurikulum pada zaman Romawi kuno mengandung pengertian sebagai
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish.49
47
Masnur Muslich, op.cit., h. 124-125.
48
Ana Ratna Wulan, op.cit., h. 3.
49
Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), cetakan pertama, h. 19.
27
50
Ibid., h. 20.
51
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.1.
52
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 113.
53
E. Mulyasa, op.cit., h. 65.
28
54
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.3-4.
29
58
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 121.
31
59
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.4-5.
32
60
Sholeh Hidayat, op.cit., h. 126-129.
33
1) Kompetensi Lulusan
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
2) Kedudukan Mata Pelajaran
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi
mata pelajaran yang dikembangkan dari kompetensi.
3) Pendekatan
Kompetensi dikembangkan melalui:
a) SD : Tematik integratif dalam semua mata pelajaran
b) SMP : mata pelajaran
c) SMA : mata pelajaran wajib dan pilihan
d) SMK : mata pelajaran wajib, pilihan dan vokasi.
4) Struktur Kurikulum (mata pelajaran dan alokasi waktu)
a) Sekolah Dasar (SD)
i. Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya).
ii. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6.
iii. Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran.
b) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
i. TIK menjadi media semua mata pelajaran.
ii. Pengembanagn diri terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan
ekstrakurikuler.
iii. Jumlah mata pelajaran dari 12 menjadi 10.
iv. Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran.
c) Sekolah Menengah Atas (SMA)
i. Perubahan sistem: ada mata pelajaran wajib dan ada mata pelajaran
pilihan.
ii. Terjadi penguranagn mata pelajaran yang harus diikuti siswa.
iii. Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan
pembelajaran.
34
7) Ekstrakurikuler
a) SD: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.
b) SMP/SMA/SMK:
i. Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dll.
ii. Perlunya ekstrakurikuler partisipatif.
61
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, h.11.
62
Ibid., h.22.
63
Ibid., h. 25-26.
36
3) Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis
ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
4) Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya,
tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
5) Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
64
Ibid., h. 26.
65
Ibid., h.27.
66
Ibid., h. 29.
37
67
Ibid., h. 30.
68
Ibid., h.31.
69
Ibid., h.32.
70
Ibid., h.34.
38
71
Ibid., h. 36-37.
72
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2012), Ed. Rev., Cet.5, h. 2.
73
Zulfiani, dkk., op.cit., h. 46-47.
39
74
Hadhifa Asni Akmalia, “Perbandingan Laju Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di
Habitat Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi untuk Penyusunan LKS Materi Struktur dan
Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI”, Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h. 9, tidak dipublikasikan.
75
Masnur Muslich, op.cit., h. 126-132.
40
76
Ana Ratna Wulan, “Penggunaan Asesmen Alternatif pada Pembelajaran Biologi”,
Seminar Nasional Biologi: Perkembangan Biologi dan Pendidikan Biologi untuk Menunjang
Profesionalisme, (Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, 2007), h.383, tidak
dipublikasikan.
77
I Ketut Susila, op.cit., h. 12-13.
41
C. Kerangka Berpikir
Seperti dikemukakan di atas bahwa biologi termasuk ke dalam sains yang
memiliki 4 hakikat utama, yaitu sikap, proses, produk dan aplikasi. Sikap sebagai
rasa ingin tahu siswa akan alam sekitarnya menuntut proses dalam pencarian
bukti-bukti ilmiah agar menghasilkan produk yang sesuai dengan metodologi
ilmiah. Semua itu menuntut siswa bertindak/berproses secara ilmiah mulai dari
penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, pengujian, sampai pada
pengambilan kesimpulan.
Kemampuan siswa melakukan kegiatan ilmiah tersebut perlu didukung
dengan instrumen penilaian yang sesuai. Performance assessment (penilaian
kinerja) sebagai sebuah penilaian memuat indikator-indikator pencapaian siswa
tentang urutan sistematik terhadap suatu kegiatan ilmiah agar kemampuan siswa
78
Lis Permana Sari, “Pengembangan Instrumen Performance assessment sebagai bentuk
Penilaian Berkarakter Kimia”, Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
UNY, 2010, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, h.10, tidak dipublikasikan.
79
Cheiriyah Idha, “Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
Performance Assessment”, Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 3 Nomor 2, 2008, diakses pada
tanggal 15 Januari 2014 pk 23.00 h. 73, tidak dipublikasikan.
42
B. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Menurut Mahmud, penelitian deskriptif terbatas pada usaha
mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya
sehingga bersifat sekadar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian
ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya
dari objek yang diselidiki.1
Metode pada penelitian ini ialah dengan metode survei. Metode survei
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya
(perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).2
Penggunaan metode survei dalam penelitian ini didasarkan pada tujuan
yang ingin dicapai yaitu untuk mengungkap data penggunaan performance
assessment (penilaian kinerja) pada pembelajaran biologi siswa kelas X SMA
Negeri di Kota Tangerang Selatan yang sudah menerapkan Kurikulum 2013.
Berikut ini adalah alur/bagan penelitian:
1
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 32.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA,
2009), cetakan ke-8, h. 6.
43
44
Pra Penelitian
Penyusunan Instrumen
Uji Instrumen
Kesimpulan
Populasi Sampel
Gambar 3.2 Ilustrasi Pengambilan Sampel
Keterangan:
= sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013
3
Sugiyono, op.cit., h. 218-219.
4
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), cetakan
ke-1, h. 179.
46
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah instrumen non tes
berupa kuesioner atau angket dan lembar observasi instrumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu, untuk menunjang data kesimpulan
yang diharapkan di akhir penelitian ini, digunakan instrumen non tes lain berupa
wawancara dengan guru biologi serta dokumentasi RPP dan lembar penilaian
kinerja siswa.
1. Angket
Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir-butir
pertanyaan untuk mengetahui informasi tentang pengetahuan guru mengenai tiga
ranah penilaian dalam Kurikulum 2013, pengetahuan guru tentang performance
assessment dan jenis-jenisnya serta penggunaan performance assessment yang
dilakukan guru dalam pembelajaran biologi. Pengujian kelayakan lembar angket
dilakukan melalui validasi kepada guru kelas X SMAN 87 Jakarta, di mana pada
sekolah tersebut telah diterapkan Kurikulum 2013.
RPP
N
Indikator SMA SMA SMA SMA Jumlah
o
A B C D
1. Kelengkapan Komponen
a. KI
b. KD
c. Indikator
d. Tujuan Pembelajaran
e. Materi Pembelajaran
2. Pendekatan / Metode
a. Eksperimen
b. Inkuiri
c. Discovery
d. Diskusi
e. dll (sebutkan)
………………………
………………………
3. Media dan Sumber Belajar
a. Alat dan Bahan Praktek
b. LCD + Laptop
c. LKS
d. Laboratorium
e. dll (sebutkan)
………………………
………………………
4. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
b. Inti
1) mengamati
2) menanya
3) mengumpulkan
informasi
4) mengasosiasikan
5) mengkomunikasika
n
c. Penutup
5. Jenis Penilaian
a. Penilaian Kognitif
b. Penilaian Afektif
c. Penilaian Psikomotor
Jumlah
Keterangan:
Jika terdapat komponen dalam RPP : diceklis (v)
48
3. Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman
wawancara dengan bentuk semistructured. Semistructured dalam hal ini mula-
mula pewawancara menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian
memeperdalam satu per satu untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan
demikian, jawaban yang diperoleh dapat meliputi semua variabel, dengan
keterangan yang lengkap dan mendalam.5 Wawancara dilakukan oleh peneliti
terhadap guru biologi dan kepala sekolah.
5
Mahmud, op.cit., h. 175.
49
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan wawancara ke Dinas Pendidikan Kota Tangsel untuk
mengetahui SMA mana saja di Tangsel yang telah menerapkan Kurikulum
2013.
b. Melakukan survei kepada sekolah yang sudah dan yang belum
menerapkan Kurikulum 2013 untuk mendapatkan dokumen penilaian
kinerja yang digunakan sekolah, kemudian menyebarkan angket dan
wawancara dengan guru dan kepala sekolah serta mengobservasi RPP
yang dibuat oleh guru.
c. Menganalisis setiap jawaban angket performance assessment (penilaian
kinerja) yang diisi oleh guru serta menganalisis RPP yang disusun oleh
guru.
3. Tahap Akhir
a. Menghitung persentase tingkat kesesuaian angket penilaian kinerja yang
diisi oleh guru biologi.
b. Menggabungkan data hasil persentase dengan hasil analisis observasi
instrument RPP dan wawancara.
c. Masing-masing hasil analisis dibuat deskriptif mengenai keseringan
penggunaan penilaian kinerja dalam pembelajaran biologi. Deskripsi
tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk pembahasan hasil
penelitian, kemudian dibuat kesimpulan.
7. Selanjutnya, hasil dari display data serta perhitungan kemudian data tersebut
dideskripsikan dan dianalisis untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan
penelitian. Berdasarkan hasil analisa tersebut selanjutnya data diverifikasi
dan ditarik kesimpulan.
6
Ibid, h. 247.
7
Ibid, h. 249.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
data hasil angket pada responden atau sekolah sasaran Kurikulum 2013, analisis
instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pembahasan.
G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 67% 67% G B.2
Responden
4 50% G C.1
yang
Memilih 3 G C.2
2 17% 17% 17% G D.1
1
0 a b c d e f g
Pilihan Jawaban
Gambar 4.1 Grafik Jawaban Pertanyaan No. 2 Poin A
1
Lampiran 12, h. 134.
2
Ibid.
51
52
Keterangan warna:
G A.1 = Guru SMAN A
c = laporan pribadi
G B.1 = Guru SMAN B.1
d = penilaian diri G B.2 = Guru SMAN B.2
e = penilaian teman sebaya (peer group assessment) G C.1 = Guru SMAN C.1
f = jurnal (catatan guru)
G C.2 = Guru SMAN C.2
g = dll (sebutkan)
G D.1 = Guru SMAN D
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas dapat terlihat bahwa lima dari enam
responden memilih pilihan jawaban a yaitu observasi perilaku. Hal ini
menunjukkan bahwa teknik observasi perilaku merupakan teknik yang paling
dominan diterapkan dalam menilai sikap siswa dalam pembelajaran di kelas.
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan
khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di
sekolah. 3
Terbanyak kedua, dengan persentase 67% responden ialah teknik penilaian
diri dan teknik penilaian teman sebaya. Kemudian menyusul teknik pertanyaan
langsung dengan persentase 50%; dan teknik-teknik yang jarang digunakan yaitu
teknik laporan pribadi, teknik jurnal (catatan guru) dan teknik dll (sebutkan)
dengan persentase 17%.
Hal tersebut diperkuat dengan dilampirkannya lembar pengamatan sikap di
dalam RPP para responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan
responden menggunakan teknik observasi perilaku seperti jujur, kerja keras,
tanggung jawab, teliti dan lain sebagainya dalam menilai sikap para siswa.
(lembar penilaian sikap terlampir).
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas pula, dapat terlihat bahwa G A.1 memilih
2 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam)
yaitu pilihan jawaban a (observasi perilaku) dan pilihan jawaban c (laporan
pribadi). G B.1 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna
biru tua) yaitu b (pertanyaan langsung), d (penilaian diri), dan e (penilaian teman
sebaya (peer group assessmen)). G B.2 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat
pada kotak berwarna biru muda), yaitu pilihan jawaban a (observasi perilaku), d
(penilaian diri), dan e (penilaian teman sebaya (peer group assessmen)). G C.1
hanya memilih 1 pilihan jawaban a (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu
3
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran, Lampiran IV, h. 29.
53
4
Lampiran 12, h. 134.
5
Ibid.
54
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas pula, dapat terlihat bahwa G A.1 memilih
3 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna hitam)
yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), pilihan jawaban b (tes lisan) dan pilihan
jawaban d (penugasan). G B.1 memilih tiga pilihan jawaban (bisa dilihat pada
kotak berwarna biru tua) yaitu a (tes tertulis), d (penugasan), dan g (proyek). G
B.2 memilih enam pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru muda),
yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), c (pengayaan), d (penugasan), e (unjuk
kerja), f (portofolio), dan g (proyek). G C.1 memilih 4 pilihan jawaban (bisa
dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu pilihan jawaban a (tes tertulis), c
(pengayaan), g (proyek), dan h (produk). G C.2 memilih tiga pilihan jawaban
(bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (tes tertulis), b (tes lisan),
dan c (pengayaan). Dan yang terakhir G D.1 memilih 5 dari sembilan pilihan
jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna hijau) yaitu pilihan jawaban a (tes
tertulis), b (tes lisan), c (pengayaan), d (penugasan), dan f (portofolio).
Untuk pilihan jawaban i (dll sebutkan) pada poin B penilaian pengetahuan
ini tidak ada yang menuliskan pendapat mereka pribadi. Pada dasarnya pilihan
jawaban pada nomor pertanyaan ini sengaja ditambahkan oleh penulis dari pilihan
jawaban aslinya yaitu pilihan jawaban e, f, g, h yang merupakan pilihan jawaban
untuk pertanyaan nomor 2 poin C yaitu penilaian keterampilan (sesuai dengan
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013). Hal ini
dimaksudkan untuk mengecoh para responden dalam menjawab. Terbukti ada
beberapa guru yang menjawab pilihan jawaban e, f, g, dan h. Responden-
responden tersebut diantaranya ialah G B.1, G B.2, G C.1, dan G D.1.
6
Lampiran 12, h. 134.
56
7
Ibid.
57
dengan responden G D.1. Dan urutan terakhir dengan persentase sebesar 0% yaitu
pilihan jawaban c (pengayaan) dan pilihan jawaban i (dll sebutkan) tidak ada
responden yang memilih atau menuliskan pendapatnya yang lain tentang teknik
penilaian pengetahuan pada pilihan jawaban i.
Pilihan jawaban e (unjuk kerja) menempati urutan pertama dari sembilan
pilihan yang ada yaitu dengan jumlah yang menjawab ada lima responden dan
dengan persentase 83%. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden
menggunakan teknik unjuk kerja untuk menilai keterampilan siswa di kelas.
Unjuk kerja atau dalam istilah Bahasa Inggris performance assessment, bisa
dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya yaitu dengan praktikum secara
langsung di laboratorium. Tes unjuk kerja dinilai mampu merepresentasikan
kemampuan siswa ketika belajar. Lembar unjuk kerja dilampirkan pada RPP
responden yang sudah penulis kumpulkan ketika penelitian. (terlampir)
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas pula, kita dapat melihat bahwa G A.1
memilih 2 jawaban pada pertanyaan no. 2 ini (bisa dilihat pada kotak berwarna
hitam) yaitu pilihan jawaban d (penugasan), dan pilihan jawaban h (produk). G
B.1 memilih dua pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna biru tua) yaitu
pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban g (proyek). G B.2 (bisa
dilihat pada kotak berwarna biru muda) memilih jawaban yang sama dengan G
B.1 yaitu pilihan jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban g (proyek). G C.1
memilih 2 pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah) yaitu pilihan
jawaban e (unjuk kerja), dan pilihan jawaban h (produk). G C.2 memilih empat
pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna merah muda) yaitu a (tes
tertulis), b (tes lisan), dan d (penugasan), dan e (unjuk kerja). Dan yang terakhir G
D.1 memilih 6 dari sembilan pilihan jawaban (bisa dilihat pada kotak berwarna
hijau) yaitu pilihan jawaban b (tes lisan), d (penugasan), e (unjuk kerja), f
(portofolio), g (proyek) dan h (produk).
Untuk pilihan jawaban i (dll sebutkan) pada poin C penilaian keterampilan
ini tidak ada yang menuliskan pendapat mereka pribadi. Pada dasarnya pilihan
jawaban pada nomor pertanyaan ini sengaja ditambahkan oleh penulis dari pilihan
jawaban aslinya. Pilihan jawaban a, b, c, d merupakan pilihan jawaban untuk poin
58
8
Lampiran 13, h. 136.
9
Ibid.
10
Ibid., h. 136-137.
59
Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa untuk soal nomor 2
tentang pengertian Performance Assessment (Penilaian Kinerja), kebanyakan
responden menjawab pertanyaan dengan benar. Pertanyaan nomor 2 tentang
pengertian PA ini memperoleh kriteria jawaban baik yaitu lima dari enam
responden yang menjawab sesuai dengan rubrik jawaban sehingga diperoleh
persentase sebesar 83%. Ini berarti bahwa sebagian besar para responden dalam
hal ini guru mengetahui tentang pengertian dari Performance Assessment
(Penilaian Kinerja).
Untuk pertanyaan nomor tiga tentang ciri-ciri Performance Assessment
(Penilaian Kineja), diperoleh hasil yang merata antara kriteria baik, sedang dan
buruk. Jawaban dengan kriteria baik, sedang dan buruk sama-sama memperoleh
persentase sebesar 33% dengan jumlah pemilih yang sama pula yaitu dua
responden untuk masing-masing kriteria. Ini menunjukkan bahwa masih
kurangnya pemahaman guru-guru mengenai ciri-ciri dari Performance Assessment
(Penilaian Kinerja).
Hasil pada pertanyaan keempat menunjukkan bahwa kebanyakan
responden mengetahui tentang penilian diskusi dibandingkan jenis penilaian
lain.11 Dan hasil jawaban uraian untuk jenis penilaian terkait menunjukkan bahwa
kebnayakan responden menjawab dengan skor terbanyak untuk jenis penilaian
diskusi.12 Berikut disajikan tabel hasil jawaban responden untuk pertanyaan
nomor 4.
11
Ibid., h. 137.
12
Ibid., h. 137-139.
60
3 1 17
2 2 33
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 4 67
11. Penilaian Proyek 2 0 0
1 0 0
0 2 33
4 0 0
3 4 67
12. Penilaian produk 2 0 0
1 0 0
0 2 33
4 0 0
3 3 50
13. Kuesioner 2 0 0
1 1 17
0 2 33
4 0 0
3 1 17
14. Daftar cek (checklist) 2 0 0
1 2 33
0 2 33
4 0 0
3 0 0
Penilaian oleh teman (peer
15. 2 3 50
rating)
1 0 0
0 3 50
4 0 0
3 5 83
16. Penilaian diskusi 2 0 0
1 0 0
0 1 17
4 0 0
3 1 17
Penilaian jurnal kerja
17. 2 1 17
ilmiah
1 2 33
0 2 33
63
Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
rating). Semua jenis penilaian tersebut menempati skor 3 kecuali jenis penilaian
oleh teman (peer rating) yang memperoleh persentase sebesar 50% dengan skor 2.
Urutan keempat dengan persentase sebesar 33% diperoleh jenis penilaian essay di
skor 2, jenis penilaian daftar cek (checklist) di skor 1 dan jenis penilaian jurnal
kerja ilmiah di skor 1. Urutan kelima dengan persentase sebesar 17% diperoleh
jenis penilaianobservasi di skor 1, jenis penilaian portofolio di skor 1, jenis
penilaian essay di skor 2 dan 1, jenis penilaian ujian praktek (pratical
examination) di skor 1, jenis penilaian paper di skor 3 dan 1, jenis penilaian
kuesioner di skor 1, jenis penilaian daftar cek (checklist) di skor 3 dan jenis
penilaian jurnal kerja ilmiah di skor 3 dan 2.
Penilaian diskusi menempati urutan pertama atau merupakan jenis
penilaian yang dijawab dengan benar oleh sebagian besar responden. Ini
menandakan bahwa sebagian besar responden mengetahui dengan jelas jenis
penilaian diskusi dibandingkan jenis penilaian lain. Padahal penulis berharap
responden dapat mengetahui dengan lebih jelas jenis penilaian unjuk kerja,
proyek, produk dan lain sebagainya yang termasuk ke dalam penilaian
keterampilan dalam Kurikulum 2013. Alasan yang penulis dapatkan di lapangan
diperoleh bahwa Kurikulum 2013 masih dalam tahap percobaan atau tahap
transisi dari penerapan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Oleh sebab masih
dalam tahap transisi, proses dalam menerapkannya pun belum terwujud secara
keseluruhan. Seperti misalnya ketersediaan buku, format penilaian yang sangat
banyak dan bahkan belum meratanya pelatihan bagi guru-guru pada sekolah
terpilih untuk penerapan kurikulum 2013 ini. Kendala-kendala tersebut yang
memungkinkan jenis penilaian Performance Assessment (Penilaian Kinerja)
belum dipahami secara keseluruhan oleh para guru.
13
Permendikbud No. 81A Tahun 2013, op.cit, h. 11.
14
Lampiran 18, h. 194-204.
66
8 = penilaian produk
9 = kuesioner
10 = daftar cek (checklist)
11 = penilaian oleh teman (peer rating)
12 = penilaian diskusi
13 = penilaian jurnal kerja ilmiah
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - 2 - - - - - - - -
2 G B.1 - - 5 4 6 8 7 - 1 - 3 2 -
3 G B.2 - - - 1 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - 5 - - 4 - - - - 3 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 2 - 5 6 - - - - 3 4 - -
Dari Tabel 4.4 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.6 di atas) teknik ujian praktek adalah yang paling banyak
67
dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk
menilai kinerja pada KD 4.1 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan
observasi daripada ujian praktek. G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan
observasi. Dan G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian
kuesioner. Sedangkan G B.2 Tangsel tidak memilih teknik 5 untuk diterapkan
pada KD 4.1 ini.
kelas, tidaklah sesuai dengan teori yang ada. Berikut ini disajikan tabel teknik
penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan responden pada KD
4.2.
Tabel 4.5 Urutan Teknik Penilaian Kinerja pada KD 4.2
Pilihan Jawaban
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 - - - - - 1 3 - - - - 2 -
2 G B.1 3 5 1 - - - 4 2 - - - - -
3 G B.2 - - - 1 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - - - - 4 5 - - - 3 6
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - - 2 - - 3 - - - - 1 -
Dari Tabel 4.5 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.7 di atas) teknik penilaian observasi dan diskusi adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.2 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih
sering menggunakan paper daripada diskusi. G B.1 Tangsel lebih memilih teknik
portofolio dibanding observasi. G B.2 Tangsel lebih memilih teknik penilaian
essay kemudian penilaian diskusi dan G D.1 lebih sering menggunakan penilaian
diskusi.
G A.1
6 G B.1
5 67% 67% G B.2
Jumlah
Responden 4 G C.1
yang 3 33% 33% 33% 33% G C.2
Memilih 2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - - 2 - - - - - 3 4
2 G B.1 - 1 2 - - - 3 4 - - - - -
3 G B.2 - - - 3 - 1 - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 3 - - 4 - - - - - 5 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - - 3 - 2 - - - - - 1 -
Dari Tabel 4.6 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.8 di atas) teknik penilaian paper dan diskusi adalah yang
paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 dan G
C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik observasi daripada paper atau
diskusi. G B.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian interview dan G B.2
lebih sering menggunakan teknik penilaian paper. G D.1 lebih sering
menggunakan tenik penilaian diskusi di mana teknik tersebut merupakan teknik
dengan jumlah responden terbanyak.
d. KD 4.4 Membuat Usulan Tindakan Preventif Virus (HIV, SARS, Herpes, dll.)
pada Manusia dan Menjelaskan Peran Vius dalam Rekayasa Genetika.
71
G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% 67% 67% G B.2
Responden
4 G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 2 - - 3 - 4 - - - - - - 1
2 G B.1 - - - 3 - 4 - - 2 - - 1 -
3 G B.2 - - - 3 - 1 - - - - - 2 -
4 G C.1 - - 1 - - - - - - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 4 5 - 3 - 2 6 7 - 1 -
Dari Tabel 4.7 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.9 di atas) teknik penilaian essay, paper dan diskusi
adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih
sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai
contoh G A.1 lebih sering menggunakan penilaian jurnal kerja ilmiah. G C.1
Tangsel bahkan tidak memilih teknik portofolio pada KD ini. Sedangkan G B.1
Tangsel dan G D.1 memilih teknik penilaian diskusi di mana teknik tersebut
merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak.
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 2 - - - - - 1 3 - - - - -
2 G B.1 - - - 4 - 1 - - 3 - - 2 -
3 G B.2 - - - - - 1 - - - - - 2 -
4 G C.1 tidak memilih pilihan jawaban
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 3 - - 1 - 2 - - - - -
Dari Tabel 4.8 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.12 di atas) teknik penilaian produk adalah yang paling
banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain
untuk menilai kinerja pada KD 4.3 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering
menggunakan penilaian proyek. G B.1 Tangsel, G B.2, dan G D.1 lebih sering
menggunakan teknik penilaian paper. G C.1 dan G C.2 tidak menjawab
pertanyaan ini.
produk) adalah teknik penilaian yang paling banyak dipilih oleh para responden
dalam menilai Performance Assessment (Penilaian Kinerja) siswa pada KD 4.6 ini
. Hal ini berarti bahwa responden sepakat jenis penilaian tersebut cocok untuk
diterapkan pada KD 4.6. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 yang mengungkap
teknik penilaian kinerja apa yang paling sering digunakan oleh para responden di
kelas, berikut ini disajikan tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang
paling sering digunakan responden pada KD 4.6.
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - 2 - 3 - - 4 - - - - -
2 G B.1 - - 3 - 1 - - 2 - - - - 4
3 G B.2 tidak memilih pilihan jawaban
4 G C.1 - - - - - - 1 - - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 6 7 8 9 1 - 3 - 4 - 2 10
Dari Tabel 4.9 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.11 di atas) teknik 3 (portofolio), 5 (ujian praktek
(practical examination)) dan 8 (penilaian produk) adalah yang paling banyak
dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk
menilai kinerja pada KD 4.6 ini. Sebagai contoh G A.1 lebih sering menggunakan
penilaian observasi dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
Sedangkan G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian ujian
76
praktek di mana teknik tersebut dipilih dengan jumpal responden terbanyak. G B.2
dan G C.2 Tangsel tidak menjawab pertanyaan ini.
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - 2 - - - - - - 3 -
2 G B.1 - - - 3 - - - - 2 - - 1 -
3 G B.2 1 - - - 2 - - - - - - - 3
4 G C.1 1 - - - - - - 3 - - - 2 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 5 6 7 8 9 1 - 3 - 4 - 2 10
Dari Tabel 4.10 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.12 di atas) teknik penilaian 5 (ujian praktek (practical
examination)) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka
lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.7 ini.
Sebagai contoh G A.1, G B.2 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan
penilaian observasi dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
G C.2 Tangsel tidak menjawab pertanyaan ini.
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - 2 - - 3 - - - - -
2 G B.1 - - 1 - - 3 - - - - - - 2
3 G B.2 tidak memilih pilihan jawaban
4 G C.1 1 2 - - - - - 3 - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 2 3 4 5 - - - - - 1 - 6 7
Dari Tabel 4.11 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.13 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) adalah yang
paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering
menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.8 ini. Sebagai contoh
G B.1 lebih sering menggunakan penilaian portofolio dan G D.1 lebih sering
menggunakan teknik penilaian daftar cek (checklist). Sedangkan G A.1 dan G C.1
lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi di mana teknik penilain
tersebut dipilih dengan jumlah responden terbanyak.
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 - 1 - - - 2 - - - - - 3 -
2 G B.1 - - 4 6 1 - - - 5 - - 2 3
3 G B.2 1 - - - - 2 - - - - - 3 -
4 G C.1 1 2 - - - - - - - - - 3 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 - 2 4 - - - - - - - 1 -
Dari Tabel 4.12 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.14 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering
menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.9 ini. Sebagai contoh
G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian interview. G B.1 Tangsel lebih
sering menggunakan teknik penilaian ujian praktek (practical examination). G B.2
dan G C.2 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi pada KD 4. 9 ini.
Sedangkan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian penilaian dikusi
dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah
responden terbanyak.
81
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 - - 1 - - 2 - - - - - - 3
2 G B.1 1 2 3 4 - 5 - - - - - - 6
3 G B.2 tidak memilih pilihan jawaban
4 G C.1 1 2 3 - - - - - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 - 3 5 - 1 - - - - - 2 -
Dari Gambar Tabel 4.25 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada
pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.23 di atas) teknik penilaian 3 (penilaian
portofolio) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah
yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.10
ini. Sebagai contoh G B.1 dan G C.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik
penilaian observasi. Dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian paper.
Sedangkan G A.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 3 portofolio dimana
teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang dipilih dengan jumlah responden
terbanyak. G B.2 dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
100% G A.1
6 G B.1
Jumlah 5 67% G B.2
Responden
4 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - 2 - - - 3 - - - - - 4
2 G B.1 - - 1 4 2 - - - 5 - - 3 -
3 G B.2 1 - 2 3 - - - - - - - - -
4 G C.1 1 2 - - 3 - - 4 - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 2 4 6 5 - - - - - - 3 7
Dari Tabel 4.14 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.16 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) adalah yang
paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada sekolah yang lebih sering
menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.11 ini. Sebagai contoh
G B.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. Sedangkan
G A.1, G B.2, G C.1 dan G D.1 Tangsel lebih sering menggunakan teknik
penilaian observasi dimana teknik penilaian tersebut merupakan teknik yang
dipilih dengan jumlah responden terbanyak. G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 67% 67% G B.2
Responden
4 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 G C.2
2 17% 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - 2 3 - 4 - - - - - - -
2 G B.1 - - 1 2 - - - - 3 - - 4 -
3 G B.2 1 - - 2 - - - - - - - 3 -
4 G C.1 1 2 - - - - 3 - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 2 6 7 5 - - - - 4 - 3 -
Dari Tabel 4.15 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.17 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.12 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2,
G C.1 dan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian observasi. G B.1
memilih teknik penilaian portofolio, dan G C.2 tidak menjawab pertanyaan ini.
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - - 2 - - - - - - -
2 G B.1 1 2 3 4 5 - - - 6 - - 7 8
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - - - - 3 - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 1 - - 4 2 - - - - 3 - - -
Keterangan:
Keterangan warna:
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D
88
Dari Tabel 4.16 di atas dapat terlihat bahwa seluruh responden kecuali G
C.2 (tidak memilih teknik penilaian) sepakat dalam memilih teknik penilaian 1
yaitu observasi sebagai teknik penilaian yang sering mereka gunakan dalam
pembelajaran pada KD 4.13 ini.
tabel teknik penilaian kinerja dengan urutan yang paling sering digunakan
responden pada KD 4.14.
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - - - - - - - - 2 -
2 G B.1 1 2 3 4 - 5 - - - - - 6 -
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 3 - - - - - - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 2 3 1 5 - - - - - - - 4 -
Dari Tabel 4.17 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.19 di atas) teknik penilaian 1 (observasi) dan 12
(penilaian diskusi) adalah yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, ada
sekolah yang lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja pada
KD 4.14 ini. Sebagai contoh G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian
portofolio. Sedangkan G A.1, G B.1, G B.2, dan G C.1 Tangsel lebih sering
menggunakan teknik penilaian 1 observasi di mana teknik penilaian tersebut
merupakan teknik penilaian yang dipilih dengan jumlah responden terbanyak.
G A.1
6 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% 33% G C.2
2 17% 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban
Ujian Praktek
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 - - - - - 1 - - - - - 2 -
2 G B.1 - - 1 2 - 3 - - 4 - - - -
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 3 7 - - 5 6 - - - 4 -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 1 3 - - - - - - - 2 -
Dari Tabel 4.18 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada pertanyaan
nomor 1 (lihat Gambar 4.20 di atas) teknik penilaian 12 (penilaian diskusi) adalah
yang paling banyak dipilih, pada kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan
teknik lain untuk menilai kinerja pada KD 4.15 ini. Sebagai contoh G B.1 dan G
D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian portofolio. G B.2 dan G C.1 lebih
sering menggunakan teknik penilaian observasi dan G A.1 lebih sering
menggunakan teknik penilaian paper.
p. KD 4.16 Membuat Produk Daur Ulang Limbah yang Dapat Bermanfaat Bagi
Kehidupan.
G A.1
6 83% 83% G B.1
Jumlah 5 G B.2
Responden
4 50% 50% 50% G C.1
yang
Memilih 3 33% G C.2
2 17% 17% 17% G D.1
1 0% 0% 0% 0%
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pilihan Jawaban
Peer Rating
Daftar Cek
Kuesioner
Portofolio
Observasi
Interview
Nama
Produk
Diskusi
Proyek
Jurnal
Paper
Essay
No
Sekolah
1 G A.1 1 - - - - - 2 3 - - - - -
2 G B.1 - - 1 - 2 3 4 5 - - - - 6
3 G B.2 1 - - 3 - - - - - - - 2 -
4 G C.1 1 2 - 5 - - 3 4 - - - - -
5 G C.2 tidak memilih pilihan jawaban
6 G D.1 - - 4 5 - - 2 1 - - - 3 -
Keterangan:
Keterangan warna:
Angka 1,2,3 dst menunjukkan urutan G A.1 = Guru SMAN A
G B.1 = Guru SMAN B.1
- : Tidak Dipilih G B.2 = Guru SMAN B.2
G C.1 = Guru SMAN C.1
G C.2 = Guru SMAN C.2
G D.1 = Guru SMAN D
93
Dari Gambar Tabel 4.37 di atas dapat terlihat bahwa meskipun pada
pertanyaan nomor 1 (lihat Gambar 4.36 di atas) teknik penilaian 7 (penilaian
proyek) dan 8 (penilaian produk) adalah yang paling banyak dipilih, pada
kenyataannya, mereka lebih sering menggunakan teknik lain untuk menilai kinerja
pada KD 4.16 ini. Sebagai contoh G A.1, G B.2, G C.1 lebih sering menggunakan
teknik penilaian 1 (observasi). G B.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 3
(portofolio). Sedangkan G D.1 lebih sering menggunakan teknik penilaian 8
(penilaian produk) di mana tenik penilaian ini merupakan teknik penilaian yang
dipilih dengan jumlah responden terbanyak.
1. Kelengkapan Komponen
Indikator pertama dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah kelengkapan
komponen yang terdiri atas KI (Kompetensi Isi), KD (Kompetensi Dasar),
Indikator Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, dan Materi Pembelajaran. Di
bawah ini disajikan grafik kelengkapan komponen.
6 SMAN D
Jumlah
5 100% 100% 100% 100% 100% SMAN C
Responden
yang
4 SMAN B
Memilih 3 SMAN A
2
1
0 Indikat T ujuan Materi
KI KD or Pemb. Pemb.
Kelengkapan Komponen
Gambar 4.22 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Kelengkapan Komponen
94
2. Pendekatan/Metode
Indikator kedua dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah pendekatan
atau metode yang terdiri atas sebelas pendekatan/metode, diantaranya eksperimen,
inkuiri, discovery, diskusi, studi literatur, penugasan, kontekstual, observasi,
konstruktivisme, dan ceramah. Di bawah ini disajikan grafik pendekatan/metode.
6 SMAN D
Jumlah 5 SMAN C
Responden 4 75% 75% SMAN B
yang Memilih 3 50% SMAN A
2 25% 25% 25% 25% 25%
1 0% 0% 0%
0 a b c d e f g h i j k
Jenis Pendekatan atau Metode
dipilih oleh SMA A, discovery dipilih oleh responden SMAN D, studi literatur
oleh SMAN B dan observasi dan konstruktivisme dipilih oleh SMAN C.
Sebagai contoh pendekatan/metode eksperimen. Hanya satu sekolah saja
yang menggunakan pendekatan/metode esperimen dalam RPP nya yaitu SMAN A
dengan RPP materi Ruang Lingkup Biologi (Kelas X Semester 1). Jika melihat
materi dalam RPP tersebut, tentu pendekatan/metode eksperimen sangatlah cocok
diterapkan pada pembelajaran tersebut. Pelaksanaan pembelajaran pada kurikulum
2013 sangat menuntut kinerja siswa supaya lebih aktif dalam belajar di setiap
materi pembelajaran. Dan hal ini bertentangan dengan hasil yang didapat di
lapangan bahwa kebanyakan responden menggunakan metode diskusi dalam
pembelajarannya.
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah
subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik
untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-
benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu
didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu
untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.15
6 SMAN D
Jumlah
5 100% 100% SMAN C
Responden
4 75% 75% SMAN B
yang
Memilih 3 50% SMAN A
2 25% 25%
1 0%
0 a b c d e f g h
Jenis Media dan Sumber Belajar
Gambar 4.24 Grafik Analisis Instrumen RPP Indikator Media & Sumber Belajar
15
Permendikbud No.81A Tahun 2013, Op.Cit., h.3.
96
Keterangan :
a = alat dan bahan praktek
b = LCD/OHP + Laptop
c = LKS
d = laboratorium
e = buku sumber terkait
f = bahan presentasi/gambar
g = internet
h = artikel/majalah
4. Kegiatan Pembelajaran
Indikator keempat dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah kegiatan
pembelajaran yang terdiri atas tiga sub besar yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
Kegiatan inti dijabarkan menjadi lima tahap yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan. Di bawah
ini disajikan grafik kegiatan pembelajaran.
SMAN D
Jumlah
5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% SMAN C
Responden
4 SMAN B
yang
Memilih 3 SMAN A
2
1
0 a b1 b2 b3 b4 b5 c
Tahapan Kegiatan Pembelajaran
16
Ibid., h. 12.
97
Keterangan :
a = pendahuluan
b1 = inti (mengamati)
b2 = inti (menanya)
b3 = inti (mengumpulkan informasi)
b4 = inti (mengasosiasikan)
b5 = inti (mengkomunikasikan)
c = penutup
Tabel 4.20 Uraian Kegiatan Pembelajaran dalam Kegiatan Inti pada RPP
Kurikulum 2013
Kegiatan
No Uraian
Pembelajaran
1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar)
hal yang penting dari suatu benda atau objek.
2. Menanya Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang
hasil pengamatan objek yang konkrit sampai
kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih
17
Ibid., h.5.
18
Ibid., h. 13-14.
98
5. Jenis Penilaian
Indikator terakhir dari lembar analisis instrumen RPP ini adalah jenis
penilaian yang terdiri atas penilaian kognitif, penilaian afektif dan penilaian
psikomotorik. Di bawah ini disajikan grafik jenis penilaian.
6 SMAN D
Jumlah
5 100% 100% 100% SMAN C
Responden
4 SMAN B
yang
Memilih 3 SMAN A
2
1
0 P.
P. Kognitif P. Afektif Ps iko mo to r
Jenis Penilaian
pada penilaian sikap, sebanyak 83% responden memilih pilihan jawaban a yaitu
observasi perilaku. Ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden melakukan
penilaian sikap menggunakan observasi perilaku. Observasi perilaku dalam
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013 dijelaskan
“…Guru dapat melakukan observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi
dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di
sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus tentang
kejadian-kejadian berkaitan dengan peserta didik selama di sekolah.”19 Penilaian
sikap yang dilakukan oleh responden/guru dengan urutan kedua (presentase
sebesar 67%) yaitu penilaian diri dan penilaian teman sebaya.
Untuk penilaian pengetahuan, semua responden memilih pilihan jawaban a
(tes tertulis) sebagai teknik penilaian pengetahuan yang mereka ketahui.
Kemudian menyusul d (penugasan) dan c (pengayaan). Tes tertulis dinilai paling
efektif dalam mengevaluasi siswa dalam ranah kognitif atau penilaian
pengetahuan.
Untuk penilaian keterampilan, hampir sebagian besar responden memilih
penilaian unjuk kerja sebagai jenis penilaian keterampilan. Sebanyak 83% atau 5
dari 6 responden memilih pilihan jawaban e yaitu unjuk kerja. “Penilaian unjuk
kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik
di laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat
musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.”20
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk hasil angket
tentang penilaian, sebagian besar mengetahui tentang penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013.
Untuk angket pengetahuan, semua responden mengetahui tentang
pengetahuan performance assessment (penilaian kinerja). Sebesar 83% atau 5 dari
6 responden menjawab dengan kriteria baik untuk pertanyaan tentang pengertian
19
Ibid.
20
Ibid., h.27.
102
21
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), Cetakan 1, h.100.
22
Lampiran 9, h. 130.
103
masih dalam tahap percobaan di mana tidak semua sekolah SMAN khususnya di
Tangsel menerapkan Kurikulum 2013 ini. Oleh sebab masih dalam tahap
percobaan, proses dalam menerapkannya pun belum terwujud secara keseluruhan.
Seperti misalnya belum tersedianya buku dari pemerintah, format penilaian yang
sangat banyak dan bahkan belum meratanya pelatihan bagi guru-guru pada
sekolah terpilih untuk percobaan Kurikulum 2013 ini. Kendala-kendala tersebut
yang memungkinkan guru belum secara konsisten menggunakan penilaian-
penilaian dalam kurikulum 2013 termasuk penilaian Performance Assessment
(Penilaian Kinerja). Namun berdasarkan RPP yang penulis kumpulkan dari
responden, didapat bahwa semua responden membuat penilaian kinerja di dalam
RPP yang mereka buat. Seperti misalnya SMA D membuat RPP dengan materi
pembelajaran Virus dan melakukan penilaian observasi atau pengamatan serta
penilaian produk. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penilaian diskusi yang paling
sering digunakan dalam KD pembelajaran, merupakan hasil rata-rata perhitungan
dari seluruh KD pembelajaran yang ada.
Jenis penilaian diskusi dan observasi dianggap sebagai jenis penilaian
yang paling mudah dilakukan dalam pembelajaran. Untuk penilaian diskusi,
penilaian dilakukan dengan melihat seberapa aktif siswa berbicara dalam
mengajukan pendapat, menyanggah pendapat dan menghormati siswa lain ketika
berbicara. Penilaiannya pun terkadang dihitung secara kumulatif per kelompok
walaupun ada pula guru yang menilai satu per satu siswa. Jenis penilaian diskusi
dianggap mudah karena dapat dengan mudah melihat seberapa jauh siswa dapat
memahami suatu materi pelajaran. Untuk penilaian observasi, biasanya
pembelajaran dilakukan dengan praktikum. Dan biasanya pula berdasarkan
pengalaman penulis sewaktu PPKT (Praktik Profesi Keguruan Terpadu), penilaian
observasi dihitung secara kumulatif per kelompok. Sehingga penilaiannya pun
tidak terlalu sulit untuk dilakukan.
Untuk lembar observasi instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), didapat persentase sebesar 75% responden menggunakan
pendekatan/metode diskusi dan penugasan dalam pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, dapat
disimpulkan bahwa penilaian diskusi merupakan jenis penilaian performance
assessment (penilaian kinerja) yang paling diketahui oleh para responden
sekaligus penilaian yang paling banyak digunakan dalam pembelajaran. Berikut
rincian hasil analisis data dan pembahasannya.
1. Responden mengetahui tentang penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan
penilaian keterampilan pada kurikulum 2013 dengan persentase sebesar 83%.
2. Pengetahuan responden tentang performance assessment (penilaian kinerja)
termasuk dalam kategori baik dengan persentase sebesar 83%. Namun hanya
sebesar 33% responden mengetahui dengan baik tentang ciri-ciri performance
assessment (penilaian kinerja).
3. Penilaian diskusi merupakan jenis penilaian yang paling banyak diketahui oleh
para responden yaitu sebesar 83 % responden menjawab penilaian diskusi
dengan skor tertinggi 3.
4. Hasil rata-rata penggunaan performance assessment (penilaian kinerja) dari
KD 4.1 sampai dengan KD 4.16 yaitu sebesar 3,125 untuk jenis penilaian
diskusi dan observasi.
5. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) yang dibuat oleh semua
responden sesuai dengan pedoman dalam ketentuan Permendikbud tentang
Implementasi Kurikulum 2013. Untuk pendekatan/metode sebesar 75%
responden memilih metode/pendekatan diskusi dan penugasan dalam RPP
mereka buat. Untuk jenis penilaian didapat persentase sebesar 100%
responden membuat penilaian afektif (sikap), penilaian kognitif (pengetahuan)
dan penilaian psikomotorik (keterampilan) dengan jenis yang bervariasi
disesuaikan dengan tuntutan dalam KD pembelajaran.
104
105
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan kepada pendidik/guru untuk
mengembangkan instrumen penilaian dan metode yang sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran di kelas menggunakan metode diskusi. Diskusi yang kebanyakan
diketahui adalah menampilkan kemampuan peserta didik dalam berbicara
mengemukakan pendapat mereka tentang suatu permasalahan. Pengembangan
diskusi diharapkan dapat membuat metode pembelajaran ini bukan hanya sekedar
mengemukakan pendapat saja, tapi menjadikannya sebagai sebuah kegiatan
berpikir tingkat tinggi atau disebut dengan high order thinking untuk lebih
mengasah kemampuan para peserta didik menemukan solusi terhadap suatu
permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Airasian, Peter W., and Russel, Michael K. Classroom Assessment Concepts and
Applications. New York: McGraw-Hill Companies, 6th ed, 2008.
106
107
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pedoman Umum Pembelajaran,
Lampiran IV.
Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, cetakan ke-1,
2008.
Sari, Lis Permana. Pengembangan Instrumen Performance assessment sebagai bentuk
Penilaian Berkarakter Kimia Makalah Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan
Kimia FMIPA UNY, diakses pada tanggal 18 September 2014 pk 11.36, tidak
dipublikasikan, 2010.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Ed.
Rev., Cet.5, 2012.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, edisi 1, 2013.
_____. Penilaian Kinerja dan Portofolio pada Pembelajaran Biologi, Handout kuliah
FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI, diakses
dari http://file.upi.edu/, pada 25 Juni 2013 pk 15.03.
Zulfiani, Feronika, Toni., dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajara Sains. Jakarta:
Lembaga Penulisan UIN Jakarta, 2009.
109
Lampiran 1
DATA HASIL PERHITUNGAN ANGKET TENTANG PENILAIAN
Buruk 0
3 Ciri-ciri Baik 2
Performance
Assessment (PA) Sedang 2
Buruk 2
Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
4 0
3 3
5. Observasi 2 0
1 1
0 2
4 0
3 4
6. Interview 2 0
1 0
0 2
4 0
3 3
7. Portofolio 2 0
1 1
0 2
4 0
3 2
8. Penilaian essay 2 1
1 1
0 2
4 0
3 3
Ujian praktek (practical
9. 2 0
examination)
1 1
0 2
4 0
10. Paper
3 1
112
2 2
1 1
0 2
4 0
3 4
1 0
0 2
4 0
3 4
1 0
0 2
4 0
3 3
13. Kuesioner 2 0
1 1
0 2
4 0
3 1
1 2
0 2
4 0
3 0
Penilaian oleh teman (peer
15. 2 3
rating)
1 0
0 3
4 0
2 0
113
1 0
0 1
4 0
3 1
1 2
0 2
Keterangan:
n = jumlah responden yang memilih
Jumlah seluruh responden adalah 6 guru/responden
114
Lampiran 3
DATA HASIL PERHITUNGAN GRAFIK ANGKET PENGGUNAAN PA
KD 4.1
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 1 6 17%
3 3 1 6 17%
4 4 1 6 17%
5 5 5 6 83%
6 6 0 6 0%
7 7 2 6 33%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 1 6 17%
12 12 0 6 0%
13 13 2 6 33%
KD 4.2
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 0 6 0%
3 3 1 6 17%
4 4 2 6 33%
5 5 1 6 17%
6 6 2 6 33%
7 7 2 6 33%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 2 6 33%
115
KD 4.3
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 2 6 33%
3 3 2 6 33%
4 4 2 6 33%
5 5 0 6 0%
6 6 4 6 67%
7 7 1 6 17%
8 8 1 6 17%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 4 6 67%
13 13 1 6 17%
KD 4.4
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 1 6 17%
2 2 0 6 0%
3 3 2 6 33%
4 4 4 6 67%
5 5 0 6 0%
6 6 4 6 67%
7 7 0 6 0%
8 8 1 6 17%
9 9 2 6 33%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 4 6 67%
13 13 1 6 17%
116
KD 4.5
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 1 6 17%
2 2 0 6 0%
3 3 2 6 33%
4 4 1 6 17%
5 5 1 6 17%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 3 6 50%
9 9 2 6 33%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 2 6 33%
13 13 0 6 0%
KD 4.6
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 1 6 17%
3 3 3 6 50%
4 4 1 6 17%
5 5 3 6 50%
6 6 2 6 33%
7 7 1 6 17%
8 8 3 6 50%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 1 6 17%
12 12 1 6 17%
13 13 2 6 33%
117
KD 4.7
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 4 6 67%
2 2 1 6 17%
3 3 2 6 33%
4 4 2 6 33%
5 5 5 6 83%
6 6 2 6 33%
7 7 0 6 0%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 1 6 17%
12 12 4 6 67%
13 13 3 6 50%
KD 4.8
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 4 6 67%
2 2 1 6 17%
3 3 2 6 33%
4 4 1 6 17%
5 5 3 6 50%
6 6 0 6 0%
7 7 0 6 0%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 1 6 17%
13 13 2 6 33%
118
KD 4.9
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 1 6 17%
3 3 2 6 33%
4 4 3 6 50%
5 5 1 6 17%
6 6 2 6 33%
7 7 0 6 0%
8 8 0 6 0%
9 9 1 6 17%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 1 6 17%
KD 4.10
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 2 6 33%
3 3 4 6 67%
4 4 1 6 17%
5 5 0 6 0%
6 6 3 6 50%
7 7 0 6 0%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 2 6 33%
119
KD 4.11
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 6 6 100%
2 2 2 6 33%
3 3 4 6 67%
4 4 1 6 17%
5 5 3 6 50%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 2 6 33%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 2 6 33%
KD 4.12
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 4 6 67%
2 2 3 6 50%
3 3 3 6 50%
4 4 4 6 67%
5 5 1 6 17%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 0 6 0%
9 9 1 6 17%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 0 6 0%
120
KD 4.13
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 5 6 83%
2 2 2 6 33%
3 3 1 6 17%
4 4 2 6 33%
5 5 2 6 33%
6 6 1 6 17%
7 7 1 6 17%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 1 6 17%
11 11 0 6 0%
12 12 3 6 50%
13 13 1 6 17%
KD 4.14
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 5 6 83%
2 2 3 6 50%
3 3 3 6 50%
4 4 3 6 50%
5 5 2 6 33%
6 6 1 6 17%
7 7 0 6 0%
8 8 0 6 0%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 1 6 17%
121
KD 4.15
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 2 6 33%
2 2 1 6 17%
3 3 3 6 50%
4 4 3 6 50%
5 5 0 6 0%
6 6 2 6 33%
7 7 1 6 17%
8 8 1 6 17%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 5 6 83%
13 13 1 6 17%
KD 4.16
Pilihan Jumlah Jumlah
No Persentase
Jawaban Pemilih Responden
1 1 3 6 50%
2 2 1 6 17%
3 3 3 6 50%
4 4 3 6 50%
5 5 0 6 0%
6 6 1 6 17%
7 7 5 6 83%
8 8 5 6 83%
9 9 0 6 0%
10 10 0 6 0%
11 11 0 6 0%
12 12 2 6 33%
13 13 1 6 17%
122
Lampiran 4
REKAPITULASI ANGKET TENTANG PENILAIAN
Nomor Pertanyaan
Nama Sekolah A B C
1 2 1 2 1 2
SMA A Tangsel 1 1,3 1 1,2,4 1 4,8
SMA B Tangsel (1) 1 2,4,5 1 1,4,7 1 5,7
SMA B Tangsel (2) 1 1,4,5 1 1,3,4,5,6,7 1 5,7
SMA C Tangsel (1) 1 1 1 1,3,7,8 1 5,8
SMA C Tangsel (2) 1 1,2,4,5 1 1,2,3 1 1,2,4,5
SMA D Tangsel 1 1,2,4,5,6,7 1 1,2,3,46 1 2,4,5,6,7,8
Keterangan:
- Untuk No. Pertanyaan 1A, 1B, 1C => Ya = 1 Tidak = 0
- Untuk No. Pertanyaan 2A:
1. Observasi perilaku
2. Pertanyaan langsung
3. Laporan pribadi
4. Penilaian diri
5. Penilaian teman sebaya (peer group assessment)
6. Jurnal (catatan guru)
7. Dll sebutkan
- Untuk No. Pertanyaan 2B dan 2C:
1. Tes tertulis
2. Tes lisan
3. Pengayaan
4. Penugasan
5. Unjuk kerja
6. Proyek
7. Produk
8. Dll sebutkan
123
Lampiran 5
REKAPITULASI ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PA)
Nomor Pertanyaan
Nama Sekolah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
SMA A Tangsel 1 2 1 1-12 1 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 2
SMA B Tangsel (1) 1 2 0 4,5,7,8,11 0 0 0 0 1 2 3 3 1 0 0 3 0
SMA B Tangsel (2) 1 2 2 1-12 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 1
SMA C Tangsel (1) 1 2 0 1,2,3,4,11,12 3 3 1 2 0 0 0 0 0 0 0 3 1
SMA C Tangsel (2) 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SMA D Tangsel 1 2 2 1-12 3 3 3 2 3 2 4 3 3 1 2 3 3
Keterangan:
- Untuk pertanyaan No. 1 => Ya = 1 Tidak = 0
- Untuk pertanyaan No. 2 dan 3:
Jika memilih pilihan 1 dan 3 =2
Jika memilih pilihan 1 saja atau 3 saja =1
Jika tidak memilih =0
- Untuk pertanyaan No. 4 => sesuai nomor jenis penilaian pada kuesioner
- Untuk pertanyaan No. 5-17 = lihat rubrik
124
Lampiran 6
RUBRIK ANGKET PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT
(PA)
Lampiran 7
No Penilaian Definisi
1 Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku
individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses
Observasi
belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan
diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar.1
2 Wawancara atau interview dan kuesioner adalah alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat,
aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Cara yang
dilakukan ialah dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan berapa cara. Apabila pertanyaan
Interview
yang diajukan dijawab oleh siswa secara lisan, maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan yang
diajukan oleh siswa secara tertulis, disebut kuesioner.2
3 Portofolio,yakni satu kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun berdasarkan urutan waktu maupun
urutan kategori kegiatan.
Farr dan Tone (1998:10-11) mendefinisikan portofolio sebagai asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil
Portofolio
karya siswa yang disusun secara sistematik yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil
belajar, proses belajar dan kemajuan (progress) yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu.3
1
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 84
2
Ibid., h. 68
3
Said Hamid Hasan dan Yani Kusmarini, Bahan Ajar Pengembangan Asesmen Kinerja dan Portofolio dalam Pembelajaran Sejarah, Pendidikan
Profesi Guru, Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Sosial, h. 26-27
126
4 Asesmen (penilaian) esai menghendaki peserta didik untuk mengorganisasikan, merumuskan, dan
mengemukakan sendiri jawabannya. Ini berarti peserta didik tidak memilih jawaban, akan tetapi
Penilaian Essay
memberikan jawaban dengan kata-katanya sendiri secara bebas.4
5 Penilaian praktek dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan aktivitas
Ujian Praktek pembelajaran. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi atau indikator
(practical keberhasilan yang menurut peserta didik menunjukkan unjuk kerja, misalnya bermain peran, memainkan
examination) alat musik, bernyanyi, membaca puisi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan komputer.5
6 Paper atau karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara
Paper lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium dan artikel jurnal.6 Penilaian paper berarti
menilai paparan hasil tulisan peserta didik bersama kelompoknya tentang suatu permasalahan dan ditulis
sesuai dengan kaidah keilmuan, dalam hal ini bisa disebut makalah.
7 Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
Penilaian Proyek
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.7
8 Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk
4
Masnur Muslich, Authentic Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), h. 73.
5
Yasri, Penialain Otentik Dalam Implementasi Kurikulum 2013, Widyaiswara Madya Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan
Litbang dan Diklat Kementrian Agama , diakses melalui pta.kemenag.go.id/index.php/fronted/news/index/163, 30 Juni 2014, pk. 14.00 WIB, h.4
6
id.m.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah, diakses pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 11.45 WIB
7
Permendiknas No 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran, h. 31
127
meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti:
makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik,
plastik, dan logam.8
9 Wawancara dan kuesioner adalah alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan,
prestasi, keinginan, keyakinan, dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa. Cara yang dilakukan ialah dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan berapa cara. Apabila pertanyaan yang diajukan dijawab
Kuesioner
oleh siswa secara lisan, maka cara ini disebut wawancara. Bila pertanyaan yang diajukan oleh siswa
secara tertulis, disebut kuesioner.9
10 The simple checklist provides evidence of either the presence or absence of a particular behavior, trait,
ability, or characteristic. The simple checklist merely requires the observer to check yes or no as to
weather or not the item was observed.10
Daftar cek
Daftar cek sederhana menyajikan bukti ada atau tidaknya fakta-fakta tingkah laku, sifat/ciri, kemampuan,
(checklist)
atau karakteristik. Daftar cek sederhana hanya membutuhan seorang peneliti untuk menceklis ya atau
tidak pada butir-butir jawaban instrument yang diteliti
11 Penilaian antar teman dilakukan pada saat pembelajaran dengan sistem berkelompok, tujuannya adalah
Penilaian oleh
menggali informasi kompetensi siswa anggota kelompok dan untuk mengambil keputusan tentang
Teman (peer
pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa secara akurat dan adil.11
rating)
12 Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dengan cara bertukar
Penilaian Diskusi
pendapat antara siswa satu dengan siswa lainnya tentang materi yang dipelajari. 12 Biasanya komunikasi
8
Ibid., h. 32.
9
Nana Sudjana, op.cit., h. 67-68
10
Thomas Worley, Alternative Assessment: Methods to Make Learning More Meaningful, College of Education, Armstrong Atlantic State University,
Savannah, GA 31419, h.3.
11
Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Berbasis Kelas, diakses melalui file.upi.edu pada tanggal 1 Juli 2014 pukul 11.30
128
antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan
memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Penilaian diskusi berarti menilai pendapat atau
gagasan yang dikemukakan peserta didik tentang suatu permasalahan.
13 Jurnal digunakan untuk kelengkapan assessment, yaitu untuk memperoleh beberapa pemecahan masalah
yang berasal dari buku pelajaran yang dipelajari beserta peserta didik atau pekerjaan rumah yang telah
dibuat oleh peserta didik, untuk memperoleh tanggapan peserta didik terhadap pertanyaan dari pendidik
atau peserta didik lainnya, untuk mengidentifikasi masalah-masalah dan melaporkan bagaimana cara
Penilaian Jurnal
memecahkan masalah tersebut, untuk mengklarifikasikan sesuatu yang baru dan menyempurnakan suatu
Kerja Ilmiah
teori dari apa yang telah dipelajari di sekolah, untuk menghubungkan ide-ide yang telah dikemukakan dari
suatu permasalahan, dari pemikiran tentang proyek yang berpotensi, tulisan-tulisan, dan presentasi-
presentasi, dan untuk mengikuti kemajuan dari sebuah eksperimen.13
12
Zulfiani,dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta), Cetakan 1, h.100.
13
Yasri, op.cit.,, h.3
129
Lampiran 8
REKAPITULASI ANGKET PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT
Angket 3 (Pelaksanaan PA)
Nama
KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 KD 4.7 KD 4.8
Sekolah
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
SMA A 1,5 1-5 6,7,12 6-12-7 1,6,12, 1-6- 1,4,6,13 13-1-4-6 1,7,8 7-1-8 1,3,5,8 1-3-5-8 1,5,12 1-5-12 1,5,8 1-5-8
13 12-13
SMA B (1) 5,7,13 9-12-11- 1,3,8,13 3-8-1- 2,3,7,8 2-3-7- 4,6,9,12 12-9-4-6 3,5,8,1 6-12- 3,5,6,8,1 5-8-3-13 3,5,6,13 12-9-4 1,3,5,13 3-13-6
4-3-5-7- 7-2 8 2 9-4 3
6
SMA B (2) 3,7 4-12 1,4 4-12 4,6,12 6-12-4 4,6,12 6-12-4 4,12 6-12 - - 1,4,5 1-5-13 - -
SMA C (1) 5,13 1-2-12- 1,5,6,8, 1-2-12- 1,2,3,6 1-2-3- 3 3 - - 7 7 1,812 1-12-8 1,8 1-2-8
7-4 12,13 7-8-13 ,12 6-12
SMA C (2) - - - - - - 12 - - - - - 5,12,13 - - -
SMA D 1,2,4,5,10, 1-2-10- 4,7,12 12-4-7 4,6,12 12-6-4 3,4,6,8, 12-8-6- 3,6,8 6-8-3 1,2,3,4,5, 6-12-8- 1,2,3,4,5, 6-12-8- 1,2,3,4,5,1 10-1-2-
11 11-4-5 9,10,12 3-4-9-10 6,8,10,11 10-1-2- 6,8,10,11 10-1-2- 0,12,13 3-4-5-
,12,13 3-4-5-13 ,12,13 3-4-5- 12-13
13
Jenis-jenis
Performance
No Asssessment KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 KD 4.7 KD 4.8 KD 4.9 KD 4.10 KD 4.11 KD 4.12 KD 4.13 KD 4.14 KD 4.15 KD 4.16 Jumlah Rata-rata
(penilaian
kinerja)
1 Observasi 2 3 2 1 1 2 4 4 3 3 6 4 5 5 2 3 50 3,125
2 Interview 1 0 2 0 0 1 1 1 1 2 2 3 2 3 1 1 21 1,3125
3 Portofolio 1 1 2 2 2 3 2 2 2 4 4 3 1 3 3 3 38 2,375
4 Essay 1 2 2 4 1 1 2 1 3 1 1 4 2 3 3 3 34 2,125
5 Ujian Praktek 5 1 0 0 1 3 5 3 1 0 3 1 2 2 0 0 27 1,6875
6 Paper 0 2 4 4 1 2 2 0 2 3 1 1 1 1 2 1 27 1,6875
7 Proyek 2 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 5 16 1
8 Produk 0 2 1 1 3 3 2 2 0 0 2 0 0 0 1 5 22 1,375
9 Kuesioner 0 0 0 2 2 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 0,375
10 Daftar cek 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 8 0,5
11 Penilaian Oleh Teman 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0,1875
12 Diskusi 0 3 4 4 2 1 4 1 5 3 3 5 3 5 5 2 50 3,125
13 Jurnal 2 2 1 1 0 2 3 2 1 2 2 0 1 1 1 1 22 1,375
Jumlah 16 18 19 20 15 21 27 17 19 18 25 24 19 23 19 24 324 20,25
131
Lampiran 10
Lampiran 11
DATA HASIL PERHITUNGAN LEMBAR OBSERVASI INSTRUMEN
RPP
2. Indikator Pendekatan/Metode
Jumlah Responden Jumlah
No Indidkator % (Persentase)
yang Membuat Seluruh RPP
1 Eksperimen 1 4 1/4 x 100% = 25
2 Inkuiri 2 4 2/4 x 100% = 50
3 Discovery 1 4 1/4 x 100% = 25
4 Diskusi 3 4 3/4 x 100% = 75
5 Studi Literatur 1 4 1/4 x 100% = 25
6 Penugasan 3 4 3/4 x 100% = 75
7 Kooperatif 0 4 0/4 x 100% = 0
8 Kontekstual 0 4 0/4 x 100% = 0
9 Observasi 1 4 1/4 x 100% = 25
10 Konstruktivisme 1 4 1/4 x 100% = 25
11 ceramah 0 4 0/4 x 100% = 0
Jumlah
Jumlah
No Indidkator Responden % (Persentase)
Seluruh RPP
yang Membuat
1 Alat dan Bahan Praktek 1 4 1/4 x 100% = 25
2 LCD/OHP + Laptop 4 4 4/4 x 100% = 100
3 LKS 3 4 3/4 x 100% = 75
4 Laboratorium 0 4 0/4 x 100% = 0
5 Buku Sumber Terkait 3 4 3/4 x 100% = 75
6 Bahan Presentasi/Gambar 4 4 5/6 x 100% = 75
7 Internet 2 4 2/6 x 100% = 50
8 Artikel/Majalah 1 4 1/6 x 100% = 25
133
Jumlah Jumlah
No Indidkator Responden yang Seluruh % (Persentase)
Membuat Responden
1 Pendahuluan 4 4 4/4 x 100% = 100
2 Inti (mengamati) 4 4 4/4 x 100 % = 100
3 Inti (menanya) 4 4 4/4 x 100% = 100
4 Inti (mengumpulkan informasi) 4 4 4/4 x 100% = 100
5 Inti (mengasosiasikan) 4 4 4/4 x 100% = 100
6 Inti (mengkomunikasikan) 4 4 4/4 x 100% = 100
7 Penutup 4 4 4/4 x 100% = 100
Jumlah Jumlah
No Indidkator Responden yang Seluruh % (Persentase)
Membuat Responden
1 Penilaian kognitif 4 4 4/4 x 100% = 100
2 Penilaian Afektif 4 4 4/4 x 100% = 100
3 Penilaian Psikomotorik 4 4 4/4 x 100% = 100
134
Lampiran 12
ANGKET TENTANG PENILAIAN
Petunjuk Pengisian :
1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar
kuesioner atau angket di bawah ini!
2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia!
3) Jawaban boleh lebih dari satu item!
o Pengayaan
o Penugasan
o Unjuk kerja
o Portofolio
o Proyek
o Produk
o dll (sebutkan) …………………………………………………………..
C. Penilaian Keterampilan
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang penilaian keterampilan? (jika ya,
lanjutkan ke no.2)
Ya Tidak
2. Untuk menilai keterampilan, teknik penilaian apa yang Bapak/Ibu
terapkan dalam pembelajaran di kelas?
o Tes tertulis
o Tes lisan
o Pengayaan
o penugasan
o Unjuk kerja
o Portofolio
o Proyek
o Produk
o dll (sebutkan) …………………………………………………………..
136
Lampiran 13
ANGKET
PENGETAHUAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA)
Petunjuk Pengisian :
1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar
kuesioner atau angket di bawah ini!
2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia!
3) Jawaban boleh lebih dari satu item!
…………………………………………………………………………………
6. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
interview?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
portofolio?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
essay?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
9. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
ujian praktek?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
paper?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………
11. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
proyek?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
139
12. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
Penilaian Produk?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
13. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
kuesioner?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
14. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
daftar cek (checklist)?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
15. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian oleh
teman (peer rating)?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
16. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
diskusi?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
17. Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud dengan jenis penilaian
jurnal karya ilmiah?
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
140
Lampiran 14
ANGKET
PENGGUNAAN PERFORMANCE ASSESSMENT (PENILAIAN KINERJA)
Petunjuk Pengisian :
1) Gunakan tanda ceklis (v) untuk menjawab pertanyaan pada lembar
kuesioner atau angket di bawah ini!
2) Jawablah semua butir pertanyaan yang tersedia!
3) Jawaban boleh lebih dari satu item!
1) Observasi 3) Portofolio
2) Interviu 4) Penilaian essay
142
3) Portofolio 9) Kuesioner
4) Penilaian essay 10) Daftar cek (checklist)
5) Ujian praktek (practical 11) Penilaian oleh teman
examination) (peer rating)
6) Paper 12) Penilaian diskusi
7) Penilaian proyek 13) Penilaian jurnal kerja
ilmiah
8) Penilaian produk
KD 4.16 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan.
Lampiran 15
Lembar Wawancara Responden
Lampiran 16
PEDOMAN WAWANCARA
NO RESPONDEN :
NAMA SEKOLAH :
JABATAN :
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pengetahuan Bapak/Ibu, apa yang dimaksud
dengan Performance Assessment (Penilaian Kinerja)?
Lampiran 17
A. Penilaian Sikap
No 1. 1 1 0 0 0 2
No 2. 1 1 0 0 0 2
B. Penilaian Pengetahuan
Angket No. 1 1 1 0 0 0 2
Umum
No. 2 2 0 0 0 0 2
C. Penilaian Keterampilan
No. 1 0 1 0 0 1 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
Jumlah 6 5 0 0 1 12
Nomor 1 1 1 0 0 0 2
Nomor 2 0 2 0 0 0 2
Nomor 3 0 2 0 0 0 2
Nomor 4 0 0 0 0 2 2
Nomor 5 1 1 0 0 0 2
Nomor 6 1 1 0 0 0 2
Nomor 7 1 1 0 0 0 2
Angket Nomor 8 1 1 0 0 0 2
Pengetahuan Nomor 9 1 1 0 0 0 2
Nomor 10 1 1 0 0 0 2
Nomor 11 1 1 0 0 0 2
Nomor 12 1 1 0 0 0 2
Nomor 13 1 1 0 0 0 2
Nomor 14 1 1 0 0 0 2
Nomor 15 2 0 0 0 0 2
Nomor 16 1 1 0 0 0 2
Jumlah 14 16 0 0 2 32
158
KD 4.1 No. 1 1 1 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.2 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.3 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.4 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.5 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 2 0 0 0 0 2
KD 4.6 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.7 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
Angket KD 4.8 No. 1 2 0 0 0 0 2
Penggunaan
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.9 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.10 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.11 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.12 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.13 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.14 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.15 No. 1 2 0 0 0 0 2
159
No. 2 1 1 0 0 0 2
KD 4.16 No. 1 2 0 0 0 0 2
No. 2 1 1 0 0 0 2
Jumlah 48 16 0 0 0 32
160
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan
di lingkungan sekitar.
3.1. Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi
dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1. Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan memperhatikan aspek keselamatan
kerja serta menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
162
komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup biologi sebagai mata pelajaran
kelompok ilmu alam
Dapat mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang lingkup biologi,
cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi, kerja ilmiah dan keselamatan
kerja untuk membentuk/memperbaiki pemahaman tentang ruang lingkup biologi
Dapat mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah dan
keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan berbasis biologi
D. Materi Ajar
1. Materi Fakta
Berbagai gambar/Foto/Film berbagai ruang lingkup Biologi, Kerja Ilmiah, dan
keselamatan kerja serta karir berbasis Biologi
2. Materi Konsep
Permasalahan biologi pada berbagai objek biologi, dan tingkat organisasi kehidupan
Cabang-cabang ilmu dalam biologi dan kaitannya dengan pengembangan karir di
masa depan
Manfaat mempelajari biologi bagi diri sendiri dan lingkungan, serta masa depan
peradapan bangsa
Metode Ilmiah
Keselamatan Kerja
3. Materi Prinsip
Biologi merupakan ilmu yang mengkaji makhluk hidup dengan segala
permasalahannya. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama
dengan ilmu sains lainnya. Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan
permasalahannya dari berbagai tingkat organisasi kehidupan (sel, jaringan, organ,
sistem organ, individu,populasi, komunitas, ekosistem, biosfer). Teknologi
menentukan perkembangan ilmu Biologi.
E. Metode Pembelajaran
Eksperimen
Diskusi
Penugasan
164
F. Sumber Belajar
Sumber Belajar
D.A Pratiwi Dkk, Tahun…., Biologi 1 SMA, Erlangga
Syamsuri I Dkk, Tahun…. Biologi jilid 1 SMA, Erlangga
Heny Riandari, 2009 , Theory and Application of biology ,Tiga serangkai
G. Media Pembelajaran
Media
LKS
Power Point
Gambar/Foto/Film tentang Ruang Lingkup Biologi dan kerja ilmiah
Alat
LCD
Apersepsi
Buatlah sebuah artikel yang berjudul “Dampak penebangan hutan secara sembarangan ”.
Dalam tulisan Anda itu jelaskanlah:
Untuk tujuan apa pohon-pohon di hutan biasanya ditebangi.
akibat-akibat buruk apa yang akan terjadi dari penggundulan hutan.
bagaimana cara menanggulanginya?
Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran
Pretest
Kegiatan Inti ( 100 menit )
Mengamati
Siswa mengamati kehidupan masa kini yang berkaitan dengan biologi seperti
ilmu kedokteran, gizi, lingkungan, makanan, penyakit dll di mana semua
berhubungan dengan biologi
165
Menanya
Apakah kaitan kegiatan-kegiatan tersebut dengan biologi?
Apakah Biologi, apa yang dipelajari, agaimana mempelajari biologi, apa
metode ilmiah dan keselamatan kerja dan karir berbasis biologi?
Mencoba
Siswa melakukan pengamatan terhadap permasalahan biologi pada objek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan di alam dan membuat laporannya.
Siswa melakukan studi literatur tentangcabang-cabang biologi, obyek biologi,
permasalahan biologi dan profesi yang berbasis biologi (distimulir dengan
contoh-contoh dan diperdalam dengan penugasan/PR)
Siswa mendiskusikan tentang kerja seorang peneliti biologi dengan
menggunakan metode ilmiah dalam mengamati bioproses dan melakukan
percobaan dengan menentukan permasalahan, membuat hipotesis,
merencanakan percobaan dengan menentukan variabel percobaan, mengolah
data pengamatan dan percobaan dan menampilkannya dalam
tabel/grafik/skema, mengkomunikasikannya secara lisan dengan berbagai
media dan secara tulisan dengan format laporan ilmiah sederhana
Siswa mendiskusi aspek-aspek keselamatan kerja laboratorium biologi dan
menyepakati komitmen bersama untuk melaksanakan secara tanggung jawab
aspek keselamatan kerja di lab.
Siswa mengamati contoh laporan hasil penelitian biologi dalam jurnal ilmiah
berbahasa Indonesia atau Bahasa Inggris tentang komponen/format laporan
dan mengamati komponennya dan mengaitkannya dengan ruang lingkup
biologi sebagai mata pelajaran kelompok ilmu alam
Mengasosiasi
Siswa mendiskusikan hasil-hasil pengamatan dan kegiatan tentang ruang
lingkup biologi, cabang-cabang biologi, pengembangan karir dalam biologi,
kerja ilmiah dan keselamatan kerja untuk membentuk/memperbaiki
pemahaman tentang ruang lingkup biologi
166
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan secara lisan tentang ruang lingkup biologi, kerja ilmiah
dan keselamatan kerja, serta rencana pengembangan karir masa depan
berbasis biologi
Penutup (15 menit )
Bersama siswa menyimpulkan ciri-ciri Protista beserta perannya dalam kehidupan
Melaksanakan post test
Penilaian
1. Jenis / Teknik Penilaian
Portofolio (Hasil identifikasi masalah biologi)
observasi Sikap
Performance/tes Praktik
Tes Tertulis ( Essay )
Lembar penilaian antar teman
Penilaian Produk
2. Instrumen penilaian
Intrumen Penilaian Portofolio
Instrumen Penilaian Sikap
Instrumen Penilaian Diskusi
Instrumen penilaian laporan praktik menggunakan rubrik penilaian
Instrumen penilaian produk
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian
Instrumen (Terlampir)
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Tangerang Selatan Team MGMP Biologi,
Lampiran 1 :
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO
MACAM PORTOFOLIO
Juml
KI / KD / Kualitas Laporan
No Waktu Makala Laporan ah Nilai
PI Rangkuma Pengama
h Eksperimen Score
n tan
Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan yang
masuk dalam portofolio.
Skor menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 – 100.
Kolom keterangan diisi oleh guru untuk menggambarkan karakteristik yang menonjol dari
hasil kerja tersebut.
Catatan: Penilaian Portofolio dilakukan dengan sistem pembobotan sesuai tingkat kesulitan
dalam pembuatannya.
168
Lampiran 2 :
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Tanggung Jumlah
No. Nama Disiplin Kerjasama Kejujuran Kepedulian Nilai
jawab Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
169
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
FORMAT PENILAIAN
Nilai : Jumlah Skor X 10
30
170
Lampiran 3 :
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI
Rubrik :
Menyampaikan pendapat
1.Tidak sesuai masalah
2.Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
Menanggapi pendapat
1.Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar tidak sempurna
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
4. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar dengan didukung referensi
Mempertahankan pendapat
1.Tidak dapat mempertahankan pendapat
2.Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang benar
3.Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar tidak didukung referensi
4.Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar didukung referensi
171
Lampiran 4 :
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
Kompentesi Inti :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
Aspek Penilaian : Praktik/Psikomotor
Tanggal Penilaian :
Kriteria/Aspek
No Nama Skor Nilai
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9.
10.
Kriteria:
Tahap Perencanaan Bahan (1)
Tahap Proses Pembuatan
Persiapan alat dan bahan (2)
Tehnik Pengolahan (3)
K3 ( keselamatan, keamanan dan kebersihan ) (4)
Tahap Akhir ( bentuk Produk)
Bentuk Fisik (5)
Inovasi (6)
Penskoran : Tiap Indikator rentang 1 – 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan
ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
172
Lampiran 5 :
INSTRUMEN PENILAIAN PROYEK
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
Nama :
NIS :
Kelas :
SKOR (1 - 5)
No ASPEK
1 2 3 4 5
1 PERENCANAAN :
Persiapan
Rumusan Judul
2 PELAKSANAAN :
Sistematika Penulisan
Keakuratan Sumber Data / Informasi
Kuantitas Sumber Data
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
3 LAPORAN PROYEK :
Performance
Presentasi / Penguasaan
TOTAL SKOR
173
Lampiran 6
LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN
Keterangan Aspek :
1.Keaktifan
2.Kesediaan menerima pendapat
3.Tanggungjawab dalam tugas
4.Inisiatif dalam mengambil keputusan
5.Kepedulian terhadap kesulitan yang dialami sesama teman
6.Kepedulian dalam memberi kesempatan yang dialami sesama teman
7.Kemampuan mendorong aktivitas kerja kelompok
*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator,
tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
Nilai = Jumlah score x 100
35
174
LAMPIRAN 7
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
KEGIATAN 1.
Tugas : Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya!
PEMECAHAN MASALAH MALARIA SECARA ILMIAH
Alphonse Laveran, seorang dokter tentara berkebangsaan Perancis, pada tahun 1880 bekerja
di Aljazair dengan tekun melakukan observasi, yaitu memeriksa darah penderita-penderita
malaria. dari observasi yang dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh data bahwa pada
setiap darah penderita malaria ditemukan benda berbentuk cincin, sedangkan pada darah
orang-orang yang sehat tidak ditemukan benda-benda itu.
Penemuan tersebut mendorng Laveran untuk menduga bahwa benda aneh itu ada
hubungannya dengan penyakit malaria. Selanjutnya Laveran mencoba menyuntikan darah
yang berasal dari penderita malaria kepada orang yang sehat. Dari percobaan yang berulang
kali, Laveran mencatat bahwa orang yang mendapat suntikan tersebut kejangkitan penyakit
malaria.
Masalah yang belum terjawab adalah bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit malartia dari
seseorang kepada orang lain. Dari hasil eksperimen yang dilakukan Laveran, timbullah
dugaan bahwa menularnya wabah malaria melalui serangga pengahisap darah.
Pada tahun 1897, Ronald Ross berusaha meneliti berjangkitnya wabah malaria. Dari
pengamatannya ia berhasil mengumpulkan data bahwa orang-orang yang tidur dengan
kelambu terhindar dari wabah malaria. Dengan hasil pengamatan tersebut, Ross
mengemukakan bahwa menularnya wabah malaria disebabkan oleh sejenis nyamuk. Untuk
menguji kebenarannya, ia menyuruh beberapa sukarelawan untuk tidur di tempat yang
berkelambu dan ke dalam kelambu itu dilepaskan nyamuk-nyamuk Anopheles betina.
ternyata bahwa dua dari sukarelawan-sukarelawan tersebut kejangkitan malaria.
Pertanyaan :
1. Bagaimana rumusan masalah penelitian Laveran?
Jawab : …………………………………………………………………………………..
2. Bagaimana rumusan hipotesis yang diajukan Laveran di dalam penelitian?
Jawab: …………………………………………………………………………………………
Bagaimana eksperiman yang dilakukan oleh Laveran?
Jawab
: ………………………………………………………………………………………………
175
KEGIATAN 2.
Tugas : Bantulah Andi di dalam merencanakan penelitiannya berdasar latar belakang masalah
berikut dengan mengisi titik-titik !
LATAR BELAKANG MASALAH
Seorang siswa SMU bernama Andi, setiap hari berjalan menuju sekolah melalui ladang
tempat pak tani biasa bercocok tanam. Andi senang memperhatikan tanaman yang tumbuh di
ladang pak tani. Diamatinya tanaman itu sejak ditanam hingga panen. Pada suatu ketika ia
heran dan bertanya-tanya dalam hati,karena dari pengamatannya ia menemukan hal yang luar
biasa. Tanaman cabe yang ditanam bersamaan dari perbenihan yang sama, tidak berbunga
pada waktu yang sama. Beberapa rumpun berbunga lebih dulu, yang lain dua minggu
kemudian baru berbunga. Andi ingin tahu penyebabnya, ia ingin tahu jawabnya.
176
Andi mencari informasi kepada pak tani yang menanam cabe itu, dijawab oleh pak tani
bahwa hal itu sudah biasa. Andi tidak puas dengan jawaban pak tani. Andi minta ijin untuk
melihat-lihat dan meneliti keadaan tanaman lebih dekat. Andi mengamati lebih teliti tanaman
dan keadaan sekitarnya. Tiap rumpun tanaman yang berbunga lebih dahulu diperiksa dan
dibandingkan dengan tanaman lain yang berbunga lebih lambat. Ia tidak hanya mengamati
tanamannya tetapi juga mengamati dan memeriksa tanah tempat tumbuhnya tanaman
tersebut. Ia terperanjat dan gembira, karena menemukan suatu perbedaan tanah tempat
tumbuh rumpun-rumpun itu. Andi menemukan dalam pengamatannya, bahwa rumpun-
rumpun cabe yang berbunga lebih dulu ternyata tumbuh pada tanah yang banyak abu bekas
pak tani membakar sampah dan rumput-rumput kering yang telah dibabat oleh pak tani.
Menurut dugaannya, abu itulah yang menyebabkan rumpun-rumpun tertentu berbunga lebih
dulu.
Rencana Penelitian :
1. Rumusan masalah
:……………………………………………………………………………………………
2. Tujuan Penelitian
:……………………………………………………………………………………………
3. Hipotesis
:……………………………………………………………………………………………
4. Variabel penelitian :
a. Variabel bebas : ………………………………………………………………
b. Variabel tergantung : ……………………………………………………………..
5. Desain eksperimen
:……………………………………………………………………………………………
6. Alat dan bahan yang diperlukan
:……………………………………………………………………………………………
7. Langkah kerja untuk mendapatkaan data
:……………………………………………………………………………………………
8. Teknik analisis data
:……………………………………………………………………………
177
KEGIATAN 4.
A. Tujuan :
1. Mengenal objek biologi
2. Mengidentifikasi objek biologi
3. Memahami objek-objek biologi mulai tingkat molekul sampai bioma
B. Tempat pengamatan : Alam sekitar
C. Informasi :
Objek-objek biologi menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan molekuler, sel,
jaringan, organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana
antar tingkatan tersebut saling berhubungan.
D. Cara Kerja :
1. Amati alam sekitar sekolah anda, dan bacalah Buku yang relevan
2. Tentukan objek pengamatan yang anda amati sesuai tingkatan objek biologi ,
kemudian catat dalam tabulasi data dibawah ini!
3. Diskripsikan dasar pengelompokan data pengamatan tingkatan ke objek biologi
Tabulasi Data Hasil Pengamatan :
9
179
10
11
12
13
14
15
1 Genetika
2 Biokimia
3 Bioteknologi
4 Peternakan
5 Pertanian
6 Patologi
7 Fitopatologi
8 Biomolekuler
9 Organologi
10 Entomologi
11 Mik Patologi
12 Morfologi
13 Anatomi
14 Taksonomi
181
15 Ekologi
16 Parasitologi
17 Ginekologi
18 Fisiologi
19 Bakteriologi
20 Virologi
7. Stopwacth 1 buah
C. Cara Kerja :
1. Timbangan detergen, untuk membuat larutan air sabun 5%, 20 %, 50 % dan 70 %
2. Siapkan ikan dengan ukuran sama dan kondisi yang sehat.
3. Masukkan ke dalam gelas aqua bekas, beri label 5%, 20 %, 50 % dan 70 %, dan
sebagai kontrol ) %
4. Beri label gelas aqua bekas dengan urutan A ; 0 % , B; 5%, C; 20%, D ; 50%, E; 70
%
5. Siapkan stopwach
6. Masukkan seekor ikan di setiap masing-masing gelas aqua tadi, amati dan catat
waktu yang diperlukan mulai dimasukan sampai aktifitas gerakkan tidak ada.
7. Ulangi percobaan tersebut 3 x
8. Catat data yang diperoleh ke dalam tabulasi data.
D. Hasil pengamatan
ABCDE
E. Pertanyaan
1. Tentukan variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol dari percobaan diatas!
Jawab
:…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
2. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan kadar detergen dengan kemampuan bertahan
ikan pada air deterjen dalam percobaan diatas!
Jawab
:…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Data pengamatan yang diperoleh diperoleh termasuk kualitatif atau kuantitatif ? jelaskan
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
183
Yang bertanda tangan dibawatr ini, Kepala SMA Negeri I Kota Tangerang Selatan menerangkan
batrua:
Status Mahasiswa
.lakarta Barat.
Telah melaksanakan riset di SMA Negeri I Kota Tangerang Selatan pada tanggal 6 s.d. 20 Mei
2014 denganjudul:
2l Mei 2014
006
Catatan:
Foto Copy hasil penelitian agar diserahkan
ke sekolah sebagai orsip
p4-,.
PEMERINTAII KO]-:\ TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIK.\N
SMA I\EGERI3 KO'I"\ TANGEII,ANG SELATAN
Jl. Benda Timur XI, Komp. Panrrriang Permai 2. Tangerang Selatan 15416
Telp. (021) 746)t772 Fax (021)74631117
Website: hltp: v,v'v'..\ttt.tn3tdn]:ii t1try- email. i4'qfu19t9t1
'rrrrr4.l1rl4gr:91
SURAT KETERANGAN
Nomor 0701 $o - Slvl,\N3TGSL
Menerangkan bahwa :
Benar nama tersebut di atas telah melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan yang dilaksanakan dari tanggal 06 Mei s.d [r4 Juni 20l4.Dalam rangka p.ry*unu,
Skripsi denganjudul:
Demrkian surat keterangan ini kamr buat untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestirrya.
d7
-
ul
o- Y
I ANALIATI
l4 t99412 2 001
2.4.b
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
MA NEGERI 6 KOTA TANGERANG SELATAN
Komplek Pamulang Permai l, Kec, PamL'!ang Kota Tangerang Selatan
Telp.021.7401484 Fax. o?L.74t7e23 Email : du
SURAT KETERANGAN
Nomor : 121.1t asl /KS-2014
NIIvI I090t6t00047
w
k/-/ - \o
mulang,05 |uni 2014
Tata Usaha
E-mair:
","nst"nJiihi'"t;ll1t"1irtff"trXn,'lil,ffil"o,l",rtansser.sch.id
SURAT KETERANGAN
Nomor : 121.3/342lSMAN.9 KTS/2014
423.41 t
Yang bertandatangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan menerangkan
bahrva:
Prcgram S1
telah trrelaktrkan penelitian dengan judul 'Di'rkripsi Penggunacrn Per.formance As.se.ssment (penilttian
l'"irtariu) 1t'ulu Pentbelqjaran Bic.ttogi Si.iuo A'c1a.i X SltL/t
lttng Telcrh Menerapkan Kur.ikulrnt 2013 di
l"'rtttt Ton;lerung ,\el(ttQr?" yang dilaksanakrirr di SNIA Ner-{eri
9 Kota Tangerang Selatan pada I 6 26
\ Iei 201.1
l)cruikian sltrat keterangan ini dibuat r.rntr.rk rlripat dipergunakan sebagaimana mesti'ry1.
u:a-sE-]4 jd
97203072006041013
UJI REFERENSI
NIM : 109016100047
Paraf Pembimbins
No. Referensi )
I
BAB I
+
Zulfrani, Toni Feronika, Kinkin Suartini,
1. Str at e gi P e mbe I aj ar o S ain s, (Jakarta: Lembaga U
Penulisan UIN Jakarta,2009), h. 60. U-
Wahyudi, Asesmen Pembelaj aran Berbasis
Portofolio Di Sekolah, Jurnal Visi llmy
2.
P e ndi dikan, Pontianak: FKIP-LJNTAN
\/
Pontianak, h. 288. w
Ana Ratna Wulan, Penggunaan Asesmen
Alternatif P ada P emb e I aj ar an Bi ol o gi,
Seminar Nasional Biolo gi : P erkembangan
Biologi dan Pendidikan Biologi untuk
Menunj ang Pr ofes i onalisme, (Bandung:
Y,'
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI,
2407),, h.3 8 1, tidak dipublikasikan.
4. Ibid. +
Y\
\0
5. Zulfiani.dkk., op.cit.,h. 47. (,
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi .I
6. Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013). h. 61.
+f'
,< YL
.t
7. rbid. Yu
Peraturan Menteri Pendidikan dan
8.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1A { Y'
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
2013, P edoman Umum P embelai aron, h.9.
yl
9. Ibid,h.l4. U
Cheiriyah ldha, Meningkatkan P emahaman \-7
Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
,P
at/
10. P erfor manc e As s e s s m e nt, Jurnal Pendidikan
Inovatif volume 3, nomor 2 (Balikpapan: \,
2008). h.69.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indodnesia Nomor 81A )-L U
l1 \X
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
2013, P edomqn Umum P embelai aran. h.27 .
w
BAB II
Ahmad Sofyan dlrJr', Evaluasi Pembelajaran
IP A B e r b as i s Komp e t e ns i, (J akarta: Lembaga
1
Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta
* ("
/
Press, 2006), cetakan l, h.2.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi
2. Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013),
Ed.1, h.4.
,t (9
Masnur Muslich, Authentic As s es sment :
Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi, f,
J.
(Bandung: PT Refika Aditama, 20ll), cetakan <v
kesatu, h. 5. Yt
Zulfiani,dkk., Strate gi P embelaj aran Sains,
4. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, \k
\k
2009). Cetakan 1.h.73. tr
Nana Sudjana, Penilaian Hosil Proses Belajar
5. Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, *
2010), h. 3. Yv
6. Masnur Muslich, op.cit., h.2. VT
U"
7 Ahmad Sofyan, dl<k., op.cit.,h.2. r1 tlt-
8.
9.
Ibid., h.3.
Masnur Muslich, op.cit., h. 6.
K
{a\
tr
10. Anas Sudiiono, op.cit., h. 5. t( V,J ,-
t1 Nana Sudiana, op.cit., h.1 \t tl nV
\.{ ,/Y
t2. Ibid.,h.5.
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
k
13. Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
Edisi 2, h. 18-19. \r
14. Masnur Muslich, op. cit., h. 25-26. !
15. Ahmad Sofuan, dkk, op.cit., h.105. '\{ tr iq-
16. rhid. \\ tlr-
17. Ibid.,h.13. L{ t
18. Ibid.,h. t4. lL
t9. Anas Sudiiono. oo.cit.. h. 50-52. \& V4-
20. Ahmad Sofyan dkk.. op.cit.. h. 19. Y\ t/"-
21. Nana Sudf ana, op.cit.,h.30. 4 w_
22. Ahmad Sofuan dl<k., op.cit.,h.23. .* clr
23. Ibid..h.24. w tl,.
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan
P or tofolio pada P emb el aj or an Biol o gi,
Handout kuliah FPMIPA Universitas
24'. uo,
Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA
UPD, diakses dari http ://fi le.upi.edu/, pada 25
ry
Juni 2013 ok 15.03. h.1.
Albert Oosterhof, Developing and Using
25. Classroom Assessmenr, (USA: R. R Donnelley r& U
& Sons Company,2003), 3'd ed, h. 163. lv
26. Ana Ratna Wulan, op.cit.,h.l kt U
Peter W Airasian and Michael K Russel,
I
Classroom Assessment Concepts and
27.
Applications, Q.{ew York: McGraw-Hill
Companies, 2008), 6th ed., h. 202.
J-{
4 v
28. Masnur Muslich, op.cit., h. 124. \4 V-
I Ketut Susila, Pengembangan Instrumen
P enilaian Unjuk Kerj a (P erformance
Assesment) Laboratorium Pada Mata
Pelajaran Fisiko Sesuai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SMA Kelas X Di
29.
Kabupaten Gianyar, Artikel Pendidikan, @ali: vt
Program Studi Penelitian Dan Evaluasi
Pendidikan Program Pascasarj ana Universitas
w
Pendidikan Ganesha, 2012) diakses pada
tanssal 15 Januari 2014 ok 08.03. h. 5.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
30.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1 A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
Pedoman Umum Pembelaiaran, h.27.
q 1,,
Ana Ratna Wulan, Penilaisn Kinerja dan
P ortofolio pada P embelaj aran Biologi,
31
Handout kuliah FPMIPA Universitas
Pendidikan Indonesia, (Bandung: FPMIPA
UPD, diakses dari http ://fi le.upi.edui, pada 25
\+
'{ V
Juni 2013 pk 15.03, h.1.
)2. Masnur Muslich, op.cit., h. 131. * Va
33. Ibid. u UA
34. Ibid. k\ UY
35. Ibid.,h. t32. u lrY
36. Ibid. u
37. rbid. S. tlt
38. Ibid. w U
39. rbid., h. 134. t!
40. Ibid., h.125. l"\ lt
Ana Ratna Wulan, Penilaian Kinerja dan
Portofolio, Handout kuliah FPMIPA
41. Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung:
FPMIPA UPI), diakses dari http ://fi le.upi. edu/,
X,4
r-1
\e-
pada25 Juni 2013 pk 15.03, h.4.
42.
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013, (Bandung: PT Remaja it V
Rosdakarya, 201 3), h. 145-146.
43.- Ana Ratna Wulan, op.cit..h.2-3. kt Un
44. Masnur Muslich, op.cit., h. 124-125. u
45. Ana Ratna Wulan, op.cit., h.3. k\ V1r
Sholeh Hidayat, P engemb angan Kur ikulum r,X
46. Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 't*K
2013), cetakan pertama. h. 19. tr
47. Ibid..h.20. <\ tt.
Peraturan Menteri Pendidikan dan v
i\
Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang V-
48. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
h.1. \e-
49.' 'Sholeh Hidayat, op.cit., h. 113. Uo-
,t
50.' €. Mulyasa, op.cit.,h. 65.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang q?
\K
51. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, \-
h3-4.
52. 'E. Mulyasa, op.cit., h. 60. \1\.
Un
53. Ibid. t
54.' Ibid.,h.60-61. "t'. t.
55. 'Sholeh Hidayat, op. cit.. h. l2l. ^.*'
0\Y
Peraturan Menteri Pendidikan dan V
Kebudayaan No 69 Tahun 2013 tentang t,?
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
b
56. \.y
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
h.4-5.
57. Sholeh Hidayat, op. cit., h. 126-129. L a-
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
58.
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 1A
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
P edoman Umum P emb elai aran, h.ll.
t (l-
59. Ibid.,h.22. -\ 1l r
60. Ibid.,h.25-26. K tr
6t. rbid..h.26. \1 t
62. rbid."h.27. 1{' VrY.
63. rbid..h.29. 'iJ V
64. Ibid.,h.30. t
'kt
65. Ibid.,h.3l. t (t
q& ,a
66. Ibid.,h.32. \
67. Ibid..h.34. ^9 Ua
A.
68. rbid..h.36-37. a\\
*1
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
69. Memp engaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, U
2012), Ed. Rev., Cet.5, h. 2.
t\
\I
lv
'Yr
70. Zulfrani, dl<k., op. cit., h. 46-47 . ll*
Hadhifa Asni Akmalia, Perbandingan Laju U
Transpirasi Tumbuhan yang Hidup di Habitat
Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi
k\
untuk Penyusunan LKS Materi Struktur dan
tl. Fungsi Jaringan Tumbuhan Kelas XI Skripsi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
V
Alam Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h.
9, tidak dipublikasikan.
72. Masnur Muslich, op. c it., h. 126-132. ..( \ I n--
Ana Ratna Wulan, Penggunaan Asesmen
Alternatif p ada P emb el aj aran B i ol o gi,
Seminar Nasional Biologi: Perkembangan \|
73. Biologi dan Pendidikan Biologi untuk
a
' Menunj ang Profesionalisme, (Bandung:
Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI,
V
2007), h.3 83, tidak dipublikasikan.
74. I Ketut Susila. oo.cit..h.12-13. v^
Lis Permana Sari, Pengembangan Instrumen ^ V
P erformance os ses sment sebagai bentuk
P enilaian Berkarakter Kimia Makalah
75. Seminar MIPA 2010 Jurusan Pendidikan ,b,
Kimia FMIPA UNY, 2010, diakses pada
tanggal 18 September 2014 pk 11.36, h.10, *\
tidak dipublikasikan.
Cheiriyah ldha, Meningkatkan P emahaman
Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui
76.
P erfor manc e A s s e s s m e nt, J umal Pendidikan
Inovatif Volume 3 Nomor 2,2008, diakses
pada tanggal 15 Januari2014 pk 23.00 h.73,
'k? w
tidak dipublikasikan.
BAB III
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, ,()
{*
1
(Bandung: CV Pustaka Setia. 2011). h.32. 4v
Sugiyono, Metode P enelitian Kuantitaif, ^it
i\-1
2. Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, \K
2009), cetakan ke-8, h. 6. U),
Sugiyono, op. cit., h. 218-219. <\ U
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian,
"t
4. (Bandung: CV Pustaka Setia,2008), cetakan :k1 uv
ke-L,h.179.
5. Mahmud, op.cit.,h. 17 5. k\ Vt
6. Ibid, h.247. \& ld,
7. Ibid.h.249. v, ,y"
BAB IV V
Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
I Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
P edoman Umum P emb elaj ar an, Lampiran IV,
h.29.
LT U
2. Ibid.,h.ll u.
Peraturan Menteri Pendidikan dan tv
t\
Kebudayaan Republik Indodnesia Nomor 18A Y\l
3.
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum
2013, P edoman Umum P embelai aran, h.3.
b
4. Ibid.,h. t2. t (o-
5. Ibid.,h.5. LK v^
6. Ibid.,h.13 K t
7. Ibid. IV {
8. Ibid.,h.29. s qd-
9.. Ibid. \(\y U
10. Ibid., h.27. ,lv
Zl;,lfiani, dW., Strategi Pembelajaran Sains,
11. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009). Cetakan 1, h.100.
\
',1
r
Pembimbing II,