Anda di halaman 1dari 6

97

BAB VI
EVALUASI

Bab ini akan membahas evaluasi hasil pelaksanaan “Optimalisasi Pelaksanaan


Triage dengan Metode ESI melalui Update Analisis Interpretasi ECG di RS Paru
Jember”, telah dilaksanakan mulai tanggal 6 Mei – 1 Juni 2019.

A. EVALUASI PROSES
1. Pokja 1 (Analisa Data dan Desiminasi Awal)
Kegiatan pokja 1 merupakan program yang melakukan analisa data sampai
dengan menyebar kuisioner untuk pengambilan data awal di IGD RS Paru
Jember. Pokja 1 yang diketuai oleh Sobirin, S.Kep telah melakukan
program kerja sesuai dengan rencana dengan bekerja sama dengan
pembimbing akademik, pembimbing ruangan serta para perawat yang ada
di IGD RS Paru Jember. Proses analisa data awal dilaksanakan selama 6
hari dari tanggal 6-10 Mei 2019.

Program kerja 1 terdiri dari pembuatan lembar Kuesioner untuk


menentukan masalah yaitu interpretasi ECG.
Berikut pemaparan hasil dari pokja 1 :
a. Penyebaran kuesioner dan lembar observasi ECG.
Penyebaran kuisioner dilakukan dari tanggal 11 Mei 2019. Pada
kusioner tersebut berisi tentang pertanyaan pelaksanaan triage, biodata
perawat IGD, dan pelatihan yang pernah diikuti perawat IGD dan
kuesioner ECG. Setelah data terkumpul, kami melakukan tabulasi data
dan penyusunan laporan untuk melakukan desiminasi awal.
b. Pelaksanaan Desiminasi Awal
Berdasarkan ganchart yang telah kami buat, pelaksanaan desiminasi
awal seharusnya dilaksanakan pada minggu pertama. Namun karena
ada kendala seperti permintaan dari pembibing akademik dan
pembimbing klinik menyetujui hal tersebut. Pada tanggal 13 Mei 2019
merupakan pelaksanaan desiminasi awal yang dihadiri oleh perwakilan
perawat dari ruangan IGD, Mawar, Melati, Tulip, Dahlia, Anggrek,
Rawat Jalan, ICU, HCU, OK.
c. Hasil Desiminasi Awal
98

Hasil dari desiminasi awal tersebut yaitu perencanaan pembuatan


lembar ECG untuk roleplay dan Workshop tentang Optimalisasi
Pelaksanaan Triage dengan Metode ESI melalui Update Analisis
Interpretasi ECG di RS Paru Jember yang rencanya akan dilaksanakan
pada tanggal 13 Mei 2019.

2. Pokja 2 (Workshop dan Role Play)


a. Workshop Optimalisasi Pelaksanaan Triage dengan Metode ESI
melalui Update Analisis Interpretasi ECG di RS Paru Jember
Pelaksanaan workshop dengan tema “Optimalisasi Pelaksanaan Triage
melalui Update Analisis Interpretasi ECG di RS Paru Jember” telah
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2019 pukul 09.30 sampai
dengan selesai. Acara berjalan lancar dengan dihadiri seluruh
undangan sejumlah 38 orang. Audiens sangat antusias mendengarkan
dan memperhatikan materi yang disampaikan. Mahasiswa profesi
Praktika Senior di RS Paru Jember berperan aktif dalam acara tersebut
diantaranya sebagai moderator acara, Dirijen, MC Diskusi, dan
pembacaan Doa.
Pre Test pemahaman perawat tentang ECG
NO. Benar (%) Salah (%)
1 40 60
2 30 70
3 50 50
4 40 60
5 40 60
6 30 70
7 30 70
8 40 60
9 40 60
Post Test pemahaman perawat tentang ECG
NO. Benar (%) Salah (%)
1 80 20
2 90 10
3 80 20
4 70 30
5 70 30
6 70 30
7 80 20
99

8 70 30
9 70 30

Hasil observasi Pre dan Post Test pemahaman perawat tentang


Interpretasi ECG didapatkan nilai pre test dengan jumlah presentase
rata rata 40%. setelah diadakan workshop dan dilakukan pos test
didapatkan hasil pemahaman perawat tentang Interpretasi ECG dengan
jumlah presentase 80%. Hasil ukur tersebut menandakan terdapat
peningkatan pemahaman perawat tentang Interpretasi.

Workshop dengan tema “Optimalisasi Pelaksanaan Triage dengan


Metode ESI melalui Update Analisis Interpretasi ECG di RS Paru
Jember” terlaksana dengan baik atas kerjasama antara mahasiswa
prakek Profesi Ners di Ruang IGD dengan Pihak Rumah Sakit Paru
Jember. Workshop tersebut juga didukung penuh oleh pembimbing
klinik sebagai perantara untuk menghubungi pemateri workshop.
Pembimbing klinik juga berperan dalam memberi masukan-masukan
untuk proposal kegiatan sampai dengan pelaksanaan kegiatan.

Hambatan dalam pelaksanaan workshop tersebut diantaranya ruangan


yang digunakan untuk seminar kondusif.

b. Role Play Interpretasi ECG


Penyusunan lembar interpretasi ECG di awali dengan melakukan studi
atau analisa awal pada tanggal 16 Mei 2019 kepada pembimbing
ruangan IGD dan pembimbing akademik. Dari hasil desiminasi awal
telah disepakati untuk pembuatan lembar observasi Interpretasi ECG
utama di IGD RS Paru Jember. Interpretasi ECG dikembangkan di US
emergency dengan mempertimbangkan berbagai aspek
kegawatdaruratan dan sumberdaya sebagai acuan penilaian
kegawatdaruratan di IGD.

Interpretasi ECG diperlukan menjadi acuan nilai yang terdiri dari


Irama , frekuensi, gelombang PQRST dimana apabila terjadi kelainan
bisa mengakibatkan aritmia dan PJK. Interpretasi ECG telah
dicantumkan pada lembar observasi serta ditampilkan pada lembar
100

chek list di meja nurse station dalam ruangan IGD sehingga dapat
mempermudah perawat dalam menentukan interpretasi ECG ,
kegawatdaruratanya.

Kegiatan Role play dilaksanakan mulai tanggal 16 mei hingga 25 Mei


2019 di ruang IGD RS Paru tepatnya di bilik Triase. Kegiatan role play
dilakukan dengan melibatkan perawat dan mahasiswa dengan
melakukan ECG pada setiap pasien yang masuk melalui IGD,
kemudian hasil ECG di Analisis melalui form interpretasi ECG
menggunakan chek list. Check list yang dibuat telah diadopsi dari
narasumber pada waktu workshop. Pasien datang masuk ke pintu IGD
langsung dianamnesa sekilas untuk mengetahui gambaran umum
secara subjektif kemudian dilakukan anamnesa mendalam pada bilik
triase untuk mengetahui kondisi pasien. setelah selesai dianamnesa
secara mendalam dengan melakukan TTV dan dilakukan pemasangan
ECG lalu Interpretasi ECG dan menentukan apakah ada kelainan
ataupun tidak dari pasien tersebut.
Hasil role play didapatkan jumlah pasien 20. Selama role play yang
dilakukan ada pembaruan pada cheks list interpretasi ECG dimulai
pada tanggal 16 Mei 2019 hingga 25 Mei 2019. Pasien datang
dilakukan ECG dan interpretasi dilakukan dengan menggunakan check
list berwarna merah dan kuning Yang terbanyak Frekuensi gelombang
p dan Axis. Didapatkan kesimpulan dari interpretasi ECG dari 20
pasien yaitu sinus rhythm: 11 pasien, sinus takikardi sebanyak 7
pasien, RAD sebanyak 1 pasien, LAD sebanyak 6.
EKG sebagai salah satu alat bantu diagnostik penyakit jantung yang
sederhana sangat penting peranannya. Perawat yang melakukan
perekaman EKG pasien akan mengetahui pertama kali apakah ada
kelainan jantung sehingga kemampuan perawat dalam
menginterpretasikan EKG sangat diperlukan untuk cepatnya tindakan
terutama bagi pasien dengankegawatan jantung. Kecepatan
penanganan pasien dengan kelainan jantung akan mengurangi angka
kematian akibat penyakit jantung. Secara umum bertujuan untuk
101

meningkatkan tingkat pengetahuan perawat dalam


menginterpretasikan EKG dasar di ruang IGD, tingkat pengetahuan
perawat dalam menginterpretasikan EKG dasar di ruang IGD sebagian
besar memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 83,16%.
Pelatihan memberikan kepada staf perawat IGD, untuk selalu
meningkatkan dan mempertahankan pengetahuan tentang interpretasi
EKG.
Selama dilakukan role play 2 minggu jumlah pasien terbanyak yang
datang untuk berobat di IGD RS Paru Jember adalah pasien dengan
kategori tidak gawat tidak darurat yaitu P4 (Prioritas 4) sebanyak 106
orang (38,1%). Pasien dengan kategori P3 sebanyak 57 orang (20,5%),
pasien kategori P5 sebanyak 27 orang (9,7%), pasien dengan kategori
P2 sebanyak 12 orang (4,3%) dan pasien dengan kategori P1 sebanyak
1 orang (0,3%).

B. EVALUASI HASIL
Upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di IGD RS Paru Jember
melalui inovasi lembar check list interpretasi ECG dapat di aplikasikan
dengan baik di ruang IGD RS Paru Jember. Hal tersebut dikarenakan dengan
ruang IGD yang cukup terbatas dapat dilakukan pengkajian secara singkat dan
interpretasi ECG tepat berdasarkan tingkat kegawatan dan sumber daya yang
digunakan dapat ditangani dengan cepat sesuai prioritas, terlebih di ruang IGD
terdapat Ruang Radiologi yang terletak berdampingan dengan Ruang IGD
yang memungkinkan diagnosis dokter dapat dilakukan dengan cepat dan
akurat. Terdapat 2 warna klasifikasi dalam intertpretasi ECG prioritas
penentuan dalam membaca hasil ECG yaitu dalam keadaan darurat
(diperioritaskan) berwarna Merah dan tidak darurat menggunakan chek list
berwarna kuning. Perawat IGD juga mendukung dan ikut berpartisipasi dalam
pengisian check list interpretasi ECG yang dilakukan oleh mahasiswa praktik
dalam memudahkan perawat dalam interpretasi ECG pasien di IGD RS
ParuJember.
102

Anda mungkin juga menyukai