1331-Article Text-3314-1-10-20191028 PDF
1331-Article Text-3314-1-10-20191028 PDF
Abstrak
Abstract
The purpose this research of the effect Problem Solving and Problem Posing model,
verbal creativity and interaction toward science problem solving skill student’s at
VIII class Junior High School Negeri 1 Pamekasan study yard 2017/2018. This is
research an exsperimental study with use the reseach design Factorial Exsperimental.
The population this research is all of the student VIII class I as many 29 student as
first exsperimental class and VIII class J as many 30 student as second experimental
class. The data analysis technique of hypotesis testing for science problem solving
skill student use Anova with 2 3 factorial design followed by Scheffe method with
program SPSS versi 18.00. The result of the research show that: (1) there is an effect
using Problem Solving and Problem Posing model to science problem solving skill
student’s; (2) there is an effect of verbal creativity to science problem solving skill
student’s; (3) there is interaction between using Problem Solving and Problem
Posing model and verbal creativity to science problem solving skill student’s.
105
Education and Human Development Journal Volume 5. Nomor 1. September 2019
106
Sulaihah, dkk. - Perbandingan Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari Kreativitas Verbal
107
Education and Human Development Journal Volume 5. Nomor 1. September 2019
108
Sulaihah, dkk. - Perbandingan Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari Kreativitas Verbal
109
Education and Human Development Journal Volume 5. Nomor 1. September 2019
110
Sulaihah, dkk. - Perbandingan Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari Kreativitas Verbal
sedang dan tinggi terhadap kemampuan kreativitas verbal rendah yaitu 68,83.
penyelesaian masalah IPA. Sejalan Perbedaan nilai rata-rata tidak terlalu
dengan penelitian yang dilakukan oleh signifikan hanya selisih 2,75.
Wahyuddin (2016) yang menyatakan Kemampuan penyelesaian masalah siswa
bahwa kreativitas siswa berpengaruh dengan kreativitas verbal kategori tinggi
terhadap kemampuan pemecahan dan rendah menunjukkan adanya
masalah siswa. Semakin baik perbedaan yang diperoleh dari nilai
metakognisi, motivasi belajar dan signifikansi yaitu 0,001 < 0,05. Nilai rata-
kreativitas belajar yang dimiliki siswa, rata kemampuan penyelesain masalah
maka kemampuan pemecahan masalah siswa dengan kreativitas verbal rendah
siswa tersebut semakin tinggi. yaitu 60,59. Perbedaan nilai rata-rata
Kreativitas verbal berpengaruh cukup signifikan dengan selisih 10,99.
terhadap hasil kemampuan penyelesaian Kemampuan penyelesaian masalah siswa
masalah siswa karena nilai siswa diambil dengan kreativitas verbal siswa kategori
dari tes kemampuan penyelesaian sedang dan rendah menunjukkan adanya
masalah pada materi getaran, gelombang, perbedaan yang diperoleh dari nilai
bunyi, mekanisme pendengaran pada signifikansi 0,002 < 0,05. Perbedaan nilai
manusia dan sistem sonar. Soal pada tes rata-rata cukup signifikan dengan selisih
kemampuan penyelesaian masalah 8,24.
merupakan soal uraian yang panjang dan Kemampuan penyelesaian masalah
ada sebagian menggunakan gambar. IPA dengan kreativitas verbal tinggi
Kreativitas verbal yang baik dapat mempunyai nilai rata-rata lebih baik
digunakan siswa untuk memahami dibandingkan dengan kreativitas verbal
maksud soal dan cara menyelesaikan soal rendah dan nilai rata-rata kemampuan
tersebut secara sistematis sesuai tahap- penyelesaian masalah IPA dengan
tahap kemampuan peyelesaian masalah kreativitas verbal sedang lebih baik
meliputi memahami masalah, memahami dibandingkan dengan kreativitas verbal
masalah, merencanakan penyelesaian rendah. Teori Gestalt menyatakan bahwa
masalah, melaksanakan penyelesaian proses pemecahan masalah merupakan
masalah dan mengevaluasi hasil proses belajar yang berlangsung dalam
penyelesaian masalah. serangkaian proses mengandung tujuan,
Hasil uji Scheffe menunjukkan penjelasan, imajinasi dan kreativitas
bahwa tidak ada perbedaan pengaruh (Jamaris, 2015).
kreativitas verbal siswa tinggi dan Kemampuan penyelesaian masalah
kreativitas verbal siswa sedang terhadap IPA dengan kreativitas verbal tinggi dan
kemampuan penyelesaian masalah IPA kreativitas verbal sedang menunjukkan
siswa yang diperoleh dari nilai tidak ada perbedaan pengaruh 16
signifikansi yaitu 0,549 > 0,05. Nilai rata- sedangkan kreativitas verbal siswa
rata kemampuan penyelesaian masalah berpengaruh terhadap kemampuan
siswa dengan kreativitas verbal tinggi penyelesaian masalah IPA. Sejalan
yaitu 71,58 sedangkan kemampuan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penyelesaian masalah siswa dengan Rosyada (2018) yang menyatakan bahwa
111
Education and Human Development Journal Volume 5. Nomor 1. September 2019
siswa dengan kreativitas belajar tinggi masalah IPA. Sejalan dengan penelitian
mempunyai prestasi belajar yang sama yang dilakukan oleh Sugihardjo dkk
baiknya dengan siswa kreativitas belajar (2014) yang menyatakan bahwa terdapat
sedang. Seharusnya siswa dengan interaksi antara model pembelajaran
kreativitas verbal yang tinggi mempunya problem solving dan problem posing
kemampuan penyelesaian masalah IPA dengan kreativitas siswa terhadap prestasi
yang lebih baik dibandingkan dengan belajar.
siswa dengan kreativitas verbal sedang. Grafik interaksi penggunaan model
nilai rata-rata kemampuan penyelesaian pembelajaran dengan kreativitas verbal
masalah dengan kreativitas verbal sedang tidak berpotongan, sehingga termasuk
lebih tinggi dibandingkan dengan pola interaksi ordinal. Interaksi ordinal
kreativitas verbal tinggi dengan selisih terjadi ketika rata-rata kelompok pada
yang tidak terlalu signifikan. Hal ini satu kategori selalu lebih tinggi atau
disebabkan karena frekuensi siswa yang rendah dari pada kategori yang lain pada
mempunyai kreativitas verbal tinggi lebih perlakuan yang sama walaupun dengan
sedikit yaitu 12 dibandingkan dengan perlakuan yang lain (Harjono, 2012). Ada
frekuensi siswa yang mempunyai tidaknya interaksi yang signifikan dilihat
kreativitas verbal sedang yaitu 30. Oleh dari nilai signifikansi hasil dari pengujian
karena itu, sampel penelitian diperlukan hipotesis uji Anava dua jalan (Budiyono,
peningkatan tingkat kreativitas agar 2016). Berdasarkan nilai rata-rata dari
frekuensi masing-masing kategori tabel 4.7, grafik interaksi penggunaan
kreativitas verbal tidak terlalu berbeda. model pembelajaran dengan kreativitas
Munandar dalam Puspitacandri (2013) verbal dapat dilihat pada gambar 1.
mengungkapkan bahwa lingkungan
merupakan faktor yang utama terjadinya 80
kreativitas verbal. 65
60
55
c. Interaksi model pembelajaran problem
50
solving dan problem posing dengan Tinggi Sedang Rendah
Kategori
kreativitas verbal terhadap Problem Posing Problem Solving
kemampuan penyelesaian masalah
IPA Gambar 1. Grafik Interaksi Model Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis variansi dan Kreativitas Verbal
dua jalan tabel 4.15 diperoleh nilai
Pengujian hipotesis menunjukkan
signifikansi yaitu 0,043. Hipotesis nol
bahwa ada interaksi penggunaan model
ditolak karena nilai signifikansi < 0,05,
pembelajaran Problem Posing dan
artinya Ada interaksi antara penggunaan
Problem Solving dengan kreativitas
model pembelajaran problem solving dan
verbal terhadap kemampuan
problem posing dengan kreativitas verbal
penyelesaian masalah IPA. Uji lanjut
siswa terhadap kemampuan penyelesaian
112
Sulaihah, dkk. - Perbandingan Problem Solving dan Problem Posing Ditinjau dari Kreativitas Verbal
Anava dilakukan uji lanjut Scheffe.Uji dengan kreativitas verbal siswa terhadap
Scheffe menunjukkan bahwa ada kemampuan penyelesaian masalah IPA.
perbedaan kemampuan penyelesaian
masalah siswa antara siswa yang SIMPULAN DAN SARAN
menggunakan model pembelajaran Hasil dari penelitian ini dapat
Problem Posing dengan kreativitas tinggi disimpulkan sebagai berikut : yang pertama
yakni ada perbedaan pengaruh model
dan model pembelajaran Problem Solving
problem solving dan problem posing
dengan kreativitas rendah, siswa
terhadap kemampuan penyelesan masalah
menggunakan model pembelajaran IPA siswa. Yang kedua ada perbedaan
problem posing dengan kreativitas pengaruh kreativitas verbal siswa terhadap
sedang dan model pembelajaran problem kemampuan penyelesaian masalah IPA
posing dengan kreativitas rendah, siswa siswa. Selanjutnya ada interaksi antara
menggunakan model pembelajaran pengaruh penggunaan model pembelajaran
problem posing dengan kreativitas problem solving dan problem posing dengan
sedang dan model pembelajaran problem kreaivitas verbal siswa terhadap kemampuan
solving dengan kreativitas rendah. penyelesaian masalah IPA.
Kemampuan penyelesaian masalah Saran untuk penelitian ini yang
pertama yakni guru harus mampu
siswa menggunakan model pembelajaran
memperhatikan kreativitas verbal siswa
problem posing dengan kreativitas tinggi
selama pembelajaran dan diperlukan
lebih baik dibandingkan dengan peningkatan kreativitas siswa untuk
menggunakan model pembelajaran memperoleh hasil yang lebih optimal. Untuk
problem soving pada setiap kategori selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih
kreativitas verbal siswa. Kemampuan lanjut yaitu perbandingan model Problem
penyelesaian masalah siswa dengan Solving dan Problem Posing dengan
kreativitas verbal tinggi lebih baik menambahkan variabel moderator yang lain
dibandingkan dengan model kreativitas seperti sikap ilmiah, motivasi, gaya belajar
verbal rendah dan sedang pada model dan minat belajar siswa pada mata pelajaran
pembelajaran problem posing dan lain dan jenjang pendidikan yang berbeda
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
problem solving, kecuali antara
kreativitas verbal siswa kategori tinggi
DAFTAR PUSTAKA
dan sedang menggunakan model Astra, I.M., Umiatin, dan Jannah, M. 2012.
pembelajaran problem posing karena “Pengaruh Model Pembelajaran
tidak terdapat perbedaan pengaruh Problem Posing Tipe Pre-solution
Posing terhadap Hasil Belajar Fisika
kreativitas verbal kategori sedang dan
dan Karakter Siswa SMA”. Jurnal
rendah terhadap kemampuan Pendidikan Fisika Indonesia. Volume.
penyelesaian masalah siswa dengan 8, No. 02.
perbedaan nilai rata-rata yang tidak Budiyono, 2016. Statistika untuk Penelitian.
Surakarta: UNS Press.
terlalu signifikan dengan selisih 0,53.
Erina, R dan Kuswanto, H. 2015. “Pengaruh
Berdasarkan uraian di atas dapat Model Pembelajaran InSTAD terhadap
disimpulkan bahwa ada interaksi antara Keterampilan Proses Sains dan Hasil
penggunaan model pembelajaran Belajar Kognitif Fisika di SMA”.
Jurnal Inovasi Pendidikan
problem solving dan problem posing
IPA.Volume. 1, No. 2.
113
Education and Human Development Journal Volume 5. Nomor 1. September 2019
114