Anda di halaman 1dari 4

Cermin :

Prolog :

...
Namaku Putri Tania, bisa di bilang aku adalah anak yang banyak berbuat
salah, bahkan orang tuaku membuang ku saat aku berumur satu Minggu,di
titipkan di sebuah panti asuhan Terkasih.

Dan aku tubuh di sana, aku begitu bahagia di panti aku hidup dengan canda
bersama teman yang lain, tapi kebahagiaan ku hilang seketika saat aku
berumur 10 tahun semenjak mereka datang dan mengadopsi ku.

Tuan dan nyonya Ardi, mereka mengadopsi ku karena ingin mempunyai seorang
anak perempuan, dan mereka membawa ku, kupikir hidupku bahagia setelah
nya, tapi tidak, aku hancur dan aku sudah tersiksa.

Aku dibawa kerumah mereka, dan aku di perkenalkan dengan anak laki-laki
nya, dia lebih tua 10 tahun diatas ku, kupikir dia akan menjadi kakak
laki-laki yang baik dan penyayang tapi aku salah, dan aku sudah salah
menerima keluarga ini menjadi keluarga ku.

Senyuman pertama mereka sangat lah manis semanis iblis yang selalu ada
di mimpi ku, dengan kebodohan ku aku menerima senyuman palsu yang mereka
berikan, dan dengan kebodohan ku aku lebih ingin mati dari pada hidup.

Part 1 : Hell

Pertemuan pertama ku dengan keluarga ini, setelah aku di bawa dari panti
menuju rumah mereka, diriku di sanbut dengan pak Ardi dia membukakan pintu
sambil berseraya.

" Tania, kamu akan tinggal di sini, bersama dengan kami, di rumah ini"
ucap Pak Ardi sambil membukakan pintu.
setelah pintu terbuka aku melihat seorang laki-laki yang menyambutku
kembali dengan sebuah senyum yang indah, dan dia memperkenalkan dirinya.

“hallo, kamu Tania kan , kamu yang akan menjadi adik baru ku,wahhh senang
nya, oh ya dan perkenalkan nama ku Renaldi panggil aku kakak Ren saja ya,
dan jika kamu perlu sesuatu jangan sungkan-sungkan datang ke kamarku, oke
Tania” Ucap Kak Ren

Setelah mendengar itu aku merasa senang, aku mempunyai keluarga yang
sangat sayang dan menerimaku di sini, di dalam fikirku.

Setelah itu Pak Ardi membawaku kekamarku, di lantai dua tepat di sebrang
kamar kak Ren, aku sangat senang karena jika aku perlu sesuatu aku bisa
lanngsung kekamarnya. Tapi saat itu aku begitu konyol, aku terpedaya
dengan senyum manisnya dan sapaannya itu.

Seminggu kemudian…….

Aku bahagia besama keluarga ini, dalam banakku kala itu. Tapi sayang
keanehan mulai terjadi, saat selesai makan di ruang makan, aku yang masih
lugu itu berniat membantu mencuci piring di dapur. Dan aku mulai mencuci,
tai tak sengaja.

Prankkk…

Piring yang sedang ku cuci terjatuh di lantai dan pecah, ibu Maya pun
datang dan melihat tepat kearah piring yang jatuh itu, dia mulai
memarahiku, dan meneriakiku dengan keras.

“Dasar anak tidak berguna, kamu harusnya berhati-hati dengan piring itu,
piring itu sangat mahal dari pada kami membayar petugas panti untuk
mengadopsi mu tau tidak”Ucap ibu maya kepadaku

Aku pun mulai menangis dengan sangat keras dan semua orang menghampiriku,
dan aku melihat Pak Ardi hanya diam tanpa kata, tetapi Kak Ren membelaku

“sudah lah bu, itu hanya sebuah piring, lagi pula kita bisa membeli lagi,
jangan marahi Tania, di juga tidak sengaja” ucap nya
Dalam benakku berfikir apa selama ini memang seperti itu keluarga ini,
dan aku pun berfikir kembali dengan menyatakan hanya kak Ren saja yang
membantuku.

Beberapa hari setelah itu aku pun membuat kesalahan kecil lagi, aku tidak
sengaja memainkan baju ibu Maya, dan beliau seperti biasa memarahiku dan
kali ini juga aku selalu di bela oleh kak Ren.

Dan malam hari tepat pada hari kamis malam, saat itu pukul 10:00 malam,
kejadian yang tidak terduga muncul di hadapanku. Saat itu aku sedang
tertidur pulas dan aku mendengar.

Tok…tok…tok…

Aku terbangun mendengar suara bising dari arah pintu kamarku, dan aku pun
mendengar suara Kak Ren memanggil-manggil namaku

“Tania…,Tania… tolong buka pintunya, Tania…” suara dari pintu itu

Aku pun terkejut dan juga khawatir, dan tumben sekali kak Ren membangunkan
aku malam-malam begini, tanpa berfikir panjang aku membukakan pintu kamar,
dan tiba-tiba

Bruggg…..

“hah, kak Ren apa yang Kakak lakukan” ucapku terkejut

“tanglah Tania, dan sebentar saja,sebentar saja aku ingin menikmati


tubuh mu malam ini, aku sudah tidak sabar saat kamu datang Tania, aku,aku
menginginkan mu” ucapnya sambil perlahan-lahan membuka baju ku

“AHHHHHHHHH”teriakku saat itu, tanpa di sadari sekujur tibuhku sudah


halus tanpa sehelai kain di tubuh ku.

“KAK Ren hentikan ini,hentikan , ku mohon, AHHHHHH” teriaku sangat keras


saat itu tapi dirinya tidak menggubris bahkan saat aku hendak bangun dan
aku menendangnya dia membalasku dengan tamparan hingga aku tidak sanggup
dan aku hilang kesadaran, sebelum itu dia membisikkan sesuatu ke telinga
ku

“ingat, jangan memberi tahu siapapun tentang ini, jika sampai ada yang
tahu kamu akan ku bunuh Tania” Ucapnya sambil memakai baju kembali dan
keluar dari kamarku, dan menutupiku dengan sebuah kain.

Itu adalah awal dari siksaan yang terus berlanjut untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai