Anda di halaman 1dari 3

Alim bahri waru ahsar

1965342025

Ilmu adminitrasi negara

Terorisme Mengatasnamakan Agama yang


Bertentangan dengan Sila Pertama Pancasila

Kejadian terorisme di Indonesia telah terhitung banyak terjadi, bahkan terdapat


beberapa kejadian yang membekas hingga sekarang. Hal ini kerap kali
menjadi momok dan meresahkan bagi masyarakat, apalagi baru-baru ini tengah
mencuat isu keagamaan di negeri ini yang menjadi suatu permasalahan baru.
Praktek terorisme yang mengatasnamakan agama jelas suatu hal yang bertentangan
dengan sila pertama Pancasila. Namun apa yang menjadi penyebab terorisme
membawa atau mengatasnamakan agama? Dan apa sikap atau posisi pemerintah
dalam mengahadapinya? Tulisan ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut secara singkat.

Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan


perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berikut kutipan dari Deklarasi
Universal tentang Hak-Hak Asasi Manusia Pasal 3 menyatakan "Setiap orang
berhak atas kehidupan, kebebasan dan keselamatan sebagai individu", jadi dapat
disimpulkan bahwa terorisme adalah salah satu bentuk pelanggaran
terhadap HAM dan melanggar salah satu hak asasi manusia yang utama, yaitu hak
hidup. Terorisme sendiri sering tampak dengan mengatasnamakan agama. Selain
oleh pelaku individual, terorisme bisa dilakukan oleh negara. Orang yang
melakukan terorisme biasanya menganggap ia adalah pahlawan bila dapat
menghilangkan orang yang berbeda dengan 'agama'nya.
Sila pertama :

Pelaku terorisme saat ini telah menyalahi nilai-nilai pancasila, terutama dalam
Dalam sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dalam sila pertama, setiap warga
negara wajib berketuhanan Yang Maha Esa, sikap saling menghormati dan
bekerjasama antar umat beragama perlu diimplementasikan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sebagai upaya menjalankan sila pertama dengan tujuan
untuk menghindari praktik aksi terorisme dan kekerasan atas nama agama dengan
tujuan menciptakan kerukunan antar umat manusia.

Permasalahan atau penyimpangan :

Contoh dari terorisme yang mengatasnamakan agama ialah Bom Bali I yang terjadi
pada 12 Oktober tahun 2002. Sebenarnya anggapan tentang penyebab bom ini
dapat berbeda-beda. Menurut Ali Imron, pelaku bom Bali I tahun 2002, latar utama
pemboman di Bali tergabung dalam Darul Islam penerus dari Negara Islam
Indonesia (NII). Namun di tahun 2002 mereka berganti nama menjadi Jamaah
Islamiah (JI). Biasanya otak aksi teror di Indonesia memiliki 2 niatan. Yang
pertama ialah teroris ingin menegakkan agama Islam seutuhnya di Indonesia.
Kedua, ingin merealisasikan jihad (menurut pandangan Islam, jihad adalah
meninggal karena membela agama) dalam arti perang.

Pendapat saya tentang kejadian terorisme yang terjadi, yaitu dalam bahasan ini
adalah tragedi bom Bali I, adalah prihatin atas kejadian yang mengenaskan.
Tindakan siapa saja yang melakukan terorisme merupakan tindakan yang kejam
dan tidak dibenarkan dalam agama apapun.

Menurut saya, akar persoalan dari terorisme sebenarnya sepele tapi bila sudah
tertanam kebencian dan dorongan dari pihak yang salah maka akan menjadikan hal
sepele itu menjadi api dalam sekam. Ditambah ketika tindakan terorisme itu malah
menjadi tujuan untuk melakukan "perbuatan yang mulia" (sebenarnya suatu
anggapan yang salah total karena tidak mungkin ada perbuatan mulia yang
dilakukan dengan penghilangan nyawa orang lain).

Cara menyelesaikannya :

Terorisme tidak dapat benar-benar diberantas, namun dapat dilakukan tindakan


preventif dan represif terjadinya terorisme. Tindakan preventif dengan cara
pemerintah didukung oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat tidak boleh
terpengaruh paham terorisme melainkan harus memberantas pola pikir terorisme,
terutama pada kalangan muda, dalam bidang pendidikan, hal itu dimulai dari
lingkungan terdekat yaitu keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar serta dengan
cara memperkuat pertahanan negara sehingga negara aman dari serangan
terorisme. Tindakan represif yang dapat dilakukan bila terorisme telah terjadi
adalah dengan cara negara bertanggungjawab pada rakyat dan memberi bantuan
bagi rakyat yang menjadi korban.

Anda mungkin juga menyukai