Chadha Tarang, Yadav Gunjan, Tripathi Abhay Mani, Dhinsa Kavita, Deval Arora
ABSTRAK
Beberapa kondisi seperti karies gigi, diskolorasi, trauma, kehilangan gigi dini,
ketidakselarasan, dan kelainan ukuran serta bentuk dapat menyebabkan gigi tidak
terlihat estetik. Saat ini sudah terdapat banyak solusi yang tersedia untuk masalah
estetika dalam kedokteran gigi anak, namun dilema terbesar adalah memilih modalitas
perawatan terbaik untuk pasien serta situasi tertentu. Estetika gigi identik dengan
estetika wajah. Masalah kosmetika pada usia dini memiliki dampak yang besar terhadap
perkembangan psikologi dan interaksi sosial dengan anak-anak seusia. Dalam hal ini,
perkembangan berbagai teknik, alat, dan bahan yang berbeda membantu menghasilkan
restorasi yang bagus untuk meningkatkan citra diri anak dan remaja. Karena itu, kajian
ini menggarisbawahi berbagai perkembangan terkini dalam bidang estetika kedokteran
gigi anak beserta indikasi, keuntungan serta kerugian masing-masing teknik.
Kata kunci: Gigi sulung, restorasi estetika, bahan kedokteran gigi, senyum, anak
PENDAHULUAN
Saat ini terdapat banyak pilihan yang tersedia untuk tatalaksana kondisi seperti
karies susu botol, hipoplasia email, diskolorasi, fraktur gigi dan bruksisme. Kondisi
tersebut dapat menyebabkan kerusakan estetika pada anak sehingga memerlukan bahan-
bahan yang lebih baik dan lebih superior untuk mengatasi masalah tersebut.1
Masuknya berbagai metodologi terbaru untuk restorasi gigi berlubang ke dalam
bidang kedokteran gigi anak menjadi suatu keuntungan, namun masih sulit untuk
memuaskan pasien yang menginginkan estetika superior.2 Dengan perkembangan
globalisasi, kedokteran gigi memasuki bidang kesadaran baru ketika populasi anak-anak
berusia kurang dari 3 tahun ingin terlihat lebih baik dan sadar bahwa dokter gigi anak
dapat membantu memberikan solusi terbaik terhadap masalah kompleks dari
manajemen ruang, karies pada gigi anterior, fraktur gigi, dkk. yang menjadi tantangan
bagi dokter gigi.3
Menurut Chaudhary et al. (2015), sekitar seperempat anak-anak berusia kurang
dari 8 tahun mengalami cedera pada gigi anterior, sehingga trauma pada gigi anterior
menjadi cedera yang paling umum pada anak.4
Restorasi gigi anterior yang mengalami trauma cukup sulit karena gigi sulung
berukuran sangat kecil, memiliki lapisan email yang tipis untuk prosedur etsa dan
bonding, serta memiliki pulpa yang mudah terbuka karena tanduk yang tinggi dan
lapisan permukaan email dan dentin yang lebih tipis. Hal tersebut meningkatkan waktu
kunjungan yang dapat membuat anak cemas dan meningkatkan biaya perawatan.2
Klasifikasi:
Mahkota tiruan bonded – Mahkota tiruan Pedo Jacket, Mahkota tiruan
polikarbonat, Mahkota tiruan artglass, Mahkota tiruan strip.
Mahkota tiruan luted – Mahkota tiruan stainless steel dengan facing,
Mahkota tiruan Kinder, Mahkota tiruan Cheng, Mahkota tiruan Nu-Smile,
Mahkota tiruan Dura, Mahkota tiruan Whiter Biter, Mahkota tiruan
PedoCompu, Mahkota tiruan veneer polietilen densitas tinggi.
Polycarbonate Crowns: ( mahkota polikarbonat )
Pada anak-anak, lesi yang paling umum pada gigi anterior adalah karies
botol. Lesi ini terjadi pada permukaan labial dari semua anterior. Mahkota
polikarbonat adalah mahkota sementara dan terbuat dari resin polikarbonat
yang menggabungkan serat mikro-kaca (microglass fibers) yang dapat
diberikan pada situasi seperti prosthesis tetap pada gigi susu anterior yang
kemudian akan dilepas di masa mendatang.16
Strip Crowns:
Strip crowns adalah cetakan plastik yang digunakan untuk restorasi pada
gigi depan. juga disebut mahkota seluloid dan merestorasi gigi anterior atas
yang tergolong sangat estetika dibandingkan dengan metode lain yang
tersedia. Strip crowns adalah bentuk mahkota yang paling umum digunakan
diisi dengan komposit & di bonding/diikatkan pada gigi. Metode ini mudah
dipasang,di lepas dan mudah diperbaiki.16
Mahkota Jaket Pedo: (pedo jacket crowns)
Mahkota Jaket Pedo terdiri dari bahan poliester yang sewarna dengan gigi
dan diisi dengan bahan resin. Penempatan mahkota ini dapat diselesaikan
dalam sekali pertemuan dan dapat dilepas dengan gunting. Mahkota ini
tersedia dalam satu warna sehingga pemilihan warna tidak dimungkinkan.1
Artglass Crowns:
Artglass umumnya disebut sebagai "mahkota organik". Ini terdiri dari 55%
mikroglass dan 20% silika.2 Ini adalah metakrilat baru multifungsi dengan
kemampuan membentuk struktur molekul tiga dimensi yang saling
berhubungan .16
Mahkota Baja Stainless (stainless steel crown/SSC):
Mahkota ini pertama kali diperkenalkan oleh Engel dan dikembangkan oleh
Dr. William Humphrey (1950). Mereka terbuat dari stainless steel dan
direferensikan dengan akronim SSC. Mereka memberikan proteksi pada
struktur gigi residual yang mungkin telah melemah setelah pencabutan
karies yang berlebihan dan memiliki tingkat kegagalan yang kecil 17
Mahkota Baja Stainless Berwajah Terbuka (Open Faced Stainless Steel
Crown):
Hartmann pada tahun 1983 memperkenalkan mahkota baja tahan karat
yang tahan lama, hemat biaya, dan dapat diandalkan untuk restorasi gigi
insisivus primer yang patah. Mahkota ini memiliki estetika yang unggul
daripada SSC konvensional dan struktur gigi tersebut terbuka untuk
pengujian pulpa (sumpah aku iki g phm maksute si bhs inggris e sepurane
ya : tooth structure have a facial window for pulp testing)
Mahkota Baja Stainless yang Preveneered (Preveneered SSC)
Mahkota baja tahan karat yang dipravenasi (PVSCC) sebagai solusi
terhadap estetika untuk kasus rumit merestorasi gigi insisivus primer yang
memiliki karies besar. Mahkota yang diproduksi dengan resin komposit dan
termoplastik yang terikat pada logam adalah preveneered SSC
Mahkota Pedo Compu:
Mahkota Pedo Compu adalah mahkota anterior stainless steel dengan
permukaan komposit dan mesh berkualitas tinggi dengan light cured
composite crown, mudah dicocokkan dengan gigi alami dan membantu
mengurangi akumulasi plak.
Mahkota Veneer Berwarna Polietilen Kepadatan Tinggi: (High Density
Polyethylene Veneered Crowns)
Jenis mahkota ini mengakomodasi gigi dengan retensi mekanis dan tidak
mudah lepas dan memiliki kepadatan lebih besar di atas permukaan
komposit yang biasa digunakan.
Pedo Pearls:
Mahkota ini terbuat dari aluminium dan bukan stainless steel karena lapisan
epoksi melekat jauh lebih baik daripada yang sebelumnya. Ini pertama kali
diperkenalkan pada 1980.1 Mereka mudah dipotong dan
dikerutkan/dikeritingkan tanpa terkelupas dan komposit dapat ditambahkan
setelahnya.
New Millennium Crown:
Mereka diperkenalkan di pasar oleh Success Essentials, Space Maintain
Laboratory. Mereka memiliki kemiripan dengan mahkota jaket Pedo dan
mahkota strip. Mereka dapat selesai dan dibentuk kembali dengan bur
finishing berkecepatan tinggi. Mereka sangat rapuh dan lebih mahal
daripada bentuk mahkota lainnya
Zirkonia Crown: Zirkonia mahkota dikembangkan oleh John P Hansen &
Jeffery P Fisher (2010).3 Zirkonia adalah bentuk zirkonium dioksida.1
yang memiliki estetika dan kekuatan. Mahkota zirkonia adalah bahan
terkuat yang digunakan dalam kedokteran gigi dan dapat digunakan untuk
gigi desidui/primer maupun gigi permanen.
Cerec Crowns – Semua Mahkota Keramik: Pembuatan mahkota Cerec
didasarkan pada teknologi CAD / CAM. Mahkota ini tidak memiliki logam
di dalamnya, dan karenanya cukup estetika dan tersedia dalam berbagai
warna.
4. Restorasi Biologis: Restorasi biologis dapat didefinisikan sebagai rekonstruksi yang
tepat untuk fragmen gigi yang secara ekstensif rusak.19 Restorasi biologis tidak
hanya mempertahankan struktur gigi tetapi juga memberikan warna alami dan
bentuk anatomi. 3 Teknik ini membutuhkan keahlian profesional untuk
mempersiapkan dan mengadaptasikan bentuk mahkota alami ke dalam kavitas.
Modifikasi Hawley's Appliance- Alat ini paling sering digunakan, dibangun pada
1920-an adalah alat yang dapat aktif dilepas. Ini menggabungkan clasp(jepitan) pada
gigi molar dan karakteristik labial luar dengan penyesuaian loop, mulai dari caninus ke
caninus.24 Dalam kasus intrusi, luksasi, atau avulsi, karies dan fraktur gigi yang luas
pada anak-anak menciptakan dampak psikologis baik pada orang tua maupun anak-anak
terutama struktur gigi. Faktor-faktor ini mengharuskan penggantian gigi anterior dengan
alat yang memenuhi kebutuhan estetika dan fungsional. Jadi, modifikasi alat dilakukan
dimana gigi akrilik tertanam pada akrilik dan distabilkan pada busur labial hawley untuk
mengembalikan estetika dan fungsi anterior.
Modifikasi Nance Palatal Arch- Ini pertama kali dijelaskan oleh Nance pada tahun
1947, dan sangat populer digunakan dalam kedokteran gigi anak bahkan sampai
sekarang. Lengkungan palatal melekat pada molar band, penempatan/tombol(?) (pokok
di jurnalnya tulisane button) akrilik tertanam di daerah rugae.25 Alat lengkung palatal
nance yang dimodifikasi adalah alat yang mudah dibuat, mudah dirawat, dan merupakan
opsi penggantian gigi pergantian yang hemat biaya. Dalam lengkungan nance palatal
yang dimodifikasi, gigi akrilik ditempatkan pada ekstensi anterior dari tombol akrilik
(jujur g phm ambe kata2 e maap : acrylic teeth were placed in anterior extension of
acrylic button.). Prostesis cekat diberikan karena tidak memerlukan pasien karena tidak
dapat hilang atau patah, tidak seperti dalam kasus gigi tiruan sebagian yang dapat
dilepas.26
Fiber Glass-Reinforced Composite Resin Space Maintainer- Fiber yang paling
sering digunakan dalam praktik gigi. diperkuat dengan serat polietilen atau kaca, serat
dan dicekatkan ke gigi tetangga melalui bahan komposit. Maintainer ini merupakan
alternatif yang dapat diterima secara klinis dan nyaman untuk alat band dan loop
konvensional.27
Removable Partial Denture (RPD): RPD didefinisikan sebagai prostesa gigi yang
merestorasi satu atau lebih tetapi tidak semua gigii. Banyak pasien memerlukan
penggantian struktur gigi yang hilang untuk meningkatkan penampilan, meningkatkan
efisiensi pengunyahan, dan untuk meningkatkan estetika.
Keuntungan:
• Dapat mengganti banyak gigi
• Biaya - murah jika dibandingkan dengan jembatan atau implant
• Cepat & dapat dibuat dengan mudah
Kekurangan:
• Potensi pemuatan terbatas (Limited loading potential)
• Menyebabkan resorpsi tulang
• memperburuk masalah retensi plak
• clasp yang buruk
• terbatas seumur hidup 28
Veneering: “veneer adalah lapisan bahan yang diletakkan di atas gigi, untuk
meningkatkan estetika dan / atau melindungi permukaan gigi dari kerusakan.” Veneer
porselen diperkenalkan oleh Dr. Charles Pincus di Hollywood pada 1930-an. Konsep
laminasi veneer sudah ada sejak lama, muncul pada tahun 1975 oleh Rochette.
Veneer terdiri dari dua jenis:
Veneer parsial - Veneer parsial lebih disukai untuk pewarnaan intrinsik dan rekonstruksi
cacat local.
Full veneer- Full veneer diindikasikan untuk restorasi yang tergeneralized atau area
pewarnaan intrinsik yang melibatkan sebagian besar permukaan fasial gigi.
KESIMPULAN
Dalam kedokteran gigi restoratif, memilih bahan restoratif yang benar adalah
salah satu variabel utama yang menentukan keberhasilannya. Banyak perkembangan
baru telah terjadi dalam kedokteran gigi restoratif untuk anak-anak dalam beberapa
tahun terakhir. Seiring dengan perkembangan bahan restoratif yang lebih baru,
Pedodontist memiliki beragam mahkota estetika yang tersedia untuk memulihkan gigi
anterior primer. Dengan demikian, estetika telah menjadi konsep yang bernilai dan
wajib dalam kedokteran gigi saat ini.
Era kedokteran gigi saat ini sangat bergantung pada prinsip-prinsip estetika karena
meningkatnya permintaan pasien. Seorang dokter gigi restoratif harus mencoba
memenuhi tuntutan ini, sambil secara bersamaan mempertimbangkan status sosial
ekonomi pasien.