Anda di halaman 1dari 68

Statistika

BAB 3 Masalah Rata-rata


(AVERAGE)
Rata-rata
Rata-rata adalah Tiap bilangan yang dapat dipkai
sebagai wakil dari rentetan nilai. Rata-rata itu
berwujud dengan satu angka saja.
Macam-macam Rata-rata :
1. Rata-rata hitung atau Nilai rata-rata hitung
(=Arithmethic Mean) yang umumnya
dilambangkan dengan huruf M atau ( x̅ )
2. Rata-rata pertengahan (Median atau Medium)
yang umumnya dilambangkan dengan huruf Me,
Mdn, Mn.
3. Modus atau Mode, yang biasa dilambangkan
dengan Mo
Macam-macam rata-rata
4. Rata-rata ukur atau nilai rata-rata ukur
(=Geometric Mean), yang dilambangkan
dengan GM
5. Rata-rata Harmonik atau nilai rata-rata
harmonik (=Harmonic Mean),
dilambangkan dengan HM
Mean
 Mean dari sekelompok (sederetan) angka (bilangan) adalah
jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada, dibagi
dengan banyaknya angka (bilangan) tersebut.
 Cara Mencari Mean :
1. Untuk Data Tunggal
a. Cara Mencari Mean Data Tunggal, yang seluruh
skornya berfrekuensi satu. Dengan rumus berikut.

Mx 
 X
Mx = Mean yang dicari
N
 X = Jumlah dari nilai-nilai yang ada
N = Banyak nilai
X F
8 1
7 1
9 1
5 1
8 1
9 1
8 1
8 1
9 1
19 1
10 1
9 1
...........= ∑ X 12 = N
Mean
b. Cara mencari mean data tunggal yang
berfrekuensi lebih dari satu.
Rumus yang dipakai :

Mx 
 fX
 fX
N
Dimana :
Mx = Mean
= Jumlah dari hasil kali antara masing-masing
nilai dengan frekuensinya
N = Banyaknya nilai
X F Fx
8 2
7 4
9 15
5 7
8 8
9 35
8 22
8 10
9 14
19 11
10 12
9 4
Total ..... = N ..... = ∑ fX
Mean
2. Cara Mencari mean dari data kelompok
a. Mencari dengan Metode Panjang
Rumus yang digunakan :

Mx 
 fX
N
Mx = Mean
 fX = Jumlah hasil kali antara Midpoint dari masing masing
interval dan frekuensinya.
N = Banyaknya nilai
INTERV f X(MID x’ fx’
AL POINT)
Langkah-langkah:
1.mencari mean terkaan/taksiran, cara:
a.pilih midpoint frekwensi terbesar
b.pilih diantar mid point yang terdapat
diposisi tengah
2.Menetapkan x’ (titik tengah buatan
sendiri) berikan nilai 0
, keatas +, kebawah –
3.kalikan frekwensi dengan x’
4.tentukan jumlah
5.Masukkan rumus
Mean
b. Mencari dengan Metode Singkat
rumus yang digunakan :

( fx ' )
Mx  M 'i
(N )
Mx = Mean
M’ = Mean terkaan / mean taksiran
i = interval
( fx ' )= Jumlah hasil kali antara titik tengah buatan sendiri dengan
frekuensi dari masing-masing interval
N = Banyaknya nilai
Penggunaan Mean :
1.Bila data simetris
2,Data dalam benuk angka
3.Menganalisa data berikutnya dengan deviasi rata-
rata, deviasi standar , korelasi dab
Kelemahan Mean :
1. karena berasal data dari
perhitungan seluruh angka maka
lebih sukar
2.perlu ketelitian
3.sangat dipengaruhi oleh angka
ekstrim
Median
Median adalah nilai tengah dari sekelompok nilai.
-Cara mencari Median dari data tunggal yang berfrekuensi
lebih dari satu.
1 / 2 N  fkb atau Mdn  u  2 N  fka
1  
Mdn  1 
fi  fi 
Mdn = Median
fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah nilai yang mengandung
median
fi = frekuensi asli ( frekuensi dari nilai yang mengadung median)
N = banyaknya nilai
fka = frekuensi kumulatif yang terletak diatas nilai yang mengandung median
u = upper limit ( batas atas nyata dari nilai yang mengandung median )
1 = lower limit ( batas bawah nyata dari nilai yang mengandung median )
Median
Mencari median dari data kelompok.


Mdn  1  2
1 N  fkb
i
atau 
Mdn  u  2
1 N  fka
i
fi fi
Mdn = Median
fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah nilai yang mengandung
median
fi = frekuensi asli ( frekuensi dari nilai yang mengadung median)
N = banyaknya nilai
fka = frekuensi kumulatif yang terletak diatas nilai yang mengandung median
u = upper limit ( batas atas nyata dari nilai yang mengandung median )
I = lower limit ( batas bawah nyata dari interval yang mengandung nilai )
I = intrval
PENGGUNAAN NILAI RATA-
RATA
PERTENGAHAN/MEDIAN :
1.TIDAK ADA WAKTU LUAS
2.KITA INGIN TELITI
3.DATA A SIMETRIS
4.DATA TIDAK AKAN DIOLAH
LAGI DENGAN STATISTIK
KEBAIKAN MEDIAN
DIPEROLEH DALAM WAKTU
SINGKAT
KELEMAHAN MEDIAN
SIFATNYA TIDAK TELITI
Modus
a.cara mencari data tunggl ;adalah suatu skor
atau nilai yang mempunyai frekuensi paling
banyak.
a. Cara mencari modus untuk data kelompok
 fa   fb 
Mo  1   i atau Mo  u   i
 fa  fb   fa  fb 
Mo = Modus
Fa = frekuensi yang terletak diatas interval yang mengandung modus.
Fb = frekuensi yang terletak dibawah intercal yang mengndung modus.
I = lower limit ( batas bawah nyata dari interval yang mengandung modus.
U = kelas interval
Penggunaan Modus :
1.dapat nilai lebih cepat
2.bersifat kasar kurang teliti
3.ingin mencari ciri khasnya
Kebaikan dan kelemahan modus
Kebaikkan didapat dengan cepat
kelemahan nya kurang teliti
Hubungan antara Mean, Median,
Modus
Dalam keadaan khusus, yaitu dalam keadaan
distribusi frekuensi data yang kita selidiki
bersifat normal (symetris) maka akan kita temui
keadaan sebagai berikut
a. Mean = Median = Modus
b. Modus = 3 Median – 2 Mean
Quartile / (1/4)
Dipergunakan cara-cara berikut untuk
mencari kuartil/quartil ( Q1,Q2,Q3 )
Untuk data tunggal : Untuk data kelompok :
n 
 N  fkb 
Qn  1   4 
 fi 
 
 
Qn = kuartil
N = banyaknya nilai
1 = lower limit ( batas bawah dari nilai yang mengandung Qn )
Fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah interval yang mengandung Qn )
Fka = frekuensi kumulatif yang terletak diatas interval yang mengandung Qn )
Fi = frekuensi aslinya ( frekuensi yang mengandung Qn )
I = kelas interval
Distribusi frekwensi nilai Pend
Agama
NILAI/X f fkb
46 2 60 = N
45 2 58
44 3 56
4e 5 53
42 8 48
41 10 40
40 12 30
39 -> l =38,5 6 (f1) 18 Q1
38 5 12 fkb
37 4 7
36 2 3
35 1 1
Q1=1/4 X60 = 15 terletak pada
skor 39, l = 38,5, fi = 6, fkb = 12

masukkan ke rumus
…….didapat 39
Coba cari Q2 dan Q3
Desil / (1/10)
Dipergunakan rumus-rumus untuk mencari
desil seperti :
Untuk data tunggal : untuk data Kelompok :

 n 
  fkb 
Dn  1   10n 
 fi 
 
 
Dn = Desil yang ke-n ( disini ‘n’ bisa diisi dengan 1,2,3,4,5,…,9 )
N = banyaknya nilai
1 = lower limit ( batas bawah dari nilai yang mengandung Desil ke-n )
Fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah nilai yang mengandung Desil
ke-n
Fi = frekuensi aslinya ( frekuensi yang mengandung Desil ke-n )
Percentile / (1/100)
Rumus-rumus yang digunakan untuk
mencari persen/persentile :
Untuk data tunggal : untuk data kelompok :
 n 
  fkb 
Pn  1   100 N 
 fi 
 
 
Pn = percentile ke-n ( n bisa diisi dengan 1,2,3,4,5,…,99 )
N = banyaknya nilai
1 = lower limit ( batas bawah dari nilai yang mengandung persentile ke-n )
Fkb = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah nilai yang mengandung
percentile ke-n
Fi = frekuensi aslinya ( frekuensi yang mengandung percentile ke-n )
i = kelas interval
KEGUNAAN PERCENTIL
DIDUNIA PENDIDIKAN :
1.Untuk merubah raw data
menjadi standar nilai
2.Menentukan kdudukan seorang
anak
3.Menentukan nilai batas lulus
HUB ANTARA QUARTIL –
DECILE – PERCENTIL
1. P 90 = D9
2. P 80 = D8
3. P 50 = D 5 = Q2
dst..
KERJAKAN SOAL HAL 133-134
UNTUK SOAL NOMOR
1, 3, 4, 5, 9, 10, 12, DAN 14
SELAMAT BEKERJA !
NILAI RATA-RATA
UKUR/GEOMETRIK MEAN
JARANG DIGUNAKAN DIDUNIA
PENDIDIKAN , DIGUNAKAN
DALAM LAPANGAN
PSYCHOPHYSIA /ILMU HUB
ANTAR FISIK DENGAN
PENGALAMAN.
BAB II.MASALAH DISTRIBUSI
FREKWENSI
Distribusi (distribution ) berarti
penyaluran, pembagian atau pencaran.
Frekwensi ( frequency) berarti
kekerapan, keseringan angka yang
menunjukkan seberapa kali suatu
variable berulang dalam deretan angka.
Variabel(variable) adalah factor yang
tidak tetap atau gejala yang dapat
diubah-ubah
MASALAH DISTRIBUSI
FREKWENSI
Distribusi frekwensi adalah :keadaan yang
menggambarkan bagaimana frekwensi
/kekerapan dari suatu variabel/gejala yang
digambarkan dengan angka telah berpencar,
Contoh NILAI
: BANYAK/ ORANG
100 1
80 1
75 2
70 1
60 3
50 1
40 1
TOTAL 10
CONTOH PEMBUATAN TABEL
DISTRIBUSI DATA TUNGGAL
YANG FREKWENSI LEBIH
DARI SATU
Data nilai :
5 8 6 4 6 7 9 6 4 5
3 5 8 6 5 4 6 7 7 10
4 6 5 7 8 9 3 5 6 8
10 4 9 5 3 6 8 6 7 6
Tabel distribusi frekwensi data
tunggal yang skornya lebih dari satu
NILAI/X TANDA/TALLY f

10

Total
TABEL DISTRIBUSI FREKWENSI
KOMULATIF
Nilai – nilai hasil UN Bidang studi PMP dari
40 siswa:
Nilai / X f fk ( b ) Fk ( a)

40 = N 6

40 = N

Total 40 = N - -
TABEL DISTRIBUSI FREKWENSI
RELATIF/PORSENTASI
Tentang nilai ULHAR pelajaran IPA
Nilai / X f Persentasi

Total 40 = N
TENTUKAN TABEL PERSENTASI
KUMULATIF !

NILAI /X P Pk ( b ) Pk (a )

100

Total
GRAFIK
Penyajian data lewat tabel distriusi
frekwenasi kurang menarik, kurang cepat
memberikan deskripsi data, dan kurang
dapat dimengerti disebabkan :
• Penyajian dalam bentuk angka
menjemukan
• Memakan waktunlama membaca angka
• Kurang dapat dipahami
KEUNGGULAN GRAFIK
 Lebih menarik
 Memperlihatkan gambaran umum dan
menyeluruh tentang suatu perkembangan
Buat grafik poligon
1. Cari nilai tertinggi dan nilai terendah
2. Hitung frekwensi dengan membuat talli
3. Jumlahkan hingga mendapat jumlah
frekwensi
4. Bat garfik poligon dg cara :
- Buat sumbu horizontal / X / nilai
- Buat sumbu vertikal/ Y / frekwensi
- Hubungkan !
Buat grafik histogram
NILAI/X f Nilai Nyata
Langkah buat grafik histogram
1.Buat sumbuh horizontal /
abscis (X)
2.Buat sumbuh vertical /ordinal
(Y)
3.Tetapkan titik Nol
4.Tetapkan nilai nyata
5.Nilai nyata pada X
6.Frekwensi pada Y
Data kelompok
65 54 68 70 57 61 58 60 65 60
50 53 74 59 67 47 63 57 60 77
55 71 55 65 53 49 56 60 73 58
65 57 52 66 57 66 59 69 56 78
55 60 54 62 75 51 60 64 62 61
61 55 48 72 56 54 61 64 60 63
59 50 60 65 59 67 45 80 77 79
76 65 66 74 50 51 55 58 79 59
Langkah – langkah :
1.Tentuka nilai tertinggi H, terendah L
2.Total Range = H – L + 1
3.Tentukan luasan atau besaran dari data
kelopok= i
R/i = 10 - 20
i = R/10
4.Tabel distribusi frekwensi
INTERVAL TALLI Frekwensi ( f )
78 - 80
75 - 77
DISTRIBUSI FREKWENSI
KUMULATIF
Usia 50 orang guru PAI
Usia f Fk ( b ) Fk ( a )

78 - 80 =N

75 - 77

=N

Total =N - -
TENTUKAN DISTRIBUSI
FREKWENSI
RELATITIF/PORSENTASI
USIA f P

Total =N N = ∑P
TENTUKAN TABEL PERSENTASI
KUMULATIF
Nilai/ X P Pk ( b ) Pk ( a )
LANGKAH BUAT GRAFIK
1.Buat sumbu horizontal/absis / X
2.Buat sumbu vertikal/ordinal/Y
3.Teapkan titik 0
4.Midpoin = X
5.Frekwensi = Y
6.Buat garis bantu
7.Lukis grafi poligon
GRAFIK POLIGON
INTERVAL f MIDPOINT / X
(77 + 80 ) ; 2= 78.5
Langkah buat grafik histogram:
1.Buat sumbu horizontal (X)
2.Buat sumbu vertikal (Y)
3.Titik Nol
4.Tentukan nilai nyata
5.Nilai nyata pada X
6.Frekwensi pada Y
7.Buat grafik histogram
GRAFIK HISTOGRAM
INTERVAL f NILAI NYATA
76,5 – 80,5
KERJAKAN TUGAS, KUMPUL
MINGGU DEPAN
BAB 2 HAL 71 S/D 73 NO :
1.No 11 dan 12
2. no 13 dan14
3. No 15 dan 16
SEKIAN…………….
BAB 4.PENYEBARAN DATA
MACAM UKURAN PENYEBARAN DATA:
1.RANGE
2.DEVIASI
MACAM UKURAN PENYEBARAN
DATA
1.RANGE
2.DEVIASI TERDIRI ATAS:
A.DEVIASI KUARTIL
B.DEVIASI RATA-RATA
C.DEVIASI STANDAR
3.VARIANCE
4.UKURAN PENYEBARAN
RELATIF
YANG AKAN DIBAHA HANYA
2 YAITU RANGE DAN
STANDAR DEVIASI
1.RANGE (R)adalah jarak
penyebaran dari nilai rendah (L)
ke nilai tinggi(H)
Rumus : R = H-L
NO NAM PMP AGA IPA H L R JUM MEA
A MA LAH N

1 A 90 92 83

2 B 77 80 45

3 C 65 72 55

4 D 85 90 77
MAKIN KECIL JARAK
PENYEBARAN NILAI DARI NILAI
TERENDAHSAMPAI NILAI
TERTINGGI,MAKA AKAN
SEMAKIN HOMOGENDISTRIBUSI
NILAI TERSEBUT, MEAN YG KITA
PEROLEHMRPK WAKIL
PRESENTATIF DATA YANG
BERSANGKUTAN. DAN
SEBALIKNYA.......
PENGGUNAAN RANGE adalah
sbagai ukuran untuk waktu yang
sangat singkat dengan
mengabaikan faktor ketelitian.
Kelemahan range adalah
1.Labil dan kurang teliti
2.tidak memperhatikan distribusi
DEVIASI adalah selisih atau
simpangan dari masing-masing
skor atau interval dari nilai rata-
rata hitungan nya
BAB 5.HUB ANTAR VARIABEL
Korelasi dalam statistik bearti
hubungan antara 2 variabel atau lebih.
Contoh dari hub antar variabel :
korelasi antara prestasi studi (Variabel
X) dn kerajianan kuliah (variabel Y )
maksudnya prestasi studi ada
hubungannya dengan kerajinan ku;iah.
Hubungan antar lebih dari dua
variabel.
Contohnya :hubungan prestasi
studi ( X1 ) dengan kerajiana
kuliah (X2), Keaktifan
mengnjungi perpustakaan (X3
),keaktifan berdiskusi (X 4 )
Arah korelasi
Terdiri atas ;
1.Arah korelasi searah atau korelasi positip
jika dua variabel atau lebih yang berkorelasi
berjalan paralel artinya hubungan atar
keduanya menunjukkan arah aygng sama
.Bila variabel X menunjukkan kenaikkan
atau penambahan maka variabel Y juga
menunjukkan kenaiakan ata kpenembahan
atau sebliknya.
Contoh korelasi positip
1. Kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM ) iikuti dengan
kenaikan ongkos angkutan,
sebaliknya bila BBM rendah ongkos
angkutanpun murah.
2.Korelasi positip antara nilai hasil
belajar matematik , Fisika, Kimia
dan Biologi
Korelasi Negatif jika
Dua variabel(lebih ) berkolerasi itu
berjalan dengan arah yang
berlawanan, bertentangan atau
berkebalikan.Ini bearti kenaikan
atau pertambahan variabel X ,
diikuti penurunan atau
pengurangan pada variabel Y

Anda mungkin juga menyukai