TERKAIT 001 SK Ka Puskesmas ttg SEMUA UNIT 1.1.1.1 jenis pelayanan yang 1.2.1.1 disediakan. 003 SK Kepala Puskesmas ADMEN 1.1.5.2 tentang penetapan &UKP indikator prioritas untuk monitoring dan menilai kinerja 004 Kebijakan yang memuat ADMEN & 1.2.3.5 strategi komunikasi UKM dengan masyarakat untuk memfasilitasi kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan 005 Ketentuan tata naskah ADMEN 1.2.5.2 dan pendokumentasian &UKM dokumen dan rekam kegiatan 006 Kebijakan tentang ADMEN 1.2.5.10 kewajiban menjalankan tertib administrasi dalam penyelenggaraan pelayanan dan administrasi manajemen,
007 SK tentang indikator- ADMEN, 1.3.1.3
indikator yang UKM & UKP digunakan untuk penilaian kinerja 008 Kebijakan tentang ADMEN 2.2.1.2 Persyaratan kompetensi 2.3.4.1 Kepala Puskesmas 009 Kebijakan tentang ADMEN, 2.2.2.2 Persyaratan kompetensi UKM & UKP untuk tiap jenis tenaga yang ada 010 SK Kepala Puskesmas UKM& UKP 2.3.1.2 tentang penetapan Penanggung jawab UKM dan UKP Puskesmas 011 SK Kepala Puskesmas ADMEN 2.3.5.1 tentang kewajiban mengikuti program orientasi bagi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan yang baru. 012 SK Pengaturan untuk ADMEN,UKM 2.3.5.3 mengikuti seminar, & UKP pendidikan dan pelatihan. 013 SK Kepala Puskesmas ADMEN, 2.3.6.1 tentang visi, misi, tujuan UKM & UKP dan tata nilai Puskesmas 014 Kebijakan yang ADMEN, 2.3.7.1 mewajibkan UKM& UKP dilaksanakan pengarahan oleh Kepala Puskesmas 015 Kebijakan tentang ADMEN, 2.3.7.2 penilaian kinerja UKM & UKP Pelayanan kesehatan 016 Kebijakan yang ADMEN, 2.3.8.1 menjelaskan bawha UKM pimpinan puskesmas, penanggung jawab, dan pelaksana wajib memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 017 Kebijakan/SOP ADMEN & 2.3.8.3 komunikasi dengan UKM sasaran program dan masyarakat tentang penyelenggaraan program dan kegiatan Puskesmas 018 Kebijakan Kepala ADMEN & 2.3.9.2 Puskesmas tentang UKP pendelegasian wewenang, dengan kriteria yang jelas 019 Kebijakan tentang ADMEN & 2.3.9.3 penyampaian umpan UKM balik (pelaporan) dari pelaksana kepada Penanggung jawab program dan pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja. 020 Kebijaka ttg pembinaan, ADMN & 2.3.10.3 komunikasi, dan UKM koordinasi 021 Kebijakan,ttg Pedoman, ADMEN 2.3.11.4 pengendalian dokumen 022 Kebijakan Kepala ADMEN & 2.3.12.1 Puskesmas tentang UKM komunikasi internal. (komunikasi internal bisa dilakukan melalui pertemuan/lokakarya mini/pengarahan, maupun pemanfaatan tehnologi informasi) 023 Kebijakan Kepala ADMEN & 2.3.13.2 Puskesmas tentang UKP (pmkp) penerapan pengelolaan risiko akibat penyelenggaraan upaya puskesmas. 024 SK dan uraian tugas dan ADMEN 2.3.15.2 tanggung jawab pengelola keuangan 025 SK penetapan dan uraian ADMEN 2.3.16.1 tugas dan tanggung 2.3.16.2 jawab pengelola keuangan. 026 SK Kepala Puskesmas ADMEN UKM 2.3.17.1 tentang jenis data dan & UKP informasi yang perlu disediakan di Puskesmas. 027 SK pengelola informasi dengan uraian tugas dan tanggung jawab 028 SK Kepala Puskesmas 2.4.1.1 tentang hak dan kewajiban sasaran program dan pasien 029 Kebijakan yang 2.4.1.3 menyatakan kewajiban karyawan puskesmas untuk memberikan pelayanan dengan memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat/pengguna
030 SK Kepala Puskesmas 2.4.2.1
dan kesepakatan tentang peraturan internal yang berisi peraturan bagi karyawan dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan di Puskesmas. 031 SK Kepala Puskesmas 2.5.1.1 tentang penyelenggaraan kontrak/perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga,
032 SK Penetapan Pengelola 2.5.1.1
Kontrak Kerja 033 Kebijakan ttg monitoring 2.5.2.2 kinerja pihak ketiga. Instrumen monitoring dan evaluasi, dan hasil monitoring kinerja pihak ketiga. 034 SK dan uraian tugas dan 2.6.1.1 tanggung jawab pengelola barang. 035 SK penanggung jawab 2.6.1.6 kebersihan lingkungan Puskesmas. Program kerja 036 SK Penanggung jawab 2.6.1.8 kendaraan Program kerja perawatan kendaraan. 037 SK penanggung 3.1.1,1 jawab manajemen mutu 038 SK Kepala Puskesmas 3.1.1.4 tentang Kebijakan mutu 039 Kebijakan mutu yang 3.1.3,1 didalamnya memuat kewajiban setiap karyawan memahami dan berperan aktif dalam upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien 040 Kebijakan ttg 3.1.5.1 pelaksanaan lokakarya,. 041 SK ttg penetapan 3.1.6.1 indikator mutu dan kinerja Puskesmas,
SK Kepala Dinas Dinas Kes
Kesehatan Kabupaten Kab tentang indikator mutu dan kinerja puskesmas,
SK Kepala Dinas Dines Kes
Kesehatan Kabupaten Kab tentang SPM.
042 Kebijakan ttg rencana 3.1.7.1
Kajibanding 043 SK ttg Media 4.2.6.1 komunikasi yang 4.2.6.2 digunakan untuk menangkap keluhan masyarakat atau sasaran kegiatan UKM ditetapkan 044 SK Kepala Puskesmas 4.3.1.1 tentang indikator dan target pencapaian kinerja UKM. 045 SK 5.1.1.1 Kebijakan persyaratan kompetensi Penanggung jawab UKM Puskesmas 046 SK penetapan 5.1.1.2 Penanggung jawab UKM 047 SK kebijakan Kepala 5.11.2.1 Puskesmas tentang kewajiban mengikuti program orientasi. 048 SK Kepala Puskesmas 5.1.6.1 tentang kewajiban Penanggung jawab UKM Puskesmas dan pelaksana untuk memfasilitasi peran serta masyarakat. 049 SK Kepala Puskesmas 5.3.3.1 tentang kajian ulang uraian tugas, SOP kajian ulang uraian tugas 050 SK Kepala Puskesmas 5.4.2.1 dan SOP tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi program. 051 SK Kepala Puskesmas 5.5.1.1 pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas 052 SK Kepala Puskesmas 5.5.2.1 tentang monitoring pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas. Hasil monitoring pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas. 053 SK evaluasi kinerja 5.5.3.1 UKM 054 SK hak dan kewajiban 5.7.1.1 sasaran 055 SK aturan, tata nilai, 5.7.2.1 budaya dalam pelaksanaan UKM Puskesmas. 056 Kebijakan mutu 6.1.1.2 Puskesmas dan Keselamatan Pasien, memuat didalamnya kebijakan tentang peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM. 057 SK Kepala Puskesmas 6.1.1.3 tentang tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan puskesmas 058 SK Kepala Puskesmas 6.1.2.2 tentang indikator yang digunakan untuk penilaian kinerja UKM, 059 SK Kepala 6.1.5.1 Puskesmas,ttg pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja 060 SK Kepala Puskesmas 7.1.1.1 tentang Kebijakan 7.3.1.1 Pelayanan Klinis 7.4.2.3 7.6.2.2 061 SK ttg keharusan 7.2.1.4 praktisi klinis untuk 7.6.6.1 tidak melakukan pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi. 062 Sk ttg Pelayanan klinis, 7.2.2.3 koordinasi dan Komunikasi antar praktisi klinis di Puskesmas Beber 063 Kebijakan pemeliharaan 7.3.2.3 sarana dan peralatan, 064 Kebijakan ttg Penjamnan 7.3.2.3 keamanan peralatan yang digunakan termasuk tidak boleh menggunakan ulang (reuse) peralatan yang disposable 065 Kebijakan ttg 7.4.1.1 penyusunan rencana dan pelayanan klinis 066 SK Kepala Puskesmas 7.4.2.4 tentang hak dan 7.6.7.1 kewajiban pasien yang di dalamnya memuat hak untuk memilih tenaga kesehatan 067 Kebijakan pelayanan 7.4.3.4 klinis juga menyebutkan kewajiban melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi pada pasien (misalnya risiko jatuh, resiko alergi obat, dsb) 068 Kebijakan pelayanan 7.4.3.7 pasien juga berisi 7.8.1.1 mewajibkan dilakukan pendidikan/penyuluhan pasien.
069 Kebijakan pelayanan 7.6.23
klinis memuat kebijakan tentang penanganan pasien berisiko tinggi.
070 SK Kepala Puskesmas 7.6.3.1
penggunaan dan pemberian obat dan/atau cairan intravena 071 Kebijakan tentang 7.6.4.1 indikator klinis yang digunakan untuk pemantauan dan evaluasi layanan klinis Kebijakan ttg 7.6.5.1 identifikasi keluhan pasien dan penanganan keluhan 072 SK Kepala Puskesmas 7.6.6.2 tentang pelayanan klinis juga memuat kewajiban untuk menjamin kesinambungan dalam pelayanan 073 SK tentang jenis-jenis 7.7.1.1 sedasi yang dapat dilakukan di Puskesmas. 074 SK tentang tenaga 7.7.1.2 kesehatan yang mempunyai kewenangan melakukan sedasi 075 Kebijakan ttg 7.7.1.3 pemberian anestesi lokal dan sedasi di Puskesmas 076 Kebijakan pelayanan 7.10,1.2 klinis juga memuat siapa yang berhak/bertanggung jawab untuk memulangkan pasien 077 SK tentang jenis-jenis 8.1.1.1 pemeriksaan laboratorium yang tersedia 078 Kebijakan pelayanan 8.1.2.1 laboratorium di 8.2.1.5 Puskesmas Beber 8.2.1.7 079 kebijakan ttg 8.2.1.6 pemeriksaan lab yang berisiko tinggi
080 Kebijakan pelayanan lab 8.1.3.1
memuat waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lab cito 081 Kebijakan pelayanan lab 8.1.3.2 memuat pelaporan hasil lab kritis
082 Kebijakan pelayana lab 8.1.5.1
memuat juga kebijakan tentang jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia 083 Kebijakan pelayanan lab 8.1.5.2 memuat juga tentang menyatakan kapan reagensia tidak tersedia (batas buffer stock untuk melakukan order) 084 Kebijakan pelayanan lab 8.1.6.1 juga memuat rentang nilai yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan laboratorium 085 Kebijakan pelayanan lab 8.1.7.1 memuat ketentuan tentang pengendalian mutu laboratorium
086 Kebijakan pelayanan lab 8.1.8.4
didalamnya memuat kebijakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
087 Kebijakan ttg pelayanan 8.2.1.1
farmasi, yang didalamnya memuat metoda untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat 88 SK Penanggung jawab 8.2.1.3 pelayanan obat 089 Kebijakan Pelayanan 8.2.1.4 farmasi yang didalamnya memuat kebijakan untuk menjamin ketersediaan obat 090 Kebijakan pelayanan 8.2.1.5 farmasi yang di dalamnya memuat jam buka pelayanan farmasi. Untuk puskesmas dengan pelayanan gawat darurat buka pelayanan obat 24 jam 091 Kebijakan pelayanan 8.2.2.1 farmasi yang didalamnya memuat ketentuan tentang petugas yang berhak memberi resep 092 Kebijakan pelayanan 8.2.2.2 farmasi yang didalamnya memuat tentang petugas yang berhak menyediakan obat 093 Kebijakan pelayanan 8.2.2.3 faramasi yang didalamnya memuat ketentuan tentang petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat jika petugas yang memenuhi persyaratan tidak ada, dan kewajiban untuk mengikuti pelatihan khusus 094 Kebijakan pelayanan 8.2.2.4 farmasi memuat ketentuan tentang peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat. 095 Kebijakan pelayanan 8.2.2.5 farmasi yang didalamnya memuat tentang larangan memberikan obat kadaluwarsa, dan upaya untuk meminalkan adanya obat kadaluwarsa dengan system FIFO dan FEFO. 096 Kebijakan pelayanan 8.2.2.7 faramasi yang didalamnya memuat ketentuan yang berhak meresepkan obat-obat psikotropika dan narkotika. 097 Kebijakan pelayanan 8.2.2.8 farmasi yang didalamnya memuat ketentuan tentang rekonsiliasi obat.
098 Kebijakan pelayanan 8.2.3.1
farmasi yang didalamnya memuat tenteng persyaratan penyimpanan obat.
099 Kebijakan pelayanan 8.2.3.7
faramasi didalamnya memuat penanganan obat yang kadaluwarsa. SOP penanganan obat kedaluwarsa/rusak 100 Kebijakan pelayanan 8.2.4.3 farmasi yang didalamnya memuat ketentuan tentang pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat, dan KTD 101 SK Penanggung jawab 8.2.5.3 tindak lanjut terhadap pelaporan insiden kesalahan pemberian obat 102 Kebijakan pelayanan 8.2.6.1 farmasi didalamnya memuat ketentuan tentang penyediaan obat emergensi 103 Kebijakan pelayanan 8.3.1.1 radiodiagnostik 8.3.2.3 8.3.7.3 104 SK ttg penangan dan 8.3.2.4 pembuangan bahan infeksius dan berbahaya 105 SK penanggung jawab 8.3.3.1 dan petugas pemeriksaan radiodiagnostik 106 SK tentang persyaratan 8.3.3.2 penanggung jawab dan petugas pemeriksaan radiodiagnostik 107 SK tentang ketentuan 8.3.3.3 petugas yang menginterpretasi hasil pemeriksaan radiodiagnostik 108 SK tentang ketentuan 8.3.3.4 petugas yang memverifikasi dan membuat laporan hasil pemeriksaan radiodiagnostik 109 SK tentang kerangka 8.3.4.1 waktu pelaporan hasil pemeriksaan 110 SK tentang film, 8.3.6.1 reagensia, dan perbekalan yang harus disediakan 111 Kebijakan pelayanan 8.3.6.5 radiodiagnostik didalamnya memuat ketentuan tentang pelabelan hasil pemeriksaan radiodiagnostik 112 Kebijakan pelayana 8.3.7.1 radiodiagnostik didalamnya memuat persyaratan penanggung jawab pelayanan radiodiagnostik 113 SK penetapan 8.3.7.1 penanggung jawab pelayanan radiodiagnostik 114 SK tentang standarisasi 8.4.1.1 kode klasifikasi diagnosis dan terminologi yang digunakan 115 Keputusan tentang 8.4.1.3 pembakuan singkatan 116 Kebijakan pengelolaan 8.4.2.1 rekam medis yang didalamnya berisi tentang ketentuan akses terhadap rekam medis 117 Kebijakan pengelolaan 8.4.3.1 rekam medis yang didalamnya berisi ketentuan tentang keharus tiap pasien mempunyai satu rekam medis dan metode identifikasi pasien (minimal dua cara identifikasi yang relative tidak berubah) 118 Kebijakan pengelolaan 8.4.3.2 rekam medis yang didalamnya berisi entang sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi rekam medis 119 Kebijakan pengelolaan 8.4.3.3 rekam medis yang didalamnya berisi tentang ketentuan penyimpanan rekam medis 120 Kebijakan pengelolaan 8.4.4.1 rekam medis yang didalamnya terdapat ketentuan tentang isi rekam medis 121 SK ttg pemantauan, 8.5.1.4 pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan 122 SK dan SOP 8.5.2.1 inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya 123 SK dan SOP 8.5.2.2 pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya 124 SK penanggung jawab 8.5.3.2 pengelolaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas 125 Kebijakan pengelolaan 8.5.1.1 alat yang habis digunakan, yang didalamnya berisi ketentuan tentang pemilahan alat yang bersih dan kotor, sterilisasi alat, peralatan yang membutuhkan penanganan khusus, dan penempatan alat 126 SK petugas pemantau, 8.6.1.3 instrumen, 127 SK penanggung jawab 8.6.2.2 pengelolaan peralatan dan kalibrasi 128 Kebijakan pemeliharaan 8.6.2.5 alat yang didalamnya berisi ketentuan sesuai dengan yang ada pada pokok pikiran antara lain termasuk ketentuan penggantian dan perbaikan alat yang rusak.
129 SK Pembentukan tim 8.7.1.3
kredensial tenaga klinis, SOP kredensial 130 Kebijakan mutu yang 8.7.2.3 didalamnya memuat kewajiban tenaga klinis untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis 131 SK tentang pemberian 8.7.4.2 kewenangan khusus jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang memenuhai persyaratan 132 Kebijakan kepala 9.1.1.1 puskesmas yang mewajibkan semua praktisi klinis berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu mulai dari perencanaan pelaksanaan, monitorin dan evaluasi. 133 SK penetapan indicator- 9.1.1.2 indikator mutu/kinerja 9.3.1.1 klinis 134 SK dan SOP penanganan 9..1.1.6 KTD, KTC, KPC, KNC 135 Kebijakan tentang 9.1.1.8 penerapan manajemen risiko klinis 136 Kebijakan yang 9.1.2.2 menetapkan tata nilai budaya mutu dan keselamatan pasien 137 Kebijakan penetapan 9.2.1.1 area prirotias dengan mempertimbangkan 3 H +1P 138 Keputusan Kepala 9.2.1.4 Puskesmas tetnang area prirotias 139 SK tentang sasaran- 9.3.1.2 sasaran keselamatan pasien 140 SK Penetapan target 9.3.2.1 yang akan dicapai dari tiap indikator mutu klinis dan keselamatan pasien 141 SK penentapan indicator 9.3.2.2 mutu dengan target yang jelas 142 Penetapan penanggung 9.4.1.1 jawab mutu klinis dan keselamatan pasien dengan kejelasan uraian tugas 143 SK pembentukan tim 9.4.1,2 peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien. Uraian tugas, program kerja tim. 144 SK tentang petugas 9.4.2.7 yang berkewajiban melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan 145 SK ttg penyampai 9.4.4.1 informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien