Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Peran Media Dalam Membentuk Opini Agar Dapat Menjadi Pusat Perhatian
Publik

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Opini Publik

Dosen Pengampu Erna Suminar, SE,. M. SI

Nama : Muhammad Sirajudin

Npm : 20171510039

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN SASTRA

UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA BANDUNG


2019

Kata penganta

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan begitu banyak terima kasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari
pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan mengimbuhkan sumbangan baik
anggapan maupun materi yang telah mereka kontribusikan.

Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta
ilmu bagi para pembaca. Sehingga untuk kedepannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isikan makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.

Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran teknologi yang baru membuat warga atau pengguna teknologi jarang
melakukan komunikasi langsung dua arah melainkan dengan social media. Menurut
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet
di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan
internet untuk mengakses jejaring sosial.

Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)
, Selamatta Sembiring mengatakan, situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah
Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar setelah
USA, Brazil, dan India. Menurut Sembiring, di era globalisasi, perkembangan telekomunikasi dan
informatika (IT) sudah begitu pesat. Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam
berkomunikasi. Internet tentu saja menjadi salah satu medianya. “Indonesia menempati
peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil,
Jepang dan Inggris,” ujarnya. Menurut data dari Webershandwick, perusahaan public relations
dan pemberi layanan jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna
Facebook aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang
memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif
yang memakai perangkat mobile per harinya.
Pengguna Twitter, berdasarkan data PT Bakrie Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di
Indonesia dari total 500 juta pengguna global. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling
besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145 juta. Produsen di
jejaring sosial adalah orang-orang yang telah memproduksi sesuatu, baik tulisan di Blog, foto di
Instagram, maupun mengupload video di Youtube. Kebanyakan pengguna Twitter di Indonesia
adalah konsumen, yaitu yang tidak memiliki Blog atau tidak pernah mengupload video di
Youtube namun sering update status di Twitter dan Facebook.

Selain Twitter, jejaring sosial lain yang dikenal di Indonesia adalah Path dengan jumlah
pengguna 700.000 di Indonesia. Line sebesar 10 juta pengguna, Google+ 3,4 juta pengguna dan
Linkedlin 1 juta pengguna. Sangat disayangkan apabila perkembangan dan kemajuan teknologi
internet ini hanya digunakan untuk sekadar update status atau juga saling menimpali komentar
atau foto yang diunggah ke Facebook dan Twitter.

Pada era orde baru media massa tidak boleh bertentangan secara ekstrim terhadap
berbagai kebijakan pemerintah. Kala itu peranan media massa terutama koran, radio dan
televisi amat dibatasi bahkan terkesan menjadi corong pemerintah dengan menampilkan
sejumlah berita, liputan dan tayangan yang sesuai dengan keinginan pemerintah. Pers yang
“mbalelo” dari keinginan pemerintah misalnya memuat berita yang menyudutkan
pemerintah akan mendapatkan sanksi berat hingga diberangusnya media itu. Pengaruh dan
intervensi pemeritah demikian besar terhadap Pers menjadikan media massa terkooptasi dan
diarahkan sesuai keinginan sang penguasa.

Kondisi media massa yang terkungkung dengan aturan sepihak penguasa tidak lagi
tampak pada periode reformasi sekarang ini. Bahkan media massa tampak garang dalam
menyoroti kegiatan kepemerintahan baik ditingkat daerah maupun pusat. Namun disisi lain
media massa juga bisa dijadikan wahana ekspresi, sosialisasi dan komunikasi sejumlah
pejabat dalam meningkatkan citra diri kehadapan masyarakat luas bahkan dapat pula
menjadi ajang promosi atau kampanye diri agar masyarakat memilih dirinya dalam kontestasi
pemilihan kekuasaan politik di Indonesia.

Lebih jauh lagi media massa kini berperanan cukup penting dalam memengaruhi
masyarakat bagi pembentukan opini publik yang amat diharapkan bagi pelaku politik praktis
di negeri ini untuk berhasil memenangkan kontestasi politik. Pada titik ini peranan media
massa dalam memengaruhi opini publik terhadap tokoh atau pelaku politik praktis boleh jadi
bisa berkembang pada iklim demokrasi yang tidak sehat dikarenakan pandangan subyektif
media massa atas tafsiran pemahaman. Mereka yang belum cukup matang dalam memahami
sosok pemimpin dan kepemimpinan mungkin bisa saja “terjebak” atau terperangkap oleh
skenario besar media massa untuk memenangkan kandidat tertentu.

Saking senangnya media massa atas sosok pemimpin tertentu dan keberpihakan yang
sangat kentara membuat pemberitaan media massa irasional dan tidak lagi mendidik
masyarakat dalam mengkritisi hal-hal yang sepatutnya perlu dilakukan. Memang tokoh-tokoh
yang diliput dan kerap diberitakan oleh media massa akan menjadi popular dan tampak sekali
tokoh-tokoh itu juga “menikmati peliputan tentang dirinya. Bahkan liputan tentang tokoh ini
sudah diluar akal sehat karena seringkali diliput hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan
tugas pekerjaan utama sang tokoh seperti bernyanyi, makan di warteg dan juga ucapan
komentar tokoh tersebut atas program yang ditayangkan disejumlah stasiun televisi di
Indonesia. Sungguh peliputan ini bukan sesuatu yang baik bagi pendidikan politiik kita malah
terkesan dunia politik praktis di negeri ini disejajarkan dengan dunia selebirti-entertaimen
yang banyak menayangkan kegiatan-kegiatan berisfat popularitas semata ketimbang bersifat
edukasi.

Oleh karena itu sudah sepantasnya kita sebagai rakyat yang peduli politik untuk tidak
serta merta begitu percaya terhadap media yang acapkali memiliki kepentingan-kepentingan
tertentu. Apalagi sejak masa reformasi sudah banyak pemilik media yang turut berkecimpung
dalam persaingan merebut kekuasaaan dengan menerjunkan diri terlibat politik praktis.
Dunia politikj praktis di Indonesia sudah terlanjur dikenal istilah tidak ada kawan dan lawan
abadi tetapi yang ada hanyalah kepentingan abadi para pelaku politik praktis tersebut. Istilah,
pandangan semacam ini sangat tidak etis dan menyalahi tujuan mulia politik itu sendiri yang
menempatkan keadilan dan kemakmuran ibarat dua mata uang yang tak terpisah.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa itu opini ?
 Apa itu media ?
 Apa itu Publik ?
 Apa pengaruh media dalam membangun opini yang ada di publik ?
 Apa dampak dari opini yang dibangun oleh media ?
 Solusi dalam mengatasi dampak dari opini yang dibangun oleh media ?

1.3 Tujuan Makalah


 Memenuhi tugas mata kuliah Opini Publik
 Menjelaskan kepada pembaca tentang apa itu opini
 Menjelaskan kepada pembaca tentang apa itu opini
 Mengetahui dampak dari opini yang dibangun oleh media
 Mengetahui solusi dari dampak negative tentang opin I yang dibangun oleh media
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Opini

Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan opini (opinion)? Secara umum, pengertian
opini adalah suatu pendapat, tanggapan, pandangan, atau hasil pikiran seseorang dalam
menjelaskan atau menyikapi suatu hal tetapi sifatnya tidak objektif dan belum pasti
kebenarannya.

Ada juga yang mengatakan arti opini adalah suatu pendapat, pikiran, atau tanggapan seseorang
atau kelompok yang belum diakui kebenarannya. Dengan kata lain, opini bersifat subjektif dan
setiap orang bisa saja memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang suatu peristiwa atau
objek.

Opini adalah suatu pandangan atau pendapat pribadi

 Secara aktif
 Secara pasif
 Melalui verbal
 Melalui bahasa konotatif seseorang untuk menjelaskan suatu peristiwa atau hal
tertentu, baik yang belum terjadi maupun yang telah terjadi. Opini dapat
disampaikan dengan berbagai cara, misalnya;
 Melalui gestur

Ciri – ciri opini

1. Bersifat Subjektif

Inti dari isi suatu opini adalah pemahaman dan penilaian seseorang tentang suatu
kejadian dimana pendapat tersebut muncul berdasarkan pengetahuan, pengalaman, harapan
atau keinginan. Dengan kata lain, setiap orang kemungkinan besar akan memiliki pendapat
yang berbeda-beda tentang suatu kejadian yang sama.

2. Menjelaskan Tentang Hal Tertentu

Isi suatu opini menjelaskan tentang sesuatu hal (peristiwa ataupun objek), dengan
memperhatikan gejala-gejala lalu memberikan prediksi, harapan, dan saran terhadap hal
tersebut.

3. Kebenarannya Masih Diragukan

Isi suatu opini belum dapat dipastikan kebenarannya sehingga perlu diuji dan
dibuktikan. Itulah sebabnya dalam mengungkapkan opini biasanya selalu menggunakan kata
mungkin, misal, menurut saya, dan lainnya.

Suatu opini tidak dapat diungkapkan begitu saja, namun ada sesuatu yang mendasarinya. Sesuai
dengan pengertian opini di atas, adapun beberapa unsur yang membentuk suatu opini adalah sebagai
berikut :

1. Nilai Kepercayaan
Pada umumnya seseorang mengungkapkan opini terhadap suatu hal didasari oleh
adanya kepercayaan. Nilai kepercayaan ini terbentuk dapat dipengaruhi oleh Agama, Politik,
Budaya, dan lain-lain. Nilai kepercayaan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi seseorang ketika
menyampaikan pendapatnya. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang mempunyai latar
belakang kepercayaan yang sama cenderung memiliki opini yang sama.

2. Sikap

Sikap seseorang dalam menyikapi suatu peristiwa akan melahirkan suatu opini. Adapun
pernyataan sikap tersebut bentuknya bisa membenarkan atau menyanggah informasi lain yang
dilihat atau didengar melalui suatu media.

3. Persepsi

Opini publik dapat terbentuk karena adanya persepsi karena persepsi merupakan pemberian
makna terhadap suatu peristiwa. Ketika seseorang mendapatkan informasi tertentu maka pada
saat itu akan terjadi penilaian terhadap penyebab dan kemungkinan yang dapat terjadi, dan
pada akhirnya akan menghasilkan suatu opini.

Secara umum, opini dapat dibedakan menjadi empat jenis. Mengacu pada pengertian opini,
adapun beberapa jenis opini adalah sebagai berikut:

1. Opini Pribadi

Opini pribadi adalah suatu pendapat atau pandangan seseorang terhadapa suatu hal yang tidak
dipengaruhi oleh pendapat dari orang lain. Pada umumnya opini pribadi tidak diungkapkan
secara publik karena bersifat pribadi, meskipun pada kasus tertentu hal tersebut dilakukan.

2. Opini Kelompok
Opini kelompik adalah suatu pendapat atau pandangan sekelompok orang terhadap suatu hal
yang menyangkut kepentingan orang banyak. Opini kelompok ini terdiri dari mayoritas dan
minoritas, yang ditandai dengan kuantitas (jumlah) pro dan kontra terhadap suatu peristiwa.

3. Opini Publik

Opini publik adalah suatu pandangan atau pendapat yang timbul di dalam diri seseorang
setelah adanya perbincangan dengan orang lain. Dengan kata lain, opini publik muncul dari
suatu diskusi dalam menyikapi hal tertentu dan menghasilkan suatu kesimpulan yang kemudian
menjadi opini bersama.

4. Opini Umum

Opini umum adalah suatu pandangan atau pendapat yang berlaku secara umum atau dipahami
secara bersama-sama oleh masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat memiliki pandangan yang
sama mengenai suatu kejadian sehingga tidak ada pro dan kontra.

2.2 Pengertian Media

Menurut Mc.Luhan (Wibawa, 1991: 7) media ialah semua saluran pesan yang dapat
digunakan sebagai sarana komunikasi dari seseorang ke orang lain yang tidak ada dihadapanya.
Romiszowski (Wibawa, 1991: 8). Apa yang dimaksud dengan media? Secara umum, pengertian
media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan
atau informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan.

Pendapat lain mengatakan arti media adalah segala bentuk saluran yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan. Dengan kata lain, media dapat didefinisikan sebagai
sarana untuk menyampaikan suatu pesan.
Secara etimologi kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius” yang artinya “tengah,
perantara atau pengantar”. Istilah “media” pada umumnya merujuk pada sesuatu yang
dijadikan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi.

Fungsi Media Secara Umum

Seperti yang disebutkan di paragraf awal, penggunaan istilah “media” dapat digunakan pada
berbagai bidang, misalnya media informasi, media pembelajaran, dan lainnya. Secara umum,
suatu media memiliki fungsi yang sama, beberapa diantaranya adalah:

 Sebagai sarana informasi kepada masyarakat.


 Membantu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
 Sebagai sarana untuk mengekspresikan pendapat, ide, dan gagasan kepada khalayak.
 Sebagai sarana untuk mendapatkan hiburan, relaksasi, dan pengalihan perhatian dari
ketegangan sosial.
 Sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat secara umum, dan bagi para siswa secara
khusus.
 Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan atau kontrol sosial bagi masyarakat.

2.2 Pengertian Publik

Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap dari
bahasa Inggris public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang berarti for
populicus dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people.

Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak,
berkaitan dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat, seperti digunakan
dalam frase public finance (keuangan negara), public administration (tata usaha negara), public
service (pelayanan publik), public transport (pengangkutan umum), public relation (hubungan
masyarakat), public interest (kepentingan umum), dan lain-lain.
2.3 Pengaruh Media Dalam Membangun Opini Yang Ada Di Publik

Pengaruh Media Pada Pembentukan Opini MasyarakatJumlah media yang beredar di


Indonesia saat ini sangatlah banyak. Koran, majalah, radio, dan televisi merupakan media yang
paling banyak dan paling murah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. mengapa
masyarakat Indonesia saatini menjadi begitu kritis? jawabannya adalah karena masyarakat
Indonesia selalu haus akan berita. Bila dulu hanya kaum terpelajar serta orang kantoran yang
membaca koran serta melihat berita di televisi, maka saat ini kita bisa dengan mudah
menemukan tukang becak yang asyik membaca koran sambil menunggu penumpang. Jadi tidak
heran bila pengaruh mediapada pembentukan opini masyarakat sangatlah besar.Bagi kita
pengguna Blackberry, tidak jarang kita menerima BM (broadcast message) yang berisi tentang
provokasi atas masalah yang sedang hangat terjadi. Secara tidak langsung BM tersebut akan
mempengaruhi orang yang membacanya bila tidak disertai dengan penalaran serta logika dan
akal sehat. Ingat kasus koin untuk Prita? dimana masyarakat dengansukarela mengumpulkan
uang receh untuk membantu Prita yang sedang tersandung masalah pencemaran nama baik
sebuah Rumah Sakit. mengapa masyarakat mau melakukan itu? karena kekuatan medialah
semua itu bisa terjadi.Masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah sampai dengan menegah
akan sangat mudah dibentuk opininya melaluimedia.

Daya nalar dan logika yang terbataslah yang mebuat pembentuka opini publik ini bisa
berjalan denga sukses. Bila dahulu pemerintah membatasi media dalam memberitakan hal - hal
yang dianggap mengganggu stabilitas dan keamanan negara. Bahkan ada media yang sempat di
bandrel oleh peerintah karena dianggap teralu vokal. Maka saat ini dimana pers diberi
kebebasan untuk menampilkan berbagai macam berita yang semula termasuk berita yang
dilarang, maka pers memiliki peran yang tidak kecil juga dalam pembentukan opini
masyarakat.Masyarakat di pedesaan juga sudah tidak kalah dalam hal update berita. Walaupun
jauh dari kota mereka tetap bisa mengetahui apa yang sedang marak terjadi. Koran Masuk Desa
(KMD) merupakan salah satu program yang berakibat padasemakin cepatnya penyebaran berita
ke masyarakat desa. Yang mengkhawatirkan adalah pemberitaan lebay dari stasiunTV ataupun
koran serta majalah yang memblow up sebuah berita yang sebenarnya biasa saja menjadi
terlihat sangat luar biasa. Tanpa adanya filter serta pemahaman yang baik dari masyarakat atas
pemberitaan media akan membuat berbagai opini masyarakat dapat terbentuk dengan mudah
sehingga bisa membahayakan ketentraman hidup masyarakat sertamembahayakan kestabilan
keamanan nasional.Contoh opini publik. Contoh opini. Makalah peran radio kepada
masyarakat.

Pengaruh pendapat atau opini dalam pembentukan hukum. Pengaruh media terhadap
masyarakat. Efek pemberitaan televisi. Surat kabar bagi masyarakat.Dampak media terhadap
masyarakat. Di koran dalam opini. Pandangan masyarakat tentang media. Skripsikasus prita.
Pandangan masyarakat terhadap media. Kasus media dan masyarakat. Masyarakat pengguna
blackberry di indonesia pandangan.Opini masyarakat. Makalah kasus opini publik. Dampak
media terhadap pemerintah. Contoh tanggapan terhadap suatu kasus. Pembentukan opini.
Makalah contoh kasus dalam media koran. Skripsi mengenaiopini publik.Akibat tv masuk desa.
Pengaruh broadcasting bagi masyarakat. Tanggapan masyarakat teradap sebuah berita.
Pendapat orang orang tentang pendidikan dan televisi. Makalah tentang pandangan
masyarakat terhadap pendidikan. Contoh makalah opini publik. Pengertian radio tv dan
koran.Pandangan media pada sebuah kasus. Skripsi pengaruh media televisi bagi anak anak.
Pemberitaan media terhadap masyarakat. Contoh opini publik dalam politik. Makalah pengaruh
surat kabar pada. Kasus opini publik dalam politik. Pandangan masyarakat desa terhadap
pendidikan.

2.4 Dampak Dari Opini Yang dibangun Oleh Media

Teori yang disebut Cultural Norms, beranggapan bahwa media tidak hanya memiliki efek
langsung terhadap individu, tetapi juga memengaruhi kultur, pengetahuan kolektif, dan norma
serat nilai-nilai dari suatu masyarakat. Media massa telah menghadirkan seperangkat citra,
gagasan, dan evaluasi dari mana audiens dapat memilih dan menjadikan acuan bagi
perilakunya. Sangat penting bagi pemirsa untuk menyikapi dengan benar masalah negatif yang
timbul Adapun dampak positif yaitu dalam hal bisnis atau berjualan dimana media ini sangat
berperan penting dalam membangun opini yang ada di public

2.5 Solusi Bagi Dampak Dari Opini Yang Dibangun Oleh Media

Berdasarkan karakter dan jumlah penggunanya yang terus meningkat, medsos


diharapkan ‘hanya’ menyajikan informasi positif agar opini publik yang terbentuk pun
bermanfaat bagi masyarakat. Produsen dan pengguna medsos mesti mengacu pada etika atau
moralitas berkomunikasi, serta regulasi yang berlaku. Dalam UU Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) Nomor 19/2016 dirumuskan aturan main bermedsos. Mereka dilarang
mendistribusikan, menstransmisikan, dan membuat dapat diakses informasi elektronik atau
dokumen elektronik yang memiliki muatan melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau
pencemaran nama baik, serta pemerasan atau pengancaman.

Dalam pembentukan opini publik, medsos hendaknya berjalan seiring dengan media
konvensional. Karena tujuannya sama, yakni demi kepentingan umum (bonum commune),
pengguna medsos wajib melakukan klarifikasi demi kebenaran informasi yang diperolehnya dan
akan disebarkan.
Selain itu, perlu penyadaran bagi para pengguna medsos untuk menyebarluaskan informasi
yang positif yang bermanfaat bagi kepentingan umum. Sebagai penyelenggara medsos, mereka
memiliki tanggung jawab untuk memenuhi hak publik untuk mengetahui (people rights to
know) dengan memberikan aneka ragam informasi yang mengedukasi, mencerahkan,
memberdayakan, serta menumbuhkan cinta kepada Tanah Air.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Media memiliki peran yang sangat penting dalam membangun opini public agar
dapat menyelsaikan masalah yang tengah dihadapi masyarakat.

Daftar pustaka
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+In
donesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker.
http://www.umm.ac.id/en/opini/media-massa-mempengaruhi-opini-publik.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-opini.html
https://www.kanal.web.id/pengertian-publik
https://www.slideshare.net/febastream/pengaruh-media-pada-pembentukan-opini-
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai