Anda di halaman 1dari 31

TUGAS LAPORAN PRAKTEK PEMESINAN

Drs. Selamat Riadi, M.T

Disusun Oleh :

Nama : Johsua Fransedes Sinaga

Nim : 5182121010

Mata Kuliah : Praktek Pemesinan Dasar

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

2019

63
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Praktek
Pemesinan Dasar “.

Kami berterimakasih kepada Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T selaku dosen
pengampu mata kuliah ini, yang telah memberikan bimbingannya kepada kami untuk
menyelesaikan laporan praktek pemesinan dasar.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
sebagai penulis terlebih dahulu mengucapkan kata maaf jika ada kesalahan dalam penulisan
dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
tugas ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca .

Medan, 08 Desember 2019

Penulis

64
1. Proses Pembuatan Pahat Bubut

A. Latar Belakang

1. Pengertian Pahat Bubut

Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat pahat
bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk sudut secara
perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses pembubutan
berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi
penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau kanan,sehingga menghasilkan
benda kerja yang berbentuk silinder. Jika penyayatan dilakukan melintang maka akan
menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan yang disebut facing (membubut
muka).

Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat juga
diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja
yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu
dapat menghasilkan alur yang teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan
dari luar maupun dari dalam. Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut
luar(outside turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada
lubang disebut membubut dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam,
lubang tembus, atau lubang tidak tembus.

Pahat bubut adalah penyayat yang digunakan pada mesin bubut. benda kerja bergerak
berputar, disayat dengan pahat yang dapat digerakkan kekiri, kekanan,atau kedepan sesuai
dengan gerakkan penyayatan yang diperlukan.

2. Alat dan Bahan yang diperlukan :

1. Besi beton/karbon berukuran = 120mm

2. Jangka Sorong

3. Mesin Pemotong

65
4. Alat ukur pahat

5. dan Mesin Gerinda

3. Langkah Proses Pengerjaan :

1. Siapkan Alat dan bahan untuk pengerjaan, Potong besi beton dengan ukuran 120mm.
dipotong dengan mesin gerinda

2. Setelah dipotong, masukan benda ke mesin Penyayat, atur ukuran mesin dengan

Penyayatan awal sisi kanan dan seterusnya hingga penampilannya membentuk


persegi/kotak.

3. Setelah selesai penyayatan dengan ukuran yang diinginkan, masukan ke mesin gerinda,
siapkan bahan dan alat bantu yang akan digunakan pada peroses pembuatan pahat bubut
rata kanan

4. siapkan pahat bubut berukuran 20cm

5. pastikan keselamatan dengan mematuhi K3LH ( keselamatan, kesehatan kerja)

6. nyalakan mesin grinda ketika kita sudah siap segalanya dalam melakukan pembuatan
pahat bubut rata kanan

7. ambil pahat dan pegang dengan kedua tangan

8. lakukan peroses peng grindaan dengan mengasah ujung mata pahat yang pertama dengan
kemiringan 14 derajat . bidang permukaan ini disebut bidang pembuangan yang panjang
nya, dari lebar pahat nya .

9. kita putar ke kanan dengan sudut 8 drajat untuk meng grinda sisi potong pahat .

10. pengasahan bidang yang berikut nya dengan kemiringan sudut 6 drajat kebawah dan 10
drajat ke sisi .

11. langkah ke sembilan / terakhir : adalah dengan sudut dimiringkan ke samping 45 drajat
kebawah 6 drajat dan panjang nya kurang lebih 2/3 dari bidang ujung mata pahat .

66
4. Tujuan Pembuatan Pahat Bubut.

dibuat karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang mesin bubut dan
pengertian kecepatan tersebut terutama masyarakat yang tinggal diluar perkotaan atau
para pemula yang mula belajar montir, sehingga sering terjadi kesalahan dalam
pemakaian dan kurang memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja.

5. Dasar Teori Dalam pembuatan pahat bubut.

Secara umum proses pembuatan pahat bubut pada bidang teknologi pemesinan adalah
proses untuk mendapatkan Ketajaman dan sudut mata pahat yang benar sangat
berpengaruh pada hasil permukaan benda kerja karena akan mengahasilkan permukaan
yang kasar. Pada saat melakukan pengasahan mata pahat sebaiknya dilakukan secara
perlahan–lahan, agar sudut pahat yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditentukan
dan agar benda kerja yang dihasilkan permukaannya rata.Dalam melakukan proses di
mesin bubut hendaklah dalam setiap pembubutan collant diaktifkan agar permukaan
benda kerja yang dihasilkan licin dan mengkilap dan berpengaruh juga terhadap mata
pahat bubut. Saat pembuatan lubang dan pembesaran lubang yang dilakukan oleh mesin
bubut terlebih dahulu benda kerja dijepit dngan kuat dan sebelum proses dilakukan benda
kerja disenter dahulu dengan senter yang terletak di kepala lepas agar lubang yang
dihasilkan lebih bagus dan lubang yang dihasilkan pada permukaan benda kerja senter
atau ditengah .

67
B. Gambar Kerja

Gambar 1. Pahat Bubut Rata Kanan

C. Alat dan Bahan yang Diperlukan

1. Besi beton/karbon berukuran = 120mm

2. Jangka Sorong

3. Mesin Penyayat dan kelengkapannya

4. Alat ukur pahat

5. dan Mesin Gerinda

D. Rencana/Langkah Pengerjaan dan Perhitungan Waktu kerja

a. rumus untuk menghitung kecepatan potong di mesin penyayat :

68
b. Langkah Meratakan Permukaan Benda Kerja Putaran

(n)= 110 rpm Diameter (do)=19,050 mm

Kecepatan potong untuk proses pemesinan dengan gerakan pemakanan


Mesin bubut
Bahan Pahat Gurdi Freis Ketam
Kasar Halus
V 15-30 30-50 15-25 20-40 20-Oct
HSS
Besi f 0,3-0,5 0,15-0,3 0,1-0,6 25-250 0,3-6
tuang V 40-80 80-120 0,1-0,6 - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 30-Oct 30-50 20-30 15-30 15-Oct
HSS 0,05-
Baja f 0,3-5 0,15-0,3 25-250 0,3-6
0,1
tuang
V 30-80 80-120 0,1-0,6 - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 25-60 60-100 25-35 20-50 15-30
HSS
f 0,3-5 0,15-0,3 0,1-0,5 30-300 0,3-6
ST 37
V 70-90 110-180 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,13-0,3 - - -
V 20-40 40-70 25-35 15-30 20-Oct
HSS
f 0,3-5 0,15-0,3 0,1-0,5 30-300 0,3-6
ST 50
V 30-80 100-160 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 30-Oct 30-50 20-35 20-Oct 15-Oct
HSS
f 0,5-5 0,15-0,3 0,1-0,4 30-300 0,3-6
ST 70
V 30-50 80-120 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -
V 30-90 120-160 50-70 20-60 15-16
HSS 0,15-
f 0,3-5 0,15-0,3 30-300 0,2-5
Perunggu 0,6
V 70-220 220-240 - - -
Karbida
f 0,3-3 0,15-0,3 - - -

Jadi total waktu penyayatan untuk membuat mata pahat ialah: 82.31 menit

69
LEMBAR Nama Komponen: Pahat Nama : Johsua fransedes Sinaga
ANALISIS
Nomor Komponen: NIM : 5182121010
PROSES
No. Gambar :
Ukuran Bahan: Dia. 20" x 120 mm Jenis Bahan: besi beton
01/Job-Msn/19

No.
URAIA Peralatan Kondisi Pemotongan Waktu yan
N Mesin Cutter Alat Bantu Vc n a f Lain-lain diperlukan
1 Memotong Gergaji Blade Mistar Baja 30 m/mnt 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 10 x 6,71 meni
bhn Gergaji

2 Menyayat bhn Mesin Pahat Jangka 30 m/mn 421 rpm 0,4 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 14 x 55.45 men
penyayat rata sorong

3 Menggerinda Mesin Gerinda Pahat Jangka pahat 30 m/mn 891 rpm 1.5 mm - - 20.15 men
bhn rata
kanan

Evaluasi
Produk

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Tanggal: Lembar : 1 82.31men


dari : 3 lembar

65
E. Penghitungan Biaya (Operasional cost) Untuk Pembuatan Pahat

WAKTU

Waktu pengerjaan pembuatan mata pahat dan pengasahannya dapat memakan waktu

hingga 3-4 jam jika sudah meahir dalam mengasah dan menggunakan mesin sekrup. Dan jika

barumulai menggunakan dapat memakan waktu 5-6 jam.

RENCANA BIAYA

Bahan 125mm = 32.000

Harga pembuatan/biaya jasa = 80.000

Biaya listrik = 20.000

32.000 + 80.000 + 20.000 = 132.000

KESIMPULAN

Pahat bubut digunakan sebagai alat potong pada mesin bubut untuk menyayat benda kerja
menjadi bentuk yang diinginkan. Pahat bubut harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan

66
dan jenis bahan benda kerja yang akan dibubut. Pada saat menskrup bahan pahat bubut harus

di perhatikan pada pemakanan awal agar tidak terjadi kesalahan pada pemakanan-pemakanan

berikutnya. Dan pada saat penguncian bahan di cekam agar memastikan penyangganya tidak

goyang dan di ketatkan hingga benar benar kuat agar tidak lepas pada saat mesin mulai

menskrup. Pada proses mengasah pahat bubut salah satu yang harus diperhatikan yaitu pada saat

pengasahan pahat harus digeser kekanan dan kekiri secara pelan-pelan dan pada saat

menggunakan busur derajat. Dalam menggerinda pahat ini perlu diperhatikan sudut-sudut

yang dibuat oleh masing-masing permukaan sisi pahat, supaya diperoleh efisiensi yang

maksimal.

67
2. Proses Pembuatan Poros Bertingkat

A. Latar Belakang

1. Pengertian Poros Bertingkat

Langkah Kerja Membubut Poros Bertingkat - benda kerja mesin bubut tidak selalu polos
tetapi terkadang juga bertingkat. Berikut ulasannya mengenai membubut poros bertingkat.
sebelumnya saya jelaskan dahulu apa itu mesin bubut konvensional dan fungsinya.

Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses
kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat (tools) sebagai
alat untuk menyayat benda kerja.

2. Alat dan bahan proses pembuatan poros bertingkat:

1. besi beton berukuran 120mm

2. jangka sorong

3. mesin bubut beserta komponennya

4. dan stempel angka atau ketok nomor

68
3. Proses pengerjaan benda kerja :

1. Bahan disiapkan yaitu baja beton diameter 1 inchi panjang 155 mm. Bahan diperiksa terlebih
dahulu apakah bahan sudah lurus, bila masih bengkok diluruskan terlebih dahulu.

2. Benda kerja dipasang pada chuck dan diperiksa oleng apa tidak. Bila hasilnya masih oleng ,
benda kerja disetel hingga betul

3. Pahat dipasang pada rumah pahat dan disetel sehingga ujung pahat tepat pada ujung utama

4. Setelah semua betul, motor dihidupkan dan mulai membubut.

5. Untuk pembubutan awal digunakan kecepatan rendah kemudian secara bertahap


kecepatannya dinaikkan

6. Atur tiap kali gerakan pemakanan 0.1 mm hingga diameternya 22 mm dengam panjang 75
mm.

7. Pada ujung benda kerja dibubut hingga diameter 20 mm dengan panjang 40 mm.

8. Pada ujung benda kerja dibubut hingga diameter 16 mm sepanjang 20 mm.

9. Mengkartel benda kerja sepanjang 30 mm pada benda kerja yang berdiameter 22 mm

10. Benda kerja dilepas kemudian dibalik , cekamlah benda kerja yang berdiameter 20 mm

ratakan ujung benda kerja sekaligus membubut bendakerja sesuai dengan panjang benda
kerja kemudian beriah lubang senter.

69
11. Membubut benda kerja sepanjang 80 mm hingga berdiameter 22mm.

12. Membubut benda kerja sepanjang 20 mm dari batas benda kerja yang dikartel hingga
berdiameter 20 mm.

13. Pada ujung benda kerja dibubut hingga diameter W5/8 x 11 sepanjang 30 mm.

14. Dari ujung benda kerja yang diameter W5/8 x 11 dibuat konis/tirus dengan sudut ketirusan 8
derajat sepanjang 23 mm.

15. .Membuat neck/leher ulir pada benda kerja dari ujung tirus sepanjang 5 mm sampai diameter
13 mm.

16. Membuat ulir pada ujung benda kerja dengan uliran ulir standar W 5/8 x 11.

17. Mesin dimatikan benda kerja dilepas.

4. Tujuan Pembuatan Poros Bertingkat

Untuk Mampu mengoprasikan mesin bubut secara benar. Mampu mebubut luar sampai halus
dan rata. Mampu membubut lurus dan bertingkat. Membubut macam macam diameter.

5. Teori Dasar Pembuatan Poros Bertingkat.

70
Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar, tempat
benda kerja dicekam dan berputar pada sumbunya, sedangkanalat potong (cutting tool ) bergerak
memotong sepanjang benda kerja, sehingga terbentuk geram

Kecepatan Potong

Kecepatan potong perlu ditetapkan agar alat iris dapat bertahan lama dan
amandigunakan.Kecepatan potong ini disesuiakan dengan jenis bahan alat iris, bahan benda
kerja dan diameter.

Kecepatan potong = C.S. =p. D . nm / menit ( ft /menit)n = jumlah putaran benda kerja tiap menit
( rpm )d = diameter benda kerja ( m ) atau ( in– ft

Kecepatan Pemakanan

Kecepatan Pemakanan adalah jarak tempuh gerak maju pisau/benda kerjadalam satuan
millimeter permenit atau

Feet permenit. Besarnya kecepatan pemakanandipengaruhi oleh: jenis bahan pahat yang
digunakan jenis pekerjaanyang dilakukan, misalnya membubut rata, mengulir, memotong atau
mengkartel,menggunakan pendinginan atau tidak, jenis bahan yang akan dibubut dankedalaman
pemakanan

FR = RPM x TCLFR = laju umpan dihitung dalam inci per menit atau mm per menit.RPM =
adalah kecepatan dihitung untuk pemotong.T = Jumlah gigi pada cutter

71
.CL = Beban chip atau makan per gigi (ukuranchip yang setiap gigi pemotong mengambil)Jumlah
pemakanan yang harus dilakukan untuk mencapai panjang ataudiameter tertentu,

B. Gambar Kerja

Gambar 2. Poros Bertingkat.

C. Alat dan Bahan yang Digunakan

1. besi beton berukuran 120mm

2. jangka sorong

72
3. mesin bubut beserta komponennya

4. dan stempel angka atau ketok nomor

D. Langkah Pengerjaan dan Perhitungan Waktu Kerja.

a. Untuk menghitung bagian benda yang berukuran Ø 20 mm:

1000 . CS 1000 . 30
n rpm =  420,88  421rpm
 .d 3,14 .{ (25,4  20) / 2}

Untuk menghitung bagian benda yang berukuran Ø 25 mm:

1000 . CS 1000 . 30
n rpm =  379,13  379rpm
 .d 3,14 .(25,2)

b. Dengan cara menggeser Eretan Atas, dengan besar sudut geser sebagai berikut:

D  d 25  0
tg    0,625
2.t 2 . 20

  320
Dengan demikian waktu yang dibutuhkan dalam pembubutan poros bertingkat 46.75 menit

73
LEMBAR Nama Komponen: Poros Bertingkat Nama : Johsua Fransedes Sinaga
Kelompok: S1 Group B
ANALISIS PROSES Nomor Komponen: NIM : 5182121010

No. Gambar : 02/Job-Msn/19 Ukuran Bahan: Dia. 1" x 120 mm Jenis Bahan: besi beton
Peralatan Kondisi Pemotongan Waktu yang
No. URAIAN diperlukan
Mesin Cutter Alat Bantu Vc n a f Lain-lain
1 Memotong bhn Gergaji Blade Mistar Baja
Gergaji
2 Facing benda kerja Bubut Schuifmaat 30 m/mnt 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 10 x 6,71 menit
(dia.20) Pahat
rata Alas pahat
3 Bubut Dia. 20 30 m/mn 421 rpm 0,4 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 14 x 16,63 menit
sepanjang 25 mm Kunci pas

4 Menchamper Kunci Chuk 30 m/mn 421 rpm 0,5 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 1 x 0,10 menit

5 Bubut Dia. 25 Kunci Tool- 30 m/mn 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 1 x 1,58 menit
sepanjang 30 mm post

6 Bagian Tirus 30 m/mn 764 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 53 x 21,73 menit

8 Evaluasi Produk

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Tanggal: Lembar : 1 46.75menit


dari : 3 lembar

74
E. PENGHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL UNTUK PEMBUATAN
POROS BERTINGKAT
WAKTU

Waktu yang digunakan dalam pembuatan poros bertingkat selama 2-3 jam jika sudah
benar benar mahir dalam pembubutan. Jika masih awal akan memakan waktu yang lebih
lama hingga 4-5 jam. Karena harus mengenal lebih dekat dengan mesin tersebut.

RENCANA BIAYA

Bahan 120mm = 30.000


Harga pembuatan/biaya jasa = 50.000
Biaya listrik = 10.000
30.000 + 50.000 + 10.000 = 90.000

KESIMPULAN

Dari proses pembuatan poros bertingkat diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya
proses membubut bertingkat sama pengerjaannya dengan membubut rata hanya dalam
membubut bertingkat bermacam-macam diameter. Yang menjadi perhatian yaitu pada saat
membubut diperlukan konsentrasi yang tinggi agar memperoreh hasil yang maksimal. Jika
terjadi kesalahan pada saat membubut bisa saja terjadi kecelakaan atau kerusakan pada bahan
kerja maupun mesin.

75
Pembuatan Kunci Chuck dan Handle Chuck

A. Latar Belakang
1. Pengertian Kunci Chuck dan Handle Chuck
Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris yang mana
prinsip kerjannya gerak makan dilakukan oleh pahat dan gerak potong dilakukan benda kerja, pahat
bergerak translasi, benda kerja bergerak dengan berputar. Meskipun mesin ini terutama disesuaikan untuk
pekerjaan silindris, tetapi dapat juga digunakan untuk pembubutan permukaan rata, berikut adalah
gambar mesin bubut yang ada pada model sekarang.
Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter kepala tetap sampai kesenter kepala lepas. Ini merupakan
jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Dan tergantung pula pada tinggi atau jarak dari
ujung senter ke permukaan alas mesin (bed) yakni sebagai setengah diameter benda kerja yang dapat
dikerjakan
CHUCK INI ADALAH ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJEPIT BENDA KERJA.
BENTUKNYA BULAT BUNDAR. UKURANNYA BERMACAM MACAM TERGANTUNG
DENGAN UKURAN KEMAMPUAN DARI MESIN BUBUT TERSEBUT. MENURUT BANYAK
RAHANG PENJEPIT, CHUCK INI ADA 2 JENIS, YAITU;

76
a. Chuck rahang 3
Chuck rahang 3 ini terkadang juga di sebut dengan chuck otomatis. Karena proses pencepitannya secara
otomatis. Jika satu rahang di putar maka rahang yang lainnya ikut bergerak. Sehingga mempermudah
proses pencepitan. Kelemahannya menggunakan chuck jenis ini adalah benda yang dapat dijepit hanya
benda silinder dan benda yang mempunyai sisi kelipatan 3 dan sama sisi.
b. Chuck rahang 4
Chuck rahang 4 ini biasa juga disebut dengan chuck manual. Di sebut demikian karena proses penjepitan
harus di stel satu per satu setiap rahang. Cara meenyetelnya menggunakan cresblock, jika satu sisi lebih
tinggi maka sisi sebaleknya harus di kendorkan dan sisi yang tinggi di kencangkan. Menyetel di rahang 4
membutuhkan waktu cukuplama dari pada menggunakan chuck rahang 3. Tetapi kelebihannya, kita
dapat menjepit segala macam bentuk benda kerja.
2. Alat dan Bahan dalam Pengerjaan Kunci Chuck dan Handle Chuck
1. besi beton berdiameter -22, panjang = 140mm
2. besi beton untuk handle chuck: berdiameter 230mm
3. Mesin Bubut
4. Mesin Frais
5. Jangka Sorong
6. Mesin Bor
Dan perlengkapan lainnya.

77
3. Proses Pembuatan Kunci Chuck

1. pertama potong besi beton dengan ukuran yg sesuai dengan prosedur yg ditetapkan dengan
menggunakan pemotong khusus.
2. ukur sesuai prosedur lalu dibubut ke mesin pembubut dengan diameter yang sudah ditentukan
3. Center ujung batang besi beton hingga kedalaman yg ditentukan dan lanjut membubut lagi.
4. kemudian atur posisi handle mesin hingga batang besi beton berubah dengan diameter 19 panjang
65+19 dengan pemakanan 2 mm
5. setelah selesai pembubutan lanjut ke proses mesin frais
6. lanjut ke proses pemboran di mesin khusus bor , dengan diameter yang sudah ditentukan
7. setelah selesai proses kunci chuck , maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat batang
pengangan mesin bubut dengan diameter yang sudah ditentukan.
8. sesuaikan kunci chuck dan pegangan mengikuti prosedur yg ditentukan
9. setelah selesai bersihkan sisa kotoran pada kunci chuck dan selesai la proses pembuatannya.
4. Tujuan Pembuatan Kunci Chuck dan Pegangnya
Bertujuan agar melatih mahasiswa berkarya dalam proses pembubutan yg berbeda dari biasanya selain
poros bertingkat, cara pembuatan kunci chuck juga butuh ketelitian yang sangat konsisten agar proses pembuatannya dapat
berjalan dengan baik.
5. Teori Dasar Dalam Pembuatan kunci Chuck dan Peganganya
Sama halnya dengan poros bertingkat teori dasar Berdasarkan gambar teknik, dimana dinyatakan spesifikasi
geometrik suatu produk komponen mesin, salah satu atau beberapa jenis proses pemesinan harus dipilih sebagai suatu proses

78
atau urutan proses yang digunakan untuk membuatnya. Bagi suatu tingkatan proses, ukuran obyektif ditentukan, dan pahat harus
membuang sebagian material benda kerja sampai ukuran objektif tersebut tercapai. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
menentukan penampang geram (sebelum terpotong). Selain itu, setelah berbagai aspek teknologi ditinjau, kecepatan pembuangan
geram dapat dipilih supaya waktu pemotongan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk itu perlu dipahami lima elemen dasar
proses permesinan, yaitu :
1. Kecepatan potong (cutting speed)
2. Kecepatan makan (feeding speed)
3. Kedalaman potong (depth of cut)
4. Waktu pemotongan (cutting time)
5. Kecepatan penghasilan geram (rate of metal removal)
Elemen proses pemesinan tersebut dihitung berdasarkan dimensi benda kerja dan pahat serta besaran dari mesin perkakas.
Besaran mesin perkakas diatur ada bermacam-macam tergantung pada jenis mesin perkakas. Oleh sebab itu, rumus yang dipakai
untuk menghitung setiap elemen proses pemesinan dapat berlainan.
bubut dapat digunakan untuk memproduksi material berbentuk konis maupun silindrik. Jenis mesin bubut yang paling umum
adalah mesin bubut (lathe) yang melepas bahan dengan memutar benda kerja terhadap pemotong mata tunggal.
Pada proses bubut benda kerja dipegang oleh pencekam yang dipasang di ujung poros utama spindel. Dengan mengatur lengan
pengatur yang terdapat pada kepala diam, putaran poros utama (n) dapat dipilih sesuai dengan spesifikasi pahat yang
dipilih. Pada mesin bubut gerak potong dilakukan oleh benda kerja yang melakukan gerak rotasi sedangkan gerak makan
dilakukan oleh pahat yang melakukan gerak translasi. Pahat dipasangkan pada dudukan pahat dan kedalaman potong (a) diatur
dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada pemutar menunjukkan selisih harga diameter) dengan

79
demikian kedalaman gerak translasi dan gerak makannya diatur dengan lengan pengatur pada rumah roda gigi. Gerak makan (f)
yang tersedia pada mesin bubut dibuat bertingkat dengan aturan yang telah distandarkan.
Kondisi pemotongan ditentukan sebagai berikut:
Benda kerja :
d0 = Diameter mula-mula (mm)
dm = Diameter akhir (mm)
lt = Panjang proses pemesinan (mm)
Pahat :
kr = Sudut potong utama
go = Sudut geram
Mesin bubut :
a = Kedalaman potong (mm)
F = Gerak makan (mm/r)
n = Putaran poros utama (benda kerja) (r/mm)
Proses Pengerjaan Pada Mesin Bubut
Secara umum proses pengerjaan mesin bubut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Proses pemotongan kasar yaitu membuang material sebanyak mungkin atau merupakan pemotong atau pengerjaan
terakhir.
2. Proses pemotongan halus/semi halus merupakan proses yang hanya memerlukan satu atau dua kali pemotongan
untuk mencapai ukuran akhir.

80
B. Gambar Kerja

Gambar Proses pengerjaan kunci chuck dan handle chuck

81
C. Alat dan Bahan Yang Diperlukan :
1. besi beton berdiameter -22, panjang = 140mm
2. besi beton untuk handle chuck: berdiameter 230mm
3. Mesin Bubut
4. Mesin Frais
5. Jangka Sorong
6. Mesin Bor
Dan perlengkapan lainnya.

82
LEMBAR Nama Komponen: kunci chuck& handle Nama : johsua sinaga

ANALISIS PROSES Nomor Komponen: NIM : 5182121010


No. Gambar : 03-4/Job-
Ukuran Bahan: Dia. 1" x 140 & 230mm Jenis Bahan: besi beton
Msn/19
Peralatan Kondisi Pemotongan Waktu yang
No. URAIAN diperlukan
Mesin Cutter Alat Bantu Vc n a f Lain-lain
1 Memotong bhn Gergaji Blade Mistar Baja
Gergaji
2 Facing benda kerja Bubut Schuifmaat 30 m/mnt 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 10 x 6,71 menit
(dia.20) Pahat
rata Alas pahat
3 Bubut Dia. 20 30 m/mn 421 rpm 0,4 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 14 x 45.15 menit
sepanjang 25 mm Kunci pas

4 Menchamper Kunci Chuk 30 m/mn 421 rpm 0,5 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 1 x 49.20 menit

5 Bubut Dia. 25 Kunci Tool- 30 m/mn 379 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 1 x 1,58 menit
sepanjang 30 mm post

6 Bagian Tirus 30 m/mn 764 rpm 0,2 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 53 x 21,73 menit

7 Pengeboran Lubang 30 m/mn 0,5 mm 0,05 mm/put Frek Ptg = 4 kali 35.12 menit

8 Evaluasi Produk 10 menit

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Tanggal: Lembar : 1 169.49 menit

83
D. Perhitungan Biaya Operational untuk pembuatan Kunci chuck dan Pegangan Handlenya

WAKTU

Waktu pengerjaan nya akan memakan waktu yang lama karena menggunakan 3 mesin
hingga 4-5 jam jika sudah mahir dan untuk pemula dapat memakan waktu 7-8 jam karena
akan kesulitan dalam menggunakan mesin yang berbedda dalam 1 bahan.

RENCANA BIAYA

Bahan 135mm = 40.000


Harga pembuatan/biaya jasa = 80.000
Biaya listrik = 20.000
40.000 + 80.000 + 20.000 = 140.000

KESIMPULAN

Chuck ini adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. Bentuknya bulat
bundar. Ukurannya bermacam macam tergantung dengan ukuran kemampuan dari mesin
bubut tersebut. Ketika membubut dan memfrais agar untuk berfkus agar tidak terjadi
kesalahan. Ketika membuat kunci chuck akan memakan waktu yang lama karena ada 3 mesin
yang digunakan.

WAKTU

Waktu yang digunakan dalam membuat pegangan kunci chuck ini bisa sampai 1-2 jam saja.
Untuk pemula munkin memakan waktu 2-3 jam.

84
RENCANA BIAYA

Bahan 230mm = 30.000


Harga pembuatan/biaya jasa = 40.000
Biaya listrik = 10.000
30.000 + 40.000 + 10.000 = 80.000

KESIMPULAN

pegangan kunci chuck adalah suatu alat yang harus ada dalam mesin bubut karena
pegangan kunci chuck ini digunakan untuk pegangan untuk membuka cekam dan pegangan
kunci chuck ini bisa menggunakan apa saja asalkan kuat untuk menopang tenaga. Pegangan
kunci chuck ini biasanya terbuat dari besi baja agar kuat ketika di tekan maupun ketika
mendapat hentakan yang cukup kuat.

85
PENUTUP
1. KESIMPULAN

Bubut merupakan suatu istilah yang sering didengar di dunia ketehnikan khususnya bidang mekanik
pabrikasi. Yaitu suatu proses pembentukan benda kerja dengan cara pengikisan menggunakan alat dalam hal
ini disebut pisau sehingga bisa menghasilkan benda kerja yang diinginkan.
Mesin Bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris..
Tujuan utama dibuatnya Laporan ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara kerja dan operasi mesin
bubut. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang
menggunakan dan membutuhkan.
Sekian Terima Kasih

2. Daftar Pustaka

Daryanto. Bambang Sugiantoro. "Mesin Perkakas Bengkel”. Erlangga ;


1998. Jakarta.

Rochim, T .1993. Proses Pemesinan. Jakarta: Higher Education Development Support (HEDS) Project

Rukmana .1985. Petunjuk Praktek Mesin Perkakas, Jakarta: Dep. P & K Direktorat Jendral Pendidikan Dasar
dan Menengah

86
65
66

Anda mungkin juga menyukai