Anda di halaman 1dari 66

KASUS PENCEMARAN

LINGKUNGAN
Isu-Isu Kerusakan Lingkungan

1. Pencemaran (air dan udara)


2. Hujan asam
3. Pemanasan Global
4. Lubang Ozon
Sumber Pencemaran: Titik dan Bukan-Titik
NONPOINT SOURCES

Rural homes

Urban streets Cropland

Animal feedlot

Suburban POINT
development SOURCES
Factory

Wastewater
treatment
plant
Sumber Pencemaran Air

Agriculture: by far the


leader
Sediment, fertilizers,
bacteria from livestock,
food processing, salt from
soil irrigation
Industrial: factories and
powerplants
Mining: surface mining
toxics, acids, sediment
Pencemaran Air Sungai

Flowing streams can recover from


moderate level of degradable
water pollution if their flows
are not reduced.

 Natural biodegradation process


 Does not work if overloaded or
stream flow reduced
 Does not work against non
biodegradable pollutants
Kimia Anorganik
Air Raksa/ merkuri/ hidragyrum (Hg)

 Hg digunakan dlm pembuatan amalgam, pestisida, perhiasan, instrumentasi, dll


 termasuk logam berat yg bersifat toksik
 berasal dari limbah industri
 Kasus Minamata (1950an) di Jepang, limbah mengandung HgCl
 Isu pencemaran ini terjadi ketika merkuri sulfide yang digunakan sebagai katalis
dibuang ke laut Minamata dan terobah oleh bakteri menjadi CH3Hg+ yang sangat
mudah menguap (volatile). Partikel ini yang masuk ke tubuh organisme dan
melewati berbagai strata rantai makanan.
 Karena sifatnya sebagai logam berat, maka tubuh tidak akan mampu menguraikan
merkuri ini sehingga dalam waktu lama merkuri ini akan mengumpul dalam organ
seperti hati, ginjal, otak dan darah.
 akibat keracunan: gangguan SSP, gangguan ginjal, ggg pencernaan, kanker dan
kelainan genetik/ cacat bawaan.
Mekanisme masuknya merkuri ke tubuh manusia pada Tragedi
Minamata dan akibat yang ditimbulkannya
Arsen (As)
 logam yg sangat toksik, sering digunakan untuk
racun tikus
 As didapat bersama Cu krn produk sampingan
peleburan Cu
 keracunan akut : iritasi, muntaber+darah, koma,
bahkan kematian
 keracunan kronis : anoreksia, gangguan
pencernaan, ggg ginjal, kanker kulit

Besi (Fe)
 dialam terdapat sebagai hematit
 menimbulkan warna kuning dan rasa logam kelat
pada air serta pengendapan/kerak pd pipa,
prtumbuhan bakteri besi, kekeruhan
 Fe diperlukan tubuh tapi dlm jumlah yang
memadai, bila kelebihan dpt merusak dinding
usus, darah menjadi lebih gelap/ kehitaman

Flourida (F)
 senyawa flour, dimana F merupakan halogen
reaktif.
 flourida anorganik bersifat lebih toksik dan
reaktif
 kerucunan : flourosis gigi, gangguan
pertumbuhan rangka, cacat tulang
 penggunaan flourida yg berlebihan berkorelasi
dgn kanker tulang
 menjadi perhatian dokter gigi, peninjauan
kembali flouridasi air
Kadmium (Cd)
 sumber pd industri alloy,
pemurnia Zn, pestisida, dll
 sifatnya toksik shg tdk
diperlukan tubuh utk
pertumbuhan
 keracunan mnyebabkan
gangguan spt flu dan tulang
menjadi lemah, fraktur
tulang dan gangguan ginjal
disebut penyakit "itai-itai"
 sejarah di kota Toyama,
Jepang thn 1910
Kesadahan (CaCO3)
 disebabkan mineral Calsium, magnesium, ferrum
 dampak sulitnya sabun berbusa, pengendapan pada didinding
pipa

Klorida (Cl)
 senyawa halogen klor
 digunakan sebagai desinfektan penyediaan air minum -->
karsinogenik yang berasal dari senyawa halogen-hidrocarbon
(klor dan benzena)

Kromium (Cr) valensi 6


 industri gelas metal, forografi, elektroplating
 bersifat iritan dan korosif di kulit dan selaput lendir
 kerusakan tulang hidung, di paru menyebabkan kanker
Dua Dunia

Developed Countries
U.S. and other developed
countries sharply reduced
point sources even with
population and economic
growth
 Nonpoint still a problem
 Toxic chemicals still
problem
 Success Cuyahoga River,
Thames River
Dua Dunia

Developing Countries:
Serious and growing problem
 Half of world’s 500 major rivers
heavily polluted
 Sewage treatment minimal $$$
 Law enforcement difficult
 10% of sewage in China treated
 Economic growth with little $$$
to clean up
Sungai Gangga India

 Holy River (1 million take daily


holy dip)
 350 million (1/3rd of pop) live in
watershed
 Little sewage treatment
 Used for bathing, drinking etc.
 Bodies (cremated or not)
thrown in river
 Good news is the Indian
government is beginning to
work on problem
Pencemaran Danau Air Tawar

Dilution as a solution in lakes


less effective
 Little vertical mixing
 Little water flow (flushing)
Makes them more vulnerable
 Toxins settle
 Kill bottom life
 Atmospheric deposition
 Food chain disruptions
Biomagnifications
of PCBs in an
aquatic food chain
from the Great
Lakes.
Eutrofikasi Danau

Eutrophication: nutrient
enrichment of lakes mostly
from runoff of plant
nutrients (nitrates and
phosphates)
 During hot dry weather can lead
to algae blooms
 Decrease of photosynthesis
 Dying algae then drops DO levels
 Fish kills, bad odor
AIR TANAH = Groundwater

Why is groundwater pollution a


serious problem?
What is the extent of the problem?
Groundwater

Groundwater DAPAT
TERKONTAMINASI:

 No way to cleanse itself


 Little dilution and
dispersion
 Out of sight pollution
 Prime source for
irrigation and drinking
 REMOVAL of pollutant
difficult
Aliran air bawah tanah
Pencemaran Laut

 Toleransi pencemaran laut


Coastal zones: How does pollution
affect coastal zones?
 What are major sources of ocean
pollution and what is being done?
 Tumpahan Minyak
Pencemaran Laut
Oceans can disperse and
break down large
quantities of degradable
pollution if they are not
overloaded.
 Pollution worst near heavily
populated coastal zones
 Wetlands, estuaries, coral reefs,
mangrove swamps
 40% of world’s pop. Live within
62 miles of coast
Pencemaran Laut

 Large amounts of
untreated raw sewage
(viruses)
 Leaking septic tanks
 Runoff
 Algae blooms from
nutrients
 Dead zones NO DO
 Airborne toxins
 Oil spills
Pencemaran Udara
KEBAKARAN HUTAN

 PEKANBARU - Komandan Satgas Penanggulangan


Kebakaran Hutan dan Lahan Riau, Brigjen TNI Abdul
Karim menjelaskan, sepanjang tahun 2017, sebanyak
970 hektare hutan dan lahan terbakar. Untuk
menciptakan efek jera, kawasan yang terbakar itu
diberi garis polisi (police line).
POLUTAN KEBAKARAN HUTAN

 Setengah dari kebakaran di Sumatra terjadi di atas lahan


gambut yang kaya akan karbon, berkontribusi terhadap
kualitas udara yang sangat buruk dan pelepasan gas
rumah kaca dalam jumlah besar ke atmosfir. Sebagian dari
kebakaran tersebut juga terjadi di dalam konsesi pulp dan
kertas dan kelapa sawit, sisanya terjadi pada lahan yang
dikelola oleh petani kecil. Lokasi kebakaran secara presisi
dapat dilihat dengan memperbesar lokasi dalam Global
Forest Watch Fires sembari mengaktifkan data lisensi dan
nama perusahaan.
POLUTAN KEBAKARAN HUTAN

 mengandung karbon organik yang berbahaya, Di udara


komposisinya mencapai 80 persen, sisanya karbon jenis
lain seperti gas karbon dioksida (CO2), nitrous oksida
(N2O), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monoksida
(CO).
 Selain itu, ada unsur lain yang lebih berbahaya karena
jumlahnya sangat banyak dan wujudnya sangat halus, yakni
partikulan logam berat. Ukuran partikel itu dari 2,5 hingga
0,1 mikron, seperti krom (Cr), kadmium (Cd), dan nikel (Ni)
POLUTAN KEBAKARAN HUTAN

 Idealnya sesuai ambang batas kelaikan udara, jumlah


partikel logam karsinogenik sebanyak 65 mikrogram
per meter kubik. Di daerah yang terpapar asap
kebakaran hutan, jumlahnya melampaui batas standar
kesehatan dunia (WHO). "Rata-rata kandungan
partikel beracunnya 7.000, paling tinggi hingga 12.000
mikrogram per meter kubik," ujarnya.
 Potensinya 5 dari 1.000 orang terkena kanker  paru-
paru karena zat beracun masuk
DAMPAK POLUSI ASAP PABRIK

 Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses


pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang
dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik
dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap
tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur
penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida),
CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan
NOx (nitrogen oksida).
DAMPAK POLUSI ASAP PABRIK

 Partikel asap terutama terdiri dari aerosol (atau kabut) partikel


padat atau butiran cairan yang mendekati ukuran ideal
untuk penyebaran Miecahaya tampak. Asap adalah salah satu
polusi udara yang dapat berupa karbondioksida dan
karbonmonoksida. Polusi udara (pencemaran udara ) adalah
kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Polusi ini dikeluarkan juga
oleh salah satu pabrik dengan jumlah yang banyak juga
membahayakan masyarakat sekita
DAMPAK Pencemaran Udara PADA LINGKUNGAN

Peningkatan GRK di atmosfer


sebagai dampak dari kegiatan
manusia melakukan pembangunan

DAMPAK
Pemanasan Perubahan GLOBAL
Efek Rumah K.
Global Iklim Global
DAMPAK PADA LINGKUNGAN
DEPOSISI ASAM
DEPOSISI
ASAM ?

 Akibat pencemar yang bersifat asam dari atmosfer


turun ke permukaan bumi
 Pencemar :
SO2 + 2H2O Reaksi Kimia H2SO4
NO2 + H2O Reaksi Kimia 2 HNO3
 Sumber : emisi gas buang kendaraan bermotor, polusi
udara dari industri
 Deposisi Basah
Bahan yang bersifat asam larut dalam air
hujan, salju atau kabut
 Deposisi Kering
Melalui butiran-butiran padat halus yang
bersifat asam yang diterbangkan oleh angin
MEKANISME TERJADINYA DEPOSISI ASAM

transmits/kon
emisi deposisi
versi

gas/aerosol
pemisahan awan
H2SO4 tetesan air di awan,
HNO3 H+
oksidasi
SO2NO penguapan SO42-, Nox-
air
x
pemisahan
penguapan air
hujan dsb.
deposisi kering

deposisi basah
emisi polutan
dampak H+,SO42-, No3-

sumber-sumber emisi penerima


(tanah/tanaman, air permukaan, bahan,
bangunan, tubuh manusia, dsb.)
Dampak Deposisi Asam
 Mahluk Hidup
- Punahnya beberapa jenis ikan
- Mengganggu siklus makanan
- Mengganggu pemanfaatan air untuk air minum, perikanan,
pertanian
- Menimbulkan masalah kesehatan, pernafasan dan iritasi kulit
 Vegetasi
- Perubahan keseimbangan nutrisi dalam tanah
 Mengganggu pertumbuhan tanaman
 Merusak tanaman
 Menyuburkan pertumbuhan jamur madu yang
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman
(menjadi layu)
 Struktur Bangunan
- Melarutkan Kalsium Karbonat pada beton, lantai
marmer
- Melarutkan tembaga dan baja
- Mempercepat korosi pada pipa saluran air
- Mengikis bangunan candi dan patung
PERMASALAHAN LINGKUNGAN GLOBAL
Saat ini orang di seluruh dunia tengah berupaya untuk
mengendalikan permasalahan lingkungan lokal dan
memperbaiki kondisi lingkungan mereka.
Permasalahan lingkungan global, yaitu:

Ozone Global
Depletion Warming
OZON

 Ozon terdiri dari tiga molekul oksigen dan amat


berbahaya pada kesehatan manusia. Secara alamiah,
ozon dihasilkan melalui percampuran cahaya ultraviolet
dengan atmosfer bumi dan membentuk suatu lapisan
ozon
 Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30
km di atas permukaan bumi.
 Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia,
tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan
dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar
ultraviolet (UV) dari matahari.

Pencemaran Lingkungan 42 27/02/2020


 Molekul oksigen (O2) membentuk hampir 20%
atmosfer.
 Pembentukan ozon (O3), molekul triatom oksigen
kurang banyak dalam atmosfer di mana
kandungannya hanya 1/3.000.000 gas atmosfer.

Pencemaran Lingkungan 43 27/02/2020


Pencemaran Lingkungan 44 27/02/2020
Pencemaran Lingkungan 45 27/02/2020
Pencemaran Lingkungan 46 27/02/2020
PEMBENTUKAN DAN
PERUSAKAN OZON SECARA
Radiasi Sinar Ultra Ungu
ALAMIAH
O
O
Sinar ultra ungu intensitas tinggi dari
O matahari memutuskan ikatan dua atom
O oksigen yang membentuk molekul oksigen
menjadi dua atom oksigen
Molekul Oksigen (O2) 2 Atom Oksigen (O)

O
O
+
O Atom-atom oksigen bebas bereaksi dengan
O molekul oksigen membentuk molekul
O ozon
O

Molekul Ozon (O3)

O Molekul-molekul ozon menyerap energi


O radiasi sinar ultra ungu yang menyebabkan
ozon terurai menjadi molekul oksigen dan
O O
O atom oksigen
O
Molekul Oksigen (O2) Atom Oksigen (O)
Pencemaran Lingkungan 47 27/02/2020
fluor

karbo
n
Sinar ultra ungu intensitas tinggi
dari matahari mengenai molekul
Cl C CFC, memutuskan ikatan dan
Radiasi Sinar Ultra Ungu
membebaskan atom khlor

Cl Cl
khlor
Molekul CFC

Atom-atom khlor yang


O merupakan radikal bebas
O O bereaksi dengan molekul ozon
Cl
+ O
Cl
O
dan memecahnya menjadi
khlorin monoksida dan molekul
O oksigen. Ozon menjadi hancur
Atom khlor ozon Khlorin monoksida Molekul Oksigen (O2)

Molekul-molekul khlorin monoksida


masih reaktif dan bereaksi dengan atom
oksigen, yang seharusnya dapat
O O membentuk ozon, menjadi molekul
O
+ Cl
O
Cl oksigen dan atom khlor kembali. Atom
khlor yang terbebas akan kembali
merusak ozon. Reaksi-reaksi di atas
Molekul Oksigen (O2) Atom terjadi berulang-ulang dengan akibat
Atom Oksigen Khlorin khlor rusaknya lapisan ozon.
monoksida
Pencemaran Lingkungan 48 27/02/2020
LUBANG OZON
 Ketebalan lapisan
ozon rata-rata sekitar
260 DU

 Jika ketebalan lapisan


ozon kurang dari 220
DU, maka dikatakan
telah terjadi lubang
ozon (penipisan
lapisan ozon) di
tempat tersebut.

Pencemaran Lingkungan 49 27/02/2020


SATUAN DOBSON RATA-RATA PADA
OKTOBER 1980-1991 DI KUTUB SELATAN

Pencemaran Lingkungan 50 27/02/2020


OZONE DEPLETION

1. Permasalahan fisik
Kebanyakan ozon di atmosfer bumi terletak dalam
stratosfer (kawasan membentang pada ketinggian 10-50
km)  berfungsi dalam menjaga tingkat radiasi bumi dan
menghalangi sejumlah besar radiasi ultraviolet dan
gelombang pendek yang masuk.

akhir 1970 sebuah lubang besar muncul pada lapisan ozon


di atas Antartika.
OZONE DEPLETION(2)

Diketahui kandungan kimiawi atmosfer telah berubah, hal ini


terjadi secara cepat pada skala global. Konsentrasi CO2, CH4,
N2O dan gas mengandung klor di atmosfer diperkirakan
meningkat antara 0.2-0.5% tiap tahunnya. Hilangnya ozon ini
terkait dengan akumulasi klor di dalam stratosfer
Klor bersumber dr bermacam bhn kimia yg dihasilkan di bumi
dan naik hingga mencapai atmosfer.
Substansi yg paling berbahaya adalah halokarbon.
Halokarbon utama disebut chlorofluorocarbons (CFCs).
Penggunaan CFCs menyebar dengan cepat sebagai bahan
pendingin dan bahan dasar aerosol (penyemprot rambut,
deodoran, dan obat pembasmi serangga), bahan industri
pembuatan poliuretan dan karet sintetis berbusa, juga sebagai
bahan pembersih dan pelarut dalam industri.
OZONE DEPLETION (3)

2. Kerusakan Akibat Radiasi Ultraviolet


Beberapa tahun yang lalu muncul anggapan bahwa
pengurangan ozon hanya akan terbatas pada bagian-bagian
kecil stratosfer saja, tapi belakangan menampakkan
pengurangan ozon yang signifikan di atas kawasan-kawasan
besar dunia berpenduduk padat.

Setiap 1% lubang ozon di stratosfer akan menghasilkan 2-3%


peningkatan radiasi ultraviolet di permukaan bumi.
OZONE DEPLETION (4)

Dua sumber utama kerusakan: pada kesehatan manusia dan


kerugian pada hasil pertanian. Kerusakan kesehatan dalam hal ini
adalah meningkatnya kanker-kanker kulit dan penyakit mata.

Setiap 1% peningkatan pada radiasi UV, sel basal & kasus kanker sel
bersisik akan meningkat 1-2 persen, sedangkan kanker kulit
melanoma akan meningkat < 1 persen & katarak  2 persen.

Peningkatan radiasi UV juga dapat menyebabkan peningkatan


biaya produksi makanan karena kerusakan secara fisik yang terjadi
selama proses pertumbuhan. Kerusakan dapat juga terjadi pada
bagian lain dari ekosistem fisik bumi.
OZONE DEPLETION (5)

3. Tanggapan-tanggapan Kebijakan
Awalnya beberapa negara mengambil tindakan sepihak.
1978, Amerika dan beberapa lain (Kanada, Swedia,
Norwegia dan Denmark) melarang penggunaan CFCs
dalam penyegar udara kalengan, tetapi tidak untuk bahan
pendingin.
1987, 24 negara menandatangani Protokol Montreal.
Kesepakatan ini mengikat anggotanya untuk mengurangi
penggunaan CFC dan halon hingga 50% dari yang digunakan
tahun 1986. Sedangkan bagi negara dengan penggunaan
CFCs pada tingkat rendah diberi masa tenggang selama 10
tahun.
OZONE DEPLETION (6)

Setelah Persetujuan Montreal disepakati  pengurangan


belum cukup. Karena beberapa negara penghasil CFC dalam
jumlah besar tidak menandatangani persetujuan yang asli.
1990, negara yang terlibat Montreal Protocol setuju
menghapus setahap demi setahap produksi CFC dan
sepenuhnya berhenti tahun 2000, juga menambahkan karbon
tetraklorida dan metil cloroform ke dalam daftar.

1991, Cina akhirnya turut menyetujui protokol ini


OZONE DEPLETION (7)

Dalam banyak hal, Protokol Montreal telah berhasil


memperbaiki keadaan. Melalui kesepakatan itu, sudah dicapai
persetujuan antar negara-negara dunia .
Hal menarik dalam persetujuan CFC adalah kita sebetulnya
dihadapkan pada permasalahan yang tidak banyak
menyediakan jalan keluar. Di berbagai negara terkait, CFC
dihasilkan dari industri/ perusahaan kimia berskala besar.
Permasalahannya, tidak ada koordinasi langsung yang
mungkin untuk dilaksanakan oleh otoritas internasional, baik
dalam protokol atau persetujuan lain. Masing-masing negara
oleh karenanya harus melaksanakan sendiri pengurangan
jumlah produksi CFC.
OZONE DEPLETION (8)

4. Permasalahan Ekonomi di Balik Pengendalian CFC


Masalah mendasar adalah bagaimana cara mengangkat
masalah penghapusan bertahap penggunaan zat kimia ke
berbagai negara dengan kondisi yang berbeda.
Dalam permasalahan ekonomi, fokus utama adalah
pengembangan bahan kimia pengganti yang berfungsi
seperti CFC (bahan pendingin, zat pembersih, dll) tetapi
hanya berdampak sedikit pada penghabisan ozon.
CFC-11, -12 dan -13 memiliki tingkat potensi penghabisan ozon
yang tinggi (Ozone Depletion Potential - ODP).
OZONE DEPLETION (9)

Riset yang ada mengembangkan hydrochlorofluorocarbons


(HCFCS) dan hydrofluorocarbons (HFCS) yang mempunyai
umur hidup di atmosfer lebih pendek dan memiliki tingkat
ODP yang lebih rendah, bahkan nol.
Hal yang utama secara ekonomi dalam penurunan tingkat CFC
adalah biaya pengembangan komponen pengganti, serta
biaya-biaya perubahan sistem kerja dari bahan kimia lama ke
baru.
Di Amerika, pendekatan yang dilakukan telah merujuk kepada
EPAdengan mengalokasikan kuota produksi CFC kepada lima
produsen CFC domestik.
OZONE DEPLETION (10)

Masalah utama mengenai pengaturan batas maksimal


produksi dengan cara ini menjurus kepada peningkatan
keuntungan yang tak terkendali pada pabrik penghasill CFC.
Kebijakan ini memberi kesempatan bagi perusahaan yang
saling bersaing dalam industri yang sama untuk bertindak
layaknya pelaku monopoli.
Gambar 5  model pasar sederhana, menunjukkan kurva
permintaan CFC dengan garis mengarah ke bawah, dengan
kurva biaya marginal datar.
Kondisi kompetitif mengarahkan tingkat produksi q1 dan
biaya setara harga produksi marginal. Jika otoritas publik
membatasi produksi pada q2, harga  p2, di atas biaya
produksi nilai yang setara a akan menjadi potensi
pendapatan tambahan dalam industri akibat adanya
pembatasan output CFC.
OZONE DEPLETION (11)

Pendekatan dalam pembatasan CFC adalah mengenakan


pajak produksi CFC. Nilai pajak = (p2-p1) akan memindahkan
semua pajak keuntungan tambahan kepada publik  dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan (penambahan
pendapatan umum/ menggunakannya sebagai biaya konversi
CFC).

Sistemnya dibangun dengan menetapkan sebuah tarif pajak


dasar, lalu menetapkan pajak yang berbeda di berbagai
perusahaan kimia sesuai tingkatan produksi CFC mereka.

Tarif Pajak = Tarif Dasar x Potensi Penghancuran Ozon


PEMANASAN GLOBAL

1. Permasalahan fisik
Pemanasan global dikenal sebagai “greenhouse effect"

Pada kondisi "normal" (sebelum berkembang industri),


diketahui jumlah berbagai gas rumah kaca secara global
dalam kondisi seimbang. Gas ini muncul dari pembusukan
jasad tumbuhan dan binatang yang diserap oleh hutan-
hutan dan samudra.
PEMANASAN GLOBAL (2)
Adanya revolusi industri peningkatan yang sangat cepat dalam
pengambilan energi dari bahan bakar fosil. Pembakaran bahan
bakar fosil, dibarengi dengan penebangan hutan dan aktivitas
lainnya, menimbulkan peningkatan jumlah kandungan CO2 di
atmosfer sebanyak 20 persen pada awal revolusi industri.

Gas Efek (%) Sumber Utama


CO2 49 Deforestasi, produksi semen, dll

CH4 18 Landfills, pertanian

N2O 6 Pupuk, pembukaan lahan,


pembakaran lahan, dll

Lainnya (CO, NO, ...) 13 Berbagai macam penyebab


PEMANASAN GLOBAL (3)

2. Dampaknya terhadap Manusia dan Ekosistem


Kenaikan permukaan laut berdampak pada kehancuran
masyarakat tertentu, seperti yang berada di Kepulauan
Pasifik, atau yang tinggal di kawasan delta sungai yang
rendah. Dampak pemanasan global akan terasa relatif lebih
sedikit di negara yang pembangunannya mengarah ke
bagian dalam dan menjauhi tepi pantai.
Sebuah studi terbaru oleh EPA menyimpulkan bahwa
dampak terhadap dunia pertanian karena adanya
pemanasan udara akan lebih terasa di negara berkembang
 negara-negara di Afrika hampir semuanya akan
merasakan dampak pemanasan global ini.
PEMANASAN GLOBAL (4)

3. Tanggapan Teknis terhadap Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca  hasil peningkatan produksi gas rumah
kaca berbanding kemampuan ekosistem bumi dalam
menyerap gas tersebut.

Tujuan utama pengurangan pemanasan global 


pengurangan keluaran gas rumah kaca / meningkatkan
kapasitas penyerapan CO2 oleh ekosistem bumi. CO2
merupakan gas utama pemicu efek rumah kaca, maka
focus diarahkan kepada pengurangan emisi CO2 pada
skala global.
PEMANASAN GLOBAL (5)

Untuk mendapatkan gambaran total dari tingkat produksi


CO2 di dunia saat ini dan bagaimana perhitungan itu didapat,
digunakan persamaan berikut:
GDP Energy CO2
Total CO2 production  Population   
Person Person Energy

Jumlah emisi CO2 tergantung pada interaksi dari


penduduk
pendapatan kotor per kapita

Anda mungkin juga menyukai