Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Obat yang dianalisis dalam percobaan ini adalah parasetamol. Parasetamol merupakan
bagian obat yang dikenal dengan nama “analgetik anilin”. Menurut Farmakope Amerika
(USP), sebuah tablet parasetamol seharusnya mengandung tidak kurang dari 90% (450 mg)
dan tidak lebih dari 110% (550 mg) parasetamol. Persentase kandungan dari analisis sampel
menggunakan KCKT memiliki rentang 51,04-103,84%, sedangkan menggunakan UV,
rentangnya 50,19-109,2%, yangmengindikasikan tidak ada sampel yang mengandung kurang
dari 50% zat aktifnya (Audu, dkk, 2012).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-Vis antara lain
pembentukan molekul yang dapat meyerap sinar UV-Vis, waktu operasional untuk
mengetahui waktu pengukuran yang stabil, pemilihan panjang gelombang, pembuatan kurva
baku, serta pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan. Panjang gelombang yang digunakan
untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimal.
Beberapa alasan menggunakan panjang gelombang maksimal, yaitu panjang gelombang
maksimal maka kepekaannya juga maksimal, sehingga perubahan absorbansi untuk setiap
satuan konsentrasi adalah yang paling besar; disekitar panjang gelombang maksimal, bentuk
kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer juga terpenuhi; jika
dilakukan pengukuran ulang, maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang
panjang gelombang akan kecil sekali ketika menggunakan panjang gelombang maksimal
(Gandjar dan Rohman, 2007).
2.2 Uraian Bahan
a. Metanol
Nama resmi : METANOL
Nama lain : Metanol, CH3-OH
Rumus molekul/BM : CH3OH/34,00
Pemerian : Cairan tidak bewarna,jernih, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih dan
tidak berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : eluen
b. Parasetamol
Nama resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama lain : Parasetamol, asetaminofen
Rumus molekul : C8H9NO2
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Pelaksanaan Praktikum
A. Alat dan Bahan
1. Alat
- Spektrofotometri ultraviolet
- Lumpang & alu
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Timbangan analitik
2. Bahan
- Tablet Paracetamol
- Pelarut metanol
B. Prosedur Percobaan
Adapun langkah kerja yang dilakukan, antara lain :
1. Ambil 10 tablet pct lalu ditimbang satu per satu, setelah itu catat dan cari rata-rata
nya
2. Tablet yang telah ditimbang kemudian digerus lalu diambil 0,0197 g kemudian
dimasukkan kedalam 50 metanol
3. Selanjutnya diambil 0,395 ml larutan pct yang telah bercampur dengan metanol,
lalu dimasukkan lagi kedalam 50 ml metanol
4. Selanjutnya masukkan metanol kedalam kuvet sebagai blanko kemudian
masukkan larutan pct + metanol kedalam kuvet sebagai larutan standar (baku)
5. Kemudian pasang alat spektrofotometri lalu dibaca nilai absorbansinya pada
panjang gelombang maksimum 200-400 nm
𝑚𝑔
330 𝑃𝑃𝑀 = → 𝑚𝑔 = 330 × 0,05 = 16,5 𝑚𝑔
0,05 𝐿
16,5 𝑚𝑔
= × 599,16 𝑚𝑔 = 19,77 𝑚𝑔
500 𝑚𝑔
19,77
330 𝑃𝑃𝑀 = = 395,4456
0,05
DAFTAR PUSTAKA
Audu, Sani Ali., Taiwo, Alemika Emmanuel., Mohammed, Bala Fatima., Musa, Sani., dan
Bukola, Ragmat, 2012, Analysis Of Different Brands Of Paracetamol 500 mg Tablets
Used in Maiduguri Using Ultra Violet Spectrophotometric and High Performance
Liquid Chromatographic (HPLC) Method, International Research Journal Of Pharmacy,
Vol. 3/ Maiduguri, Nigeria.
Gandjar, Prof. Dr. Ibnu Gholib, DEA., Apt dan Rohman, Abdul, M. Si., Apt, 2007, Kimia
Farmasi Analisis, Pustaka Belajar, Yogyakarta (Hal : 240- 241, 243-256).
Rachdiati, Henny., Hutagaol, Ricson P., dan Rosdiana, Erna, 2008, Penentuan Waktu
Kelarutan Parasetamol Pada Uji Disolusi, Jurnal Nusa Kimia, Vol. 8/ Bandung.