Anda di halaman 1dari 25

HALAMAN SAMPUL

LAPORAN TUGAS BESAR MEKATRONIKA

JUDUL TUGAS BESAR

“PROTOTYPE LAMPU JALAN OTOMATIS”

Disusun oleh:

Abi Vilan Pradana 03161003


Chandroyen Ocma Esaputra Sinaga 03161018
Fakhrul Widyantama 03161025
Muhammad Risky Syaifullah 03161040
Naufal Panji Hartono 03161052
Restu Budiantu 03161061
Yohanes Victor 03161075

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN


BALIKPAPAN
2019

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Di
mana Tuhan YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kelompok
kami dapat melaksanakan tugas besar dan menyelesaikannya dengan baik.
Sehingga akhirnya terusunlah sebuah laporan resmi tugas besar mekatronika ini.
Laporan ini telah kami susun dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini
bertujuan untuk memenuhi tugas besar dari mata kuliah mekatronika.

Dengan selesainya laporan tugas besar ini, maka kami tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan tugas besar mekatronika
ini. Khususnya kepada :

1. Kepada Bapak Alfian Djafar, S.T., M.T. selaku dosen pengampu mata
kuliah Mekatronika.
2. Orang tua kami yang telah membantu dan mendoakan kelancaran kuliah
kami.
3. Seluruh teman-teman yang berkenan saling membantu menyelesikan
laporan tugas besar mekatronika ini.

Demikian ini laporan tugas besar mekatronika yang telah kami buat. Kami
mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan
ini. Semoga laporan tugas besar mekatronika ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak. Juga bermanfaat bagi kami selaku penulis.

Balikpapan,20 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... v
BAB 1 Pendahuluan ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 1
1.1 Luaran ........................................................................................................ 2
BAB II Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 3
2.1 Mekatronika............................................................................................... 3
2.2 Sensor ........................................................................................................ 4
2.3 Komponen Elektronika Alat ..................................................................... 5
2.3.1 Mikrokontroler Arduino ..................................................................... 5
2.3.2 Arduino Uno ...................................................................................... 7
2.3.3 Sensor Ultrasonic ............................................................................. 10
2.3.4 Resistor............................................................................................. 11
2.3.5 LED .................................................................................................. 12
BAB III Metode Pengerjaan .................................................................................. 14
3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................ 14
3.1.1 Alat ................................................................................................... 14
3.1.2 Bahan................................................................................................ 14
3.2 Wiring Diagram ....................................................................................... 15
3.3 Cara Kerja Alat ........................................................................................ 15
3.4 Gambaran Alat ........................................................................................ 15
3.5 Pemrograman ........................................................................................... 16
BAB IV Analisis dan Pembahasan ........................................................................ 17
4.1 Gambar Jadi Alat ..................................................................................... 17
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 17
BAB V Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 19
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 19
5.2 Saran ........................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Blok Sensor ........................................................................... 5


Gambar 2.2 Arduino UNO ....................................................................................... 7
Gambar 2.3 Pinout ATMega328 model DIP ........................................................... 8
Gambar 2.4 Pinout ATMega328 model SMD ......................................................... 8
Gambar 2.5 Sensor Ultrasonic HC-SR04 .............................................................. 10
Gambar 2.6 Cara Kerja Sensor Ultrasonic ............................................................ 11
Gambar 2.7 Resistor ............................................................................................... 12
Gambar 2.8 Tabel Kode Warna Resistor ............................................................... 12
Gambar 2.9 Lampu LED ........................................................................................ 13
Gambar 3.1 Wiring Diagram Lampu Jalan Otomatis............................................. 15
Gambar 3.2 Gambaran Prototype Lampu Jalan Otomatis ..................................... 15
Gambar 3.3 Program Arduino Geunino Lampu Jalan Otomatis ............................ 16
Gambar 4.1 Gambar Jadi Lampu Jalan Otomatis .................................................. 17

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3 .................................................................... 9

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dapat kita ketahui perkembangan ilmu mekatronika menjadi cukup pesat,
baik dalam keseharian kita ataupun di dunia industry. Hal ini dapat dilihat dari alat-
alat elektronika yang sering di gunakan seperti handphone, komputer, kalkulator,
kamera digital dan produk elektronika lainnya. Hal ini juga dapat kita pada sistem
otomatis yang ada di mall, hotel, perkantoran dan tempat lainnya yang
menggunakan sistem ototmasi suatu alat dalam menjalankan fungsinya. Pada dunia
industri, sudah banyak pabrik-pabrik menggunakan sistem kerja alat secara
otomatis. Peralatan yang digunakan untuk membuat atau merakit produk dibuat
sedemikian rupa untuk dapat bekerja. Semua hal tersebut tidak terlepas dari
penggunaan komponen-komponen elektronika, rangkaian-rangkaian elektronika,
dan sistem mekatronika
Di zaman sekarang penggunaan lampu banyak digunakan baik di dunia
industri maupun dalam kehidupan sehari hari. Lampu banyak digunakan sebagai
penerangan terutama pada lalu lintas untuk mencegah resiko kecelakaan.
Penggunaan lampu pada sekarang ini banyak menggunakan energi terbaharukan
seperti solar cell. Penggunaan lampu jalan pada sekarang sangat tidak efektif
dikarenakan faktor lampu digunakan selama 12 jam atau lebih walaupun kendaraan
yang melewati jalan tersebut kurang ramai. Oleh karena itu penggunaan lampu
otomatis untuk menghemat energi sangat diperlukan agar penggunaan lampu dapat
dimaksimalkan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak membuang biaya yang
mahal.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan pada laporan mekatronika ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengatahui fungsi dan kegunaan komponen elektronika pada sistem
lampu otomatis
2. Mengetahui prinsip kerja alat lampu otomatis pada jalan raya

1.3 Manfaat
Manfaat pada tugas besar mekatronika ini yaitu sebagai berikut :

1
1. Mendapatkan ilmu pengetahuan tentang mekatronika
2. Dapat melakukan penerapan instrumen mekatronika dalam bentuk
Prototype
1.1 Luaran
Adapun luran pada tugas besar mekatronika ini yaitu sebagai berikut :
1. Prototype lampu jalan otomatis
2. Laporan hasil

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mekatronika
Mekatronika adalah kata baru yang lahir di Jepang pada awal tahun 1970-
an yang merupakan gabungan antara 2 kata yaitu mechanics dan electronics.
Sekarang kita sering melihat di sekeliling kita barang-barang mekatronik seperti
robot, mesin bubut NC, kamera digital, printer dan lain sebagainya. Persamaan dari
barang-barang mekatronik ini adalah objek yang dikendalikan adalah gerakan
mesin. Jika dibandingkan dengan gerakan mesin konvensional maka gerakan mesin
tersebut lebih bersifat fleksibel dan lebih memiliki kecerdasan. Hal ini
dimungkinkan karena memanfaatkan kemajuan iptek micro-electronics. Artinya
dengan bantuan microelectronics mesin dapat bergerak dengan lebih cerdas. Jika
seseorang memberikan sebuah perintah, lalu semua dapat dipasrahkan ke mesin
yang dapat bergerak secara otomatis. Ini sangat membantu menciptakan mesin atau
alat yang praktis dan mudah digunakan. Sehingga sumber daya pada manusia
seperti waktu dan otak dapat dipakai untuk pekerjaan yang lain, sehingga dapat
menciptakan nilai tambah.

Pada awalnya mekatronik diarahkan pada 3 target yaitu: penghematan


energi (energy saving), pengecilan dimensi dan peringanan berat, dan peningkatan
kehandalahan (reliability). Sekarang, setelah 30 tahun lebih berlalu dari
kelahirannya, perlu dirumuskan kembali arah mekatronik sesuai dengan
perkembangan jaman. Dan khususnya untuk Indonesia sebagai negara yang masih
berkembang dengan segudang permasalahannya, rasanya arah mekatronik perlu
ditentukan agar dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang ada dengan
tetap memperhatikan lingkungan regional dan global.

Mekatronik adalah teknologi atau rekayasa yang menggabungkan teknologi


tentang mesin, elektronika, dan informatika untuk merancang, memproduksi,
mengoperasikan dan memelihara sistem untuk mencapai tujuan yang diamanatkan.
Seperti diketahui dari definisi mekatronika adalah gabungan disiplin teknik mesin,
teknik elektro, teknik informatika, dan teknik kendali. Pada awalnya, secara khusus

3
tidak ada disiplin mekatronika. Untuk menggabungkan beberapa disiplin iptek
tersebut, mekatronika memerlukan teori kendali dan teori sistem.

Secara sempit pengertian mekatronika mengarah pada teknologi kendali


numerik yaitu teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan actuator untuk
mencapai tujuan tertentu dengan memonitor informasi kondisi gerak mesin
menggunakan sensor, dan memaukan informasi tersebut ke dalam mikro-prosesor.
Ini menumbangkan kemajuan yang spektakuler jika dibandingkan dengan kontrol
otomatis menggunakan instrumen analog, karena dapat merubah skenario kontrol
secara fleksibel dan dapat memiliki fungsi pengambilan keputusan tingkat tinggi
(Lussiana, 2011)

2.2 Sensor
Sensor adalah piranti yang mentransformasikan (mengubah) suatu nilai
(isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain serta menghubungkan antara fisik nyata
dan industri listrik dan piranti elektronika. Dalam dunia industri berguna untuk
monitoring, controlling, dan proteksi. Sering disebut juga dengan transducer.
Sensor umumnya dikategorikan menurut apa yang diukur dan sangat berperan
penting dalam proses pengendali manufaktur modern.

Ada 6 tipe isyarat Sensor :

1. Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan,


kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic.
2. Thermal, contoh: temperature, panas, entropy, heat flow
3. Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi.
4. Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density.
5. Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi.
6. Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi.

Sensor mengkonversi dari suatu isyarat input ke suatu isyarat ouput. Sensor
bisa saja menggunakan satu atau lebih pengkonversian untuk menghasilkan suatu
isyarat keluaran (Abubakar, 2014)

4
Gambar 2.1 Diagram Blok Sensor
(Sumber : Abubakar, 2014)

2.3 Komponen Elektronika Alat

2.3.1 Mikrokontroler Arduino


Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik yang terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O
(input/output), bahkan sudah dilengkapi dengan ADC (Analog-to-Digital
Converter) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari
mikrokontroler adalah tersedianya RAM (Random Access Memory) dan peralatan
I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.

Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument pada tahun


1974 dengan seri TMS-1000. Mikrokontroler pertamaini merupakan
mikrokontroler 4 bit. Mikrokontroler ini memiliki sebuah chip yang telah
dilengkapi dengan RAM dan ROM (Read Only Memory). Selanjutnya, pada tahun
1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler 8 bit dengan nama 8748 yang merupakan
mikrokontroler dari keluarga MCS-48. Untuk saat ini telah pasaran banyak ditemui
tipe-tipe mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit. Masing-masing
fabrikan (vendor) mengeluarkan mikrokontroler yang telah dilengkapi dengan
berbagai fasilitas sehingga memudahkan pengguna (user) untuk merancang sebuah
sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah


mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 dengan tipe CISC, yaitu Complex
Instruction Set Computing yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan
mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC (Reduced Instruction
Set Computer) dengan seri ATMegaxx. Dengan mikrokontroler tersebut pengguna
sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali
peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi (smart

5
home), jam digital, text berjalan, termometer digital, dan lain-lain. Dalam
perkembangannya, modul atau minimum sistem dari mikrokontroler dibuat dalam
bentuk chip yang lebih memudahkan pengguna untuk menggunakannya. Satu hal
yang saat ini sedang atau banyak digemari oleh pengguna mikrokontroler adalah
modul Arduino.

Arduino dapat dikatakan sebagai prototyping platform. Dalam Bahasa


Indonesia, prototype dapat diartikan sebagai purwarupa, yaitu suatu alat yang dapat
digunakan untuk menghasilkan berbagai karya cipta dalam tahapan desain. Pada
kenyataannya, Arduino tidak hanya digunakan pada tahapan desain, namun sampai
produk jadi. Kita dapat berkreasi apapun dengan menggunakan Arduino, seperti
aplikasi dalam bidang robotika, atau aplikasi-aplikasi embedded system lainnya.
Arduino memberikan banyak kemudahan bagi pengguna untuk merealisasikan
karya-karyanya. Arduino telah dilengapi dengan sistem IDE (Intergrated
Development Environment) untuk menuliskan program aplikasi yang kita buat.
Selain itu, pada board Arduino juga telah dilengkapi dengan bebagai fasilitas
sehingga lebih memudahkan para pencinta atau penggunaanya.

Dari pemaparan di atas, maka dapat kita perjelas bahwa Arduino adalah
platform prototyping open-source hardware yang dapat digunakan untuk membuat
projek berbasis pemrograman. Hardware Arduino memiliki prosesor
mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel AVR, tetapi software yang
digunakan memiliki bahasa pemrograman tersendiri. Arduino dirancang untuk
memudahkan pengguna elektronik atau siapapun yang ingin mengembangkan
peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel
dan mudah untuk digunakan.

Arduino adalah papan elektronik yang menggunakan mikrokontroler jenis


tertentu. Sebagai contoh adalah jenis Arduino yang paling banyak digunakan, yaitu
Arduino UNO. Jenis ini menggunakan mikrokontroler keluaran Atmel, yaitu seri
ATmega328. Dalam berbagai aplikasi, Arduino dapat digunakan untuk mendeteksi
lingkungan dengan menerima input dari berbagai sensor atau tombol (sensor
cahaya, suhu, inframerah, ultrasonik, jarak, tekanan, kelembaban) dan dapat
mengontrol perangkat lainnya seperti mengontrol kecepatan dan arah putar motor,

6
menyalakan LED, dan sebagainya. Keuntungan yang kita dapatkan ketika
menggunakan Arduino, antara lain:
a. Harga relatif murah dibandingkan dengan mikrokontroler lainnya dengan
kelebihan yang ditawarkan.
b. Dapat digunakan pada berbagai sistem operasi Windows, Linux, Max,
dan lain-lain.
c. Memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami, projek Arduino
sudah banyak dipelajari karena open source
(Junaidi, 2018)

2.3.2 Arduino Uno


Arduino Uno merupakan salah satu Arduino yang murah, mudah didapat,
dan sering digunakan. Arduino Uno ini dibekali dengan mikrokontroler
ATMEGA328P dan versi terakhir yang dibuat adalah versi R3. Modul ini sudah
dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler
untuk bekerja.

ATMega328P yang sudah terbentuk modul Arduino uno seperti terlihat


pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Arduino UNO


(Sumber : Junaidi, 2018)
ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) dimana setiap proses eksekusi
data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

7
Gambar 2.3 Pinout ATMega328 model DIP
(Sumber : Junaidi, 2018)

Gambar 2.4 Pinout ATMega328 model SMD


(Sumber : Junaidi, 2018)
ATMega328 memiliki beberapa fitur antara lain:

a. Memiliki 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam


satu siklus clock.
b. Memiliki 32 x 8-bit register serba guna.
c. Kecepatan akses mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
d. Memiliki 32 KB Flash memory dan pada Arduino memiliki bootloader
yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
e. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi
permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu
daya dimatikan.
f. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2 KB.
g. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin, 6 pin diantaranya dapat
digunakan sebagai pin PWM (Pulse Width Modulation).

8
h. Memiliki Master/Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu pemisah
antara memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan kerja dari mikrokontroler. Instruksi – instruksi dalam memori
program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi
dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program.
Arduino Uno R3 memiliki 14 pin digital I/O (dimana 6 pin dapat digunakan
sebagai Output PWM), 6 pin analog input, 2x3 pin ICSP (untuk memprogram
Arduino dengan software lain), dan kabel USB. Untuk menghidupkannya cukup
dengan menghubungkan kabel USB ke komputer atau menggunakan adaptor 5
VDC. Arduino ini sangat disarankan untuk untuk pemula yang ingin belajar
Arduino. Berikut ini adalah spesifikasi untuk Arduino Uno R3 :

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Uno R3


Parameter Spesifikasi
Tegangan Operasi 5V
Tegangan Input (Rekomendasi) 7-12 V
Tegangan Input (Limit) 6-20 V
Pin Digital I/O 14 (6 PinOutput PWM)
Pin Digital PWM I/O 6
Pin Analog Input 6
Arus DC tiap Pin I/O 20 mA
Arus DC Pin 3.3 V 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328P) dimana 0,5 KB
digunakan untuk bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed 16 MHz
LED_BUILTIN 13
Panjang 68,6 mm
Lebar 53,4 mm
Berat 25 g
(Sumber : Junaidi, 2018)

9
2.3.3 Sensor Ultrasonic
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi
sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga
manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan
lumba-lumba. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas.
Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan
reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi
ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Sensor jarak yang akan kita buat tersusun oleh sensor ultrasonic HC-SR04
yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan
sebaliknya. Sensor ini merupakan sensor ultrasonik siap pakai yang sudah terdiri
dari pengirim, penerima, dan pengontrol gelombang ultrasonik. Alat ini bisa
digunakan untuk mengukur jarak benda dari 2cm – 4m dengan akurasi 3mm. Alat
ini memiliki 4 pin, pin VCC, GND, Trigger, dan Echo. Pin VCC untuk listrik positif
dan GND untuk ground-nya. Pin Trigger untuk trigger keluarnya sinyal dari sensor
dan pin Echo untuk menangkap sinyal pantul dari benda.

Gambar 2.5 Sensor Ultrasonic HC-SR04


(Sumber : Junaidi, 2018)

Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah


alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini
akan menghasilkan gelombang ultrasonic (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika
sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Secara umum, alat ini akan
menembakkan gelombang ultrasonik menuju suatu area atau suatu target.
Gelombang yang dipancarkan akan merambat sebagai gelombang bunyi dengan
kecepatan sekitar 340 m/s.

10
Gambar 2.6 Cara Kerja Sensor Ultrasonic
(Sumber : Junaidi, 2018)

Setelah gelombang menyentuh permukaan target, maka target akan


memantulkan kembali gelombang tersebut. Gelombang pantulan dari target akan
ditangkap oleh sensor, kemudian sensor menghitung selisih antara waktu
pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima. Ketika kita ketahui
selisih antara waktu pengiriman gelombang dan waktu gelombang pantul diterima.

2.3.4 Resistor
Resistor yang disingkat dengan huruf baca R disebut juga tahanan, pelawan,
hambatan. Resistor adalah komponen dasar elektronik yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Kemampuan resistor
dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi
resistor tersebut . Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut ohm atau dilambangkan simbol Ω

Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri
dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk
mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter. Kode
warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic
Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah. Didalam
rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis
resistor yang ada di pasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal
Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain :
Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya
berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor) dan

11
Resistor yang nilai resistansinya berubah ergantung dari suhu disekitarnya
namanya NTC ( Negative Thermal Resistance)

Gambar 2.7 Resistor


(Sumber : Kalsum, 2011)

Besar resistansi dalam resistor dapat dihitung dari pita warna yang ada di
selubung resistor. Penghitungan nilai resistansi didasarkan pada gambar table kode
warna resistor seperti pada gambar berikut :

Gambar 2.8 Tabel Kode Warna Resistor


(Sumber : Kalsum, 2011)

2.3.5 LED
Dioda ini prinsip kerjanya sama dengan dioda ideal hanya saja mempunyai
1 tambahan sifat yaitu mengeluarkan cahaya berwarna bila sedang mengantar pada
arah maju. Itensitas cahaya tergantung pada arus dioda biasanya tegangan ambang
LED merah adalah 1,6 volt untuk warna yang lain memiliki tegangan ambang yang

12
berbeda ( hijau, kuning, orange ) dan memiliki arus antara 5 mA – 30 mA. Namun
ada juga LED yang tidak berwarna ( tidak tampak bercahaya ). Tipe LED ini sering
digunakan untuk sensor lambang LED seperti pada gambar 2.9

Gambar 2.9 Lampu LED


(Sumber : Zain, 2012)

13
BAB III
METODE PENGERJAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan pada pembuatan lampu jalan otomatis ini diantaranya,
yaitu :
1. Solder
2. Lem tembak
3. Bor
4. Gergaji
5. Gunting
6. Penggaris
7. Rol meter
8. Kuas

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada pembuatan lampu jalan otomatis ini yaitu:
1. Timah
2. Papan Triplek
3. Cat Dinding
4. Stik Es bekas
5. Lem Castol
6. Kain Flanel
7. Kabel Ties
8. Stereofoam
9. Kardus
10. Isolasi
11. Kawat

14
3.2 Wiring Diagram
Berikut merupakan wiring digram pada pembuatan lampu jalan otomatis :

Gambar 3.1 Wiring Diagram Lampu Jalan Otomatis

3.3 Cara Kerja Alat


Cara kerja alat ini menggunakan sensor ultrasonic yang dapat digunakan
untuk mengukur jarak suatu objek, pada alat ini sensor digunakan untuk mendeteksi
adanya objek atau tepatnya kendaraan, apabila objek terdeteksi maka sensor akan
mengirimkan sinyal ke Arduino yaitu sebuah mikrokontroller yang kami gunakan
untuk diolah kemudian diteruskan untuk memberikan perintah untuk menyalakan
LED yang terpasang dipinggir jalan, apabila setelah 5 detik tidak ada objek atau
kendaraan yang melewati sensor ultrasonic maka LED akan kembali ke keadaan
mati.

3.4 Gambaran Alat


Berikut gambaran prototype lampu jalan otomatis yang dibuat :

Gambar 3.2 Gambaran Prototype Lampu Jalan Otomatis

15
3.5 Pemrograman
Berikut pemograman prototype lampu otomatis yang dibuat :

Gambar 3.3 Program Arduino Geunino Lampu Jalan Otomatis

16
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambar Jadi Alat


Adapun gambar jadi alat lampu Jalan otomatis sebagai berikut :

Gambar 4.1 Gambar Jadi Lampu Jalan Otomatis


4.2 Pembahasan
Prototype lampu jalan otomatis ini yaitu lampu jalan dapat hidup dan mati
secara otomatis ketika ada kendaraan yang lewat. Kegunaan dari prototype ini yaitu
untuk menghemat energi dimana pada lampu jalan yang umum dinyalakan kurang
lebih 12 jam sehingga energi yang digunakan sangat banyak atau boros. Lampu
jalan ototmatis ini merupakan solusi untuk menghemat energi. Prototype ini
menyala otomatis jika ada kendaraan yang akan lewat dan akan mati secara otomatis
jika kendaraan melewati lampu jalan ini.

Pada prototype lampu jalan otomatis ini menggunakan komponen-


kompenen elektronika diantara lainya yaitu kabel jumper, sensor ultrasonic,
mikrokontroller arduino uno, breadboard, lampu LED, dan papan PCB matriks.

17
Prinsip prototype ini dimana lampu jalan akan menyala jika ada kendaraan akan
lewat dan mati ketika kendaraan melewati lampu jalan. Lampu jalan akan menyala
jika ada objek yang tertangkap oleh sensor dimana sensor pada prototype ini dapat
menangkap objek hingga 8 cm dan lampu akan tetap menyala selama ada objek
melawati lalu jika tidak ada objek yang melewati sensor selama 5 detik lampu akan
mati.

Pada prototype ini hasil tidak berjalan sesuai dengan pemograman dimana
waktu delaynya lebih lama dari waktu yang diatur pada pemograman. Fungsi dari
sensor juga tidak maksimal dimana biasanya sensor tidak menangkap objek ketika
berjarak 8 cm sehingga sensor membutuhkan jarak lebih dekat dari ukuran yang
diatur oleh program.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada pembuatan lampu jalan otomatis yaitu sebagai
berikut :
1. Komponen yang digunakan pada pembuatan lampu otomatis ini yaitu
LED, kabel jumper, arduino uno, papan PCB matrix, sensor ultrasonic,
breadboard.
2. Adapun prinsip alat ini yaitu jika sensor ultrasonic mendeteksi objek
dilajurnya maka akan mengirim sinyal ke mikrokontroller untuk
menyalakn lampu dengan delay 5 detik. Sensor ini mendeteksi objek pada
jarak maksimal 10 cm.

5.2 Saran
Adapun saran pada pembuatan lampu jalan otomatis yaitu sebagai berikut :
1. Diharapkan kedepannya menggunakan sensor yang lebih baik
2. Diharapkan kedepanya menggunakan fuzzy logic agar lampu bisa nyala
terang,redup dan mati

19
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, 2014. Bahan Ajar Mekatronika. Aceh : Universitas Maliskussaleh


Junaidi, Yuliyan Dwi Prabowo, 2018. Project Sistem Kendali Elektronik Berbasis
Android. Bandar Lampun : AURA
Kalsum, Toibah Umi, 2011. Alat Penghapus Whiteboard Otomoatis Menggunakan
Motor Stepper. Bengkulu : Universitas Dehasen
Lussiana, 2011. Mekatronika. Depok,Jawa Barat : Universitas Gunadarma
Zain, Ruri Hartika, 2012. Aplikasi Pagar Elektrik Pada Keamanan Fasilitas
Lembaga Permasyarakatan Dilengkapi Alarm Deteksi Pemutusan Arus Listrik
Dan Sensor Menggunakan Jaringan Komputer. Padang : Universitas Putra
Indonesia

20

Anda mungkin juga menyukai