Anda di halaman 1dari 6

1.

Penyebab Demam Berdarah


Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk
ke aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk
ini menggigit di pagi hari sampai sore menjelang petang.
Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh
nyamuk perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh
nyamuk, dan menginfeksi orang lain yang digigit nyamuk tersebut.
Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk, dan tidak dari orang ke
orang.
Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan
DEN 4. Ketika seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan
berhasil pulih, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan seumur hidup
terhadap tipe virus tersebut. Akan tetapi, kekebalan terhadap salah satu
virus tidak menutup kemungkinan terjadinya virus Dengue lebih berisiko
terinfeksi untuk kedua kalinya.
Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal
atau bepergian ke daerah tropis. Demam berdarah juga lebih berisiko
dialami oleh bayi, anak-anak, lansia.
2.Gejala Penyakit DBD
Demam berdarah adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan
dan kebocoran pembuluh darah, serta menurunkan kadar tr
ombosit atau sel keping darah. Kondisi ini berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian, sehingga harus segera ditangani.

Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah,
dan tubuh lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan,
seperti pada hidung, gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak seperti
memar. Darah juga bisa terdapat dalam urine, feses, atau muntah. Segera
cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas atau keringat dingin.

Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue.
Sama halnya dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan
gejala demam. Gejalanya muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk (masa
inkubasi DBD), dan bisa berlangsung selama 10 hari. Sejumlah gejala
demam dengue meliputi:

 Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
 Sakit kepala berat
 Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
 Hilang nafsu makan.
 Nyeri pada bagian belakang mata.
 Mual dan muntah.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Pada demam dengue, biasanya penderita akan sembuh dalam 7 hari.

3.Masa Inkubasi DBD

Yang disebut masa inkubasi DBD adalah rentang waktu yang diperlukan dari
saat nyamuk menggigit dan memasukkan virus dengue ke dalam tubuh
seseorang hingga orang tersebut mengalami gejala DBD. Selama masa
inkubasi ini, virus DBD akan memperbanyak diri di dalam tubuh orang
tersebut.

Ada banyak pendapat mengenai berapa lamanya masa inkubasi DBD ini.
Ada yang menyatakan 4-10 hari, ada pula yang menyebutkan 8-12 hari.
Akan tetapi, pada umumnya lama inkubasi DBD ini adalah sekitar 4-7 hari.

Ini artinya seseorang dapat mengalami gejala DBD dalam waktu 4 hingga 7
hari (paling lambat 12 hari), setelah ia tergigit nyamuk Aedes aegypti.

4.Cara penularan DBD

1. Melalui gigitan nyamuk


Virus Zika ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk spesies Aedes
(Ae. aegypti dan Ae. albopictus). Ini adalah nyamuk yang sama dengan nyamuk
yang menyebarkan virus demam berdarah dan chikungunya.

Nyamuk ini biasanya bertelur di air tergenang seperti ember, mangkuk, piring
hewan peliharaan, pot bunga dan vas. Mereka lebih memilih untuk menggigit
orang, dan hidup di dalam dan di luar ruangan yang dekat manusia.

Nyamuk yang menyebarkan chikungunya, demam berdarah, dan Zika merupakan


nyamuk yang secara agresif menggigit di siang hari, tetapi mereka juga dapat
menggigit di malam hari.

Nyamuk menjadi terinfeksi ketika mereka menggigit orang yang sudah terinfeksi
virus. nyamuk yang terinfeksi kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain
melalui gigitan.

2. Dari ibu ke anak

Seorang wanita hamil dapat menularkan virus Zika ke janinnya selama kehamilan.
Zika merupakan penyebab microcephaly dan cacat otak janin berat lainnya. Saat
ini sedang dipelajari berbagai masalah kesehatan potensial lainnya dari infeksi
virus Zika selama kehamilan.

Wanita hamil yang sudah terinfeksi virus Zika dapat menularkan virus kepada
janinnya selama kehamilan atau saat kelahiran.

Sampai saat ini, belum ada laporan bayi mendapatkan virus Zika melalui
menyusui. Karena manfaat dari menyusui, ibu dianjurkan untuk menyusui bahkan
di daerah di mana virus Zika ditemukan.

3. Melalui seks

Zika dapat ditularkan melalui seks dari orang yang terinfeksi Zika kepada mitra-
nya. Zika dapat ditularkan melalui seks, bahkan jika orang yang terinfeksi tidak
memiliki gejala pada saat itu.

Hal ini dapat ditularkan dari seseorang dengan Zika sebelum gejala mereka mulai,
saat mereka memiliki gejala, dan setelah gejala mereka berakhir.
Meskipun tidak didokumentasikan dengan baik, virus juga dapat melewati
seseorang yang membawa virus tanpa pernah mengalami gejala.

Studi dilakukan untuk mengetahui berapa lama Zika tetap berada di dalam air
mani dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi Zika, dan berapa lama dapat
dikirimkan ke pasangannya. Kita tahu bahwa Zika dapat tetap dalam air mani
lebih lama dibandingkan cairan tubuh lainnya, termasuk cairan vagina, urin, dan
darah.

4. Melalui transfusi darah

Sampai saat ini, belum ada konfirmasi kasus transmisi transfusi darah di Amerika
Serikat.

Ada beberapa laporan kasus penularan transfusi darah di Brasil. Laporan-laporan


tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan./p>

Selama wabah Polinesia Perancis, 2,8% dari donor darah dinyatakan positif Zika
dan wabah sebelumnya, virus telah ditemukan di donor darah.

5. Melalui paparan laboratorium

Sebelum merebaknya kasus Zika, ada empat laporan dari laboratorium diperoleh
mengenai infeksi virus Zika, meskipun rute transmisi tidak jelas dalam semua
kasus.

Pada 15 Juni 2016, telah ada satu kasus yang dilaporkan di Amerika Serikat
mengenai penyakit virus Zika di laboratorium

5.Cara Pengobatan Demam Berdarah


Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan
yang dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus
semakin memburuk. Dokter akan menganjurkan pasien melakukan
beberapa hal berikut:

 Minum banyak cairan dan istirahat yang cukup.


 Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam.
Namun hindari aspirin atauobat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),
karena dapat memperparah perdarahan.
Selain memberi pasien berbagai saran di atas, dokter juga akan
memberitahu pasien dan orang tua pasien mengenai tanda dehidrasi, dan
menyarankan pasien untuk selalu memerhatikan jumlah urine yang keluar.
Bila diperlukan, pasien akan diberikan asupan cairan melalui infus.
Pemberian cairan infus ini akan dibarengi pemantauan detak jantung,
denyut nadi, tekanan darah, dan jumlah urine yang keluar.
Demam dapat mereda setelah 3-7 hari. Akan tetapi, kondisi ini bisa
menjadi tahap yang kritis bagi pasien. Gejala yang lebih berat dapat
muncul 1-2 hari berikutnya. Pada fase demam berdarah ini, dokter akan
terus memantau kondisi pasien selama suhu badan pasien turun ke normal
6.Cara Pencegahan Demam Berdarah
Demam berdarah hingga menimbulkan dengue shock syndrome dapat
dicegah dengan pemberian vaksin dengue. Vaksin ini diberikan pada anak
usia 9-16 tahun, sebanyak 3 kali dengan jarak 6 bulan. Pemberian vaksin
tidak disarankan pada anak di bawah usia 9 tahun, karena bisa
meningkatkan risiko dengue berat, terutama pada kelompok usia 2-5
tahun.
Vaksin dengue mengandung 4 serotipe virus. Karena itu, vaksin tetap
diberikan pada anak yang sudah pernah terinfeksi. Hal ini untuk
membentuk kekebalan tubuh anak terhadap tipe virusDengue berbeda.
Selain dengan vaksin, demam dengue dapat dicegah melalui kegiatan PSN
(pemberantasan sarang nyamuk). PSN dilakukan dalam dua kali
pengasapan insektisida atau fogging. Pengasapan kedua akan dilakukan
satu minggu setelah pengasapan pertama, untuk membunuh jentik nyamuk
yang tidak dapat dibasmi saat pengasapan pertama.
Metode PSN lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama
pada musim hujan. Langkah 3M, yaitu:

 Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren,


minimal tiap pekan.
 Menutup rapat tempat penampungan air.
 Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamukAedes aegypti.

Selain itu, lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan.


Langkah Plus antara lain dengan mengatur cahaya yang cukup di dalam
rumah, memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah, menaburkan
bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras,
menggunakan kelambu saat tidur, menanam tumbuhan pengusir nyamuk,
dan menghentikan kebiasaan menggantung pakaian. Cara lain untuk
mencegah gigitan nyamuk adalah dengan menghindari area yang rentan
terjadi infeksi.
Perlu diketahui, gigitan nyamuk dapat menembus pakaian yang ketat.
Karena itu, disarankan agar mengenakan pakaian longgar. Sebagai
perlindungan tambahan, gunakan losion antinyamuk, terutama yang
mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET). Akan tetapi, meski tergolong
efektif, jangan gunakan DEET pada bayi di bawah usia 2 tahun

Anda mungkin juga menyukai