Anda di halaman 1dari 15

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian, yang memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang

dapat memengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan penelitian merupakan hasil

akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan

bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam, 2016).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ini menggunakan pra-

eksperimental design. Sedangkan rancangan penelitiannya adalah one-group

pra-post test design. Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkapkan hubungan

sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek

diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah

intervensi (Nursalam, 2016).

Pre test (O) dilakukan untuk mengetahui sikap ibu dalam stimulasi

tumbuh kembang balita sebelum diberikan pendidikan kesehatan, post test (OI)

dilakukan untuk mengetahui sikap ibu dalam stimulasi tumbuh kembang anak

usia toddlersetelah diberikan pendidikan kesehatan. Rancangan penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

62
63

Tabel 4.1 pola penelitian one group pra-post test design

Subjek Pra Perlakuan Pasca-tes

K O I OI

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Sumber : (Nursalam, 2016)

Keterangan :

K : subjek (sikap ibu)

O : observasi sikap ibu dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler

sebelum diberikan pendidikan kesehatan

I : intervensi (pendidikan kesehatan)

OI : observasi sikap ibu dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler

setelah diberikan pendidikan kesehatan

Subjek Pretest Intervensi Posttest Hasil

Bagan 4.1 Rancangan penelitian pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap


ibu dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler di wilayah
kerja puskesmas Kertosari Banyuwangi tahun 2020.
64

4.2 Kerangka Kerja

Populasi : semua ibu yang mempunyai anak usia toddler di wilayah kerja
Puskesmas Kertosari Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020, sejumlah = 61
responden

Teknik sampling : purpossive sampling

Sampel : sebagian ibu yang mempunyai balita di wilayah kerja Puskesmas


Kertosari Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020, sejumlah = 53 responden

Jenis Penelitian : Pre eksperimental design


Rancangan : one-group pra-post test design

Pemberian Inform Consent

Pengumpulan data melalui lembar observasi sebelum


dilakukan intervensi (pretest)

Intervensi :
Pendidikan Kesehatan

Pengumpulan data melalui lembar observasi setelah


diberikan intervensi (posttest)

Pengolahan dan analisa data : coding scoring, tabulating, dengan


menggunakan uji wilcoxon pair test dengan SPSS 25.0 for windows 8

Hasil Penelitian

Laporan penelitian

Bagan 4.2 Kerangka Kerja :Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Ibu
Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kertosari Banyuwangi Tahun 2020.
65

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 1 – 3

bulan di wilayah kerja puskesmas Kertosari Banyuwangi tahun 2020

sebanyak 61 responden.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Pada

dasarnya ada dua syarat yang harus dipenuhi saat menetapkan sampel

yaitu representatif (mewakili) dan sampel harus cukup banyak

(Nursalam, 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian anak

usia toddler yang mengalami gangguan tumbuh kembang di wilayah

kerja puskesmas kertosari Banyuwangi tahun 2020 sebanyak 61

responden.

4.3.2.1 Besar Sampel

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑 2 )

Keterangan :

n = besar sampel

N = besar populasi

d = tingkat signifikansi (p) (0,05)

61
n=
1 + 61 (0,05)2
66

61
=
1 + 0,1525

61
=
1,1525

= 52,92 dibulatkan = 53 responden

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti

untuk mengurangi bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap

variabel-variabel kontrol ternyata mempunyai pengaruh

terhadap variabel yang kita teliti. Kriteria sampel dapat

dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: inklusi dan eksklusi

(Nursalam, 2016).

4.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam,

2016).

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling. Pendekatan teknik non probability sampling yang

digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan

sampel dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam

penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik

populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2016).


67

1) Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum sebjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2016).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini terdiri dari :

(1) Ibu yang memiliki anak usia toddler

(2) Ibu yang mengasuh sendiri anaknya

(3) Ibu yang bisa membaca dan menulis

(4) Ibu yang bersedia menjadi responden

2) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena

berbagai sebab (Nursalam, 2016).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini terdiri dari :

(1) Anak usia toddler dengan penyakit kronis dan menular

4.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilau atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuat (benda, manusia, dan lain-lain). Ciri yang dimiliki oleh anggota

suatu kelompok (orang, benda, situasi) berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok tersebut. Dalam riset variabel dikarakteristikkan sebagai derajat,

jumlah, dan perbedaan. Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level

abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau

manipulasi suatu penelitian (Nursalam, 2016).


68

4.4.1 Independent Variable (Variabel Bebas)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang

dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel

dependen. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati, dan diukur

untuk diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain.

Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas biasanya merupakan stimulus

atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien untuk

mempengaruhi tingkah laku klien (Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pendidikan kesehatan.

4.4.2 Dependent Variable (Variabel Terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya

ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai

akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Dalam ilmu perilaku,

variabel terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu

organisme yang dikenal stimulus. Dengan kata lain, variabel terikat

adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungann atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah sikap ibu dalam

stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler.


69

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat

diamati artinya memugkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian

dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2016).

Tabel 4.2 Definisi Operasional : Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap


sikap ibu dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler di
wilayah kerja puskesmas Kertosari Banyuwangi tahun 2020.

Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Skor
Operasional

Variabel Pendidikan
independen: kesehatan – SAP Nominal –
Pendidikan merupakan suatu
kesehatan kegiatan kesehatan
guna
menyampaikan
pesan tentang
stimulasi tumbuh
kembang pada anak
usia toddler (1-3
thn)

Variabel Sikap seorang ibu 1) Kognitif


dependen: dalam stimulasi 2) Afektif Kuesioner Ordinal Positif
sikap ibu tumbuh kembang 3) Konatif
dalam anak usia toddler
Negatif
stimulasi (1-3tahun)
tumbuh
kembang
anak usia
toddler
70

4.6 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

4.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian. Lagkah-langkah dalam pengumpulan data

tergantung pada rancangan penelitian dan teknik instrumen yang

digunakan (Nursalam, 2016).

4.6.2 Proses Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini cara pengumpulan data yang digunakan

adalah dengan meminta surat pengantar kepada penanggungjawab

PPPM (Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STIKes

Banyuwangi terkait permohonan surat pengantar ke Dinas Kesehatan

dan Kepala Puskesmas Kertosari. Setelah surat tersebut sampai ke

Kepala Puskesmas Kertosari, bila ada ijin untuk melakukan

pengumpulan data maka peneliti akan melakukan pengumpulan data di

tempat yang telah dituju.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan lembar prosedur dan observasi. Dalam

pengumpulan data peneliti melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Peneliti memberikan informed consent mengenai penelitian yang

akan dilakukan.

2) Peneliti memberikan penjelasan tentang cara prosedur atau

pelaksanaan kegiatan.
71

3) Peneliti memberikan lembar kuesioner yang berisi tentang sikap ibu

dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler sebelum

diberikan pendidikan kesehatan (pre-test).

4) Peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang stimulasi

tumbuh kembang selama 30 menit.

5) Peneliti memberikan kembali lembar kuesioner yang berisi tentang

sikap ibu dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler setelah

diberikan pendidikan kesehatan (post-test).

6) Hasil yang didapatkan kemudian dikumpulkan dan dianalisis.

4.6.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah SAP tentang

stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler, lembar observasi, dan

angket tentang pemberian stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler.

Kuesioner yang digunakan dalam mendapatkan data tentang sikap ibu

dalam stimulasi tumbuh kembang anak usia toddler terdiri dari 26

pertanyaan dengan pilihan jawabannya sangat setuju (4), setuju (3),

ragu-ragu (2), tidak setuju (1), sangat tidak setuju (0). (Atik maulana,

2017).

4.6.4 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen

pertanyaan yang digunakan benar-benar handal dan sahih untuk

digunakan sebagai alat ukur (Zakaria, 2016). Berdasarkan pengolahan

dengan SPSS 25 didapatkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.886

dengan nilai signifikan 0.05 yang artinya Cronbach’s Alpha pertanyaan


72

lebih besar dari pada Alpha sehingga dapat disimpulkan bahwa

kuesioner penelitian valid.

4.6.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.6.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Kertosari

Kabupaten Banyuwangi.

4.6.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai Maret - Juni 2020.

4.7 Analisa Data

Analisa data merupakan kegiatan dalam penelitian dengan melakukan

analisa data yang meliputi; persiapan, tabulasi, dan aplikasi data. Selain itu pada

tahap analisa data dapat menggunakan uji statistik yang digunakan dalam

penelitian bila data tersebut harus diuji dengan uji statistik (Hidayat, 2011).

Pengelolaan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut

(Notoadmodjo, 2014) :

1. Penyutingan Data (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner ini sudah dilakukan penyuntingan.

2. Membuat lembar kode (coding sheet)

Lembaran atau kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk merekam

data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor responden dan

nomor pertanyaan.
73

Pemberian kode dalam penelitian ini adalah responden 1 diberi kode 1,

responden 2 diberi kode 2, dan seterusnya.

3. Memasukkan data

Yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode

sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

4. Tabulasi

Yaitu membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti.

4.7.1 Uji Statistik

Penelitian ini merupakan penelitian Wilcoxon match pairs test,

teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel

yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal dan nominal

(Sugiyono, 2010). Peneliti memakai uji Wilcoxon karena peneliti tidak

uji normalitas data.

Uji bertujuan untuk mengetahui Sikap Ibu Dalam Stimulasi

Tumbuh Kembang Anak Usia Toddler Di Wilayah Kerja Puskesmas

Kerotsari Banyuwangi sebelum dan sesudah diberikan pendidikan

kesehatan.

Dari data yang telah terkumpul dilakukan uji statistik atas

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu dalam stimulasi

tumbuh kembang anak usia toddler di wilayah Kerja Puskesmas

Kertosari Banyuwangi menggunakan uji komparasif wilcoxon match

pairs test dengan α 0,05 (5%). Alasan peneliti memakai uji komparasif
74

wilcoxon match pairs test karena skala data dari variabel merupakan

skala data ordinal.

Peniliti dalam mengolah data menggunakan perangkat lunak

SPSS (Statistic Programme for Social Scient) version 25 for windows,

dengaan kaidah pengujian sebagai berikut :

Ho ditolak: bila nilai ρ < 0,05 artinya terdapat pengaruh

antara pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu dalam stimulasi tumbuh

kembang anak usia toddler di wilayah kerja Puskesmas Kertosari

Banyuwangi tahun 2020.

Ha ditolak: bila nilai ρ > 0,05 artinya tidak ada pengaruh

antara pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu dalam stimulasi tumbuh

kembang anak usia toddler di wilayah kerja Puskesmas Kertosari

Banyuwangi tahun 2020.

4.8 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti menunjukkan permohonan

ijin kepada Kepala Puskesmas Kertosari untuk mendapatkan persetujuan

pengambilan data dan setelah disetujui peneliti melakukan observasi kepada

subjek yang diteliti dengan menekankan pada permasalahan data.

4.8.1 Inform Consent (Persetujuan)

Inform consent adalah informasi yang harus diberikan kepada

subjek secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan

dan mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi

responden (Nursalam, 2016).

1. Sebelum melakukan penelitian telah mendapat ijin dari responden


75

2. Bila bersedia menjadi responden penelitian harus ada bukti

persetujuan yaitu dengan tanda tangan

3. Bila responden tidak bersedia menjadi subjek penelitian, peneliti

tidak boleh memaksa.

4.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Subjek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data cukup menulis nomor atau kode saja untuk

menjamin kerahasiaan identitasnya. Apabila sifat peneliti memang

menuntut untuk mengetahui identitas subjek, ia harus memperoleh

persetujuan terlebih dahulu serta mengambil langkah-langkah dalam

menjaga kerahasiaan dan melindungi jawaban tersebut (Wasis, 2010).

4.8.3 Confidentiatly (Kerahasiaan)

Kebiasaan informasi yang diperoleh dari subjek akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Pengujian data dari hasil penelitian hanya

ditampilkan dalam forum akademik.

4.8.4 Veracity (Kejujuran)

a) Jujur saat pengumpulan data, pustaka, metode, prosedur penelitian,

hingga publikasi hasil.

b) Jujur pada kekurangan atau kegagalan proses penelitian.

c) Tidak mengakui pekerjaan yang bukan pekerjaannya.

4.8.5 Non Maleficience (Tidak Merugikan)

Non malaficience adalah suatu prinsip yang mempunyai arti

bahwa setiap tindakan yang dilakukan seseorang tidak menimbulkan

kerugian secara fisik maupun mental (Abrori, 2016).


76

4.8.6 Respect For Respon (Menghormati Harkat dan Martabat Manusia)

Juice adalah suatu bentuk terapi adil terhadap orang lain yang

menjunjung tinggi prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Prinsip

keadilan juga ditetapkan pada pancasila Negara Indonesia pada sila ke

5 yakni keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan ini

menunjukkan bahwa prinsip keadilanmerupakan suatu bentuk prinsip

yang dapat menyeimbangkan dunia (Abrori, 2016).

4.8.7 Beneficience (Memanfaatkan Manfaat dan Meminimalkan Resiko)

Keharusan secara etika untuk mengusahakan manfaat sebesar-

besarnya dan memperkecil kerugian atau resiko bagi subjek dan

memperkecil kesalahan peneliti. Dalam hal ini penelitian harus

dilakukan dengan tepat dan akurat, serta responden terjaga keselamatan

dan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai