Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERCOBAAN 3
KELARUTAN DUA CAIRAN YANG BERCAMPUR SEBAGIAN

Dosen Pengampu Matakuliah:


Drs. Sumari, M.Si
Drs. Darsono Sigit, M.Pd

OLEH
KELOMPOK :2
1. Ilmi Syifaul Maula (170332614566)***
2. Ilmiah Rosdainah Mubyarta (170331614536)
3. Julia Decha Aulia (170332614563)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FEBRUARI 2019
A. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat membuat kurva kelarutan dua zat cair yang bercampur sebagian
2. Mahasiswa dapat menentukan suhu kritis larutan dua zat cair yang bercampur
sebagian
B. Dasar Teori
Bila dua zat cair dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda maka akan
terdapat tiga kemungkinan yaitu:
1. Kedua zat cair dapat bercampur dalam tiap komposisi, seperti campuran alkohol
dengan air
2. Kedua zat cair dapat bercampur hanya pada komposisi tertentu, seperti
campuran antara air- butanol atau air- fenol
3. Kedua zat cair tidak dapat bercampur sama sekali, seperti air dan ai raksa

Pada percobaan berikut yang akan dilakukan adalah membuat kurva kelarutan air-butanol
atau air-fenol (diagram biner) dan sekaligus menentukan suhu kritisnya.

Bila kedalam sejumlah air ditambahkan fenol sedikit demi sedikit pada suhu
tertentu dan tetap maka akan terjadi larutan fenol dalam air. Bila penambahan ini
diteruskan pada suau saat diperoleh larutan jenuh fenol dalam air. Bila penambahan fenol
diteruskan lagi akan diperoleh larutan air dalam fenol yang memisah sebagai larutan
tersendiri. Pada penambahan selanjutnya akan dicapai larutan jenuh air dalam fenol, saat
ini kedua lapisan akan hilang dan menjadi satu lapisan. Kedua larutan jenuh itu air dalam
fenol atau fenol dalam air dikatakan sebagai larutan konjugat, yang hanya terjadi pada jarak
suhu tertentu. Misalnya untuk sistem air-butanol terdapat dalam jarak suhu 0-126°C.
berdasarkan literature di atas suhu 126°C air dan butanol selalu dapat saling melarutkan
pada setiap komposisi yang diberikan. Suhu 126°C ini disebut suhu kritis air-butanol.

Sistem fenol-air ini disebut sebagai sistem biner. Disebut sistem biner karena
jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu air dan fenol. Sistem ini
memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan
tekanan tetap. Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari kelarrutan yang bercampur bila
temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka larutan
tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati
temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur
sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam
air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam
setiap perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis. Jika temperatur dari dalam
kelarutan fenol aquadest dinaikkan di atas 50°C maka komposisi larutan dari sistem larutan
tersebut akan berubah. Kandungan fenol dalam air untuk lapisan atas akan bertambah
(lebih dari 11,8 %) dan kandungan fenol dari lapisan bawah akan berkurang (kurang dari
62,6 %). Pada saat suhu kelarutan mencapai 66°C maka komposisi sistem larutan tersebut
menjadi seimbang dan keduanya dapat dicampur dengan sempurna. Secara eksperimen
dapat diperoleh diagram fasa suhu terhadap komposisi fenol-air pada tekanan tetap, seperti
pada gambar berikut :

Temperatur kritis adalah kenaikan temperatur tertentu dimana akan diperoleh komposisi
larutan yang berada dalam kesetimbangan.
C. Alat dan Bahan
Alat:
1. Tabung reaksi besar dengan gabus
2. Gelas beker 800 ml
3. Buret 50 ml
4. Gelas ukur 50 ml
5. Neraca
6. Corong
7. Pengaduk (berujung runcing)
8. Pemanas
9. Pipet ukur 10 ml

Bahan:

1. Aquades
2. Fenol
D. Prosedur Percobaan

Langkah Kerja Hasil Pengamatan Persamaan Reaksi

a. Pembuatan Fenol ke dalam Air

Air

- Disiapkan penangas air dan alat-alat

- Dimasukkan melalui buret 10 ml air


ke dalam tabung reaksi (A)

- Dimasukkan 1 ml fenol ke dalam air


dalam tabung menggunakan buret atau
pipet

- Dipanaskan tabung bersama isinya


dalam penangas sambil diaduk sampai
tidak tampak kekeruhannya

- Diangkat tabung dari penangas

- Dibiarkan cairan menjadi dingin


secara perlahan sambil diaduk

- Dicata suhu larutan ketika larutan


mulai menjadi keruh

- Diulangi lankah di atas setiap kali


menambahkan 1 ml fenol ke dalam
tabung A sampai penambahan fenol
mencapai 10 ml

Hasil
Langkah Kerja Hasil Pengamatan Persamaan Reaksi

b. Penambahan Air ke dalam Fenol

Air

- Disiapkan penangas air dan alat-alat

- Dimasukkan melalui buret 10 ml air


ke dalam tabung reaksi (A)

- Dimasukkan 1 ml fenol ke dalam air


dalam tabung menggunakan buret atau
pipet

- Dipanaskan tabung bersama isinya


dalam penangas sambil diaduk sampai
tidak tampak kekeruhannya

- Diangkat tabung dari penangas

- Dibiarkan cairan menjadi dingin


secara perlahan sambil diaduk

- Dicata suhu larutan ketika larutan


mulai menjadi keruh

- Diulangi lankah di atas setiap kali


menambahkan 1 ml fenol ke dalam
tabung A sampai penambahan fenol
mencapai 10 ml

Hasil
E. Data Pengamatan
 Massa Jenis Air = 1 g/mL
 Massa Jenis Fenol = 1.07 g/mL

Penambahan Fenol dalam 10 mL Air


Table 1 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Fenol dalam Air
Volume Fenol yang ditambahkan
Suhu (⁰C)
(mL)
1 36
2 52
3 53
4 55
5 57
6 58
7 58
8 59
9 59
10 61

Penambahan Air dalam 10 mL Fenol


Table 2. Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Air dalam Fenol
Volume Air yang ditambahkan
Suhu (⁰C)
(mL)
1 48
2 49
3 49
4 52
5 56
6 60
7 61
8 61
9 62
10 63
F. Analisis Data
Berat fenol dan air dapat dicari dengan rumus :
massa = ρ x volume
Berat Fenol
 Volume fenol = 1 mL
Massa fenol= 1,07 g/mL × 1 mL = 1,07 gram
 Volume fenol = 2 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 2 mL = 2,14 gram
 Volume fenol = 3 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 3 mL = 3,21 gram
 Volume fenol = 4 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 4 mL = 4,28 gram
 Volume fenol = 5 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 5 mL = 5,35 gram
 Volume fenol = 6 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 6 mL = 6,42 gram
 Volume fenol = 7 mL
Massa fenol= 1,07 g/mL × 7mL = 7,49 gram
 Volume fenol = 8mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 8 mL = 8,56 gram
 Volume fenol = 9 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL × 9 mL = 9,63 gram
 Volume fenol = 10 mL
Massa fenol = 1,07 g/mL ×10 mL = 10,7 gram

Berat air:
 Volume air = 1 mL
Massa air = 1 g/mL × 1 mL = 1 gram
 Volume air = 2 mL
Massa air = 1 g/mL × 2 mL = 2 gram
 Volume air = 3 mL
Massa air = 1 g/mL × 3 mL = 3 gram
 Volume air = 4 mL
Massa air = 1 g/mL × 4 mL = 4 gram
 Volume air = 5 mL
Massa air = 1 g/mL × 5 mL = 5 gram
 Volume air = 6 mL
Massa air = 1 g/mL × 6 mL = 6 gram
 Volume air = 7 mL
Massa air = 1 g/mL × 7 mL = 7 gram
 Volume air = 8 mL
Massa air = 1 g/mL × 8 mL = 8 gram
 Volume air = 9 mL
Massa air = 1 g/mL × 9 mL = 9 gram
 Volume air = 10 mL
Massa air = 1 g/mL × 10 mL = 10 gram

Persen berat butanol dan air pada setiap komposisi

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒛𝒂𝒕
% 𝒘 𝒛𝒂𝒕 = × 100%
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏

Persen berat Fenol:


 Volume fenol = 1 mL
𝟏,𝟎𝟕 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟏,𝟎𝟕+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 9,665%

 Volume fenol = 2 mL
𝟐,𝟏𝟒 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟐,𝟏𝟒+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 17,627%

 Volume fenol = 3 mL
𝟑,𝟐𝟏 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟑,𝟐𝟏+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 24,299%
 Volume fenol = 4mL
𝟒,𝟐𝟖 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟒,𝟐𝟖+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 29,971%

 Volume fenol = 5 mL
𝟓,𝟑𝟓 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟓,𝟑𝟓+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 34,853%

 Volume fenol = 6 mL
𝟔,𝟒𝟐 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟔,𝟒𝟐+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 39,098%

 Volume fenol = 7 mL
𝟕,𝟒𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟕,𝟒𝟗+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 42,824%

 Volume fenol = 8 mL
𝟖,𝟓𝟔 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟖,𝟓𝟔+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 46,120%

 Volume fenol = 9 mL
𝟗,𝟔𝟑 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟗,𝟔𝟑+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 49,057%

 Volume fenol = 10 mL
𝟏𝟎,𝟕 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w fenol =
(𝟏𝟎,𝟕+𝟏𝟎)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 51,690%

Persen berat Air:

 Volume air = 1 mL
𝟏 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟏+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 8,547%

 Volume air = 2 mL
𝟐 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟐+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 15,748%
 Volume air = 3 mL
𝟑 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟑+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 21,897%

 Volume air = 4 mL
𝟒 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟒+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 27,210%

 Volume air = 5 mL
𝟓 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟓+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 31,847%

 Volume air = 6 mL
𝟔 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟔+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 35,928%

 Volume air = 7 mL
𝟕 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟕+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 39,548%

 Volume air = 8 mL
𝟖 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟖+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 42,780%

 Volume air = 9 mL
𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟗+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 45,685%

 Volume air = 10 mL
𝟏𝟎 𝒈𝒓𝒂𝒎
% w air =
(𝟏𝟎+𝟏𝟎,𝟕)𝒈𝒓𝒂𝒎
× 100% = 48,309%
Table 3 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Fenol dalam Air
Volume Fenol yang ditambahkan Massa Fenol Persen Berat
Suhu (⁰C)
(mL) (gram) Fenol (%)
1 36 1,07 9,665
2 52 2,14 17,627
3 53 3,21 24,299
4 55 4,28 29,971
5 57 5,35 34,853
6 58 6,42 39,098
7 58 7,49 42,824
8 59 8,56 46,120
9 59 9,63 49,057
10 61 10,7 51,690

Table 4 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Air dalam Fenol


Volume Air yang ditambahkan Massa Air Persen Berat Air
Suhu (⁰C)
(mL) (gram) (%)
1 48 1 8,547
2 49 2 15,748
3 49 3 21,897
4 52 4 27,210
5 56 5 31,847
6 60 6 35,928
7 61 7 39,548
8 61 8 42,780
9 62 9 45,685
10 63 10 48,309

G. Pembahasan
Percobaan kelarutan dua zat cair yang bercampur sebagian ini bertujuan untuk
membuat grafik kelarutan dua zat cair yan bercampur sebagian dan menentukan suhu
kritisnya. Dalam percobaan ini dibagi menjadi dua yaitu penambahan fenol ke dalam air
dan penambahan air ke dalam fenol.
Pada percobaan pertama yaitu penambahan fenol ke dalam 10 ml air. Ketika fenol
ditambahkan maka larutan berubah menjadi putih keruh. Hal ini menandakan fenol dengan
air tidak bercampur dan tidak saling melarutkan. Kemudia larutan ini dipanaskan dalam
penangas maka larutan akan menjadi jernih. Hal ini menunukkan kedua cairan saling
melarutkan. Kelarutan ini dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu maka kelarutannya
juga semakin besar. Kemudian tabung diangkat dari penangas, didinginkan sambil di aduk
maka larutan akan kembali keruh. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan suhu
dipengaruhi oleh komposisi kedua zat tersebut. Pada saat mulai keruh inilah dicatat suhu
larutan.
Pada percobaan kedua yaitu penambahan air ke dalam 10 ml fenol. Prinsip dari
percobaan kedua sama dengan prinsip percobaan pertama yaitu kelarutan dari dua cairan
yang bercampur dipengaruhi oleh suhu dan komposisinya. Semakin banyak air yang
ditambahkan ke fenol maka semakin tinggi pula suhu yang digunakan untuk membuat
larutan menjadi satu fasa. Maka untuk merubah campuran menjadi dua fasa memerlukan
suhu yang tinggi. Hal ini disebabkan penambahan volume ini mengakibatkan besarnya
kedua zat cair saling tidak bercampur sehingga diperlukan energy yan lebih besar untuk
membuatnya menjadi homogen atau saling melarutkan.
Data-data yang telah diperoleh dalam percobaan digunakan untuk menentukan
suhu kritis melalui kurva suhu terhadap persen komposisi berat cairan yang ditambahkan.
Grafik yang digunakan berisi persentase fenol terhadap suhu dengan menggabungkan data
kedua percobaan. Grafik yang dihasilkan yaitu: oC

Grafik Sistem Biner Fenol-Air


70
60
50
Suhu (oC)

40
30
20
10
0

%Berat Fenol
Berdasarkan grafik di atas bentuk kurva adalah parabola. Hal ini sesuai dengan teori
untuk kurva kelarutan campuran fenol dan air. Dengan dmikian dapat diperoleh suhu kritis
pada percobaan kali ini yaitu sebesar 63°C dengan komposisi fenol sebesar 51,690% dan
komposisi air sebesar 48,309%. Hal ini menunjukkan bahwa pada suhu 63°C merupakan
suhu minimum dimana kedua cairan larut dalam segala perbandingan. Suhu kritis ini
berbeda dengan suhu kritis campuran fenol-air pada teori yaitu sebesar 66°C pada tekanan
1 atm. Hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan saat percobaan dilakukan.Selain itu
pada grafik dapat diketahui bahwa daerah dibawah kurva merupakan daerah komponen
dua fasa sedangkan daerah di atas kurva merupakan daerah satu fase. Kesalahan praktikum
dalam mendapatkan suhu kritis dikarenakan kurangnya ketelitian dalam menentukan suhu
dan kurang lama dalam melakukan pemanasan.

H. Kesimpulan
 Suhu kritis pada percobaan kelarutan antara fenol-air sebesar 63°C dengan
komposisi fenol sebesar 51,690% dan komposisi air sebesar 48,309%
 Tekanan dapat mempengaruhi suhu kritis dalam suatu percobaan

I. Tugas
1. Hitunglah berat fenol dan air tiap komposisi!
Table 1 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Fenol dalam Air
Volume Fenol yang ditambahkan Massa Fenol
Suhu (⁰C)
(mL) (gram)
1 36 1,07
2 52 2,14
3 53 3,21
4 55 4,28
5 57 5,35
6 58 6,42
7 58 7,49
8 59 8,56
9 59 9,63
10 61 10,7
Table 2 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Air dalam Fenol
Volume Air yang ditambahkan Massa Air
Suhu (⁰C)
(mL) (gram)
1 48 1
2 49 2
3 49 3
4 52 4
5 56 5
6 60 6
7 61 7
8 61 8
9 62 9
10 63 10

2. Hitunglah persen berat fenol dan persen berat air pada tiap komposisi!
Table 5 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Fenol dalam Air
Massa Persen Persen Berat
Volume Fenol yang ditambahkan Suhu (⁰C) Fenol Berat Fenol air (%)
(mL) (gram) (%)
1 36 1,07 9,665 90,335
2 52 2,14 17,627 82,373
3 53 3,21 24,299 75,701
4 55 4,28 29,971 70,029
5 57 5,35 34,853 65,147
6 58 6,42 39,098 60,902
7 58 7,49 42,824 57,176
8 59 8,56 46,120 53,880
9 59 9,63 49,057 50,943
10 61 10,7 51,690 48,310
Table 6 Suhu Larutan Jenuh pada Penambahan Air dalam Fenol
Massa Air Persen Persen
Volume Air yang Suhu (⁰C) (gram) Berat Air Berat Fenol
ditambahkan (mL) (%) (%)
1 48 1 8,547 91,453
2 49 2 15,748 84,252
3 49 3 21,897 78,103
4 52 4 27,210 72,790
5 56 5 31,847 68,153
6 60 6 35,928 64,072
7 61 7 39,548 60,452
8 61 8 42,780 57,220
9 62 9 45,685 54,315
10 63 10 48,309 51,691

3. Berdasarkan data persen berat fenol dan suhu terbentuknya kekeruhan, buatlah satu
kurva yang merupakan gabungan data (dari table 1 dan 2) antara suhu sebagai ordinat
dan komposisi (persen berat) sebagai absis

Grafik Sistem Biner Fenol-Air


70
60
50
Suhu (oC)

40
30
20
10
0

%Berat Fenol
4. Tentukan suhu kritis larutan dari kurva yang diperoleh!
Suhu kritis antara fenol-air sebesar 63°C dengan komposisi fenol sebesar 51,690%
dan komposisi air sebesar 48,309%.

Daftar Pustaka

KBK Kimia Fisik. 2018. Kimia Fisika. Malang


Tony Bird.1987. Penuntun Praktikum untuk Universitas. Jakarta: PT Gramedia
Lampiran

Campuran air dan Larutan Larutan dipanaskan Larutan setelah


fenol yang dipanaskan didinginkan sambil didinginkan dengan
mengakibatkan sehingga larutan diukur suhu penambahan
larutan menjadi menjadi tak menggunakan sebanyak 10 mL
keruh berwarna termometer fenol

Larutan fenol dan air Larutan fenol dan air Larutan setelah
Fenol dalam
dipanaskan dalam sebelum didingankan didinginkan dengan
tabung reaksi
penangas air larutan dalam air dingin dan penambahan
sebanyak 10 mL
keruh menjadi tidak diukur suhu dengan sebanyak 10 mL air
berwarna termometer

Anda mungkin juga menyukai