Oleh
Ricky Harnist Silalahi (0615041068)
Agnesia Afrida Pasaribu (0715041017)
Budiana Dinda Wijayanti (0715041030)
Claudia Fanny Susanti (0715041041)
Kenjiro Parsaulian Siburian (0715041057)
D=L
(4. 14 –2)
(4. 14 – 3)
(4. 14 – 4)
(4. 14 – 5)
(4. 14 – 7)
(4. 14 – 8)
(4. 14 – 9)
(4. 14 –
10)
Ini adalah dalam bentuk persamaan untuk transfer panas dalam pipa (eq. 4.5.8)
Jenis analisis ini berguna untuk korelasi empiris untuk data transfer panas.
Kegunaan group tak berdimensi, bagaimanapun juga harus ditentukan dengan
percobaan ( ).
2.) Transfer Panas Konveksi Alami di luar sebuah plane vertikal.
Pada kasus transfer panas konveksi alami dari suatu dinding bidang vertikal
dengan panjang L, ke suatu fluida yang bersebelahan, besaran tak bersatuan yang
berbeda sebaiknya dihitung ketika dibandingkan dengan konveksi paksa di dalam
suatu pipa sejak kecepatan bukan merupakan suatu variabel. Gaya ringan yang ada
kaitannya dengan perbedaan densitas antara fluida dingin dan panas menjadi
sebuah faktor. Seperti yang terlihat pada persamaan (4.7-1) dan persamaan (4.7-2),
gaya ringan bergantung pada variabel β, g, ρ, dan ∆T. oleh karena itu, daftar
variabel dipertmbangkan dan satuan fundamentalnya adalah sebagai berikut.
M M L2 L2
L=L ρ= μ = cp
L3 L.t t2T t2T
= β =
L M M
g = ∆T =T h = k =
T2 t3. t3.
T T
Jumlah variabel adalah q = 9. Sejak u = 4, jumlah dari besaran tak bersatuan atau
π adalah 9 – 4, atau 5. Kemudian π1 = f (π1. π2, π3, π4).
Kita akan memilih empat variabel tersebut, L, μ, k, dan g untuk dipasangkan ke
seluruh besaran tak bersatuan.
π1 = La μb kc gd ρ π2 = Le μf kg gh cp π3 = Li μj kk gl β
π4 = Lm μn ko gp ∆T π5 = Lq μr ks gt h
L3/2 ρ g1/2
μ
π1 = (4.14-12)
L3 ρ 2 g
π1 = (4.14-13)
(4.14-13) μ2
L3 ρ2 g cp L μ g β
μ2 μ k
π1 = k π2 =
= NPr π3 = π3 =
k ∆T h
π4 = π5 = = NNu
Lμg L
k
Dikombinasikan dengan besaran tak bersatuan π1, π2, π3, dan π4 seperti sebagai
berikut.
L3 ρ2 g L μ g β k ∆T
π1 π3 π4 = x x
μ2 k Lμg = NGr
(4.14-14)
∂
qx = – k A (4.15-1)
T
∂x
Sekarang, turunkan persaman untuk konduksi keadaan setimbang pada 2 arah x
dan y. Panas total yang masuk ke blok sama dengan yang keluar.
∂
qxlx = – k(∆yL) (4.15-3)
T
x
∂x
∂ ∂ ∂ ∂
– k(∆yL) – k(∆xL) = –
T T T T
k(∆yL) – k(∆xL) ∂x x ∂x x + ∆x ∂x y ∂x y + ∆y
(4.15-4)
∂2 ∂2
+ = 0 (4.15-5)
T T
∂x2 ∂y2
Inilah yang disebut dengan persamaan Laplace. Terdapat sejumlah metode
analitis untuk menyelesaikan persamaan ini. Pada metode pembagian variabel,
penyelesaian akhir ditunjukkan sebagai suatu jenis infinite Fourier (H1, G2,
K1). Kita bandingkan dengan kasus yang terdapat di Fig. 4.15-2. Padatan
disebut sebagai padatan semi-infinite sejak salah satu dari satuannya adalah ∞.
Dua ujung atau batas pada x = 0 dan x = L dibuat konstan pada T1 K. Ujung pada
y = 0 berada pada saat T 2. Dan pada y = ∞, T = T1. Penyelesaian berhubungan
dengan T pada posisi y dan x adalah :
Metode numeris yang lain berlaku dan dibicarakan pada banyak teks (C2, P1,
H1, G2, K1). Sejumlah besar penyelesaian analitis telah diberikan di literatur.
Bagaimanapun, terdapat banyak situasi praktis dimana kondisi geometris atau
batas terlqalu rumit untuk penyelesaian analitis, sehingga metode numerisfinite-
difference digunakan. Hal ini akan dibahas di bagian berikutnya.
dimana m merupakan nilai y, m+1 merupakan nilai y+1Δy, dan n adalah indeks
yang menunjukkan posisi T dari skala x. Padatan dua dimensi dibagi dengan
kotak, dan konsentrasi massa adalah ”node”. Setiap node diasumsikan tersambung
ke node yang berdekatan node-node dengan konduksi kecil.
Differensial terbatas dari Ә2T/ Әy2 dapat dituliskan sebagai berikut.
2T T 2Tn ,m Tn , m 1
n , m 1 (4.15-8)
y 2
y 2
Kemudian substitusikan persamaan (4.15-7) dan persamaan (4.15-8) ke persamaan
(4.15-5) dan asumsikan Δx=Δy.
Tn , m 1 Tn , m 1 Tn 1, m Tn 1, m 4Tn ,m 0 (4.15-9)
persamaan diatas menyatakan bahwa panas bersih mengalir dari point/node adalah
nol. Kemudian, persamaan (4.15-9) dapat diperoleh dengan membuat panas
seimbang pada daerah yang diarsir.
Panas masuk total untuk unit ketebalan adalah
ky
Tn1,m Tn,m ky (Tn1,m Tn,m ) kx (Tn,m1 Tn,m ) kx Tn,m1 Tn,m 0
x x y y
Gambar 1 menunjukkan potongan yang berupa arsiran dari ruang kosong berbentuk
persegi panjang dengan luas dalam 4x2 m dan luasnya 8x8 m. Panjang ruang dalam
berada pada suhu 600 K, dan dinding luar pada 300 K. Nilai k adalah 1,5
W/m.K,untuk keadaan kesetimbangan terdapat kehilangan panas per unit panjang
ruang,menggunakan kisi-kisi 1x1 m.
Penyelesaian: ruang tersebut berupa ruang simetri 1/4dari ruang yang diarsir akan
digunakan.Sebagai pendahuluan akan dilakukan pendekatan pertama.
T1.2= 450; T2.2= 400; T3.2= 400; T3.3= 400; T3.4=450; T3.5= 500; T4.2= 325; T4.3= 350;
T4.4= 375; T4.5= 400.
Dengan catatan T0.2= T2.2; T3.6= T3.4; T4.6=T4.4 dengan simetri. Pada awal
perhitungan,pertama menentukan batas.Gunakan T1.2, dengan menghitung q1.2 :
Oleh karena itu, T1.2 tidak dalam keadaan setimbang. Selanjutnya kita menentukan
q1.2 = 0 dan perhitungan baru dari T1.2 adalah :
Aliran panas (asumsi T2.5 menjadi T3.5 dan untuk T1.3 menjadi T1.2 sebaiknya dengan
kelipatan ½ karena simetri ). Total konuksi panas adalah pnjumlahan lima jalan untuk
¼ dari padatan. Untuk empat jalan lainnya :
qt = 4k (1/2 T1.3 - T1.2 ) + (T2.3 –T3.3 ) + (T2.4 -T3.4 ) +1/2(T2.5 -T3.5 ))
= 4 (1,5) (1/2 (600- 441) + (600-432) + (600- 461) + (600- 485) + 1/2(600-490))
=3340 per 1 m kedalaman
Juga total konduksi panasa dapat dihitung dengan catatan di luar, dalam bentuk seperti
gambar 2. Dengan qu = 3340 W. Dan q avarange :
(4.15-15)
Buat Δx = Δy disusun ulang, dan buat hasil dari persamaan = sisa, hasil
mengikuti
a. Untuk konveksi pada batas system
(4.15-16)
(4.15-17)
c. Untuk sudat bagian luar dengan konveksi pada batas sistem,
(4.15-18)
(4.15-19)
Untuk batas kurva dan batas system dati tipe yang berbeda, lihat (C3,K1).