Anda di halaman 1dari 2

Indikator

-Makan sayur dan buah

Buah adalah produk manis yang dan berdaging dari tanaman yang mengandung biji dan dapat di
makan sebagai makanan, Buah adalah bagian dari tanaman bunga, setiap buah berasal dari
bunga,tetapi tidak semuah bunga dapat menghasilkan buah.

Sayur adalah emua jenis tanaman yang dapat dikonsumsi baik yang diambil dari akar, batang, daun,
biji, bunga atau bagian lain yang digunakan untuk diolah menjadi masakan.

Pada tahun 2007, konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan penduduk Indonesia baru sebesar 95
kkal/kapita/hari, anjuran kebutuhan minimum sebesar 120 kkal/ kapita/hari. Kondisi ini dapat di
pengaruhi dari beberapa factor, di anataranya factor ekonomi , dan kestersediaannya pengetahuan
tentang manfaat mengkonsumi buah buahan dan sayur itu akan mempengaruhi terhadap pola dan
perilaku konsumsi.

Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdes,2010) menyatakan masih banyak penduduk yang tidak
cukup mengonsumsi buah dan sayurran dan buah-buahan sekitar 93,6% .

Konsumsi sayur dan buah diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam
mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal.
Sebagian vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayur dan buah mempunyai fungsi sebagai
antioksidan sehingga dapat mengurangi kejadian penyakit tidak menular terkait gizi, sebagai dampak
dari kelebihan atau kekurangan gizi.

Tingginya angka penderita penyakit jantung koroner dan kanker payudara, prostat, pankreas, kolon,
ovari, dan endometrium di negara maju berkorelasi dengan adanya konsumsi tinggi terhadap
makanan bergoreng, berkadar lemak tinggi, kolesterol tinggi dan berserat rendah. Sebaliknya,
peningkatan resiko terkena penyakit seperti hipertensi, stroke, dan kanker perut dan esophagus di
negara berkembang berkaitan dengan komsumsi yang tinggi terhadap makanan asin, berempah dan
makanan yang proses pengolahannya menggunakan asap.

Kurangnya konsumsi buah dan sayur juga menurut The World Health Report dapat menyebabkan
kanker gastrointestinal sebesar 19%, penyakit jantung iskemik sebesar 31%, stroke sebesar 11% di
seluruh dunia. Ada sekitar 2,7 juta warga dunia yang meninggal setiap harinya akibat kurangnya
konsumsi sayur dan buah. Rendahnya konsumsi kedua sumber serat tersebut menjadikannya masuk
ke dalam 10 besar faktor penyebab kematian di dunia.

Di Indonesia sendiri saat ini, prevalensi penyakit tidak menular mengalami peningkatan dratis pada
tahun 2013 dibandingkan dengan keadaan tahun 2007. Diperkirakan pada tahun 2013 terdapat
sekitar 3 juta orang penyandang stroke, 5 juta penyandang Diabetes Mellitus, dan 3 juta
penyandang tumor / kanker, 4 juta penyandang penyakit jantung koroner (PJK). Fakta ini
menyadarkan kita bahwa pentingya peranan nutrisi-nutrisi tertentu yang terdapat di dalam suatu
makanan dan korelasinya menyebabkan suatu penyakit

http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2019/05/14/11/mari-makan-sayur-dan-buah-yang-
berkhasiat-baik-bagi-tubuh-untuk-keluarga-indonesia-sehat.html

2008. Konsumsi sayur dan buah di masyarakat dalam konteks pemenuhan gizi seimbang. Pusat
Penelitian Kependudukan - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPK-LIPI). Vol. Ill, No. 2, Jakarta
Riset KesehatanDasar (Riskeadas) 2013. Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI Tahun 2013.

Jurnal kesehatan masyarakat (e-Journal) volume 4, Nomor 1, Januari 2016 (ISSN: 2356-3346)

-Merokok
Merokok merupakan perilaku yang membahayakan keshetan kaerena dapat memicu berbagai
macam penyakit , dan jumlah perokok di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahunya.
Menurut WHO (World Health Organization) 2012, jumlah perokok di Indonesia terbesar ke tiga di
dunia dan jumlah kematian di Indonesia mencapai 400 orang per tahunnya .

Faktor yang dapat mempengaruhi kebiasaan merokok seseorang itu biasa di akibat factor sosial,
karna factor sosial berperan penting yang pertama kali memperkenalkan rokok kepada remaja.
Lingkungan sosial itu terdiri dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, teman sebaya,maupun
masyarakat. Kondisi sosial yang mendukung atau lingkungan sekitar yang memiliki aktivitas merokok
merupakan factor pendorong remaja untuk ikut berperilaku merokok

menurut Aditama (1992) ada sekitar 4000 bahan kimia yang dihasilkan dari pembakaran rokok, dan
yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker diantaranya adalah nikotin, gas karbon
monooksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, ammoniak, asetil, benzaldehid, uretan, benzen,
metanol, koumarin, 4-etilkatekol, ortokresol, perilen dan lainnya, yang berada dalam bentuk
komponen gas dan padat atau partikel. Komponen padat atau partikel dibagi lagi menjadi nikotin
dan tar.

Dr. Agus mengungkapkan bahwa pasien penderita kanker paru, penyakit paru obstruktif kronis
(PPOK), stroke, dan jantung koroner, kebanyakan adalah perokok (Kompas, 25 Mei 2016). Menurut
keadaan terkini, hampir 70% perokok di Indonesia memulai merokok sebelum umur 19 tahun,
bahkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2003 meyebutkan usia 8 tahun sudah mulai
merokok.

Menurut data dari situasi rokok Indonesia (Wijaya, 2013) beberapa penyakit tidak menular yang
diakibatkan oleh kegiatan merokok, diantaranya adalah: 90% penyakit kanker paru-paru pada pria
dan 70% pada wanita, 56-80% penyakit saluran pernafasan (brokhitis kronis dan pneumonia).22%
penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah lainnya,50% impotensi pada pria, Infertilitas pada
wanita baik sebagai perokok aktif maupun pasif,Abortus spontan, bayi berat lahir rendah, bayi lahir
mati dan komplikasi melahirkan lainnya pada wanita, Meningkatkan infeksi saluran pernafasan,
penyakit telinga tengah, asma atau sudden infant death syndrome (SIDS) pada bayi dan anak-anak.

Aditama, T.Y. (1992). Rokok dan kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Wijaya, A.M. (2013). Data dan Situasi Rokok (cigarette) Indonesia Terbaru,
https://www.infodokterku.com/index.php/en/98-daftar-isicontent/data/data-kesehatan/214-data-
dan-situasi-rokok-cigaretteindonesia-terbaru. Diperbaharui 15 Mei 2013

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346)

Anda mungkin juga menyukai