Proses Injeksi
Proses Injeksi
“PROSES INJEKSI”
II. TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pembuatan produk plastic dengan proses injeksi
molding
2. Untuk mengetahui parameter setting yang harus diperhatikan dalam proses
injeksi plastic.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah biji plastik Poli Propilen
V. CARA KERJA
1. Menghidupkan mesin injection molding sesuai SOP
2. Mengatur parameter setting sesuai dengan ketentuan hasil perhitungan
3. Mencetak produk
4. Melakukan perhitungan dan analisis data
Pa = Pi + Ʃ∆P
= 466 + 200
= 666 bar = 66,6 N/mm2
Clamping force
Fc = Pi x ∆P
= 46,6 N/mm2 x 152 mm2
= 7083 N = 0,72 ton
2. Tekanan hidrolik
Ph = 0,8 x Pa
= 0,8 x 66,6
= 53 bar
3. Plasticizing time
Tp = ((Wp x c) + Wr)) / (rp x fs)
Wp = 0,163 gram
C =1
Wr = 1,62 gram
rp = 17 g/s
fs = 0,9
−𝑡2
S = 2𝜋∝ ln [ 𝜋
4
(𝑇𝑟−𝑇𝑚)
. (𝑇𝑐−𝑇𝑚) ]
−(3)2
= 2𝜋 0,157 ln [ 𝜋
4
(90−40)
. (220−40) ]
= -9,13 x ln x (0,785x0,27)
= -9,13 x -1,52
= 13,9 detik
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini digunakan parameteer setting yang telah dihitung secara
bersama menggunakan rumus perhitungan yang ada, parameternya meliputi :
1. Temperatur leleh (melt temperature)
Melt temperature adalah batas temperatur dimana bahan plastik mulai
meleleh kalau diberikan enegi panas. Pada praktikum ini menggunakan material
PP sehingga setting temperatur pada nozle 220°C sesuai msds bahan. Serta suhu
pada setiap silinder dikurangi 5 – 10 °C hal ini dilakukan supaya material tidak
mengalami kerusakan / gosong.
2. Injection pressure
Injection Pressure adalah batas tekanan udara yang perlu diberikan
untuk menggerakkan piston guna menekan bahan plastik yang telah dileleh-kan.
Terlalu rendah tekanan, maka bahan plastik kemungkinan tidak akan keluar atau
terinjeksi ke dalam cetakan. Akan tetapi jika tekanan udara terlalu tinggi dapat
mengakibatkan tersemburnya bahan plastik dari dalam cetakan dan hal ini akan
berakibat proses produksi menjadi tidak efisien. Pada praktikum ini digunakan
pressure sebesar 30 bar, dimana angka ini didapat dari hasil perhitungan yang
telah dilakukan dengan ditambah positif toleransi 5 bar.
3. Holding Time ( waktu tahan)
Waktu Tahan adalah waktu yang diukur dari saat temperatur leleh yang
di-set telah tercapai hingga keseluruhan bahan plastik yang ada dalam tabung
pemanas benar-benar telah meleleh semuanya. Hal ini dikarenakan sifat
rambatan panas yang memerlukan waktu untuk merambat ke seluruh bagian
yang ingin dipanaskan. Dikhawatirkan jika waktu tahan ini terlalu cepat maka
sebagian bahan plastik dalam tabung pemanas belum meleleh semuanya,
sehingga akan memper-sulit jalannya aliran bahan plastik dari dalam nozzle.
Pada praktikum ini menggunakan waktu sebanayak 0.5 detik baerdarkan berat
produk yang dihasilkan.
4. Injection Time (waktu penekanan)
Waktu penekanan adalah durasi atau lamanya waktu yang diperlukan
untuk memberikan tekanan pada piston yang mendorong plastik yang telah
leleh. Pengaturan waktu penekanan bertujuan untuk meyakinkan bahwa bahan
plastik telah benar-benar mengisi ke seluruh rongga cetak. Oleh karenanya
waktu penekanan ini sangat tergantung dengan besar kecilnya dimensi cetakan
(mold). Makin besar ukuran cetakan makin lama waktu penekan yang
diperlukan. Pada praktikum in digunakan waktu sebesar 0.5 sec. Serta beberapa
parameter lainnya yang ditentukan berdasarkan material dan produk yang
dihasilkan pada saat praktikum.
Berdasarkan data setting pada saat praktikum sehingga didapatkan :
1. Plasticizing Time (Tp) = detik
2. Cooling Time
Waktu yang diperlukan untuk mendinginkan mold dan produk selama
detik. Pendinginan mold sebenarnya sudah berlangsung terus menerus,
karena air sebagai media pendingin selalu bersikulasi, sehingga waktu
pendinginan mold ini hanya berfungsi selama mold sudah terisi material dan
diatur bersamaan dengan waktu holding time.
3. Clamping Force
Clamping force adalah gaya yang digunakan pada saat menutup cetakan.
Clamping force yang terlalu tinggi dapat menyebabkan double clamp
apabila produk tertinggal dalam cetakan. Pada praktikum ini didapatkan
hasil sebesar 0,72 ton.
VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum ini praktikan dapat ditarik kesimpulan:.
a. Proses penginjeksian pada injeksi molding melalui beberapa tahap yaitu
plastisasi-injeksi-holding dan cooling-ejecting.
b. Parameter setting yang perlu diperhatikan dalam proses injeksi plastic secara
umum adalah plasticizing time, cooling time, clamping force.
Tomo, H. S. (2010). Karakteristik sifat mekanik dan elektrik pelat bipolar sel
bahan bakar berkarbon grafit dalam matriks polimer ABS.
Universitas Indonesia, Indonesia.