Hasrianti - Tugas 1 - Epidemiologi
Hasrianti - Tugas 1 - Epidemiologi
NIM : 25000319410022
PRODI : PROMOSI KESEHATAN
MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI
DOSEN PENGAMPU : dr. M. SAKUNDARNO ADI, M.Sc, PhD
1. Pengertian Epidemiologi
Berbagai Definis telah dikemumukan oleh para ahli epidemiologi yang pada
dasarnya memiliki persamaan pengertian yaitu Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu
yang mempengaruhi status kesehatan pada populasi manusia, dalam hal ini sifat dasar
epidemiologi lebih mengarahkan diri pada kelompok penduduk atau masyarakat tertentu
2. Frekuensi Penyakit
suatu populasi tertentu. Dalam hal ini, penggunaan nilai absolut sering menimbulkan
kesalahan penilaian terutama bila membandingkan keadaan penyakit antara dua atau
lebih kelompok penduduk atau pada satu kelompok penduduk, antara dua waktu kurun
kejadian dalam populasi terhadap beberapa peristiwa tertentu, ciri Rate yaitu
mempunyai satuan ukuran per satuan waktu dan besarnya tidak terbatas (0
sampai tak terhingga), kemudian incidence rate merupakan kasus baru suatu
Menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu periode tertentu (2)
Prevalens : menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat tertentu.
a. Rasio : suatu pernyataan frekuensi kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa
berbeda satu dengan yang lain. Misal : sebuah nilai kuantitatif : A dan nilai
20
Proporsi = 12 = 0,375
( 12 + 20 )
3. Distribusi menunjukkan bahwa dalam memahami kejadian yang berkaitan dengan penyakit
karakter/variabel orang, tempat, waktu (siapa, kapan dan dimana penyakit tersebut terjadi).
Distribusi penyakit diperlukan untuk menjelaskan pola penyakit serta merumuskan hipotesis
a. Faktor orang/ person karakteristik dari individu yang mempengaruhi keterpaparan yang
mereka dapatkan dan susceptibilitasnya terhadap penyakit. Karakteristik dari person ini
dapat berupa faktor genetik , umur je is kelamin, pekerjaan, kebiasaan dan status sosial
ekonomi.
b. Faktor tempat / place dimana faktor ini berkaitan dengan karakteristik geografis,
informasi tempat bisa berupah batas alamiah seperti sungai dan gunung atau bisa juga
c. Faktor Waktu / time : waktu kejadian penyakit dapat berupa jam,hari bulan atau tahun,
informasi waktu bisa menjadi pedoman tentang kejadian yang timbul dalam masyarakat.
Contoh : banyaknya penderita TBC di daerah Sulawesi Selatan adalah 25.000 laki-laki
pada kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menerangkan
penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada beberapa langkah
c. Menarik kesimpulan.
Contoh : Banyaknya perokok yang menderita kanker paru, maka perlu di analisi lebih lanjut
apakah memang rokok itu merupakan faktor determinan/ penyebab terjadinya kanker paru.
5. Penyebab merupakan sesuatu yang membuat hal itu bisa terjadi kemudian sedangkan
faktor resiko yaitu segala sesuatu yang mempengaruhi perubahan diri terhadap sebuah
penyakit atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan diri terserang sebauh penyakit dari
pernyataan tersebut dapat disimpulakan bahwa penyebab itu sebagai fisik sedangkan
Contoh : misalnya merokok merupakan faktor resiko untuk berbagai macam kanker seperti
Pada dasarnya ada beberapa prinsip pencegahan penyakit secara umum yakni :
Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau pola
hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat mencegah meningkatnya risiko
terhadap penyakit dengan melestarikan pola atau kebiasaan hidup sehat yang dapat
mencegah atau mengurangi tingkat resiko terhadap penyakit tertentu atau terhadap
penyakit secara umum. Sasaran primordial prevention ini lebih kepada kelompok
masyarakat usia muda dan remaja agar tidak mengikuti kebiasaan hidup yang dapat
menimbulkan risiko seperti kebiasaan merokok, minuman alkohol dan lain sebagainya,
mengatasi atau mengontrol faktor – faktor risiko dengan sasarna utamanya orang sehat
melalui usaha peningkatan derajat kesahatan secara umum serta usaha pencegahan
hubungan interaksi antara host, agent, environtmen dan proses kejadian penyakit
c. Secondary prevention : sasaran utama pada mereka yang baru terkena atau yang
terancam akan menderita penyakit tertentu melalui diagnosa dini serta pemberian
pengobatan yang cepat dan tepat, tujuannya untuk mencegah meluasnya penyakit /
terjadinya wabah pada penyakit menular dan untuk menghentikan proses penyakit
penyakit.
7. Secara keseluruhan bahwa sangat erat hubungan antara Epidemiologi, ilmu perilaku serta
promosi kesehatan diketahui bahwa fungsi epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa
didalam suatu populasi, terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit, ketidak
mampuan, cidera atau bahkan angka kematian yang tinggi dan kelompok dengan angka
kematian yang rendah, keefektifitan ketiga bidang ilmu tersebut bergantung pada hubungan
penyakit dengan gaya hidup dan perilaku kelompok yang berbeda, setelah epidemiologi
menguraikan penyebab penyakit, kemudian, ilmu perilaku meninjau sejauh mana pola
hidup dan perilaku sehat yang diterapkan masyarakat, kemudian promosi kesehatan
sebagai promotor untuk menggerakka masyarakat agar mengubah perilaku yang buruk ke
perilaku yang baik sehinga kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
M.N. Bustan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007
Kunoli Firdaus J. Pengantar Epidemilogi Penyakit Menular .Jakarta: Trans Info Media; 2013
http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/peran-epidemiologi/. Diakses pada tanggal 24-02-2020
https://www.researchgate.net/publication/327860447_Sejarah_Perkembangan_Ilmu_Epidemiologi;
diakses pada tanggal 25-02-2020
http://gamel.fk.ugm.ac.id/pluginfile.php/38797/mod_resource/content/1/Iwan_D-
Modul_Epidemiologi_Klinik.pdf: diakses pada tanggal 25-02-2020
M.N. Bustan. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2006
M.N. Bustan. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2012
Nur Nasry Noor. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2008.
https://www.kompasiana.com/florentinadhone/5c87b39f677ffb72ef479846/epidemiologi-dalam-
kesehatan-masyarakat: diakses pada tanggal 25-02-2020