PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap 30 detik, ada satu pasien di Asia meninggal dunia akibat penyakit ini.
antaranya Banglades, China, India, Indonesia, dan Pakistan. Empat dari lima
Indonesia, angka kematian akibat TB mencapai 140.000 orang per tahun atau
8 persen dari korban meninggal di seluruh dunia. Setiap tahun, terdapat lebih
dari 500.000 kasus baru TB, dan 75 persen penderita termasuk kelompok usia
1
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Defenisi
paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus dan paru-paru kanan terdiri dari 3
lobus, paru-paru kiri terdiri dari tiga lobus yaitu lobus superrior, media dan
lobus inferior, setiap lobus terdiri dari belahan yang kecil yaitu sekmen, pada
paru-paru kiri mempunyai 10 sekmen, 5 sekmen pada lobus superrior dan lima
3
Pertukaran gas ini terjadi dari bronchus respiratory dan alveolis dengan darah
kapiler paru-paru oleh pertukaran oksigen dari udara masuk ke dalam darah,
Paru-paru menerima darah dari arteri pulmonalis diisi dari varrikel kanan,
darah ini berasal dari seluruh tubuh yang kaya akan CO2, sedangkan
inomi pada cabang aorta yang berfungsi membawa makanan ke jaringan paru-
paru.
C. Etiologi
ukuran panjang 1 sampai 4 / um, dan tebal 0,3 – 0,6 / um, kuman ini dapat
hidup atau bertahan hidup pada lembab maupun dalam keadaan dingin.
D. Phatofisiologi
implementasi tubercel adalah yang paling sering pada permukaan alviolar dari
parenkim paru, paru bagian bawah, lobus atas atau lobus bawah bagian yang
4
makrofag kuman yang bersarang di jaringan paru akan membentuk sarang
komplek primer.
2. Sembuh sedikit tanpa meninggalkan cacat tapi sedikit bekas garis fibriotik,
5
M. Tuberculosis terhirup di udara
1. Demam
2. Batuk
6
Pertamanya batuk sering kemudian batuk produktif, tidak sembuh selama
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
6. BTA (+)
7. Anorexia
8. Keringat malam
9. BB menurun
TBC pneumona
Pleuritis
Empisema
Fleura effosion
G. Data Penunjang
H. Penatalaksanaan
7
Pengobatan yang digunakan dalam megatasi penyakit / kuman tuberculosis
- Vit B6 10 mg 10 mg
- Etambutol 1000 mg -
8
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data Subjektif
tuberculosis aktif atau tidak seringkali penyebab infeksi tidak diketahui dan
mungkin tidak dapat ditentukan, pada waktu yang sama. Kontak erat dengan
Data Objektif
Adanya batuk
Keringat malam
Anorexia
Penurunan BB
Nyeri dada
9
2. DIAGNOSA KEPERAWTAN
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya sekresi di tracheos bronchial
d/d os meyatakan sesak sulit bernafas, RR: 76 x/I, batuk produktif sputum
berwarna kuning kehijauan dengan konsistensi kental nyeri pada dada sebelah
kulit kering.
10
ASUHAN KEPERAWATAN
19
untuk batuk dapat pasien untuk
produktif mengurangi menarik nafas 2-
rasa sesak, dan 3 kali ditahan
nyeri dada kemudian pada
hitungan ke 3
dihentikan keluar
20
tampak kemerahan, merah dan turgor Anjurkan pasien Minum banyak Menganjurkan 370C
turgor kulit kering kulit lembab untuk minum menambah pasien minum
banyak kebutuhan banyak air putih A:
cairan dalam Masalah teratasi
tubuh
P:
Kolaborasi Antibiotik Memberikan R/T dilanjutkan
dengan dokter berfungsi paracetamol 1
dalam menurunkan tablet sesuai
pemberian suhu tubuh, instruksi dokter
antipiretik dan antibiotik dan injeksi
antibiotik bila berfungsi gentamicin / 8
diperlukan membunuh jam bila
bakteri diperlukan
Pemenuhan Os kembali Kaji kebiasaan Pasien distress Mengkaji pasien S:
kebutuhan nutrisi memiliki nafsu diet, masukan pernafasan akut tentang makanan Nafsu makan os
kurang dari makan dengan makanan saat sering anorexia yang disukai dan mulai meningkat
kebutuhan b/d kriteria hasil, ini, catat karena dispnea, mengkaji pada
produksi sputum peningkatan BB, kesulitan makan produksi saat kapan px O:
d/d os mengatakan porsi bertambah sputum dan mengalami Porsi yang
21
tidak nafsu makan, obat kesulitan untuk disajikan habis
os demam makan speerti
penurunan BB pada saat batuk A:
dengan BB awal 70 Hindari Suhu eksterm Memberi diet Masalah teratasi
kg, BB akhir 66 kg makanan yang dapat MBTKTP selagi
sangat panas mecetuskan / hangat P:
dan dingin meningkatkan R/t dilanjutkan
spasme batuk
22
DAFTAR PUSTAKA
19