Anda di halaman 1dari 5

KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH

Form.
“.........................” I.H2.
Badan Hukum No. : .......................................................
Alamat : .........................................................................

PERATURAN KHUSUS
PENGURUS KSPS “..........................”
Nomor : /Persus/II/2013

Tentang :
PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam Syariah “...........................” merupakan


lembaga keuangan intermediasi yang melakukan kegiatan usaha
penghimpunan, pengelolaan dan penyaluran dana dari dan untuk
anggota, yang perlu dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan kesehatan Koperasi, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada
anggotanya.
b. Bahwa untuk meningkatkan efektif dan efisiennya sebuah pekerjaan,
untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal, maka perlunya sebuah
aturan.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana dimaksud dalam
huruf a dan b, perlu menetapkan Standar Operasional Prosedur Produk
Simpanan dari Anggota.

Mengingat : 1. Al Quran dan Al Hadist


2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang Modal
Penyertaan Koperasi
6. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah.
7. Permenkop No.35.3/Per/M.KUKM/XI/2007 tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan
Syariah Koperasi.
8. AD / ART Koperasi Simpan Pinjam Syariah “...........................”

:
1.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PROSEDUR PEMBIAYAAN MUDHARABAH

Bab I
Ketentuan Umum
Pasal 1

(1) Pembiayaan Mudharabah, adalah akad kerjasama permodalan usaha


dimana Koperasi sebagai pemilik modal (Sahibul Maal) menyetorkan
modalnya kepada anggota sebagai pengusaha (Mudharib) untuk melakukan
kegiatan usaha sesuai akad dengan pembagian keuntungan dibagi bersama
sesuai dengan kesepakatan (nisbah), dan apabila rugi ditanggung oleh pemilik
modal sepanjang bukan merupakan kelalaian penerima pembiayaan.
(2) Nisbah adalah proporsi pembagian keuntungan (bagi hasil) antara Pemilik Dana
(Shahibul Maal) dan Pengelola Dana (Mudharib) atas hasil usaha yang
dikerjasamakan.
(3) Rukun adalah Hal-hal yang harus ada dan tidak bisa digantikan
(4) Sighat adalah ikrar dalam aqad yang sedang dilaksanakan
(5) Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang dipilih oleh koperasi yang
bersangkutan berdasarkan keputusan rapat anggota dan beranggotakan alim
ulama yang ahli dalam syariah yang menjalankan fungsi dan tugas sebagai
pengawas syariah pada koperasi yang bersangkutan dan berwenang memberikan
tanggapan atau penafsiran terhadap fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah
Nasional.

Bab II
Rukun dan Syarat Pembiayaan Murabahah
Pasal 2
Rukun dan Syarat Mudharabah:
(1) Ada pihak yang berakad, kedua belah pihak harus mempunyai kemampuan dan
kemauan untuk bekerjasama mudharabah

(2) Ada obyek yang diakadkan:

a. Harus dinyatakan dalam jumlah/nominal yang jelas


b. Jenis pekerjaan yang dibiayai, dan jangka waktu kerjasama pengelolaan
dananya
c. Nisbah (porsi) pembagian keuntungan telah disepakati bersama, dan ditentukan
tata cara pembayarannya
(1) Ada Sighat/Akad:
a. Pihak-pihak yang berakad harus jelas dan disebutkan
b. Materi akad yang berkaitan dengan modal, kegiatan usaha/kerja dan nisbah
telah disepakati bersama saat perjanjian (akad)
c. Risiko usaha yang timbul dari proses kerjasama ini harus diperjelas pada
saat ijab qabul, yakni bila terjadi kerugian usaha maka akan ditanggung oleh
pemilik modal dan pengelola tidak mendapatkan keuntungan dari usaha yang
telah dilakukan
d. Untuk memperkecil risiko terjadinya kerugian usaha, pemilik modal dapat
menyertakan persyaratan kepada pengelola dalam menjalankan usahanya
dan harus disepakati secara bersama

Pasal 3
Besaran maksimum dan jangka waktu Pembiayaan Mudharabah

(1) KSPS “...........................” dapat memberikan pembiayaan mudharabah maksimal


sebesar Rp...................
(2) KSPS “...........................” dapat memberikan Jangka Waktu pembiayaan
mudharabah maksimal ................Bulan

Pasal 4
Tata Cara Penyelenggaraan Produk Mudharabah:
Pihak pengelola sebagai pemilik proyek dapat mengajukan permohonan pembiayaan
kepada KSPS “..................................”. Kebutuhan dana tersebut dapat digunakan untuk
pembiayaan yang bersifat modal kerja dan atau investasi yang menghasilkan profit.

Pasal 5
Persetujuan Pembiayaan Mudharabah

(1) Setiap pemberian persetujuan pembiayaan harus mendasarkan kepada analisis dan
rekomendasi tertulis persetujuan usulan pembiayaan.
(2) Dalam hal keputusan pemberian persetujuan pembiayaan tidak sejalan dengan
rekomendasi tertulis usulan pembiayaan, harus dijelaskan secara tertulis dan alasan
apa yang mempertimbangkan dan meyakinkan pejabat pemutus pembiayaan yang
bersangkutan.
(3) Keputusan akhir persetujuan pembiayaan berada di komite pembiayaan.
Pasal 6
Akad Pembiayaan
(1) Setiap pembiayaan yang telah disetujui dan disepakati oleh pemohon dengan
koperasi, maka wajib dibuatkan akad secara tertulis yang memuat hal-hal:
a. Memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum syariah dan hukum positif yang
dapat melindungi kepentingan koperasi,(penyebutan komparisi, jenis akad)
b. Memuat jumlah, jangka waktu, penggunaan, tata cara pembayaran kembali,
serta persyaratan lainnya.
(2) Setiap akad pembiayaan yang dibuat oleh koperasi harus ditandatangani di kantor
koperasi atau diluar kantor koperasi oleh para pihak dan pihak yang memberikan
persetujuan kepada pemohon beserta para saksi yang salah satu dari saksi tersebut
adalah berasal dari pihak pemohon.

Pasal 7
Proses Realisasi Pinjaman / Pembiayaan
Pasal 8
(1) Proses realisasi adalah proses pencairan dana atau pembelian barang mitra setelah
diproses dan diputuskan oleh komite/Panitia Pembiayaan.
(2) Pemeriksaan kepatuhan ketentuan intern dan ekstern yang berlaku yang menjamin
perlindungan bagi koperasi telah dipenuhi dan diselesaikan.
(3) Dokumen Utama Pendukung Pencairan :
a. Surat Persetujuan Prinsip Persetujuan Pembiayaan
b. Perjanjian Pembiayaan
c. Surat Sanggup Membayar Angsuran
d. Pengikatan Jaminan
e. Jadwal Angsuran
f. Tanda Terima Uang Mitra (penarikan pembiayaan)

(4) Dokumen Tambahan Pendukung Pencairan :


a. Standar jaminan
b. Kuasa debet (angsuran, biaya administrasi, notaris, asuransi)
c. SPK
(5) Pengecekan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum pencairan pembiayaan
dilakukan oleh Unit Support Pembiayaan (Seksi Legal dan Administrasi
Pembiayaan).

Bab III
Pasal 9
Ketentuan Penutup
Peraturan khusus tentang Standar Operasional Prosedur Pembiayaan, Piutang dan
Pinjaman pada Koperasi Simpan Pinjam Syariah “...........................” ini berlaku pada
tanggal ditetapkan. Agar diketahui oleh setiap anggota Koperasi Simpan Pinjam
Syariah “...........................” dan masyarakat pada umumnya.
Ditetapkan di : Karanganyar
Tanggal :

Koperasi Simpan Pinjam Syariah


“...........................”
Ketua Sekretaris

(...........................) (........................)

Anda mungkin juga menyukai