Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 1

Hukum Ohm, Hukum Kirchoff, Resistor Seri dan Paralel, dan Teorema
Superposisi

1. Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari konsep hambatan dan Hukum Ohm
Untuk mempelajari hubungan resistor dalam rangkaian
Untuk mempelajari karakteristik dari rangkaian linier
Untuk mempelajari aplikasi konsep superposisi pada rangkaian linier

2. Peralatan yang Digunakan


Prototyping board
Resistor
Power Supply
Multimeter
LED

3. Referensi
Buku “Rangkaian Listrik I” dan “Rangkaian Listrik II” oleh William Hayt.

4. Teori Dasar
Hambatan dan Hukum Ohm
Arus listrik (I) mengalir melaui suatu penghantar. Setiap penghantar mempunyai
hambatan (R). Komponen yang mempunyai kegunaan karena nilai hambatan
(resistansi)nya disebut resistor. Resistor banyak dipakai dalam rangkaian listrik
untuk mengatur besar arus yang mengalir pada suatu rangkaian. Dalam resistor
energi listrik diubah menjadi energi panas. Hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan dalam rangkaian dinyatakan oleh persamaan V = I x R (Hukum Ohm),
sedangkan daya yang didisipasikan menjadi energi lain adalah P = V x I. Pada
komponen lain misalnya LED, daya listrik diubah menjadi cahaya.

Hukum Kirchoff
Hubungan antara jumlah dari tegangan yang melintasi suatu loop tertutup dan
jumlah arus pada suatu node dapat dijelaskan dengan HukumKirchoff. Hukum
Kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhooff pada 1840. Hukum Kirchoff
I disebut Hukum Kirchhoff Tegangan (KVL), menyatakan bahwa pada loop
tertutup jumlah dari semua tegangan adalah nol. Hukum Kirchoff kedua, Hukum
Kirchhoff Arus ( KCL ), menyatakan bahwa jumlah arus pada suatu node adalah
nol.
Linearitas dan Teorema Superposisi
Rangkaian linier terdiri atas elemen-elemen linier sehingga berlaku hubungan
linier pada setiap tegangan/arus di rangkaian tersebut. Pada rangkaian linier yang
memiliki sumber (tegangan/arus) lebih dari satu, untuk menghitung nilai-nilai
tegangan/arusnya dapat dilakukan dengan mematikan sumber-sumbar tersebut
secara bergantian sehingga yang aktif hanya satu sumber saja, kemudian dihitung
nilai arus/tegangannya. Masing-masing nilai arus/tegangan yang didapat
kemudian dijumlahkan.

5. Prosedur Percobaan
PERHATIAN : JANGAN MENYALAKAN POWER SUPPLY SEBELUM
RANGKAIAN SIAP

A. Hambatan dan Hukum Ohm


1. Buat rangkaian seperti pada Gambar 1.1 di bawah ini. Sebelum
dipasang, ukur resistansi dari resistor dengan multimeter atau LCR
meter dan catat pada Tabel 1.1.

Gambar 1.1
2. Atur nilai tegangan pada 3 Volt, kemudian naikan tegangan sampai
mencapai 7.5 Volt dan catat nilai arus yang mengalir pada Tabel 1.1.
3. Gantilah hambatan seperti Gambar 1.2 di bawah.

Gambar 1.2
4. Gunakan 6 Volt sumber DC.
5. Atur resistor variabel pada posisi minimum, dan ukur beda potensial serta
arus pada LED dan catat pada Data Percobaan. Amati perubahan yang
terjadi pada LED.
6. Lakukan juga pada nilai maksimum resistor variabel.
Tugas Modul
1. Apakah nilai pengukuran resistor dengan multimeter dan kode warna
resistor berbeda? Jika iya, mengapa hal tersebut terjadi?
2. Berapa disipasi daya pada LED? Mengapa terjadi perbedaan keterangan
dari LED ketika nilai resistansi diubah?

B. Hukum Kirchoff
1. Buat rangkaian seperti Gambar 1.3. Pilihlah resistor berdasarkan kode
warna. Ukur nilai tiap resistor dengan multimeter dan catat pada Data
Percobaan.

Gambar 1.3
2. Atur nilai sumber menjadi 9 Volt.
3. Ukur nilai tegangan pada setiap resistor, perhatikan polaritasnya dan catat
pada Tabel 1.2.
4. Ukur nilai arus pada tiap resistor, perhatikan polaritasnya dan catat pada
Tabel 1.3.

Tugas Modul
1. Dari pengukuran periksa apakah nilai I1 = I3+I4 dan I2 = I3+I5.
Bandingkan hasilnya dengan perhitungan teoritis serta hitunglah besarnya
error! (Nilai resistor yang digunakan adalah dari pengukuran
menggunakan multimeter)
2. Dari pengukuran periksa apakah nilai Vs + V1 + V3 + V2 = 0 dan V3 +
V4 + V5 = 0. Bandingkan hasilnya dengan perhitungan teoritis serta
hitunglah besarnya error!

C. Resistor Seri dan Paralel


1. Ambil empat buah resistor seperti Gambar 1.4 dan periksa besar resistor
dengan multimeter atau LCR meter. Catat nilai resistor pada Data
Percobaan.
2. Rangkailah keempat resistor seperti Gambar 1.4 di bawah.
Gambar 1.4
3. Nyalakan sumber pada 6 Volt. Catat arus dan tegangan pada rangkaian
pada Tabel 1.4.
4. Lakukan hal yang sama pada tegangan 7.5, 9 dan 12 Volt.
5. Buat rangkaian seperti Gambar 1.5.
6. Rangkailah dua buah resistor seperti Gambar 1.5 dan ukur nilai tiap
resistor. Catat nilai resistor pada Data Percobaan.

Gambar 1.5
7. Nyalakan sumber pada 6 Volt. Catat arus dan tegangan pada rangkaian
pada Tabel 1.5.
8. Lakukan hal yang sama pada tegangan 7.5, 9 dan 12 Volt.

Tugas Modul
1. Buatlah grafik dari Tabel 1.4 dan 1.5!
2. Dengan perhitungan teoritis, hitung resistansi total dan arus total pada
rangkaian seri dan paralel. Bandingkan resistansi total dan arus total
pengukuran dengan perhitungan dan hitung errornya! (Nilai resistor
yang digunakan adalah dari pengukuran menggunakan multimeter)

D. Teorema Superposisi
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 1.6. Ukur nilai tiap resistor dan catat
pada Data Percobaan.
Gambar 1.6
2. Ukur besarnya arus pada rangkaian dan perhatikan polaritasnya. Catat nilai
arus pada Tabel 1.6.
3. Lalu rangkaian menjadi Gambar 1.7 di bawah.

4. Ukur nilai arus dan catat pada Tabel 1.6. Perhatikan polaritas dari arusnya.
5. Kemudian ubah rangkaian menjadi Gambar 1.8 di bawah.

6. Ukur nilai arus dan catat pada Tabel 1.6. Perhatikan polaritas dari arusnya.

Tugas Modul
1. Apakah hubungan antara I1, I2, I3 dan I1’, I2’, I3’ serta I1”, I2” I3”!
2. Dengan perhitungan teoritis, carilah nilai I1, I2, I3 dan I1’, I2’, I3’ serta
I1”, I2” I3”, dan bandingkanlah dengan hasil pengukuran! (Nilai resistor
yang digunakan adalah dari pengukuran menggunakan multimeter)
DATA PERCOBAAN

A. Hambatan dan Hukum Ohm


Tabel 1.1
Resistor 10 k Ohm (............)
Tegangan (V) Arus (A)
3
6
7.5

Semakin besar nilai resistor variabel, nyala lampu .............


Saat resistor variabel minimum, V LED = ....... V, I LED = ........, P = .........W
Saat resistor variabel maksimum, V LED = ....... V, I LED = ........, P = .........W

B. Hukum Kirchoff
R1 = ............, R2 = ............., R3 = ............, R4 = ..............., R5 = ..............
Tabel 1.2 Tabel 1.3
Hambatan Tegangan (V) Hambatan Arus (A)
R1 R1
R2 R2
R3 R3
R4 R4
R5 R5

C. Resistor Seri dan Paralel


Tabel 1.4 (R1 = ........... R2 = ........... Tabel 1.5 (R1 = ........
R3 = ........ R4 = ...........) R2 = ...........)
Tegangan Arus Tegangan
R Total (V/I) Arus (A) R Total (V/I)
(V) (A) (V)
6 6
7.5 7.5
9 9
12 12

D. Teorema Superposisi
Tabel 1.6 (R1 = .............., R2 = ............., R3 = .............)
I1 = I1’ = I1” =
I2 = I2’ = I2’ =
I3 = I3’ = I3’ =

Anda mungkin juga menyukai