Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI DAN

SKENARIO KOMUNIKASI TERAPEUTIK PASIEN DHF

DOSEN PEMBIMBING : DWINING HANDAYANI, S.Kep,Ns M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1:

Septian Yoga Permana (192303102190)


Dhea Mitra Bunga K (192303102119)
Farah Mas’alliyah (192303102173)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER KAMPUS PASURUAN
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI
Kondisi pasien : Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun dirawat di rumah sakit dengan
diagnosis DHF . Berdasarkan pemeriksaan fisik di dapatkan demam tinggi 400 C, terdapat
bintik-bintik merah ditubuhnya. Pasien merasakan mual dan kadang-kadang muntah, pasien
juga mengeluh pusing , nyeri otot dan sendi. Pada pemeriksaan laboratorium trombosit
60.000/µL

Diagnosis Keperawatan:

 Risiko perdarahan
Rencana Keperawatan:

 Istirahat pasien di atas tempat tidur (bedrest).


 Lakukan pemasangan IV line dan berikan cairan/obat sesuai terapi.
Tujuan:

Tidak terjadi perdarahan, pasien kooperatif selama perawatan

 SKENARIO KOMUNIKASI TERAPEUTIK PASIEN DHF

Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat : “ assalamualaikum bapak, selamat pagi”.
Pasien : “ waalaikumsalam sus”.
Evaluasi dan Validasi
Perawat : “ bagaimana perasaan bapak sekarang”.
Pasien : “ Alhamdulillah sus, lebih baik dari yang kemarin”.
Perawat : “ alhamdulillah, semalam bisa tidur bapak.”
Istri pasien : “ tidak nyenyak suster tidurnya.”
Perawat : “ terbangun karena apa bapak.”
Kontrak
Istri pasien : “ suami saya tiba – tiba demam sus.”
Perawat : “ obatnya teratur diminum bapak.”
Pasien : ( menganggukkan kepala)

Fase kerja
Perawat : “ baiklah pak sebentar, sebelumnya saya akan mengukur suhu tubuh bapak.”
Pasien : (menganggukkan kepala )
Perawat : “ (sambil mengukur suhu pasien ), suhu tubuh bapak sekarang 35◦C ada penurunan
suhu dari yang sebelumnya 40◦C.”
Istri pasien : “ Alhamdulillah, lalu bagaimana sus apakah suami saya memerlukan proses
penyembuhannya yang lama .”
Perawat : “ baiklah saya akan jelaskan ya pak, bu. Diagnosis penyakit yang bapak derita ini
adalah DHF atau lebih dikenal dengan DBD yg disebabkan oleh virus dengue akibat gigitan
nyamuk aedes aegypti. Gejala yang muncul adalah demam tinggi disertai dengan sakit kepala,
sakit dan ngilu pada otot dan persendian, dan disusul dengan bercak-bercak merah pada kulit.
Juga disertai dengan sakit ulu hati, mual dan muntah darah yang berwarna coklat kopi dan
diare. Bercak-bercak merah ini disebabkan oleh kehancuran sel pembeku darah
( thrombocyte ) sehingga terjadi perdarahan di bawah kulit. Dalam kondisi normal
jumlah thrombocyte berkisar 300.000 per milimeter kubik, namun pada DHF menurun
dibawah 100.000 per milimeter kubik. Sedangkan hasil laboratorium trombosite bapak
60.000/µL. ada 3 fase dalam penyambuhan dhf yaitu :

1. Fase demam

Fase demam adalah fase pertama demam berdarah yang terjadi segera setelah virus
mulai menginfeksi.Gejala paling khas yang muncul pada fase ini adalah demam tinggi
lebih dari 40 ºCelsius yang muncul tiba-tiba. Demam tinggi biasanya
berlangsung selama 2-7 hari.

2. Fase kritis

Setelah melewati fase demam, orang yang sakit demam berdarah rentan mengalami
fase kritis yang mengecoh.Fase kritis disebut mengecoh karena di tahap ini demam
akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar 37 ºC) sehingga penderita
merasa sudah sembuh. Beberapa orang bahkan ada yang sudah kembali beraktivitas
seperti biasa

3. Fase penyembuhan

Apabila pasien demam berdarah sudah berhasil melewati fase kritis, ia umumnya akan
kembali mengalami demam. Namun, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Fase ini
justru menandakan ia akan segera sembuh.”

Istri pasien : “ baik sus sekarang saya sudah paham mengenai penyakit yang diderita suami
saya.”

Perawat : “ bapak harus banyak istirahat, makannya kalau bisa dihabiskan ya pak, dan
obatnya diminum secara teratur.”

Pasien : “ baik sus, saya akan mengikuti anjuran suster. Supaya saya bias beraktivitas sehari-
hari tanpa ada ganguan.”

Perawat : “ terimakasih bapak sudah paham akan kondisi bapak ini.”

Fase terminasi

Evaluasi subjektif/objektif

Perawat : “ sekarang coba jelaskan kembali anjuran yang sudah saya sampaikan tadi.”

Pasien : “ saya harus banyak istirahat, makannya harus dihabiskan, lalu obatnya diminum
teratur.”

Perawat : “ iya betul sekali bapak .”


Pasien : (tersenyum)

Rencana tindak lanjut

Perawat : “ saya harap bapak bisa kooperatif selama dirawat disini,anjuran yang saya
sampaikan tadi harus benar-benar diperhatikan ya pak.”

Pasien : “ baik sus.”

Kontrak yang akan datang

Perawat : ““Baiklah, Bu. Saya akan berkonsultasi dengan dokter dan 10 menit lagi saya akan
kembali untuk melakukan tindakan keperawatan sesuai hasil kesepakatan dengan dokter”.

Peran :
SEPTIAN YOGA PERMANA : PASIEN
FARAH MAS’ALLIYAH : PERAWAT
DHEA MITRA BUNGA K: ISTRI

Anda mungkin juga menyukai