Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

(PERAWATAN LUKA)

Mata Kuliah : Promosi Kesehatan


Topik/materi : Perawatan Luka
Sasaran : Masyarakat
Hari/tanggal :
Tempat :
Waktu : 30 menit
Penyuluh/petugas : Kelompok 6

I. Tujuan Intriksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Masyarakat mampu
melakukan perawatan luka.
II. Tujuan Intruksional Khusus (TIM)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat menjelaskan
kembali :
a. Menjelaskan kembali pengertian perawatan luka dengan kalimatnya sendiri
b. Masyarakat mengetahui jenis luka dengan jelas tanpa panduan
c. Masyarakat mengetahui manfaat perawatan luka dengan jelas tanpa diberi
tahu
d. Masyarakat mengetahui proses penyembuhan luka dan factor yang
mempengaruhi penyembuhan luka
e. Masyarakat mampu menyebutkan Alat-alat untuk perawatan luka dengan
komplit, dan
f. Masyarakat paham akan asuhan keperawatan pada luka

III. MATERI
Terlampir

IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab

V. MEDIA
Power point

VI. STRATEGI PELAKSANAAN


Berisi urut urutan atau langkah yang di lakukan dalam kegiatan penyuluhan :
a. Pembukaan
b. Penyampaian materi
c. Diskusi/Tanya jawab
d. Evaluasi
e. Penutup

VII. EVALUASI
Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
 Jelaskan pengertian perawatan luka ?
 Jelaskan manfaat perawatan luka ?
 Sebutkan alat-alat perawatan luka ?
 Sebutkan tanda dan gejala infeksi pada luka?

VIII. SUMBER
1. Kusyati,Eni.2006.Keterampilan dan prosedur laboratorium.Jakarta:EGC
2. Hidayat, A. Aziz Alimul, Hidayat, Musrifatul, (2008), Keterampilan Dasar Praktik
Klinik, Salemba Medika, Jakarta.
3. Hidayat, A. Aziz Alimul, Hidayat, Musrifatul, (2014), Pengantar Kebutuhan Dasar Edisi
2 Buku 1, Salemba Medika, Jakarta.

IX. LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Perawatan Luka

Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan dimana secara specific terdapat


subtansi jaringan yang rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat
menyebabkan tergangunya fungsi tubuh sehingga dapat menggangu aktivitas sehari-hari.

Perawatan luka adalah suatu tindakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka
dan mencegah supaya tidak terjadi infeksi pada luka

B. Jenis Luka
Berdasarkan sifat kejadian, luka dibagi menjadi dua yaitu luka disengaja dan luka
tidak disengaja, misalnya luka terkena radiasi atau bedah, sedangkan luka tidak disengaja
contohnya adalah luka terkena trauma. Luka disengaja juga dapat dibagi menjadi dua
yaitu luka tertutup dan luka terbuka
Disebut luka tertutup jika terjadi robekan sedangkan luka terbuka bila terjadi robekan
dan kelihatan seperti absorsi (luka akibat gesekan), luka puncture ( luka akibat tusukan)
dan hautration (luka akibat alat perawatan luka).

Berdasarkan penyebabnya, luka dibagi menjadi dua, yaitu luka mekanik dan luka
nonmekanik.
Luka mekanik terdiri atas :
1. Volnus scissum atau luka sayat akibat benda tajam, pinggir luka terlihat rapih
2. Volnus contusum, luka memar dikarnakan cedera pada bagian bawah kulit akibat
benturan benda tumpul
3. Volnus kaceratum, luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang
menyebabakan robeknya jaringan rusak yang dalam.
4. Volnus punctum, luka tusuk yang kecil dibagian luar (dibagian mulut luka), akan
tetapi besar dibagian dalam.
5. Volnus seloferadum, luka tembak akibat tembakan peluru. Bagian tepi luar terlihat
kehitam-hitaman
6. Volnus morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka.
7. Volnus abrasion luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak smpai
kepembuluh darah.

Luka nonmekanik terjadi akibat zat kimia, termik, radiasi, atau sengatan listrik.
Contohnya luka bakar, kehilangan atau kerusakan jaringan tubuh terjadi karena di
sebabkan oleh energi panas.

C. Manfaat Perawatan Luka


1. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
2. Memberikan rasa nyaman dan aman pada klien dan orang lain
3. Mempercepat proses penyembuhan luka
4. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran
mukosa
5. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
6. Mempercepat penyembuhan
7. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
8. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
9. Mencegah perdarahan
10. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.

D. Peroses Penyembuhan Luka


Proses penyembuhan luka melalui 4 tahap yaitu:
1. Tahap Respons Inflamasi Akut terhadap Cedera. Tahap ini dimulai saat terjadi luka.
Pada tahap ini proses hemostatis yang ditandai dengan pelepasan histamine dan
mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai peruses peradangan dan migrasi
seldarah putih ke daerah yang rusak.
2. Tahap destruktif. Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit
polimorfnuklear dan makrofag.
3. Tahap Poliferatif. Pada tahp ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan
menginfiltrasi luka.
4. Tahap Maturasi. Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luka, dan organisasi
jaringan ikat.

E. Factor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka


Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa factor,yaitu;
1. Vaskularisasi
Mempengaruhi luka karna luka membutuhkan peredaran darah yang baik untuk
partumbuhan dan perbaikan sel
2. Anemia
Memperlambat prosea penyembuhan luka mengingat perbaikan sel membutuhkan
kadar protein yang cukup. Oleh sebab itu orang yang mengalami kadar heamoglobin
darah akan mengalami proses penyembuhan yang sangat lama.
3. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan dengan pertumbuhan atau
kematangan usia seseorang. Namun selanjutnya, proses penuaan dapat menurunkan
system perbaikan sel sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Nutrisi
Merupakan unsur pertama dalam membantu pertumbuhan sel terutama terdapat
kandungan zat giji didalamnya, karna berfungsi fibroblast mencegah timbulnya infeksi
dan membentuk kapiler-kapiler darah
5. Kegemukan
Obat-obatan, merokok, dan stress, mempengaruhi proses penyembuhan luka. Orang
yang terlalu gemuk, banyak memngkonsumsi obat, merokok, atau stress, akan
mengalami penyembuhan luka yang sangat lama.

6. Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga
menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah
ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
7. Hipovolemia
kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya
ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka
8. Hematoma
merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh
tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut
memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses
penyembuhan luka.
9. Benda asing
seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses
sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati
dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut
dengan nanah (“Pus”)
10. Iskemia
merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh
akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada
luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada
pembuluh darah itu sendiri.
11. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah,
nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan
protein-kalori tubuh.

F. Tanda dan gejala infeksi pada luka


1 Terjadi bengkak disekitar luka
2 Panas badan yang meningkat
3 Kemerahan disekitar luka
4 Nyeri
5 Perubahan fungsi organ
6 Cairan yang berupa nanah pada luka
7 Luka berbau tidak sedap

G. Masalah Yang Terjadi pada luka


Beberapa masalah yang dapat terjadi dalam proses penyembuhan luka adalah sebagai
berikut:
1. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan diserati perubahan tanda vital seperti
kenaikan denyut nadi,kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnuya
kondisi tubuh, kehausan, serta keadaan kulit yang dingin dan lembab.
2. Infeksi, terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam, atau panas, rasa
nyeri, dan timbul bengkak, jaringan disekitar luka mengeras, serta adanya kenaikan
leukosit.
3. Dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat dipengaruhi
oleh berbagai factor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi, terjadinya trauma, dan lain –
lain. Sering ditandai dengan kenaikan suhu tubuh(demam) taikardia, dan rasa nyeri pada
daerah luka.
4. Evisceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kea rah luar melalui luka. Hal
ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu dengan baik atau akibat proses
penyembuhan yang lama.

H. Cara Merawat Luka


Merawat luka adalah tindakan keperawatan untuk merawat luka dan melakukan
pembalutan dengan tujuan mencegah infeksi silang (masuk malalui luka) dan
mempercepat proses penyembuhan luka.

Alat dan Bahan:


1. Pinset anatomi
2. Pinset cirurghis
3. Gunting steril
4. Kapas sublimat/savlon dalam tempatnya
5. NaCl 0,9%
6. Plester
7. Perban/pembalut
8. Bengkok
9. Kasa steril
10. Kom
11. Handscoon steril

Prosesur Kerja
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan steril
4. Buka plester dan balutann dengan menggunakan pinset
5. Bersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9% sesuai dengan keadaan luka, lakukan
hingga bersih
6. Berikan obat luka
7. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril
8. Balut luka
9. Catat keadaan luka
10. Cuci tangan kembali

Anda mungkin juga menyukai