Anda di halaman 1dari 17

1.

Vitamin B1 (Thiamin)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (DPP), thiamine berfungsi
sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energy. Tiamin dibutuhkan
untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan
masuknya substrat yang dipakai dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan oleh enzim merupakan
prekusor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peran TPP dalam
system saraf. Dalam siklus krebs, TPP adalah kofaktor pada dekarboksilasi
oksidatif alfa-ketoglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam alfa-keto seoerti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-
karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin,
isoleusin, dan valin. Thiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase
yang berfungsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.
Walaupun thiamin dibutuhkan dalam metabbolisme lemak, protein dan asam
nukleat, peran utamanya adalah dalam metabolisme karbohidrat.
d. Gangguan Nutrisi
 Gatal-gatal pada ibu jari kaki serta telapak kaki
 Lutut terasa kaku dan tidak ada reflex, nyeri, kejang, sulit berjalan
yang akhirnya dapat menimbulkan kelumpuhan kaki, dapat juga
terjadi atropi otot kaki.
 Pada tingkat lanjut dapat terjadi berbagai gangguan syaraf termasuk
gangguan pada fungsi jantung
 Pada beri-beri basah ditandai dengan adanya oedema khususnya pada
kaki, sedang pada beri-beri kering dijumpai atropi otot secara umum
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Berperan sebagai salah satu komponen koenzim Flavin mononukleotida
(FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD). Kedua enzim ini berperan
penting dalam regenerasi energy bagi tubuh melalui proses respirasi.
Riboflavin juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kuku, rambut, dan kulit.
d. Gangguan Nutrisi
 Penglihatan menjadi kabur, pada fase lanjutan mengakibatkan katarak
dan keratitis pada mata. Kondisi ini hamper sama dengan kejadian
buta senja
 Cheliosis, suatu radang atau luka pada bagian sudut bibir dan hidung
 Gangguan pada proses pertumbuhan, proses pencemaran dan
perangsangan fungsi saraf
 Berat badan menurun sehingga aktivitas fisik juga berkurang
3. Vitamin B3 (Niasin)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserapdengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk mengahsilkan
metabolisme energy, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, niasin
berperan dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migraine, dan vertigo. Vitamin ini juga dapat menetralisir
beberapa jenis senyawa racun.
d. Gangguan Nutrisi
 Dermatitis, ditandai dengan kulit kemerahan, mengelupas, pecah-
pecah, dan terjadi eksem yang simetris pada bagian kiri dan kanan
tubuh
 Diare sampai pada keadaan terjadinya pendarahan di usus.
 Demensia, mengalami depresi mental, pelupa, cepat letih, dan sering
melamun
 Anemia dan perdarahan gusi
4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Berperan dalam metabolisme sebagai bagain dari koenzim A. koenzim
ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam
lemak, dan metabolisme energy. Asam pantotenat juga terlibat dalam sintesis
hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan dalam
pembentukan hemoglobin.
d. Gangguan Nutrisi
 Gangguan neuromotor, termasuk paraesthesia dari tangan dan kaki,
hiperaktif reflex tendon dalam dan kelemahan otot
 Depresi mental
 Keluhan gastrointestinal, termasuk muntah dan nyeri, dengan sekresi
asam lambung tertekan.
 Peningkatan sensitivitas insulin dan kurva rerata toleransi glukosa
 Penurunan serum kolesterol dan penurunan ekskresi 17-ketosteroid
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh
untuk menghasilkan energy melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid, dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam
metabolisme nutrisi dan memproduksi antibody sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi
tubuh.
d. Gangguan Nutrisi
Kekurangan vitamin B6 mengakibatkan anemia serta gangguan kulit, seperti
ruam atau pecah-pecah di sekitar mulut. Selain itu, juga dapat menyebabkan
depresi, kebingunan, mual, rentan terkena infeksi, hingga meningkatkan risiko
kanker usus besar dan jenis kanker lainnya.
6. Vitamin B7 (Biotin)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Biotin terlibat dalam jalur metabolisme penting seperti glukogenesis,
sintesis asam lemak, dan asam amino katabolisme. Biotin mengatur katabolic
enzim propionil-CoA karboksilase di tingkat posttranskripsional sedangkan
sintetase holo-karboksilase diatur di tingkat transkripsi. Selain itu, biotin
berfungsi sebagai kofaktor yang membantu dalam transfer gugus CO2 ke
berbagai makromolekul sasaran.
d. Gangguan Nutrisi
 Dermatitis, yaitu peradangan pada kulit atau infeksi kulit, biasanya
jenis dermatitis seboroik. Yang ditandai dengan pengelupasan dan
gatal pada kulit.
 Hyperesthesia dan paresthesia. Hyperesthesia adalah indera yang
mengalami abnormal pada bayi. Paresthesia adalah kondisi dimana
kulit mengalami kesemutan dan mati rasa.
 Keratokonjungtivitis, yaitu adanya konjungtiva pada mata
 Anorexia
 Anemia
 Tidak biasanya fungsi jantung, tepatnya gangguan elektrokardiograf,
sehingga fungsi hati dan jantung tidak dapat berfungsi secara normal.
7. Vitamin B9 (Folat)
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Vitamin B9 memiliki fungsi dalam pembentukan sel di dalam tubuh.
Pada anak-anak dan orang dewasa, fungsi asam folat adalah untuk
pembentukan sel darah merah, pembentukan sel otak, dan pencegahan anemia.
Sedangkan pada ibu hamil, asam folat dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya cacat bayi tabung dan mencegah terjadinya cacat pada system saraf.
d. Gangguan Nutrisi
Gejala defisiensi vitamin B9 adalah anemia, kehilangan ingatan,
pertumbuhan otak dan saraf yang terbatas, paranoia, lemah lesu, kulit pecah-
pecah dan lidah sakit. Selain itu, dapat menyebabkan masalah besar seperti
jantung berdebar-debar, cacat lahir, osteoporosis, kanker usus dan leukopenia.
Defisiensi tersebut juga dapat menyebabkan infertilitas dan sterilitas
kebingungan mental, pelupa atau deficit kognitif lainnya, depresi mental, sakit
atau lidah bengkak, luka lambung atau mulut, sakit kepala, jantung berdebar-
debar, lekas marah, dan gangguan perilaku, akumulasi homosistein. Selain
yang disebutkan diatas, defisiensi vitamin B9 juga dapat menyebabkan
glossitis, diare, depresi, kebingunan, anemia, dan janin cacat tabung saraf, dan
cacat otak selam kehamilan.
8. Vitamin B12
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Vitamin B12 memiliki peran kunci dalam fungsi normal dari otak dan
system saraf, dan untuk pembentukan darah. Vitamin B12 biasanya terlibat
dalam metabolisme setiap sel tubuh manusia, terutama yang mempengaruhi
sintesis DNA, metabolisme asam lemak dan metabolisme asam amino. Selain
itu vitamin ini sangat penting untuk menjaga sel-sel saraf yang sehat, dan
membantu dalam produksi DNA dan RNA, bahan genetic tubuh. Vitamin ini
juga bekerja sama dengan vitamin B9 untuk membantu membuat sel-sel darah
merah dan membantu kerja besi yang lebih baik dalam tubuh. Vitamin
tersebut bekerja sama untuk menghasilkan S-adenoslmetionine (SAMc), suatu
senyawa yang terlibat dalam fungsi kekebalan tubuh dan suasana hati.
d. Gangguan Nutrisi
 Secara bertahap menjadi lemah, cepat capai, dan pucat
 Terjadi merah pada lidah, sakit, dan halus serta diare ringan (anemia
pernisiosa)
 Kerusakan medulla spinalis mengakibatkan kekacauan mental, lebih
sering parestesia pada ekstremitas dan kesulitas mempertahankan
keseimbangan, kehilangan rasa posisi yang mantap.
9. Vitamin C
a. Struktur

b. Vitamin yang larut air memiliki sifat-sifat umum yaitu :


 Tidak hanya tersusun oleh unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen
 Tidak memiliki provitamin
 Terdapat disemua jaringan
 Sebagai prekusor enzim-enzim
 Diserap dengan proses difusi biasa
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
 Diekskresi melalui urin
 Relative lebih stabil, namun pada temperature berlebihan
menimbulkan kelabilan
c. Fungsi
Vitamin C sangat penting sebagai antioksidan yang efektif, bertindak
untuk mengurangi stress oksidatif dan enzim kofaktor untuk biosintesis.
Vitamin C juga dapat bertindak sebagai donor electron untuk kepentingan
enzim. Selain itu berfungsi sebagai sintesis kolagen, karnitin, dan
neurotransmitter (sintesis dan katabolisme dari tirosin) dan metabolisme
mikrosom.
d. Gangguan Nutrisi
Menderita penyakit scurvy, karena sintesis kolagen terlalu stabil untuk
melakukan fungsinya tanpa vitamin C. selain itu juga dapat menimbulkan
penyakit kudis. Kudis mengarah pada pembentukan bitnik-bintik coklat pada
kulit. Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan gusi bengkak dan
perdarahan dari semua selaput lender, bintik-bintik yang paling berlimpah di
paha dan kaki, muka pucat, dan terasa tertekan.
10. Mineral
a. Kalsium (Ca)
i. Metabolisme
Kalsium dapat dimetabolisme dengan cara diabsorpsi sesuai
kebutuhan, dibantu vitamin D, diganggu zat-zat pengikat (oksalat)
atau kebanyakan serat. Absorpsi dan mobilisasi dikontrol hormone
paratiroid.
ii. Fungsi
Kalsium memiliki fungsi yaitu berperan dalam pembentukan
tulang dan gigi, pembekuan darah, kontraksi otot, fungsi jantung, dan
transmisi saraf.
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tetanus, gangguan
pertumbuhan tulang pada anak-anak, riketsia, dan osteoporosis
iv. Sumber
Kalsium bisa didapat melalui susu dan hasil olahannya, padi-
padian tumbuk, kuning telur, kacang-kacangan, sayuran daun hijau.
b. Fosfor (P)
i. Metabolisme
Fosfor dimetabolisme dengan cara diabsorpsi bersama kalsium
dibantu vitamin D, diganggu kebanyakan bahan pengikat (aluminium)
ii. Fungsi
Fosfor memiliki fungsi yaitu berperan dalam pembentukan
tulang dan gigi, metabolisme secara keseluruhan, metabolisme
energy,
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan Fosfor dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan
dan kehilangan massa tulang
iv. Sumber
Fosfor bisa didapat melalui susu dan hasil olahannya, daging,
kuning telur, padi-padian tumbuk, dan kacang-kacangan.
c. Natrium (Na)
i. Metabolisme
Metabolisme natrium oleh tubuh yaitu mudah diabsorpsi oleh
tubuh.
ii. Fungsi
Natrium memiliki fungsi yaitu berperan dalam mengontrol
cairan ekstraselular, mengatur keseimbangan cairan dan asam basa,
kerja otot, dan transmisi saraf
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan Natrium dapat menyebabkan dehidrasi, kejang,
apaptis, dan kurang nafsu makan
iv. Sumber
Natrium bisa ditemukan dalam garam dapur, makanan asin,
soda kue, susu, keju, dan telur
d. Kalium (K)
i. Metabolisme
Metabolisme kalium yaitu mudah diabsorpsi oleh tubuh.
ii. Fungsi
Kalium memiliki fungsi yaitu berperan dalam mengintrol cairan
intraselular, menjaga keseimbangan asam-basa, mengatur rangsangan
saraf dan kontraksi otot, pembentukan glikogen, sintesis protein,
metabolisme energy, factor tekanan darah, dan pekerjaan jantung.
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan kalium dapat menyebabkan nafsu makan kurang, kejang
otot, bingung, dan detak jantung tidak teratur.
iv. Sumber
Kalium bisa didapat pada buah dan sayuran, padi-padian
tumbuk, kacang-kacangan, dan daging.
e. Klor (Cl)
i. Metabolisme
Metabolisme klor yaitu mudah diabsorpsi oleh tubuh.
ii. Fungsi
Fungsi klor yaitu berperan sebagai anion utama cairan
ekstraselular,menjaga keseimbangan asam-basa, bagian dari HCl
lambung, dan mengatur pencernaan.
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan klor dapat menyebabkan dehidrasi dan muntah
iv. Sumber
Klor dapat ditemukan dalam garam dapur, kacang-kacangan,
sayur, dan buah.
f. Magnesium (Mg)
i. Metabolisme
Metabolisme magnesium yaitu dengan cara absorpsi yang
dibantu oleh hormone paratiroid
ii. Fungsi
Magnesium memiliki fungsi yaitu berperan dalam membantu
sekresi hormone paratiroid, BMR normal, activator dan koenzim
metabolisme karbohidrat dan protein, membantu fungsi jantung, kerja
otot dan saraf, dan mineralisasi tulang dan gigi.
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan magnesium dapat menyebabkan tremor, kejang,
gangguan fungsi jantung, dan lemah
iv. Sumber
Magnesium dapat ditemukan dalam sayuran hijau, kacang-kacangan,
dan padi-padian tumbuk.
g. Sulfur (S)
i. Metabolisme
Metabolisme sulfur yaitu dengan cara diabsorpsi sebagai sulfur
atau sebagai bagian dari asam amino
ii. Fungsi
Sulfur memiliki fungsi yaitu sebagai bagian dari protein sel
(terutama rambut, kulit, dan kuku), struktur vitamin, struktur kolagen,
membentuk ikatan sulfur berenergi tinggi dalam metabolisme energy.
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan sulfur dapat menyebabkan gangguan otot, sendi,
dan kulit.
iv. Sumber
Sulfur dapat ditemukan dalam daging, telur, susu, keju, kacang-
kacangan, dan biji-bijian.
h. Besi (Fe)
i. Metabolisme
Metabolisme besi yaitu dengan cara diabsorpsi yang dibantu oleh
vitamin C, berbentuk hem dan nonhem, tubuh akan menyimpan dan
menggunakan kembali.
ii. Fungsi
Besi berfungsi sebagai pembentukan haemoglobin, berperan
dalam transfer oksigen, pembentukan antibody, detoksifikasi obat,
perubahan karoten menjadi vitamin A, dan sintesis kolagen
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurang besi dapat menyebabkan anemia, puca, letih, lemah,
kekebalan menurun, kemampuan belajar dan prsuktivitas kerja
rendah, dan mudah terkena infeksi
iv. Sumber
Besi dapat ditemukan dalam hati, daging, kuning telur, padi-
padian tumbuk, sayuran hijau, dan kacang-kacangan
i. Yodium (I)
i. Metabolisme
Metabolisme yodium yaitu dengan cara diabsorpsi dalam
bentuk yodida, dibawa ke kelenjar tiroid untuk membentuk hormone
tiroksin
ii. Fungsi
Yodium memiliki fungsi yaitu merupakan bagian dari hormone
tiroksin, dan mengatur metabolisme basal dan pertumbuhan
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan yodium dapat menyebabkan gondok, pembesaran
kelenjar tiroid, kretinisme, hambatan mental dan pertumbuhan, dan
gemuk pada orang dewasa.
iv. Sumber
Yodium dapat ditemukan dalam garam difortifikasi, dan makanan
hasil laut
j. Seng (Zn)
i. Metabolisme
Metabolisme seng yaitu dengan cara diangkut oleh albumin
dalam plasma, disimpan dalam hati, otot, tulang, dan organ.
ii. Fungsi
Seng memiliki fungsi yaitu sebagai bagian dari berbagai jenis
enzim, bagian dari hormone insulin, dan fungsi kekebalan
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan seng dapat menyebabkan perkembangan seksual
dan pertumbuhan terhambat, indra perasa kurang tajam, dna luka
sukar sembuh.
iv. Sumber
Seng dapat ditemukan dalam daging, makanan hasil laut
(terutama kerang), telur, susu, padi-padian utuh, dan kacang-kacangan
k. Mangan (Mn)
i. Metabolisme
Metabolisme mangan yaitu dengan diabsorpsi sedikit oleh
tubuh.
ii. Fungsi
Mangan memiliki fungsi sebagai kofaktor berbagai enzim, terlibat
dalam metabolisme protein, dan sintesis asam lemak.
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan mangan dapat menyebabkan kegemukan,
intoleransi glukosa, pembekuan darah, masalah kulit, gangguan
rangka, janin lahir cacat, perubahan warna rambut, dan gejala
neurologis.
iv. Sumber
Mangan dapat ditemukan dalam padi-padian utuh, kacang-
kacangan, sayuran, dan teh
l. Kromium (Cr)
i. Metabolisme
Metabolisme kromium yaitu sebagian bagian dari factor glucose
tolerance, memperbaiki masukan glukosa ke dalam jaringan tubuh
ii. Fungsi
Kromium memiliki fungsi yaitu berperan dlam metabolisme
glukosa, meningkatkan efisiensi insulin, dan berpengaruh terhadap
kadar lipida darah
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan kromium dapat menyebabkan terjadinya gangguan
glucose tolerance, berkaitan dengan penyakit jantung dan diabetes.
iv. Sumber
Kromium dapat ditemukan dalam padi-padian utuh dan serealia
m. Kobal (Co)
i. metabolisme
metabolisme kobal yaitu diabsorpsi terutama sebagai bagian dari
vitamin B12
ii. Fungsi
Kobal memiliki fungsi yaitu sebagai bagian dari vitamin B12,
dan factor esensial dalam pembentukan sel darah merah
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan kobal dapat menyebabkan mual dan muntah, masalah
penglihatan, masalah jatung, dan kerusakan tiroid
iv. Sumber
Kobal dapat ditemukan dalam makanan kaya vitamin B12, hati,
daging, susu dan hasil olahannya.
n. Selenium (Sc)
i. Metabolisme
Metabolisme selenium yaitu dengan aktif sebagai kofaktor
system enzim oksidasi dalam sel.
ii. Fungsi
Selenium memiliki fungsi yaitu melindungi lipida dalam
membrane sel, dan ketika bersama vitamin E sebagai antioksidan
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan selenium dapat menyebabkan penyakit Keshan, dan
gagal jantung
iv. Sumber
Selenium dapat ditemukan dalam makanan hasil laut, hati, ginjal,
daging, dan padi-padian tumbuk
o. Molybdenum (Mo)
i. Metabolisme
Metabolisme molybdenum adalah jumlahnya sangat sedikit
didalam tubuh
ii. Fungsi
Molybdenum memiliki fungsi yaitu sebagai kofaktor enzim yang
terlibat dalam perubahan purin menjadi asam urat, dan oksidasi
aldehida
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan molybdenum dapat menyebabkan tubuh tidak dapat
tumbuh dan berkembag dengan baik, anemia, kerusakan gigi, dan
impotensi
iv. Sumber
Molybdenum dapat ditemukan dalam daging organ, susu, padi-padian
tumbuk, kacang-kacangan, dan sayuran daun
p. Fluor (F)
i. Metabolisme
Metabolisme fluor yaitu dilakukan di dalam tulang dan gigi
ii. Fungsi
Fluor memiliki fungsi yaitu menjaga kesehatan tulang dan gigi
iii. Gangguan Nutrisi
Kekurangan fluor dapat menyebabkan kerusakan atau karies
gigi
iv. Sumber
Fluor dapat ditemukan dalam air minum dan pasta gigi yang
difluorodisasi, the, dan rumput laut
Daftar Pustaka :
Almatsier, Sunita. 2011. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Wijayanti, Novita. 2017. Fisiologi Manusia dan Metabolisme Zat Gizi. Malang: UB
Press

Anda mungkin juga menyukai