Askeb ANC ICA
Askeb ANC ICA
Disusun Oleh :
Azizah 19159010051
Emilda Ayuliana 19159010057
Siti Taifah 19159010083
Inayatul Fajriyah 19159010066
Shofiyah 19159010025
Disusun Oleh:
Azizah 19159010051
Emilda Ayuliana 19159010057
Siti Taifah 19159010083
Inayatul Fajriyah 19159010066
Shofiyah 19159010025
Pembimbing Institusi ( )
NIDN
Pembimbing Kasus ( )
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan kasus yang
berjudul “asuhan kebidanan pada ibu hamil” Semoga laporan kasus ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan kami semoga laporan kasus ini dapat membantu dalam menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini kedepannya agar lebih baik lagi.
Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan kasus ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang didalam
rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat masa konsepsi
hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi hingga partus yang
diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi 43 minggu (Kuswanti, 2014).
Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akanmempengaruhi
tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan calon bayi yang masih
didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga disarankan agar calon ibu dapat
menjaga perilaku hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi calon ibu pada masa kehamilan (Johnson, 2016).
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal juga
dapat berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015). Patologi pada kehamilan
merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi
hamil (Sukarni & Wahyu, 2013)
Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu
kehamilan, waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah
persalinan. Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan akan
dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan
asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson and Waugh, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu
bangsa. Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang dapat disebabkan
pada saat kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan. Hal ini dapat terjadi
akibat suatu kondisi yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilannya maupun
dalam penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk kematian ibu hamil yang diakibatkan
karena kecelakaan (Maternity & Putri,2017).\
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat
sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat komplikasi yang
terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99% diantaranya terdapat
pada negara berkembang. Di negara berkembang, pada tahun 2015 Angka Kematian
Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan dengan negara maju
yang hanya mencapai 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).
Untuk menurunkan atau mencegah kesakitan, serta kematian maternal dan
perinatal merupakan tujuan dari Antenatal Care (ANC). Adapun tujuan khususnya
adalah memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu dan
perkembangan bayi yang normal, mengenali secara dini penyimpangan dari normal
dan memberikan penatalaksanaan yang diperlukan, membina hubungan saling
percaya antara ibu dan bidan dalam rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara
fisik, emosional, serta logis untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan adanya
komplikasi (Dewi, 2011).
Dalam masa kehamilan terjadi beberapa perubahan dalam sistem tubuh ibu,
sehingga menyebabkan timbulnya beberapa respon yang seringkali menimbulkan
ketidaknyamanan pada ibu hamil.
Masalah ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III salah satunya yaitu
sering buang air kecil merupakan keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil. Keluhan
sering kencing ini akibat dari desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering kencing. Pada trimester akhir, gejala bias timbul karena
janin mulai masuk kerongga panggul dan menekan kembali kandung kemih (Walyani,
2015 dalam jurnal Prastiwi 2018). Adapun keluhan secara fiologis yang lain pada
trimester III seperti varises, wasir atau haemoroid, sesak nafas, bengkak dan kram
pada kaki, gangguan tidur, mudah lelah, dan nyeri perut pada bagian bawah.
Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III yaitu jangan
pernah menahan keinginan untuk buang air kecil, kondisi ini bias menyebabkan
daerah kelamin menjadi lembab, oleh karena itu ibu hamil harus tetap menjaga
kebersihan pada daerah kelamin seperti mengeringkan dengan kain atau handuk
kering saat setelah buang air kecil dan jika pada malam hari ibu bias mengurangi porsi
minum jaraknya antara 1-2 jam sebelum ibu tidur. Hal lain seperti istirahat cukup,
buang air besar secara teratur dan segera setelah ada dorongan. Berdasarkan latar
belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil judul mengenai “Asuhan
Kebidanan pada Ny “K” G1P0000 AB000 UK 36 minggu 3 hari, Hidup, Tunggal,
Letak Kepala, Intra Uteri, Kesan Jalan Lahir Normal, Keadaan Ibu dan janin Baik
serta Masalah Pada Kehamilan Sering Kencing
B. Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada ibu hamil
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
komperhensif
2. Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan pada ibu hamil secara
komperhensif
3. Mampu menegakkan assasment asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
komperhensif
4. Mampu menentukan kebutuhan sesuai asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
komperhensif
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu hamil secara komperhensif
6. Mampu melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan secara komperhensif
7. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu hamil secara
komperhensif. .
C. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Secara teoritis, dari hasil pengkajian diharapkan untuk menjadi referensi dan
masukan bagi pengembangan ilmu kesehatan, khususnya lmu kebidanan untuk
mengetahui bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan masalah yang
telah di temukan yaitu sering buang air kecil.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Institusi
Dapat digunakan sebagai informasi dan referensi bagi institusi pendidikan
dalam meningkatkan mutu pendidikan dimasa yang akan datang khususnya
pada ibu hamil dengan masalah sering buang air kecil.
b. Manfaat Bagi Mahasiswa
Hasil dari pengkajian diharapkan dapat menerapkan ilmu dan memberikan
pengetahuan dan informasi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan pada
masyarakat dan bagi pasien khususnya pada ibu hamil yang memiliki masalah
sering buang air kecil
c. Manfaat Bagi Tempat Praktek
Bagi bidan diharapkan dapat menambah informasi dan mengembangkan teori
yang sesuai dengan masalah yang di dapatkan untuk menjaga kesehatan bagi
ibu di masa hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Proses Kehamilan
Proses kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu
kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemeliharaan kehamilan,
perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi, dan
persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi (Sitanggang dkk, 2012)
1) Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-35 tahun, hanya
420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi
(Manuaba, 2010:75). Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur
dari indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur (Dewi dkk, 2010:59). Pelepasan telur (ovum) hanya
terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus menstruasi normal
28 hari (Bandiyah, 2009:1)
Tabel 2.1
Pertumbuhan dan perkembangan janin
Sumber : (Manuaba dkk, 2010: 89)
Usia Fetus
a Parietal
- Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan
Tes Kehamilan
Menurut Dewi dkk (2011:111) tanda dan gejala kehamilan adalah sebagai berikut:
Gerakan janin yang dapat dilihat/ dirasa/ diraba, juga bagian-bagian janin.
1. Perut membesar
2. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari
rahim.
3. Tanda Hegar, yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak dari
bagian lain
4. Tanda Chadwick, yaitu adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi
kebiru-biruan.
5. Tanda Piscaseck, yaitu adanya tanda yang kosong pada rongga uterus karena
embrio biasanya terletak di sebelah atas,dengan bimanual akan terasa benjolan
yang simetris.
6. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (Broxton Hicks)
7. Teraba Ballotement
8. Reaksi kehamilan positif.
menyebabkan warna kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda Chadwick
(Kumalasari, 2015:3)
b) Serviks Uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (Soft) yang disebut dengan
mucus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warna menjadi
livid yang disebut dengan tanda Chadwick (Mochtar, 1998:35 dalam Dewi dkk,
2011:91)
c) Uterus
Ukuran
lebih dari 4000 cc. hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan
janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot rahim,
desidua. Jika penambahan ukura TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam table
Tabel 2.2
Penambahan Ukuran TFU
40 Pertengahan pusat-prosesus
xipoideus (px)
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir
- Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat
- Pada ibu hamil, Rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan
1) Ovarium
Selama kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih terdapat
10 sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Oleh karena diagfragma makin
naik selama kehamilan jantung digeser ke kiri dan ke atas. Sementara itu, pada
waktu yang sama organ ini agak berputar pada sumbu panjangnya. Keadaan ini
keadaan tidak hamil normal dan membesarnya ukuran bayangan jantung yang
Timbulnya keluhan sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena uterus
yang tertekan kea rah diagfragma akibat pembesaran rahim.Volume tidal (volume
udara yang diinspirasi/diekspirasi setiap kali bernafas normal) meningkat. Hal ini
Selama Kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat sampai 30-50% atau lebih, yang puncaknya terjadi pada
kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Pada saat ini aliran
darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar.) Terjadi miksi
(berkemih) sering pada awal kehamilan karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada Trimester III kehamilan dan di
akhir kehamilan gangguan ini muncul kembali karena turunnya kepala janin ke
Pada ovarium dan plasenta, korpus luteum mulai menghasilkan estrogen dan
progesterone dan setelah plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormone
tersebut. Kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif
persendian. Pada kehamilan trimester II dan III Hormon progesterone dan hormon
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot. Hal ini terjadi maskimal pada satu minggu
penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung,
sendi tulang belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian
Hearthburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan arena relaksasi sfingter di
pada kulit muka dikenal sebagai cloasma. Linea Alba adalah garis putih tipis yang
membentang dari simfisis pubis sampai umbilikus, dapat menjadi gelap yang biasa
disebut Line Nigra (Dewi dkk, 2011:99). Pada primigravida panjang linea nigra
mulai terlihat pada bulan ketiga dan terus memanjang seiring dengan meningginya
akibat serabut-serabut elastic dari lapisan kulit terdalam terpisah dan putus. Hal ini
agak hyperemia dan kebiruan disebut striae lividae (timbul karena hormone yang
perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit menjadi biru). Tanda regangan timbul
pada 50% sampai 90% wanita selama pertengahan kedua kehamilan setelah partus
berubah menjadi putih disebut striae albikans (biasanya terdapat pada payudara,
(1) Trimester I
untuk menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Segera setelah konsepsi, kadar
hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan
timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara.
Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya (Kamariyah dkk,
2014:39)
(2) Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu
merasa sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Rasa tidak nyaman
akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa
dirinya jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester
inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan
Pada saat ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu
tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus
makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu
seimbang).
a) Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal,
sedang untuk orang hamil dan menyusui masing – masing adalah 2300 dan 2800
Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energi. Bila kurang energi akan diambil
makanan ibu hamil pada triwulan I sering mengalami keadaan tersebut tetapi asupan
makanan harus tetap diberikan seperti biasa. Pada triwulan kedua nafsu makan
biasanya sudah mulai meningkatkan zat tenaga banyak dibandingkan kebutuhan saat
hamil muda.
b) Protein
pertumbuhan janin, uterus plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan
payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin, dan lain – lain).
Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari
yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu, telur, keju dan ikan
karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk
susu disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium (Saminem,
2008).
c) Mineral
sehari – hari yaitu nuah – buahan , sayur – sayuran dan susu. Hanya besi yang tidak
terpenuhi dengan makan sehari – hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua
kehamilan kembar atau pada wanita yang sedikit anemia dibutuhkan 60-100 gr/hari.
Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi
mengandung kira – kira 0,9 gram kalsium,. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu,
suplemen kalsium dapat diberikan dengan dosis 1 gram perhari. Pada umumnya
dokter selalu member suplemen mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah – buahan
, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah
2) Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi
adalah konstipasi dan sering buang air kemih . konstipasi terjadi karena adanya
pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos,
salah satunya otot usus. Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga
adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih
(Saminem, 2008).
3) Istirahat
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya berat pada
perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami
kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada
sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan
nyaman untuk tidur. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke
kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal , dan
untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah
Seorang wanita boleh mengerjakan aktivitas sehari hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja ia boleh tetap masuk
5) Persiapan laktasi
dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk
itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas “bimbingan persiapan menyusui”(BPM).
Suatu pusat pelayanan kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai kebijakan
menyusui. Pelayanan pada BPM terdiri dari penyuluhan tentang keunggulan ASI,
manfaat rawat gabung, perawatan putting susu, perawatan bayi, gizi ibu hamil dan
6) Personal Hygine
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua
kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut , perlu
mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu
yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama hamil dapat mengakibatkan perburukan
7) Pakaian
kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa
- Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
8) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat
penyakit seperti.
Menurut Varney dkk (2007), keluhan ringan yang dijumpai pada kehamilan
seperti edema dependen, nokturia, konstipasi, sesak napas, nyeri ulu hati, kram
1. Edema Dependen
Edema dependen atau edema fisiologis yang dialami ibu hamil trimester 3,
edema terjadi karena penumpukan mineral natrium yang bersifat menarik air,
penekanan pembuluh darah besar di perut sebelah kanan (vena kava) oleh rahim
atau miring ke kanan. Oleh karena itu, ibu hamil trimester 3 disarankan untuk
2. Nokturia
Nokturia atau sering kencing yaitu suatu kondisi pada ibu hamil yang
untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena adanya aliran balik vena dari
rekumben karena uterus tidak lagi menekan pembuluh darah panggul dan vena
3. Konstipasi
Konstipasi / sembelit pada ibu hamil terjadi akibat penurunan gerakan peristaltik
yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi peningkatan
jumlah progesteron. Selain itu, pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus
4. Sesak Napas
terjadi penekanan diagfragma. Selain itu diagfragma ini akan mengalami elevasi
Nyeri ulu hati sangat umum ditemui selama kehamilan terutama pada trimester
tiga. Gejalanya berupa rasa terbakar atau nyeri pada area retrosternum dada,
Pada ibu hamil nyeri ulu hati disebabkan oleh pengaruh berat uterus selama
tidur, caranya menompang uterus dengan bantal dibawahnya dan sebuah bantal
6. Kram Tungkai
sehingga dapat mengganggu sistem sirkulasi atau sistem saraf, sementara sistem
Nyeri punggung bawah adalah nyeri punggung yang terjadi pada daerah
pergeseran pusat gravitasi mengarah kearah depan, seiring dengan ukuran perut
yang semakin membuncit. Hal ini menyebabkan postur tubuh ibu berubanh, dan
Kebutuhan :
- Dukungan keluarga serta perhatian dari keluarga
- Membimbing tentang perawatan payudara.
- Motivasi hidup sehat (gizi, istirahat, personal hygiene).
- Informasi tentang kondisi ibu dan janin
V. Rencana tindakan
Pada lengkah ini rencana asuhan yang menyeluruh tidak saja meliputi yang sudah
teridentifikasi atau setiap masalah yang berkaitan, tetapi juga dari kerangka konsep
pedoman antisipasi terhadap klien tersebut seperti asuhan mandiri, penyuluhan,
anjuran/konseling, tes diagnostik/laboratorium. Follow up atau rujuk bila ada masalah
patologi. Pada langkah ini jika ada informasi/data yang tidak bisa dilengkapi juga bisa
mencerminkan rasional yang benar.
VI. Pelaksanaan
Melaksanakan apa yang telah direncanakan pada langkah V secara langsung ke klien sesuai
protap. Bila mendapat kesulitan bisa berkolaborasi dengan dokter. Kaji ulang terhadapa
tindakan yang belum terlaksana dan yang telah terlaksana.
VII. Evaluasi
Langkah ini sebagai pengecekan apakah rencana asuhan tersebut efektif dalam pelaksanaan
dan menghasilkan kemajuan pada setiap tindakan. Apakah kehamilan berlangsung normal
dari trimester 1 hingga akhir kehamilan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DI POLI KIA PMB MIE YUNI
IDENTITAS PASIEN :
Status : Suami/……….
1. Nama : Ny. “K” 1. Nama : Tn “M”
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 25 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : IRT 5. Pekerjaan : Supir
6. Suku Bangsa : Madura 6. Suku Bangsa : Madura
7. Alamat : Kampek 7. Alamat : Kampek
1. PENGKAJIAN DATA
a. Data subyektif
1. Keluhan Utama :
Ibu datang ke bpm ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering kencing.
2. Riwayat Kesehatan
a. Sekarang
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menular, dan menahun seperti : DM
Hypertensi, Hepatitis dan HIV
b. Dahulu
Ibu tidak memiliki riwayat penyakit menurun, menular, dan menahun seperti : DM,
Hypertensi, Hepatitis dan HIV
c. Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menurun, menular, dan
menahun seperti : DM, Hypertensi, Hepatitis dan HIV
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
- HPHT : 30 Maret 2019
- Status TT 2 ( januari 2018 )
- Terakhir kali merasakan gerakan janin : tadi pagi jam 08.00 wib gerakan janin aktif
- Selama kehamilan ibu melakukan ANC 5 kali
a. TM I
Kunjungan : 1x ( usia kehamilan 9-10 minggu ) di PMB Mie Yuni.
Keluhan : mual, pusing
Penyuluhan (HE) : makan sedikit tapi sering, makanan gizi seimbang (Nasi,
sayur,lauk,buah dan susu) , P4K, hubungan sexual, dan
aktivitas
Therapy : kalk 1x2gr, vit B complex 3x0,5mg, asam folat 1x2mg
b. TM II
Kunjungan : 2x ( usia kehamilan 13-14 minggu dan 23-24 minggu ) di
PMB Mie Yuni.
Keluhan : Tidak ada
Penyuluhan (HE) : Tanda Bahaya Kehamilan, therapy yang pernah di dapat
kalk 1x2gr, vit B complex 3x0,5mg, asam folat 1x2mg
Therapy : fe 1x 60mg , kalk 1x2gr
c. TM III awal
Kunjungan : 1x ( usia kehamilan 28-29 minggu ) di PMB Mie Yuni.
Keluhan : Tidak ada
Penyuluhan (HE) : Ketidak nyamanan pada TM I1I, Tanda Bahaya
Kehamilan,Tanda dan Persiapan Persalinan, therapy yang
pernah di dapat fe 1x 60mg , kalk 1x500mg
Persiapan Persalinan : Penolong Bidan, Tempat PMB Mie Yuni, Pendamping
Suami. Dan keluarga..
Therapy : fe 1x 60mg , kalk 1x500mg, injeksi TT 3
d. TM III
Kunjungan saat ini : Usia kehamilan 36 minggu 3 hari. Di PMB Mie Yuni
Keluhan : Sering kencing
e. Pemeriksaan Laboratorium ( tanggal 03 Desember 2019 )
a. Darah : b. Urine :
Hasil : Gol Darah :O Albumin : negatif
HB : 11,6 gr/dl Reduksi : negatif
HIV : Non Reaktif
SHYPILISIS : Non Reaktif
HBsAg : Non Reaktif
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
Hamil Persalinan Nifas
ke- Tgl U Jenis Peno Komplikasi J BB Perdar Lakt Kompl
Lahir K Persalinan long Ibu Bayi K Lahir ahan asi ikasi
H A M I L I N I
5. Riwayat Perkawinan
Lama menikah 2 tahun, 1x menikah
R/ : agar ibu lebih paham dan mengerti perubahan fisiologi terhadap kehamilan trimester
3
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti, tidur siang : minimal 1-2 jam/ hari,
tidur malam : 7-8 jam / hari.
R/ : untuk meningkatkan kesehatan fisik dalam masa kehamilan
5. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan pada daerah kemaluan (genetalia)agar tidak
lembab
R/ : Apabila ibu mengalami masalah pada masa kehamilan segera pergi ke tempat
tenaga kesehatan terdekat dengan didampingi suami atau keuarga
7. Beritahu kepada ibu untuk menyiapkan apa saja yang harus dipersiapan saat akan
melahirkan
R/ : Agar ibu mengetahui tentang persiapan yang harus dipersiapkan saat akan
bersalin
8. jelaskan kepada ibu tentang tanda awal persalinan
R/ : Jika terdapat tanda awal persalinan ibu segera meminta kepada suami atau keluarga
untuk pergi ketempat tenaga kesehatan terdekat
9. Berikan ibu resep
- Fe 1x60mg
- Kalk 2x500mg
R/ : untuk meningkatkan antioksidan serta mencegah anemia dan kekurangan
kalsium dalam proses tumbuh kembang janin
10. Anjurkan kepada ibu untukmelakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu tanggal 24
Desember 2019, atau jika ada keluhan
R/ : untuk memantau kesehatan ibu dan Follow up dari pasien atas intervensi yang sudah
diberikan.
6. IMPLEMENTASI
Hari / Tanggal : 10 Desember 2019
Jam : 09.00 wib
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan Janin baik atau dalam
batas normal ibu memahaminta.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan yang di alami yaitu sering bak adalah
fisiologi/ hal yang normal. Sering bak pada ibu hamil trimester 3 disebabkan
karena janin yang dikandungnya semakin membesar dan menekan pada bagian
kandung kemih karena posisi janin sudah masuk pinggul.
Hasil : Ibu mengerti
3. Menjelaskan kepada ibu tentang keluhan trimester 3
a. Sulit tidur disebabkan beban tubuh yang terasa semakin berat, serta janin yang
semakin besar membuat ibu akan menjadi susah tidur, biasanya disertai posisi
tidur yang kurang nyaman
b. Payudara tersa nyeri disebabkan factor hormonal yang menjadi lebih aktif, dan
payudara akan mulai memproduksi ASI
c. Sering bak
d. Varises disebabkan karena pengaruh hormone kehamilan, rahim yang semakin
membesar, dan peningkatan jumlah darah sehingga membuat peregangan otot-
otot pada bagian lipatan kaki
e. Kram kaki disebabkan karena ibu kelelahan, rahim yang menekanyaraf
tertentu, atau penurunah sirkulasi darah dikaki
7. EVALUASI
Tanggal / 10 Desember 2019 Jam 09.15 wib
Konseling Kehamilan Trimester 3 pada Ny “K” sudah dilakukan oleh petugas,
pasien mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas terbukti pasein
mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan dan pasein bersedia
mengikuti anjuran petugas dan bersedia untuk control ulang 2 minggu lagi
BAB IV
PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif Ny.K berada
dalam usia reproduksi yang sehat . Dalam masa kehamilan komsumsi feros
dan asam folat disarankan kepada ibu hamil serta pemeriksaan Anc terpadu
wajib dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan secara dini.
6.2 Saran
Bidan atau tenaga kesehatan lainnya pelayanan kehamilan yang
dilakukan pada kehamilandengan 10 T( pemeriksaan BB/Tb, pengukuran
tensi darah, pengukuran lila, pengukuran TFU, presentasi DJJ, Imunisasi TT
dan pemberian Fe, pemeriksaan Laboraturium , penatalaksanaan kasus dan
temu wicara wajib dilakukan pada ibu hamil
Bagi masyarakat, sebaiknya turut aktif dan mandiri dalam perbaikan
kesehatan diri guna mencapai kesehatan jasmani dan rohani ibu
DAFTAR PUSTAKA