Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI TRANSAKSI MURABAHAH

Dosen Pengampu:
Rosalina Yuri Anggraini SE., MSA., Ak.

Disusun Oleh:
Wanda Ramadhani 185020300111050
Elsa Putri Zahra 185020300111051
Annisa Dwi Amalia Adiningsih 185020300111056
Sulthon Nur Ihsan 185020301111073
Muhammad Farrij Dg Silasa 185020301111074

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
A. Karakteristik dan Jenis Akad Murabahah

a. Karakteristik
Dalam PSAK 102 Akuntansi Murabahah dijelaskan Karakteristik Murabahah memiliki berikut
ini :

1. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah
berdasarkan pesanan, penjual (bank) melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan
dari pembeli (nasabah).
2. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk
membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat
memabatalkan pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh penjual mengalami
penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli, maka penurunan nilai tersebut menjadi
tanggungan penjual dan akan mengurangi nilai akad.
3. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pembayaran tangguh
adalah pembayaran yang dilakukan tidak pada saat baran diserahkan kepada pembeli, tetapi
pembayaran dilakukan secara angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu
4. Akad murabahah memperkenankan penawaran harga yang berbeda untuk cara pembayaran
yang berbeda sebelum akad murabahah dilakukan. Namun jika akad tersebut telah disepakati,
maka hanya ada satu harga (harga dalam akad) yang digunakan.
5. Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual, sedang biaya perolehan harus
diberitahukan. Jika penjual mendapatkan diskon sebelum akad murabahah maka diskon itu
merupakan hak pembeli.
6. Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antara lain meliputi:
a. Diskon dalam bentuk apa pun dari pemasok atau pembelian barang.
b. Diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam rangka pembelian barang.
c. Komisi dalam bentuk apa pun yang diterima terkait dengan pembelian barang.
7. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelah akad murabahah disepakati diperlakukan
sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut. Jika tidak diatur dalam akad, maka diskon
tersebut menjadi hak penjual.
8. Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunan atas piutang murabahah, antara lain,
dalam bentuk barang yang telah dibeli dari penjual dan/atau aset lainnya.
9. Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli sebagai bukti komitmen pembelian
sebelum akad disepakati. Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah, jika akad
murabahah disepakati. Jika akad murabahah batal, maka uang muka dikembalikan kepada
pembeli setelah dikurangi kerugian riil yang ditanggung oleh penjual. Jika uang muka itu
lebih kecil dari kerugian, maka penjual dapat meminta tambahan dari pembeli.
10. Jika pembeli tidak dapat menyelesaikan piutang murabahah sesuai dengan yang
diperjanjikan, maka penjual dapat mengenakan denda kecuali dapat dibuktikan bahwa
pembeli tidak atau belum mampu melunasi disebabkan oleh force majeur. Denda tersebut
didasarkan pada pendekatan ta’zir yaitu untuk membuat pembeli lebih disiplin terhadap
kewajibannya. Besarnya denda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam akad dan dana yang
berasal dari denda diperuntukan sebagai dana kebajikan.
11. Penjual boleh memberikan potongan pada saat pelunasan piutang murabahah jika pembeli:
a. Melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu; atau
b. Melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat dari waktu yang telah disepakati.
12. Penjual boleh memberikan potongan dari total piutang murabahah yang belum dilunasi jika
pembeli:
a. Melakukan pembayaran cicilan tepat waktu; atau
b. Mengalami penurunan kemampuan pembayaran; atau
c. Meminta potongan dengan alasan yang dapat diterima penjual.

b. Jenis
1. Murabahah dengan pesanan

Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pesanan dari
pembeli. Pada bank syariah, bank baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli apa
bila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru di lakukan jika ada
pesanan. Pada murabahah ini, pengadaan barang sangat tergantung atau terkait langsung dengan
pesanan atau pembelian barang tersebut. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat mengikat
dan tidak mengikat pembeli untuk membeli barang pesananya , kalau bersifat mengikat maka
pembeli harus membeli barang pesanannya dan tidak dapat membatalkan pesananya . jika aset
murabahah yang telah dibeli oleh penjual dalam murabahah pesanan mengikat, mangalami
penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi
beban penjual dan akan mengurangi nilai akad.
Keterangan :

(1) Melakukan akad murabahah


(2) Penjual memesan dan membeli pada supplier/produsen
(3) Barang diserahkan dari produsen
(4) Barang diserahkan kepada pembeli
(5) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
2. Murabahah tanpa pesanan

Murabahah jenis ini bersifat tidak mengikat, dimana pembeli langsung membeli barang dagang
yang telah tersedia untuk dijual oleh si penjual. Pada bank syariah Barang yang di sediakan oleh
pihak bank adalah merupakan menjadi tanggung jawab dari pihak bank itu sendiri sebagai penjual.

Dimana bank syariah menyediakan barang ataupun persediaan barang yang akan diperjual
belikan dilakukan tanpa memperhatikan ada nasabah yang membeli atau tidak. Sehingga proses
pengadaan barang dilakukan sebelum transaksi jual beli murabahah dilakukan.

Keterangan :

(1) Melakukan akad murabahah


(2) Barang diserahkan kepada pembeli
(3) Pembayaran dilakukan oleh pembeli

B. Pengakuan dan Pengukuran Akuntansi Untuk Penjual dan Pembeli


C. Penyajian dan Pengungkapan Murabahah
Penyajian:
 Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto yang dapat direalisasikan, yaitu saldo
piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
 Pendapatan murabahah tangguhan dan biaya transaksi disajikan sebagai pengurang
(contra account) piutang murabahah.
 Beban murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) utang
murabahah.
Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
pada:
 Harga perolehan aset murabahah;
 Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau bukan;
dan
 Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
pada:
 Nilai tunai aset yang diperoleh dari transaksi murabahah;
 Jangka waktu murabahah tangguh; dan
 Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101

D. Acuan Alternatif Akuntansi Murabahah


DAFTAR PUSTAKA
DE PSAK 102, ISAK 101, ISAK 102
http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_berita/DE%20PSAK%20102,%20ISAK%20101%20dan
%20ISAK%20102.pdf (diakses 27 Februari 2020 pukul 11.26 WIB)
Karakteristik Akuntansi Murabahah. https://gustani.blogspot.com/2016/03/karakteristik-
akuntansi-murabahah.html (diakses 27 Februari 2020 pukul 12.37 WIB)
Jenis Akad Murabahah. http://sucikartini.blogspot.com/2017/05/jenis-akad-murabahah_27.html
(diakses 27 Februari 2020 pukul 13.39 WIB)

Anda mungkin juga menyukai