Anda di halaman 1dari 39

STANDAR OPERATING PROSEDURE

MELAKUKAN PEMERIKSAAN LEOPOLD

NILAI :
Nama : ..............................................
NIM : .............................................

Skor
Aspek yang dinilai
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. 1. Cek catatan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Persiapan alat:
a. Handscoon
b. Meteran/midline
c. Fetescope/pinard’s stethoscope
d.reflek hummer
e. Sphygnomanometer
f. Jam tangan
g. Stetoskop
h. thermometer
i. Linen/Selimut (jika perlu)
j. timbangan
k. Fetal dopler
l. Pengukur Tinggi badan
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
5. Memberi salam pembuka dan memperkenalkan diri (untuk pertemuan pertama),
lakukan identifikasi identitas (Tanya nama, tgl lahir, no RM)
2. 6. Menanyakan keluhan/kondisi klien
3. 7. Jelaskan kepada klien dan keluarga maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
4. 8. Kontrak waktu yang dibutuhkan selama tindakan
5. 9. Berikan kesempatan kepada klien dan keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
6. 10. Sebelum melakukan tindakan anjurkan klien untuk buang air kecil
7. 11. Jaga privacy klien
8. 12. Cuci tangan
9. 13. Dekatkan alat
10. 14. Menimbang berat badan (BB), mengukur tinggi badan (TB), dan pengukuran
lingkar lengan atas (LLA)
11. 15. Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi
12. 16. Persilahkan klien untuk berbaring di tempat tidur dengan satu bantal dibagian
kepala
13. 17. Minta klien untuk melepaskan pakaian dan menawarkan kain linen untuk menutup
bagian tubuhnya yang tidak termasuk area yang akan diperiksa (atau meminta
klien untuk melonggarkan pakaian dan menggunakannya sebagai penutup tubuh)
Leopold I : mengetahui tinggi, letak dan bagian yang teraba pada fundus uteri
14. 18. Posisi pemeriksa menghadap kepala klien (pemeriksa berdiri sebelah kanan klien
dan melihat ke arah muka klien)
19. Kaki klien difleksikan pada lipat paha
20. Letakkan kedua belah telapak tangan pada bagian fundus uteri klien
21. Lakukan palpasi secara lembut dengan menggunakan ujung jari untuk
menentukan apa yang ada di bagian fundus uteri
22. Letakkan ujung alat ukur (meteran/midline) di batas atas simphisis pubis
23. Tentukan tinggi fundus uterus, menggunakan metilen (kalau > 22 minggu) mulai
dari atas fundus sampai atas simpisis/ menggunakan jari (kalau > 13 minggu)
24. Tentukan bagian apa dari janin yang terdapat dalam fundus
- Bila kepala : buat, keras dan dapat digerakan (balotement)
- Bila bokong : lunak, bentuk tidak spesifik, lebih besar dan lunak dari kepala,
tidak dapat digerakan, fundus akan terasa penuh
- Bila letak lintang : palpasi di daerah fundus akan terasa kosong
Leopold II : mengetahui letak punggung dan bagian kecil janin
25. Wajah pemeriksa menghadap ke kepala ibu, kedua tangan pindah ke samping
26. Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan disamping kiri dan kanan abdomen,
bergeser turun kebawah sampai umbilicus. Tentukan bagian punggung janin
untuk menentukan lokasi auskultasi denyut jantung janin nantinya.
27. Letakkan fetoscope/pinard’s stethoscope di area yang telah ditentukan untuk
mendengar DJJ
28. Hitung DJJ 5 detik pertama – 5 detik jeda pertama – DJJ 5 detik kedua – 5 detik
jeda kedua – DJJ 5 detik ketiga, hasil ditambahkan lalu dikalikan 4
Leopold III : mengetahui bagian terbawah janin dan apakah bagian terbawah sudah masuk
PAP/belum
29. Wajah pemeriksa menghadap ke arah kepala klien
30. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat diatas
shimpisis pubis, anjurkan klien menarik nafas dalam dan menghembuskannya
31. Tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam disekitar bagian
presetasi, pada saat klien menghembuskan nafas, tentukan bagian apa yang
menjadi presentasi dan apakah bagian tersebut sudah/belum masuk PAP
Leopold IV : menyakinkan hasil yang ditemukan px. Leopold III dan mengetahui sejauh mana bagian
presentasi sudah masuk panggul
32. Pemeriksa menghadap ke arah kaki/membelakangi klien
33. Kedua lutut klien masih pada posisi fleksi
34. Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah abdomen dan coba untuk
menekan ke arah pintu atas panggul
35. Bila kedua tangan itu convergent (bertemu) hanya bagian kecil dari kepala yang
turun ke dalam rongga panggul (PAP)
36. Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul (PAP)
37. Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati PAP
Tahap Terminasi
38. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
39. Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif), simpulkan hasil kegiatan, berikan
reinforcement positif
40. Rapikan dan atur posisi klien senyaman mungkin
41. Kontrak pertemuan selanjutnya
42. Cuci tangan
Dokumentasi
43 Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan (nama klien, tanggal dan waktu, hasil yang dicapai)

Total

KETERANGAN : 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN PENILAIAN DJJ

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Mengecek catatan keperawatan klien
2. Cuci Tangan
3 Persiapan alat : Funduskop/linek/doppler, jam tangan/detikan, jelly, tissue, selimut
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
5. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama), lakukan identifikasi identitas (Tanya nama, tgl lahir, no RM)
6. Menanyakan keluhan/kondisi klien
7. Jelaskan kepada klien dan keluarga maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
8. Kontrak waktu yang dibutuhkan selama tindakan
Berikan kesempatan kepada klien dan keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
9. Jaga privacy klien
10. Tanyakan kesiapan pasien
11. Baringkan klien dengan posisi terlentang
12. Beri jelly pada Funduskop/doppler/linek* yang akan digunakan
13. Tempelkan Funduskop/doppler/linek* pada perut klien di daerah punggung janin
14. Funduskop/doppler/linek* diletakkan secara tegak lurus terhadap dinding perut
15. Raba nadi klien pada pergelangan tangan
16. Pastikan DJJ dengan cara membedakan bunyi yang didengar dengan nadi klien
17. Hitung jumlah DJJ permenit dengan benar (hitung DJJ selama 5 detik, istirahat 5
detik lakukan sampai 3 kali dan hasilnya dijumlah dan dikalikan 4). DJJ yang
normal ± 120-140 x/mnt
18. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
Tahap Terminasi
19. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
20. Evaluasi perasaan pasien, simpulkan hasil kegiatan, berikan reinforcement positif
21. Kontrak pertemuan selanjutnya
22. Rapikan pasien
23. Cuci tangan
Dokumentasi
24. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan(nama klien, tanggal dan waktu, hasil yang dicapai)

Total

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN PEMERIKSAAN VT

NILAI :
Nama : ..............................................
NIM : .............................................

Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
2. Cuci Tangan
3. Persiapan alat : kapas dan larutan antiseptic/DTT, larutan klorin 0,5%, sarung
tangan, apron, bengkok, korentang, bak instrumen, handuk bersihkering
4. Cuci tangan
Tahap Orientasi
4. 5. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. 6. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. 7. Menjelaskan kepada klien maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. 8. Memberikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
8. 9. Mintalah klien untuk mengosongkan kandung kemih/BAK
Tahap Kerja
9. 10. Jaga privacy klien
10. 11. Tanyakan kesiapan klien
12. Atur klien pada posisi litotomi
13. Harus ada pendamping terutama bila pemeriksa laki-laki
14. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan klien, bersihkan labia mayora
15. Buka labia mayor kiri dan kanan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri,
kemudian masukkan jari telunjuk dan tengah ke dalam vagina (colok
vagina/vagina toucher)
16. Bersama jari telunjuk di dalam, tentukan pembukaan serviks, konsistensi,
arahnya dan keadaan parametrium (lakukan evaluasi sesuai tujuan pemeriksaan
dalam)
17. Ambil kapas yang telah dibasahi larutan antiseptic, usapkan pada bekas cairan
yang ada di sekitar vulva/perineum
18. Beritahukan klien bahwa pemeriksaan sudah selesai
19. Rapikan pasien dan alat-alat
20. Lakukan pencegahan infeksi (masukkan tangan ke dalam larutan klorin 0,5%
bersihkan dari secret/cairan tubuh, kemudian lepaskan sarung tangan secara
terbalik dan rendam dalam larutan tersebut selama 10 menit)
21. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
22. Keringkan dengan handuk yang bersih
Tahap Terminasi
23. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
24. Evaluasi perasaan pasien, simpulkan hasil kegiatan, berikan reinforcement positif
25. Kontrak pertemuan selanjutnya
26. Rapikan pasien
27. Cuci tangan
Dokumentasi
28. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan

Total

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN MENOLONG PERSALINAN

NILAI :
Nama : ..............................................
NIM : .............................................
Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. 1. Persiapan alat
- Partus set (dalam wadah stenlis yang berpenutup) : 2klem kelly atau 2 klem
kocher, gunting tali pusat, benang tali pusat atau klem plastik, kateter
nelatorgunting episiotomy, klem ½ kocher, 2 pasang sarung tangan DTT atau
steril, kasa steril, gulungan kapas bersih, tabung suntik 2 ½ atau 3 ml dengan
jarum IM, kateter penghisap Dee Lee atau bola karet penghisap yang baru
atau bersih, duk lubang steril, kom betadin )
- Hecting set (dalam kupet) : 2 klem Kelly, gunting episiotomy, klem ½ kocher,
pinset anatomi, pinset chirurgis, 2 pasang sarung tangan DTT atau steril
- Underpad
- Oksitosin 10 UI dan metergin 10 mg
- Spuit 3 cc 2 buah
- Celemek plastic/ skort/apron
- Bengkok 1
- Kendi plasenta 1
- 4 kain bersih
- 3 handuk atau kain untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi
- Celana dalam, pembalut ibu
- Was lap 2
- Tensimeter
- Stetoskop
- Funduskop
- Heacting set (nelholder, jarum hecting, benang cromic, gunting, pinset sirurgis,
kom betadin) dalam kupet
- Baskom berisi air DTT
- NaCl
- Kapas sublimat/Kapas NaCl
- Baskom berisi larutan klorin 0,5%
2. 2. Mengecek file (catatan keperawatan klien)
3. 3. Cucilah tangan
Tahap Orientasi
4. 4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. 5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. 6. Menjelaskan kepada klienmaksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. 7. Memberikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
8. 8. Jaga privacy klien
9. 9. Anjurkan klien buang air kecil
10. 10. Persilahkan klien un tuk berbaring di tempat tidur denagn satu bantal di bagian
kepal
11. 11. Tutup dengan selimut bagian tubuh klien yang tidak di periksa
12. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA
12. a. Mendengar dan melihat adanya tanda persalinan kala dua
 Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
 Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vaginanya
 Perenium tampak menonjol
 Vulva-vagina dan spingter anal membuka
13. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
b. a. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk
menolong persalinan dan penatalaksanaan komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
Untuk resusitasi  tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat, 3
handuk/kain bersih dan kering, alat penghisap 9ender, lampu sorot 60 watt
dengan jarak ±60 cm di atas tubuh bayi
 Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal bahu
bayi
 Menyiapkan oksitosin 10 unit dan alat suntik steril sekali pakai di dalam
partus set
b. Mengenakan baju penutup atau celemek 9ender9 yang bersih
c. Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci kedua
tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan
dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih
d. Memakai satu sarung dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan
dalam
e. Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan memakai sarung
tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan meletakkan kembali di partus
set/wadah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung
suntik).
14. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DENGAN KEADAAN JANIN BAIK
f. a. Membersihkan vulva dan perenium, membuka dengan hati-hati dari depan ke
belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air
disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina, perenium atau anus terkontaminasi
oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka
dari depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang terkontaminasi
dalam wadah yang benar. Mengganti sarung tangan jika terkontaminasi
(meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan
dekontaminasi, langkah 10)
b. Dengan menggunakan teknik aspetik, melakukan pemeriksaan dalam untuk
memastikan bahwa pembukaan serviks sudah lengkap
 Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah
lengkap, lakukan amniotomi
c. Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang
masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 % dan
kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di
dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
Mencuci kedua tangan (seperti di atas)
d. Memeriksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ
dalam batas normal (120-160 kali/mnt)
 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil pemeriksaan dalam, DJJ dan semua
hasil-hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf
15. MENYIAPKAN IBU & KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES PIMPINAN MENERAN
g. a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya.
 Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Melanjutkan
pemantauan kondisi dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan
pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan yang ada
 Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana peran mereka untuk
mendukung dan member semangat kepada ibu untuk meneran secara
benar
b. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
(Pada saat his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman)
c. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran :
 Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk
meneran
 Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran
 Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya (tidak
meminta ibu berbaring terlentang)
 Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi
 Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada
ibu
 Menganjurkan asupan cairan per oral
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi segera dalam
waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara atau 60 menit (1
jam) untuk ibu multipara, merujuk segera
d. Jika ibu tidak mempunyai keinginan untuk meneran
 Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi
yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60 menit, menganjurkan
ibu untuk mulai meneran pada puncak-puncak kontraksi tersebut dan
beristirahat diantara kontraksi.
16 PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI
e. a. Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
b. Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian, di bawah bokong ibu
c. Membuka partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan
d. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
17 MENOLONG KELAHIRAN BAYI
f. . Lahirnya kepala
 Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi perenium
dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan yang lain di
kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada
kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-lahan.Menganjurkan ibu
untuk meneran perlahan-lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir
 Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi :
 Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian
atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat
dan memotongnya
 Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan
Lahirnya bahu
 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal
Menganjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut
menariknya 11ender11 bawah 11ender arah keluar hingga bahu anterior
muncul di bawah arkus pubis dan kemudian dengan lembut menarik
11ender11 atas 11ender arah luar untuk melahirkan bahu posterior
Lahirnya badan dan tungkai
 Setelah kedua bahu dilahirkan, geser tangan bawah untuk kepala dan
bahu. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan
siku sebelah atas
 Setelah tubuh dari lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
punggung, bokong, tungkai dan kaki. Pegang kedua mata kaki
(masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki
dengan ibu jari dan ajri-jari lainnya)
18. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
g. a. Lakukan penilaian (selintas) :
 Apakah bayi cukup bulan?
 Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur 12ender1212?
 Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas : tanpa kesulitan ?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Bila salah satu jawaban adalah “ tidak “ lanjut ke langkah resusitasi pada
asfiksia bayi baru lahir (melihat penuntun berikutnya)
Bila semua jawaban adalah “ ya”, lanjut ke tahap berikutnya
b. Keringkan tubuh bayi
Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut ibu
c. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus
(hamil tunggal)
d. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
e. Dalam waktu 1 menit setelah kelahiran bayi, memberikan suntikkan oksitosin
10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin)
f. Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat 12ender12 distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama
g. Pemotongan dan Pengikatan Tali Pusat
 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut
 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
 Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan
 Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
 Letakkan bayitengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi
menempel di dada/perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu
 Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi
19. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA
h. a. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
b. Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di atas tulang
pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan palpasi kontraksi dan
menstabilkan uterus. Memegang tali pusat dan klem dengan tangan yang lain
c. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat 13ender13 bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus 13ender13 belakang-atas (dorso-kranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversion uteri). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30-40 detik, menghentikan penegangan tali pusat dan menunggu
hingga kontraksi berikut mulai
d. Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota keluarga
untuk melakukan rangsangan putting susu
Mengeluarkan plasenta
a. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian kea rah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorsokranial)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak
sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
 Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat
selama 15 menit :
1. Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan kateterisasi (aseptik0 jika kandung kemih penuh
3. Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan
4. Ulangi penegangan tali pusat 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau bila
terjadi perdarahan, segera lakukan plasenta manual
b. Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta dengan dua
tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban
terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut
 Jika selaput ketuban robek, gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat
tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama.
Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forceps disinfeksi tingkat
tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal
Rangsangan taktil (masase uterus)
c. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase
uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melalukan masase dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi (fundus
menjadi keras). Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak
berkontraksi setelah 15 detik masase.
20. MENILAI PERDARAHAN
i. a. Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban lengkap dan utuh.
Meletakkan plasenta di dalam kantung plasti atau tempat khusus
b. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan
21. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN
j. a. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik.
Mengevaluasi perdarahan persalinan vagina
b. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD) dalam waktu 30-60 menit. Menyusu pertama biasanya berlangsung
sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari satu payudara
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusui
c. Setelah 1 jam, lakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, beri antibiotic salep
mata pencegahan dan vitamin K1 1 mg IM di paha kiri anterolateral
d. Setelah 1 jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi hepatitis B di
paha kanan anterolateral
e. Letakkan bayi di dalam jangkauan ibu agar sewaktu-waktu bila disusukan.
f. Letakkan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil menyusui di
dalam satu jam pertama dan biarkan sampai bayi berhasil menyusu
22. EVALUASI
k. a. Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
b. Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan masase uterus dan
memeriksa kontraksi uterus
c. Evaluasi dan estimasi kehilangan darah
d. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama satu
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
persalinan
e. Periksa kembali bayi dan pantau setiap 15 menit untuk pastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-
37,5ºC)
Kebersihan dan Keamanan
a. Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
dekontaminasi
b. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang
sesuai
c. Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeski tingkat tinggi.
Membersihkan sisa cairan ketuban, 14ender dan darah. Membantu ibu
memakai pakaian yang bersih dan kering
d. Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan makanan yang
diinginkan
e. Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan dengan larutan
klorin 0,5 % dan membilas dengan air bersih
f. Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %,
membalikkan bagian dalam keluar dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5
% selama 10 menit
g. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
h. Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang)
Tahap Terminasi
l. 23. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
m. 24. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
n. 25. Kontrak pertemuan selanjutnya
o. 26. Rapikan pasien
p. 27. Cuci tangan
Dokumentasi
q. 28. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan

Total

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK POST PARTUM

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

Skor
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat :
 Pispot
 Pengalas
 Bengkok
 Sarung tangan
 Timbangan badan
 Selimut/kain penutup
 Handuk bersih dan kering
 Kapas cebok/ kapas rendaman air DTT
 Nursing kit : Tensimeter, Reflex hummer, Termometer, Stetoskop
2. Mengecek file (catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap Orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri
5. Mengamati kondisi klien, suasana emosi dan sikap tubuh selama pemeriksaan
6. Menjelaskan kepada klien maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Memberikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan
8. Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan jika perlu
9. Klien dipersilahkan untuk duduk/tidur sesuai kondisi klien
10. Memasang selimut bila perlu
Tahap Kerja
11. Jaga privacy klien
12. Pemeriksaan tanda-tanda vital
a. Menimbang berat badan
b. Mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi
c. Meminta klien untuk melepaskan pakaiandan menawarkan kain klien untuk
penutup tubuhnya (atau meminta pasien untuk melonggarkan pakaian dan
menggunakannya sebagai penutup tubuh)
d. Membantu klien berbaring tempat tidur pemeriksaan
13. Kepala dan leher
a. Memeriksa apakah terjadi udem pada wajah
b. Memeriksa apakah mata :
- Pucat pada kongjungtiva
- Skelera ikterus
c. Memriksa dan meraba leher untuk mengetahui apakah
- Kelenjar tiroid membesar
- Pembuluh limfe
- Pelebaran vena jugularis
14. Payudara
a. Dengan posisi tangan klien di samping, memeriksa:
- Bentuk, ukuran dan simetris atau tidak
- Putting payudara menonjol atau masuk ke dalam
- Adanya kolostrum atau cairan lain
b. Pada saat klien mengangkat tangan ke atas kepala memeriksa payudara
untuk mengetahui adanya retraksi atau dimpling
c. Klien berbaring denga tangan kiri di atas, lakukan palpasi secara simetris
pada payudara sebelah kiri (sesudah itu sebelah kanan juga) dari arah
payudara, axila dan notest kalau-kalau terdapat :
- Massa
- Pembuluh limfe yang membesar
15. Abdomen :
a. Pemeriksaan bising usus di keempat kuadran
b. Pemeriksaan diatasis rektus abdominis
c. Pemeriksaan fundus uteri meliputi konsistensi, kekuatan, kontaksi, posisi,
tinggi fundus
d. Pemeriksaan insisi SC : keadaan jahitan/insisi, adanya pengeluaran,
kemeraan atau adanya perubahan warna
e. Pemeriksaan kandung kemih : adanya distensi, nyeri tekan
16. Anus : Pemeriksaan adanya hemorrhoid
17. Perineum
a. Pemerikasaan Perineum : REEDA (red, edema, ecchymosis, discharge, loss
of approximation)
b. Pemeriksaan lochea : tipe, jumlah dan bau
18. Tangan dan kaki
a. Memeriksa apakah tangan dan kaki : edema, pucat pada kuku jari, hangat,
adanya nyeri dan kemerahan
b. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
c. Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hypo atau
hyper
d. Pemeriksaan homans’sign (nyeri saat kaki dorsoflesi pasif)
19. Rapikan klien
20. Cuci tangan
Tahap Terminasi
21. Mengevaluasi perasaan klien, menyimpulkan hasil kegiatan dan memberikan
umpan balik positif
22. Kontrak pertemuan selanjutnya
23. Pendidikan kesehatan mengenai :
a. Perubahan fisik posrpartum : involusi uterus dan face lokhea, daporesis,
penurunan BB, perubahan payudara, ketidaknyamanan ; penyembuhan
luka (ice pack, sitz bath, topikal anastesia), after pain, hemorrhoid
b. Perubahan psikologis postpartum
c. Tanda bahaya postpartum
d. Perawatan diri ibu postpartum
e. Perawatan bayi
f. Kembalinya hubungan seksual
g. Keluarga Berencana
24. Cuci tangan
25. Dokumentasi : cata hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan
hasil pemeriksaan
Total

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN PEMIJATAN OKSITOSIN

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

Skor
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Pre interaksi
1. Persiapan alat :
- Minyak kelapa
- Air panas dan air dingin dalam waskom Kecil
- 2 Waslap
- 2 Handuk
- Handuk bersih
- Gelas susu
2. Mengecek file (catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap Orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klien maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Memerikan kesempatan kepada klien dan keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Jaga privacy klien
9. Anjurkan klien untuk duduk santai bersandar ke depan, lipat lengan diatas meja
yang ada dihadapannya letakkan kepala di atas tangan
10. Buka/lepaskan pakaian klien bagian atas (BH)
11. Lakukan pemijatan sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu. Pijat dengan
memakai ibu jari ( bisa juga memijat dengan menggunakan kepalan tangan,
tinggal pilih yang lebih nyaman dan cocok)
12. Pada bagian tulang belakang leher, carilah bagian tulang yang paling menonjol
13. Dari tulang yang paling menonjol tersebut, maka turunlah sedikit kebawah ( yaitu
jaraknya sekitar lebih 1-2 jari). Geser kembali ke kanan dan kekiri ( masig-masing
berjarak sekitar 1-2 jari)
14. Lakukan pengurutan atau pemijatan dengan gerakan yang memutar, lakukan
secara perlahan-lahan kearah bawah hingga mencapai batas garis bra ( apabila
ingin dipijat terus hingga pinggang, maka silahkan saja)
15. Lakukan pengurutan ke bawah/kesamping. Selanjutnya pengurutan melintang
telapak tanganmengurut ke depan, lalu kedua tangan di lepas dari payudara
16. Ulangi gerakan selama 3-5 menit
Tahap Terminasi
17. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
18. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
19. Kontrak pertemuan selanjutnya
20. Rapikan pasien
Dokumentasi
21. Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan
TOTAL

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN TEKNIK MENYUSUI

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

Skor
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Pre interaksi
1. Persiapan alat :
- Kom tertutup berisi kapas air hangat
- Bengkok
- Kursi yang ada sandaran
- Penyangga kaki/bangku kecil
2. Mengecek file (catatan keperawatan klien)
3. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klien maksud, tujua dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Memberikankesempatan kepada klien dan keluarga betanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Jaga privacy orang
9. Tanyakan kesiapan klien
10. Atur posisi klien (berbaring atau duduk)
11. Usahakan agar tangan perawat cukup hangat
Menyusui dengan posisi duduk :
12. klien duduk dengan santai pada kursi yang ada sandaran dan penyangga kaki
13. klien diminta membuka pakaian atas dan membersihkan putting susu, areola
mammae sehingga ASI keluar
14. Menyakinkan produksi ASI dengan memencet areola mamae sehingga ASI keluar
15. Berikan bayi kepada klien dan atur posisi bayi :
 Satu tangan ibu menyangga bahu dan pantat bayi dan tubuh bayi
menghadap tubuh ibu
 Tangan lain memegang areola mamae seperti memegang rokok
kemudian diasukkan kedalam mulut bayi
16. Sarankan klien mengamati bayi selama menyusui untuk menghindari hidung bayi
tetutup dan menjalani kontak mata dengan bayi
17. Anjurkan klien menyusui bayinya selama 10-15 menit pada masing-masing buah
dada
18. Jika bayi sudah kenyang sendawakan bayi dengan cara :
 Menggendong bayi dipundak ibu dan mengurut punggung bayi kebawah
 Menelungkupan bayi dipangkuan ibu kemudian punggung bayi diurut kearah
bawah
Menyusui bayi dengan posisi berbaring
19. Klien berbaring ke salah satu posisi (miring) secara bergantian
20. Meletakkan bayi di depan dadanya. Bila akan menyusui dengan payudara di
bawah, si kliensedikit mengangkattubuhnya/ mengganjalnya dengan bantal di
bawah rusuknya.
21. Menyakinkan produksi ASI dengan memencet arela mamae sehingga ASI keluar
22. Tangan kiri memegang areola mamae seperti memegang rokok kemudian
dimasukkan kedalam mulut bayi
23. Sarankan klien mengamati bayi selama menyusui untuk menghindari hidung bayi
tertutup menjalin kontak mata dengan bayi
24. Jika bayi tertidur, rangsang pipi dengan menggunakan jari
25. Susui bayi selama 10-15 menit pada masing-masing payudara
26. Jika bayi sudah kenyang, sedawakan bayi dengan cara seperti pada posisi duduk
Tahap Terminasi
27. Mengevaluasi perasaan klien, menyimpulkan hasil kegiatan dan memberikan
umpan balik positif
28. Rapikan Pasien
29. Kontrak pertemuan selanjutnya
30. Cuci tangan
Dokumentasi
31. Mendokumentasikan hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan
hasil pemeriksaan
TOTAL
KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan
Penguji
Nama : ………………………………

TTD : …………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN VULVA HYGIENE DAN PERINIUM

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

Skor
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat :
- Kapas disinfektan/kapas NaCL 0,9% (kapas rendaman air DTT)
- Pinset anatomi 1
- Botol cebok berisi air bersih
- 1 com besar
- Bengkok
- korentang
- Pispot
- Cairan disinfektan/betadine
- Sarung tangan
- Pengalas
- Celana dalam
- Pembalut
- Pakaian bersih/kamben
2. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
3. Cuci
C tangan
Tahap orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Anjurkan klien untuk BAK
9. Jaga privacy klien
10. Tanyakan kesiapan klien
11. Mencuci tangan
12. Alat-alat didekatkan ke pasien
13. Memakai sarung tangan
14. Pakaian bawah dikeataskan atau dibuka
15. Alas dan pispot dipasang di bawah bokong
16. Dekatkan bengkok
17. Tangan kiri membuka vulva dengan kapas desinfektan, tangan kanan menyiram
dengan air
18. Kapas desinfektan diambil dengan pinset anatomis lalu bersihkan vulva dari
atas ke bawah, kapas kotor di buang ke dalam bengkok, lakukan sampai bersih
19. Nilai keadaan vulva dan perineum
20. Pispot diangkat
21. Pasang pembalut dan celana
22. Angkat pengalas dan selimut
23. Pasien dirapikan, alat dibereskan
24 Membuka sarung tangan dan mencuci tangan
Tahap Terminasi
25. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
26. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik
positif
27. Kontrak pertemuan selanjutnya
Rapikan pasien
28. Cuci tangan
Dokumentasi
28. Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan
TOTAL

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN SENAM HAMIL

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................
ASPEK YANG DINILAI Skor
NO
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat : bantal, matras, tape recorder, kaset senam hamil
2. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
7. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Jaga privacy klien
9. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
10. Latihan pernafasan
a. Duduk bersila dengan salah satu kaki menumpu di kaki lainnya, taruh kedua
tangan di lutut kiri dan kanan
b. Dengan menumpu pada tangan, angkat badan sedikit sambil dicondongkan ke
depan, saat mencondongkan badan hembuskan nafas dari mulut, tarik nafas,
setelah itu tahan 10 hitungan, lalu ambil posisi duduk kembali sambil
menghembuskan nafas dari mulut, lakukan sesuai anjuran hitungan
11. Menguatkan otot punggung
a. Gerakan 1
Posisi merangkak, tekuk kepala ke arah dada. Hembuskan nafas dari mulut,
tarik nafas dari mulut tahan lalu lakukan gerakan mundur sambil tetap
merangkak, setelah itu duduk di atas kedua kaki sambil menghembuskan
nafas. Lakukan sesuai anjuran hitungan
b. Gerakan 2
Masih dalam posisi merangkak, angkat sat tangan ke arah bahu yang
berlawanan, lalu ayunkan ke atas dengan diikuti gerakan kepala sesuai arah
tangan untuk menghindari cedera leher. Setelah itu kembali ke posisi semula
lakukan bergantian sesuai anjuran hitungan
c. Gerakan 3
Untuk mengatasi pinggang pegal lakukan posisi merangkak, tekuk kepala ke
arah dada sambil menaikkan punggung, kembalikan ke posisi semula,
pandangan lurus ke depan dengan posisi punggung kembali lurus. Lakukan
sesuai anjuran hitungan
12. Jalan Robot : berjalan yang benar
 Berdiri tegak, tangan lurus sejajar paha, kunci perut ke arah dalam, kemudian
tiup nafas dari mulut, tarik nafas, tahan setelah itu kepala ditundukkan lalu
berjalan tegap seperti robot (tanpa lambaian tangan). Berjalanlah 10 langkah,
berhenti, hembuskan nafas kembali. Lakukan sesuai anjuran hitungan
13. Menyiapkan bayi masuk jalan lahir
a. Gerakan 1
Berdiri tegak, dengan kaki mebuka sedikit sejajar bahu. Kedua tangan
mengangsur ke depan dengan telapak tangan membuka ke arah bawah
b. Gerakan 2
Hembuskan nafas, tiup, tahan nafas sambil perut dikempeskan setelah itu
jongkok
c. Gerakan 3
Buang nafas sambil kembali berdiri, namun kaki jangan jinjit. Memasuki
kehamilan 9 bulan biasanya ibu hamil kesulitan untuk berdiri kembali, mintalah
bantuan suami untuk memegangi tangan anda. Gerakan ini baik untuk
mempersiapkan bayi masuk ke jalan lahir
14. Latihan mengejan (harus di bawah pengawasan instruktur)
a. Gerakan 1
Berbaring miring ( gunakan bantal untuk menyangga kepala) kaki sedikit
ditekuk dengan kaki yang berada di bawah sedikit lebih dijulurkan ke belakang.
Satu tangan taruh di bawah kepala, tangan yang diatas menjulur ke depan
muka, lalu hembuskan nafas, tarik lalu tahan, setelah itu hembuskan lagi. Posisi
miring ini tidak perlu bergantian. Tergantung ibu hamil merasa lebih nyaman
mana, apakah miring kekiri atau kekanan
b. Gerakan 2
Tetap berbaring miring, kedua kaki ditekuk hingga lutut menghadap ke depan
sejajar perut. Kaki yang di bagian atas diangkat sambil dipegangi tangan
sehingga posisi membuka (kangkang)angkat kepala dari bantal lihat kearah
pusar. Tuip nafas, tahan lalu hembuskan kembali
c. Gerakan 3
Posis terlentang, kedua kaki dipegangi kedua tangan, lalu kaki diangkat seperti
posisi melahirkan. Hembuskan nafas angkat kepala lihat ke arah pusar, tahan
nafas, hitung 10 hitungan hembuskan, lalu kepala direbahkan di lantai
15. Relaksasi
a. Gerakan 1
Tidur terlentang, kedua tangan lurus, taruh di samping badan, kaki lurus, lalu
kedua telapak kaki digerakkan memutar
b. Gerakan 2
Dengan posisi yang sama, kedua telapak kaki digerakkan ke belakang dan ke
depan
c. Gerakan 3
Tidur miring, kedua kaki ditekuk kebelakang, tangan taruh di dekat kepala, dan
tangan lainnya di belakang tubuh dengan sedikit dibengkokkan. Kepala
ditundukan sedikit lalu mata dipejamkan sampai terasa rileks
16. Rapikan alat
17. Rapikan klien
Tahap Terminasi
18. Mengevaluasi perasaan klien, menyimpulkan hasil kegiatan dan memberikan umpan
balik positif
19. Kontrak pertemuan selanjutnya
20. Cuci tangan
21. Dokumentasikan : catat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan
hasil pemeriksaan
TOTAL NILAI

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN SENAM NIFAS

NILAI :
Nama : ..............................................
NIM : .............................................
ASPEK YANG DINILAI Skor
NO
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat :
- Matras/kasur
- Bantal
2. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
LATIHAN HARI 1 (6-24 JAM SETELAH MELAHIRKAN)
8. a. Latihan pernafasan perut :
1). Ambil sikap tidur terlentang, kedua tangan dia atas perut dengan kedua lutut
ditekuk
2). Tarik nafas dari hidung tahan dengan otot perut dikembungkan tidak
menggunakan otot dada
3). Keluarkan udara lewat mulut dengan cara meniup perlahan-lahan, perut
dikempeskan dan tahan selama 3-5 detek, kemudian istirahat
4). Lakukan latihan ini sebanyak 10 kali pada pagi dan sore hari
9. b. Latihan otot-otot dasar panggul dan bokong
1). Tidur terlentang dengan kedua tangan disamping badan, kedua lutut ditekuk
2). Tekan punggung ke matras sambil mengerutkan panggul seperti menahan
kencing 3-5 detik
3). Perlahan-lahan dikendurkan dan bernafas biasa. Ulangi latihan sampai 10
kali dilakukan pagi dan sore hari
10. c. Latihan pergelangan kaki
1) Tidur terlentang dengan kedua kaki lurus
2) Gerakan kedua kaki ke depan dan ke belakang (fleksi dan ekstensi)
bergantian dengan hitungan 3-5 detik, sampai betis tertarik. Lakukan
sebanyak 10 kali
3) Beristirahat
4) Lanjutkan dengan gerakan berputar arahnya 5 kali keluar dan 5 kali ke
dalam
LATIHAN HARI II (24-48 JAM SETELAH MELAHIRKAN)
Latihan hari pertama lanjutan
11. a. latihan otot leher
1). Tidur terlentang dengan bantal tipis (datar) kedua lengan disisi badan,
kedua lutut di tekuk
2). Angakt kepala sehingga dagu dapat menyentuh dada sejauh dimungkinkan
dan ditahan selama 3 detik
12. b. latihan otot punggung dan otot perut
1) Tidur terlentang dengan kedua lutut ditekuk
2) Sambil tarik nafas dalam, angkat kepala dan bahu, perlahan-lahan tangan
meraih lutut sehingga terangkat 15-20 cm
3) Setelah hitungan 5 detik, perlahan-lahan kepala dan bahu diturunkan
seperti posisi semula
4) Latihan dilakukan 2 kali sehari kemudian istirahat
13. c. latihan otot punggung dan otot dada
1) Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan lurus di samping kiri
dan kana
2) Angkat kedua lengan lurus ke atas dada, tahan 3 detik kemudian kembali
ke posisi semula, ulangi sampai 10 kali kemudian beristirahat
3) Angakt kedua tangan ke depan dada, tekuk siku, kemudian kedua telapak
tangan saling menekan, pertahankan selama 3 menit, rileks ulangi sampai
10 kali dan istirahat
14. d. latihan otot dada (posisi berdiri)
1) Kedua tangan saling berpeganganpada lengan bawah dekat siku
2) Pegang tangan erat-erat dan dorong jauh-jauh bersamaan kearah siku otot
dada terasa tertarik, lalu lepaskan
3) Kedua tangan saling berpegangan pada lengan bawah dekat siku
4) Angkat tangan hingga sejajar dengan kepala
5) Lakukan gerakan 45 kali dan berhenti sebentar setiap 15 kali
15. e. Latihan untuk pengambilan rahim ke bentuk dan tempat semula
1) Tidur tengkurap, dua bantal menyangga berut, satu bantal menyangga
punggung kaki
2) Kepala menoleh ke samping kiri atau kanan, tangan sedikit dibengkokkan
3) Lakukan 1 kali setiap hari sampai tidur
LATIHAN HARI KE III (48 JAM SAMPAI 6 MINGGU SETELAH MELAHIRKAN)
Latihan hari pertama atau otot panggul
16. a. latihan otot dan otot panggul
1) Tidur terlentang dengan kedualutu ditekuk
2) Pertahankan bahu dan dada datar, secara perlahan-lahan gerakan ke arah
samping kiri tubuh sampai menyentuh matras, pertahankan 3-5 detik
3) Kembali ke posisi semula dan beristirahat. Lakukan latihan ini 5 ke kanan
dan 5 ke kiri
17. b. Latihan otot pinggang atau otot panggul
1) Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua tangan disamping dan telapak
kaki rata dengan tempat tidur
2) Punggung dinaikkan seperti dalam gambar. Kedua kaki menahan tubuh,
dilakukan perlahan-lahan tahan 3-6 detik
3) Turunkan panggul ke posisi semula, lakukan latihan ini 2 kali sehari
18. c. Latihan otot pinggang dan otot panggul
cara I :
1) Tidur terlentang, lutut kiri lurus, lutut kanan di tekuk
2) Badan bagian atas dipertahankan tetap lurus, gerakan lutut kanan sampai
ke kiri secara perlahan sampai menyentuh bagian tepi kiri, pertahankan
selama 3 detik
3) Kembali ke posisi semula dan istirahat
4) Ganti lutut kanan lurus dan lutut kiri ditekuk, arahkan lutut kiri ke tepi
kanan, pertahankan selama 3 detik
5) Kembali keposisi semula, latihan dilakukan 10x
19. Cara II :
1) Tidur terlentang, lutut kiri lurus, kaki kanan disilangkan ke arah kiri sesuai
kemampuan klien. Badan bagian atas dipertahankan ketap, pertahankan
selama 3 detik
2) Kembali keposisi semula dan istirahat
3) Ganti lutut kanan lurus dan kaki kiri disilangkan ke arah kanan,
pertahankan selaa 3 detik
20. d. Sikap baik dalam mengangkat dan mengenggendong bayi
melangkahkan kaki kanan ke depan, kempeska perut, bengkokkan lutut,
jongkok umpan balik positif
Tahap Terminasi
25. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
26. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
27. Kontrak pertemuan selanjutnya
Rapikan pasien
28. Cuci tangan
Tahap Dokumentasi
28. Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan
TOTAL
KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………

STANDAR OPERATING PROSEDUR


MELAKUKAN PERAWATAN PAYUDARA SAAT HAMIL

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

ASPEK YANG DINILAI Skor


NO
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat :
- Minyak kelapa/baby oil dalam tempatnya
- Kapas
- Handuk bersih dan kering
- BH yang menopang payudara
2. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Jaga privacy klien
9. Tanyakan kesiapan klien
Perwatan payudara umur kehamilan > 3 bulan
10. a. Periksa putting susu apakah datar atau masuk ke dalam dengan cara memikat
dasar putting susu perlahan-lahan
b. Apakah putting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka
sejak hamil 3 bulan lakukan usaha perbaikan dengan teknik holfman
c. Gunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, regangkan daerah areola mamae
daerah disekitar putting susu, urut ke arah berlawanan, ke atas-bawah, kanan-
kiri masing-masing sebanyak 20 kali, sehari dua kali selama 6 menit
Perawatan payudara umur kehamilan 6-9 bulan
11. a. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
b. Putting susu di kompres sampai areola mamae dengan minyak kelapa 2-3
menit
c. Kedua putting susu dipegang ditarik bersama-sama, lalu putar ke dalam
kemudian keluar sebanyak 20 kali
d. Pijat daerah areola mamae dan putting susu sehingga keluar 1-2 tetes untuk
memastikan bahwa saluran susu tidak tersumbat
12. Kedua putting susu dan sekitanya dibersihkan dengan handuk yang kering dan
bersih
13. Pakailah BH yang menopang payudara dengan baik, jangan menggunakan BH
yang menekan payudara
Tahap Terminasi
25. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
26. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
27. Kontrak pertemuan selanjutnya
Rapikan pasien
28. Cuci tangan
Tahap Dokumentasi
28. Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan
TOTAL

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………
STANDAR OPERATING PROSEDUR
MELAKUKAN MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR

Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

ASPEK YANG DINILAI Skor


NO
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat :
- Timbangan bayi - Salep mata
- Thermometer - Tempat mandi bayi
- Air hangat suam-suam kuku - Sabun mandi
- Shampoo bayi - Minyak bayi/baby oil
- Minyak telon - Handuk bersih
- Sisir bayi - Kapas bersih
- Kom air DTT - Bengkok
- Pakaian bayi bersih : bedong, baju, celana, sarung tangan, sarung kaki, topi
2. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Jaga privacy klien
9. Atur lingkungan yang aman dan nyaman
10. Ukur suhu bayi menggunakan thermometer
11. Buka pakaian bayi, jika ada BAB bersihkan pantat terlebih dahulu
12. Timbang bayi, kemudian tidurkan diatas handuk bersih dan selimuti
13. Bersihkan mata bayi dengan arah dari dalam keluar
14. Mulut bayi dibersihkan dengan cara mengambil kapas mulut dan peras kemudian
lingkarkan dikelingking kanan, tangan kiri memegang dagu dan kelingking kanan
dimasukkan ke mulut bayi dan bersihkan secara perlahan
15. Bersihkan kepala bayi menggunakan shampoo, badan disabuni mulai bagian leher,
telinga, ketiak, tangan, punggung, perut, tali pusat, selangkangan paha dan kaki
16. Masukkan ke air/tempat mandi bayi yang sudah terisi air dengan posisi tangan kiri
perawat memegang ketiak bayi sebelah kiri dengan cara menelusuri punggung
bayi. Bersihkan mulai bagian kepala, wajah, telinga, leher, badan, ketiak, tangan,
tali pusat, genetalia, selangkangan paha, genetalia, kaki dan terakhir punngung
17. Bayi diangkat dari air, keringkan menggunakan handuk bersih dengan lembut,
kemudian lakukan perawatan tali pusat
18. Beri usapan minyak telon pada seluruh bagian badan/perut bayi, kenakan pakaian
bayi yang sudah tertata rapi
19. Sisir bagian rambut bayi, kemudian dibedong
20. Rapikan alat
Tahap Terminasi
25. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
26. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
27. Kontrak pertemuan selanjutnya
Rapikan pasien
28. Cuci tangan
Tahap Dokumentasi
28. Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan
TOTAL

KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan


1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………

STANDAR OPERATING PROSEDUR


MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT

NILAI :
Nama : ..............................................
NIM : .............................................
ASPEK YANG DINILAI Skor
NO
0 1 2
Tahap Preinteraksi
1. Persiapan alat :
- Kassa steril, air DTT, kapas cebok, bengkok
2. Mengecek file ( catatan keperawatan klien)
3. Cuci tangan
Tahap orientasi
4. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri (untuk
pertemuan pertama)
5. Menanyakan keluhan/kondisi klien
6. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
7. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum kegiatan
dilakukan, cuci tangan
Tahap Kerja
8. Jaga privacy klien
9. Ciptakan lingkungan yang nyaman
10. Posisikan bayi tidur terlentang, dekatkan bengkok
11. Buka dan buang balutan kassa pada tali pusat di bengkok
12. Bersihkan tali pusat menggunakan kassa cebok yang telah terendam air DTT, bilas
dan keringakn dengan kassa
13. Pertahankan sisi tali pusat dalam keadan terbuka agar terpajan udara dan balut
dengan kassa steril
14. Rapikan bayi
15. Rapikan alat
Tahap Terminasi
25. Beritahu klien bahwa tindakan sudah selesai
26. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan dan berikan umpan balik positif
27. Kontrak pertemuan selanjutnya
Rapikan pasien
28. Cuci tangan
Tahap Dokumentasi
28. Mencatat hasil kegiatan dalam catatan keperawatan dan laporkan hasil
pemeriksaan
TOTAL
KETERANGAN 0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………

STANDAR OPERATING PROSEDUR


MELAKUKAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI
Nama : .............................................. NILAI :

NIM : .............................................

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR


1 2 3
A. Persiapan alat
1.  Kassa/kapas steril,air sabun, perlak, pinset, bengkok,Handscoon,
betadine, kateter logam, bed pan, botol berisi air
hangat,korentang, selimut, pembalut dan celana dalam ibu yang
bersih

B. Tahap pre-interaksi
2. Baca catatan keperawatan dan catatan medis klien
3. Siapkan alat-alat dan privasi ruangan
4. Cuci tangan
C. Tahap Orientasi
5. Memberi salam, panggil klien dengan namanya dan memperkenalkan diri
(untuk pertemuan pertama)
6. Menanyakan keluhan/kondisi klien
7. Menjelaskan kepada klie maksud, tujuan dan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
8. Membererikan kesempatan kepada klien/keluarga bertanya sebelum
kegiatan dilakukan, cuci tangan
D. Tahap Kerja
7. Berikan klien kesempatan bertanya sebelum kegiatan dilakukan
8. Pastikan privasi klien terjaga
9. Kemudian anjurkan klien untuk melepaskan pakaian dalamnya
10. Sebelum melakukan tindakan, palpasi perut ibu untuk mengetahui apakah
kandung kemihnya penuh atau tidak
11. Jika kandung kemih teraba penuh, lakukan kateterisasi dengan kateter
logam
12. Persilahkan ibu untuk berbaring di tempat tidur dengan satu bantal di
bagian kepala, dan lutut di tekuk (posisi litotomi)
13. Tutupi dengan alat tenun bagian tubuh klien yang tidak termasuk area
yang akan dilakukan tindakan
14. Letakkan pengalas di bawah bokong klien
Bersihkan area perineum
15 Ambil kasa/kapas steril dengan pinset, kemudian masukkan ke dalam
larutan steril/air sabun
16 Basahi kassa/kapas steril tersebut ke arah perineum dari arah depan ke
belakang
17. Lakukan hal tersebut hingga area perineum tampak bersih
18. Lakukan perawatan dengan betadine jika ada jahitan pada perineum (luka
episiotomi)
19 Amati ada tidaknya tanda-tanda infeksi di sekitar area tersebut
20. Pasang pembalut dan celana bersih
E. Tahap terminasi
18. Evaluasi perasaan klien
19. Simpulkan hasil kegiatan
20. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
21. Bereskan alat-alat
22. Cuci tangan
F. Dokumentasi
23. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
TOTAL NILAI

KETERANGAN
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 = Dilakukan dengan sempurna
NILAI
 Nilai Akhir = (Nilai Dicapai/Nilai Keseluruhan) x 100 %
 Bataskelulusannilai ≥ 70% dari total nilai seluruh tindakan

Penguji
Nama : ………………………………

TTD : ………………………………

Anda mungkin juga menyukai