B. Etiologi
1. Faktor predisposisi
a. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf
yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
b. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks prefrontal dan korteks limbic.
c. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
d. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
2. Faktor presipitasi
a. Faktor sosial budaya
Waham dapat di picu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti
atau diasingkan dari kelompok.
b. Faktor biokimia
Dopamin, norepinepin, dan zat halusinogen lain nya diduga dapat menjadi
penyebab waham pada seseorang.
c. Faktor psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasannya kemampuan untuk mengatasi
masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk menghindari
kenyataan yang menyenangkan.
D. Rentang Respon
E. Pohon Masalah
F. Mekanisme Koping
Menurut Direja (2011), Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi diri sendiri
dari pengalaman berhubungan dengan respon neurobioligi :
H. Jenis Waham
1. Waham kebesaran
2. Waham curiga
4. Waham nihilistic
Suatu kenyataan bahwa dirinya atau orang lain sudah meninggal atau dunia ini
sudah hancur. Misalnya, ”Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini adalah
roh-roh”.
6. Waham hubungan
Keyakinan bahwa ada hubungan langsung antara interprestasi yang salah dari
pembicaraan, gerakan atau digunjingkan.
7. Waham pengaruh.
Keyakinan yang palsu bahwa dia adalah berlebihan dan diucapkan secara berulang
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
III. a. Analisa Masalah
Isolasi sosial
Data subjektif :
Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang
lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung
c. Diagnosa Keperawatan
Tujuan umum :
Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri rendah/klien akan meningkat
harga dirinya.
Tujuan khusus :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
Tindakan :
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan
b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
Tindakan :
Tindakan :
Gangguan SP I p SP I k
proses pikir :
1. Bina hubungan saling percaya 1. Mendiskusikan masalah yang
WAHAM
dirasakan keluarga dalam
2. Membantu orientasi realita
merawat pasien
3. Mengidentifikasi kebutuhan yang
2. Menjelaskan pengertian, tanda
tidak terpenuhi
dan gejala waham, dan jenis
4. Membantu pasien untuk memenuhi waham yang dialami pasien
kebutuhannya beserta proses terjadinya
SP IV p
SP 1 p
ORIENTASI
“Perkenalkan nama saya Wati Nursana Waruwu, saya perawat yang dinas pagi ini di Ruang
Tulip. Saya dinas dari jam 13.00–20.00, saya yang akan membantu perawatan Bapak hari ini.
Nama Bapak siapa? senangnya dipanggil apa?” “Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang
bapak Resno rasakan sekarang?” “Berapa lama Bapak Resno mau kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit?” Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?”
KERJA
“Saya mengerti Pak Resno merasa bahwa Pak Resno adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi
saya untuk pembicaraan yang tadi terputus Pak?” “Tampaknya Pak Resno gelisah sekali, bisa
Pak Resno ceritakan kepada saya apa yang Pak Resno rasakan?” “ Bapak mempercayainya?
karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia ini, bisa kita lanjutkan” “Oooo, jadi Pak
Resno merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak untuk mengatur diri
Pak Resno sendiri?” “Siapa menurut Pak Resno yang sering mengatur-atur diri Pak Resno?”
“Jadi Istri Pak Resno yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga keluarga Pak Resno yang lain?”
“Kalau Pak Resno sendiri inginnya seperti apa?” “Ooo, Bagus Pak Resno sudah punya rencana
dan jadwal untuk diri sendiri.” “Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut Pak Resno.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya Pak Resno ingin ada kegiatan di luar rumah sakit karena
bosan kalau dirumah sakit terus ya?”
TERMINASI
“Bagimana perasaan Pak Resno setelah berbincang-bincang dengan saya?” “Apa saja tadi
yang telah kita bicarakan? Bagus.” “Bagaimana kalau jadwal ini Pak Resno coba lakukan, setuju
Pak?” “Bagaimana kalau perbincangan kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.” “Saya akan datang
kembali dua jam lagi.” “Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah Pak
Resno miliki?” “Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja Pak
Resno?”
SP 2 p
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak Resno, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus” “Apakah Pak Resno
masih ingat apa saja yang Pak Resno tulis sebagai jadwal sendiri” “Apakah Pak Resno telah
menuliskan apa saja yg sudah dilakukan dari jadwal tersebut?” “Apakah ada kendala dalam
melakukannya Pak?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi Pak Resno
tersebut?” “Berapa lama Pak Resno mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit,
setuju Pak?”
KERJA
“Apa saja hal baru yang sudah Pak Resno lakukan? Saya catat ya pak, terus apa lagi?”
“Wah, rupanya Pak Resno ingin main gitar juga ya.” “Bisa Pak Resno ceritakan kepada saya
kapan pertama kali belajar main gitar, siapa yang dulu mengajarkannya kepada Pak Resno dan
dimana?” “Bisa Pak Resno peragakan kepada saya bagaimana bermain gitar yang baik itu.””oh
jadi seperti itu ya Pak mainnya” “Wah, bagus sekali Pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal
untuk kemampuan Pak Resno ini. Berapa kali sehari/seminggu Pak Resno mau bermain suling?”
“Apa yang Pak Resno harapkan dari kemampuan bermain gitar ini?” “Ada tidak hobi atau
kemampuan Pak Resno yang lain selain bermain gitar?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Pak Resno setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan Pak Resno tadi?” “Setelah ini coba Pak Resno lakukan latihan bermain gitar sesuai
denga jadwal yang telah kita buat ya Pak?” “Bagaimana kalau perbincangan kita saat ini kita
akan lanjutkan lagi.” “Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang Pak? Nanti kita ketemuan di
taman saja, setuju pak?” “Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus Pak Resno
minum, setuju Pak?”
SP 3 p
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak Resno, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus” “Apakah Pak Resno
masih ingat apa saja hobi atau kegemaran Pak Resno?” “Bagaimana kalau kita lanjutkan
membicarakan hobi tersebut sekarang?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi
Pak Resno tersebut?” “Berapa lama Pak Resno mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
20 menit, setuju Pak?
KERJA
“Apakah Pak Resno sudah melakukan kegemaran bermain gitarnya?” “Apakah Pak Resno
merasakan ada kemajuan bermain gitarnya setelah sering bermain gitar?” “Wah, rupanya Pak
Resno semakin pandai bermain gitar ya.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Pak Resno setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan Pak Resno tadi?” “Lakukan terus latihan bermain gitar sesuai dengan jadwal yang
telah kita buat sebelumnya ya Pak?” “Bagaimana kalau perbincangan kita saat ini kita akan
lanjutkan lagi.” “Bagaimana kalau nanti sore Pak? Nanti kita ketemuan di taman saja, setuju
pak?”
SP IV P
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak Resno, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus” “Apakah Pak Resno
merasa semakin mahir bermain gitar?” “Apakah Pak Resno masih merasa ada kendala dalam
memainkannya?” “Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang kendala Pak Resno
tersebut?” “Berapa lama Pak Resno mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit,
setuju Pak?”
KERJA
“Apa yang menjadi kendala Pak Resno dalam bermain gitar?” “oohh jadi Pak Resno suka
bermain gitar tanpa bisa dikontrol sampai tali senarnya rusak ya?” “Pak Resno bisa minta tolong
Ibu Santi atau keluarga untuk menenangkan Pak Resno kalau bermain gitar terlalu cepat ya Pak”
TERMINASI :
“Bagaimana perasaan Pak Resno setelah kita berbincang-bincang tentang kendala Pak Resno
tadi?” “Lakukan terus latihan bermain gitar sesuai dengan jadwal yang telah kita buat
sebelumnya ya Pak?” “Bermain gitar dengan santai sambil menikmati ya pak “Bagaimana kalau
perbincangan kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.nanti ya Pak”
SP 1 k
ORIENTASI
“Selamat pagi Ibu, perkenalkan nama saya Wati Nursana Waruwu, saya perawat yang dinas
diruang Tulip ini. Saya yang merawat Pak Resno selama ini. Kalau bisa saya tahu nama Ibu
siapa? “Ibu senangnya saya memanggil Ibu seperti apa? “Bagaimana kalau sekarang kita
membicarakan tentang masalah Pak Resno dan cara merawat Pak Resno dirumah.” “Dimana Ibu
mau berbicara dengan saya? Bagaimana kalau diruang wawancara?” “Berapa lama Ibu mau
berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 20 menit saja, Bu? Apakah waktunya cukup
Bu kira-kira?”
KERJA
“Bu Santi, apa masalah yang Ibu rasakan dalam merawat Pak Resno? apa yang sudah Pak
Resno lakukan dirumah? Dalam menghadapi sikap Pak Resno yang selalu mengaku-ngaku
sebagi seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi hanya merupakan salah satu gangguan proses
berpikir Pak Resno saja. Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali
Pak Resno berkata bahwa ia seorang nabi, Ibu Santi bersikap dengan mengatakan;
Pertama: Ibu Santi mengerti bahwa Pak Resno merasa seorang nabi, tapi sulit bagi Ibu Santi
untuk mempercayainya karena setahu kita semua nantinya tidak ada yang hidup didunia.
Kedua: Ibu Santi harus lebih sering memuji Pak Resno jika ia melakukan hal-hal yang baik”
Ketiga: Hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi dengan Pak
Resno. Ibu dan keluarga dapat bercakap-cakap dengan Pak Resno tentang kebutuhan yang
diinginkan oleh Pak Resno, misalnya; Ibu percaya kalau Pak Resno punya kemampuan dan
keinginan. Coba ceritakan kepada kami Pak Resno punya kemampuan apa?”
Keempat: Ibu Santi mengatakan kepada Pak Resno, Bagaimana kalau kemampuan untuk
bermain gitar yang baik dicoba sekarang” dan kemudian setelah dia melakukannya Ibu Santi dan
keluarga harus memberikan pujian.
Ibu Santi dan keluarga jangan lupa Pak Resno perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang.”
“Obatnya ada tiga macam ya Bu, yang warnanya orange namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP
gunanya agar pikiran Pak Resno jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam
1 siang, dan jam 7 malam, jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter ya Bu karena
dapat menyebabkan Pak Resno bisa kambuh kembali jika tidak dikomsumsi dengan baik. Pak
Resno sudah punya jadwal minum obat. Jika dia minta obat sesuai jamnya, segera berikan
pujian!”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara merawat Pak
Resno dirumah nanti?” “Setelah ini coba Ibu Santi dan keluarga lakukan apa yang sudah saya
jelaskan tadi setiap kali berkunjung ke rumah sakit.” “Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi Ibu
Santi datang kembali kesini dan kita akan mencoba melakukan langsung cara merawat Pak
Resno sesuai dengan pembicaraan kita tadi.” “Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita
akhiri dulu, saya tunggu kedatangan Ibu Santi lagi kita ketemu ditempat ini ya Bu”
SP 2 k:
ORIENTASI
“Selamat pagi Bu Santi sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi.
Bagaimana Bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien seperti yang telah kita bicarakan dua
hari yang lalu?, sekarang kita akan latihan cara-cara merawat pasien tersebut ya Bu.” “Kita akan
coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung kepada Pak Resno ya?”
KERJA
“Sekarang anggap saja saya pak Resno yang sedang mengaku nabi, coba Ibu Santi
praktekkan cara bicara yang benar bila Pak Resno sedang dalam keadaan seperti ini!”
“Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian atas
kemampuan yang dimiliki oleh Pak Resno” “bagus!” “Sekarang coba cara memotivasi Pak
Resno minum obat dan melakukan kegitan positifnya sesuai jadwalnya!” Bagus sekali ternyata
Ibu Santi sudah mengerti cara merawat Pak Resno ya.” “Bagaimana kalau sekarang kita coba
langsung kepada Pak Resno.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berlatih cara merawat Pak Resno?” “Setelah ini coba
Ibu Santi lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali Ibu membesuk Pak Resno!” “Baiklah,
bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali ke sini dan kita akan mencoba lagi
cara merawat Pak Resno sampai Ibu Santi lancar melakukannya?” “Jam berapa Ibu Santi bisa
kemari?” Baik, kita akan ketemu lagi di tempat ini ya Bu”
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, d. (2003). Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino
Gondoutomo.