Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

JASA AKUNTANSI DAN PERSYARATAN KOMPETENSI PRAKTIK AKUNTAN

Disusun oleh :

1. Yumna Salvatira Bibi 041811333029


2. Azizah Khoiria Ramadhan 041811333246
3. Ainun Toyyibah 041922333080
4. Muhammad Faqih Barchia 041811333236

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2019
BAB1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Akuntan publik sebagai auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada
standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni standar umum, standar
pekerjaan lapangandan standar pelaporan (Abdulah, 2016:2). Standar umum merupakan
cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan auditor
untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit.
Sedangkan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam hal
pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan audit serta
mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan keuangan yang diauditnya
secara keseluruhan (Abdulah, 2016:2).

Profesi akuntan publik memiliki peran penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam
suatu organisasi dan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik,
masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang
disajikan oleh manajemen dalam laporan keuangan. Profesi akuntan publik bertanggungjawab
untuk meningkatkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi . yang berlaku di Indonesia serta merupakan salah satu manfaat dari jasa
akuntan publik.Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan uang bersifat
kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana dalam pengambilan keputusan baik oleh pihak
eksternal maupun internal perusahaan. Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi
keuangan uang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana dalam pengambilan keputusan
baik oleh pihak eksternal maupun internal perusahaan. MenurutSinggih dan Bahwono Tahun
2010, terdapat dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan keungan yakni relevan
(relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut sangat sulit untuk
diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu
auditorindependen untuk memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut memang relevan
dan dapat diandalkan serta dapat meningkatan kepercayaan semua pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik
kewajarannya akan lebih dipercaya dari pada laporan keuangan yang belum diaudit. Hal ini
dikarenakan para pengguna laporan audit mengharapkan bahwa hasil laporan keuangan uang
telah diaudit bebas dari salah saji material.Kualitas audit merupakanprobabilitas bahwa auditor
akan mmenemukan dan melaporkan pelanggaran pada system akuntansi audit (Prihartini,
2015:3). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit diantaranya
kompetensi, independensi, integritas, obyektivitas, akuntabilitas dan pengalaman kerja. Auditor
membutuhkan sebuah kompetensi, termasuk pelatihan yang memadai dan pengalaman kerja
dalam semua aspek pekerjaan seorang auditor. Lebih lanjut, saat ini profesi auditor

juga telah menempatkan peningkatan pada audit dan program pendidikan akuntansi
profesional untuk auditor untuk memastikan bahwa mereka tetap mengikuti ide-ide terbaru dan
teknik di bidang audit dan akuntansi. Selain kompetensi dan pengalaman kerja, independensi
auditor juga sangat mempengaruhi kualitas audit.

B.TUJUAN

1. Dapat memahami apa saja jasa akuntan


2. Mengetahui persyaratan kompetensi praktik akuntan
PEMBAHASAN

A. JASA AKUNTANSI

1. Jasa Akuntan Publik

Menurut Pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik :

(1) Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:

a. jasa audit atas informasi keuangan historis;

b. jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan

c. jasa asurans lainnya.

(2) Jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan oleh Akuntan
Publik.

(3) Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik dapat
memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, beberapa jasa yang ditawarkan akuntan publik antara lain :

1) Jasa Audit Laporan Keuangan.

Dalam kapasitasnya sebagai auditor independen KAP melakukan audit umum atas
laporan keuangan untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan suatu entitas ekonomi dihubungkan dengan prinsip yang berlaku umum.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum meliputi pernyataan standar akuntansi keuangan
(PSAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia dan Standar atau Praktek Akuntansi
lain yang berlaku umum ( sepanjang belum diatur oleh PSAK). Pernyataan pendapat
yang diberikan auditor mengenai kewajaran laporan keuangan, berdasarkan audit yang
dilakukannya, dapat berupa:

a. Pendapat wajar tanpa pengecualian.

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa


laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, dan arus kas satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku. Keadaan tertentu mungkin
mengharuskan auditor menambahkan suatu paragraf penjelasan (atau bahasa
penjelasan yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak mempengaruhi
pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan.

b. Pendapat wajar dengan pengecualian

Dengan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor dapat menyatakan


bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas satuan usaha tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal-hal yang
berhubungan dengan yang dikecualikan.

c. Pendapat tidak wajar.

Dengan pendapat tidak wajar, auditor menyatakan bahwa laporan


keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan hasil usaha dan arus kas
satuan usaha tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

d. Tidak memberikan pendapat.

Dengan pernyataan tidak memberikan pendapat, auditor tidak menyatakan


pendapat bahwa ia tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.Auditor
hanya bertanggung jawab atas pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang
diauditnya. Tanggung jawab atas laporan keuangan tetap berada pada managemen
entitas ekonomi yang bersangkutan.

Dalam melaksanakan auditnya, KAP harus mematuhi Kode Etik Akuntan Publik
Indonesia dan Standar Auditing yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP). Dalam standar auditing yang berlaku, diatur mengenai umum yang harus
dipenuhi auditor, termasuk persyaratan independensi, standar pekerjaan lapangan, dan
standar pelaporan.

2) Jasa Audit Khusus

Disamping audit umum atas laporan keuangan, KAP juga memberikan jasa audit
khusus, sesuai dengan kebutuhan. Audit khusus dapat memberikan audit atas akun atau
pos laporan keuangan tertentu yang dilakukan dengan menggunakan prosedur yang
disepakati bersama, audit laporan keuangan yang disusun berdasarkan suatu basis
akuntansi komprehensif. Selain prinsip akuntansi yang berlaku umum, audit atas
informasi keuangan untuk tujuan tertentu dan audit khusus lainnya. Dalam melaksanakan
audit khusus ini auditor tetap berpedoman pada standar auditing yang dimuat dalam
SPAP.

3) Jasa Atestasi.
Jasa atestasi yang diberikan KAP berkaitan dengan penerbitan laporan yang
memuat suatu kesimpulan tentang keandalan asersi (pernyataan) tertulis yang menjadi
tanggung jawab pihak lain, dilaksanakan melalui pemeriksaan, review dan prosedur yang
disepakati bersama. Asersi yang menjadi obyek dalam penegasan atestasi dapat berupa
Proyeksi dan Perkiraan Keuangan (Laporan Keuangan Prospektif Keuangan, Perkiraan
Keuangan dan Proyeksi Keuangan), Pelaporan Informasi Keuangan Proforma, Pelaporan
tentang Struktur Pengendalian Intern atas Laporan Keuangan tersebut. Dalam
melaksanakan program ini KAP tunduk pada Standar Atestasi dalam SPAP.

4) Jasa Review Laporan Keuangan.

Review laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang diberikan KAP untuk
memberikan keyakinan terbatas bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus
dilaksanakan agar laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum atas basis akuntansi komprehensif lainnya. Review dilakukan melalui
prosedur pengajuan pertanyaan dan analisis dengan berpedoman pada Standar Jasa
Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.

5) Jasa Kompilasi Laporan Keuangan.

KAP dapat melakukan kompilasi laporan keuangan berdasarkan catatan data


keuangan serta informasi lainnya yang diberikan managemen suatu entitas ekonomi.
Dengan kompilasi ini, KAP tidak memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan atas suatu keyakinan apapun terhadap laporan tersebut. Tanggung
jawab laporan keuangan sepenuhnya tetap berada pada managemen entitas ekonomi yang
bersangkutan. Pelaksanaan kompilasi laporan keuangan oleh KAP dilakukan berpedoman
pada Standar Jasa Akuntansi dan Review yang terdapat dalam SPAP.

6) Jasa Konsultasi.

Jasa konsultasi yang diberikan KAP meliputi berbagai bentuk dan bidang sesuai
dengan kompetensi akuntan publik. Jasa yang diberikan KAP bervariasi mulai dari jasa
konsultasi umum kepada managemen, perancangan sistem dan implementasi sistem
akuntansi, penyusunan proposal keuangan, dan studi kelayakan proyek, penyelenggaran
pendidikan dan pelatiha, pelaksanaan seleksi dan rekrutmen pegawai, sampai pemberian
jasa konsultasi lainnya, termasuk konsultasi dalam pelaksanaan merger dan akuisisi.
Dalam pemberian jasa konsultasi ini KAP berpegang pada standar jasa konsultasi dalam
SPAP.
7) Jasa Perpajakan.

KAP juga memberikan jasa profesional dalam bidang perpajakan. Jasa yang
diberikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada konsultasi umum perpajakan, perencanaan
pajak, review kewajiban pajak, pengisian SPT dan penyelesaian masalah perpajakan.

2. Jasa Akuntan Manajemen

Beberapa jasa yang diberikan oleh Akuntan Manajemen, yakni :

 Penyusunan budgeting

 Penyusunan forecashting

 Restrukturisasi hutang dan modal

 Analisis laporan keuangan

3. Jasa Chartered Accountant (KJA)

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.01/2017, jasa KJA meliputi :

 Jasa pembukuan

 Jasa kompilasi laporan keuangan

 Jasa manajemen

 Akuntansi manajemen

 Konsultasi manajemen

 Jasa perpajakan

 Jasa prosedur yang disepakati atas informasi keuangan

 Jasa pendampingan laporan keuangan

 Jasa penyusunan laporan tata kelola perusahaan yang baik, dan/ atau jasa sistem
teknologi informasi.
B. PERAN AKUNTAN PUBLIK

Peran Akuntan Publik. Akuntan Publik (AP) adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
Kementerian Keuangan RI untuk memberikan jasa akuntan publik. Akuntan publik adalahPeran
Akuntan Publik. Akuntan Publik (AP) adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
Kementerian Keuangan RI untuk memberikan jasa akuntan publik. Akuntan publik adalah
profesi yang telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik.

Sesuai dengan UU tersebut, jasa akuntan publik merupakan jasa yang digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dan berpengaruh secara luas dalam era globalisasi yang
memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional yang sehat dan efisien serta
meningkatkan transparansidan mutu informasi dalam bidang keuangan.

Akuntan publik mempunyai peran penting dalam meningkatkan kualitas informasi keuangan atau
laporan keuangan suatu entitas (organisasi). AP merupakan profesi yang dipercaya untuk
menentukan kewajaran informasi yang diberikan entitas kepada masyarakat. Perusahaan yang
mencari investor, berhutang kepada bank, atau mencari sumber pendanaan lain harus
memberikan laporan keuangan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntan
Keuangan (SAK).

Bagaimana investor/kreditur tersebut akan percaya bahwa laporan keuangan yang disampaikan
oleh perusahaan tersebut bebas dari kesalahan atau manipulasi.Mereka tentunya akan lebih aman
jika menggunakan laporan keuangan yang diaudit akuntan publik. Di pasar modal, perusahaan-
perusahaan yang akan menjual saham atau obligasi kepada masyarakat disyaratkan telah diaudit
oleh akuntan publik.AP juga dibutuhkan untuk melindungi kepentingan publik yang menjadi
anggota koperasi.

Peraturan Pemerintah dan dipertegas Peraturan Menteri Koperasi dan UKM, mewajibkan
koperasi simpan pinjam dengan volume penjualan dalam setahun lebih dari Rp1Milyar diaudit
oleh AP.Masih banyak pengaturan dari bidang lain yang mewajibkan laporan keuangan diaudit
oleh akuntan publik, termasuk perusahaan asuransi, perusahaan maskapai penerbangan, atau
perusahaan travel melalui asosiasi masing-masing.

AP juga mempunyai peran penting dalam mengamankan penerimaan negara dari pajak. Akuntan
publik berperan memeriksa laporan keuangan yang disampaikan oleh Wajib Pajak (WP),untuk
menentukan apakah telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). UU No.40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) telah mengatur tentang kewajiban perusahaan yang
memiliki aset dan/atau peredaran usaha paling sedikit Rp50 Milyar untuk diaudit oleh AP.
Selain itu, Peraturan Pemerintah No.64 tahun 1999 telah mewajibkan perusahaan (tidak hanya
PT) dengan omzet lebih Rp25 Milyar harus memiliki laporan keuangan yang diaudit. Dilain
pihak, Wajib Pajak (WP) juga akan terbantu jika meminta Akuntan Publik memeriksa laporan
keuangannya untuk mencegah pembayaran pajak yang tidak seharusnya terutang.

Akuntan publik juga berperan sebagai mitra kerja dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI)
sebagai pemeriksa laporan keuangan pemerintah baik di tingkat pusat atau daerah. Penunjukkan
akuntan publik sebagai mitra kerja BPK didasari oleh keterbatasan jumlah auditor BPK yang
ditugaskan untuk memeriksa laporan keuangan pemerintahan.

DeAngelo (1981) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan dua hal, yaitu; pertama
kemampuan (kompetensi) akuntan publik dalam menemukan/mendeteksi pelanggaran yang
terjadi dalam sistem akuntansi klien; dan kedua kemampuan untuk melaporkan pelanggaran-
pelanggaran yang ditemukannya secara objektif (independensi).

KOMPENTENSI

Pentingnya kompetensi akuntan publik telah dinyatakan dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP). SPAP adalah Standar Profesional yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) yang berguna sebagai pedoman bagi akuntan publik dalam melaksanakan
pekerjaannya. Standar umum SPAP pertama menyatakaan bahwa audit harus dilaksanakan oleh
seseorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan yang cukup sebagai auditor.
Pendidikan formal dan pengalaman kerja merupakan dua hal yang saling melengkapi bagi
seseorang yang ingin berkarir di akuntan publik.

Berbagai cara telah dilakukan oleh organisasi profesi yang dalam hal ini adalah Institut Akuntan
Publik Indonesia (IAPI) atau Kementerian Keuangan RI selaku pembina dan pengawas praktik
akuntan publik di Indonesia untuk menjaga dan meningkatkan kualitas audit dari para akuntan
publik.

Begitu ketatnya persyaratan yang harus dilalui untuk mendapatkan izin dan kewenangan untuk
melaksanakan profesi akuntan publik diharapkan hasil kerja dari akuntan publik dapat
memberikan perlindungan pada setiap anggota masyarakat yang menggunakan ataupun
meletakkan kepercayaan kepadanya dalam proses pengambilan keputusan

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas akuntan publik, IAPI sebagai organisasi profesi akuntan
publik telah menetapkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan mewajibkan para
anggotanya (akuntan publik) untuk mengikuti Pendidikan Profesional Lanjutan (PPL) dibidang
audit, akuntansi, atau bidang terkait lainnya. IAPI telah mewajibkan para anggotanya untuk
mengikuti PPL minimal 40 SKP dalam satu tahun.
KOMPETENSI CA

KOMPETENSI UTAMA

1. Memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam mengelola sistem pelaporan yang menghasilkan
laporan keuangan dan laporan lainnya yang bernilai tinggi sesuai dengan prinsip-prinsip tata
kelola, etika profesional, dan integritas.

2. Memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam pengambilan keputusan bisnis dengan


mempertimbangkan dinamika lingkungan bisnis global.

3. Menjunjung tinggi dan menerapkan nilai etika individu dan profesional.

KOMPETENSI KHUSUS

1. Memiliki kemampuan menyusun, menyajikan, dan mengevaluasi laporan keuangan grup


perusahaan dan laporan perusahaan sesuai dengan standar global yang berlaku.
2. Memiliki kemampuan mengevaluasi sistem informasi dan pengendalian internal berbasis
teknologi informasi yang dapat:

a. Menghasilkan sistem pelaporan perusahaan yang relevan dan andal;

b. Mengidentifikasi danmengkomunikasikan risiko pengendalian dan


konsekuensinya untuk membuatrekomendasi.

3. Mengevaluasi tata kelolakorporat, peran, dan tanggung jawab sosial dan lingkungan
korporat.

4. Memiliki kemampuan menerapkan kompetensi teknis, daya analisis, dan keterampilan


profesional, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam pelaksanaan perikatan
audit dan asurans.

5. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan multi disiplin yang terintegrasi


untuk mengevaluasi strategi dan keputusan bisnis, serta dapat memberi masukan kepada
para eksekutif dalam berbagai penetapan strategi dan keputusan bisnis dalam lingkup
nasional dan internasional.

6. Memiliki kemampuan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan perpajakan yang taat
pada aturan perpajakan dan optimal bagi perusahaan dalam lingkup global.

7. Mampu mengevaluasi praktik akuntansi manajemen guna meningkatkan nilai organisasi.

8. Mampu mengevaluasi keputusan strategis keuangan perusahaan.


9. Memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak pemimpin.

10. Memiliki sikap untuk terus melakukan pembelajaran agar dapat mempertahankan
kompetensi profesionalnya.

11. Memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide dan hasil pemikiran secara lisan dan
tulisan.

12. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang atau fungsi lain
dalam organisasi dan antar organisasi.

Standar Kode Etik Profesi dari IMA

Statement of Ethical Professional Ethical Practice yang dikeluarkan oleh IMA berisi beberapa
pernyataan berikut ini:

Anggota dari Institute of Management Accountant (IMA) diharuskan berperilaku etis. Komitmen
yang dimiliki oleh akuntan manajemen profesional meliputi:

1. Prinsip

Prinsip menyeluruh yang menjelaskan tentang nilai-nilai, yaitu kejujuran, kewajaran, objektivitas
dan tanggung jawab. Para anggota harus mengikuti tips belajar akuntansi dengan mudah untuk
bertindak sesuai prinsip-prinsip tersebut dan mendorong setiap personel dalam organisasi mereka
untuk mematuhinya.

2. Standar

Di samping standar akuntansi keuangan, standar panduan yang mengarahkan aktivitas IMA bagi
akuntan manajemen. Jika para anggota IMA tidak taat pada standar-standar berikut, maka
mereka akan dikenakan sanksi disiplin. Standar kode etik profesi dari IMA terdiri dari bagian
pertama berisi tuntutan untuk berperilaku etis yang tergantung pada 4 area dalam tanggung jawab
dalam etik akuntan manajemen.

4 Area dalam Tanggung Jawab Etik

1. Kompetensi

Dengan merasakan adanya manfaat mempelajari akuntansi, setiap anggota bertanggung jawab
untuk:
 Mempertahankan kompetensi dan keahlian profesional dengan terus-menerus
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.
 Melaksanakan tugas profesional sesuai dengan hukum, peraturan, dan standar teknis yang
berlaku

 Menyediakan informasi dan rekomendasi yang akurat, jelas, ringkas, dan tepat waktu
dalam membantu pengambilan keputusan.

 Mengomunikasikan batasan-batasan profesional atau hambatan lainnya yang akan


menghalangi keberhasilan kinerja.

2. Kerahasiaan

Setiap anggota bertanggung jawab untuk:

 Menjaga kerahasiaan informasi kecuali ketika suatu pengungkapan diizinkan atau


diperlukan secara legal.
 Menginformasikan kepada seluruh pihak terkait mengenai kelayakan dan kerahasiaan
penggunaan dalam akuntansi sebagai sistem informasi. Mengawasi aktivitas bawahan
untuk memastikan hal tersebut terpenuhi.

 Menahan diri dari penggunaan informasi rahasia untuk mengambil keuntungan secara
tidak etis atau ilegal.

3. Integritas

Untuk meningkatkan fungsi laporan keuangan, setiap anggota bertanggung jawab untuk:

 Menghindari terjadinya konflik kepentingan. Melakukan komunikasi secara teratur


kepada rekan bisnis untuk mencegah timbulnya konflik kepentingan. Memberi nasihat
kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap publik.
 Menahan diri dari penugasan yang akan menimbulkan keraguan terhadap kemampuan
melaksanakan tugas secara etis.

 Menghindari penugasan atau pemberian dukungan terhadap aktivitas yang akan


mendiskreditkan profesi.

4. Kredibilitas

Untuk meningkatkan kredibilitas dalam sistem pengendalian manajemen sektor publik, setiap
anggota bertanggung jawab untuk:
 Mengkomunikasikan informasi secara wajar dan objektif.
 Mengungkapkan seluruh informasi terkait untuk memberikan pemahaman kepada pihak
pengguna terhadap suatu laporan, analisis, atau rekomendasi.

 Mengungkapkan keterlambatan atau kekurangan dalam informasi, ketepatan waktu,


pemrosesan, atau pengendalian internal yang terkait dengan kebijakan organisasi dan/atau
hukum yang berlaku.

Selain empat area tersebut, terdapat bagian kedua dari standar tersebut berisi panduan khusus
tentang cara seseorang mencari bukti perilaku yang tidak etis dalam organisasi.

Resolusi Atas Konflik Etika

Dalam menerapkan standar etik perilaku, Anda mungkin menemukan masalah dalam
mengidentifikasi kode etik akuntan manajemen yang tidak etis. Jika Anda harus menghadapi
masalah etika, maka Anda harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi dan kebijakan-kebijakan
organisasi yang telah disusun untuk menyelesaikan konflik tersebut. Jika kebijakan tersebut tidak
dapat memecahkan masalah konflik etika, sebaiknya Anda pertimbangkan kedua tindakan
berikut ini:

 Mendiskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung Anda, kecuali jika atasan Anda
terlibat. Jika demikian, maka laporkan masalah tersebut kepada atasan yang lebih tinggi
tingkatannya.
 Jika Anda tidak memperoleh resolusi yang memuaskan, maka laporkan masalah tersebut
ke tingkat manajemen yang lebih tinggi lagi.

 Jika atasan langsung Anda adalah direktur utama (Chief Executive Officer/CEO) atau
yang setara, maka pihak yang berwenang untuk meninjau masalah tersebut dapat berupa
kelompok, seperti komite audit, komite eksekutif, dewan direksi, pengurus yayasan, atau
pemilik. Hubungan dengan manajemen dan tingkatan di atas atasan langsung harus
dilakukan dengan sepengetahuan atasan Anda, dengan asumsi bahwa atasan tersebut
tidak terlibat. Komunikasi tentang masalah tersebut kepada pihak yang berhubungan
dengan organisasi tidak diperbolehkan, kecuali Anda berpendapat telah terjadi
pelanggaran hukum yang jelas.

 Mengklarifikasikan masalah etika terkait melalui pembahasan rahasia dengan Penasihat


Etika IMA atau penasehat lainnya untuk memahami kemungkinan tindakan yang dapat
dilakukan sesuai dengan unsur-unsur laporan keuangan.

 Melakukan konsultasi mengenai cara membuat laporan keuangan dengan penasihat


hukum Anda mengenai hak-hak dan kewajiban terkait konflik etika.
Dengan memberikan manfaat akuntansi manajemen bagi manajer dan perusahaan, standar etika
profesi menjadi panduan praktis bagi para akuntan manajemen.

Sebagian besar aturan dalam standar etika didorong oleh kondisi praktis. Bila tidak dipatuhi,
maka akan mengakibatkan konsekuensi tidak ditaatinya standar tersebut:

 Anggaplah karyawan tidak dapat dipercaya untuk memegang informasi yang bersifat
rahasia. Kemudian, manajemen puncak tidak akan memberikan informasi tersebut.
Akibatnya, keputusan akan didasarkan pada informasi yang tidak lengkap dan perusahaan
akan banyak dirugikan. Hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan laporan keuangan
perusahaan.

KONSULTAN PAJAK

Konsultan Pajak yang telah memiliki Izin Praktik konsultan Pajak diwajibkan melaksanakan hal-
hal berikut ini:

1. memberikan jasa konsultasi kepada Wajib Pajak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku;
2. mematuhi kode etik Konsultan Pajak dan berpedoman pada standar profesi Konsultan
Pajak yang diterbitkan oleh Asosiasi Konsultan Pajak;

3. mengikuti kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan yang diselenggarakan atau


diakui oleh Asosiasi Konsultan Pajak dan memenuhi satuan kredit pengembangan
profesional berkelanjutan;

4. menyampaikan laporan tahunan Konsultan Pajak, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. memuat jumlah dan keterangan mengenai Wajib Pajak yang telah diberikan jasa
konsultasi di bidang perpajakan dalam bentuk softcopy yang disampaikan melalui
aplikasi administrasi Konsultan Pajak dan hardcopy yang dicetak dari aplikasi
administrasi Konsultan Pajak;

b. melampirkan daftar realisasi kegiatan pengembangan profesional berkelanjutan


bagi Konsultan Pajak yang telah wajib mengikuti pengembangan profesional
berkelanjutan;

c. melampirkan fotokopi Kartu Tanda Anggota Asosiasi Konsultan Pajak yang masih
berlaku; dan

d. disampaikan paling lama akhir bulan April tahun pajak berikutnya.


5. memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak setiap perubahan data diri
Konsultan Pajak dengan melampirkan bukti perubahan dimaksud;

6. memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak mengenai perubahan


Asosiasi Konsultan Pajak tempat Konsultan Pajak berhimpun paling lama 30 (tiga puluh)
hari kerja sejak tanggal Surat Keputusan Pencabutan Keterangan Terdaftar Asosiasi
Konsultan Pajak tempat Konsultan Pajakberhimpun dengan melampirkan fotokopi surat
keputusan keanggotaan pada Asosiasi Konsultan Pajak yang baru yang telah dilegalisasi
oleh Ketua Umum Asosiasi Konsultan Pajak;

7. mendokumentasikan:

a. surat kontrak/perjanjian dengan persekutuan/badan hukum tempat Konsultan


Pajak berpraktik dalam memberikan jasa konsultasi kepada setiap Wajib Pajak;
atau

b. surat kontrak/perjanjian dengan Wajib Pajak.yang menjadi dasar penyusunan


Laporan Tahunan Konsultan Pajak; dan

8. menyetujui publikasi data Konsultan Pajak berupa nama dan alamat Konsultan Pajak
pada aplikasi administrasi Konsultan Pajak.

Pada saat melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajiban perpajakan Wajib Pajak, Konsultan
Pajak harus menyerahkan surat kuasa khusus dari Wajib Pajak dan dokumen kelengkapan lainya
sebagai berikut:

1. fotokopi kartu izin praktik konsultan pajak;


2. surat pernyataan sebagai konsultan pajak;

3. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak; dan

4. fotokopi tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan


Tahun Pajak terakhir bagi kuasa yang telah memiliki kewajiban untuk menyampaikan
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

Referensi :

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.01/2017.

Harjanti Widiastut. Peer Review : Upaya Meningkatkan Kualitas Jasa Firma Akuntan Publik.
Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 3 No. 1, hal: 69-79, Januari 2002.
http://www.jtanzilco.com/blog/detail/1226/slug/mari-mengenal-kantor-jasa-akuntansi-kja

Anda mungkin juga menyukai