Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“Etika, Moral, dan Akhlak Dalam Ajaran Islam”

Disusun Oleh:

Kelompok 6:

1. Muhammad Rohiman ( B181006 )


2. Muhammad Yanullah Hendrawan (B181012 )
3 .Naura Nadzifah ( B181024 )

POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MATARAM

TAHUN AJARAN

2018/2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama
Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.

Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah
memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas
makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
Amin.

Mataram, Desember 2018

Penyusun

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………….….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………..1

B. Rumusan Masalah………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak…………………………2

B. Hubungan antara Tasawwuf dan Akhlak………………….3

C. Indikator Manusia Berakhlak……………………….……..4

D. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan…………......5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………….6

B. Saran……………………………………………………...6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin beraneka ragam.
Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya, mereka bahkan lupa
dengan adanya etika, moral dan akhlak yang yanitu tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan
pedoman dalam hidup. Karena pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan
tentang etika, moral, dan akhlak.

Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita berada di
sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan kewarganegaraan. Namun ternyata
pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam
perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia.

Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para generasi penerus
tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini agar
menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan akhlak masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan adalah sebagai
berikut:

1). Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?

2). Apakah hubungan tasawuf dengan akhlak?

3) . Apa Indikator Manusia Berakhlak?

4) . Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Etika, Moral, dan Akhlak

Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan
keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesame
manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah
ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.

 Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata “ethikos“, berarti “timbul dari
kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.

Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari
filsafat.

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk
mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

 Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah manusia menyebut ke manusia
atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu, tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang
memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari
sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan
manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.

Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu
masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Apabila
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut
dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan
agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan
perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.

 Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari “khuluq”.
Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan
akhlak berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.

B. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara mensucikan hati.
Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat melihat Tuhan (al-
Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci tidak dapat didekati
kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga bagaimana
mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni dengan cara-cara yang
nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lain-lain maka ilmu tasawuf
menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah hatinya suci yang muncul dari
perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus
berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa
al-wajibat, serta adaa al-naafilat
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk pengakuan,
apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang “kaffah” adalah iman,ilmu dan amal.
Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah
kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan
istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”

C. Indikator Manusia Berakhlak

Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak berakhlak (su’al-
khulug)adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam hatinya. Nifak adalah sikap
mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati dan perbuatan.

Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat menyilaukan hati.
Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati. Barang siapa melakukan
dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan gelap hatinya, hanya saja cahaya
itu berkurang.

Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain, banyak
kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi banyak berbuat,
penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi
teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur,
tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci karena allah.

Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia yang
menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan allah,
sesama makhluk dan alam semesta.

Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki akhlak
mulia.

 Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),


 Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
 Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
 Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
 Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
 Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).

D. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan

Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan , karena kebiasaan merupakan
faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.

Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.

1. Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak baik secara
almiah.
2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap dalam
kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada allah
dengan dawam al-dzikir.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan
buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari filsafat. Dan Moral adalah
ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta,
Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah
ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan

Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada Tuhan), dan
istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku.

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman yang


dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari.
Seperti akhlak kepada tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.

B. Saran

Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat
menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islam-akhlak-etika-
dan.html(Diakses pada tanggal 03 Oktober 2014, pukul 5:03:15)
http://books.google.co.id/books?id=2K-
vp4lYPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&source=bl&ots=EY
aGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4m-
DWmSa9Q&hl=id&sa=X&ei=jpw5VPHIN5aVuASqmIGgCA#v=onepage&q=indikator%20
manusia%20berakhlak&f=true(Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014, pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-moral-
dan.html(Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014, pukul 7:38:49)

Anda mungkin juga menyukai