No Med Rec :
Nama Lengkap :
Tanggal lahir :
RSUD Munyang Kute Redelong Kamar :
Kabupaten Bener Meriah
Dx Medis : ACUT DICOMPEKSETED (1)
Tgl. Diagnosa dan Rencana Keperawatan Tgl. Diagnosa dan Rencana Keperawatan Tgl Diagnosa Rencana Keperawatan
1 2 3 4 5 6
1. Nyeri akut berhubungan dengan 2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
□ Agen pencedera fisiologis (mis. infeksi, iskemia, neoplasma) □ Depresi pusat pernafasan □ Kelembapan lingkungan sekitar
□ Agen pencedera kimiawi (mis. terbakar, bahan kimia iritan) □ Kelemahan otot pernafasan □ Suhu lingkungan
□ Agen pencedera fisik (mis. abses, amputasi, terbakar, terpotong, □ Kecemasan □ Perubahan paparan terang-gelap
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik □ Cedera medula spinalis □ Gangguan (mis. untuk terapeutik, pemantauan, pemeriksaan laboratorium)
berlebihan) □ Deformitas dinding dada □ Kurang kontrol tidur
□ ………………………………………………… □ Deformitas tulang dada □ Kurang privasi
□ Gangguan neuromuskular □ Pencahayaan
Data Subjektif □ Gangguan neurologis (mis. elektroensefalogram [EEG] positif, □ Bising
□ Mengeluh nyeri cedera kepala, gangguan kejang) □ Bau gas
□ ………………………………………………… □ Imaturitas neurologis □ Restrain fisik
□ Penurunan energi □ Teman tidur
Data Objektif □ Hambatan upaya nafas (mis. nyeri saat bernafas, kelemahan □ Tidak familiar dengan peralatan tidur
□ Tampak meringis otot pernafasan, efek sedasi) □ …………………………………………………
□ Bersikap protektif (mis. waspada, posisi menghindari nyeri) □ Obesitas
□ Gelisah □ Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru Data Subjektif
□ Skala nyeri dengan skor 1 - 2 -3 4 – 5 – 6 – 7 8 – 9 – 10 □ Sindrom hipoventilasi □ Mengeluh sulit tidur
Ringan, sedang, berat □ Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan syaraf C5 ke atas) □ Mengeluh sering terjaga
□ Frekuensi nadi meningkat □ Efek agen farmakologis □ Mengeluh tidak puas tidur
□ Sulit tidur □ ………………………………………………… □ Mengeluh pola tidur berubah
□ Tekanan darah meningkat □ Mengeluh istirahat tidak cukup
□ Pola nafas berubah Data Subjektif □ Mengeluh menurunnya kemampuan beraktivitas
□ Nafsu makan berubah □ Dispnea □ …………………………………………………
□ Proses berfikir terganggu □ Ortopnea
□ Menarik diri □ ………………………………………………… Data Objektif
□ Berfokus pada diri sendiri □ …………………………………………………
□ Diaforesis Data Objektif □ …………………………………………………
□ ………………………………………………… □ Penggunaan otot bantu pernafasan □ …………………………………………………
□ Fase ekspirasi memanjang
TUJUAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama _____ □ Pola nafas abnormal (mis. takipnea, bradipnea, hiperventilasi, TUJUAN : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ____jam di
jam di harapkan nyeri teratasi kussmaul, cheyne-stokes) harapkan pola tidur terpenuhi
□ Pernafasan pursed-lip
Kriteria Hasil: □ Bradipnea atau takipnea Kriteria Hasil:
□ Pasien mengatakan nyeri berkurang’ □ Jumlah jam tidur dalam batas normal
□ Pasien tampak rileks □ Diameter thoraks anterior-posterior meningkat □ Pola tidur, kualitas tidur dalam batas normal
□ Skala nyeri dengan skor 1 - 2 -3 4 – 5 – 6 – 7 8 – 9 – 10 □ Ventilasi semenit menurun □ Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat
Ringan, sedang, berat □ Pernafasan cuping hidung □ Mampu mengidentifikasikan hal-hal yang meningkatkan tidur
□ Frekuensi nadi normal □ Kapasitas vital menurun □
□ Tekanan darah normal □ ………………………………………………… □ …………………………………………………
Kolaborasi :
□ Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,
jika perlu
□ Kolaborasi intubasi ulang jika terbentuk mucous plug yang
tidak dapat dilakukan pengisapan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Med Rec :
Nama Lengkap :
Tanggal lahir :
RSUD Munyang Kute Redelong
Kamar :
Kabupaten Bener Meriah
Dx Medis : ACUT DICOMPEKSETED (2)
Tgl. Diagnosa dan Rencana Keperawatan Tgl. Diagnosa dan Rencana Keperawatan Tgl Diagnosa Rencana Keperawatan
1 2 3 4 5 6
4. Defisit nutrisi berhubungan dengan
□ Ketidakseimbangan menelan makanan
□ Ketidakmampuan mencerna makanan
□ Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien
□ Peningkatan kebutuhan metabolisme
□ Faktor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi)
□ Faktor psikologis (mis. stress, keengganan untuk makan)
□ …………………………………………………
Data Subjektif
□ Cepat kenyang setelah makan
□ Kram/nyeri abdomen
□ Nafsu makan menurun
□ …………………………………………………
Data Objektif
□ Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
□ Bising usus hiperaktif
□ Otot pengunyah lemah
□ Otot menelan lemah
□ Membran mukosa pucat
□ Sariawan
□ Serum albumin turun
□ Rambut rontok berlebihan
□ Diare
□ …………………………………………………
Kriteria Hasil:
□ Adanya peningkatan berat badan
□ Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
□ Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
□ Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
□ Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
□ …………………………………………………
INTERVENSI
Observasi
□ Identifikasi status nutrisi
□ Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
□ Identifikasi makanan yang disukai
□ Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
□ Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastic
□ Monitor asupan makanan
□ Monitor berat badan
□ Monitor hasil pemeriksaan laboraturium
□ Identifikasi indikasi pemberian nutrisi parental (miss: gangguan
absrobsi makanan, mengistirahatkan usus, gangguan motilitas
usus, jalur enteral tidak memungkinkan)
□ Identifikasi jenis akses parental yang diperlukan (mis: perifer,
sentral)
□ Monitor reaksi alergi pemberian nutrisi parental
□ Monitor kepatenan akses intravena
□ Monitor asupan nutrisi
□ Monitor terjadinya komplikasi (mis: mekanik, septik, metabolik)
□ …………………………………………………
Terapetik
□ Lakukan oral hygine sebelum makan, jika perlu
□ Fasilitasi menentukan pedoman diet (miss: piramida makanan)
□ Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
□ Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
□ Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
□ Berikan suplemen makanan, jika perlu
□ Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogatric jika
asupan oral dapat ditoleransi
□ Hitung kebutuhan kalori
□ Berikan nutrisi parental, sesuai indikasi
□ Atur kecepatan pemberian infis dengan tepat
□ Gunakan infusion punp, jika tersedia
□ Hindari pngambilan sample darah dan pemberian obat pada jalur
nutrisi parenteral
□ Hindari kantong terpasang lebih dari 24 jam
Edukasi:
□ Anjurkan posisi duduk, jika mampu
□ Ajarkan diet yang diprogramkan
□ Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian nutrisi parenteral
□ …………………………………………………
Kolaborasi :
□ Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. pereda
nyeri, antiemetik), jika perlu
□ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
□ Kolaborasi pemasangan akses vena sentral, jika perlu