Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Latar belakang terjadinya perang tujuh tahun di Amerika antara Britania Raya dan
Prancis (1756-1763). memperebutkan Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Pada
tahun 1765 M. Inggris menerapkan berbagai undang-undang yang sangat memberatkan
koloni-koloni seperti Stamp Act (bea materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act
(pajak teh). Para koloni menentang semboyan mereka adalah “no taxation without
representation” (tak ada pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntut agar mereka
mempunyai pewakilan di parlemen Inggris.

Strategi prancis, sama seperti perang-perangnya yang lain di abad ke 18, ia


membiarkan koloninya membela diri sendiri, dengan cara mengirimkan sedikit tentara
atau yang tidak berpengalaman kesana. Jalur laut yang didominasi Inggris membuat
mereka tidak bisa mengirim banyak orang. Prancis juga memusatkan pertempuran mereka
di Eropa, karena mereka berharap bisa menang lebih dekat ke rumah. Strategi Inggris, ia
memutuskan untuk membuat pengatur strategi terhebat di masa itu, Frederick dan
kerajaannya, Prusia. Mereka memberikan bantuan baik berupa biaya maupun tentara
untuk membantu serangan-serangan Frederick. Inggris juga beraliasi dengan kekuatan
kontinental yang tidak ada hubungannya dengan mereka, tapi nmemiliki keinginan yang
menentang musuh-musuh Inggris, terutama Prancis. Inggris berlawanan dengan Prancis
lebih memusatkan pertempuran di koloni-koloni, menggunakan kekuatan pertempuran
laut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan SebabTerjadinya Perang Tujuh Tahun ?
2. Jelaskan Dampak perang terutama perlakuan bagi Inggris terhadap
koloninya ( Muncul Semboyan rakyat Amerika terhadap Inggris) ?
3. Jelaskan mengapa Bangsa Inggris menekankan berbagai pajak Sugar Acts
1764- Sumpact 1765 ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui lebih lanjut sebab terjadinya perang tujuh tahun.
2. Untuk mengetahui Dampak perang terutama perlakuan bagi Inggris
terhadap koloninya serta muncul semboyan rakyat Amerika terhadap
Inggris
3. Untuk mengetahui alasan Bangsa Inggris menekankan berbagai pajak
Sugar Acts 1764- Sumpact 1765

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sebab Terjadinya Perang Tujuh Tahun

Prancis dan Inggris terlibat dalam serangkaian perang di Eropa dan di Karibia
pada beberapa kurun waktu sepanjang abad ke-18. Walaupun Inggris mendapatkan
sejumlah kemenangan dalam perang-perang itu, terutama di kepulauan Karibia yang kaya
gula secara umum hasil pertarungan masih belum menentu, dan Prancis masih kuat
posisinya di Amerika Utara pada awal perang tujuh tahun di tahun 1754. Pada waktu itu
Prancis menjalin hubungan erat degan sejumlah suku india di kanada dan di sepanjang
danau-danau besar, menguasai sungai Mississippi dan membangun sedaratan
perbentangan dan pos perdagangan, yang mengenai wilayah luas berbentuk bulan sabit
raksasa yang membentang dari Queber sampai Oreleans oleh karna itu, Inggris terkurung
oleh sabuk timur pergunungan Appalachia yang terjal. Pihak Prancis tidak hanya
terancam oleh kerajaan Inggris tetapi juga oleh para penduduk kolonial Amerika itu
sendiri, karena itu dengan menguasai lembah yang Missisippi, Prancis Bisa membatasi
Ekspansi para kolonis kebarat.

Sumber : Garis Besar Sejarah Amerika.2004: 48-49.

Perang tujuh tahun akhirnya terjadi pada tahun 1756-1763 di Benua Amerika,
perang ini terjadi antara Inggris dan Perancis. Perang tujuh tahun ini dimenangkan oleh
Inggris yang berhasil mengalahkan Perancis. Tokoh yang terkenal dalam perang ini
adalah George Washington, beliau sangat berjasa untuk negara Inggris berhasil merebut
Kanada dan juga Missisippi. Perang ini disebabkan Inggris yang menguasai daerah di
sepanjang Pantai Timur di Amerika Utara yang ingin menguasai daerah di Amerika Utara
tresebut, termasuk daerah pedalaman yang ada di sebelah babrat daerah yang di kuasai
oleh Perancis. Setelah Inngris memenangkan perang ini, Inggris bermaksud untuk
membangun tiga belas daerah koloni, yang kemudian hari menjadi wilayah Ameriks
Serikat. Selanjutnya, Inggris mengeluarkan proklamasi 1763 yang menyatakan bahwa
orang yang tinggal di tiga belas koloni tidak dapat menetap di sebelah barat pergunungan
Apalachia. Secara umum latar belakang adanya perang tujuh tahun antara Inggris dan
Perancis adalah :

3
1. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang politik
2. Timbulnya paham kebebasan dalam bidang perdagangan
3. Dikeluarkanya undang-undang pajak yang di tentang oleh kaum koloni

Perang ini di akhiri dengan perdamaian paris yang isinya:

 Kanada dan Lousiana disebelah Timur Sungai Missisippi diberikan kepada


Inngris, sedangkan disebelah baratnya tetap dikuasai Perancis.
 Perancis menyerahkan semua jajahannya di India kepada Inggris.

Setelah perang tujuh usai, koloni mulai merasa mereka tidak memperoleh hak-hak
mereka. Selain akibat proklamis 1763, mereka merasa di perlakukan tidak adil karena
pajak yang dipungut oleh pemerintah Britania. Kolonis menyatakan “tak ada pajak tanpa
perwakilan”. Yang berarti mereka meminta agar mereka memiliki suara di parlemen
Britania. Pajak-pajak tersebut meliputi, teh, gula, materai. Pada tahun 1770 peristiwa
Boston Tea Party terjadi, kolonis-kolonis di Boston membuang ratusan kotak yang berisi
teh dari kapal di pelabuhan Boston, sebagai tanggapan terhadap Tea Act. Tentara
Britania lalu mengambil, yang mengakibatkan pendirian Kongres Kontinental yang
terjadi dari pemimpin setiap 13 koloni. Tokoh- tokoh penting dalam kongres tersebut
adalah Benyamin Franklin, John Adam, Thomas Jefferson, John Hancock, Reger
Sherman, dan John jay.

Sumber : Krisnadi,IG.2012.Sejarah Amerika Serikat.Yogyakarta:Ombak

2. Dampak perang terutama perlakuan bangsa Inggris terhadap Koloninya


(muncul semboyan rakya Amerika terhadap Inggris)

Perang Tujuh Tahun (1756-1763) merupakan perang antara Perancis dengan


koloni-koloni yang dibentuk oleh Inggris. Akhir peperangan Perancis mengalami
kekalahan. Kemenangan ini menjadikan pemerintah Inggris menyatakan berkuasa di
Amerika Utara termasuk seluruh koloni yang ada. Setelah Perang Tujuh Tahun melawan
Prancis (1756 – 1763), kas negara Inggris kosong. Untuk mengatasi krisis keuangan,
Inggris memaksa Amerika untuk ikut menanggung kerugian dengan membayar pajak
yang tinggi. Alasan Inggris adalah karena Perang Tujuh Tahun memberi manfaat bagi
koloni di Amerika berupa perluasan daerah dan perlindungan dari serangan bangsa lain.
Di s0amping pajak yang tinggi, Inggris juga melakukan monopoli. Hasil bumi Amerika
(tembakau, gula, dan kapas) hanya boleh dijual kepada Inggris dan sebaliknya, Amerika

4
hanya diperbolehkan membeli barang-barang kebutuhannya dari Inggris saja. Dampak
dari adanya Perang Tujuh Tahun antara lain (a) Keum Koloni menanggung biaya perang,
(b) Inggris mengangkat gubernur-gubernur ditiap koloni, (c) penduduk koloni wajib
menjual dan membeli barang-barang Inggris.Timbulnya Revolusi Amerika disebabkan
oleh (a) adanya kebijakan pemerintah Inggris yang memaksa agar hasil bumi Amerika
hanya boleh dijual kepada Inggris dengan harga yang sudah ditentukan, (b) Pemerintah
Inggris memaksa kepada rakyat Amerika untuk membayar berbagai pungutan pajak guna
mengisi kas negara Inggris yang kosong untuk menutupi Perang Tujuh Tahun melawan
Perancis (1756-1763). Berbagai kebijakan ditentang oleh rakyat Amerika dengan
mengajukan persyaratan no taxation without representation.

Sumber: Krisnadi,IG.2012.Sejarah Amerika Serikat.Yogyakarta:Ombak

Terjadinya perang tujuh tahun di Amerika antara Britania Raya dan Prancis
(1756-1763). Memperebutkan Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Pada berbagai
undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni seperti Stamp Act (bea materai),
Townshend Act (pajak Impor) dan Tea Act ( pajak teh). Para koloni menentang
semboyan mereka adalah “ No Taxation Without Representatior” yang artinya tak ada
pajak tanpa perwakilan para koloni menuntut agar mereka mempunyai perwakilan di
Parlemen Inggris. Kemenangan Inggris dalam perang tujuh tahun (1756-1763)
menyebabkan Prancis menyerahkan sebagian besar daerah jajahannya ke Inggris seperti:
Kanada, sebelah timur sungai Mississippi. Setelah pasca perang Tujuh tahun Inggris
menukar koloninya di Kuba kepada Spanyol dan Inggris mendapatkan ganti dari spanyol
tanah koloni Florida. Penukaran koloni tersebut disepakati oleh Inggris maupun Spanyol
karena memudahkan kedua belah pihak untuk mengelola koloninya di Benua Amerika.
Akibat kemenangan Inggris terhdap Prancis dalam perang perebutan koloni di Benua
Amerika (1756-1763), wilayah jajahan Inggris semakin luas sehingga banyak timbul
masalah- masalah baru seperti: persoalan menjaga daerah-daerah perbatasan, mengelola
daerah jajahan, menghadapi pemberontakkan orang-orang Indian, misal pemberontakkan
Ottawa pada 1763. semua masalah tersebut harus diatasi dan memerlukan biaya yang
besar. Kemenangan Inggris terhadap Prancis dalam perang Tujuh tahun (1756-1763)
menyebabkan utang Inggris menjadi besar jumlahnya yaitu 130.000.000 poundsterling
dengan bunga setiap tahunnya sebesar 4.000.000 poundsterling Inggris berusaha
menutupi utangnya dengan melaksanakan Undang-undang Perdagangan yang dibebankan
kepada para kolonis di Amerika.

5
Sumber : Krisnadi,IG.2012.Sejarah Amerika Serikat.Yogyakarta:Ombak

3. Bangsa Inggris menekankan berbagai pajak ( Sugar Act 1761- Stamp


Act 1765)

A. Sugar Act of 1764

Pada tanggal 5 April 1764, Undang-Undang Gula (Sugar Act) yang merupakan
kelanjutan dari “Sugar and Molasses Act” diterima dan disahkan oleh parlemen Inggris
pada tahun 1733. “Sugar and Molasses Act” (1733) adalah salah satu kebijakan yang
dikeluarkan oleh parlemen Inggris dan diberlakukan kepada tiga belas koloni. Dimana,
barang impor gula dan gula cair (sugar and molasses) yang masuk ke negara koloni,
dikenai pajak sebesar enam sen per galon. Tetapi, karena korupsi yang dilakukan, negara-
negara koloni lebih memilih untuk mengabaikan atau menghindar dari pembayaran pajak
tersebut atau hanya membayar sebagian dari harga pajak. Sehingga pemasukan Inggris
dari kebijakan tersebut tidak maksimal.

Setelah terjadinya perang Tujuh Tahun (1754-1763), atau juga disebut “French and
Indian war”, Inggris mengalami kekosongan kas dan untuk tetap menjamin keadaan di
wilayah jajahan Ingris di Amerika, mereka juga harus mengirim pasukan Inggris ke
Amerika. Dana yang dibutuhkan pemerintah Inggris untuk membiayai pengiriman
pasukan serta menjamin kehidupan para pasukan di Amerika tersebut sekitar 200.000
pounds. Kemudian, pada akhir abad ke 18, untuk menopang perekonomian Inggris yang
sedang mengalami penurunan, maka “Molasses Act” diganti dengan “Sugar Act”. Selain
itu, diharapkan juga terjadinya penurunan cukai sejumlah atas gula cair untuk proses
penyulingan rum New England akan mengurangi upaya penyelundupan dari Belanda dan
Prancis. Undang-Undang Gula (“Sugar Act) berisi tentang (1) Mengurangi pembayaran
pajak yang pada “Molasses Act” enam sen menjadi tiga sen per galon, untuk setiap
seratus berat timbangan batu gula putih atau batu gula impor dikenai pajak sebesar satu
pounds; (2) Semua produk-produk impor yang masuk ke negara-negara koloni selain dari
Inggris juga dikenai pajak seperti, anggur, kopi, sutra, dan barang mewah lainnya. untuk
setiap berat timbangan kopi impor, dikenai dua pounds sembilan belas shilling dan
sembilan sen, untuk setiap anggur yang berasal dari Maderais maupun dari pulau lain
dikenai tujuh pounds, untuk setiap anggur yang berasal dar Portugal, Spanyol (kecuali
Prancis) yang diimpor dari Inggris dikenai sepuluh shilling, begitu juga dengan barang-

6
barang mewah lainnya; (3) Untuk setiap barang ekspor Amerika, dilakukan dengan
pengawasan yang sangat ketat dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan.

Berlakunya kebijakan “Sugar act” menyebabkan beberapa dampak, seperti:


penurunan industri rum (minuman keras dari tebu) yang merupakan industri terbesar
koloni pada saat itu, timbulnya krisis ekonomi yang menganggu lintas perdagangan
dengan kepulauan Haiti, dan tingkat pembelian dari negara koloni terhadap barang-
barang Inggris mengalami penurunan, disebabkan karena negara koloni juga mengalami
depresi keuangan. Undang- undang tersebut menimbulkan reaksi kemarahan bagi negara-
negara koloni sehingga mereka meminta agar parlemen Inggris mencabut kebijakan
tersebut dan mengancam untuk memboikot tidak akan membeli barang-barang Inggris
sampai keputusan itu dicabut. Dalam hal ini, mereka tidak memilik perwakilan di
parlemen, sehingga mereka menyatakan “No tax without Representation”. Menjawab
permintaan negara-negara kolonial, maka pada tahun 1765 Stamp Act diberlakukan untuk
mengakhiri Sugar Act.

Sumber : Soebantardjo.1956: 10

http://restik-a-p-fisip11.web.unair.ac.id/artikel

B. Stamp Act of 1765

Stamp Act adalah salah satu kebijakan sepihak yang dicetuskan oleh perdana menteri
Inggris, George Grenville. Undang - undang ini bertujuan untuk mengurangi hutang
Inggris selama perang 7 tahun dengan Prancis. Berawal dari kemenangan Inggris oleh
Prancis di perang 7 tahun. Bukannya menyelesaikan masalah, justru malah timbul
masalah baru. Hutang negara di Inggris mencapai 147 juta poundsterling. Apabila
pasukan Inggris dipulangkan seluruhnya, akan menimbulkan penumpukkan
pengangguran dan sangat mustahil pada saat itu Inggris untuk membayar semua
tentaranya. Akhirnya Stamp Act pun di berlakukan. Stamp Act adalah upaya serius
pertama kali dari parlemen untuk menegaskan otoritas pemerintah terhadap koloni.

Stamp Act disahkan oleh parlemen Inggris pada 22 Maret 1765. Uang yang
digunakan untuk Stamp Act akan di alokasikan untuk membantu membayar biaya
mempertahankan dan melindungi perbatasan Amerika Serikatdekat Pegunungan
Appalachian. Namun sebenarnya uang itu digunakan untuk membayar 10.000 pasukan

7
Inggris yang tidak bisa dipulangkan dikarenakan krisis keuangan yang dialami Inggris.
Selain itu, sebagaian dari uang hasil pemungutan pajak tersebut digunakan untuk
menyicil hutang Inggris.

Stamp Act menuai protes di berbagai kalangan,terutama dari koloni-koloni, bahkan


ketika Undang-Undang ini baru berupa proposal dan belum diberlakukan. Undang –
Undang ini dinilai hampir sama dengan Undang – Undang Gula dimana Parlemen Inggris
menggali pendapatan dari koloni-koloninya di Amerika. Yang menjadi persoalan utama
bagi para koloni adalah karena Parlemen Inggris mengenakan pajak secara langsung
terhadap aktivitas yang ada di dalam koloni. Hal ini tentunya akan mengakibatkan
berbagai permasalahan terutama ekonomi bagi penduduk koloni tersebut.

Pada bulan Oktober 1765 kongres Stamp Act (Stamp Act Congress) diadakan dalam
rangka membahas serta menyusun mengapa Parlemen Inggris tidak berhak menjatuhkan
pajak atas koloni. Dua puluh tujuh delegasi dari berbagai macam profesi dari sembilan
koloni menghadiri kongres ini. New Hampshire menolak untuk mengirimkan delegasi,
sementara North carolina. Georgia, dan Virginia tidak mengonfirmasi mengenai
partisipasi mereka dalam kongres. Kongres ini melahirkan keputusan dalam bentuk
“Declaration of Rights and Grievances” yang memuat empat belas poin protes koloni-
koloni mengenai Stamp Actyang menurut mereka tidak seharusnya diberlakukan. Stamp
Act sah diberlakukan pada 1 November 1765. Parlemen Inggris tetap menyelenggarakan
Undang – Undang ini di tengah gelombang oposisi dari koloni – koloni. Akhirnya setelah
mendapatkan perlawanan terus menerus, lahirlah sebuah resolusi untuk mencabut Stamp
Actpada 21 Februari 1766. Pada 17 Maret 1766, raja Inggris secara sah setuju untuk
mencabut Undang – Undang kontroversial ini.

Sumber : Soebantardjo.1956: 10-12

http://www.hariansejarah.id/2017/01/revolusi-amerika-

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Terjadinya perang tujuh tahun di Amerika antara Britania Raya dan Prancis (1756-
1763). memperebutkan Quebec yang dimenangkan oleh Britania. Pada tahun 1765 M.
Inggris menerapkan berbagai undang-undang yang sangat memberatkan koloni-koloni
seperti Stamp Act (bea materai), Townshend Act (pajak impor) dan Tea act (pajak teh).
Para koloni menentang semboyan mereka adalah “no taxation without representation”
(tak ada pajak tanpa perwakilan) para koloni menuntut agar mereka mempunyai
pewakilan di parlemen Inggris.

Kemenangan Inggris dalam perang tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan Prancis


menyerahkan sebagian besar daerah jajahannya ke Inggris seperti: Kanada, sebelah timur
sungai Mississippi, wilayah jajahan Inggris semakin luas sehingga banyak timbul
masalah- masalah baru seperti: persoalan menjaga daerah-daerah perbatasan, mengelola
daerah jajahan, menghadapi pemberontakkan orang-orang Indian, misal
pemberontakkan Ottawa pada 1763. semua masalah tersebut harus diatasi dan
memerlukan biaya yang besar. Dampak untuk Inggris dari kemenangan terhadap Prancis
dalam perang Tujuh tahun (1756-1763) menyebabkan utang Inggris menjadi besar
jumlahnya yaitu 130.000.000 poundsterling dengan bunga setiap tahunnya sebesar
4.000.000 poundsterling Inggris berusaha menutupi utangnya dengan melaksanakan
Undang-undang Perdagangan yang dibebankan kepada para kolonis di Amerika.

3.2 Saran

Diharapkan agar seseorang yang membaca dapat memahami maksud dari


makalah ini dan bisa menambah pengetahuan dan wawasan mengenai “Perang
Tujuh tahun 1756-1763“. Apabilah dari makalah ini kurang lengkap dengan
pembahasannya maka kritik dan saran bagi para pembaca sangat kami harapkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Garis Besar.2004.Sejarah Amerika.Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.


 Krisnadi,IG.2012.Sejarah Amerika Serikat.Yogyakarta: Ombak
 Soebantardjo.1956. Sari Sejarah “Asia-Australia dan Eropa-Amerika”.
Yogyakarta: Penerbit Bopkri.
 http://restik-a-p-fisip11.web.unair.ac.id/artikel

 http://www.hariansejarah.id/2017/01/revolusi-amerika-

10

Anda mungkin juga menyukai