Anda di halaman 1dari 8

Laboratorium Ilmu Bedah

RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda


Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

EFUSI PERICARD
Disusun sebagai Salah Satu Tugas Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Bedah

Indah Permata Sari


NIM.

Pembimbing:
dr. Ivan Joalsen Sp.BTKV

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA, NOVEMBER 2019

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Mini CEX dengan judul “Efusi Pericardium”. Tulisan ini
disusun sebagai tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Bedah di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dr. Ivan Joalsen, Sp.BTKV atas ilmu dan bimbingan yang
diberikan selama menjalani kepaniteraan klinik di bagian Mini CEX Penulis
menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini. Namun,
penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran
kepaniteraan klinik Mini CEX

Samarinda, November 2019

Penulis

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkardium terdiri dari perikardium viseralis yang melekat ke

miokardium dan bagian luar yaitu perikardium parietalis yang terdiri dari

jaringan elastis dan kolagen serta vili-vili penghasil cairan perikardium

dan membungkus perikardium. Rongga perikardium normal berisi 15-

50ml cairan perikardium yang mengandung elektrolit, protein dan cairan

limfe dan berfungsi sebagai lubrikan. Bila terjadi penumpukan atau

akumulasi cairan abnormal dalam ruang pericardium tersebut dinamakan

efusi pericardium. Efusi pericardium merupakan hasil perjalanan klinis

dari suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi, keganasan, maupun

trauma. Cairan tersebut dapat berupa transudat, eksudat, pioperikardium,

atau hemoperikardium. Efusi perikardium bisa akut atau kronis, dan

lamanya perkembangan memiliki pengaruh besar terhadap gejala-gejala

pasien. 1,2

Efusi perikardium sering berhubungan dengan peradangan pada

perikardium karena suatu penyakit, tapi efusi pericardium dapat juga

terjadi bila tidak ada peradangan . efusi perikardium juga dapat merupakan

hasil dari akumulasi darah setelah prosedur pembedahan atau cedera.

Adanya akumulasi cairan pada pericardium ini menyebabkan terjadinya

suatu sindroma klinik dimana terjadi penekanan terhadap jantung yang

disebut tamponade jantung. Secara lengkap disebutkan tamponade

3
jantung merupakan sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat

atau lambat terhadap jantung akibat akumulasi cairan, nanah, darah,

bekuan darah, atau gas di perikardium, sebagai akibat adanya efusi,

trauma, atau ruptur jantung (Spodick, 2003). Akibat adanya penekanan ini

menyebabkan fungsi jantung menurun. Tamponade jantung terjadi bila

rongga perikardial terisi dengan cairan dalam waktu yang lebih cepat

daripada kemampuan kantong perikardial untuk meregang. (Spodick,

2003). Di Amerika Serikat, insiden tamponade jantung adalah 2 kasus per

10.000 populasi di Amerika Serikat.1,2

1.2 Tujuan
Mengetahui dan memahami mengenai definis, patofisiologi, pemeriksaan
fisik, diagnosis dan penatalaksanaan dari efusi pericardium

4
BAB 2
LAPORAN KASUS
2.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. F
Usia : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : MT Haryono Samarinda
MRS tanggal 12 November 2019

2.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Sesak Nafas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk RS.
Sesak napas dirasakan hilang timbul. Sesak dirasakan muncul
terutama saat berbaring dan membaik jika pasien duduk. Saat tidur
pasien lebih merasa nyaman menggunakan banyak bantal. Saat
berbaring juga terkadang timbul sedikit nyeri namun tidak terlalu
mengganggu yang dirasa lebih mengganggu rasa sesaknya. Sesak
tidak dipengaruhi oleh aktivitas ataupun gerak napas. Keluhan batuk
disangkal. Jantung ber debar-debar juga disangkal. Pasien sebelumnya
pernah menjalani operasi katup jantung sekitar 2 bulan yang lalu.
Sebelum operasi pasien mengaku memang sering merasa sesak.
Namun setelah operasi, sesak tidak adalagi dan baru muncul keluhan
seperti ini baru 2 hari terakhir. Keluhan demam muncul kadang-
kadang dan tidak terlalu tinggi menurut pasien dan hilang dengan
minum obat penurun panas.

5
Riwayat Penyakit Dahulu:
· Riwayat penyakit jantung katup

Riwayat Pengobatan:
· Furosemide 1x20mg
· Simarc 1x1
Riwayat Penyakit Keluarga:
· Tidak ada riwayat asma
· Tidak ada riwayat hipertensi
· Tidak ada riwayat penyakit jantung
· Tidak ada keluhan serupa

2.3 Pemeriksaan Fisik (Tanggal Pemeriksaan 22 November 2019)


Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : Tekanan Darah 100/70 mmHg
Nadi 87x/menit
Pernafasan 22x/menit
Temperatur 37,0o C

Kepala/leher
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor,
diameter 3mm/3mm, reflex cahaya (+/+).
Hidung : Sekret hidung (-)
Mulut : Sianosis (-), perdarahan (-), faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-/-), pembesaran tiroid (-)

Thorax
Paru: Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi (-),
terpasang drain (+)
Palpasi : Gerak dada simetris, fremitus D=S
Perkusi : sonor/sonor
sonor/sonor
sonor/sonor
Auskultasi : ves (-/+), wheezing (-/-), rhonki (-/-)

6
Jantung: Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, terpasang drain
(+)
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V midclavicula line
sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan ICS III & IV
parasternal line dextra
Batas jantung kiri ICS V midclavicularis
line sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-),
pericardial friction rub (+)

Abdomen
Inspeksi : Cembung, distended (-), Striae (-)
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Perkusi : Timpani keempat kuadran, shifting dullness (-).
Palpasi : Soefl, nyeri tekan epigastrium (-), splenomegali (-),
hepatomegali (-)

Ekstremitas
Ekstremitas superior : Akral hangat, pucat (-/-), edema (-/-), CRT <2”
Ekstremitas inferior : Akral hangat, pucat (-/-), edema (-/-), CRT <2”

2.4 Diagnosa Kerja


Efusi pericardium

2.5 Pemeriksaan Penunjang


· Echocardiography :
8 November 2019 : Residual MR, Mild Residual MS, AR Mild, TR
Moderate, Severe PE 3.3-4 cm terutama apex dan posterior
21 November 2019 : Evaluasi PE Mild 0.4cm

· Laboratorium Darah Lengkap :


20 November 2019

7
Leukosit 9.32x10^3 4.80-10.80x10^3
Hemoglobin 11.4 12.0-16.0
Hematokrit 35.7 37.0-54.0
Trombosit 253x10^3 150-450x10^3
Albumin 3.9 3.5-5.5
19 November 2019
Natrium 135 135-155
Kalium 4.9 3.6-5.5
Cloride 99 98-108
APTT 34.2 24.0-36.0
PT 23.9 10.8-14.4
INR 1.75

· Foto Thoraks

2.6 Penatalaksanaan
· Furosemide IV 2x20mg
· Open Pericardiotomy

Anda mungkin juga menyukai