Anda di halaman 1dari 13

Nama :Patna Akbar

Kelas :XI-D
Absen :29
Tugas :Membuat resensi

Novel Laskar Pelangi

Identitas Buku

Judul Buku : Laskar Pelangi

Penulis Buku : Andrea Hirata

Penerbit Buku : P.T Bentang Pustaka

Kota Terbit : Yogyakarta

Cetakan : III

Tebal Buku : 533 halaman


ISBN : 979-3062-79-7

Sinopsis Novel Laskar Pelangi

Novel ini menceritakan tentang sepuluh anak Belitung yang tergabung dalam Laskar
Pelangi. Mereka adalah Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Borek, Trapani,
Kucai, dan satu-satunya perempuan yaitu Sahara. Cerita ini menceritakan tentang kehidupan
di pedalaman daerah Belitung yang kontras dan kaya akan hasil timahnya. Akan tetapi
masyarakatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Novel ini juga
mengisahkan tentang semangat juang dari bocah-bocah kampung Belitung yang ingin
mengubah nasib mereka melalui pendidikan. Sebagian besar dari orang tua mereka lebih
senang jika anak-anaknya membantunya, dari pada harus belajar di sekolah. Kesulitan terus
menerus membayangi sekolah di kampung tersebut. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas
dan semangat juang dua orang guru, yaitu Bapak Harfan Efendy Noor sebagai Kepala
Sekolah yang usianya sudah tua dan seorang guru muda yang bernama Ibu Muslimah Hafsari.

Ibu Muslimah Hafsari juga merupakan salah satu rakyat miskin yang berusaha untuk
mempertahankan semangat besar pendidikan. Sekolah tersebut nyaris dibubarkan oleh
pengawas sekolah Depdikbud Sumatera Selatan karena kekurangan murid. Akan tetapi
sekolah tersebut berhasil diselamatkan berkat seorang anak yang sepanjang masa bersekolah
tidak pernah mendapatkan rapot. Sekolah yang dihidupi dengan uluran tangan donatur.
Beberapa bangunan seperti gedung sekolah sudah roboh, ruang kelas beralas tanah, beratap
bolong-bolong, bangku rapuh dan tidak layak, dan kalau malam dipakai sebagai tempat
penyimpanan ternak. Bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah serta hanya
mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan beras. Walaupun demikian, keajaiban
seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh hanya seperti bangunan yang akan roboh
itu. Sang kepala sekolah dan ibu guru saling bahu membahu membesarkan hati anak-anak
didik mereka agar selalu percaya diri, berani berkompetisi, dan selalu menempatkan
pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam kehidupan ini.

Kedua guru ini memberi nama julukan kepada sepuluh anak muridnya sebagai Laskar
Pelangi. Walaupun begitu, salah satu dari Laskar Pelangi mampu menjuarai karnaval dan
mampu mengalahkan sekolah-sekolah lainnya. Puncaknya adalah ketika Ikal, Lintang, dan
Sahara berhasil menjuarai lomba cerdas pangkas dan mengalahkan sekolah-sekolah lainnya.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah tersebut akhirnya ditutup karena sama sekali tidak bisa
membiayai operasional sekolah. Pada akhirnya kedua guru tersebut dapat berbangga diri
karena diantara sepuluh laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat. Ada pula
yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional
yang paling penting di negeri ini.

A. Unsur Intrinsik

1.Tema

Tema utama dalam novel “Laskar Pelangi” ini adalah pendidikan. Namun uniknya tema
pendidikan ini diselingi oleh kisah persahabatan yang erat antara anggota ‘Laskar Pelangi’.
Tema pendidikan ini sendiri dipadukan dengan tema ekonomi. Namun tema pendidikan lah
yang lebih menonjol.

2.Plot (alur)

A. Pengenalan Situasi Cerita

Cerita diawali dengan dibukanya penerimaan murid baru di SD Muhammadiyah yang


ada di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan. Sebuah daerah
yang kaya akan sumber daya alamnya yaitu timah. Belitong merupakan daerah yang menjadi
tempat penambangan timah terbesar dan menghasilkan banyak sekali keuntungan. Meski pun
begitu, kehidupan di sana seperti terpetak-petak antara yang kaya dan yang miskin.

Pagi itu, satu demi satu calon siswa yang didampingi oleh orang tuanya berdatangan
mendaftarkan diri di sekolah yang hampir roboh dan mungkin sudah tidak layak untuk
dipakai sebagai tempat belajar-mengajar.

B. Menuju Adanya Konflik

Dalam novel “Laskar Pelangi” ini, banyak sekali bermunculan masalah-masalah atau
konflik-konflik. Namun konflik awal yang pertama muncul adalah saat suasana mulai tegang
karena ternyata pendaftar tidak mencukupi batas minimal siswa yang disyaratkan oleh
Depdikbud Sumsel. Apabila calon siswa yang mendaftar kurang dari sepuluh anak, maka SD
Muhammadiyah harus ditutup.

C.Puncak Konflik

Puncak konfliknya ialah setelah ditunggu hingga siang, ternyata jumlah pendaftar
tidak lebih dari sembilan orang. Jumlah ini tentu saja belum mencukupi persyaratan
Depdikbud. Hal ini tentu saja sangat mencemaskan Pak Harfan sang kepala sekolah dan Bu
Muslimah sang guru. Sampai pada akhirnya Pak Harfan memutuskan untuk memberikan
pidato sekaligus mengumumkan bahwa penerimaan siswa baru dibatalkan.

Selanjutnya konflik-konflik lain bermunculan dari masing-masing tokoh. Namun


konflik selanjutnya yang secara garis besar melibatkan hampir semua tokoh ialah saat akan
diadakannya lomba karnaval dan cerdas cermat antar sekolah.

D.Penyelesaian

Sesaat hampir saja Pak Harfan memulai pidatonya untuk memberitahuakan bahwa
penerimaan siswa baru di SD Muhammadiyah dibatalkan, seorang ibu muncul untuk
mendaftarkan anaknya (Harun) yang mengidap keterbelakangan mental. Tentu saja
kedatangan Harun dan ibunya ini memberikan napas lega kepada Pak Harfan, Bu Muslimah
dan juga para calon siswa serta orang tuanya. Harun telah menggenapi jumlah siswa untuk
menghindarkan SD Muhammadiyah dari penutupan.

Sekolah yang jika malam dipakai sebagai kandang ternak ini akhirnya memulai
kegiatan belajar-mengajar meski dengan fasilitas yang seadanya. Tiba saatnya mengikuti
karnaval antar sekolah. Keikutsertaan SD Muhammadiyah sempat diperdebatkan karena
ketidakadaan dana dan sikap pesimistis yang muncul. Namun, Bu Muslimah bersikeras
mengikutkan murid-muridnya. Karena nilai keseniannya paling tinggi dan dianggap sebagai
murid yang kreatif, Mahar pun ditunjuk sebagai ketua untuk mengurusi persiapan karnaval.
Dengan ide cemerlang dan kreativitasnya, Mahar berhasil menggiring teman-temannya
merebut piala kemenangan.
SD Muhammadiyah kembali mengikuti perlombaan. Kali ini adalah perlombaan
cerdas cermat. Bu Muslimah, Ikal dan kawan-kawan sempat khawatir karena tak lama
perlombaan akan dimulai namun ujung tombak tim mereka belum juga datang. Untungnya
meski hampir terlambat, akhirnya si cerdas itu pun datang (Lintang). Awalnya tim dari SD
Muhammadiyah tertinggal angka melawan SD PN dan SD Negeri. Namun pada saat
memasuki soal yang berbau angka SD Muhammadiyah mengejar ketertinggalan dan berhasil
keluar sebagai juara.

3.Latar Cerita

A.Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel ini adalah di sebuah sekolah bernama SD
Muhammadiyah yang terletak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitong Timur,
Sumatera Selatan. Namun, ada pula yang latarnya adalah di rumah, pohon, gua, tepi pantai,
pasar dan lain-lain tapi masih di kawasan Belitong.

B.Latar Waktu

Dikarenakan novel “Laskar Pelangi” ini merupakan novel yang menceritakan kisah nyata
meski ada bumbu imajinasi, maka latar waktu yang disampaikan pun jelas yaitu terjadi pada
tahun 1974.

C.Latar Suasana

Latar suasana yang ada dalam novel ini beragam dikarenakan konflik-konfik yang muncul
juga beragam. Ada kalanya senang, sedih, hingga cemas. Berikut beberapa penggalan kisah
yang menjelaskan suasana dalam novel :

Suasana Sedih
Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana sedih ialah saat Ikal, teman-
temannya dan Bu Muslimah berpisah dari Lintang yang memutuskan berhenti sekolah
karena harus mengurusi keluarga yang ditinggal mati ayahnya.

Suasana Senang

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana senang ialah saat tim cerdas
cermat SD Muhammadiyah berhasil memenangkan pertandingan.

Suasana Cemas

Salah satu penggalan cerita yang menggambarkan suasana cemas ialah saat Pak Harfan, Bu
Muslimah dan calon murid SD Muhammadiyah beserta orang tuanya menunggu untuk
menggenapkan calon siswa yang mendaftar agar sekolah tidak ditutup.

4.Penokohan

Tokoh-tokoh yang berperan dalam novel ‘Laskar Pelangi’ antara lain :

1) Ikal

Ikal atau yang di dalam novel ini berperan sebagai ‘aku’ merupakan tokoh utama. Ikal
adalah salah seorang anggota ‘Laskar Pelangi’. Di sekolah ia termasuk murid yang lumayan
pandai, namun kepandaiannya masih di bawah dari temannya yaitu Lintang. Ia selalu berada
di peringkat kedua di sekolah setelah Lintang. Ikal termasuk orang yang tidak mudah putus
asa, selalu bersemangat melakukan hal yang ia sukai dan tegar. Ikal begitu menyukai dunia
sastra terutama puisi. Dalam novel ini, Ikal diceritakan menyukai seorang gadis keturunan
Tionghoa bernama A Ling. Ia sering sekali mengirimkan puisi tentang luapan perasaannya
kepada A Ling.

2)Taprani

Taprani merupakan sosok yang tampan, rapi, perfeksionis, lumayan pintar, bicara
seperlunya (pendiam), santun, sangat berbakti kepada orang tua dan manja. Ia bercita-cita
menjadi guru di daerah terpencil untuk memajukan pendidikan orang melayu pedalaman.
Taprani selalu diperhatikan ibunya. Apa pun yang akan dilakukannya harus selalu diketahui
ibunya. Ia sangat tergantung pada ibunya.

3)Sahara

Sahara merupakan satu-satunya murid perempuan yang bersekolah di SD Muhammadiyah.


Tubuhnya ramping dan selalu berjilbab rapi. Di sekolah ia termasuk murid yang pintar.
Meski pun ia adalah sosok yang perhatian, namun ia termasuk tipe orang yang
temperamental, ketus, skeptis, susah diyakinkan dan tidak mudah terkesan. Sahara Sangat
menjujung tinggi nilai kejujuran. Ia paling tidak suka berbohong. Dalam novel ini dicritakan
bahwa ia bertengkar dengan A Kiong yang tidak pernah sependapat atau satu pemikiran
dengannya.

4)A Kiong

A Kiong adalah satu-satunya murid keturunan Tionghoa yang bersekolah di SD


Muhammadiyah. Sifatnya begitu polos dan selalu mempercayai apa yang dikatakan Mahar.
Ia selalu menjadi pendukung sekaligus pengikut setia Mahar. A Kiong memiliki rasa
persahabatan yang tinggi dan suka menolong. Ia sering kali bertengkar dengan Sahara.

5)Harun

Harun yang sudah mulai memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar pada usia lima belas
tahun ini mengidap keterbelakangan mental. Sifatnya santun, pendiam, dan murah senyum.
Laki-laki yang memiliki model rambut seperti Chairil Anwar ini hobi sekali mengunyah
permen asam jawa. Ia pun selalu berpakaian rapi. Di kelas, ia sama sekali tidak bisa
menangkap pelajaran membaca atau pun menulis. Ia pun sering kali bercerita tentang kucing
belang tiganya yang melahirkan tiga anak yang juga bebelang tiga secara berulang-ulang.

6)Borek
Borek memilki tubuh yang tinggi tinggi dan besar. Ia sangat terobsesi dengan body building
dan tergila-gila dengan citra cowok macho.

7)Syahdan

Karakter Syahdan tidak begitu menonjol dalam novel ini. Ia adalah salah satu anggota
‘Laskar Pelangi’ yang selalu setia menemani Ikal membeli kapur tulis di took Sinar Harapan
milik orang tua A Ling. Syahdan merupakan saksi cinta pertama Ikal kepada A Ling. Ia
memiliki cita-cita sebagai aktor.

8)Kucai

Kucai adalah salah satu anggota ‘Laskar Pelangi’ yang diamanahi sebagai ketua kelas. Ia
sempat frustrasi ketika menjadi ketua kelas karena kesulitan dalam mengatur teman-
temannya. Meski begitu, laki-laki yang menderita rabun jauh ini selalu terpilih menjadi
ketua kelas dan pada akhirnya ia menerima keputusan itu. Anak yang banyak bicara dan
susah diatur ini berbakat menjadi seorang politikus.

9)Lintang

Lintang merupakan anak yang paling jenius dan gigih di antara teman-temannya. Meski pun
jarak rumahnya dari sekolah sangat jauh (80 km), ia tetap semangat untuk pergi ke sekolah
dan menjadi anak yang paling pagi datang. Setiap berangkat sekolah, ia harus melalui jalan
yang merupakan tempat buaya tinggal. Ayahnya adalah seorang nelayan miskin yang
bertanggung jawab menafkahi empat belas nyawa yang tinggal di rumahnya. Di sekolah,
Lintang begitu serius belajar dan aktif. Otaknya yang jenius dan cermat membawa tim SD
Muhammadiyah menjadi pemenang dalam lomba cerdas cermat. Lintang sangat suka
membaca dan mempelajari berbagai ilmu penngetahuan. Lintang pun tak segan membagi
ilmunya kepada teman-temannya. Idenya sangat kreatif. Lucunya, kelihaiannya dalam
berpikir tidak dibarengi dengan tulisan tangan yang indah.

10)Mahar

Mahar memiliki bakat dalam bidang seni, baik itu menyanyi, melukis, seni rupa dan lain
sebagainya. Pemikirannya imajinatif dan kreatif. Anak tampan ini termasuk orang yang
menggemari dongeng-dongeng yang tak masuk akal (mungkin karena ia terlalu imajinatif).
Mahar sering kali diejek dan ditertawakan teman-temannya karena pemikirannya dianggap
aneh.

11)Bu Muslimah

Wanita bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari ini adalah guru di SD Muhammadiyah. Ia
sangat gigih dalam mengajar meski pun gajinya belum dibayar. Ia sangat berdedikasi
terhadap dunia pendidikan dan dengan segenap jiwa mengajar murid-murid di SD
Muhammadiyah. Wanita cantik yang menyukai bunga ini memiliki pendirian yang progresif
dan terbuka terhadap ide-ide baru. Ia termasuk orang yang sabar dan baik hati.

12)Pak Harfan

Pria bernama lengkap K.A Harfan Efendy Noor ini menjabat sebagai kepala SD
Muhammadiyah. Bersama Bu Muslimah, ia tetap mempertahankan sekolah yang hamper
ditutup karena kekurangan siswa. Pak Harfan juga memiliki dedikasi tinggi terhadap
pendidikan.

13)A Ling

Gadis keturunan Tiongoa ini merupakan cinta pertama Ikal. Ia memiliki tubuh yang ramping
dan tinggi. Anak dari pemilik toko Sinar Harapan ini ternyata juga menyukai Ikal. Namun
sayangnya ia pindah ke Jakarta.

14)Flo

Ia merupakan murid pindahan dari sekolah PN. Gadis tomboi yang berasal dari keluarga
kaya ini merupakan tokoh terakhir yang muncul sebagai anggota ‘Laskar Pelangi’.

5.Sudut Pandang yang Digunakan

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama pelaku
utama karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata ‘aku’. Tokoh ‘aku’ dalam
novel ini diceritakan paling dominan sehingga si tokoh ‘aku’ dapat dikatakan sebagai tokoh
atau pelaku utama.

6.Amanat

Banyak sekali amanat yang terkandung dalam novel “Laskar Pelangi” ini. Diantaranya
adalah :

Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa)

Keadaan boleh saja serba kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk
tidak berusaha. Justru jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya.
Dalam novel ini diceritakan tentang kehidupan pendidikan yang keadaannya serba minim.
Namun, tokoh-tokoh di dalamnya tidak menyerah dengan keadaan seperti itu. Mereka tetap
bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Kemiskinan bukan alasan untuk tidak
belajar.

Jauhi sifat pesimis

Saat menengadahkan perasaan kepada orang-orang yang ada di atas kita, bukan berarti kita
harus merasa kecil dan lemah di hadapan mereka. Kita ada di bawah, bukan berarti kita tidak
bisa seperti orang yang ada di atas. Menengadahkan perasaan ke atas mestinya dijadikan
cambuk semangat untuk bisa seperti orang itu atau bahkan bisa lebih baik lagi. Contonya
pada novel ini yang menceritakan sebuah sekolah kampung (SD Muhammadiyah) biasa
yang selalu optimis untuk bisa lebih baik dari sekolah yang dari awal memang sudah baik
(SD PN).

Sebagai guru haruslah dengan ikhlas mengajar dan berdedikasi tinggi terhadap
pendidikan.

Dalam novel ini diceritakan seorang guru yang begitu tinggi dedikasinya terhadap
pendidikan. Guru diibaratkan kompas yang menunjukkan kemana murid-muridnya akan
pergi. Bu Muslimah merupakan sosok yang menjadi guru teladan yang dengan segenap
kemampuannya berjuang untuk memajukan pendidikan di sebuah kampug kecil.
B. Unsur Ekstrinsik

Selain unsur intrinsik, dalam novel “Laskar Pelangi” ini amat kental dengan pengaruh unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yang ada dalam novel tidak lepas dari latar belakang kehidupan
pengarang entah itu dari segi budaya yang dipegang, kepercayaan, lingkungan tempat
tinggal dan lain sebagainya. Ada pun beberapa unsur ekstrinsik yang dibahas antara lain :

1.Latar Belakang Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal pengarang mempengaruhi psikologi penulisan novel. Apalagi


novel “Laskar Pelangi” merupakan adaptasi dari cerita nyata yang dialami oleh pengarang
langsung. Letak tempat tinggal pengarang yang jauh berada di Desa Gantung, Kabupaten
Gantung, Belitong Timur, Sumatera Selatan ternyata benar-benar dijadikannya latar tempat
bagi penulisan novelnya.

2.Latar Belakang Sosial dan Budaya

Pada novel ini banyak sekali unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat yang bertempat
tinggal di Belitong. Adanya perbedaan status antara komunitas buruh tambang dan
komunitas pengusaha yang dibatasi oleh tembok tinggi merupakan latar belakang sosial.
Dimana interaksi antara kedua komunitas ini memang ada dan saling ketergantungan.
Komunitas buruh tambang memerlukan uang untuk melanjutkan kehidupan, sedang
komunitas pengusaha memerlukan tenaga para buruh tambang untuk menjalankan usaha
mereka.

3.Latar Belakang Religi (Agama)


Latar belakang religi atau agama si pengarang sangat terlihat seperti pantulan cermin dalam
novel “Laskar Pelangi” ini. Nuansa keislamannya begitu kental. Dalam beberapa penggalan
cerita, pengarang sering kali menyelipkan pelajaran-pelajaran mengenai keislaman.

4.Latar Belakang Ekonomi

Sebagian masyarakat Belitong mengabdikan dirinya pada perusahaan-perusahaan timah.


Digambarkan dalam novel bahwa Belitong adalah pulau yang kaya akan sumber daya alam.
Namun tidak semua masyarakat Belitong bisa menikmati hasil bumi itu. PN memonopoli
hasil produksi, sementara masyarakat termarginalkan di tanah mereka sendiri. Latar
belakang ekonomi dalam novel ini diambil dari kacamata masyarakat belitong kebanyakan
yang tingkat ekonominya masih rendah. Padahal sumber daya alamnya tinggi.

5.Latar Belakang Pendidikan

Dalam novel ini terkandung banyak sekali nilai-nilai edukasi yang disampaikan pengarang.
Pengarang tidak hanya bercerita, tapi juga menyajikan berbagai ilmu pengetahuan yang
diselipkan di antara ceritanya. Begitu banyak cabang ilmu pengetahuan yang diselipkan
antara lain seperti sains (fisika, kimia, biologi, astronomi). Pengarang gemar sekali
memasukkan istilah-istilah asing ilmu pengetahuan yang tertuang dalam cerita. Ini
menandakan bahwa pengarangnya memiliki tingkat pendidikan yang tingg

Kelebihan dan Kekurangan Novel Laskar Pelangi

Kelebihan : Banyak sekali karakter yang bisa kita jadikan teladan. Memberikan pelajaran
moral yang baik dan makna dari sebuah kehidupan yang tidak bisa ditebak.

Kekurangan : Kelemahannya yaitu penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita- ceritanya.


Hal ini membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi glosarium diletakkan di
bagian belakang novel. Hal ini menambah ketidakpraktisan memahami istilah-istilah ini.
Selain itu, imajinasi pembaca bisa terhambat jika mereka tak memahami istilah-istilah
tersebut.Alurnya yang tidak jelas. Tidak seperti Harry Potter atau Ayat-Ayat Cinta dengan
alur yang enak diikuti, cerita-cerita dalam Laskar Pelangi ini alur waktunya dibolak-balik
sehingga membingungkan pembaca. Apalagi tidak disebutkan tahun berapakah tiap-tiap
peristiwa itu terjadi.

Komentar&Pertimbangan
Menurut saya novel laskar pelangi ini cukup sulit untuk dimengerti dikarenakan
banyaknya istilah ilmiah yang kurang saya mengerti,disarankan novel ini dibaca
oleh orang yang berilmu tinggi

Kesimpulan

Novel Laskar Pelangi ini sangat bagus sekali bagi orang yang mempunyai tingkat
pengetahuan yang lumayan tinggi baik dari golongan pelajar maupun dewasa,karena adanya
istilah-istilah yang jarang didengar dan memang banyak sekali alur alur yang membuat
pembaca repot jika tidak dibarengi dengan ilmu yang memumpuni maka pembaca akan tidak
tahan dengan novel ini,terlepas dari itu novel ini memiliki pesan moral yang banyak sekali.

Saran
Saran menurut saya istiliahnya dipermudah,selain dari itu novel ini merupakan
novel yang sangat bagus dengan pesan yang dalam sekali.

Anda mungkin juga menyukai