Anda di halaman 1dari 2

3.

Akuntansi Penggabungan Usaha dengan Metode Pembelian


Metode pembelian mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum yang sama
untuk mencatat penggabungan usaha seperti dalam mencatat aktiva dan kewajiban lainnya.
Pencatatan penggabungan usaha menggunakan prinsip biaya historis. Artinya biaya diukur
untuk entitas pembeli ketika mengakuisisi perusahaan lain dalam penggabungan usaha dengan
metode pembelian dengan jumlah kas yang dikeluarkan atau nilai wajar aktiva lain yang
didistribusikan atau sekuritas yang diterbitkan. Biaya-biaya yang dibebankan, antara lain :
- Biaya langsung penggabungan, seperti akuntansi, hukum, konsultan, dan honor
“penemu”.
- Biaya pendaftaran dan penerbitan sekuritas ekuitas dibebankan terhadap nilai wajar
sekuritas yang diterbitkan, biasanya sebagai pengurangan modal disetor tambahan.
- Biaya tidak langsung, seperti gaji manajemen, penyusutan, sewa, dan biaya tidak
langsung lainnya yang dikelurkan untuk menutup fasilitas duplikasi.
4. Alokasi Biaya dalam Penggabungan Usaha dengan Metode Pembelian
Langkah pertama dalam mengalokasikan biaya dari perusahaan yang diakuisisi adalah
menentukan nilai wajar semua aktiva berwujud dan tidak berwujud yang dapat diidentifikasi
yang diperoleh dan kewajiban yang ditanggung. Pedoman dalam membebankan jumlah ke
kategori khusus aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung dalam pembelian
menurut FASB Statement No. 141, paragraf 37 adalah sebagai berikut :
- Sekuritas yang dapat diperjualbelikan dinilai berdasarkan nilai wajar
- Persediaan barang jadi dan barang dagang dinilai dengan menghitung nilai realisasi
bersih dikurangi dengan laba yang wajar
- Persediaan barang dalam proses dihitung dengan nilai realisasi bersih dikurangi laba
yang wajar
- Bahan baku nilainya sebesar biaya penggantian saat itu
- Piutang dihitung dengan nilai sekarang yang ditentukan dengan suku bunga berjalan
dikurangi penyisihan piutang tak tertagih
- Pabrik dan peralatan dihitung berdasarkan nilai pengganti saat itu untuk kapasitas yang
sama jika aktiva akan digunakan, dan nilai realisasi bersih jika aktiva akan dijual
- Aktiva lainnya, termasuk tanah, sumber daya alam, dan sekuritas yang tidak dapat
diperjualbelikan dihitung berdasarkan nilai taksiran
- Aktiva tidak berwujud yang dapat diidentifikasikan dihitung berdasarkan nilai wajar
yang diestimasi
- Kewajiban dihitung sebesar nilai sekarang yang ditentkan pada suku bunga berjalan
yang sesuai
Pengakuan dan Pengukuran Aset Tidak Berwujud,selain Goodwill
FASB Statement No.141 juga mengklarifikasi pengakuan aset tidak berwujud dalam
penggabungan usaha menurut metode pembelian. Perusahaan mengakui setiap aset tidak
berwujud yang dapat diidentifikasi dan diberi nama. Perusahaan harus mengakui aset tidak
berwujud yang terpisah dari goodwillnya jika aset tersebut termasuk dalam satu dari dua
kategori.Aset tidak berwujud yang tidak dapat diidentifikasikan harus dimasukkan dalam
goodwill.
Pembayaran Kontinjen dalam Penggabungan Usaha dengan Metode Pembelian
Pembayaran kontinjen yang dapat ditentukan pada tanggal akuisisi dicatat sebagai
bagian dari biaya penggabungan. Pembayaran kontinjen yang tidak dapat ditentukan pada
tanggal akuisisi diakui ketika kontinjensi diselesaikan dan pembayaran diterbitkan atau dapat
diterbitkan.
Perbandingan Biaya dan Nilai Wajar
Setelah membebankan nilai wajar ke semua aset yang dapat diidentifikasi dan yang
diperoleh serta kewajiban yang ditanggung, kita akan membandingkan biaya investasi dengan
total nilai wajar aset yang dapat diidentifikasi dikurangi kewajiban. Jika biaya investasi
melebihi nilai wajar bersih, pertama dialokasikan kelebihan itu ke aset bersih yang dapat
diidentifikasi sesuai dengan nilai wajarnya dan kemudian alokasikan ke goodwill.
Kontroversi Goodwill
GAAP mendefinisikan goodwill sebagai kelebihan biaya investasi terhadap nilai wajar
aset yang diterima. Secara teoretis,goodwill adalah ukuran nilai sekarang dari kelebihan laba
masa depan yang diproyeksikan dari perusahaan yang bergabung terhadap laba normal
perusahaan sejenis. Menurut FASB Statement No.142, goodwill tidak lagi diamortisasi untuk
tujuan pelaporan keuangan. Ada juga kontroversi pajak penghasilan yang berkaitan dengan
goodwill. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat mengurangi amortisasi goodwill untuk
tujuan pajak selama periode 15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai