DASAR PENGUKURAN
Aletha Laivania, Dippos Yosafat, Siti Zahrotul Jannah, Dara Ryanti
10218103, 10218108, 10218031, 10218057
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Aletha.laivania@yahoo.com
1. TUJUAN
Mengukur nilai resistansi, kapasitansi, induktansi, dan dioda.
Mengukur tegangan dan arus pada rangkaian seri dan parallel.
Mengukur dan membandingkan sinyal DC dengan multimeter dan osiloskop.
Mengukur dan membandingkan sinyal AC dengan multimeter dan osiloskop.
Mengukur tegangan dan hambatan Thevenin.
2. DASAR TEORI
BreadBoard atau disebut juga dengan project board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit
elektronik yang merupakan bagian prototipe dari suatu rangkaian elektronik yang belum disolder
sehingga masih dapat dirubah skema atau pengantian komponen.
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai
namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif.
Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya.
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karena nilai resistansi
dituliskan secara langsung. Pada umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan
penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan
nilai resistansi dan toleransi resistor.
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
Multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan
tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa
fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut
multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur
Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi
dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital).
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada
dalam sebuah rangkaian listrik. Susunannya paralel sesuai dengan lokasi komponen yang diukur. Ada tiga
lempengan tembaga yang ada di dalamnya. Semua lempengan itu terpasang pada Bakelit yang sudah
terangkai dalam sebuah tabung plastik maupun kaca. Lempengan luarnya dinamakan anode, sedangkan
lempengan tengahnya dinamakan katode. Ukuran tabung yang dimaksud biasanya sekitar 15 x 10 cm (tinggi
x diameter).
3. RANCANGAN PERCOBAAN
Percobaan 2
Mengukur tegangan dan arus pada setiap komponen resistor & nilai daya pada setiap resistor
Percobaan 5
Percobaan 6
Percobaan 1
Tabel 5. Data hasil pengukuran tegangan dan arus pada rangkaian seri dan parallel.
Rangkaian Seri
V1 (V) V1 (V) 103 x 10-3
Tabel 6. Data hasil pengukuran tegangan dan arus rangkaian seri dan paralel.
Rangkaian Paralel
Tegangan (V)
No. Volt /div(v) Time/div Grafik Osiloskop
(ms) Multimeter Osiloskop (Gambar)
Percobaan 4
Tabel 8. Data hasil pengukuran tegangan bolak-balik/AC.
OS 20.23 OS 1.8
OS 29.92 OS 1.75
OS 32.69 OS 1.75
OS 38.09 OS 1.75
Percobaan 5
Tabel 9. Data hasil pengukuran tegangan dan hambatan Thevenin.
Tegangan Thevenin (V) Hambatan Thevenin (ohm)
1.055 V 1.56 kΩ
Percobaan 6
Rdalam = Ω Vsumber = 9 V
5
V (V)
I (A)
0
0 0.5
Gambar kurva pembebanan
5. ANALISIS
Nilai resistor, kapasitor, dan induktor menggunakan multimeter/RLC meter berbeda dengan nilai yang
tertera pada komponen tersebut karena pengaruh bahan/material dari resistor, kapasitor, dan induktor. Dan
juga voltmeter yang memiliki resistor/hambatan dalam sehinnga mengubah nilai saat eksperimen.
Pada percobaan 2, pengukuran tegangan dan arus pada rangkaian seri dan paralel terdapat perbedaan
hasil tegangan dan kuat arus yang didapatkan secara teoritik dan secara eksperimen. Hal ini dikarenakan
Pada percobaan 3 dan 4, terdapat perbedaan hasil antara pengukuran menggunakan multimeter dan
pengukuran menggunakan osiloskop, meskipun sangat kecil. Pengukuran menggunakan multimeter lebih
baik daripada osiloskop karena hasil yang didapat hanya memiliki perbedaan 0.01 dari power supply.
6. KESIMPULAN
Nilai resistansi, kapasitansi, kapasitansi dan dioda
Mengukur tegangan dan arus pada rangkaian seri dan parallel.
Mengukur dan membandingkan sinyal DC dengan multimeter dan osiloskop.
Mengukur dan membandingkan sinyal AC dengan multimeter dan osiloskop.
Mengukur tegangan dan hambatan Thevenin.
7. REFERENSI
[1] Faudin, Agus. 2018. "Memahami Dengan Mudah Apa Itu Breadboard Atau Project Board."
Nyebarilmu. N.p. [16 Sept 2019].
[2] Anonim. 2014. "Resistor, Karakteristik, Nilai Dan Fungsinya." Zona Elektro RSS. N.p..
<http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/>. [16 Sept 2019]
[3] "Articles." ALAT UJI. N.p., 2019.
<https://www.alatuji.com/index.php?%2Farticle%2Fdetail%2F556%2Ffungsi-dan-cara-
penggunaan-multimeter->. [16 Sept 2019].