Udara
Udara
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Seiring dengan perkembangan zaman, maka dari itu kami membuat
makalah ini dengan tujuan mengingatkan manusia betapa pentingnya udara bagi kehidupan
manusia.
Makalah ini kami buat dengan mempertimbangkan siklus lingkungan yang ada di sekitar
kita. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................
C. TUJUAN..............................................................................................
BAB II ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara merupakan salah satu kebutuhan
dasar dalam kehidupan, maka udara perlu dijaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan
yang bersifat racun.
Pencemaran udara berwujud gas dalam pertikel-partikel. Pencemaran udara yang
berwujud gas antara gas metana, gas belerang oksida, gas hidrogen sulfida, dan karbon
monoksida dari kendaraan bermotor, adapun pencemaran udara berwujud partikel antara
lain debu, abu, dan asap.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa penyebab pencemaran udara?
C. Tujuan
BAB II
PEMAPARAN RUMUSAN MASALAH
1
Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam
.
Contoh : - abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
2
Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia
.
Contoh : - hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat
kimia organik dan
anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan
Karbondioksida.
1
Karbon monoksida (CO)
.
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak
sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
2
Nitrogen dioksida (NO2)
.
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi
listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3
Sulfur dioksida (SO2)
.
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan
sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4
Partikulat (asap atau jelaga)
.
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik
berupa asap hitam tebal.
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan di udara
d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5
Hidrokarbon (HC)
.
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna.
6
Chlorofluorocarbon (CFC)
.
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan
dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut,
pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7
Timbal (Pb)
.
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan
bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8
karbon dioksida (CO2)
.
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik
serta gas hasil kebakaran hutan.
Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat
merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan atau bila
mungkin meniadakannya sama sekali. Usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran
tersebut ada 2 macam cara utama , yakni :
Melalui cara penanggulangan dengan cara non-teknis dan teknis ini diharapkan bahwa
pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup manusia dapat lebih ditingkatkan.
Barangkali akan timbul pertanyaan pada diri kita :
Mungkinkan itu dapat terjadi ? Jawabannya adalah : Mungkin ! Sejauh ada niat dan keinginan
untuk melaksanakannya. Oleh karena itu usaha menanggulangi dan mengurangi pencemaran
lingkungan sepenuhnya tergantung pada kita semua. Kala kita ingin meningkatkan kualitas hidup
kita , maka sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita bersama untuk mengurangi dan
menanggulangi pencemaran lingkungan.
- Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan
dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju.
- Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun
secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan
bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan
kendaraan yang lain.
- Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan, terutama yang lalu
lintasnya padat serta di sudut-sudut kota, juga mengurangi polusi udara.
Beberapa program pemerintah yang ditujukan untuk menangani masalah pencemaran udara
sektor transportasi dalam rangka pengendalian polusi udara di wilayah Indonesia antara lain:
Pertama, sosialisasi perlunya lingkungan sehat. Dengan “Car Free Day’’ masyarakat dapat
berolahraga dan berjalan kaki di kawasan bebas kendaraan bermotor itu sekaligus mengurangi
tingkat polusi yang semakin parah sejalan dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor
semakin signifikan setiap bulan. Meskipun tidak mudah menyukseskan program ini, namun “Car
Free Day’’ sangat positif untuk ditindaklanjuti agar permasalahan polusi udara tidak semakin
mengerikan sekaligus mengancam kesehatan masyarakat di Ibukota khususnya. Semakin banyak
yang mendukung “Car Free Day’’ berarti jumlah kendaraan akan berkurang dan otomatis polusi
udara juga ikut berkurang.
Kedua, lewat program “Car Free Day’’ bisa menyadarkan masyarakat untuk menggunakan
alternatif baru dalam bidang transportasi, seperti menggunakan kendaraan bus umum atau
dengan jarak dekat dengan berjalan kaki saja, begitu pula anak-anak sekolah. Dengan demikian
jumlah kendaraan bermotor di jalan raya berkurang.
· Fun Bike
Fun Bike merupakan kegiatan lanjutan dari upaya Car Free Day. Penggunaan sepeda sebagai
alat transportasi yang aman tanpa bahan bakar serta merupakan salah satu sarana penunjang
kesehatan khususnya sebagai sarana sehat untuk berolahraga. Kegiatan Funbike telah
terselenggara dibeberapa daerah Indonesia.
· Langit Biru
Langit Biru merupakan penghargaan untuk kota dengan udara terbersih di Indonesia. Dengan
program langit biru yang dibuat Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini, kota-kota dinilai
berdasarkan kualitas udara perkotaan. Tujuan program langit biru adalah mendorong peningkatan
kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari kendaraan
bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.
Pemilihan kota berkualitas terbaik, sebagai penerima penghargaan Langit Biru, didasarkan 4
parameter utama dan tambahan. Parameter utama penilaian udara terbersih antara lain
manajemen lalu lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan, dan kualitas udara di jalan
raya masing-masing kota.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah komponen
yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Namun, seiring laju
globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat dari alam bebas, terutama kota-kota
besar.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap agar kita semua menyadari dampak
dari adanya pencemaran udara dan kita harus bisa menanggulangi pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Lapisan_ozon.
Joseph M, Patula (1989). The Object of Environmental Ethics, dalam Environmental
Mahida, U.N, 1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah Industri,diterjemahkan oleh
Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V. Rajawali, Jakarta.
Management, An International Journal for Decision Makers and Scientists, Vol 13, Number 3, p.
273.
Saeni (1989), Kimia Lingkungan, PAU-IPB Bogor.
Wisaksono, W dkk (1981), Peranan Analisa Kimia Dalam Menunjang Masalah lingkungan
Hidup, Seminar Nasional Metode Analisa Kimia, Bandung.
www.balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-penanggulangan-pencemaran-
udara.