Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA

Definisi
Ketidakmampuan darah untuk mensuplai jaringan dengan oksigen yang cukup untuk melakukan
fungsi metabolism yang sesungguhnya (Harmening)
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal,
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan kehamilan.
Batas normal dari kadar Hb dalam darah :

Etiologi :

- Blood loss (hemorrhage, surgery, menses)


- Accelerated destruction of RBC (immune dan non immune hemolytic)
- Nutritional deficiency (folate, Vitamin B12, iron)
- Bone marrow replacement (cancer, infention)
- Infection (viral, bacterial, microbacterial, mycobacterial, parasitic)
- Toxicity (hydrocarbons, medications, radiation)
- Hematopoietic stem cell damage (aging, cytokines)
- Hereditary or acquired defect (G6PD deficiency, spherocytosis)

Epidemiologi:
• Paling sering anemia defisiensi besi 50%
• Sering menyerang wanita hamil dan pada anak-anak

Klasifikasi
1. Berdasarkan Etiologi
Berkurangnya produksi sel darah merah
• Kekurangan nutrisi: Fe, B12, atau folat; dapat disebabkan oleh kekurangan diet, malaborpsi
(anemia pernisiosa, sprue) atau kehilangan darah (defisiensi Fe)
• Kelainan sumsum tulang (anemia aplastik, pure red cell aplasia, mielodisplasia, infl itrasi
tumor)
• Supresi sumsum tulang (obat, kemoterapi, radiasi)
• Rendahnya trophic hormone untuk stimulasi produksi sel darah merah (eritro-poietin pada
gagal ginjal, hormone tiroid [hipotiroidisme] dan androgen[hipogonadisme])
• Anemia penyakit kronis/anemia inflamasi, yaitu anemia dengan karakteristik berkurangnya
Fe yang efektif untuk eritropoiesis karena berkurangnya absorpsi Fe dari traktus gastrointestinal
dan berkurangnya pelepasan Fe dari makrofag, berkurangnya kadar eritropoietin (relatif) dan
sedikit berkurangnya masa hidup erirosit.

Peningkatan destruksi eritrosit


- Kehilangan darah : akut (hemorrhage, trauma), kronik (GI bleeding, menorrhagia)
- Hemolysis (intracorpuscular defect) : membran (Hereditary spherocytosis), Hb (sickle cell trait
or disease), glikolisis (piruvat kinase), oxidasi (defisiensi G-6-PD)
- Hemolysis (extracorpuscular defect) : mekanisme imun (warm AB or cold AB), infeksi
(clostridial, malarial), trauma eritrosit (hemolytic uremic syndrome), splenic sequestration
(hypersplenism)

2. Berdasarkan Morfologi

Makrositik
Pada anemia makrositik ukuran sel darah merah bertambah besar dan jumlah hemoglobin tiap sel
juga bertambah. Ada dua jenis anemia makrositik yaitu :
A. Anemia Megaloblastik adalah kekurangan vitamin B12, asam folat dan gangguan sintesis
DNA. (defisiensi vitamin B12, asam folat)
B. Anemia Non Megaloblastik adalah eritropolesis yang dipercepat dan peningkatan luas
permukaan membran. (penyakit hati, dan myelodisplasia)
(Indeks eritrosit MCV > 73 fl, MCH = > 31 pg, MCHC = > 35 %).

Mikrositik
Anemia dengan ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan mengandung konsentrasi
hemoglobin yang kurang dari normal. (Indeks eritrosit : MCV < 73 fl, MCH < 23 pg, MCHC 26
- 35 %).
Penyebab anemia mikrositik hipokrom:
1) Berkurangnya zat besi: Anemia Defisiensi Besi.
2) Berkurangnya sintesis globin: Thalasemia dan Hemoglobinopati.
3) Berkurangnya sintesis heme: Anemia Sideroblastik.

Normositik
Pada anemia normositik ukuran sel darah merah tidak berubah, ini disebabkan kehilangan
darah yang parah, meningkatnya volume plasma secara berlebihan, contohnya pada penyakit-penyakit
hemolitik, gangguan endokrin, ginjal, dan hati. (Indeks eritrosit MCV 73 – 101 fl, MCH 23 – 31 pg ,
MCHC 26 – 35 %)

Anda mungkin juga menyukai